Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN “

DISUSUN OLEH:

ALFARO MAILANGKAY

19303020

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ”.Makalah ini
disusun agar pembaca dapat lebih mememahami tentang produk, yang disajikan berdasarkan
studi dari berbagai sumber. Tak lupa Kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
serta sumber yang telah memberi dukungan maupun informasi untuk menyelesaikan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja khususnya bagi diri Kami
sendiri, para mahasiswa dan semua yang membaca makalah ini, dan mudah-mudahan dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Kami menyadari bahwa dalam
menulis makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu Kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini,Terimakasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................

B. Rumusan Masalah...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

1. Ciri Ciri Masyarakat Informasional.........................................................................

2. Tahap Tahap Penanganan Informasi........................................................................

A. Penciptaan Informasi ..............................................................................................

B. pemeliharaan saluran informasi..............................................................................

C. Seleksi Dan Transmisi Informasi............................................................................

D. Penerimaan Informasi Secara Selektif....................................................................

E. Penyimpanan Informal............................................................................................

F. Penggunaan Informasi ...........................................................................................

G. Penilaian Kritis Dan Sistem Umpan Balik..............................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sering terdengar ungkapan bahwa dunia dewasa ini berada dalam era informasi. Dan
masyarakat modern dikenal sebagai masyarakat informasional. Salah satu “produk”
perkembangan tersebut ialah tumbuhnya disiplin ilmiah baru yang kini dikenal
dengan istilah “Informatika”. Meskipun benar bahwa sebagai disiplin ilmiah
“Informatika” masih relatif baru, karena mulai berkembang pada dekade tujuh
puluhan yang lalu, tapi ia tumbuh dengan sangat pesat sehingga dalam waktu yang
sangat singkat sudah mampu memberikan kontribusi substansial dan bahkan
menumbuhkan kesadaran pada berbagai pihak tentang pentingnya informasi sebagai
suatu resource organisasi yang strategis. Sebagai tanggapan terhadap fenomena
tersebut, para pakar telah mengembangkan orientasi baru dalam bidang informasi
yang dikenal dengan nama “ Sistem Informasi Manajemen” (Information
Management System).

B. Rumusan Masalah

1. Berikan ciri ciri masyarakat Informasional?

2. Apa saja tahap tahap penanganan informasi?


BAB II
PEMBAHASAN

1 . Ciri – ciri masyarakat informasional


Bagan Perbandingan masyarakat prainformasional dan masyarakat informasional
No Ciri Masyarakat Prainformasional Masyarakat informasional
(1) (2) (3) (4)
1 Dasar Ilmiah Paradigma yang berlaku Kemampuan
menggabungkan yang
kreatif melimpah
2 Jumlah informasi Langka Melimpah
3 Tingkat pertambahan Linear Eksponensial
informasi
4 Dasar seleksi Kabur Tepat
5 Kecepatan transmisi Lambat Cepat
informasi
6 Lingkup informasi Sempit Luas
7 Biaya pengadaan Mahal Murah
informasi
8 Isi informasi Stabil Berubah – ubah
9 Lokasi informasi Tetap Mobil
10 Jangkauan terhadap Terbatas Terbuka
informasi
11 Cara penyampaian Monomedia Multimedia
informasi
12 Jenis Rendah Tinggi
interdependensi
13 Variabilitas Pengalaman langsung Tidak langsung
informasi
14 Unit untuk Individu Mesin/bantuan mesin
penanganan
informasi
15 Struktur pengolahan Hierarkis Horizontal
informasi
16 Kerangka nilai Monistik Pluralistik
interprestasi
17 Ukuran teknologi Besar Kecil
informasi
18 Tingkat Sederhana Kompleks
kompleksitas sistem
informasi
19 Arus informasi Dari seorang ke banyak orang Dari banyak orang ke
seorang
20 Pemecahan masalah Lokal Berdasarkan pendekatan
kesisteman
21 Partisipasi sosial Perwakilan (by proxy) Universal dan langsung
dalam pengolahan
informasi
22 Tingkat kerahasiaan Penuh kerahasiaan Penetratif
23 Orientasi waktu Masa lalu Masa depan

Penjelasan dari bagan :


