Anda di halaman 1dari 31

PENGGUNAAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKAT

KAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SIKLUS AIR PADA SISWA

KELAS V SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Reska Yuliasari

19060025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) SILIWANGI

CIMAHI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia , karena dengan pen

didikan manusia dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Melalui pendidikan manusia dapat m

engembangkan potensi dirinya sehingga dapat mengatasi permasalahan dan memenuhi kebutu

han hidupnya . Dengan demikian , agar proses pendidikan berjalan dengan lancar maka perlu a

danya wadah atau lembaga yang disebut sekolah . Melalui pendidikan , seseorang yang awalny

a tidak mengetahui apa-apa maka seseorang tersebut bisa mengetahui apa saja yang belum dik

etahuinya. Ilmu Pengetahuan Alam pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari lingkungan a

lam disekitar manusia . Pembelajaran IPA memiliki peranan penting dalam meningkatkan kual

itas pendidikan serta memfokuskan pada peningkatan pengetahuan peserta didik tentang diri se

ndiri dan lingkungan alam sekitarnya, pembelajaran IPA merupakan bekal bagi peserta didik a

gar mempunyai pengetahuan tentang hal-hal yang terjadi dalam kehidupan dan sangat melekat

dalam kehidupan sehari-hari . IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hub

ungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia . Pembelajaran IPA sangat berperan

dalam proses pendidikan dan juga perkembangan teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk

membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan d

an teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belu

m terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan men

jadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ( Kel

ana et al.,2021; Rosmaya et al.,2018) .

Dengan demikian IPA memiliki peran yang sangat penting. Berkaitan dengan pemahaman

konsep IPA, Pemahaman menurut Bloom ( Wingkel,2004:274) , seorang siswa dikatakan telah

mempunyai kemampuan mengerti atau memahami apabila siswa tersebut dapat menjelaskan su

atu konsep tertentu dengan kata-kata sendiri, dapat membandingkan, dapat membedakan, dan

dapat mempertentangkan konsep tersebut dengan konsep lain. Sedangkan menurut Purwanto
(2008:44) Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memaha

mi konsep, situasi, dan fakta yang diketahuinya . Menurut Hudoyo (9 2003:1240) Pemahaman

konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan kita mengklasifikasikan objek-objek atau

peristiwa-peristiwa itu termasuk atau tidak kedalam ide abstrak tersebut. Berdasarkan pengerti

an diatas dapat disimpulkan bahwa Pemahaman Konsep adalah kemampuan seseorang untuk

mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Seorang siswa dikat

akan memahami sesuatu apabila dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebi

h rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri.

Siklus air merupakan sirkulasi ( perputaran ) air secara terus menerus dari bumi ke atmosfe

r , lalu kembali ke bumi . Pada materi siklus air didalamnya terdapat beberapa pembahasan dia

ntaranya yaitu tahapan-tahapan dan proses terjadinya daur air . Tahapan siklus air terjadi melal

ui proses penguapan ( evavorasi ), pengendapan ( presipitasi ), dan pengembunan ( kondensasi

) ( Kusumawati Heny,2017 ). Materi siklus air penting diajarkan di sekolah dasar dengan tujua

n agar siswa mengetahui dan memahami tentang cara bersikap terhadap alam dan memili sifat

yang perduli terhadap alam. Namun tidak memungkinkan jika siswa diminta untuk mengamati

proses siklus air yang Terjadi secara langsung di alam, sehingga dalam materi siklus air ini di

butuhkan media atau model yang dapat memfasilitasi kegiatan siswa ( Putra dan suniasih,202

1). Hal ini diperkuat oleh penelitian relevan terdahulu yang dilakukan oleh Siska Puspitasari (2

019) pada artikel yang berjudul “Model Picture and Picture Meningkatkan Pemahaman Siswa

pada Materi Siklus Air di Kelas V Sekolah Dasar”, mendapatkan hasil bahwa penerapan model

picture and picture daat meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas V di Sekolah Dasar

yang berlokasi di Tanggulanom. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada kelas V A Sekol

ah Dasar pada mata pelajaran IPA Materi Siklus Air yang berjumlah 23 siswa masih rendah. Si

swa kelas V A yang mencapai nilai KKM diatas 60 berjumlah 10 orang atau 40% dari jumlah

keseluruhan siswa dan yang tidak mencapai nilai KKM berjumlah 13 siswa atau 60% . Sedang

kan di kelas V B jumlah siswa ada 30 orang , yang mencapai nilai KKM yaitu 11 siswa atau 45

% dan yang tidak mencapai KKM berjumlah 19 siswa atau 55% . Hal ini menunjukan bahwa h

asil belajar IPA materi Siklus Air kelas IV A lebih rendah daripada kelas IV B.
Menurut (Aningsih dan Siti Sarah Agustina, 2021) pada artikel yang berjudul “ MODEL

PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA

MATA PELAJARAN IPA MATERI SIKLUS AIR SISWA SEKOLAH DASAR “ Berdasark

an studi dokumen di Sekolah Dasar yang berlokasi di Kecamatan Selopampang pemahaman si

swa kelas V pada materi siklus air masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil tes formatif mata

pelajaran IPA pada materi siklus air hanya 5 anak saja yang mampu mencapai KKM dari 13 si

swa. Hal tersebut terjadi karena cara mengajar yang dilakukan masih menggunakan metode cer

amah dan mengerjakan latihan soal- soal di buku paket. Kondisi tersebut menyebabkan siswa k

urang aktif dalam pembelajaran dan kurang memahami materi yang disampaikan guru. Selain i

tu penerapan strategi pembelajaran belum tepat dan kurangnya alat peraga yang konkret.

