BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sadar dirancang untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan nasional berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan merupakan usaha
sadar dan terencana untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta
didik melalui proses pembelajaran. Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari
prestasi belajar yang dicapai peserta didik yang diperoleh melalui kegiatan
evaluasi. Evaluasi akan memberikan informasi tingkat pencapaian belajar peserta
didik. Kegiatan evaluasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pendidikan, begitu pula dalam proses pembelajaran karena dengan evaluasi dapat
diketahui hasil dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan dari hasil
tersebut dapat ditentukan tindak lanjut yang akan dilakukan. Sehingga dapat
dikatakan isi undang-undang tersebut mengisyaratkan bahwa proses
pembelajaran tidak lepas dari penilaian hasil belajar.
Evaluasi hasil belajar adalah kegiatan mengukur dan menilai hasil belajar
peserta didik. Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi
tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menemukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan.
Disamping itu juga untuk mengukur seberapa besar perkembangan program
dapat mencapai tujuan. Dengan adanya evaluasi, suatu sekolah mampu
mengambil keputusan dengan benar apakah peserta didiknya lulus atau tidak.
Thohah dalam Mahirah (2017) mendefinisikan evaluasi merupakan kegiatan
1
2
Salah satu mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional adalah
Fisika. Mundilarto dalam Tobing dan Admoko (2017) menyatakan bahwa Fisika
sebagai ilmu dasar memiliki karakteristik yang mencakup bangun ilmu yang
terdiri atas fakta, konsep, prinsip, hukum, postulat, dan teori serta metodologi
keilmuan. Fisika yang merupakan studi dasar dalam penerapan ilmu-ilmu
teknologi, dianggap sebagai pelajaran yang kurang menarik dan terlalu banyak
menggunakan rumus matematik. Hal tersebutlah yang menyebabkan peserta didik
kurang semangat dalam mempelajari ilmu fisika, sehingga peserta didik
mengalami kesulitan belajar yang ditandai dengan hasil prestasi belajar yang
rendah dibawah batas kelulusan.
Menurut Berg dalam Putra (2014) bahwa rendahnya prestasi belajar fisika
disebabkan tidak dipahaminya konsep-konsep fisika secara benar yang
disebabkan oleh ketidakmampuan peserta didik untuk memahami sepenuhnya
konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum fisika dalam memecahkan
masalah. Oleh karena itu, untuk memahami dan menguasai konsep-konsep,
prinsip-prinsip, hukum-hukum fisika memerlukan kemampuan penalaran dan
kemampuan untuk memecahkan permasalahan. Menurut Chi dan Glaser dalam
Maharani (2018) kemampuan menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas
kognitif kompleks yang dimiliki individu dalam rangka menggunakan proses
berpikirnya untuk memecahkan masalah melalui pengumpulan fakta, analisis
informasi, menyusun berbagai alternatif pemecahan dan memilih peyelesaian
masalah yang efektif. Sehingga kemampuan menyelesaikan masalah adalah
aktivitas kognitif kompleks dalam rangka menggunakan proses berpikirnya untuk
memecahkan masalah melalui pengumpulan fakta, analisis informasi, menyusun
berbagai alternatif pemecahan, dan memilih penyelesaian masalah yang efektif.
Kemampuan menyelesaikan masalah disini berkenaan dengan kemampuan dalam
menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional Fisika.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimanakah gambaran kemampuan peserta didik SMA Negeri di
Kecamatan Sampolawa menyelesaikan soal Ujian Nasional mata pelajaran
fisika?
2. Bagaimanakah gambaran kemampuan peserta didik SMA Negeri di
Kecamatan Sampolawa menyelesaikan soal Ujian Nasional mata pelajaran
fisika ditinjau dari ruang lingkup materi evaluasi Ujian Nasional?
3. Bagaimanakah gambaran kemampuan peserta didik SMA Negeri di
Kecamatan Sampolawa menyelesaikan soal Ujian Nasional mata pelajaran
fisika ditinjau dari bentuk soal Ujian Nasional?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui kemampuan peserta didik SMA Negeri di Kecamatan
Sampolawa menyelesaikan soal Ujian Nasional mata pelajaran fisika.
