Anda di halaman 1dari 21

Daftar Isi i

BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan Khusus Riset 3
1.4. Manfaat Riset 3
1.5. Keutamaan Riset 3
1.6. Temuan Riset 3
1.7. Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan 3
1.8. Luaran……………………………………………………………... 4
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Penelitian Terdahulu 4
2.2 Landasan Teori 5
BAB 3. METODE RISET 6
3.1. Tahapan Riset 6
3.2. Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data 6
3.3. Teknik Analisa Data 7
3.4. Cara Penafsiran dan Penyimpulan Hasil Riset 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 8
4.1. Anggaran Biaya 8
4.2. Jadwal Kegiatan 9
DAFTAR PUSTAKA 10 LAMPIRAN 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 21
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas 22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana 23
Lampiran 5. Surat Kesediaan Perguruan Tinggi 24 BAB
1.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kampung Cireundeu merupakan sebuah kampung adat yang terletak di
kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Kampung ini berbatasan dengan Gunung Gajah Langu dan gunung Jambul di
sebelah utara, Gunung Puncak Salam di sebelah timur, Gunung cimenteng di
sebelah selatan, Pasir Panji, TPA dan Gunung Kunci di sebelah barat, Dari
ketinggian Gunung gajah langu -/+ 890 meter dpl. Berbatasan dengan Kampung
Cireundeu terletak diperbatasan kota Cimahi dengan Kabupaten Bandung Barat
tepatnya dengan Kecamatan Batujajar. Jarak dari kampung Cireundeu ke
Kelurahan Leuwigajah -/+ 3 Km dan 4 Km ke kecamatan serta 6 Km ke kota atau
Pemerintah Kota Cimahi, dengan keadaan topografi datar, bergelombang sampai
berbukit1 . Menurut penuturan Bapak Jajang selaku Ketua Rw.02, terdapat ±80
KK sebagai masyarakat adat dan hamper berpusat di Rt.02 dan secara global ±360
KK merupakan warga kampung Cireundeu, sedangkan untuk luas pemukiman dari
kampung Cireundeu ini sekitar ±6 Ha, serta luas hutan dan pemukiman ±60
Ha,luas tersebut hanya untuk luas tanah adat, tanah adat berbeda dengan tanah
pemerintah. Cireundeu berasal dari nama “pohon reundeu”, karena sebelumnya di
kampung ini banyak sekali populasi pohon reundeu. Pohon reundeu itu sendiri
ialah pohon untuk bahan obat herbal. Maka dari itu kampung ini di sebut
Kampung Cireundeu. Kampung Adat Cireundeu terletak di Kelurahan
Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan. Terdiri dari 50 kepala keluarga atau 800
jiwa, yang sebagia besar bermata pencaharian bertani ketela. Kampung Adat
Cireundeu sendiri memiliki luas 64 ha terdiri dari 60 ha untuk pertanian dan 4 ha
untuk pemukiman. Sebagian besar penduduknya memeluk dan memegang teguh
kepercayaan Sunda Wiwitan hingga saat ini. Selalu konsisten dalam menjalankan
ajaran kepercayaan serta terus melestarikan budaya dan adat istiadat yang telah
turun-temurun dari nenek moyang mereka.
Masyarakat adat Cireundeu sangat memegang teguh kepercayaannya,
kebudayaan serta adat istiadat mereka. Mereka memiliki prinsip “Ngindung Ka
Waktu, Mibapa Ka Jaman” arti kata dari “Ngindung Ka Waktu” ialah kita sebagai
warga kampung adat memiliki cara, ciri dan keyakinan masing-masing.
Sedangkan
“Mibapa Ka Jaman” memiliki arti masyarakat Kampung Adat Cireundeu tidak
melawan akan perubahan zaman akan tetapi mengikutinya seperti adanya
teknologi, televisi, alat komunikasi berupa hand phone, dan penerangan.
Masyarakat ini punya konsep kampung adat yang selalu diingat sejak zaman dulu,
yaitu suatu daerah itu terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
Leuweung Larangan (hutan terlarang) yaitu hutan yang tidak boleh ditebang
pepohonannya karena bertujuan sebagai penyimpanan air untuk masyarakat adat
Cireundeu khususnya.
Leuweung Tutupan (hutan reboisasi) yaitu hutan yang digunakan untuk reboisasi,
hutan tersebut dapat dipergunakan pepohonannya namun masyarakat harus
menanam kembali dengan pohon yang baru. Luasnya mencapai 2 hingga 3
hektar.Leuweung Baladahan (hutan pertanian) yaitu hutan yang dapat digunakan
untuk berkebun masyarakat adat Cireundeu. Biasanya ditanami oleh jagung,
kacang tanah, singkong atau ketela, dan umbi-umbian.