Menurut (Nurmala Sari Lubis, 2020) Pada artikel skripsi yang berjudul “ UPAYA MENIN

GKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE PICTURE

AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SIKLUS AIR DI KELAS V

SEKOLAH DASAR“ menyatakan bahwa Guru belum menemukan solusi yang tepat u

ntuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa pada materi siklus air karena Prose

s belajar menagajar pada pembelajaran IPA di SD Swasta masih belum berjalan secara optimal ,

dimana guru dalam mengajarkan pembelajaran IPA masih menggunakan metode ceramah ata

u center learning, siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru dan kurang akti

f selama berjalannya proses pembelajaran berlangsung, sehingga siswa merasa kurang tertarik

dengan materi. Permasalahan tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa dibawah KKM (75).

Oleh karena itu model pembelajaran picture and picture dapat memotivasi guru untuk mengel

ola kelas dengan baik sehingga seluruh siswa antusias dalam memperhatikan penjelasan g

uru. Selain itu Selama proses mengamati gambar perhatian siswa terpusat untuk memahami, d

an memaknai informasi yang diterima, sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan meny

enangkan bagi siswa.

Menurut hasil wawancara diatas pada saat pelaksanaan pembelajaran di kelas V Sekolah

Dasar yang berlokasi di Desa Sukamulya Kecamatan Cipongkor umumnya pembelajran masih

bersifat teacher centered dan guru masih menerapkan model konvensional dengan metode cer
amah , Tanya jawab , dan diskusi sebagai model utamanya , dan dari hasil wawancara yang

saya dapat di kelas V itu paling sering menggunakan model saintifik yang mana model

saintifik itu merupakan proses pembelajaran yang dirancang oleh guru dengan membangun pe

mahaman siswa melalui 5 tahapan yaitu mengamati , menanya , mengumpulkan informasi/men

coba , menalar atau mengasosiasi , membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan . maka yan

g terjadi pada peserta didik akan merasa membosankan dan tidak menyenangkan . Siswa cende

rung pasif dan tidak aktif dalam proses pembelajaran karena kondisi kelas yang monoton.

Selain itu guru juga kadang menggunakan model PBL untuk pembelajaran karena supaya bisa

meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa itu sendiri.

Dengan keadaan diatas mengimplikasikan perlu adanya suatu upaya untuk memperbaiki ku

alitas pembelajaran agar dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran IP

A Materi Siklus Air. Oleh karena itu model pembelajaran yang dapat diterapkan pada materi S

iklus Air yaitu menggunakan model pembelajaran Picture and Picture . Pembelajaran dengan

menggunakan model Picture and Picture dapat membantu siswa unuk meningkatkan Pemaham

an konsep Materi Siklus Air dan juga berguna untuk membantu siswa supaya lebih cepat

menangkap materi siklus air dengan menampilkan sebuah gambar sehingga kemampuan siswa

dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan dapat meningkat.

Model Picture and Picture adalah salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang me

nonjolkan gambar sebagai alat bantu/media dalam mempelajari suatu bahan ajar yang diberika

n agar siswa dapat aktif dan kreatif. Media gambar merupakan salah satu jenis bahasa yang me

mungkinkan terjadinya komunikasi, yang diekspresikan lewat tanda dan simbol (Riyanto dala

m Kartiningsih: 2011). Ahmad (2014) Menyatakan model pembelajaran picture and picture ad

alah pembelajaran yang menggunakan gambar untuk dipasangkan atau diurutkan menjadi urut

an yang sesuai sehingga pembelajaran menjadi bermakna dikarenakan gambar di sini berguna

sebagai media dalam proses belajar mengajar.

Hasniwati dalam Edriyani Umar (2020) menyatakan kelebihan model pembelajaran picture a

nd picture sebagai berikut :


1) memudahkan siswa untuk memahami yang dimaksudkan guru ketika menyampaikan materi

pelajaran;

2) siswa cepat tanggap atas materi yang disampaikan karena diiringi dengan gambar-gambar

3) siswa dapat membaca satu per satu sesuai dengan petunjuk yang ada pada gambar yang

diberikan

4) adanya berkompetensi antar siswa dalam menyusun gambar yang telah dipersiapkan oleh

guru sehingga suasana kelas menjadi hidup

5) siswa lebih kuat mengingat konsep-konsep atau bacaan yang ada pada gambar;

6) menarik bagi siswa dikarenakan melalui audio visual dalam bentuk gambar- gambar;

7) siswa dirangsang untuk aktif mengamati mengamati, menyesuaikan antara teori dengan ken

yataan, dan mencoba melakukannya sendiri;

8) guru lebih mengetahui kemampuan siswa masing- masing.

