Oleh :
Nama : DIAH RATNA KARINA
NIM : 231185035
Kelas :F
Mata Kuliah : Sejarah Hukum
Dosen : Dr. Nurlely Darwis, SH, M.SI
II. KEBIASAAN
A. Ketentuan-ketentuan dan Karakteristik-karakteristik
Oleh seorang ahli hukum Vlanderen dari abad XVI, Filips Wielant,
kebiasaan sebagai sumber hukum didefinisikan sebagai
berikut:“Kebiasaan adalah hukum tak tertulis yang terdiri dari ketentuan-
ketentuan sehari-hari (Usance) dan perbuatan-perbuatan yang terus
menerus dilakukanoleh orang-orang dalam kehidupan dan pergaulan
hidup serta diwujudkan secara nyata tanpa paksaan masyarakat atau
bangsa, selama kebiasaan inidiikuti secara berkesinambungan.” Ada
beberapa karakteristik-karakteristik kebiasaan:
III. UNDANG-UNDANG
A. Evolusi Umum
Peranan yang besar perundang-undangan pada hakekatnya dimainkan
oleh evolusi umum hukum tersebut di dalam masyarakat yang semakin
individualistis.Titik akhir evolusi adalah gerakan kodifikasi yang pada
abad XVIII di bawah pengaruh hukum alam dan pencerahan makin hari
makin berpengaruh. Dan gerakan ini memperoleh kemenangan dengan
pecahnya Revolusi Perancisserta mencapai titik puncaknya pada
kodifikasi-kodifikasi Napoleon. (Awalabad XIX)
B. Perundang-undangan pada Akhir Abad-abad Pertengahan
1.Ordonansi-ordonansi Raja-raja Perancis
Di dalam abad-abad pertengahan ordonansi-ordonansi kerajaan ini
lebihmengarah ke hukum publik dan kurang sekali memperhatikan
hukum privat. Tujuannya adalah guna menjaga dan mempertahankan
ketertiban umum di dalam negara dan memelihara suatu pemerintahan
yang baik.
2. Peraturan-peraturan Tuan Tanah
Di wilayah-wilayah Belgia dan Belanda banyak dijumpai peraturan-
peraturan tuan tanah. Salah satu yang paling terkenal adalah
“BlojdeInkomst”.
3.Peraturan-peraturan yang Dikeluarkan oleh Kota-kota
Pengurus kota dan terutama penyusunan tatanan kehidupan ekonomi
dansosial membutuhkan sebuah penguasa yang bertanggung jawab
atas adanya ketertiban melalui tindakan-tindakan yang efektif dengan
hasil yang dirasakan langsung. Oleh karena itu kota-kota ini harus
mengeluarkan peraturan-peraturan.
C. Perundang-undangan pada Zaman-zaman Modern
1. Perancis
Di Perancis raja dan hanya rajalah yang membuat undang-undang.
Sampaisaat ini, sebagai akibat Revolusi Perancis pada tahun 1789,
kedaulatan demikian juga membuat undang-undang juga beralih dari raja
kepada rakyat, namun masih saja raja-raja Perancis ini berhasil
mengeluarkan sejumlah ordonansi.
a.Abad XVI
Ordonansi-ordonansi pada umumnya adalah apa yang dikenal
dengan“ordonances de reformationa’, yang terutama memperjuanga
reformasi pemerintah dan peradilan.
b.Ordonansi-ordonansi Colbert (1667-1685)
c.Ordonansiordonansi Konselir Daguesseau
2.Inggris
Evolusi undang-undang sebagai sumber hukum di Inggris agak
berbedadari apa yang dialami Perancis. Undang-undang Inggris
terutama dibuatatas permintaan parlemen. Akan tetapi masih
diperkenankan secara motuproprio membuat ordonnances untuk materi-
materi tertentu.