“Teu Boga Sawah Asal Boga Pare, Teu Boga Pare Asal Boga Beas, Teu Boga
Beas Asal Bisa Nyangu, Teu Nyangu Asal Dahar, Teu Dahar Asal Kuat.”

“Tidak Punya Sawah Asal Punya Beras, Tidak Punya Beras Asal Dapat Menanak
Nasi, Tidak Punya Nasi Asal Makan, Tidak Makan Asal Kuat.”
Sunda Wiwitan berasal dari kata sunda dan wiwitan. dapat diartikan bahwa
Sunda Wiwitan berarti Sunda asal atau Sunda asli atau disebut juga agama Jati
Sunda. Ia diyakini sebagai sebuah agama yang besar. Agama leluhur bangsa yang
sangat peduli terhadap alam dan sopan santun. Adapun pandangan masyarakat
adat Cireundeu terhadap agama adalah ageman (pegangan) untuk tuntunan hidup
(keselamatan) yang tidak bisa lepas dari pemaknaan budaya yang artinya ketika
seseorang beragama maka secara tidak langsung dan tidak disadari ia sedang
menjalankan dan memaknai budaya yang melekat pada agama yang dianut.
Hal ini dikuatkan dengan adanya pepatah Sunda yang mengatakan bahwa
“ulah poho kana kulah getih sorangan” yang artinya jangan lupa akan tanah
kelahiran atau ibu pertiwi, serta sebuah ungkapan yang mengingatkan sebuah hak
dan bukan “budaya batur dimumule, budaya sorangan dipohokeun cul dogdog

1
tinggal igel” yang artinya budaya bangsa lain dipelihara, sementara budaya bangsa
sendiri dilupakan. Konsep agama dalam kepercayaan masyarakat adat Cireundeu
penganut Sunda wiwitan yakni Tuhan yang disebut “Gusti Sikang Sakang Sawiji
Wiji” atau di atas segalanya pencipta mereka, setiap manusia akan kembali kepada
Tuhan “Mulih Kajati Mulang Ka Asal”.
Hingga kini, masyarakat adat mengonsumsi singkong atau ketela yang disebut
dengan rasi sebagai makanan pokok secara turun temurun. Diawali pada tahun
1918 ketika sawah-sawah yang mengering. Kemudian para leluhur menyarankan
dan berpesan untuk menanamkan ketela sebagai pengganti padi. Karena tanaman
ketela dapat ditanam pada musim kering maupun musim hujan dan melihat
ketersediaan lahan untuk menanam padi semakin sempit dan kecil, banyak sawah-
sawah yang telah berganti gedung.
Sejak 1924 masyarakat adat Cireundeu mulai mengonsumsi ketela hingga saat
ini. Masyarakat adat mengolah singkong dengan cara digiling, diendapkan dan
disaring menjadi aci atau sagu. Ampas dari olahan sagu yang dikeringkan juga
dibuat menjadi rasi atau beras singkong. Tidak hanya itu, singkongpun diolah
menjadi berbagai camilan seperti opak, egg roll, cireng, simping, bolu, bahkan
dendeng kulit singkong yang dikemas dan dijual sebagai oleh-oleh.
Dengan konsistensi masyarakat adat yang mengonsumsi rasi sebagai
makanan pokok, membuat masyarakat adat tidak pernah mengonsumsi beras. Hal
ini bukan berarti masyarakat adat mengharamkan beras dari padi, namun
melestarikan dan mengikuti pesan sesepuh. Rasa kenyang dari konsumsi ketela
lebih lama dibandingkan dengan padi. Sehingga masyarakat adat cukup makan
dua kali sehari.

1.2.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam Penelitian ini adalah :
1. Bagaimana masyarakat Kampung Adat Cirendeu, mempertahankan adatnya dalam
penggaruh perubahan sosial dan kebudayaan dalam era globalisasi.
2. Bagaimana masyarakat Desa Cirendeu menjaga kerukunan suku dan beragama
tanpa terjadinya konflik ?
3. Bagaimana Masyarakat Desa Cirendeu meyakini bahwa Gunung Keramat menjadi
sumber makanan dari desa tersebut?