Kebaruan penerapan model picture and picture ini dibandingkan dengan pembelajaran sebe

lumnya untuk meningkatkan pemahaman konsep materi Siklus Air yaitu pembelajaran dahulu

guru hanya menggunakan model pembelajaran yang konvensional dengan metode ceramah , T

anya jawab , dan diskusi sebagai model utamanya , maka yang terjadi pada peserta didik akan

merasa membosankan dan tidak menyenangkan . Siswa cenderung pasif dan tidak aktif dalam

proses pembelajaran karena kondisi kelas yang monoton. Jika pendidik menggunakan model p

embelajaran yang aktif dan menyenagkan dapat menciptakan kelas yang kondusif dan efektif s

erta siswa tidak merasa jenuh dan bosan , karena peserta didik akan terlibat aktif , kreatif, dan

efektif serta diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu dalam pembelajar

an IPA materi Siklus Air, guru harus menggunakan model pembelajaran Picture and Picture un

tuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin di harapkan, karena dengan menggunakan model

Picture and Picture dapat mewujudkan pembelajaran yang efektif, dan memahami materi

dengan mudah serta tidak membosankan karena dalam pembelajaran siswa belajar

menggunakan gambar-gambar yang sudah disediakan oleh guru. Melalui model picture and

picture peserta didik tidak hanya mendengar penjelasan dari guru , tetapi dapat berperan aktif d

alam proses pembelajaran supaya lebih memahami dan menguasai materi yang telah di peroleh.
(Nuri Ramadhan dan Rina, 2017) dalam artikel yang berjudul “PENERAPAN MODEL PI

CTURE AND PICTURE PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN DAUR AIR U

NTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA“. Rata-rata hasil belajar siswa pada si

klus I adalah 68 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 78,6. Sehingga dapat disimpulka

n bahwa pada siklus II dengan menggunakan model picture and picture dapat meningkatkan ha

sil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan daur air di kelas V SD Negeri yang

berlokasi di Kabanjahe. Oleh karena itu penggunaan model pebelajaran Picture and Picture

dinilai efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam mata pelajaran IPA

materi siklus air siswa sekolah dasar.

Berdasarkan permasalahan diatas peneliti melakukan penelitian dengan judul “ Penggunaa

n model Picture and Picture Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Materi Siklus Air Pada

Siswa Kelas V Sekolah Dasar “.

B. Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada kelas V Sekolah Dasar pada mata pelaja

ran IPA khususnya materi siklus air Dari siswa yang berjumlah 20 siswa yang mencapai nil

ai KKM yaitu 9 siswa atau dan yang tidak mencapai KKM berjumlah 11 siswa . Hal ini me

nunjukan bahwa hasil belajar IPA materi Siklus Air kelas V Hal ini menunjukan bahwa pe

mahaman konsep materi siklus air di kelas V masih rendah.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah atau hipotesis dalam penelitian ini adalah :

a. Tidak ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep siklus air setelah pembelajar

an menggunakan model Picture and Picture pada siswa kelas V Sekolah Dasar.

b. Ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep Siklus Air setelah pembelajaran m

enggunakan model Picture and Picture pada siswa kelas V Sekolah Dasar.

3. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, pertanyaan dalam penelitian dirumuskan sebagai beri

kut :Bagaimana proses Penggunaan Model Picture and Picture pada pembelajaran siswa S

D Kelas V?

a. Bagaimana efektivitas Penggunaan Model Picture and Picture pada pembelajaran si

swa SD kelas V dilihat dari peningkatan kemampuan pemahaman.

b. Bagaimana efektivitas Penggunaan Model Picture and Picture pada pembelajaran si

swa SD kelas V dilihat dari Ketuntasan belajarnya.

c. Bagaimana efektivitas Penggunaan Model Picture and Picture pada pembelajaran si

swa SD kelas V dilihat dari peningkatan aktivitas belajar siswa.

d. Kendala apa yang dihadapi oleh Guru dan Siswa SD Kelas V dalam melaksanakan

pembelajaran dengan Menggunakan Model Picture and Picture?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, permasalahan dalam penelitian dirumuskan sebagai beriku

t:

1. Proses Penggunaan Model Picture and Picture pada pembelajaran siswa SD Kelas

V.

2. Efektivitas Penggunaan Model Picture and Picture pada pembelajaran siswa SD kel

as V dilihat dari peningkatan kemampuan pemahaman.

3. Efektivitas Penggunaan Model Picture and Picture pada pembelajaran siswa SD kel

as V dilihat dari Ketuntasan belajarnya.

4. Efektivitas Penggunaan Model Picture and Picture pada pembelajaran siswa SD kel

as V dilihat dari peningkatan aktivitas belajar siswa.

5. Kendala yang dihadapi oleh Guru dan Siswa SD Kelas V dalam melaksanakan pem

belajaran dengan Menggunakan Model Picture and Picture.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi:


1. Guru

Sebagai referensi dan umpan balik menggunakan model picture and picture, sehingga m

ampu meningkatkan pembelajaran yang aktif, kreatif , dan menyenangkan bagi peserta didi

k khususnya dalam mata pelajaran IPA Materi Siklus Air dan dapat menambah wawasan p

endidik untuk menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi agar tercapai tujuan

pembelajajaran yang diharapkan.

2. Siswa

Dapat meningkatkan keaktifan , kreatifitas , dan inovatif siswa sehingga pembelajaran le

bih bermakna dan siswa merasa senang , sehingga penggunaan Model Picture and Picture d

inilai efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD terutama dalam mata pelajaran IP

A materi Siklus Air.

3. Sekolah

Diharapkan dengan adanya penelitian ini sekolah dapat memperbaiki kegiatan pembelaj

arannya , sehingga hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA menjadi lebih efektif dan in

ovatif dan menjadi informasi atau sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu

atau kualitas pendidikan.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Model Picture and Picture

Model Pembelajaran Picture and Picture yang akan diterapkan kepada siswa untuk me

ningkatkan kemampuan pemahaman konsep siklus air dengan langkah-langkah sebagai ber

ikut: (1) Penyampaian Kompetensi (2) Penyajian Materi (3) Penyajian Gambar (4)

mengurutkan gambar (5) Menanyakan Alasan (6) Penyajian Kompetensi (7) Kesimpulan .