3.Gerakan Kodifikasi
Hukum alam dan jalan pikiran era pencerahan, memberikan ruang dan
peluang bagi suatu gerakan kodifikasi, yang terutama diarahkan
kepadausaha untuk menertibkan banyak sumberu-sumber hukum yang
ada padaera Ancien Regime dan dengan jalan ini mengembangkan dan
meningkatkan kepastian hukum, dan dasar kebebasan-kebebasan
perdata.Perundang-undangan kodifikasi sejak abad XIX tetap
merupakan sumber hukum terpenting di benua Eropa dan di banyak
wilayah, yang membiarkan diri diilhami dan dipengaruhi oleh Burgerliche
Gesetbuch Jerman danterutama oleh Code napoleon
V. AJARAN HUKUM
A.Hukum Romawi
1.Ikhtisar Umum
Selama bagian awal abad-abad pertengahan nampaknya pendidikan dan
pengajaran ilmu hukum nyaris tidak dikenal di Eropa Barat. Pengaruh hukum
Romawi secara berangsur-angsur berkurang, untuk akhirnya hilang sama sekali
selama abad X dan XI.
2.Sebab-sebab Bangkitnya Kembali hukum Romawi pada Abad XII
Di Eropa Kontinental tidak terselenggara suatu unifikasi hukum yang
sebenarnya.
3.Dari yang Irasional ke Arah yang Rasional
Dari sebuah tatanan hukum feodal di bagian utara dan bagian Timur Eropa, dari
hukum arkhais (kuno) kita tiba pada sebuah tatanan hukumyang berkembang
dan maju bahkan yang rasional, patut, individualistis danliberal.
4.Studi dan Pengajaran Hukum Romawi Sejak Abad XII
a.Mazhab Glosator Bologna (abad XII dan XIII)Tokoh-tokoh
Mazhab Glosator Bologna Irnerius tahun 1112-1125; kaumQuattuor Doctores;
Az
b.Mazhab Orleans
Naskah-naskah hukum Romawi telah dikeluarkan dari konteksnya dan
dipergunakan tanpa memperhitungkan struktur yuridis, politik, dan sosial
negara Romawi.
c.Mazhab humanistis atau Historis
Sebuah Renaisans kedua hukum Romawi terjadi di bawah pengaruh
humanisme.
5.Abad-abad XVII, XVIII dan XIX di Belanda Utara dan Jerman
Di dalam abad XVII di Perancis studi hukum Romawi di bagian Belanda Selatan
mengalami kemunduran. Belanda Utara menjadi pusat studi-studi romanistis,
antara lain universitas-universitas Franeker, Groningen dan leiden yang baru
didirikan.
6.Romanisasi Tatatan-tatanan Hukum Eropa
a. Negara Roma Suci (Heilig Roomsw Rijk) Bangsa Jerman.
Romanisasi hukum di wilayah-wilayah Jerman terus berlangsung sampai
dengan bagian akhir abad XIX; dan Usus modernus, serta kemudian Pandekten
wissenschaft sebuah ilmu pengetahuan dogmatis hukum mendominasi ilmu
pengetahuan hukum Jerman.
b. Perancis
Meskipun dijumpai perlawanan perundang-undangan terhadap resepsihukum
Romawi, maka betapapun juga tatanan hukum ini sementara telah sangat
mempengaruhi hukum Perancis saat ini, terutama terhadap kitab undang-
undang Hukum Perdata tahun 1804.
c.Propinsi Belanda
Di propinsi Holland sebaliknya tidak ada kebiasaan-kebiasaan yang
dihomologasi, yang sedikit banyak klarifikasi mengapa di sana pada abad XVII
hukum Romawi lebih mudah mendesak hukum pribumi ini.
d.Inggris
Di Inggris tidak terjadi resepsi hukum Romawi. Perkembangan commonlaw,
yang tampil ke permukaan melalui peradilan pengadilan-pengadilan kerajaan
sejak abad XIII telah sangat membatasi hukumRomawi.