1.3. Tujuan Khusus Penelitian


Tujuan khusus dalam Penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana masyarakat Kampung Adat Cirendeu,
mempertahankan adatnya dalam penggaruh perubahan sosial dan kebudayaan
dalam era globalisasi
2. Untuk mengetahui bagaimana masyarakat Desa Cirendeu menjaga kerukunan
suku dan beragama tanpa terjadinya konflik.

2
3. Untuk mengetahui bagaimana Masyarakat Desa Cirendeu meyakini silsilah turun
temurunnya percaya bahwa Gunung Keramat adalah sumber pangan Masyarakat
tersebut secara konkret dan rasional.

1.4. Manfaat Penelitian


Hasil penelitian yang akan kami lakukan terhadap masyarakat Desa Adat
Cirendeu dapat menjadi rujukan bagi daerah lain yang masi mengalami
pergesekan antar suku dan agama, maupun instansi terkait yang akan melakukan
suatu kebijakan, dalam hal masyarakat Desa Cirendeu menjalankan dan
menerapkan nilai-nilai perdamaian dan kerukunan antar suku dan agama, serta
bagimana masyarakat Cirendeu imigran masi menerpakan dan menjaga adatya
dalam penggaruh perubahan sosial dan kebudayaan diera globalisasi dalam
mempertahankan budayanya agar tidak punah.

1.5. Keutamaan Penelitian


Keutamaan Penelitian ini yaitu meniliti atas perilaku masyarakat Kampung
Cirendeu yang mempertahankan adatnya dan masyarakat Desa Paya Tusam yang
menjaga kerukunan beragama dan suku dalam penggaruh perubahan sosila dan
kebudayaan, serta dapat menjadi bahan acuan atau meratifikasi hasil penelitian
bagi pemerintah maupun instansi terkait untuk meminimalisir terjadinya konflik
agama mapun suku di berbagai macam daerah.

1.6. Target Temuan Penelitian


Target penelitian ini bagaimana masyarakat Desa Adat Cirendeu dapat
menjalankan dan menerapkan nilai-nilai perdamaian dan kerukunan antar suku
dan agama, serta bagimana masyarakat Cirendeu masi menerpakan dan menjaga
adatya dalam penggaruh perubahan sosial dan kebudayaan.

1.7 Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan


Hasil penelitian kami dapat menjadi dasar kajian bagi para pakar sosial dan
pakar hukum adat, pemerintah, maupun instansi terkait, agar ikut serta
mempertahankan budaya kampung adat tersebut agar tiak punah dan hilang
ditelan zaman.

1.8 Luaran
Luaran yang diharapkan pada Penelitian ini adalah:
1. Laporan Kemajuan
2. Laporan Akhir
3. Artikel Ilmiah
4. Publikasi Media Sosial (Youtobe)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

