Anda di halaman 1dari 15

PERMENDIKNAS NO.

17 TAHUN 2007; TENTANG UJIAN NASIONAL


PENDIDIKAN KESETARAAN

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:

“Studi Kebijakan Pendidikan Islam di Indonesia”

Dosen Pengampu :

Wiwin Rif’atul Fauziyati, M.S.I

Kelompok 11 / PAI M :

1. Sa’ad Al-Hakim (201210398)


2. Sella Revanda (201210405)
3. Silvia Putri Indah Puspita (201210419)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PONOROGO

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Segala puji bagi Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan kemampuan
pengetahuan kami, dan tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad
Saw yang telah membawa kehidupan manusia dari zaman Jahiliyah menuju
zaman Islamiyah.

Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Wiwin Rif’atul Fauziyati, M.S.I


selaku dosen pengampu mata kuliah Studi Kebijakan Pendidikan Islam di
Indonesia yang telah memberikan tugas dalam membuat makalah ini, sehingga
kami dapat lebih menekuni ilmu yang akan kami kaji ini.

Kami menyadari apa yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah
yang kami buat. Kami juga mengharap kritik serta saran, bagi para pembaca untuk
pertimbangan perbaikan makalah. Dan pada akhirnya kami berharap makalah ini
dapat menambah wawasan bagi kita semua.

Ponorogo, 1 November 2023

Penyusun

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ujian Nasional adalah system evalusi dalam bentuk pengukuran dan
penilaian kompetensi peserta didik tingkat dasar dan menengah secara
nasional. Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu bentuk evaluasi yang
dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengetahui kemampuan
kognitif siswa secara nasional pada jenjang sekolah dasar hingga sekolah
menengah atas dan sederajat. Dari hasil UN, pemerintah bisa mengetahui
sejauh mana kemajuan belajar peserta didik di seluruh Indonesia, daerah
mana saja yang memiliki tingkat pencapaian yang baik dan daerah mana
yang memiliki tingkat pencapaian yang kurang baik. 1
Pertama kali ujian yang diadakan oleh negara diadakan pada tahun
1950, hingga seiring berjalannya waktu pada tahun 2005 sampai sekarang
ujian yang diadakan oleh negara dikenal dengan nama Ujian Nasional
(UN). Namun, dengan berkembangnya zaman dan bergantinya kurikulum,
Ujian Nasional ini digantikan dengan proyek kelulusan sesuai dengan
sekolah masing-masing. pada makalah ini akan dibahas tentang Ujian
Nasional Pendidikan Kesetaraan menurut Permendiknas No. 17 Tahun
2007.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan Menurut
Permendiknas No. 17 Tahun 2007 ?
2. Bagaimana Mata Pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional
Pendidikan Kesetaraan Menurut Permendiknas No. 17 Tahun 2007 ?

1
Nuruddin, dkk, Ujian Nasional Di Madrasah; Persepsi dan Aspirasi Masyarakat,
(Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), 7-8.
2
3. Bagaimana Ketentuan Umum dalam Ujian Nasional Pendidikan
Kesetaraan Menurut Permendiknas No. 17 Tahun 2007 ?
4. Bagaimana Persyaratan yang diperlukan dalam mengikuti Ujian
Nasional Pendidikan Kesetaraan Menurut Permendiknas No. 17 Tahun
2007 ?
5. Bagaimana Analisis Kebijakan tentang Ujian Nasional Pendidikan
Kesetaraan Menurut Permendiknas No. 17 Tahun 2007 ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan Menurut


Permendiknas No. 17 Tahun 2007

Pendidikan Kesetaraan adalah program pendidikan nonformal yang


mencakup Program Paket B, Program Paket C, dan Program Paket C
Kejuruan. Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan selanjutnya
disebut Ujian S/M/PK merup kan kegiatan pengukuran dan penilaian
kompetensi siswa yang dilakukan oleh sekolah/madrasah/penyelenggara
program pendidikan kesetaraan untuk semua mata pelajaran. Ujian Nasional
Pendidikan Kesetaraan atau yang disebut dengan UNPK adalah kegiatan
pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik program paket A, paket B
dan paket C yang dilakukan oleh pemerintah.

Pengertian Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan menurut Permendikan


No. 17 Tahun 2007, dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan yang selanjutnya disebut UNPK
adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik
program Paket A,Paket B, dan Paket C yang dilakukan oleh Pemerintah.
2. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
3. Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional.

