Anda di halaman 1dari 14

Ujian Nasional Sebagai Penentu Kelulusan Merugikan Peserta

Didik

Drs. Kerdid Simbolon, M.Pd.

Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Kristen Indonesia,


Jln. Mayjend Sotoyo, No 2, cawang, Jakarta Timur, 13630

Email: kerdidsimbolon@gmail.com

Abstract
The National Examination (UN) is an assessment to determine whether the
formulation of educational objectives translated into the curriculum can be
achieved or not. Because the exam is intended to help students improve and
develop their learning. National exams are more appropriate if complementary
with the School Exams. According to the regulation of the Minister of
National Education Number 153 of 2003 the aim of the National Examination
is to measure the achievement of student learning outcomes through the
provision of tests in elementary schools, junior high schools, and high schools.
Research Objective: To assess the impact of standardization of National
Examination scores for students, To assess the ideal determinant of graduation
for students, To review the evaluation of policy on the National Examination.
The research method used by researchers is library research, where researchers
identify discourses from books, papers, articles, journals, web (internet), or
other information related to the title of the research journal, namely the
National Examination as a determinant of graduation harming students.

Keywords: National Examination, Graduation, Students

A. Pendahuluan dijelaskan bahwa evaluasi dilakukan


Ujian Nasional atau biasa disebut dalam rangka pengendalian mutu
UN adalah sistem evaluasi standar pendidikan secara nasional sebagai
pendidikan dasar, menengah secara bentuk akutantabilitas
nasional dan persamaan mutu penyelengaraan pendidikan kepada
tingkat pendidikan antar daerah pihak-pihak yang berkepentingan.
yang dilakukan oleh pusat penilaian Ujian Nasional merupakan salah
pendidikan Depdiknas di indonesia satu kebijakan pemerintah yang
dengan berpedoman pada Undang- digunakan sebagai saran untuk
Undang Republik Indonesia nomor meningkatkan kualitas pendidikan
20 tahun 2003 pada pasal 57 (ayat 1) bangsa, dengan Ujian Nasional kita

1
dapat membandingkan tingkat menengah”. Hasil tersebut
kualitas pendidikan bangsa saat ini, digunakan sebagai salah satu
dibanding dengan tahun-tahun pertimbangan untuk pemetaan mutu
sebelumnya. satuan dan atau program pendidikan,
Ujian Nasional (UN) dasar seleksi masuk jenjang
merupakan salah satu sumber pendidikan berikutnya, penentuan
penyebab kecemasan pada siswa. kelulusan siswa dari program dan
Menurut sebagian siswa UN atau satuan pendidikan dan
merupakan proses biasa yang wajib pembinaan serta pemberian bantuan
dilalui oleh siswa kelas 6 Sekolah kepada satuan pendidikan dalam
Dasar (SD), 3 Sekolah Menengah upaya peningkatan mutu pendidikan
Pertama (SMP), dan kelas 3 Sekolah (BSNP, 2008). Pendidikan
Menengah Atas (SMA), namun bagi merupakan bagian penting dalam
sebagian yang lain dapat menjadi pembangunan. Proses pendidikan
momok yang terus menghantui dan tidak dapat dipisahkan dari proses
menjadi mimpi buruk. Marantika pembangunan itu sendiri.
(2003) menyatakan bahwa UN Pembangunan diarahkan dan
merupakan alat untuk mengukur bertujuan untuk mengembangkan
seberapa jauh penguasaan siswa atas sumber daya manusia yang
materi pelajaran yang telah berkualitas. Menunjang
dipelajari selama kurun waktu pembangunan tersebut maka
tertentu, namun dalam diperlukan peningkatan pendidikan
pelaksanaannya dirasa sangat nasional yang merata dan bermutu.
memberatkan siswa karena beberapa Tujuan untuk memperbaiki mutu
hal antara lain standar yang tinggi pendidikan, pemerintah melalui
dan materi yang bertambah. Ujian Menteri Pendidikan Nasional
Nasional menurut definisi Badan mengeluarkan Keputusan No.
Standar Nasional Pendidikan 153/U/2003 tentang UN, salah satu
(BSNP) merupakan “kegiatan isinya mengenai minimal nilai
pengukuran dan penilaian kelulusan. Di dunia pendidikan, UN
kompetensi siswa secara nasional sudah tidak asing lagi di telinga
pada jenjang pendidikan ataupun di mata masyarakat (BSNP,