2. Untuk mengetahui kemampuan peserta didik SMA Negeri di Kecamatan
Sampolawa menyelesaikan soal Ujian Nasional mata pelajaran fisika ditinjau
dari ruang lingkup materi evaluasi Ujian Nasional.
3. Untuk mengetahui kemampuan peserta didik SMA Negeri di Kecamatan
Sampolawa menyelesaikan soal Ujian Nasional mata pelajaran fisika ditinjau
dari bentuk soal Ujian Nasional.
6
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak, diantaranya:
1. Manfaat bagi peserta didik
a. Peserta didik dapat memahami bentuk-bentuk soal Ujian Nasional.
b. Peserta didik terbiasa menyelesaikan soal Ujian Nasional.
c. Peserta didik dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Nasional
yang diadakan secara nasional.
d. Dapat menentukan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal
Ujian Nasional.
2. Manfaat bagi guru
a. Guru dapat memetakan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal
Ujian Nasional.
b. Guru dapat memberikan pembelajaran remedial terhadap ruang lingkup
materi yang rendah terhadap peserta didik.
3. Manfaat bagi peneliti
a. Peneliti memahami bentuk-bentuk soal Ujian Nasional.
b. Meningkatkan pemahaman fisika.
c. Sebagai bahan acuan bagi penelitian yang sejenis.
4. Manfaat bagi sekolah
Dapat dijadikan salah satu pijakan dasar bagi lembaga sekolah dalam
meningkatkan kualitas pelajaran fisika agar lebih baik di masa yang akan datang.
7
E. Definisi Operasional
Definisi operasional terhadap judul dimaksudkan untuk menghindari
kesalahan penafsiran dalam penelitian ini, diberikan gambaran istilah sebagai
berikut.
1. Analisis
Analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya) atau
penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu
sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat
dan pemahaman arti keseluruhan. Analisis yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah analisis kemampuan peserta didik kelas XII dalam menyelesaikan
soal-soal Ujian Nasional terpilih pada mata pelajaran fisika ditinjau dari ruang
lingkup materi dan bentuk-bentuk soal pilihan ganda.
2. Kemampuan
Kemampuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
kecakapan dan kesanggupan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan
melalui tindakannya untuk meningkatkan produktivitasnya. Kemampuan yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik kelas XII
dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional SMA pada mata pelajaran
fisika sesuai dengan ruang lingkup materi yang ada di kisi-kisi Ujian Nasional
tahun ajaran 2018/2019 dan bentuk soal pilihan ganda.
3. Ujian Nasional
Ujian Nasional (UN) merupakan suatu bentuk evaluasi terhadap
pencapaian kompetensi peserta didik yang diselenggarakan secara nasional
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kemampuan peserta didik
menyelesaikan soal Ujian Nasional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan peserta didik kelas XII tahun ajaran 2018/2019 dalam
menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional dari tahun 2016 sampai 2018 yang
dipilih dengan mengacu pada kisi-kisi Ujian Nasional tahun 2019 yang
berjumlah 40 butir soal.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
Tabel 2.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Jenjang SMA/MA Mata
Pelajaran Fisika Kelas XI
Tabel 2.3. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Jenjang SMA/MA Mata
Pelajaran Fisika Kelas XII
17
D. Evaluasi Pendidikan
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, pendidikan merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang dapat bermanfaat bagi dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Agar tercapainya tujuan pendidikan ini, maka
dari bahasa Inggris “evaluation” yang berarti penilaian atau penafsiran. Menurut
berdasarkan tingkat kompetensi dan kompetensi inti yang ditetapkan oleh pusat
kurikulum dan perbukuan.