2. Kemampuan pemahaman konsep siklus air

Kemampuan pemahaman konsep siklus air pada penelitian ini adalah kemampuan sisw

a dalam memahami konsep siklus air dengan indikator (1) Menyatakan ulang sebuah konse

p (2) Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepny


a) (3) Memberikan contoh dan non contoh dari konsep (4) Menyajikan konsep dalam

berbagai bentuk representasi matematis (5) Mengembangkan syarat perlu atau syarat

cukup suatu konsep (6) Menggunakan , memanfaatkan , dan memilih prosedur atau

operasi tertentu (7) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah .

3. Siswa kelas V

Siswa kelas V dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di Sekolah Dasar.

Referensi

Kelana, J., Wardani, D., Arga, H., & Ruqoyyah, S. (2021). Science Learning Of P

rimary Teachers’ Students; an Analysis Study In Covid-19 Era. Journal of

Physics:Conference Series, 1842(1), 012014.

Purwanto, N.(2008). Prinsip-prinsip da Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Winkel. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Hudoyono, H.( 2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.

Malang:Universitas Negeri Malang.

Kusumawati Heny. (2013). Buku Guru Kelas V Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita.

Putra, I. K. D., & Suniasih, N. W. (2021). Pengembangan Media Diorama Materi

Siklus Air Pada Muatan IPA Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Imiah Pendidi

kan dan Pembelajaran, 5(2).

Puspitasari, S. (2019). Model Picture and Picture Meningkatkan Pemahaman Sisw

a pada Materi Siklus Air di Kelas V SDN2 Tanggulanom. Proceeding of B

iology Education, 3, (1), 94-10.

Lubis, N. S. (2020). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model

Koopertif Tipe Picture And picture Pada Mata Pelajaran IPA Materi
Siklus Air Di Kelas V SD Swasta Kartini Medan TA 2019/2010 (Doctoral

dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).

Ahmad,. (2014). Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Materi Kenamp

akan Alam Dan Buatan di Indonesia Pelajaran IPS Melalui Model

Pembelajaran Picture and Picture di Kelas V SD Negeri 1 Dewanta

ra. Jurnal Pendidikan Dasar, 1(2), 34-41.

Umar, E. ((2019). Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Untuk Meni

ngkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas II SD Negeri 37 Mandau.

Jurnal Pajar, 3(5), 1035-1

Agustina, S. S. (2021). MODEL PICTURE AND PICTURE SEBAGAI SOLUSI

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA

MATA PELAJARAN IPA MATERI SIKLUS AIR SISWA

SEKOLAH DASAR. PEDAGOGIK (JURNAL PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR), 9(1), 34-42.

. Ramadhan, N. (2017). PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN DAUR

AIRUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Kartiningsih, Lilis (2011). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Benda

dan Sifatnya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture

to picture. Skripsi: Jurusan PGSD: Tidak Diterbitkan.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Model Pembelajaran Picture and Picture di Sekolah Dasar

1. Pengertian Picture and Picture

Menurut Menurut (Hamdani, 2011 : 89) Model picture and picture merupakan metode belajar

yang menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan yang logis . Menurut

(Handayani, 2013) model pembelajaran picture and picture merupakan model pembelajaran yang

menggunakan gambar yang dipasangkan ataupun diurutkan menjadi urutan yang logis. Prinsip pel

aksanaan model pembelajaran ini yaitu sajian informasi kompetensi, sajian materi, perlihatkan ga
mbar yang berkaitan dengan materi, siswa mengurutkan gambar sehingga sistematik, guru mengko

nfirmasi urutan gambar tersebut. Satu diantara model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik dalam pembelajaran untuk dapat memahami pembelajaran IPA melalui penya

mpaian pesan pengetahuan dengan gambar yaitu model pembelajaran picture and picture. “Model

pembelajaran ini mengandalkan gambar yang menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran”

(Aris Shoimin, 2014:122).

Dari pengertian diatas peneliti simpulkan bahwa model pembelajaran picture and picture yaitu

model yang dirancang untuk membantu peserta didik dalam proses belajar karena model picture

and picture menggunakan sebuah gambar yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan

lalu di susun menjadi susunan gambar yang sesuai.

2. Manfaat Picture and Picture

Manfaat dalam model picture and picture didukung oleh pendapat dari Kurniasih (2015) yang m

enyatakan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya oleh model picture and picture yaitu : 1) Guru bis

a dengan mudah mengetahui kemampuan masing – masing siswa; 2) Model picture and picture ini

melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis; 3) Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan

sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa berargumen terhadap g

ambar yang diperlihatkan; 4) Dapat memunculkan motivasi belajar siswa kearah yang lebih baik;

5) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

Dari penjelasan di atas, jelas dapat disimpulkan bahwa model picture and picture sangat

bermanfaat untuk melatih siswa berfikir logis dan sistematis dan juga dapat memunculkan

motivasi belajar siswa kearah lebih baik.

3. Keunggulan dan Kelemahan Model Picture and Picture

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran picture and picture menurut (Hamdani, 2010)

sebagai berikut :

Kelebihan:

1) Guru lebih mengetahui kemampuan tiap-tiap siswa,

2) Melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis.

Kelemahan:
1) Memakan banyak waktu,

2) Banyak siswa yang pasif.

Sedangkan menurut Istarani (Aprudin, 2012) kelebihan dan kekurangan picture and picture yaitu

sebagai berikut :

Kelebihan Model Pembelajaran picture and picture

1) Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompeten

si yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu.

2) Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai

materi yang dipelajari.

3) Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa

gambar yang ada.

4) Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan alasan siswa mengurutkan

gambar.

5) Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersi

apkan oleh guru.

Kelemahan Model Pembelajaran picture and picture sebagai berikut :

1) Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkulitas serta sesuai dengan materi pelajara

n.

2) Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau kompetensi siswa yang d

imiliki.

3) Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar sebagai bahan utama dal

am membahas suatu materi pelajaran.

4) Tidak tersedianya dana khusus untuk menemukan atau mengadakan gambar- gambar yang diin

ginkan.

4. Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Picture and Picture

Langkah-langkah Pembelajaran dengan picture and picture menurut (Hamdani, 2010) antara lai

n:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.


2) Guru menyajikan materi sebagai pengantar.

3) Guru menunjukkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.

4) Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan ga

mbar-gambar menjadi urutan yang logis.

5) Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

6) Dari alasan atau urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep atau materi sesuai dengan k

ompetensi yang ingin dicapai.

7) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah diajarkan.

Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pembelajaran

mind mapping antara lain :

(1) Penyampaian Kompetensi

(2) Penyajian Materi

(3) Penyajian Gambar

(4) mengurutkan gambar

(5) Menanyakan Alasan

(6) Penyajian Kompetensi

(7) Kesimpulan

Berdasarkan langkah-langkah yang telah diuraikan, dsimpulkan bahwa model picture and

picture berbeda dengan pembelajaran yang lainnya karena model ini menggunakan gambar pada

saat proses pembelajarannya sehingga peserta didik dapat berpikir dan melihat gambar yang sesuai

dengan materi secara kongkrit.

B. Konsep Pembelajaran IPA SD

IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait

dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

perkembangan teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta

kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang ala
m semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehing

ga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat d

iterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Kelana et al., 2021; Rosmaya et al., 2018). Dengan demiki

an, IPA memiliki peran yang sangat penting.

Wahyana (dalam Trianto, 2015) bahwa “IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun seca

ra sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam”. Perkemb

angannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan

sikap ilmiah.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa lmu Pengetahuan Alam (IPA) pada dasar

nya adalah ilmu yang mempelajari lingkungan alam di sekitar manusia. Pembelajaran IPA memili

ki peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta memfokuskan pada penin

gkatan pengetahuan peserta didik tentang diri sendiri dan alam sekitarnya. Pembelajaran IPA meru

pakan bekal bagi peserta didik agar mempunyai pengetahuan tentang hal-hal yang terjadi dalam ke

hidupan dan sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari

Mata pelajaran IPA di sekolah mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut:

1. Memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang dunia tempat hidup dan bagaimana bersi

kap.

2. Menanamkan sikap hidup ilmiah.

3. Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan.

4. Mendidik peserta didik untuk mengenali, mengetahui cara kerja serta menghargai para ilmuwan

penemunya.

5. Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan masalah.

C. Kemampuan Pemahaman Konsep Siklus Air

1. Pemahaman Konsep

Pemahaman menurut Bloom (Winkel, 2004: 274), seorang siswa dikatakan telah mempunyai ke

mampuan mengerti atau memahami apabila siswa tersebut dapat menjelaskan suatu konsep tertent
u dangan kata-kata sendiri, dapat membandingkan, dapat membedakan, dan dapat mempertentang

kan konsep tersebut dengan konsep lain. Sedangkan menurut Purwanto (2008:44) “Pemahaman ad

alah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami konsep, situasi, dan fakta

yang diketahuinya”. Menurut Hudoyo (2003: 124), pemahaman konsep adalah suatu ide abstrak ya

ng memungkinkan kita mengklasifikasikan objek-objek atau peristiwa-peristiwa itu termasuk atau

tidak ke dalam ide abstrak tersebut.

Indikator –indikator menurut (Sumarmo, 2014) (1) Menyatakan ulang sebuah konsep (2) Men

gklasifikasi objek-objek menurut sifat- sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya) (3) Memberikan

contoh dan non contoh dari konsep (4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk represent

asi matematis (5) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep (6) Menggunakan ,

memanfaatkan , dan memilih prosedur atau operasi tertentu (7) Mengaplikasikan konsep atau al

goritma pemecahan masalah .

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah ke

mampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diin

gat. Seorang siswa dikatakan memahami sesuatu apabila dapat memberikan penjelasan atau memb

eri uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata- katanya sendiri.

Adapun materi pada penelitian ini adalah, sifat-sifat bunyi untuk meningkatkan pemahaman konse

p dengan Kompetensi Dasar dan Indikator sebagai berikut:

2. Siklus Air

Siklus air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus- menerus dari bumi ke atmsofer, lalu

kembali ke bumi. Pada materi siklus air didalamnya terdapat beberapa pembahasan diantaranya ya

itu tahapan- tahapan dan proses-proses terjadinya daur air. Tahapan Siklus air terjadi melalui prose

s penguapan (evaporasi), pengendapan (presipitasi), dan pengembunan (kondensasi) (Kusumawati

Heny, 2017).

Materi siklus air penting diajarkan di sekolah dasar dengan tujuan agar siswa mengetahui dan me

mahami tentang cara bersikap terhadap alam dan memiliki sifat yang peduli terhadap alam. Namu

n tidak memungkinkan jika siswa diminta untuk mengamati proses siklus air yang terjadi secara la
ngsung di alam, sehingga dalam materi siklus air ini dibutuhkan media yang dapat memfasilitasi k

egiatan siswa (Putra dan Suniasih, 2021).

