Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

HUKUM DALAM ARTI TATA HUKUM

A. Pengertian Tata Hukum


Tata hukum berasal dari kata dalam babasa Belanda. Dalam bahasa
Belanda, “recht orde” ialah susunan hukum, artinya memberikan tempat yang
sebenarnya kepada hukum. Itu dilakukan supaya ketentuan yang berlaku, dengan
mudah dapat diketahui dan digunakan untuk menyelesaikan setiap terjadi peristiwa
hukum. Tata atau susunan itu pelaksanaannya berlangsung selama pergaulan hidup
manusia berkembang. Aturan hukum sejenis yang pernah berlaku dan
tetap, dinamakan hukum (recht). Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa dalam
tata hukum terdapat hukum positif atau ius constitutum.

(BELUM SELESAI).

B. Sejarah Tata Hukum Dan Politik Hukum

1. Pengertian Sejarah
Untuk mendefinisikan “sejarah”, kiranya agak sulit, karena banyak pendekatan
etimologi yang dapat digunakan. Pendekatan tersebut menghasilkan pengertian
yang hampir sama. dilihat dari etimologi atau asal kata, sejarah dalam bahasa Latin
adalah “Historis” dalam bahasa Jerman “Geschichte” yang berasal dari kata
geschehen, berarti “sesuatu yang terjadi”. Istilah “Historie” menyatakan kumpulan
fakta kehidupan dan perkembangan manusia. Di kawasan orang-orang yang
berbahasa Melayu termasuk Indonesia, secara sederhana kata sejarah diartikan
sebagai suatu cerita dari kejadian masa lalu yang dikenal dengan sebutan
legenda, babad, kisah, hikayat, dan sebagainya yang kebenarannya belum tentu
tanpa bukti-bukti sebagai hasil suatu penelitian. Umumnya cerita itu dijadikan
dongeng yang turuntemurun. Di samping itu, sejarah dapat juga diartikan sebagai
suatu pengungkapan dari kejadian-kejadian masa lalu. Ada yang mengartikan
sejarah merupakan penulisan sistematik dari gejala-gejala tertentu yang
mempunyai pengaruh pada suatu bangsa atau kelompok sosial tertentu dengan
penjelasan mengenai sebab-sebab timbulnya gejala itu. Sebagai ilmu sosial, sejarah
meneliti pengalaman manusia dengan usaha mengungkapkan kebenarannya tentang
manusia dan masyarakat. Sejarah itu banyak jenisnya; ada yang berkenaan dengan
pribadi seseorang, keadaan dan kehidupan sosial, budaya, ekonomi, politik,
hukum,  dan sebagainya.  Jadi, dikatakan “sejarah tata hukum” artinya suatu
pencatatan dari kejadian-kejadian penting mengenai tata hukum masa lalu yang
perlu diketahui, diingat, dan dipahami oleh setiap orang atau suatu bangsa masa
kini.

2. Tata Hukum Dan Politik Hukum


Membicarakan tata hukum khususnya yang berlaku di Indonesia tidak
mungkin dapat dilakukan tanpa mempelajari sejarahnya. Politik hukum yang
digunakan sebagai pelaksana berlakunya aturan hukum itu. Hal ini disebabkan
Indonesia memiliki sejarah bangsa yang luhur dan tidak ternilai harganya di dunia
ini. Akan tetapi, pencatatan dari kejadian-kejadian penting terhadap kehidupan
bangsa Indonesia baru ada sejak memasuki abad I. Ini pun diketahui setelah ada
penelitian-penelitian dari adanya peninggalan-peninggalan yang
ditemukan. Setelah kehidupan manusia berkembang dan masuknya kebudayaan
dari luar, hubungan antar pulau mulai lancar. Maka, terjadilah kehidupan kelompok
sosial yang teratur di bawah kekuasaan seseorang atau beberapa orang yang
dianggap kuat. Kehidupan bangsa indonesia dalam bidang hukum yang mulai jelas
dapat diketahui, yaitu setelah kedatangan bangsa Eropa terutama orang-orang
Belanda dengan usaha menanamkan pengaruhnya melalui penjajahan. Dari bangsa
inilah banyak pengalaman dan korban yang diderita oleh bangsa Indonesia dalam
melakukan perlawanannya. Peristiwa itu tercatat sebagai sejarah bangsa yang tidak
boleh dilupakan bagi setiap orang.