Untuk mencapai standar kelulusan yang ditetapkan, Pemerintah membuat


kebijakan Ujian Nasioanl yang prinsipnya merupakan evaluasi dari
hasil/proses belajar Namun, jauh sebelum evaluasi hasil akhir siswa bernama
Ujian nasional, Pemerintah yang telah melaksanakan dalam beberapa periode
kebijakan sebagai berikut:

4
1. Pada periode 1950-1960-an disebut dengan ujian penghabisan. Ujian ini
diadakan dan dilaksanakan secara nasional. Soal-soal dibuat oleh
Departemen Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan. Soal-soal yang
diujikan berbentuk essai dan hasil ujian diperiksa dipusat rayon.
2. Pada periode1965-1971 semua mata pelajaran diujikan dalam hajat yang
disebut ujian negara. Bahan ujian dibuat oleh pemerintah pusat dan
berlaku untuk seluruh wilayah di Indonesia. Waktu ujian juga ditentukan
oleh pemerintah pusat.
3. Pada periode 1972-1979, pemerintah memberi kebebasan untuk setiap
sekolah atau kelompok sekolah untuk menyelenggarakan ujian sendiri.
Pembuatan soal dan penilaian dilakukan masing-masing sekolah atau
kelompok sekolah. Pemerintah hanya menyusun pedoman dan panduan
yang bersifat umum.
4. Pada periode 1980-2001, merupakan awal diselenggarakan ujian akhir
nasioanl yan disebut EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir
Nasional). Model ujian akhir ini menggunakan dua bentuk yaitu Ebtanas
untuk mata pelajaran umum dan Ebta untuk mata pelajaran non-ebtanas.
Ebtanas dikoordinasi oleh pemerintah pusat dan Ebta dikoordinasi oleh
pemerintah provinsi. Kelulusan ditentukan oleh kombinasi dua evaluasi
tadi ditambah nilai ujian harian yang tertera di buku rapor. Dalam
Ebtanas siswa dinyatakan lulus jika nilai rata-rata seluruh mata pelajaran
yang diujikan adalah enam. Meskipun terdapat nilai di bawah tiga.
5. Periode 2002-2004, sebutan Ebtanas diganti dengan nama Ujian Akhir
Nasional (UAN) dan standar kelulusan tiap tahun berbeda-beda;
a. Pada UAN 2002 kelulusan ditentukan oleh nilai mata pelajaran secara
individual.
b. Pada UAN 2003 standar kelulusan adalah 3.01 pada setiap mata
pelajaran dan nilai rata 6.00. Soal ujian dibuat oleh Depdiknas dan

5
pihak sekolah tidak dapat mengatrol nilai UAN. Para siswa yang
tidak/belum lulus masih diberi kesempatan mengulang selang satu
minggu sesudahnya.
c. Pada UAN 2004, kelulusan siswa didapat berdasarkan nilai minimal
pada setiap mata pelajaran 4.01 dan tidak ada nilai ratatidak/belum
lulus. Namun setelah mendapat masukan dari berbagai lapisan
masyarakat, akhirnya diadakan ujian ulang.2

B. Mata Pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional Pendidikan


Kesetaraan Menurut Permendiknas No. 17 Tahun 2007
Mata pelajaran yang diujikan dalam UNPK adalah:
a. Untuk program paket A mencakup Pendidikan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
b. Untuk program paket B mencakup Pendidikan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan
Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
c. Untuk program paket C - IPS mencakup Pendidikan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi, Tata Negara dan
Sosiologi.
d. Untuk program paket C – IPA mencakup Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,
Biologi, Fisika dan Kimia.

C. Ketentuan Umum dalam Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan


Menurut Permendiknas No. 17 Tahun 2007
Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan dapat diikuti oleh:
2
Nurul Hidayah,” Ujian Nasional Dalam Perspektif Kebijakan Publik,” Jurnal
Pencerahan 1, (Maret) 2013, 35-36.
6
a. Peserta didik program paket A, paket B, dan paket C.
b. Peserta didik yang pindah jalur dari pendidikan formal ke pendidikan
nonformal.
c. Peserta didik yang belajar secara mandiri.

Adapaun ketentuan umum dalam penyelenggaraan Ujian Nasioanl


Kesetaraan menurut Permendiknas No.17 Thun 2007 termuat pada beberapa
pasal, diantaranya:
1. Pasal 4
a. UNPK dilaksanakan dua kali dalam setahun.
b. UNPK Tahap I dilaksanakan minggu ke-3 sampai dengan minggu ke-4
Juni 2007 dan tahap II dilaksanakan pada akhir Oktober sampai dengan
awal November 2007.
c. Jadwal pelaksanaan UNPK diatur dalam Prosedur Operasi Standar
(POS) yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah.
2. Pasal 5
a. Bahan UNPK disusun dan ditetapkan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan setelah mendapat persetujuan dari Badan Standar
Nasional Pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan Ujian
Nasional Pendidikan Kesetaraan Tahun 2007.
b. Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran
Peraturan ini.
3. Pasal 6
Penggandaan bahan UNPK dilakukan oleh Penyelenggara UNPK
Provinsi dengan memperhatikan aspek pengamanan dan kualitas hasil
penggandaan.