3
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini membahas tentang kebiasaan pada masyarakat kampung adat
Cireundeu Cimahi dari segi ketaatan hukum. Dalam penelitian ini ditujukkan
proses adat istiadat yang dijaga dengan apik sampai sekarang oleh penganutnya
dan ketaatan warga masyarakat adat Cireundeu akan kepemilikan suatu identitas
sebagai ketaatan hukum warga negara. Penelitian ini didasarkan pada empat
permasalahan yaitu: Bagaimana asal mula kebiasaan masyarakat kampung adat
Cireundeu?. Kebiasaan-kebiasaan apa saja yang ada di kampung Adat Cireundeu
yang berkaitan dengan Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP)?. Bagaimana
dampak kebiasaan makan singkong sebagai makanan pokok pada kehidupan
seharihari dalam ketaatan hukum masyarakat?. Apa makna dan hakikat dari tata
kebiasaan pada masyarakat kampung adat Cireundeu untuk membina warga
Negara yang cerdas dan baik (smart and good citizen)? Penelitian mengenai
Kajian Tentang Kebiasaan Pada Masyarakat Kampung Adat Cireundeu Cimahi
Dalam Perspektif Ketaatan Hukum Warga Negara ini, akan dilihat secara spesifik
pada momentum kebiasaan masyarakat dan penyelenggaraan upacara satu sura.
Penelitian ini dibangun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Melalui
pengamatan terlibat dan wawancara mendalam sebagai teknik utama
pengumpulan datanya, peneliti berusaha menggali informasi mengenai kebiasaan
yang dilakukan oleh masyarakat kampung adat Cireundeu, baik mengenai adat
istiadat, kebiasaan dan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku sebagai warga
negara. Penelitian ini mengungkapkan bahwa: 1). Kebiasaan masyarakat kampung
adat Cireundeu berawal dari sebuah ajaran yang diajarkan oleh Pangeran Madrais,
Pangeran Madrais mengajarkan untuk mengalihkan beras ke singkong sebagai
makanan pokok dan melaksanakan upacara satu sura sebagai upacara besar
keagamaan. Makanan singkong sebagai makanan pokok yang awalnya dijadikan
sebagai peralihan karena sulit untuk mendapatkan beras dan sekarang menjadi
salah satu ciri khas masyarakat adat Cireundeu. Upacara satu sura adalah bentuk
dari kepercayaan yang dianut oleh masyarakat adat Cireundeu yaitu kepercayan
Madrais atau kepercayaan sunda wiwitan. 2). Kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukan adalah melaksanakan Upacara satu Sura, serta kebiasaan beribadah
setiap malam jumat keliwon dan malam selasa keliwon sebagai wujud refleksi dari
rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa. Kebiasaan-kebiasaan tersebut merupakan
ajaran yang diajarkan dari kepercayaan yang dianut. Namun resiko yang harus
diambil oleh masyarakat adat Cireundeu adalah sulitnya untuk mendapatkan
sebuah identitas, karena agama mereka adalah aliran kepercayaan. Hampir
sebagian masyarakat adat Cireundeu tidak memiliki KTP atau kartu identitas
karena kendala agama dan walaupun dipaksakan untuk memiliki KTP harus
menginduk atau masuk kedalam agama yang lainnya yang diakui oleh negara. 3).
Dampak kebiasaan makan singkong sebagai makanan pokok pada kehidupan
sehari-hari dalam ketaatan hukum masyarakat dapat dilihat dari segi ekonomi,
singkong dapat menjadikan masyarakat adat Cireundeu hidup berkecukupan. Dari
segi kesehatan rasi dapat memperkuat daya tubuh dan dapat menahan dari rasa
lapar serta untuk mengurangi berbagai penyakit seperti penyakit diabetes.
4) .Masyarakat dan kebudayaan Cireundeu memiliki ciri khas yaitu rasi sebagai
makanan pokok dan upacara satu sura, nilai-nilai Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) masuk kedalam penerapan kebiasaan masyarakat adat Cireundeu. Pengaruh

4
tradisi yang sangat besar dapat menjadikan warga negara yang cerdas dalam
berfikir dan berprilaku. Kebiasaan yang dilakukan cerminan dari pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang ada ditengah-tengah masyarakat (Community
Civic).

2.2 Landasan Teori

a. Adat
Adat merupakan pencerminan dan kepribadian suatu bangsa, adat yang dimiliki
oleh daerah-daerah atau suku-suku bangsa adalah berbeda-beda meskipun dasar
serta sifatnya adalah satu yaitu keindonesiannya, adat diartikan sebagai kebiasaan
yang menururt dangan public telah terbentuk baik sebelum maupun sesudah
adanya masyarakat (Mirsa Astuti: 2022: 1) b. Kebudayaan
Pengertian Kebudayaan menurut wakil presiden pertama Republik Indonesia
(RI), Moh Hatta mengatakan Kebudayaan banyak sekali macamnya. Menjadi
pertanyaan apakah agama itu suatu ciptaan manusia atau bukan. Keduanya bagi
saya bukan soal. Agama adalah juga suatu kebudayaan karena dengan beragama
manusia dapat hidup dengan senang. Karenanya saya katakan agama adalah
bagian daripada kebudayaan" (detik.com: 2021) c. Alkultrasi Kebudayaan
Menurut Junal ilmiah M. Alie Humaedi (2014) adalah sikap puas ataupun
tidak puas kelompok indentitas tertentu terhadap realitas social dan politik yang
ada, salah satu upaya untuk meredam konflik tersebut dapat dilakukan jika
masyarakat bisa saling mengakui identitas kelompok masing-masing, baik
kelompok mayoritas maupun minioritas.
Akulturasi budaya menurut Koentjaraningrat adalah proses sosial yang
umumnya timbul karena masuknya unsur budaya asing sedemikian rupa, dan
terjadi dalam waktu terus menerus. Sehingga unsur-unsur budaya asing lambat
laun pun diterima dan menjadi bagian dari budayanya sendiri. (bakai.uma,ac.id :
2022) d. Multikultural
Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan pandangan
tentang ragam kehidupan di dunia, atau kebijakan kebudayaan yang menekankan
penerimaan tentang adanya keragaman, kebhinekaan, pluralitas, sebagai realitas
utama dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem sosial- budaya,
dan politik yang mereka anut, Konsensus dalam hal ini mengandaikan bahwa
masyarakat yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda itu akan mampu
bertahan hidup karena para anggotanya menyepakati hal-hal tertentu sebagai
aturan bersama yang harus ditaati, sedangkan teori konflik justru memandang
sebaliknya bahwa masyarakat yang berbeda-beda itu akan bertahan hidup karena
adanya konflik. (ilmusosial.fisip.unair.ac.id: 2018)