Barokah (2019) menjelaskan bahwa siklus air merupakan fenomena alam yang dekat d

engan kehidupan manusia. air juga merupakan sumber kehidupan manusia. Melalui pe

mbelajaran prosesnya, manfaat bagi manusia, faktor pendukung dan penghabat, serta pe

ngaruhnya bagi kehidupan di bumi. Sebagaimana kita ketahui, materi siklus air akan mu

dah dipahami jika penyampaian melalui penentuan model dan strategi yang tepat.

Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atm

osfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan tra

nspirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrolog

i tersebut dapat berjalan secara terus menerus.

Berikut merupakan proses daur air:

Gambar 1 . Proses Siklus Air


1. Evaporasi

Evaporasi adalah proses penguapan air yang ada di permukaan bumi karena adanya energi panas d
ari matahari. Air dalam bentuk car dari beragam sumber air seperti sungai, laut, danau, rawa-rawa
dan lain sebagainya berubah menjadi uap air dan naik keatas udara. Semakin besar energi panas m
atahari yang sampai ke permukaan bumi, maka laju evaporasi akan semain besar.

2. Transpirasi

Transpirasi adalah penguapan daur air yang berasal dari tumbuhan, yakni pertama akar tanaman m
enyerap air dan mendrongnya ke daun untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Air hasil fotosin
tesis ini kemudian dikeluarkan oleh tanaman melaui stomata sebagai uap air.

3. Sublimasi
Sublimasi adalah proses adanya perubahan suhu dimana es berubah menjadi uap air tanpa lebih du
lu berada dalam fase cair. Sumber utama air dari proses sublimasi adalah lapiasan es dari kutub uta
ra, kutub selatan, dan es di pegunungan. Dalam daur ini, sublimasi merupakan proses yang lebih la
mbat dari penguapan.

4. Kondensasi

Proses kondensasi merupakan perubahan uap air menjadi partikel es yang sangat kecil yang dihasil
kan dari suhu udara yang sangat rendah yang ada di lapisan atmosfer.

5. Pengendapan

Proses pengendapan merupakan jatuh nya tetesan air dari awan yang mengandung uap air akibat s
uhu sangat rendah dikarenakan

6. Limpasan

Proses limpasan merupakan perpindahan air yang mengalir di atas permukaan bumi pada lapisan h
idrosfer melalui sungai sampai ke laut.

7. Infiltrasi

Proses infiltrasi merupakan proses air yang diserap dan merembes kebawah dalam tanah.

Melalui ke 7 proses daur air yang terjadi secara terus menerus, maka daur air akan tetap berlangsu
ng. Jika tidak adanya daur air, maka keseimbangan ekosistem mahkluk hidup tidak akan tercapai d
engan sempurna.

Referensi

Hudoyono, H.( 2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.

Malang:Universitas Negeri Malang.

Kusumawati Heny. (2013). Buku Guru Kelas V Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita.

Putra, I. K. D., & Suniasih, N. W. (2021). Pengembangan Media Diorama Materi

Siklus Air Pada Muatan IPA Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Imiah Pendidi

kan dan Pembelajaran, 5(2).

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.


Barokah, A. I. (2019). Pemanfaatan Kojasi Aksia dengan Wotos Untuk Meningkat

kan Pemahaman Siswa Materi Siklus Air. Artikel History, 12–49.

Shoimin, A. (2017). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Nisaa, F. K., & Adriyani, Z. (2021). Pengaruh Penggunaan Pop-Up Book Terhada

p Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Siklus Air. Journa

l of Integrated Elementary Education, 1(2), 89-97.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Kurniasih, B. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Meningka

tkan Profesionalitas Guru.Jakarta : Kata Pena.

Handayani, D., Bintari, H.S. & Lisdiana. 2013. Penerpan Model Pembelajaran Pic

ture and Picture Berbantuan Spesimen Pada Materi Invertibrata. Un

iversitas Negeri Semarang. Unes Journal of Biology Education Vol

ume 2, Nomor 3, Halaman 7-22, 2015

Hamdani. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Aprudin. (2012). Model-model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Para Ahli [On

line]. Tersedia: http://007indien.blogspot.com/2012/05/model-mod

el-penelitian-tindakan-kelas.html .[17 April 2013].

Winkel. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Kelana, J., Wardani, D., Arga, H., & Ruqoyyah, S. (2021). Science Learning Of P

rimary Teachers’ Students; an Analysis Study In Covid-19 Era. Journal of

Physics:Conference Series, 1842(1), 012014.


Purwanto, N.(2008). Prinsip-prinsip da Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Trianto. (2015). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian ini yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam pe

nelitian ini adalah Mix Method. Metode ini dipilih sesuai dengan karakteristik pertanyaan p

enelitian yang hendak dijawab meliputi outcomes dan proses yang menggabungkan hasil a

nalisis data kuantitatif dan kualitatif. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui Penggunaan Model Picture and Picture untuk Meningkatkan

Kemampuan Pemahaman Konsep Siklus Air Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

Adapun desain yang digunakan adalah sequential explanatory. Desain ini digunaka

n karena peneliti ingin mendapatkan data secara kuantitatif terlebih dahulu dan diikuti penj

elasan data kualitatif.