1. Zaman Penjajahan Belanda


a. Masa vereenigde Oost Indische Compagnie 1602-1799
Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) didirikan oleh para pedagang
orang Belanda tahun 1602 supaya tidak terjadi persaingan antara para pedagang
yang membeli rempah-rempah dari orang-orang pribumi. Tujuannya agar dapat
memperoleh keuntungan yang besar di pasaran Eropa. Dengan hak octrooi itu
VOC melakukan ekspansi penjajahan di daerah-daerah kepulauan nusantara yang
didatangi, terutama kepulauan Maluku. Di kepulauan Maluku, aturan-aturan
hukum yang dipaksakan pentaatannya bagi orang-orang pribumi. Ketentuan-
ketentuannya merupakan hukum positif orang Belanda di “daerah perdagangan”.
Hukum positif itu berupa ketentuan-ketentuan hukum yang dijalankan di atas
kapal-kapal dagang di samping asas-asas hukum Romawi.
Pada tahun 1610 pengurus VOC dI Belanda memberika wewenang kepada
Gubernur Jendral Wewenangnya adalah membuat peraturan untuk
menyelesaikan perkara istimewa yang harus disesuaikan dengan kebutuhan para
pegawai VOC di daerah-daerah yang dikuasai. berlakunya setiap peraturan yang
dibuat itu diumumkan melalui “plakat”.
1635 tidak diketahui lagi plakat mana yang masih berlaku dan plakat mana
yang sudah dicabut atau diubah. Kemudian tujuh tahun sejak itu, semua plakat
yang pernah diumumkan dikumpulkan kembali. Plakat yang masih berlaku
disusun secara sistematis.

(BELUM SELESAI).

b. Penjajahan Pemerintah Belanda 1800-1942


BAB II

SISTEM HUKUM

A. Pengertian Sistem Hukum


Berbicara mengenai sistem hukum,  Dalam suatu sistem terdapat ciri-ciri
tertentu, yaitu terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan, saling
mengalami ketergantungan dalam keutuhan organisasi yang teratur serta
terintegrasi. Prof. Subekti, S.H. berpendapat bahwa “suatu sistem adalah suatu
susunan atau tataan yang teratur, suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian
yang berkaitan satu sama lain, tersusun menurut suatu rencana atau pola, hasil dari
suatu penulisan untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu sistem yang baik tidak
boleh terdapat suatu pertentangan atau benturan antara bagian-bagian. Selain itu, juga
tidak boleh terjadi duplikasi atau tumpang tindih di antara bagian-bagian itu.
Dengan demikian, sifat sistem itu menyeluruh dan berstruktur yang
keseluruhan komponen-komponennya bekerja sama dalam hubungan
fungsional. Jadi, hukum adalah suatu sistem  Artinya suatu susunan atau tataan teratur
dari aturan-aturan hidup, keseluruhannya terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan
satu sama lain. 