1. Dilingkungan masyarakat prainformasional ilmu pengetahuan yang digunakan
masih relatif sederhana dan oleh karena itu paradigma ilmiahnya pun sering tampak
kaku disertai oleh pendekatan yang simplistik. Sebaliknya, dilingkungan masyarakat
yang sudah tergolong informasional instrumen berpikir yang digunakann sudah
memanfaatkan teori baru dan perkembangan ilmu pengetahuan yang canggih dan
cenderung bersifat spesialistik.
2. Masyarakat tradisional atau prainformasional menghadapi permaslahan sangat
sederhana dibandingkan oleh masyarakat yang sudah maju. Dengan situasi
demikian, jumlah informasi yang diperlukannya pun relatif sedikit dibandingkan
dengan masyarakat maju yang beraneka ragam permasalahan. Masyarakt maju
dapat menciptakan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam waktu yang
sangat singkat. Masyarakat yang belum maju menghadapi kelangkaan informasi
untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapinya. Sebaliknya,
masyarakat maju dihadapakan kepada kelimpahan informasi sehingga diperlukan
keahlian dan kemahiran untuk memilih informasi apa yang benar–benar diperlukan
dalam pemecahan berbagai masalah.
3. Diatas sudah dijelakan bahwa masyarakat yang belum maju informasi bertambah
dengan lambat berdasarkan rumus linear, tetapi sebaliknya informasi dimasyakat
sudah maju berdasarkan rumus eksponensial. Tentunya sangat mudah untuk
membayangkan bahwa pertambahan informasi yang bersifat eksponensial di
masyarakat maju adalah berkat kemampua alat – alat pengolahan informasi yang
makin tinggi dan canggih.
4. Dengan menggunakan paradigma secara kaku dibantu oleh intuisi, masyarakat yang
belum maju untuk menyeleksi jenis – jenis informasi yang digunakannya sering
tidak jelas atau kabur. Sebaliknya masyarakat maju disamping paradigma
menggunakan pendekatan penggabungan yang kreatif, juga menggunakan
paradigma ilmiah yang memungkinkan pemilihan informasi dilakukan dengan tepat,
bebas dari selera, dan subjektivitas pengambil keputusan kunci.
5. Penyampaian informasi dilingkungan masyarakat yang belum maju dapat berjalan
lambat mekanisme penyampaiannya sederhana dengan kapasitas transmisi yang
rendah. Berbeda halnya dengan masyarakat modern yang sudah menggunakan alat–
alat teknologi tinggi dan canggih dengan kecepatan yang sangat tinggi.
6. Karena berbagai keputusan yang diambil oleh masyarakat yang belum maju relatif
sederhana pendekatan pemecahan masalah yang umum digunakan ialah
pendekatan parsial atau inkremental. Dengan perkataan lain, permasalahan yang
timbul dipecahkan satu per satu. Sebaliknya masyarakat maju biasanya dihadapkan
kepada bebarapa permasalahan sekaligus yang timbul secara simultan sehingga
bentuk informasi yang dibutuhkan pun beraneka ragam, jenisnya banyak, jumlahnya
besar, dan lingkupnya pun luas. Oleh karena itu diperlukan cara pemecahan yang
integralistik, komprehensif, dan holistik.
7. Biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu organisasi yang masih berada pada tahap
prainformasional biasanya tinggi. Meskipun jumlah informasi yang diolah tidak
banyak, tapi sarana pengolahannya, disamping harganya mahal, juga tidak mampu
bekerja dengan kecepatan tinggi. Sebaliknya masyarakat informasional, biaya
pengolahan informasi menjadi lebih murah meskipun jumlah informasi yang diolah
berjumlah besar. Alasannya karena kecanggihan perangkat keras dan perangkat
lunak. Ada empat hal mengapa penanganan informasi dalam era modern relatif
makin murah ialah :
a. Tersediannya berbagai alternatif pilihan sarana pengolahan data.
b. Tenaga kerja pengolah informasi sangat kurang sehingga biaya untuk membayar
imbalan mereka dapat ditekan.
c. Dukungan berbagai jenis perangkat lunak sehingga informasi yang dihasilkan
benar – benar “siap pakai” dan
d. Tingkat akurasi penyelesaian pengolahan sangat tinggi sehingga tidak
diperlukan pengolahan ulang.
8. umum diketahui bahwa masyarakat prainformasional berkembang dengan lamban,
permasalahan yang dihadapinya relatif tidak rumit, dan sering bersifat repetitif
sehingga isi informasi yang dibutuhkan tidak sering mengalami perubahan.
Sebaliknya salah satu fenomena yang terlihat dalam masyarakat modern ialah sering
terjadinya perubahan yang berlangsung dengan cepat.
9. Salah satu ciri masyarakat yang belum maju ialah tingkat mobilitasnya yang rendah,
baik dalam arti fisik maupun dalam arti status sosialnya. Pengambil keputusan kunci
di lingkungan masyarakat tersebut pada umumnya tetap sama, yaitu mereka yang
dipandang sebagai tokoh masyarakat tidak mnduduki jabatan formal akan tetapi
diakui sebagai pimpinan informal. Sebaliknya dalam masyarakat yang sudah maju,
yang sudah sudah mencapai tahap sebagai masyarakat informasional, mobilitas fisik
dan sosial para warga biasanya tinggi. Akibatnya arus informasi bergerak denagn
kecepatan tinggi mengikuti mobilitas manusia yang terdapat di dalamnya.
10. Dalam lingkungan masyarakat prainformasional, jangkauan informasi masih
terbatas karena bentuk dan sifat keputusan yang diambil memerlukan dukungan
informasi yang bersifat terbatas pula. Sebaliknya dalam lingkungan masyarakat
maju, jangkauan informasi menjadi terbuka dan tanpa batas. Ada dua alasan kuat
sebagai penyebabnya :
a. Bentuk dan jenis permasalah yang harus dicari jalan keluarnya sangat bervariasi
dan informasi pendukungnya pun harus sesuai dengan keputusan yang akan diambil.
b. Perubahan yang sering terjadi dengan sangat cepat menuntut tersedianya
informasi yang memungkinkan pendekatan proaktif untuk menghindari situasi
“dadakan” karena perubahan selalu mengandung ketidakpastian.