F. Bentuk Soal Pilihan Ganda
Tes pilihan ganda adalah seperangkat tes yang setiap butirnya
menyediakan pilihan jawaban dan salah satu opsinya merupakan jawaban yang
benar, sedangkan opsi lainnya berfungsi sebagai distraktor atau pengecoh. Butir
tes pilihan ganda memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan yang berkaitan
dengan penyusunan butir tes, tingkat reliabilitas, cakupan materi yang bisa
diukur, peluang untuk menebak dan menjawab benar, dan jumlah peserta didik
yang bisa diuji dalam waktu bersamaan. Untuk mengatasi kelemahan tersebut,
penyusun butir tes diharapkan mengikuti beberapa petunjuk untuk penulisan butir
tes yang baik. Pemeriksaan dan cara pemberian skor pada tes objektif pilihan
ganda dapat dilakukan oleh pendidik dan siapa saja, asalkan diberikan kunci
jawaban yang benar oleh pembuat tes yang profesional. Tes pilihan ganda adalah
bentuk tes yang terdiri atas pertanyaan yang tidak lengkap. Kemungkinan
jawaban atas pertanyaan atau pernyataan itu disebut pilihan, jumlah pilihan
berkisar antara tiga sampai lima dan hanya ada satu jawaban diantaranya yang
benar atau jawaban kunci, selebihnya adalah pengecoh atau distraktor (Yamin,
2004).
Bentuk-bentuk soal yang digunakan didalam Ebtanas maupun
UMPTN/SBMPTN ada lima variasi yaitu (Arikunto, 2003):
1. Pilihan ganda biasa.
2. Hubungan antarhal (pernyataan-SEBAB-pernyataan).
3. Kasus (dapat muncul dalam berbagai bentuk).
4. Diagram, gambar, tabel, dan sebagainya.
5. Asosiasi.
25
Pilihan ganda biasa adalah bentuk tes yang mengungkap penalaran dalam
kategori terendah. Tes ini hanya mengungkap tentang fakta, definisi, pengertian
dan sejenisnya. Jadi, peserta didik hanya dituntut untuk mengingat kembali yang
telah dipelajari.
Contoh:
Sebuah benda berpindah dari koordinat awal di titik O (0,0) menuju titik P (0,2)
dalam waktu 1 sekon lalu ke titik Q (8,6) dalam waktu 4 sekon. Satuan koordinat
adalah meter (m), maka kecepatan rata-rata benda dari O ke Q adalah . . . .
(UN 2017)
A. 0,5 m.s-1
B. 2,0 m.s-1
C. 3,0 m.s-1
D. 4,0 m.s-1
E. 10,0 m.s-1
Pilihan ganda hubungan antarhal atau sebab akibat terdiri dari dua
pernyataan. Kedua pernyataan tersebut dihubungkan oleh kata “SEBAB”. Pada
bentuk soal pilihan ganda antarhal atau sebab akibat ini, peserta didik dituntut
untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara pernyataan pertama (yang
merupakan akibat) dan pernyataan kedua (yang merupakan sebab). Kedua
pernyataan itu dapat benar, atau dapat juga pernyataan yang satu benar, yang lain
salah. Apabila kedua pernyataan itu benar, yang perlu diperhatikan adalah apakah
kedua pernyataan itu mempunyai hubungan sebab akibat. Pada tes bentuk pilihan
ganda kasus, peserta tes dihadapkan pada suatu kasus. Kasus ini disajikan dalam
bentuk cerita, peristiwa, dan sejenisnya. Kepada peserta tes diajukan beberapa
pertanyaan. Setiap pertanyaan dibuat dalam bentuk melengkapi pilihan.
26
Bentuk soal tes pilihan ganda diagram, gambar, tabel, dan sebagainya
mirip dengan pilihan ganda kasus, baik struktur maupun pola pertanyaannya.
Perbedaannya yaitu dalam tes bentuk ini tidak disajikan kasus dalam bentuk
cerita atau peristiwa, tetapi kasus tersebut berupa diagram, gambar, tabel maupun
grafik.
