Piranti Rangkuman 2
Piranti Rangkuman 2
Seri nilai resistor standar, juga dikenal sebagai seri E, mengorganisasi nilai-nilai resistor
dalam kelompok-kelompok tertentu untuk memudahkan pemilihan komponen elektronik.
Nilai-nilai resistor ini disusun sedemikian rupa sehingga pita toleransi dari satu nilai tidak
tumpang tindih dengan nilai berikutnya. Contohnya, resistor 1 ohm dengan toleransi ±20%
memiliki resistansi aktual di atas pita toleransi sekitar 1,2 ohm, dan resistor 1,5 ohm memiliki
resistansi di bawah pita toleransinya sekitar 1,2 ohm. Proses ini menghasilkan seri E dengan
berbagai tingkat kepadatan nilai-nilai resistor, seperti E6, E12, dan E24, untuk berbagai
aplikasi elektronik. Seri ini telah diadopsi secara internasional dan sering disebut sebagai
nilai resistor standar EIA oleh organisasi standar seperti EIA di Amerika Utara.
secara seri atau paralel untuk mencapai resistansi yang diinginkan. Seri ini sangat umum
digunakan dalam elektronika dan tersedia dalam berbagai jenis dan paket resistor Resistor
E12 adalah serangkaian nilai-nilai resistor yang umum digunakan dalam elektronika. Seri ini
disebut juga "preferred value" atau "decade series" karena nilai-nilai resistornya dipilih agar
terletak secara logaritmik dan mudah digunakan dalam berbagai sirkuit elektronik. Nilai-nilai
resistor dalam seri E12 memiliki toleransi sekitar 10%, yang berarti resistansi sebenarnya dari
resistor dalam seri ini dapat bervariasi hingga 10% dari nilai nominalnya.
E3 >20% 3
E6 20% 6
E12 10% 12
E24 5% 24
[normally also available in 2% tolerance]
E48 2% 48
E96 1% 96
Catatan: Saat ini, resistor film logam banyak digunakan untuk resistor aksial, dan resistor
pemasangan permukaan biasanya tersedia dalam peringkat toleransi 1% dan 2%, bahkan
ketika termasuk dalam rentang E24, E12, E6, dan E3. Seri nilai resistor E dibagi menjadi dua
kelompok dengan penomoran yang sedikit berbeda, meskipun mengikuti prinsip numerologi
dasar yang sama:
1. Hingga E24: Ini berlaku untuk ujung bawah seri E yang digunakan untuk resistor,
kapasitor, dan komponen lainnya. Perbedaannya adalah angka-angkanya hanya memiliki dua
angka penting, karena hanya ini yang benar-benar diperlukan.
2. E48 hingga E192: Untuk seri E48 hingga E192, semua angka penting digunakan untuk
semua nilai, karena diperlukan untuk mendefinisikan nilai secara lebih akurat mengingat
jumlah nilai yang lebih tinggi yang tersedia..
Pada sistem pengkodean 3 digit, angka pertama dan kedua merupakan nilai resistansi numerik dan
angka paling kanan adalah faktor pengalinya (pangkat dari 10 / banyaknya angka nol).
Pada sistem pengkodean 4 digit, angka pertama, kedua dan ketiga merupakan nilai resistansi
numerik dan angka paling kanan adalah faktor pengali (pangkat dari 10 / banyaknya nilai nol).
contoh :
• 8202 = 820 x 10^2 = 82.000 ohm • 2572 = 257 x 10^2 = 25.700 ohm
• 7992 = 799 x 10^2 = 79.900 ohm
• 1733 = 173 x 10^3 = 173.000 ohm
Pada pengkodean 3 digit dan 4 digit juga biasanya ada resistor yang disisipi huruf "R", huruf "R"
digunakan sebagai tanda koma (posisi titik desimal) untuk nilai resistansi, contohnya :
Sistem EIA-96
Sistem pengkodean EIA-96 digunakan untuk resistor dengan nilai resistansi yang sangat presisi,
dengan toleransi kesalahan sekitar 1%. Dalam sistem ini, terdapat tiga digit yang terdiri dari dua digit
pertama sebagai kode nilai resistansi, dan huruf yang terletak di sebelah kanan mewakili faktor
pengali (pangkat dari 10 atau jumlah nol). Untuk menentukan nilai resistor dengan kode EIA-96,
dapat merujuk pada tabel berikut:
Contoh :