11. masyarakat prainformasional jumlah dan jenis informasi yang diperlukan pada
umumnya relatif sedikit dan oleh karena itu sarana penyampaiannya pun sudah
cukup dengan menggunakan medium tunggal atau monomedia dan bahkan sering
bersifat lisan. Sebaliknya dalam masyarakat informasional terdapat empat hal yang
membedakannya dari masyarakat prainformasional, yaitu:
a. makin tingginya kesadaran banyak pihak terutama para pengambil keputusan
strategis tentang pentingnya peranan informasi.
b. Volume dan jenis informasi yang dibutuhkan semakin besar dan beraneka
ragam
c. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat
d. Penggunaan multimedia dalam penyampaian informasi dari sumber informasi
kepada pengguna informasi.
12. Bahwa masyarakat tradisional terdiri dari kelompok – kelompok yang relatif self-
containing dalam arti:
a. Terdiri dari para warga yang masih mempunyai pertalian darah
b. Menganut sistem “keluarga besar” atau extended family system
c. Terikat kuat pada tradisi dan norma – norma budaya yang bersifat
komunalistik
d. Menekuni jenis – jenis profesi tertentu untuk mencari nafkah seperti menjadi
petani, pedagang dll
e. Relatif tertutup terhadap pengaruh dari luar
Berbeda dengan masyarakat maju. Kenyataan menunjukkan bahwa karena berbagai
faktor, masyarakat modern semakin terbuka, cenderung manganut sistem keluarga
yang “longgar” dalam arti bahwa yang berlaku ialah nucleus family system (sistem
keluarga inti) tradisi dan norma – norma yang dianut sudah “tercampur” dengan
norma – norma yang datang dari luar, para anggota masyarakat terlibat dalam aneka
ragam profesi dan berinteraksi dengan banyak pihak luar kelompok/masyarakat.
13. Satu ciri masyarakat yang belum maju ialah bahwa hubungan antar manusia pada
umumnya terjadi secara langsung dan menggunakan bahasa lisan. Informasi pun
disampaiakan oleh satu pihak kepada pihak lain dengan cara yang sama. Sebaliknya,
dalam lingkungan masyarakat yang sudah maju makin banyak hubungan antar
manusia yang terjadi secara tidak langsung dan menggunakan berbagai media untuk
penciptaan dan pemeliharaan hubungan tersebut.
14. Cara penanganan informasi jelas berbeda antara masyarakat yang belum maju
dibandingkan dengan masyarakat yang sudah maju. Pada umumnya di lingkungan
masyarakat yang belum menggunakan teknologi informasi yang canggih
penanganan informasi dilakukan oleh tenaga manusia, secara manual. Sebaliknya
masyarakat yang sudah maju penanganan informasi dilakukan dengan
menggunakan mesin – mesin pengolah informasi.
15. Masyarakat tradisional mengakui adanya stratifikasi kekuasaan dalam masyarakat.
Stratifikasi tersebut ternyata menampakkan diri pula pada pengolahan informasi.
Sebaliknya dilingkungan masyarakat yang sudah maju, meskipun stratifikasi
kekuasaan tetap ada seperti tercermin pada berbagai organisasi yang strukturnya
piramidal pentingnya interaksi, interrelasi, dan interdependensi anatara satu
komponen organisasi dengan komponen lainnya makin menonjol karena disadari
bahwa tercapai tidaknya tujuan dan berbagai sasaran organisasi pada analisis
terakhir ditentukan oleh sifat, jenis, dan intensitas hubungan yang diciptakan,
dibina, dan dipelihara.
16. Dalam masyarakat tradisional pengambilan keputusan biasanya pada akhirnya
dilakukan secara terpusat yaitu oleh seseorang yang diakui menjadi pimpinan
tertinggi di masyarakat. Sebaliknya masyarakat informasional sebagai akibat proses
demokratisasi dan pemberdayaan para anggota organisasi didukung oleh teknologi
informasi yang makin canggih, pola pengambilan keputusan bergeser dari
pendekatan yang setralistik ke pendekatan yang desentralistik karena makin banyak
pihak dan orang yang dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
17. Semua orang yang berkecimpung dalam dunia informasi mengetahui bahwa
komputer generasi pertama adalah alat yang bulky dalam arti ukurannya yang besar,
bagian – bagiannya dihubungkan oleh kabel yang panjang dan memerlukan ruang
penempatan yang luas.
18. Telah umum diketahui bahwa makin maju suatu masyarakat, makin dinamis pula
masyarakat tersebut. Dan sistem informasi yang diperlukan pun makin kompleks,
berbeda dengan masyarakat prainformasional yang sistem informasinya relatif
sederhana.