Gambar 2. Desain Penelitian

B. Partisipan

Yang akan menjadi partisipan pada penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN

Cicangkang Hilir 2 yang berjumlah 20 orang peserta didik.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh peserta didik kelas V SD Negeri 2 Cicangkang Hilir sebanyak 20 peserta didik

Adapun tabel jumlah peserta didik kelas V SD Negeri 2 Cicangkang Hilir adalah sebag

ai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Peserta Didik Kelas V

No Kelas IV Jumlah

1. Laki-Laki 9

2. Perempuan 11

Total 20

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Sampel dalam penel

itian ini menggunakan satu kelas yaitu kelas V. Adapun jumlah sampel sebanyak 20 sis

wa.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi:

1. Nontes
a. Wawancara dilakukan kepada guru kelas V untuk memperoleh data profil pembelajaran

IPA di Sekolah Dasar dan kendala-kendala yang dihadapi pada saat pembelajaran .

b. Observasi terhadap pembelajaran pemahaman konsep siklus air untuk memperoleh data

hasil belajar IPA pada siswa kelas V di Sekolah Dasar

c. Studi dokumentasi terhadap kurikulum 2013, hasil studi empiris para ahli untuk memper

oleh data terkait penyusunan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam pembela

jaran IPA materi siklus air siswa kelas V Sekolah Dasar

d. Pemberian angket/kuesioner kepada guru dan siswa untuk memperoleh data terkait respo

n pembelajaran IPA materi siklus air siswa kelas V Sekolah Dasar

2. Tes

a. Soal tes untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep Siklus Air dengan kisi-

kisi sebagai berikut.

b. Rubrik/parameter penilaian untuk kemampuan pemahaman konsep Siklus Air, disaj

ikan pada tabel berikut.

E. Prosedur Penelitian

Tahapan penelitian mengikuti tahapan penelitian The Sequential Explanatory Desai

n. Adapun langkah-langkahnya dijelaskan sebagai berikut :

1. Merumuskan masalah

2. Merumuskan landasan teori dan hipotesis

3. Mengumpulkan data dan menganalisis data kuantitatif yaitu data kemampuan pema

haman konsep dan respon guru serta siswa pada saat pembelajaran.

4. Menguji hipotesis

5. Mengumpulkan data dan menganalisis data kualitatif terkait profil pembelajaran IP

A materi sifat-sifat bunyi dan kendala-kendala yang dihadapi pada saat pembelajara

n.

6. Menganalisis data kuantitatif dan kualitatif


7. Merumuskan simpulan dan saran.

F. Analisis Data

1. Data Kognitif

Data ini diperoleh melalui tes yang tujuanya untuk melihat pemahaman konsep IPA

materi Siklus Air. Adapun analisis yang digunakan adalah:

a. Penskoran

Rumus Penskoran pilihan ganda dapat dilakukan dengan rumus:

S = 𝐵 ˟ 100

Keterangan:

B = Jumlah jawaban betul

N = Banyaknya soal

b. Nilai rata-rata

Rumus nilai rata-rata adalah:

Nilai rata-rata = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑛i𝑙𝑎i

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠i𝑠w𝑎

2. Data Afektif

Data ini diperoleh dari hasil observasi tujuanya adalah mengetahui pencapaian hasil

belajar. Adapun analisis yang digunakan untuk data hasil observasi dengan menggunak

an pedoman penskoran adalah :

4 = Baik

3 = Cukup

2 = Kurang
1 = Sangat kurang

G. Isu Etik

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Sejarah Singkat Berdirinya SD Negeri 2 Cicangkang Hilir

SD Negeri 2 Cicangkang Hilir adalah lembaga pendidikan sekolah dasar yang terlet

ak di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Merupakan salah satu

Sekolah Dasar yang ada di Desa Sukamulya. Mengingat pentingnya pendidikan par

a tokoh masyarakat, serta aparat pemerintah maka di dirikanlah SD Negeri 2

Cicangkang Hilir.

b. Visi, Misi dan Tujuan SD Negeri 2 Cicangkang Hilir

1) Visi

2) Misi

3) Tujuan
2. Pengujian Instrumen

B. Pembahasan Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Hudoyono, H.( 2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.

Malang:Universitas Negeri Malang.

Widianti, S. (2014). Keefektifan Model Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IP

S. Jurnal Of Elementary Education, 3(2): 64–70.

Kusumawati Heny. (2013). Buku Guru Kelas V Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita.

Puspitasari, S. (2019). Model Picture and Picture Meningkatkan Pemahaman Sisw

a pada Materi Siklus Air di Kelas V SDN2 Tanggulanom. Proceeding of B

iology Education, 3, (1), 94-10.

Putra, I. K. D., & Suniasih, N. W. (2021). Pengembangan Media Diorama Materi

Siklus Air Pada Muatan IPA Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Imiah Pendidi

kan dan Pembelajaran, 5(2).

Swadarma, D. (2013). Mind Mapping dalam Kurikulum Pembelajaran. Jakarta.

PT Elex Media Komputindo.


Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Silberman, M.L. (2009). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif (Alih bah

asa: Raisul Muttaqien). rev.ed. Bandung: Nusamedia

Huda, M. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pusta

ka Belajar.

Maghfiroh, Yuliatul, 2009, Peta Pikiran (Mind Mapping), http://carahidup.um.ac.i

d/2009/10/peta-pikiran-mind-mapping/, diakses pada 16

Maret 2018.

Sapoetra, B. P. (2019). EFEKTIFITAS PENERAPAN MIND MAPPING ELSE (

Elementary School Education Journal ). 3, 87–97.

Taruno, B., (2009), Free Mind mapping software, Sidoarjo: Masmedia Buana Pust

aka.