2
2008). Astuti & Purwanto (2014) based) dan hasil belajar siswa
menyatakan setiap tahunnya nilai diukur dengan menggunakan
standart kelulusan oleh pemerintah standar nasional yang mengacu
mengalami peningkatan, seperti pada kurikulum nasional pula
pada tahun 2005 nilai standart sehingga Ujian Nasional pada
kelulusan yaitu 4,26, tahun 2006 hakikatnya merupakan bentuk ujian
nilai standart kelulusan menjadi berdasarkan
4,51, pada tahun 2007 nilai standart patokan(criterionreferencetest). Me
menjadi 5,00, pada tahun 2008 nilai nurut peraturan Menteri Pendidikan
standart menjadi 5,25, tahun 2009 Nasional Nomor 153 Tahun 2003
sampai tahun 2013 nilai standart tujuan Ujian Nasional adalah
kelulusan menjadi 5,50. untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik melalui
B. Tujuan Penelitian pemberian tes pada sekolah dasar,
1. Untuk mengkaji dampak sekolah lanjutan tingkat pertama,
standarisasi nilai Ujian Nasional dan sekolah lanjutan tingkat atas.
bagi siswa Selain itu Ujian Nasional bertujuan
2. Untuk mengkaji penentu kelulusan untuk mengukur mutu pendidikan
yang ideal bagi siswa dan mempertanggung jawab
3. Untuk mengkaji evaluasi kebijakan penyelenggaraan Pendidikan di
pelaksanaan Ujian Nasional tingkat nasional, provinsi,
kabupaten, sampai tingkat sekolah
C. Kajian Teori (Subagiyo, 2008: 248). Seperti
1. Ujian Nasional halnya kurikulum yang selalu
Ujian Nasional (UN) merupakan berubah mengikuti zaman, evaluasi
suatu penilaian untuk mengetahui atas hasil pendidikan siswa juga
apakah rumusan tujuan pendidikan sering berganti. Ujian Nasional
yang diterjemahkan ke dalam telah lama lahir dengan berbagai
kurikulum dapat dicapai atau tidak. istilah. Berikut beberapa istilah
Guza (2008: 8) mengemukakan Ujian Nasional yang dipakai dari
bahwa Ujian Nasional pada tahun 1950.
hakekatnya berbasis hasil (output-

3
a. Ujian Panghabisan (Tahun dikenal adanya danem (daftar
1950-1964) nilai ebtanas murni).
Seluruh soal dikerjakan dalam e. Ujian Akhir Nasional/UAN
bentuk esai atau isian. Seluruh (Tahun 2003-2004)
soal dibuat Departemen Pada tahun 2003 mengalami
Pendidikan, Pengajaran, dan perubahan bahwa nilai rata-rata
Kebudayaan. Bahan ujian kelulusan UAN adalah nilai
adalah seluruh mata pelajaran minimal 3,01, sedangkan pada
b. Ujian Negara (Tahun 1965- setiap mata pelajaran nilai rata-
1972) rata keseluruhan minimal 6,0.
Bahan ujian adalah seluruh Perubahan berlanjut pada 2004
mata pelajaran. Seluruh soal siswa dinyatakan lulus UAN
ujian dibuat pemerintah pusat jika meraih nilai minimal 4,01
dan sama untuk seluruh pada setiap mata pelajaran, dan
Indonesia. tidak ada nilai rata-rata
c. Ujian Sekolah (Tahun 1973- minimal. Namun siswa yang
1979) tidak lulus UAN dapat
Pada era ini soal ujian sudah mengikuti ujian ulang satu
tidak dibuat oleh pemerintah, minggu setelah jadwal UAN
tapi telah diserahkan kepada utama.
sekolah-sekolah. Selain itu f. Ujian Nasional (Tahun 2005-
sekolah juga telah memiliki 2014)
kewenangan dalam Bentuk dan standar kelulusan
menentukan penilaian. sama dengan UAN hanya saja
Pemerintah pusat hanya setiap tahunnya memiliki nilai
menyediakan kebijakan umum rata-rata minimal yang berbeda
tentang ujian nasional. yang harus dimiliki siswa.
d. Ebtanas dan EBTA (Tahun - Ujian Nasional tahun 2005
1980-2002) minimal untuk setiap mata
Kelulusan siswa ditentukan pelajaran adalah 4,25.
oleh kombinasi nilai Ebtanas Siswa yang belum lulus
dan EBTA. Pada periode ini pada tahap I boleh