B. MACAM-MACAM SISTEM HUKUM


1. Sistem Hukum Eopa Kontinental
Sistem hukum ini berkembang di negara-negara Eropa daratan disebut sebagai
“Civil Law”. Berasal dari kodivikasi hukum yag berlaku di kekaisaran Romawi pada
masa pemerintahan Kaisar Justianus abad VI sebelum masehi. Peraturan-peraturan
hukumnya merupakan kumpulan dari belbagai kaidah hukum yang ada sebelum masa
Justinianus yang kemudian disebut “Corpus Juris Civilis”
Prinsip utama dasar sitem hukum Eropa Kontinental ialah “hukum
memperoleh kekuatan mengikat, karena diwujudkan dalam peraturan-peraturan yang
berbentuk undang-undang dan tersusun secara sistematik di dalam kodifikasi atau
kompilasi tertentu”
Sumber Hukum di dalam sistem hukum Eropa Kontinental adalah “Undang-
Undang”, penggolongannya ada dua yaitu :
1. Hukum Publik mencakup peraturan-peraturan kekuasaan dan wewenang
penguasa/negara serta hubungan-hubungan antara masyarakat dan negara.
Yang termasuk dalam hukum publik ialah:
a. Hukum Tata Negara;
b. Hukum Administrasi Negara;
c. Hukum Pidana;
2. Hukum Privat peraturan-peraturan hukum yang mengatur tentang hubungan
antara individu-individu dalam memenuhi kebutuhan hidup demi hidupnya.
Yang termasuk dalam Hukum Privat ialah:
a. Hukum Sipil dan
b. Hukum Dagang

Batas-batas yang jelas antara hukum publik dan hukum privat semakin sulit
ditentukan, hal itu disebebkan faktor-faktor berikut:
a. Terjadinya proses sosialisasi di dalam hukum sebagai akibat dari makin
banyaknya bidang-bidaing kehidupan masyarakat. Hal itu pada dasarnya
memperlihatkan adanya unsur “kepentingan/masyarakat” yang perlu
dilindungi dan dijamin. Misalnya saja bidang hukum perburuhan dan agraria.
b. Makin banyaknya ikut campur negara di dalam bidang kehidupan yang
sebelumnya hanya menyangkut hubungan perorangan. Misalnya saja bidang
perdagangan, bidang perjanjian, dan sebagainya.

2. Sistem Hukum Aglo saxon (Anglo Amerika)


Sistem hukum Aglo Saxon kemudian dikenal dengan sebutan “Anglo
Amerika”. Sistem hukum mulai berkembang di Inggris abad XI yang sring disebut
“Common Law” dan sistem “Unwritten Law” (tidak tertulis). Didalam sistem hukum
ini dikenal pula adanya sumber-sumber hukum yang tertulis (statutes).
 Sumber hukum dalam sistem hukum Aglo Amerika ialah “Putusan-putusan
hakim/pengadilan” (Judicial decisions)
 Sistem hukum Aglo Amerika menganut suatu dokrin yang dikenal dengan
nama “the doctrine of precedent/Strare Decitis”
 Sistem hukum Aglo Amerika sering disebut sebagai Case Law
3. Sistem Hukum adat
Sistem hukum ini hanya dalam lingkungan kehidupan sosial Indonesia dan
negara-negara Asia lainnya, seperti Cina, India, Jepang, dan negara lain.
 Istilahnya berasal dari bahasa “Adatrecht” pertama kali dikemukakan oleh
Snouck Hurgronje
 Sisem hukum adat bersumber pada peraturan-peraturan hukum tidak tertulis
yang tumbuh dan berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran hukum
masyarakatnya. Hukum adat itu mempunyai tife yang bersifat tradisional
dengan berpangkal kepada kehendak nenek moyang.
 Sistem hukum adat dibagi dalam tiga kelompok.
1. Hukum adat mengenai tata negara (tata susunan rakyat). Hukum adat ini
mengatur tentang susunan dari dan keter dalam persekutuan-persekutuan
hukum (rechtsgemenschappen) serta susunan dan lingkungan kerja alat-
alatperlengkapan, jabatan-jabatan dan penjabatnya.
2. Hukum adat mengenai warga (hukum warga) terdiri dari:
1) hukum pertalian sanak (perkawinan, waris);
2) hukum tanah (hak ula yat tanah, transaksi-transaksi tanah);
3) hukum perhutangan (hak-hak atasan, transaksi-transaksi tentang benda
selain tanah dan jasa).
3. Hukum adat mengenai delik (hukum pidana), memuat peraturan-peraturan
tentang pelbagai delik dan reaksi masyarakat terhadap pelanggaran hukum
pidana itu.
 Yang berperan dalammelaksanakan sistem hukum adat ialah pengemuka adat.