Contoh:
Sebuah benda yang bergerak lurus ditunjukkan oleh grafik V-t berikut:
Bentuk pilihan ganda asosiatif hampir sama dengan pilihan ganda biasa,
hanya saja cara menjawabnya lebih kompleks. Dalam pilihan ganda biasa hanya
ada satu jawaban yang paling benar atau tepat, tetapi pada pilihan ganda asosiatif
jawaban yang benar dapat lebih dari satu, mungkin 2, 3, atau 4. Jadi dalam
pilihan ganda asosiatif diperbolehkan menuliskan keempat alternatif pilihan
sebagai jawaban yang benar.
27
Contoh:
Besarnya kalor yang mengalir per detik melalui suatu bahan logam:
(1) Berbanding terbalik dengan perbedaan suhu antara kedua ujungnya
(2) Berbanding terbalik dengan luas penampang benda
(3) Bergantung pada jenis bahan logam
(4) Berbanding terbalik dengan panjang logam
Pernyataan yang benar untuk meningkatkan laju perpindahan kalor secara
konduksi adalah . . . . (UN 2018)
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Jenis
penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik kelas XII
dalam menyelesaikan soal-soal Ujian Nasional terpilih pada mata pelajaran fisika
ditinjau dari ruang lingkup materi evaluasi Ujian Nasional, dan untuk mengetahui
kemampuan peserta didik kelas XII dalam menyelesaikan soal-soal Ujian
Nasional terpilih pada mata pelajaran fisika ditinjau dari bentuk soal pilihan
ganda. Hasil penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan data hasil tes soal
Ujian Nasional terpilih dari tahun 2016-2018.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan dari tanggal 14 Februari sampai dengan 27
Februari 2019. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri di Kecamatan
Sampolawa, yaitu SMA Negeri 1 Sampolawa, SMA Negeri 2 Sampolawa, SMA
Negeri 3 Sampolawa, SMA Negeri 4 Sampolawa, dan SMA Negeri 5
Sampolawa.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas XII IPA
yang terdaftar pada tahun ajaran 2018/2019 pada SMA Negeri di Kecamatan
Sampolawa. Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti oleh
peneliti. Apabila populasinya kurang dari seratus, lebih baik diambil semua
sehingga populasinya merupakan sampel. Tetapi jika jumlah populasi besar,
sampelnya dapat diambil 10-15 % atau 20-25 % atau lebih (Arikunto, 2006).
Berdasarkan teori tersebut, maka sampel dalam penelitian ini adalah 75 % dari
populasi dengan jumlah sampel 133 orang. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling atau sampling acak yaitu
dengan cara mendaftar seluruh populasi penelitian, kemudian diambil 50%
nomor-nomor ganjil dan 25% nomor-nomor genap yang selang-seling satu orang.
29
30
Untuk lebih jelasnya, rincian populasi dan sampel pada penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1. Rincian Jumlah Populasi dan Sampel
Jumlah Jumlah Peserta Didik
No. Nama Sekolah
Kelas Populasi Sampel
D. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Mengkaji KI, KD dan kisi-kisi Ujian Nasional tahun pelajaran 2018/2019.
2. Mengumpulkan soal-soal Ujian Nasional tahun pelajaran 2015/2016,
2016/2017, dan 2017/2018.
3. Melakukan observasi awal pada SMA Negeri di Kecamatan Sampolawa.
4. Menyusun proposal penelitian dan menyusun instrumen penelitian
berdasarkan kisi-kisi Ujian Nasional tahun pelajaran 2018/2019 dengan
bimbingan dosen pembimbing.
5. Berdiskusi dengan pihak sekolah terkait dengan jadwal pelaksanaan
penelitian dan teknik pelaksanaan penelitian.
6. Melaksanakan penelitian dengan memberikan tes soal-soal Ujian Nasional
terpilih berupa pilihan ganda sesuai dengan subjek penelitian.
7. Memeriksa hasil jawaban tes soal-soal Ujian Nasional terpilih berupa
pilihan ganda.
