Anda di halaman 1dari 36

Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung

Jurusan Teknik mesin

Rekayasa Material [RMA-105]


Jenis-jenis perlakuan panas
Semester 3-th ajaran 2022-2023

Oleh
SUKANTO

Kawasan Industri Airkantung Sungailiat – Bangka 33211


Telepon (0717) 93586. Laman : http://www.polman-babel.ac.id.
KUTIPAN DARI DOKUMEN SILABUS
 TIK Mahasiswa dapat :
 - Memahami jenis-jenis kristal logam serta keberadaannya pada berbagai
suhu.
 - Memahami jenis-jenis larutan padat serta keberadaannya pada berbagai
suhu maupun komposisi.
 - Memahami proses peredaran tegangan/Stres relieving
 - Memahami proses pemijaran rekristalisasi
 - Memahami proses penormalan
 - Memahami proses pengerasan penuh.
 - Mampu menentukan proses pengerasan yang sesuai untuk baja-baja yang
umum dipakai dalam bidang permesinan.
 - Mampu menentukan jenis pendingin yang tepat.
 - Memahami proses tempering dan mampu menentukan suhu tempering
untuk suatu tuntutan sifat baja tertentu
 - Memahami proses pengerasan permukaan dengan api terbuka.
 - Memahami proses pengerasan permukaan induksi.
 - Memahami proses pengerasan permukaan pengkarbonan.
 - Memahami proses pengerasan permukaan nitrasi-

 4. Sub Materi Perlakuan Panas


 4.1 Struktur Kristal Logam
 4.2 Diagram Fe – C
 4.3 Pemijaran/Annealing
 4.4 Pengerasan
 4.5 Pengerasan Permukaan
 4.6 Sintering bahan Komposit
Diagram fasa besi-carbon
Jenis-jenis perlakuan panas
Dekat Keseimbangan Tidak seimbang
Near-equilibrium Non-equilibrium
Tujuan Umum Tujuan Umum
• Melunakkan
Mendapatkan kekerasan dan
• Menghaluskan butir kekuatan yang lebih tinggi
• Menghilangkan tegangan dalam
• Memperbaiki machine ability
Macam Proses: Macam proces:
Hardening
Full Annealing (annealing)
Martempering
Stress relief Annealing
Austempering
Process annealing
Surface hardening
Spheroidizing
Normalizing • Carburizing
Homogenizing • Nitriding
• Cyaniding
• Flame hardening
• Induction hardening
Jenis-jenis perlakuan panas
Jenis-jenis perlakuan panas
 Full annealing (annealing)
 Proses perlakuan panas untuk menghasilkan perlite yang kasar (coarse pearlite), tetapi
lunak dengan pemanasan sampai temperature austenitisasi dan didinginkan dengan
dapur.
 Tujuan  memperbaiki ukuran butir, melunakkan material sehingga keuletannya
naik.
 Diterapkan pada baja yang mengalami deformasi plastis atau proces
maching/forming
 Normalizing
 Process perlakuan panas yang menghasilkan perlite halus, pendinginan dengan udara,
lebih keras dan kuat dari hasil anneal.
 Spheroidizing
 Process perlakuan panas untuk menghasilkan struktur carbida berbentuk bulat
(spheroid) pada matriks ferrite
 Akan memeperbaiki kemampuan di machining pada baja paduan %C tinggi
 Methods:
 24 hours below A1 line
 Heating and cooling alternately between A1 line
 Heating above A1 line
Jenis-jenis perlakuan panas
• Process Annealing
 Proses perlakuan panas untuk melunakkan dan menaikkan
kembali keuletan benda kerja agar dapat dideformasi lebih
lanjut.
 Low %C steel 1 hr @ 600-650°C (no austenizing)
 Recrystallizes cold worked ferrite
 Y.S and UTS drastically reduced