4
mengikuti UN tahap II sekolahan yang menggunakan
hanya untuk mata pelajaran PBT (Paper Based Test) atau
yang belum lulus. ujian dengan menggunakan
- Ujian Nasional tahun 2006 kertas sebagai medianya. Sejak
standar kelulusan minimal Tahun 2015 UN tidak lagi
adalah 4,25 untuk setiap menjadi penentu kelulusan.
mata pelajaran yang 2. Penentu kelulusan yang Ideal
diujikan. Dan rata-rata nilai Siswa Sekolah Dasar menempuh
harus lebih dari 4,50 dan pelajaran selama enam tahun,
tidak ada ujian ulang sedangkan siswa Sekolah
- Ujian Nasional tahun 2007 Menengah pelajaran masing-
nilai rata-rata minimal 5,00 masing selama tiga tahun. Selama
untuk setiap mata pelajaran waktu tersebut telah banyak
tidak boleh ada nilai di dilakukan penilaian dari guru di
bawah 4,25 dan tidak ada sekolah. Menurut Ki Gunawan
ujian ulang. (2003) evaluasi lebih bermakna
- Ujian nasional tahun 2009 apabila dilaksanakan terus menerus,
standar untuk mencapai komprehensif, dan berkelanjutan
kelulusan, niali rata-rata terhadap kemampuan siswa selama
minimal 5,50 untuk belajar di sekolah. Penilaian yang
pelajaran yang di UN-kan dilakukan secara komprehensif
- Ujian Nasional tahun 2010 mencakup aspek kompetensi
standar kelulusannya akademik dan kecakapan hidup.
adalah memiliki nilai rata- Dalam implementasi Kurikulum
rata minimal 5,50. Berbasis Kompetensi, penilaian
g. Ujian Nasional Berbasis secara komprehensif menjadi
Komputer/ UNBK ( Tahun penting karena siswa dikatakan
2015-sekarang) berkompeten apabila telah memiliki
UNBK (Ujian Nasional pengetahuan, sikap, dan
Berbasis Komputer) atau CBT keterampilan yang sesuai dengan
(Computer Based Test). tuntutan dunia kerja. Dalam
Walaupun masih banyak penilaian kompetensi dikenal