Trianto. (2015). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Buzan, Tony. (2007). Buku Pintar Mind Mapping. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama

Barokah, A. I. (2019). Pemanfaatan Kojasi Aksia dengan Wotos Untuk Meningkat

kan Pemahaman Siswa Materi Siklus Air. Artikel History, 12–49.

Shoimin, A. (2017). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.


Susanti, S., & Ruqoyyah, S. (2021). Kemampuan pemahaman konsep ilmu penget

ahuan alam siswa sd kelas v kota bandung melalui model pembelaj

aran mind mapping pada materi siklus air. COLLASE (Creative of

Learning Students Elementary Education), 4(5), 821- 828.

Mandira, N., Muslimin, M. M., & Djabba, R. D. Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Mind Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Sekolah Dasar Kelas Lima Di Kabupaten Pinrang. Pinisi Jou

rnal of Education, 1(1), 246-252.

Yulianti, I. P., Hidayat, A. N., Nadiroh, U. S., Yulianti, S., & Apriandi, A. E. (202

2). Kajian Literatur Penggunaan Metode Mind Mapping dalam Pe

mbelajaran Sains. COLLASE (Creative of Learning Students Eleme

ntary Education), 5(1), 108-114.

Astuti, D. W., & Artono, A. (2021). IMPLEMENTASI METODE MIND MAPPI

NG DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI SIKLUS

AIR DI KELAS V. Sintesa: Jurnal Ilmu Pendidikan, 16(1).

Nisaa, F. K., & Adriyani, Z. (2021). Pengaruh Penggunaan Pop-Up Book Terhada

p Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Siklus Air. Journa

l of Integrated Elementary Education, 1(2), 89-97.

Phanata, S., TCSOL, M., & Suci, I. R. (2022). EFEKTIVITAS METODE MIND

MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN

BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Jurnal

Cakrawala Mandarin, 5(2), 130-137.

Zulfa, A. A., Arifin, M. H., & Wahyuningsih, Y. (STUDI LITERATUR) PENGG

UNAAN MODEL MIND MAP PADA PEBELAJARAN GEOGR


AFI DI SEKOLAH DASAR. SCHOOL EDUCATION JOURNAL

PGSD FIP UNIMED, 11(4), 362-368.

Agustina, S. S. (2021). MODEL PICTURE AND PICTURE SEBAGAI SOLUSI

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA

MATA PELAJARAN IPA MATERI SIKLUS AIR SISWA

SEKOLAH DASAR. PEDAGOGIK (JURNAL PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR), 9(1), 34-42.

Puspitasari, S. (2019). Model Picture and Picture Meningkatkan Pemahaman Sisw

a pada Materi Siklus Air di Kelas V SDN2 Tanggulanom. Proceedi

ng of Biology Education, 3, (1), 94-10.

Lubis, N. S. (2020). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model

Koopertif Tipe Picture And picture Pada Mata Pelajaran IPA

Materi Siklus Air Di Kelas V SD Swasta Kartini Medan TA

2019/2010 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri

Sumatera Utara).

Kartiningsih, Lilis (2011). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Benda

dan Sifatnya Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture

to picture. Skripsi: Jurusan PGSD: Tidak Diterbitkan.

Sumarno, S., Handayani, S., Sumiyati, S., Triyoto, T., & Prayitno, E. (2019).

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Picture To Picture

Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa Pada

Pembelajaran IPA. SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu

Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan, 6(2), 218-226.

Ahmad,. (2014). Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Materi Kenamp

akan Alam Dan Buatan di Indonesia Pelajaran IPS Melalui Model

Pembelajaran Picture and Picture di Kelas V SD Negeri 1 Dewanta

ra. Jurnal Pendidikan Dasar, 1(2), 34-41.


Umar, E. ((2019). Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture Untuk Meni

ngkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas II SD Negeri 37 Mandau.

Jurnal Pajar, 3(5), 1035-1

Agustina, S. S. (2021). MODEL PICTURE AND PICTURE SEBAGAI SOLUSI

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PADA

MATA PELAJARAN IPA MATERI SIKLUS AIR SISWA

SEKOLAH DASAR. PEDAGOGIK (JURNAL PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR), 9(1), 34-42.

Ramadhan, N. (2017). PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN DAUR

AIRUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Puspitasari, S. (2019). Model picture and picture meningkatkan pemahaman siswa

pada materi siklus air di kelas V sdn 2 tanggulanom. Proceeding of

Biology Education, 3(1), 94-104.

Kurniasih, B. 2015.Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Meningkat

kan Profesionalitas Guru.Jakarta : Kata Pena.

Handayani, D., Bintari, H.S. & Lisdiana. 2013. Penerpan Model Pembelajaran Pic

ture and Picture Berbantuan Spesimen Pada Materi Invertibrata. Un

iversitas Negeri Semarang. Unes Journal of Biology Education Vol

ume 2, Nomor 3, Halaman 7-22, 2015

Ramadhan, N. (2017). PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN DAUR

AIRUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

Kurniasih, Imas. (2015). Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Kuningan:

Kata Pena.
Hamdani. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Aprudin. (2012). Model-model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Para Ahli [On

line]. Tersedia: http://007indien.blogspot.com/2012/05/model-mod

el-penelitian-tindakan-kelas.html .[17 April 2013].

Susanti, P. A., & Kusmariyani, N. N. (2017). Penerapan model picture and picture

berbasis pendekatan saintifik untuk meningkatkan hasil

pengetahuan IPA. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 1(2), 99-106.

Anda mungkin juga menyukai