(1) (2) (3) (4)


16. Kerangka Nilai Monistik Pluralistik
Interprestasi
17. Ukuran Teknologi Besar Kecil
Informasi
18. Tingkat Kompleksitas Sederhana Kompleks
Sistem Informasi
19. Arus Informasi Dari seorang ke Dari banyak orang ke seorang
banyak orang
20. Pemecahan Masalah Lokal Berdasarkan pendekatan
kesisteman
21. Partisipasi Sosial dalam Perwakilan(by proxy) Universal dan langsung
Pengolahan Informasi
22. Tingkat Kerahasiaan Penuh kerahasiaan Penetrative
23. Orientasi Waktu Masa lalu Masa depan

Penjelasan tentang bagan di atas :


1. Di lingkungan masyarakat pra informasional ilmu pengetahuan yang digunakan sebagai
dasar berpikir masih relative sederhana , paradigm ilmiahnya pun kaku disertai pendekatan
simplistic. Sedangkan masyarakat informasional, dasar berpikir menggunakan toeri baru dan
perkembangan ilmu pengetahuan yang canggih dan bersifat spesialistik.
2. Masyarakat prainformasional menghadapi permasalahan yang relative sederhana,
jumlah informasi yamg diperlukan relative sedikit. Alat yang tersedia untuk menciptakan dan
mengolah informasi masih sangat terbatas. Sebaliknya di masyarakat informasional berkat
perkembangan teknologi informasi yang pesat baik dalam arti perangkat keras dan lunak
masyarakat informasional dapat menciptakan informasi dalam jumlah yang besar dalam
waktu yang singkat.
3. Di kalangan masyarakat yang belum maju informasi bertambah dengan lambat
berdasarkan rumus linear sedangkan masyarakat maju bertambah sangat cepat berdasarkan
rumus eksponensial.
4. Dengan paradigm secara kaku dibantu intuisi, dasar yang digunakan oleh masyarakat
yang belum maju untuk menyeleksi jenis-jenis informasi yang dibutuhkan sering tidak jelas
yang sifatnya subyektif. Sebalinya yang terjadi di masyarakat maju paradigm menggunakan
pendekatan penggabungan yang kreatif.
5. Penyampaian informasi di lingkungan masyarakat belum maju berjalan lambat karena
sarana dan mekanisme penyampaiannya sederhana dengan kapasitas rendah. Masyarakat
modern sudah menggunakan alat-alat teknologi tinggi dan canggih dengan kecepatan tinggi.
6. Keputusan yang diambil oleh masyarakan belum maju relative sederhana maka bentuk,
jenis, jumlah, dan lingkup informasi yang dibutuhkan pun masih sederhana. Masyarakat maju
biasanya dihadapkankepada permasalahan yang timbul secara simultan sehingga bentuk
informasi yang dibutuhkan pun beraneka ragam, jenisnya banyak, jumlahnya besar, dan
lingkupnya luas.
7. Biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu organisasi yang masih berada pada pra
informasional biasanya tinggi, itu pun masih disertai oleh kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam proses pengolahan sehingga hasilnya tidak berupa informasi siap pakai. Sebaliknya,
biaya pada informasional lebih murah meskipun jumlah informasi yang diolah berjumlah
besar, hal ini dikarenakan kecanggihan perangkat keras dan lunak.
8. Masyarakat prainformasional berkembang dengan lamban, permasalahaan yang
dihadapi nya tidak rumit, dan sering bersifat repetitive sehingga isi informasi yang
dibutuhkan tidak sering terjadinya perubahan yang berlangsung dengan cepat. Ternyata
makin maju suatu masyarakat, makin tinggi pula dinamika tersebut.
Kesemuanya itu bermuara pada perubahan dibidang politik. Perbahan pun terjadi dibidang