5
BAB 3. METODE RISET

3.1.Tahapan Riset
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-
lain secara holistik, serta dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah, pemiliham metode kualitatif kami gunakan meninjau
bahwa yang menjadi sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer
dan sumber data sekunder dalam penelitian ini sesuai dengan definisi tujuan
penelitian ini.
Pendekatan kualitatif terhadap masyarakat Kampung Cirendeu dilakukan
dengan meriset perilaku kebudayaan adat desa sana, persepsi masyarakat
Kampung Cirendeu atas kebudayaan lokal, serta persepsi masyarakat Desa atas
kebudayaan dan adat masyarakat Kampung Cirendeu secara menyeluruh dan
berusaha menyatukan beraneka lapisan kaidah serta pandangan yang lebih luas.
Setelah melakukan pendekatan secara kualitatif dan mendapatkan data primer
maka akan dilakukan analisis data dengan data sekunder, dimana tim akan
melakukan ivestigasi, pembersihan, tranformasi dan pemodelan data bertujuan
untuk mengelola data menjadi informasi yang baru atau kesimpulan.

3.2. Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data


Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data :
a. Sumber data primer, data primer merupakan data yang pertama kali dikumpulkan
oleh peneliti atau informasi yang didapatkan secara langsung di lokasi penelitian
atau objek/subjek penelitian, data primer yang dimaksud seperti hasil wawancara
langsung terhadap masyarakat Kampung Adat Cirendeu.
b. Sumber data sekunder yakni sumber data yang telah dikumpulkan orang lain,
seperti dokumen-dokumen, pengakuan-pengakuan atau hasil wawancara dengan
pihak kedua, seperti kepala desa, sekretaris desa beserta perangkatnya, dan hasil
penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan serta pembanding dalam penelitian
ini.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa


teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan dua cara, yaitu teknik
pengumpulan data primer dan teknik pengumpulan dara sekunder.
a. Teknik Pengumpulan Data Primer

6
1) Observasi
Pengamatan langsung di wilayah studi dengan menggunakan
format yang telah disusun berdasarkan pilihan-pilihan tentang
alkultrasi kebudayaan masyarakat Kampung Cirendeu.
2) Wawancara
Dengan tatap muka dan melakukan proses tanya jawab kepada
beberapa narasumber di Kampung Cirendeu

b. Teknik Pengumpulan Data Sekunder


Survei leteratur, merupakan pemahaman yang bersumber pada buku,
jurnal yang berhubungan dengan alkultrasi kebudayaan dan konflik
antar etnis.

3.3. Teknik Analisis Data


Teknik analisi data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis miles
dan huberman, teknik ini berasal dari teori yang dimilki oleh dua tokoh yaitu
miles dan huberman, sehingga banyak digunakan dalam penelitian kualitatif,
di dalamnya terdapat tiga alur, pertama. pengurangan data yaitu data yang
diperoleh kemudian diredukasi atau dicari kenyaman perbedaanya, kedua.
penyajian data yaitu hasil analisis dan observasi kemudian disajikan dalam
bentuk teori penguatan dari sumber analisis. ketiga, verifikasi yaitu
pembuktian kebenaran permasalahan sehingga diketahui manfaat dari suatau
penelitian tertentu.
3.4. Penafsiran dan Penarikan Kesimpulan
Penafsiran dalam penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu
mengkonsolidasikan teori, mengaplikasikan teori, membuat sintesis, serta
membuat persamaan, analog dan metafora.
Sedangkan dalam melakukan penarikan kesimpulan peneliti melakukan
refleksi terhadap segala hasil data sekunder dan data primer yang telah
dilakukan oleh peneliti, sehingga keseluruan temuan dan pembahasan dapat
dipertanggung jawabkan, setelah dilakukan pengumpulan dan penggelolan
data dilakukanlah validitas adat yang bertujuan untuk mengetahui kredibilitas
data.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran Dana
(Rp)
1 Bahan habis pakai (contoh: ATK, Belmawa Rp. 4.650.000