• Stress relief Annealing


 Process perlakuan panas untuk menghilangkan tegangan
sisa atau tegangan dalam akibat proses sebelumnya.
 Low %C Structural
Jenis-jenis perlakuan panas
Dekat Keseimbangan Tidak seimbang
Near-equilibrium Non-equilibrium
Tujuan Umum Tujuan Umum
• Melunakkan Mendapatkan kekerasan dan
• Menghaluskan butir kekuatan yang lebih tinggi
• Menghilangkan tegangan dalam
Macam proces:
• Memperbaiki machine ability
Hardening
Macam Proses: Martempering
Full Annealing (annealing) Austempering
Stress relief Annealing Surface hardening
Process annealing
• Carburizing
Spheroidizing • Nitriding
Normalizing • Cyaniding
Homogenizing • Flame hardening
• Induction hardening
Jenis-jenis perlakuan panas [Media Pendingn]
Normalizing and Full Annealing
Fahmi Mubarok

Full annealed - ~1oC/min

Reas
on
for
full
anne
aling

Struktur mikro

• Full annealed (1oC/min) • Normalized (10


oC/min)

Metallurgy Lab. Mech. Eng. Dept. ITS Surabaya

xi 7

Spherodizing

Fahmi Mubarok

• 24 hrs @ temp just under A1


- Carbides will spherodize if held for long time <723 o C
- Softens and puts steel in free machining condition
• Sometimes buy steel in spherodized condition for good dimensioning on
machining and then heat treat later to increase its strength

Spheroidizing microstructure

Metallurgy Lab. Mech. Eng. Dept. ITS Surabaya

xi 8
Jenis-jenis perlakuan panas [Media Pendingn]
Normalizing and Full Annealing
Fahmi Mubarok

Full annealed - ~1oC/min

Reas
on
for
full
anne
aling

Struktur mikro

• Full annealed (1oC/min) • Normalized (10


oC/min)

Metallurgy Lab. Mech. Eng. Dept. ITS Surabaya

xi 7

Spherodizing

Fahmi Mubarok

• 24 hrs @ temp just under A1


- Carbides will spherodize if held for long time <723 o C
- Softens and puts steel in free machining condition
• Sometimes buy steel in spherodized condition for good dimensioning on
machining and then heat treat later to increase its strength

Spheroidizing microstructure

Metallurgy Lab. Mech. Eng. Dept. ITS Surabaya

xi 8
Jenis-jenis perlakuan panas [Media Pendingn]
Process Anneal

• 1 hr @ 600-650 o C
• Recrystallizes cold worked ferrite
• Yield Strength and UTS drastically reduced
• Sometimes used to selectively treat localized cold worked areas
• Used in production of steel wire, nails etc.

Stress relief

• Up to 678o C with times up to 24 hrs; (use thermal blankets)


• Done to relieve residual or internal stresses
– @ high temperature dislocations rearrange to relieve stresses (easier
mobility @high Temp -> lower Y.S)
– After cooling residual stress is reduced
• Less chance of fatigue, stress corrosion, etc.
• Digestors and other pressure vessels have to be stress relieved to remove
residual stresses associated with welds

Full Annealing, Normalizing , Process Anneal and Spheroidize

Fahmi Mubarok

©2003 Brooks/Cole, a division of Thomson


Learning, Inc. Thomson Learning™ is a
trademark used herein under license.
Jenis-jenis perlakuan panas [Media Pendingn]

Hardening/ Pengerasan
• Proses pelakuan panas untuk meningkatkan kekerasan, ketahanan
aus atau ketangguhan dengan kombinasi kekerasan
• Kekerasan sangat tergantung dari:
– Temperatur pemanasan (Austenitizing Temperature)
– Lama pada temperatur tersebut (Holding Time)
– Laju pendinginan (Cooling Rate)
– Komposisi kimia (%C and Alloying)
– Kondisi Permukaan (Surface Condition)
– Ukuran dan berat benda kerja (Size and Mass)
• Kekerasan maksimum didapatkan dari pembentukan fase
martensite atau atau fase karbida pada struktur mikro baja

Austenitizing Temperature

• Pemanasan pada temperatur austenitisasi:


– 25-50 oC diatas temperatur A3 untuk baja hypoeutectoid
– 25-50 oC diatas temperatur A1 untuk baja hypereutectoid