ekonomi. Berdasarkan pengalaman masyarakat maju mennjukan proses demokrasi dibidang
politik ‘’menular’’ pula ke bidang ekonomi. Hal senada dapat dikatakan tentang bidang sosial
budaya. Sering terdengar bahwa dunia dewasa merupakan suat ‘’desa global’’. Mobilitas
manusia menjadi sangat tinggi gilirannya membuat semua masyarakat semakin terbka.
Betapapn besarnya hasrat suatu masyarakat bangsa ntuk melestarikan nilai-nlai sosial budaya
yang dianutnya, dampak yang datang dari luar itu mau tidak mau harus diperhitngkan dan
ditanggapi secara prodktif. Salah satu tolak ukur kemajuan yang telah dicapai oleh suatu
masyarakat adalah tingkat penddikan formal yang telah dinikmati oleh warganya.
9. salah sat cirinya masyarakat yang belm maju ialah tingkat mobilitasnya yang rendah, baik
dalam arti fisik maupun arti status sosialnya. Oleh karena itu warga masyarakat yang
berperan sebagai pengambil keputusan. Sebaliknya dalam masyarakat yang sdah maj, yang
sudah mencapai tahap sebagai masyarakat informasional, mobilitas fisik dan sosial para
warga biasana tinggi.
10. berkaitan erat dengan mobilitas yang telah disinggng dimuka, terdapat pula perbedaan
dalam hal jangkaan informasi antara masyarakat prainformasional, jangkaan informasi masih
terbatas. Adapun alasan kat sebagai penyebabnya, yaitu: a) bentuk dan jenis permasalahan
yang harus dicari jalan keluarnya b)perubahan yang sering terjadi .
11. cara penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak yang lain barang tent ditentkan oleh
volme informasi tersebut, dan dengan demikian menetukan ‘’muatan’’ teknologi yang tepat
untuk digunakan. Empat hal yang membedakanya dari masyarakat pranformasional, yaitu: a)
makin tinggi kesadaran banyak pihak-terutama para pengambilan keputusan strategi tentang
banyak pihak b) volume dan jenis informasi yang dibutuhkan semakin besar dan beraneka
ragam c) perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dan d) penggnaan multimedia
dalam menyampaikan informasi dari smber informasi kepada pengguna informasi.
12. telah umum diakui dan diketahui bahwa masyarakat tradisional terdiri dari kelompok-
kelompok yang relatif self-containing dalam arti: a) para warga masih mempunyai pertalian
darah, b) mengant sistem “keluar besar” c) terkait kuat pada tradisi dan norma budaya
bersifat komunalistik d) menekuni jenis-jenis profesi dan e) relatif tertutup dari pengaruh
luar. Kenyataan menunjukan bahwa karena berbagai fakktor masyarakat modern semakin
terbuka, cenderung menganut sistem keluarga yang “longgar” dalam arti bahwa yang berlaku
ialah nucleus family tradisi dan norma yang dant sudah “tercampur” dengan norma yang
datang dari luar. Salah satu konsekuensinya ialah interdependensi dalam penggunaan
berbagai jenis informasi yang dimilik.
13. salah satu ciri masyarakat yang belum maju ialah bahwa hubungan antara manusia pada
umunya terjadi secara langsung dan menggunakan bahasa.A
Pembahasan di atas menunjukan dengan jelas bahwa di masa depan, peranan informasi
sebagai salah satu sumber daya organisasi akan semakin penting. Oleh karena itu, salah satu
tuntutan yang akan dihadapi oleh semua jenis organisasi di masa depan ialah penangannya
yang semakin efektif karenahanya dengan demikianlah dukungannya kepada organissi akan
semakin nyata.