7
kertas, bahan, dll) maksimal 60% Perguruan Tinggi
dari jumlah dana yang diusulkan
Instansi Lain (jika ada)

2 Sewa dan jasa (sewa/jasa alat; jasa Belmawa


pembuatan produk pihak ketiga,
dll), maksimal 15% dari jumlah Perguruan Tinggi Rp. 350.000
dana yang diusulkan Instansi Lain (jika ada)

3 Transportasi lokal maksimal 30% Belmawa Rp. 2.000.000


dari jumlah dana yang diusulkan
Perguruan Tinggi

Instansi Lain (jika ada)

4 Lain-lain (contoh: biaya Belmawa


komunikasi, biaya bayar akses
publikasi, dll) maksimal 15% dari Perguruan Tinggi Rp. 1.000.000
jumlah dana yang diusulkan Instansi Lain (jika ada)

Jumlah

Rekap Sumber Dana Belmawa Rp. 7.750.000

Perguruan Tinggi Rp. 350.000

Instansi Lain (jika ada)

Jumlah Rp. 8.100.000

4.2. Jadwal Kegiatan

Tabel4.2 Jadwal Kegiatan


No Jenis Kegiatan Bulan Penanggung
Jawab
1 2 3 4

Muhammad Aditya
Rapat dan diskusi
1 Putra P
tim peneliti
Muhammad
Roihan

8
2 Membuat Muhammad Aditya
penyusunan Putra P
pedoman obeservasi
dan wawancara Muhammad Raziq
Ginting

3 Melakukan Muhammad Alfin


Pengumpulan dan Faiz
menganalisis data
sekunder Muhammad
Farhan Nabil

4 Wawancara kepada Thalita Asyifa


masyarakat
Kampung Cirendeu Muhammad Aditya
Putra P

5 Melakukan Muhammad Aditya


penyusunan laporan Putra P
kemajuan

6 Melakukan Dinda Tiara Yusuf


Penyusunan laporan
akhir Muhammad Aditya
Putra P

DAFTAR PUSTAKA

Aer, A. 2021. Peran Polres Mimika Dalam Penyelesaian Konflik Antar Suku
Damal Melalui Pendekatan Perspektif Hukum. Jurnal Syntax
Transformation. 2(9)2721-2769
Astuti, M. 2022. Hukum Adat Dan Antropologi. Edisi Ke-1, CV. Pustaka Prima,
Medan.

Bertha Sri Eko. Putraanto, H, Veronika. 2020. Mengembangkan Kompetensi


Komunikasi Antarbudaya berbasis Kearifan Lokal untuk Membangun
Keharmonisan Relasi Antar Etnis dan Agama. Edisi Ke-1, Wade Group,
Indonesia.

Triwardani, R., & Rochayanti, C. (2014). Implementasi Kebijakan Desa Budaya


dalam Upaya Pelestarian Budaya Lokal. REFORMASI, 4(2).

9
Salsa Nuritsa. (2015). Kearifan Lokal Masyarakat Adat Cirendeu Kelurahan
Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi

Saraswati dan Reiza Permanda Gulfa. (2017). Kearifan Budaya Lokal Kampung
Adat Cirendeu dan Konsep Swasembada Pangan

Kwisata. (2016). Wisata Kampung Adat Cirendeu Cimahi. Kanal Wisata


Indonesia Lampiran 1.Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping

A. Biodata Ketua Pengusul


1 Nama Lengkap Muhammad Aditya Putra P
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program studi Hukum
4 NIM 2306200371
5 Tempat dan Tanggal Lahir Cimahi, 30 September 204
6 E-mail mmadityaputra23@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 081297582630