5
asesmen alternatif, tujuan asesmen dilakukan langkah-langkah sebagai
alternatif adalah untuk berikut:
memperbaiki dan melengkapi tes 1. Mengumpulkan data-data yang
baku sehingga penilaian hasil ada baik melalui buku-buku,
belajar tidak hanya berhubungan dokumen, majalah internet
dengan hasil akhir tetapi (web).
merupakan bagian penting dalam 2. Menganalisa data-data tersebut
proses pembelajaran. Bentuk sehingga peneliti bisa
asesmen alternatif : menyimpulkan tentang masalah
a. Penilaian Unjuk Kerja yang dikaji.
b. Penilaian Sikap Pada hakikatnya tidak ada acuan
c. Penilaian Proyek khusus dalam mengumpulkan data
d. Penilaian Produk pada metode ini, namun tidak
e. Penilaian Portofolio dengan begitu saja data yang
f. Penilaian Diri dikumpulkan dijadikan hasil
Dalam setiap penilaian dalam penelitian, karena akal manusia
asesment alternatif guru harus memberikan bimbingan pekerjaan
terlebih dahulu membuat rubrik secara sistematis dan sesuai objek
penilaian dalam bentuk tabel agar kajiannya.oleh kerena itu perlu
memudahkan penilaian terhadap teknik tertentu agar hasil penelitian
setiap siswa. sifatnya sistematis dan objektif.
D. Metode Penelitian E. Hasil dan Pembahasan
Metode penelitian yang dipakai 1. Hasil Analisis
peneliti adalah penelitian Jika kita melihat dari
kepustakaan, dimana peneliti perubahan Ujian Nasional dari
melakukan identifikasi wacana dari masa ke masa, Ujian Nasional
buku, makalah, artikel, jurnal, web sebagai penentu kelulusan
(internet), ataupun informasi sudah diberlakukan dari tahun
lainnya yang berhubungan dengan 1980-tahun 2014. Ujian
judul jurnal peneliti yaitu UN Nasional tidak lagi menjadi
sebagai penentu kelulusan penentu kelulusan semenjak
merugikan peserta didik. Maka tahun 2015-sekarang. Sebagai

6
gantinya USBN dijadikan karena nilai turun, supaya anak
penentu kelulusan siswa, lebih giat belajar.
dimana yang membuat soal Ujian Nasional dapat
adalah 25% dari pusat dan 75% dikatakan tidak terpisahkan dari
dari MGMP. Menteri kegiatan pembelajaran,
Pendidikan dan Kebudayaan dikatakan demikian karena pada
(Mendikbud) Anies Baswedan Peraturan Menteri Pendidikan
yang menjabat saat itu, UN Nasional RI No 20 tahun 2007
tidak lagi menjadi penentu tentang standar penilaian
kelulusan siswa tetapi menjadi pendidikan tercantum bahwa
salah satu syarat masuk “Penilaian hasil belajar peserta
perguruan tinggi. Menurut didik pada jenjang pendidikan
beliau tidak ada istilah lulus dan dasar dan menengah
tidak lulus UN yang ada dilaksanakan berdasarkan
hanyalah apakah nilai UN standar penilaian pendidikan
sudah mencapai nilai yang berlaku secara nasional.”
kompetensi yang sudah Menurut Bachman (1990) ujian
diharapkan siswa atau belum. dirancang untuk mengukur
Tetapi pada tahun 2018 setidaknya dua hal yaitu
sebelum terlaksananya UN kemajuan hasil belajar siswa
2018, Menteri Pendidikan dan dan keefektifan pengajaran.
Kebudayaan (Mendikbud) Kontroversi mengenai Ujian
Muhadjir Effendy tadinya akan Nasional sudah ada semenjak
mengevaluasi ujian nasional tahun 2002/2003 saat
(UN) untuk kembali menjadi diberlakukannya UAN. Banyak
syarat kelulusan siswa. perdebatan mengenai Ujian
Muhadjir sempat mengutarakan Nasional yang muncul
wacana itu pada awal Mei 2018 misalnya:
di Kompleks Istana a. Dalam pendidikan,
Kepresidenan, Jakarta. Alasan kemampuan peserta didik
Mendikbud menjadikan UN mencakup tiga aspek yaitu
sebagai penentu kelulusan kognitif, psikomotor, dan