2. TAHAP-TAHAP PENANGANAN INFORMASI

Sesungguhnya, makin pentingnya pernan informasi dalam pengelolaan suatu organisasi


dalam lingkungan masyarakat informasional merupakan “produk” sebab akibat. Faktor
pemicunya ialah makin majunya masyarakat karena berbagai faktor seperti pendidikan,
demokratisasi politik, pembangunan ekonomi yang membawa serta berbagai macam
permasalahan yang bentuk, jenis, dan intensitasnya berbeda dari masa-masa sebelumnya.
Akibatnya antara lain ialah respons yang diberikan olehpara pakar, ilmuwan, dan ahli
teknologi yang berupaya untuk meciptakan berbagai instrumen baru untuk memecahkan
berbagai permasalahan baru tersebut karena instrumen lama dirasakan dan bahkan ternyata
tidak ampuh lagi. Hasilnya ialah terobosan di bidang teknologi informasi, baik dalam arti
perangkat kerasnya, perangkat lunaknya, dan “perangkat otak”-nya (barinware-nya).
Perkembangan tersebut memungkinkan ditempuhnya delapan penting dalam penanganan
informasi, yaitu:
1. Penciptaan informasi,
2. Pemeliharaan saluran informasi,
3. Transmisi informasi,
4. Penerimaan informasi,
5. Penyimpanan informasi,
6. Penelusuran informasi,
7. Penggunaan informasi, dan
8. Penilaian kritis dan umpan balik.
A. Penciptaan Informasi
Teori informatika menekankan bahwa agar mampu memberikan dukungannya kepada proses
pengambilan keputusan manajerial dan agar aplikasinya tepat, informasi yang dibutuhkan
oleh suatu organisasi harus memenuhi syarat kelengkapan, kemutahkiran, kehandalan, terolah
dengan baik, tersimpan dengan rapi, dan mudah ditelusuri dari tempat penyimpanannya
apabila diperlukan. Persyaratan tersebut akan terpenuhi jika informasi yang merupakan bahan
baku untuk informasi digali dari sumber-sumber yang tepat dan dengan mutu yaang tinggi.
B. Pemeliharaan Saluran Informasi
Perkembangan pesat yang telah terjadi dalam era informasi dewasa ini ialah terjadinya
“perkawinan” antara teknologi komunikasi dan teknologi informasi. Akibatnya semakin
banyak saluran penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain, misalnya dari sumber
informasi kepada penggunanya (saluran multimedia). Baik secara eksternal maupun internal,
saluran tersebut dapat berupa: saluran komunikasi lisan, saluran komunikasi tertulis,
komputer dalam satuan kerja pada organisasi on-line dengan computer utama (mainframe),
saluran telepon, teleks, facsimile, dan e-mail.
Tapi tidak semua organisasi mutlak menggunakan saluran tersebut, karena banyak tergantung
pada banyak faktor seperti jarak, lokasi, persyaratan kecepatan penyampaian informasi,
dllyang jelas bahwa berbagai saluran tersebut tersedia dan pemilikannya pun dewasa ini tidak
memerlukan biaya yang besar.
C. Seleksi dan Tranmisi Informasi
Tidak semua satuan kerja dan semua orang yang terdapat dalam suatu organisasi
memerlukan informasi yang sama. Dengan kata lain, informasi yang dimiliki oleh perusahaan
perlu diseleksi oleh si pemakai informasi tersebut. Berarti mengetahui informasi apa yang
dikirim kepada siapa dan untuk kepentingan apa menjadi sangat penting.
D. Informasi Secara Selektif
Penerima informasi perlu memiliki kemampuan untuk melakukan seleksi. Kemampuan
pengguna untuk melakukan seleksi penting supaya: (a) hanya informasi yang relevan dangan
visi, misi, dan tugas yang diambilnya, (b) biaya tranmisi dapat ditekan serendah mungkin, (c)
pengguna tidak memikul beban pemeliharaan yang sesungguhnya tidak diperlukan.
Salah satu cara yang umum digunakan dalam kaitan ini adalah menciptakan data induk
(database) dimana semua jenis informasi yng diperkiraka akan dibutuhkan oleh semua
kompponen perusahaan disimpan dan dipelihara.
E. Penyimpanan Informasi
Kegiatan penyimpanan informasi sangat penting karena pengalaman menunjukkan
bahwa semua informasi yang dimiliki digunkana dengan segera. Oleh karena itu dengan
perkembangan teknologi informasi sekarang ini terdapat berbagai alat penyimpanan
informasi yang dpat digunakan seperti sistem kartu, tape, microfilm, hard disk, floppy disk,
dsb. Salah atu manfaat dari berbagai alat penyimpanan informasi dengan syarat teknologi
ialah menghemat biaya dan tempat, serta keamanan informasi pun lebih terjamin.
F. Penggunaan Informasi
Pada masa modern ini, informasi sudah menyentuh seluruh segi kehidupan dan
penghidupan baik pada tingkat individual, kelompok, dan organisasi. Pada tingkat individu
misalnya informasi yang dibutuhkan tentang pendidikan, kesehatan, situasi pasar berbagai
produk yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan. Berbagai kelompok di masyarakat,
mulai dari rumah tangga dan kelompok lainnya memerlukan informasi untuk berbagai
kepentingan. Sama halnya dengan organisasi yang bergerak di segala bidang.
G. Penilaian Kritis dan Sistem Umpan Balik
Agar penilaian yang dilakukan mencapai sasaran, diperlukan serangkaian standar
penilaian. Sasaran penilaian antara lain:
a. Validitas informasi yan diterima,
b. Signifikansi informasi tersebut,
c. Kegunaan spesifikasinya, termasuk mendukung proses pengambilan keputusan,
d. Hubungan informasi tersebut dengan informasi lain.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dengan perkataan lain kemampuan manajemen memanfaatkan informasi dalam