31
X=
∑ f i xi
∑ fi
Keterangan:
X = Rata-rata
x i = Nilai Tengah
fi = Frekuensi
5. Menghitung standar deviasi untuk mengetahui nilai sebaran data pada sebuah
sampel data dan seberapa dekat setiap titik data individe dengan garis nilai
rata-rata data, dengan menggunkan rumus:
❑ −¿¿
S=
√ n
Keterangan :
S = Standar Deviasi
fi = Frekuensi
x i = Nilai Tengah
n = Jumlah sampel
(Arikunto, 2018).
6. Hasil analisis dikelompokan menurut persentase jawaban responden dan
menjadi tolak ukur dalam mengambil kesimpulan.Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2. Kriteria Kategori Nilai Berdasarkan BSNP
Kriteria Interval
Sangat Baik 85 < Nilai ≤ 100
Baik 70 < Nilai ≤ 85
Cukup 55 < Nilai ≤ 70
Kurang 0 ≤ Nilai ≤ 55
(BSNP 2017)
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Kemampuan Peserta Didik SMA Negeri di Kecamatan Sampolawa
Menyelesaikan Soal Ujian Nasional Mata Pelajaran Fisika
20
15
10
5
0
15 - 21 22 - 28 29 - 35 36 - 42 43 - 49 50 - 56 57 - 63 64 - 70
Interval Nilai
KURANG
CUKUP
BAIK
SANGAT BAIK
89%
25.6 24.6
14 15
6.3 7.8
5.6
20
15
10
5
0
15 - 23 24 - 32 33 - 41 42 - 50 51 - 59 60 - 68 69 - 77 78 - 86
Interval Nilai
Tabel 4.2b Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Nasional Peserta Didik SMA
Negeri di Kecamatan Sampolawa pada Mata Pelajaran Fisika
Ditinjau dari Ruang Lingkup Materi Termodinamika
Frekuensi Nilai Tengah
No. Interval Nilai Fixi
(fi) (xi)
1. 0–8 27 4 108
2. 9 – 17 0 13 0
3. 18 − 26 54 22 1188
4. 27 − 35 0 31 0
5. 36 − 44 23 40 920
6. 45 − 53 0 49 0
7. 54 − 62 24 58 1392
8. 63 − 71 0 67 0
9. 72 − 80 5 76 380
Jumlah 133 360 3988
Rata – rata 30
Standar Deviasi 20
Nilai Maksimum 80
Nilai Minimum 0
50
40
Frekuensi (%)
30
20
10
0
0 − 8 9 − 17 18 − 27 − 36 − 45 − 54 − 63 − 72 −
26 35 44 53 62 71 80
Interval Nilai
Tabel 4.2c Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Nasional Peserta Didik SMA
Negeri di Kecamatan Sampolawa pada Mata Pelajaran Fisika
Ditinjau dari Ruang Lingkup Materi Gelombang dan Optik
Frekuensi Nilai Tengah
No. Kelas Interval Nilai fixi
(fi) (xi)
1. 0 – 10 19 5 95
2. 11 – 21 32 16 512
3. 22 – 32 40 27 1080
4. 33 – 43 20 38 760
5. 44 – 54 0 49 0
6. 55 – 65 13 60 780
7. 66 – 76 7 71 497
8. 77 – 87 2 82 164
Jumlah 133 348 3888
Rata – rata 29,2
Standar Deviasi 19,1
Nilai Maksimum 85,7
Nilai Minimum 0
20
15
10
5
0
0 − 10 11 − 21 22 − 32 33 − 43 44 − 54 55 − 65 66 − 76 77 − 87
Interval Nilai
Tabel 4.2d Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Nasional Peserta Didik SMA
Negeri di Kecamatan Sampolawa pada Mata Pelajaran Fisika
Ditinjau dari Ruang Lingkup Materi Listrik, Magnet, dan
Fisika Modern
Frekuensi Nilai Tengah
No. Interval Nilai fixi
(fi) (xi)
1. 0–7 12 3,5 42
2. 8 – 15 31 11,5 356,5
3. 16 – 23 0 19,5 0
4. 24 – 31 36 27,5 990