• Homogenity austenite, dilakukan dengan memberikan holding


time pada temperature austenitisasi
• Laju pendinginan
– Brine (air + 10 % garam dapur)
– Air
– Salt bath
– Larutan minyak dalam air
– Udara
• Komposisi Kimia
• Kondisi permukaan
• Ukuran dan berat benda kerja
Jenis-jenis perlakuan panas [Media Pendingn]
Cooling Rate

Cooling Rate
Mekanisme Sintering
1. Difusi atom disekitar permukaan partikel

2. Atom dari permukaan


berdifusi melalui kisi-kisi
3. Evaporasi atom mengembun
pada permukaan berbeda
4. Atom berdifusi disekitar
batas butirnya
5. Atom dari batas butir
berdifusi melalui kisi-kisi

6. Deformasi plastis, gerakan dislokasi


yang menyebabkan aliran bahan.
1,2 dan 3 merupakan mekanisme non densifying,
yang menghasilkan perubahan mikrostruktur tanpa
menyebabkan penyusutan.
4, 5 dan 6 terjadi pergerakan dan perpindahan atom keluar pori-pori, porositas
hilang dan kepadatan meningkat, yang dikenal sebagai mekanisme densifying.
Mekanisme Sintering

Mekanisme SFC terjadi


Shrinkage, ΔL/Lo

kertika terdapat multi fasa


Solution/ komponen serbuk butiran
precipitation padat yang berdampingan
coarsening (Larutan/ pada cairan pembasah.
presipitasi kasar)
Rearrangement
(penyusunan kembali)

Additive (aditif)
Solids (Padatan) Serbuk terpisah Tahap awal
Initial compact Waktu

Mekanisme SFP merupakan proses Tahap intermedite Tahap akhir


penggumpalan (agglomeration) serbuk pada
green compact ketika dilakukan sintering.
Analisis Pengaruh % Penguat thd Porositas dan
mikrostruktur sample

AMCs-1-31 µm Kompaksi AMCs-1-31 µm Sintering


AMCs-1-164 µm Kompaksi AMCs-1-164 µm Sintering Gambar 5-12. Grafik Porositas thd

28,08
wt%penguat 31 um versus 164 um,
30 Porositas terrendah pada sampel,

22,61
22,22

20,00
Porositas (%)

AMCs-164 µm-20% SiO2 , 16. 48%.


16,94

16,48
20

10

0
0 5 10 15 20 25 30
SiO2%

Gambar 5-15.
Porositas terrendah pada sampel,
(f) AMCs-164 µm-20% SiO2
Analisis Pengaruh % Penguat thd
Analisis Kekerasan dan mikrostruktur
AMCs-1-31 µm Kompaksi AMCs-1-31 µm Sintering
AMCs-1-164 µm Kompaksi AMCs-1-164 µm Sintering

76,00
Gambar 5- 13. Kekerasan

78,00
73,00
68,67

66,67
80 tertinggi (78 HRB) pada

70,00
sampel (f) AMCs-164 µm-
Kekerasan (HRB)

70
46,67

60 20% SiO2
50
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30
SiO2%

Gambar 5- 16 . Sampel (e) AMCs


164µm-20% aglomerasinya terrendah
sehingga kekerasan teritinggi
Analisis Pengaruh % Penguat thd Analisis
Keausan dan mikrostruktur
Gambar 5.14. Sampel
1,4 AMCs 164µm-20%
AMCs-1 31 ketahanan AUS
1,229
1,2 AMCs-1 64 teritinggi
1,0 0,913 sedangkan sampel AMCs-31µ
Keausan (mm3 /m)

0,758 20% SiO2 cenderung aus


0,8
0,581 0,485 terkelupas (lebar dan dalam
0,499 0,460
0,6
0,4
0,281 0,159 AMCs-164 µm -20% SiO2 AMCs-31 µm -20% SiO2
0,266 0,345
0,2
0,222 0,249
0,0
0 5 10 15 20 25 30
SiO2 (%)

