Anda di halaman 1dari 17

Dasar Heat

Treatment

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya


Pendahuluan
▪ Sejak zaman dahulu kala pandai besi mengetahui bahwa sifat
bahan dapat dirubah melalui pemanasan yang disusul dengan
pendinginan, mereka mengenal berbagai proses perlakuan panas
meski tidak mengetahui dengan pasti apa yang terjadi dalam
logam itu sendiri.

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya 2


Pendahuluan
▪ Ilmu dan Teknologi Bahan telah tumbuh dan berkembang menjadi
satu bidang tersendiri selama 50 tahun terakhir ini.
▪ Pengembangan ini berintikan temuan tertentu yaitu konsep bahwa
sifat dan kelakuan bahan berhubungan erat dengan struktur
internal dari bahan tersebut.
▪ Hasilnya agar sifat dapat diubah-ubah harus diadakan perubahan
yang sesuai pada struktur internal bahan.
▪ Demikian pula bila pemprosesan atau keadaan pemakaian
merubah struktur, karakteristik bahan akan berubah pula.

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya 3


Pendahuluan
Perlakuan Panas
▪ Adalah suatu istilah yang menjelaskan suatu operasi atau
kombinasi/gabungan operasi yang melibatkan pemanasan dan
pendinginan yang terkontrol terhadap suatu logam atau paduan
logam dalam keadaan padatan untuk tujuan memodifikasi struktur
mikro sehingga diperoleh perubahan sifat-sifatnya (terutama sifat
mekanis) sesuai yang diinginkan.

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya 4


Pendahuluan
Menurut The International Federation For the Heat Treatment of Materials
(IFHT):

▪ Dalam perlakuan panas tidak hanya melibatkan pemanasan dan


pengontrolan kecepatan pendinginan pada paduan logam tetapi
termasuk pula di dalamnya adalah pemberian atau penambahan
atom lain melalui permukaan logam, misalkan yang terjadi pada
carburizing atau nitriding.

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya 5


Pendahuluan
▪ 3 tahapan heat treatment:
▪ Heating
▪ Holding time
▪ cooling

Holding time

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya 6


Tujuan Heat Treatment
▪ Menghilangkan tegangan sisa
▪ Ex. Stress Relieving
▪ Melakukan homogenisasi
▪ Ex. Homogenizing
▪ Meningkatkan ketangguhaan, melunakkan
▪ Ex. Annealing, normalizing
▪ Memperkeras
▪ Ex. Hardening
▪ Menurunkan kekerasan dan menambah keuletan
▪ Ex. Tempering
▪ Dll.

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya 7


Tujuan Heat Treatment
PERLAKUAN PELUNAKAN PERLAKUAN PENGERASAN
▪ Homogenising ▪ Direct Hardening
▪ Normalizing ▪ Pack Carburizing
▪ Full annealing ▪ Gas Carburizing
▪ Spherodising ▪ Liquid Carburizing
▪ Stress relieving ▪ Nitriding
▪ Process and ▪ Carbonitriding
recrystallisation ▪ Selective Hardening
annealing ▪ Dll.
▪ Dll.

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya 8


HARDENING

PEMANASAN KUENS TEMPER


(HEATING) (QUENCHING) (TEMPERING)
• Pendinginan cepat oleh • Pemanasan kembali pada
• Preheating
(550-650 ºC) media pendingin temperatur lebih rendah
(oli, air, lelehan garam,
• Final heating (160 - 650 ºC), sekali
semprot gas / udara)
(900-1050 ºC) atau berulang
• Soaking

QUENCHING TEMPERING
BATH BATH
Dapur pemanas/Furnace

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya 9


HARDENING

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya 10


HARDENING
▪ Hal-hal yang perlu diketahui :
▪ Perbedaan temperatur antara bagian dalam dan permukaan,
akibat rambatan panas, menyebabkan perbedaan pemuaian
volume.
▪ Baja menyusut sampai 4% (volume) pada kenaikan temperatur
mencapai transformasi austenite.

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya 11


HARDENING
▪ Hal-hal yang perlu dikontrol :
▪ Lakukan preheating pada temperatur sekitar 550-6500C untuk
mengeliminasi distorsi yang mungkin timbul akibat pemanasan.
▪ Kecepatan pemanasan harus dikontrol agar tidak menimbulkan
gradien temperatur yang sangat curam antara bagian dalam
dan permukaan.
▪ Hindari susunan saling tumpang-tindih didalam dapur yang
untuk menghindari terjadinya deformasi komponen akibat berat
komponen pada saat baja sedang lunak.

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya 12


HARDENING
▪ Pada tahap pemanasan akan terjadi tahap austenisasi, dua hal
penting:
▪ Waktu tahan (holding time); t
▪ Temperatur austenisasi (austenitizing temperature) ; T

▪ Jika t berkurang, maka Kekerasan yang diinginkan tidak tercapai


▪ Jika t berlebih, maka Pertumbuhan butir, Ketangguhan berkurang
bahkan rapuh

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya 13


HARDENING
Baja Sesudah Kuens/Quenching
▪ terdapat tegangan sisa akibat kuens
▪ rapuh dan mudah patah
▪ dimensi tidak stabil
▪ tidak siap digunakan

▪ membutuhkan perlakuan temper !

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya 14


Transformasi Austenit

Martensite
Strength

T Martensite

Ductility
bainite
fine pearlite
coarse pearlite
spheroidite
General Trends

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya 15


Austenite
Rapid
Spheroidite Quench

Martensite
Slow
Cooling
Re-heat
Moderate cooling (AS)
Isothermal treatment (PCS)

Re-heat

Tempered
Martensite
Pearlite
Bainite

Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya 16

Anda mungkin juga menyukai