5. 32 – 39 24 35,5 852
6. 40 – 47 0 43,5 0
7. 48 – 55 26 51,5 1339
8. 56 – 63 4 59,5 238
Jumlah 133 252 3817,5
Rata – Rata 28,7
Standar Deviasi 16,3
Nilai Maksimum 62,5
Nilai Minimum 0
20
15
10
5
0
0 −7 8 − 15 16 − 23 24 − 31 32 − 39 40 − 47 48 − 55 56 − 63
Interval Nilai
30 29.2 28.7
20 19.1
16.3
13.9
20
Frekuensi (%)
15
10
0
11 − 19 20 − 28 29 − 37 38 − 46 47 − 55 56 − 64 65 − 73 74 − 82
Interval Nilai
Tabel 4.3b Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Nasional Peserta Didik SMA
Negeri di Kecamatan Sampolawa pada Mata Pelajaran Fisika
Ditinjau dari Bentuk Soal Pilihan Ganda Biasa
Frekuensi Nilai Tengah
No. Interval Nilai fixi
(fi) (xi)
1. 0–9 11 4,5 49,5
2. 10 – 19 34 14,5 493
3. 20 – 29 23 24,5 563,5
4. 30− 39 33 34,5 1138,5
5. 40 – 49 16 44,5 712
6. 50 – 59 5 54,5 272,5
7. 60 – 69 10 64,5 645
8. 70 – 79 1 74,5 74,5
Jumlah 133 316 3948,5
Rata – Rata 29,7
Standar Deviasi 16,7
Nilai Maksimum 77,8
Nilai Minimum 0
20
15
10
5
0
0 − 9 10 − 19 20 − 29 30− 39 40 − 49 50 − 59 60 − 69 70 − 79
Interval Nilai
Tabel 4.3c Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Nasional Peserta Didik SMA
Negeri di Kecamatan Sampolawa pada Mata Pelajaran Fisika
Ditinjau dari Bentuk Soal Pilihan Ganda Asosiasi
Frekuensi Nilai Tengah
No. Interval Nilai fixi
(fi) (xi)
1. 0–8 41 4 164
2. 9 – 17 0 13 0
3. 18 – 26 38 22 836
4. 27 – 35 0 31 0
5. 36 – 44 38 40 1520
6. 45 – 53 0 49 0
7. 54 – 62 14 58 812
8. 63 – 71 0 67 0
Jumlah 133 360 3484
Rata – Rata 26,2
Standar Deviasi 18,8
Nilai Maksimum 80
Nilai Minimum 0
20
15
10
5
0
0 − 8 9 − 17 18 − 27 − 36 − 45 − 54 − 63 − 72 −
26 35 44 53 62 71 80
Interval Nilai
36.6
29.7
26.2
18.8
16.7
14.5
B. Pembahasan
1. Gambaran Kemampuan Peserta Didik SMA Negeri di Kecamatan Sampolawa
Menyelesaikan Soal Ujian Nasional Mata Pelajaran Fisika
Ruang lingkup materi untuk mata pelajaran fisika terbagi atas empat
ruang lingkup yaitu pertama ruang lingkup materi mekanika, kedua ruang lingkup
materi termodinamika, ketiga ruang lingkup materi gelombang dan optik, dan
keempat ruang lingkup materi listrik, magnet, dan fisika modern. Gambaran
kemampuan peserta didik SMA Negeri di Kecamatan Sampolawa menyelesaikan
soal Ujian Nasional mata pelajaran fisika ditinjau dari ruang lingkup materi,
diketahui bahwa untuk materi mekanika nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 39
dengan standar deviasi sebesar 13,9; untuk materi termodinamika nilai rata-rata
yang diperoleh sebesar 30 dengan standar deviasi sebesar 20; untuk materi
gelombang dan optik nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 29,2 dengan standar
deviasi 19,1; sedangkan untuk materi listrik, magnet, dan fisika modern nilai rata-
rata yang diperoleh sebesar 28,7 dengan standar deviasi sebesar 16,3.