7
4. Pasal 7
Penyelenggara UNPK terdiri atas Penyelenggara UNPK Pusat,
Penyelenggara UNPK Provinsi, Penyelenggara UNPK Kabupaten/Kota,
dan Unit Pelaksana UNPK Kecamatan.
5. Pasal 8
a. Dalam pelaksanaan UNPK, Direktur Jenderal Pendidikan Luar Sekolah
bertanggung jawab untuk:
1. menetapkan penyelenggara UNPK Pusat;
2. menyediakan blanko surat keterangan hasil ujian nasional
(SKHUN) dan Ijazah;
3. melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan UNPK.
b. Dalam pelaksanaan UNPK, Gubernur bertanggung jawab untuk:
1. menetapkan penyelenggara UNPK Provinsi;
2. mengkoordinasikan, memfasilitasi, memantau dan mengevaluasi
penyelenggaraan UNPK di daerahnya;
3. melaporkan pelaksanaan UNPK di wilayahnya kepada Menteri.
c. Dalam pelaksanaan UNPK, Bupati/Walikota bertanggung jawab untuk:
1. menetapkan penyelenggara UNPK Kabupaten/Kota dan Unit
Pelaksana UNPK;
2. menetapkan dan mengkoordinasikan Tim Pengawas UNPK
3. mengkoordinasikan, memfasilitasi, memantau dan mengevaluasi
penyelenggaraan UNPK di daerahnya;
4. melaporkan pelaksanaan UNPK di daerahnya kepada Gubernur.
d. Dalam pelaksanaan UNPK Atase Pendidikan pada Kedutaan Besar
Republik Indonesia di Luar Negeri bertanggung jawab untuk:
1. memfasilitasi pelaksanaan UNPK;
2. melaporkan pelaksanaan UNPK kepada Menteri.

8
e. Dalam pelaksanaan UNPK Unit Pelaksana UNPK Kecamatan
bertanggung jawab untuk:
1. melaksanakan UNPK sesuai dengan POS;
2. melaporkan pelaksanaan UNPK kepada pejabat yang menugaskan.
6. Pasal 9
a. Pemindaian (scanning) Lembar Jawaban Ujian Nasional (L JUN)
dilakukan oleh Penyelenggara UNPK Provinsi dengan menggunakan
sistem yang ditetapkan Penyelenggara UNPK Pusat.
b. Data hasil pemindaian diskor oleh Penyelenggara UNPK Pusat.
c. Daftar Nilai Hasil Ujian Nasional (DNHUN) diterbitkan oleh
Penyelenggara UNPK Pusat.
7. Pasal 11
Biaya penyelenggaraan UNPK menjadi tanggung jawab Pemerintah
dan Pemerintah Daerah.
8. Pasal 12
a. Perorangan, kelompok, dan/atau lembaga yang terlibat dalam
penyelenggaraan UNPK wajib bersikap jujur, menjaga kerahasiaan,
keamanan, dan kelancaran penyelenggaraan UNPK.
b. Perorangan, kelompok, dan/atau lembaga yang melakukan pelanggaran
atau penyimpangan dalam penyelenggaraan UNPK dikenakan sanksi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Peserta UNPK yang terbukti melakukan kecurangan dalam
mengerjakan soal Ujian Nasional dinyatakan gagal dalam UNPK.

9
9. Pasal 13
Hal-hal yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan UNPK diatur lebih
lanjut dalam POS yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Luar
Sekolah.3

D. Persyaratan yang diperlukan dalam mengikuti Ujian Nasional


Pendidikan Kesetaraan Menurut Permendiknas No. 17 Tahun 2007
1. Didalam UU Permendiknas No. 17 Tahun 2007 Pasal 3 dijelaskan bahwa:
a. Ujian nasional pendidikan kesetaraan dapat diikuti oleh:
1. Peserta didik program Paket A, Paket B, dan Paket C;
2. Peserta didik yang pindah jalur dari pendidikan formal ke
pendidikan nonformal;
3. Peserta didik yang belajar secara mandiri.
b. Persyaratan peserta ujian nasional pendidikan kesetaraan bagi peserta
didik program Paket A, Paket B, dan Paket C adalah:
1. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan
pendidikan mulai semester I tahun pertama hingga semester I
tahun terakhir;
2. Untuk Paket B dan Paket C memiliki ijazah dari satuan
pendidikan yang setingkat lebih rendah, kecuali untuk Paket A;
c. Persyaratan peserta ujian nasional pendidikan kesetaraan bagi peserta
didik yang pindah jalur dari pendidikan formal ke pendidikan non
formal adalah:
1. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan
pendidikan mulai semester I tahun pertama hingga semester I
tahun terakhir pada satuan pendidikan formal yang setara;