4. Sistem Hukum Islam


Sistem hukum ini semula dianut oleh masyarakat Aranb sebagai awal dari
timbulnya dan penyebaran agama Islam. Kemudian berkembang ke negara-negara lain
di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika secara individual atau kelompok.
 Sumber hukum dalam sistem hhukum islam
1. Quran, yaitu kitab suci dari kaum Muslimin yang diwahyukan olch Allah
kepada Nabi Muhammad Rasul Allah, dengan perantaraan malaikat Jibril.
2. Sunnah nabi, ialah cara hidup dari Nabi Muhammad atau cerita-cerita
(hadis) mengenai Nabi Muhammad.
3. Ijma, jalah kesepakatan para ulama besar tentang suatu hal dalam cara
bekerja (berorganisasi).
4. Qiyas, ialah analogi datam mencari sebanyak mungkin persamaan antara
dun kejadian,Cara ini dapat dijelmakan melalui metode ilmu hukum
berdasarkan deduksi. Hal itu dilakukan dengan menciptakan atau menarik
suatu garis hukum buru dari garis hukum lama dengan maksud
memberlakukan yang baru itu kepada suatu keadaan karena persamaan
yang ada di dalamnya.
Agama islam dengan sengaja diturunkan oleh Allah melalui malaikat Jibril
kepada Nabi Muhammad dengan maksud menyusun ketertiban dan keamanan serta
keselamatan umat manusia.
 Dasar-dasar hukumnya mengatur mengenai segi-segi pembangunan, politik,
sosial ekonomi, dan budaya. Disamping itu, mengatur hukum-hukum pokok
tentang kepercayaan dan kebuktian atau ibadat kepada Allah.
 Berdasarkan sumber-sumber hukumnnya, sistem hukum islam dalam “Hukum
Fikh” terdiri dari dua hukum pokok.
1. Hukum rohaniah, lazim disebut "ibadat", yaitu cara-cara menjalankan
upacara tentang kebaktian terhadap Allah, seperti shalat, puasa, zakat, dan
menjalankan haji. Kelima kegiatan menjalankan upacara kebaktian kepada
Allah itu lazim discbut "Al-Arkanul Islam Al-Hamzah".
2. Hukum duniawi, terdiri dari:
a. muamalat, yaitu tata tertib hukum dan peraturan mengenai hubungan
antarmanusia dalam bidang jual-beli, sewa-menyewa, perburuhan,
hukum tanah, hukum perikatan, hak milik, hak kebendaan dan
hubungan ekonomi pada umumnya;
b. nikah, yaitu perkawinan dalam arti membentuk sebuah keluarga yang
terdiri dari syarat-syarat dan rukun-rukunnya, hak dan kewajiban,
dasar-dasar perkawinan monoga-mi dan akibat-akibat hukum
perkawinan;
c. jinayat, yaitu hukum pidana yang meliputi ancamanhukuman terhadap
hukum Allah dan tindak pidana kejahatan.
 Dalam perkembangannya hukum islam, lahir cabang hukum lainnya. Hukum
lainnta itu meliputi sebagai berikut:
1. Aqdiyah, ialah peraturan hukum pengadilan, meliputi kesopanan hakim,
saksi, beberapa hak peradilan, dan cara-cara memerdekakan budak belian
(kalau masih ada).
2. Al-Khilafah, ialah mengatur mengenai kehidupan bernegara, meliputi
bentuk negara dan dasar-dasar permerintahan, hak dan kewajiban warga
negara, kepemimpinan, dan pandangan Islam terhadap pemeluk agama
lain.
Sistem hukum islam ini menganut suatu keyakinan dari ajaran agama islam
dengan keimanan lahir batin secara individual. Negara-negara yang menganut asas
hukum islam, dalam bernegara melaksanakan peraturan-peraturan hukumnnya secara
taat. Hal itu berdasarkan peraturan perundangan negara yang dibuat dan tidak
bertentangan dengan ajaran islam.

BAB IV

HUKUM TATA NEGARA DAN

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

A. Hukum Tata Negara

Anda mungkin juga menyukai