Berdasarkan data hasil penelitian, Gambaran kemampuan peserta didik
SMA Negeri di Kecamatan Sampolawa menyelesaikan soal Ujian Nasional mata
pelajaran fisika ditinjau dari ruang lingkup materi, diketahui bahwa ruang lingkup
materi dengan nilai rata-rata tertinggi adalah ruang lingkup materi mekanika.
Sedangkan ruang lingkup materi dengan nilai rata-rata terendah adalah ruang
lingkup materi listrik, magnet, dan fisika modern. Hal ini menunjukkan bahwa
peserta didik masih kurang menguasai ruang lingkup materi listrik, magnet, dan
fisika modern dibandingkan dengan ruang lingkup materi mekanika.
57
Bentuk soal pilihan ganda Ujian Nasional mata pelajaran fisika terbagi
atas tiga bentuk soal pilihan ganda yaitu pilihan ganda gambar/grafik/tabel, pilihan
ganda baisa, dan pilihan ganda asosiasi. Gambaran kemampuan peserta didik
menyelesaikan soal Ujian Nasional tingkat SMA Negeri di Kecamatan Sampolawa
pada mata pelajaran fisika ditinjau dari bentuk soal pilihan ganda, diketahui bahwa
untuk pilihan ganda gambar/grafik/tabel nilai rata-rata yang diperoleh sebesar
36,6 dengan standar deviasi sebesar 14,5; untuk pilihan ganda biasa nilai rata-rata
yang diperoleh sebesar 29,7 dengan standar deviasi sebesar 16,7; sedangkan untuk
pilihan ganda asosiasi nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 26,2 dengan standar
deviasi sebesar 18,8.
Berdasarkan data hasil penelitian, gambaran kemampuan peserta didik
SMA Negeri di Kecamatan Sampolawa menyelesaikan soal Ujian Nasional mata
pelajaran fisika ditinjau dari bentuk soal pilihan ganda, diketahui bahwa bentuk
soal pilihan ganda dengan nilai rata-rata tertinggi adalah pilihan ganda
gambar/grafik/tabel. Sedangkan bentuk soal pilihan ganda dengan nilai rata-rata
terendah adalah pilihan ganda asosiasi. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik
masih kurang menguasai pilihan ganda asosiasi dibandingkan dengan pilihan
ganda gambar/grafik/tabel.
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut.
1. Kemampuan peserta didik SMA Negeri di Kecamatan Sampolawa
menyelesaikan soal Ujian Nasional mata pelajaran fisika secara umum berada
pada kategori kurang dimana rata-rata nilai yang diperoleh peserta didik
sebesar 33,7.
2. Kemampuan peserta didik SMA Negeri di Kecamatan Sampolawa
menyelesaikan soal Ujian Nasional mata pelajaran fisika ditinjau dari ruang
lingkup materi secara berurutan mulai dari yang tertinggi yaitu pertama ruang
lingkup materi mekanika dengan nilai rata-rata 39, kedua ruang lingkup
materi termodinamika dengan nilai rata-rata 30, ketiga ruang lingkup materi
gelombang dan optik dengan nilai rata-rata 29,2, dan keempat ruang lingkup
materi listrik, magnet, dan fisika modern dengan nilai rata-rata 28,7.
3. Kemampuan peserta didik SMA Negeri di Kecamatan Sampolawa
menyelesaikan soal Ujian Nasional mata pelajaran fisika ditinjau dari bentuk
soal pilihan ganda secara berurutan mulai dari yang tertinggi yaitu pertama
pilihan ganda gambar/grafik/tabel dengan nilai rata-rata 36,6, kedua pilihan
ganda biasa dengan nilai rata-rata 29,7, dan ketiga pilihan ganda asosiasi
dengan nilai rata-rata 26,2.
57
59
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka
bagi peneliti selanjutnya disarankan agar penelitian ini dikembangkan dengan
menambahkan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan peserta didik
menyelesaikan soal. Peneliti juga disarankan untuk menunjukkan hasil data yang
diperoleh peneliti pada guru mata pelajaran fisika pada sekolah yang dijadikan
tempat penelitian. Hal tersebut bertujuan agar guru mengetahui letak kekurangan
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal sehingga guru dapat
menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya dalam melaksanakan proses
pembelajaran di sekolah, misalnya penggunaan model, metode, dan pendekatan
guna meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal
khususnya soal materi Listrik, Magnet, dan Fisika Modern serta bentuk soal
pilihan ganda Asosiasi.