3
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 17 TAHUN 2007, 3-5.
10
2. Memiliki ijazah dari satuan pendidikan setingkat lebih rendah
kecuali untuk mengikuti ujian nasional pendidikan kesetaraan
Paket A.
d. Persyaratan peserta ujian nasional pendidikan kesetaraan bagi peserta
didik yang belajar secara mandiri adalah:
1. Memiliki laporan hasil belajar berupa portofolio, transkrip,
raport, sertifikat, surat penghargaan, surat keterangan tentang
keikutsertaan dalam pelatihan, pagelaran, pameran, lomba,
olimpiade, dan kegiatan unjuk prestasi lainnya; atau,
2. Hasil tes kelayakan untuk mengikuti ujian nasional.
2. Didalam UU Permendiknas No. 17 Tahun 2007 Pasal 10 dijelaskan
bahwa:
a. Persyaratan lulus peserta UNPK adalah:
memiliki nilai rata-rata minimal 5,00 untuk seluruh mata pelajaran
yang diujikan dengan tidak ada nilai di bawah 4,25; atau memiliki
nilai rata-rata minimal 5,33 untuk seluruh mata pelajaran yang
diujikan apabila salah satu mata pelajaran yang diujikan bernilai 4,00
dan tidak ada mata pelajaran yang bernilai di bawah 4.00.
b. Pengumuman kelulusan peserta UNPK paling lambat 30 hari
terhitung mulai tanggal selesainya pelaksanaan ujian.5

E. Analisis Kebijakan tentang Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan


Menurut Permendiknas No. 17 Tahun 2007
1. Tujuan
Tujuan dari UNPK adalah untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik yang tidak mengikuti pendidikan formal di sekolah untuk
memperoleh ijazah setara dengan ijazah pendidikan formal.
2. Pelaksanaan

11
Pelaksanaan UNPK dilakukan oleh Pusat Layanan Pendidikan
Kesetaraan (PLPK) yang ditunjuk oleh pemerintah. PLPK bertanggung
jawab untuk menyelenggarakan UNPK, mulai dari pendaftaran peserta,
penyusunan soal, pelaksanaan ujian, hingga pengumuman hasil ujian.
3. Materi Ujian
Materi ujian UNPK mencakup mata pelajaran yang sama dengan
mata pelajaran yang diajarkan di sekolah formal, yaitu Bahasa Indonesia,
Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
4. Sertifikat
Peserta yang lulus UNPK akan memperoleh sertifikat yang
menyatakan bahwa mereka telah memperoleh ijazah setara dengan ijazah
pendidikan formal.
5. Validitas
Sertifikat yang diperoleh dari UNPK memiliki validitas yang sama
dengan ijazah pendidikan formal yang diperoleh dari sekolah formal.4

4
Sillai, Melisaii, Rizky, “Analisis Ujian Nasional dalam Evaluasi Akhir Pendidikan”;
Universitas Brawijaya, Falkutas Ilmu Administrasi, Prodi Administrasi Pendidikan, 9.
12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan yang selanjutnya disebut
UNPK adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta
didik program Paket A,Paket B, dan Paket C yang dilakukan oleh
Pemerintah. Soal ujian dibuat oleh Depdiknas dan pihak sekolah tidak
dapat mengatrol nilai UAN. Para siswa yang tidak/belum lulus masih
diberi kesempatan mengulang selang satu minggu sesudahnya. Namun
setelah mendapat masukan dari berbagai lapisan masyarakat, akhirnya
diadakan ujian ulang.
Mata pelajaran yang diujikan dalam UNPK beragam sesuai dengan
paketnya. Pelaksanaan UNPK dilakukan oleh Pusat Layanan
Pendidikan Kesetaraan yang ditunjuk oleh pemerintah. PLPK
bertanggung jawab untuk menyelenggarakan UNPK, mulai dari
pendaftaran peserta, penyusunan soal, pelaksanaan ujian, hingga
pengumuman hasil ujian.

13
DAFTAR PUSTAKA

Nuruddin, dkk, Ujian Nasional Di Madrasah; Persepsi dan Aspirasi


Masyarakat,Jakarta: Gaung Persada Press, 2007

Hidayah, Nurul. Ujian Nasional Dalam Perspektif Kebijakan Publik,. Jurnal


Pencerahan 1, Tahun 2013
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007.
Sillai, et. Al. Analisis Ujian Nasional dalam Evaluasi Akhir Pendidikan. ;
Universitas Brawijaya, Falkutas Ilmu Administrasi, Prodi Administrasi
Pendidikan.

14

Anda mungkin juga menyukai