menjalankan fungsi – fungsi manajerial akan turut menentukan berhasil tidaknya
manajemen yang bersangkutan meraih keberhasilan dalam mengelola organisasi yang
dipimpinnya. Untuk menunjukkan betapa pentingnya peranan informasi dalam
kehidupan modern dewasa ini, dalam buku ini masyarakat yang mengolah informasi
secara “tradisonal” dalam arti tidak menggunakan sarana bermuatan teknologi tinggi
disebut masyarakat prainformasional. Sebaliknya masyarakat yang mengolah berbagai
komponen penanganan informasi dengan memanfaatkan kemajuan dan terobosan
teknologi informasi disebut sebagai masyarakat informasional.
Memang benar kebutuhan berbagai jenis oraganisasi akan informasi bukan hal yang
baru sama sekali karena sejak dahulu hingga sekarang penanganan suatu sistem
informasi dilakukan melalui tujuh tahap, yaitu
 Pengumpulan data
 Klasifikasi data
 Pengolahan data supaya berubah bentuk, sifat, dan kegunaannya menjadi
informasi
 Interpretasi informasi
 Penyimpanan informasi
 Penyampaian informasi atau transmisi kepada pengguna dan
 Penggunaan informasi untuk kepentingan manajemen organisasi

Bahkan dalam era reformasi sekarang ini pun tidak sedikit organisasi terutama
yang kecil yang masih mengolah informasi yang dibutuhkannya secara manual
atau mekanik. Akan tetapi karena komputer dan perangkat lunak pendukungnya
masih murah dan memiliki kemampuan yang makin besar, makin banyak pula
organisasi yang melakukan komputerisasi.

B. Daftar Pustaka

http://sholichatunmuslih.blogspot.com/2016/06/resume-sistem-informasi-manajemen-
bab-1.html

Anda mungkin juga menyukai