7
afektif. Tetapi yang dinilai memberi bahkan menjual
dalam Ujian Nasional hanya kunci jawaban.
satu aspek yaitu kognitif
saja. 2. Dampak Standarisasi Nilai
b. Dalam UU no 20 tahun 2003 Ujian Bagi Siswa
pasal 59 ayat 1 tercantum Dampak Ujian yang
“Pemerintah dan Pemerintah distandarkan menurut hasil
Daerah melakukan evaluasi penelitian Lomax (1991) dan
terhadap pengelola, satuan, kawan-kawan menyebutkan
jalur, jenjang, dan jenis bahwa, terdapat 3 dampak
pendidikan. Tetapi dalam serius ujian yang distandarkan
kenyataannya UN dan tersentralisasi:
pemerintah hanya melakukan a. Berkurangnya waktu
evaluasi terhadap hasil pengajaran
belajar siswa yang b. Diabaikannya materi
sebenarmya, padahal tugas kurikulum yang tidak
evaluasi tersebut bisa diujikan
diserahkan kepada pendidik. c. Meningkatnya pemakaian
c. Dalam penyelenggaran ujian materi persiapan yang mirip
pengawasan menjadi hal dengan tes.
penting dalam Ujian Sangat tidak adil bagi siswa jika
Nasional agar tidak ujian distandarkan, didasarkan
terjadinya kecurangan tetapi pada asumsi bahwa semua
pada faktanya seringkali siswa mampu mencapai standar
terjadi kecurangan akademik tinggi tanpa melalui
contohnya terjadi kerjasama hasil kajian yang mendalam
antar guru untuk dimana semua siswa
memudahkan atau memberi diperlakukan seoalah-olah
peluang siswa menyontek, sama. Padahal faktanya, mereka
kasus di sangat beragam dalam
d. Beberapa sekolah guru kemampuan intelektual, daya
terutama guru mata pelajaran serap, muatan akademis, latar

8
belakang ekonomi, kondisi yang harganya fantastis, bahkan
keluarga, keberagaman fasilitas yang lebih aneh lagi orang tua
sekolah dan sebagainya. mendatangi dukun agar
Bagaimana mungkin siswa anaknya diberikan kemudahan
yang sangat beragam diukur menjawab soal Ujian Nasional.
prestasi akademiknya dengan Standar kelulusan Ujian
standar yang sama? Sepertinya Nasional yang pernah
halnya siswa yang bersekolah di diberlakukan di Indonesia
kota-kota besar lebih secara tidak langsung telah
mempunyai kesempatan lebih mematikan karakter siswa
berprestasi karena fasilitas karena banyak siswa yang
belajar yang memadai. berlomba mendapatkan hasil
3. Dampak Ujian Nasional jika Ujian Nasional terbaik dengan
Masih Sebagai Penentu menghalalkan segala cara agar
Kelulusan lulus Ujian Nasional misalnya
Jika Ujian Nasional dijadikan membeli kunci jawaban, pergi
penentu kelulusan sangat ke dukun dan lain sebagainya.
merugikan peserta didik karena Jika UN masih dijadikan
UN tidak bersifat representatif. penentu kelulusan akan
Dikatakan tidak representatif mengakibatkan lembaga
karena Ujian Nasional selain sekolah tertekan dan banyak
hanya menilai kognitif siswa diantara mereka yang menukar
saja tetapi juga hanya nilai UN dengan melakukan
mengujian beberapa mata berbagai kecurangan, dan
pelajaran saja. Dengan adanya akhirnya mendidik peserta
Ujian Nasional sebagai penentu didik berperilaku koruptif
kelulusan menjadi momok yang karena anak tak berani melapor
mengerikan bagi peserta didik, jika menemukan kecurangan,
hal ini dikarenakan banyak dan ini sangat berpengaruh
siswa bahkan orang tua yang negatif bagi bangsa Indonesia
memanggil guru privat atau karena mempunyai generasi
mengikuti bimbingan belajar koruptif. Fakta nyata jika UN