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu Dan
Tempat
1 Masa Ta’aruf Ikatan Peseta 2023, Universitas
Mahasiswa Muhammadiyah
Muhammadiyah Sumatra Utara
2 Sosialisasi Panitia 2023, Youth
Ranger Indonesia
3 Debat Hukum Peserta 2023, Universitas
Muhammadiyah
Sumatera Utara

C. Penghargaan yang pernah diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.

Medan, 13 November 2023

Ketua,

Muhammad Aditya Putra P

10
BiodataAnggota 1 A. Identitas Diri
1 NamaLengkap Muhammad Roihan
2 JenisKelamin Laki-laki
3 Program studi Ilmu Hukum
4 NIM 2106200064
5 TempatdanTanggalLahir Medan, 20 Maret 2004
6 E-mail roihansaragih@gmail.com
7 NomorTelepon/Hp 082274246886

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu Dan
Tempat
1 Masa Ta’aruf Ikatan Peserta 2023, Universitas
Muhammadiyah Muhammadiyah
Sumatra Utara Sumatra Utara

C. Penghargaan yang pernah diterima


No JenisPenghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.

Medan, 13 November 2023

Anggota,

Muhammad Roihan

Biodata Anggota 2 A. Identitas Diri


1 Nama Lengkap Muhammad Alfin Faiz R
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program studi Ilmu Hukum
4 NIM 23200368
5 Tempat dan Tanggal Lahir P. Siantar/ 22 Oktober 2002

11
6 E-mail faizritonga@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 082214425949

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu Dan
Tempat
1 Masa Ta’aruf Ikatan Peserta 2023, Universitas
Mahasiswa Muhammadiyah
Muhammadiyah Sumatera Utara

C. Penghargaan yang pernah diterima


No JenisPenghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.

Medan, 13 November 2023

Anggota,

Muhammad Alfin Faiz

12
BiodataAnggota 3 A. Identitas Diri
1 NamaLengkap Muhammad Farhan Nabil
2 JenisKelamin Laki-Laki
3 Program studi Ilmu Hukum
4 NIM 2306200385
5 TempatdanTanggalLahir Medan, 15 Juli 2005
6 E-mail awandubeng@gmail.com
7 NomorTelepon/Hp 081377317744

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu Dan
Tempat
1 Masa Ta’aruf Ikatan Peserta 2023, Universitas
Mahasiswa Muhammadiyah
Muhammadiyah Sumatera Utara

C. Penghargaan yang pernah diterima


No JenisPenghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
3
4

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.

Medan, 13 November 2023

Anggota,

Muhammad Farhan Nabil

13
BiodataAnggota 4 A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dinda Tiara Yusuf
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program studi Hukum
4 NIM 2306200363
5 Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 12 April 2004
6 E-mail Dindatiarayusuf12@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 082169235252

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu Dan
Tempat
1 Masa Ta’aruf Ikatan Peseta 2023, Universitas
Mahasiswa Muhammadiyah
Muhammadiyah Sumatra Utara

C. Penghargaan yang pernah diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.

Medan, 13 November 2023

Anggota,

Dinda Tiara Yusuf


BiodataAnggota 5

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Thalita Syifa Salsabila Pohan
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program studi Ilmu Hukum
4 NIM 2306200369
5 Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 28 april 2006
6 E-mail Thalitasyifa2006@gmail.com
7 Nomor Telepon/Hp 081553664324

14
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam kegiatan Waktu Dan
Tempat
1 Masa Ta’aruf Ikatan Peserta 2023, UMSU
Mahasiswa
Muhammadiyah

C. Penghargaan yang pernah diterima


No JenisPenghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RSH.

Medan, 13 November 2023

Anggota,

Thalita Syifa Salsabila Pohan

15
Biodata Dosen Pendamping A. IdentitasDiri
1 Nama Lengkap Chintya Hadita,SH.,MH
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Hukum
4 NIDN -
5 TempatdanTanggalLahir Medan, 22 November 1997
6 E-mail Chintyahadita@gmail.com
7 NomorTelepon/HP 081239882327

B. RiwayatPendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun
Lulus
1 Sarjana (S-1) Hukum UMSU 2019
2 Magister (S-2) Hukum USU 2021
3 Doktor (S-3) Hukum USU Sedang
Studi

C. Rekam Jejeak Tri Dharma PT Pendidkan/Pengajaran


No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
Penulisan Karya Wajib
1 2
Ilmiah

16
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
No Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Total (Rp)