Gambar 5.17. Struktur mikro Se-


SEM, Sampel AMCs-164µm-20%
SiO2. mengalami aus berceruk
(a). AMCs-2- 6h-650 0
C Si
(b). AMCs-2- 24h-650 0
C
Si
Si Al Fe
Serbuk penguat
F
Al O AMCs-2 lebih
Fe S andAgglomeration F halus dan
e More porous and less porous
agglomeration
Al i e
terdistribusi Serbuk
Si Al Si lebih baik AMCs-1
Al
Al O O berdimensi
250 µm Si 250 µm lebih besar

(c). AMCs-2- 48h-650 0CAl (d). AMCs-2- 96h-650 0C (f.1). AMCs-1-164 um-20% SiO2
Al O Al O Fe 550 0C Big grain size
Si O
Agglomeration Si Less
and less porous agglomeration Gambar
Si and less porous 5.26. SEM
Al O Si
Al O 400 µm Image
250 µm 250 µm
Porositas
(e.). AMCs-1- 310um- (e.1). AMCs-1- 31 um (f.2.). AMCs-1-164 um 20% Sampel
20% SiO2 550 C 20% SiO2 550 0C
SiO2 550 0C AMCs-2
SiO2 Porous, Big grain SiO2
Matrix Al agglomeratio size versus
n and big SiO2
grain size AMCs-1
SiO2 SiO2
SiO2 Matrix
400 µm SiO2 Al
250 µm 250 µm
Distribusi
serbuk lebih
merata
AMCs-2
dengan
ukuran lebih
kecil, serta
aglomerasi
juga lebih
sedikit
dibandingkan
AMCs-1

Gambar 5- 27 SEM Image Dispersi Partikel


Sampel AMCs-2 versus AMCs-1.
0,6 550°C
0,539 600°C
0,5 650°C
Keausan mm3/m 0,437
0,375
0,4 0,372
0,334
0,3 0,309
0,214
0,2 0,193
0,173
0,154
0,1 0,144 0,132

0 6 24 48 96
Waktu Milling (Jam)

Grafik Pengaruh Waktu Proses MA dan


Suhu Sintering
AMCs-1-164µm-20% SiO2.
AMCs-1-164µm-20% SiO2.
Publikasi

AMCs-1-31µm-20% SiO2.
AMCs-2-48h-650 0C
Komposisi Material Penyusun Komposite

 Matriks Aluminium Paduan

• Penguat : Pasir Silika Tailing


Spesimen dan kompasi panas
10

ϕ17 ϕ 40

 D=40mm, d=17mm dan B=10 mm,


 Rata-rata Bj (serbuk campuran)= 3,1 g/cm3 → 25 gram

 .
Pengaruh Ukuran Serbuk thd sifat mekanis pada Produk
Komposit AMCs-1. (sampel hasil Sintering)

Gambar 5.12. Sampel AMCs-1 Hasil Sintering (a) Sampel tanpa penguat
(b), Sampel dengan ukuran serbuk penguat 31 µm, (c) Sampel dengan
ukuran serbuk penguat 164 µm.
Pengaruh pencampuran dengan pemaduan mekanik (MA) terhadap sifat
mekanis pada Produk Komposit AMCs-2. (Sampel hasil kompaksi panas)

(d) (c) (b) (a)

Gambar 5.20. Foto Sampel Hasil Kompaksi Panas (a). Waktu MA 6 jam,
(b). Waktu MA 24 jam, (c). Waktu MA 48 jam, (d) Waktu MA 96 jam.
Pengaruh pencampuran dengan pemaduan mekanik (MA) terhadap
sifat mekanis pada Produk Komposit AMCs-2. (Sampel hasil sintering)

AMCs-2- 6 h AMCs-2- 6 h
AMCs-2- 6 h

AMCs-2- 24 h AMCs-2- 24 h AMCs-2- 24 h

AMCs-2- 48 h AMCs-2- 48 h AMCs-2- 48 h

AMCs-2- 96 h AMCs-2- 96 h AMCs-2- 96 h

(c) (b) (a)

Gambar 5.21. Sampel AMCs-2 Sintering (a). Kelompok Sintering A suhu 550 0C,
(b). Kelompok Sintering B suhu 600 0C dan (c) Kelompok Sintering C suhu 650 0C

Anda mungkin juga menyukai