9
sebagai penentu kelulusan UN kebijakan UN sebagai
akan mendorong perilaku pengukuran standar nasional
negatif kecurangan bagi siswa. dan alih jenjang pendidikan
Kecurangan dalam Ujian dengan melibatkan secara aktif
Nasional yang dilakukan oleh peserta didik dan organisasi
lembaga sekolah tidak hanya guru."Melainkan konsisten
merugikan para peserta didik digunakan sebagai alat
dengan mengajarkan anak didik pemetaan kualitas pendidikan
dalam kebohongan dan yang harus diikuti dengan
memperbodoh peserta didik, perbaikan dan pemerataan
namun juga merugikan negara sarana pendidikan dan kualitas
karena generasi muda pengajar.
merupakan penerus bangsa
yang dapat memberikan 4. Evaluasi Kebijakan
perubahan pada suatu negara Pelaksanaan Ujian Nasional
kemendikbud memang Evaluasi dalam pendidikan
mengakui bahwa secara umum seharusnya dapat memberikan
terjadi penurunan rataan rerata gambaran tentang pencapaian
nilai Ujian Nasional tingkat tujuan sebagaimana yang
SMA/SMK/MA, Anak-anak tertuang dalam Undang-Undang
mengadu, mereka sudah belajar, No 20 tahun 2003. Evaluasi
tetapi yang diujikan tidak sama seharusnya mampu memberikan
dengan yang mereka pelajari. informasi tentang sejauh mana
Di sekolah biasa dilatih komepetensi peserta didik.
menghafal, mentok-mentok Seperti halnya kebijakan
memahami. Bukan pelaksanaan Ujian Nasional
menganalisa," kata Retno. perlu dilakukan evaluasi. Dalam
Dengan demikian, LBH Jakarta tujuan dan pelaksanaannya
pun memberikan sejumlah Ujian Nasional perlu
rekomendasi kepada dimodifikasi dimana UN bukan
pemerintah. Rekomendasi itu bertujuan untuk menentukan
antara lain mengevaluasi kelulusan siswa tetapi dipakai

10
sebagai pengendalian mutu b. perbaikan dan pemerataan
pendidikan artinya UN dipakai sarana pendidikan dan
untuk mengetahui kualitas pengajar.
perkembangan pendidikan c. tidak ada Ujian Nasional
setiap tahunnya. Jika Ujian tetapi tetap ada Ujian
Nasional tetap bertujuan untuk sekolah.
menentukan kelulusan siswa Pemerintah telah
maka banyak siswa yang mengevaluasi kebijakan Ujian
mengalami stress/tekanan Nasional tahun 2015 berbeda
dalam mempersiapkan diri dengan UN tahun sebelumnya.
menuju UN. Rasa tidak puas Ketentuan dalam PP nomor 19
pun muncul, ketika hasil UN tahun 2005 dalam pasal
tidak sesuai harapan apalagi 68,69,dan 72 yang
tidak lulus, bagi siswa yang menjelaskan UN sebagai
tidak lulus akan menjadi petaka syarat kelulusan dihapus.
yang tiada habisnya disesalkan. Selanjutnya Badan Standar
Seolah-olah nasibnya harus Nasional Pendidikan (BSNP)
berakhir dalam tiga hari menjelaskan bahwa kebijakan
pelaksanaan Ujian Nasional. UN mengalami perubahan.
Solusi yang ditawarkan oleh Hasil UN digunakan sebagai
peneliti adalah: salah satu pertimbangan untuk
a. mengevaluasi kebijakan pemetaan mutu program
UN sebagai pengukuran dan/atau satuan pendidikan,
standar nasional dan alih dasar seleksi masuk jenjang
jenjang pendidikan dengan pendidikan berikutnya, serta
melibatkan secara aktif pembinaan dan pemberian
peserta didik dan guru. bantuan kepada satuan
Penilaian diserahkan pendidikan dalam upayanya
kepada kebijakan daerah untuk meningkatkan mutu
masing-masing. pendidikan. Dalam hal ini
peneliti berharap agar
kebijakan UN tidak diubah