1 Belanja Bahan (maks. 60%)


a. Pulpen 10 Rp. 12.800 Rp. 128.000

b. Kertas double folio 15 Rim Rp. 55.000 Rp. 825.000

c. Spidol Hitam 4 Kotak Rp. 18.000 Rp. 72.000

d. Spanduk 2 Rp. 280.000 Rp. 560.000

e. Buku Hukum Adat 1 Rp. 300.000 Rp. 300.000

f. Materai 10 Rp. 12.000 Rp. 120.000

g. Penggaris Besi 5 Rp. 30.000 Rp. 150.000

h. Double Tape 5 Rp. 8.000 Rp. 40.000

i. Stapler 5 Rp. 30.000 Rp. 150.000

j. Paket Internet 100GB/ Rp. 100.000 Rp. 400.000


4 Bulan
k. Tinta Isi Ulang Printer 2 Rp. 262.500 Rp. 525.000
Catrinder
l. Rautan 4 Rp. 10.000 Rp. 40.000

m. Pensil 2 Kotak Rp. 100.000 Rp. 200.000

n. Kertas A4 2 Rim Rp. 150.000 Rp. 300.000

o. Stabilo 2 Rp. 100.000 Rp. 200.000

p. Gunting 4 Rp. 25.000 Rp. 100.000

q. Binder 5 Rp. 87.400 Rp. 437.000

r. Map 20 Rp. 10.000 Rp. 200.000

SUB TOTAL Rp.4.650.000


2 Belanja Sewa (maks. 15%)

a. Biaya Sosialilasi 1 Rp. 150.000 Rp. 150.000

b. Biaya Sewa Domain 1 Rp. 75.000 Rp. 75.000

c. Sewa Akses Jurnal 1 Rp. 125.000 Rp. 125.000

SUB TOTAL Rp. 350.000


3 Perjalanan lokal (maks. 30 %)

17
a. Kegiatan Penyiapan 1 Rp. 950.000 Rp. 950.000
Survei Lapangan

b. Kegiatan 1 Rp. 950.000 Rp. 950.000


Pendampingan

SUB TOTAL Rp 1.950.000


4 Lain-lain (maks. 15 %)
a. Jasa Instumen Data 1 Rp. 350.000 Rp. 350.000

a. Publikasi Jurnal 1 Rp. 350.000 Rp. 350.000

b. Publikasi Media Sosial 1 Rp. 300.000 Rp. 300.000

SUB TOTAL Rp 1.000.000


GRAND TOTAL Rp 8.000.000
GRAND TOTAL (Terbilang Delapan Juta Rupiah)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Uraian
No Nama / NIM Waktu(jam/
Studi Ilmu Tugas
minggu)

18
1 Muhammad Aditya Ilmu Hukum _ 24 Minggu Menganalisis
sumber data
sekunder
seperti
jurnal,buku
dil,yang
memiki
keterkaitan
dengan
penelitian ini
2 Muhammad Roihan Ilmu Hukum _ 24 Minggu Melakukan
Observasi
terhadap
masyarakat
kampung
Cirendeu

3 Muhammad Alfin Faiz Ilmu Hukum _ 24 Minggu Wawancara


kepada
masyarakat,
perangkat
desa, dan
Kepala Desa
Paya Tusam
dan
pengumpulan
data primer
4 Muhammad Farhan Ilmu Hukum - 24 Minggu Melakukan
Nabil penyusunan
Dinda Tiara Yusuf laporan
kemajuan
5 Thalita Asyifa Ilmu Hukum - 24 Minggu Melakukan
Penyusunan
laporan akhir

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang Bertandatangan di bawah ini : Muhammad Aditya Putra Pratama

19
Nama Ketua Tim : Muhammad Aditya Putra Pratama
Nomor Induk Mahasiswa : 2306200371
Program Studi : Hukum
Nama Dosen Pendamping : Chintya Hadita,SH.,MH
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM RSH saya dengan judul ”Hukum
Adat Desa Cirendeu Bagi Yang Memakan Nasi Yang Berlokasi Di Cireundeu,
Cimahi Selatan” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2023 adalah asli karya
kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan


sebenarbenarnya.

Medan, 13 November 2023


Yang menyatakan,

Materai 10.000

(Muhammad Aditya Putra Pratama)


NIM. 2306200371 Lampiran 5. Surat
Kesediaan Perguruan Tinggi

20

Anda mungkin juga menyukai