11
lagi menjadi syarat penentu menjadi penentu kelulusan juga
kelulusan siswa dan faktor dapat mendidik perilaku koruptif
penunjang mutu pendidikan karena anak tidak berani melapor
seperti kepemimpinan, tenaga jika menemukan kecurangan.
pendidik, kurikulum, Permasalahan tentang Ujian
pembiayaan, serta sarana dan Nasional yang perlu evaluasi adalah
prasarana pendidikan perlu sistem dan pelaksanaannya serta
dipehatikan untuk personal-personal yang tidak
menghasilkan siswa yang profesional, bukan ujiannya.
memeliki pengetahuan, sikap, Karena ujian dimaksudkan untuk
dan keterampilan serta membantu peserta didik
berdaya saing yang tinggi. meningkatkan dan mengembangkan
Prosesnya tentu memakan pembelajarannya. Ujian nasional
waktu, namun harus tetap lebih tepat jika berkomplementer
dibina dan dilakukan dengan Ujian Sekolah. Evaluasi
pengawasan oleh pemerintah dalam pendidikan seharusnya dapat
dan hasil UN digunakan untuk memberikan gambaran tentang
pemerataan mutu pendidikan pencapaian tujuan sebagaimana
di seluruh wilayah Indonesia. yang tertuang dalam Undang-
F. Kesimpulan Undang No 20 tahun 2003.
UN menjadi penentu kelulusan Evaluasi seharusnya mampu
berbagai pihak yang akan di memberikan informasi tentang
rugikan yang pertama pemerintah, sejauh mana komepetensi peserta
sekolah, guru, peserta didik dan didik. Seperti halnya kebijakan
masyrakat. UN sebagai penentu pelaksanaan Ujian Nasional perlu
kelulusan sangat merugikan dilakukan evaluasi. Dalam tujuan
peserta didik dikarena peserta didik dan pelaksanaannya Ujian Nasional
menjadi lebih stress dan perlu dimodifikasi dimana UN
menggantungkan harapan besar ke bukan bertujuan untuk menentukan
UN. Hal tersebut juga kelulusan siswa tetapi dipakai
memyebabkan tekanan psikologis sebagai pengendalian mutu
siswa. Problem strukturalnya, UN pendidikan artinya UN dipakai

12
untuk mengetahui perkembangan sangat di perlukan penerapan
pendidikan setiap tahunnya. Ujian psikimotorik dalam pembelajaran,
Nasonal hanya sebagai gagasan dan dan ketika Ujian Naional di
tetap hanya sebagai pemetaaan SNP laksanakan akan sangat menolong
jangan sampai dijadikan standar peserta didik untuk mampu
kelulusan. banyak sekolah yang mengerjakan soal – soal UN karena
ketika dalam peroses pembelajaran mereka bukan hanya cukup belajar
hanya mengajarkan matreri dan materi dalam pembelajaran tetapi,
sedikit peraktek ( hanya kongnitif juga perlu belajar menerapka
dan sedikit psikimotorik ) padahal pemeblajaran psikimotor.
ketika dalam peroses pembelajaran

Daftar Pustaka
Nurul, Hidayah. 2013. Ujian Nasional Dalam Perspektif Kebijakan Publik.
Majelis Pendidikan Derah Aceh.
Faridah, Alawiyah. 2015. Perubahan Kebijakan Ujian Nasional (Studi
Pelaksanaan Ujian Nasional 2015). Pusat Pengkajian, Pengolahan
Data, dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jendral DPR RI.
http://eprints.ums.ac.id/52807/1/BAB%20I.pdf
https://docplayer.info/68563361-Bab-i-pendahuluan-a-latar-belakang-ujian-
nasional-un-merupakan-salah-satu-sumber-penyebab-kecemasan.html
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180518171132-20-
299362/wacana-mendikbud-jadikan-un-penentu-kelulusan-dikecam
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20150123212038-20-27003/ujian-
nasional-tak-lagi-menentukan-kelulusan-siswa
https://endang965.wordpress.com/peraturan-diknas/standar-penilaian/
https://posronda.net/2014/05/09/anak-kesulitan-kerjakan-un-orang-tua-siswa-
serbu-rumah-dukun/
https://docplayer.info/30228279-Tujuan-asesmen-alternatif.html
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808329/penelitian/8B_Model+Ujian+
untuk+Menentukan+Kelulusan+Siswa+SMK.pdf

13
https://www.academia.edu/23928733/Bab_II_Kajian_Teori2.1_Ujian_Nasion
al
https://www.academia.edu/23492017/Analisis_Kebijakan_Ujian_Nasional-
Terhadap Evaluasi Pendidikan

14

Anda mungkin juga menyukai