60
DAFTAR PUSTAKA
Mahirah, B. 2017. Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa). UIN Alauddin Makassar.
Makassar
Mashudi, Farid. 2013. Panduan Evaluasi dan Supervisi Bimbingan dan Konseling.
DIVA Press. Yogyakarta.
Nadwa. 2013. Ujian Nasiona, Dulu, Kini, dan yang Akan Datang: Tinjauan
Normatif. Jurnal Pendidikan Islam Vol. 7 No.1. Institut Agama Islam Negeri
Walisongo Semarang. Semarang
Nasution, Noehi, dkk. 1991. Materi Pokok Psikologi Pendidikan. Pusat Perbukuan
Departemen Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama dan Universitas
Terbuka. Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21. 2016.
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22. 2016.
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23.2016.
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 153 Tahun 2003.
Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
62
Syahida, A., dan Irwandi, D. 2015. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
pada Soal Ujian Nasional Kimia. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Jakarta
2. Sebuah benda bergerak dari E menuju F dan berakhir di G. Gambar di bawah ini,
yang menunjukkan perpindahan sebesar 10 satuan adalah . . . .
64
Dalam sebuah permainan golf, bola yang massanya 0,2 kg (g = 10 m.s -2) akan dimasukkan ke
dalam lubang C seperti tampak pada gambar. Pemukul menyentuh bola dalam waktu 0,01
sekon dan lintasan B – C ditempuh bola dalam waktu 1 sekon. Gaya yang diperlukan pemain
golf untuk memukul bola supaya tepat masuk ke dalam lubang C adalah . . . .
A. 20 N C. 120 N E. 200 N
B. 80 N D. 180 N
65
7. Mobil melaju pada sebuah tikungan jalan raya di posisi M seperti terlihat pada gambar di
bawah ini.
Koefisien gesekan statik antara roda dan jalan 0,4 (percepatan gravitasi 10 m.s-2).
Agar mobil tidak keluar jalur, kecepatan maksimum yang diperbolehkan adalah . . . .
A. √ 10 C. 4 10√ E. 6 10√
-1
m.s m.s-1 m.s-1
B. 2 10 √ D. 5 10√
m.s-1 m.s-1
Massa A = 10 kg dan massa B = 5 kg. koefisien gesekan antara balok A dengan meja
0,2. Jika balok C bermassa 10 kg ditumpuk di atas balok A, maka yang akan terjadi
adalah ….
A. Gaya tegangan tali lebih besar dari semula
B. Gaya gesekannya sama dengan semula
C. Percepatan sistem benda tetap
D. Percepatan sistem benda lebih kecil
66
Massa balok adalah 2 kg dan balok bergerak dari puncak p tanpa kecepatan awal.
Jarak S yang masih dapat ditempuh oleh balok itu berhenti adalah …..
A. 5 m C. 15 m E. 25 m
B. 10 m D. 20 m
10. Sebuah pesawat ruang angkasa mengorbit bumi pada jarak tertentu dari permukaan
bumi dengan kecepatan konstan membentuk lintasan elips seperti terlihat pada
gambar.
Karena suatu hal tiba-tiba pesawat tersebut kehilangan tenaga secara bertahap
sehingga mempengaruhi orbitnya. Bentuk orbit pesawat setelah kehilangan tenaga
secara bertahap yang benar ditunjukkan oleh gambar ….
67
11. Balok massanya m berada pada bidang datar licin. Balok dalam keadaan diam di
posisi (1) dan ditarik oleh gaya F sampai di posisi (2) dalam selang waktu t seperti
gambar.
Dari tabel di atas, usaha yang dilakukan benda dari yang terbesar ke yang terkecil adalah . . . .
A. 1, 4, 3, 2 C. 1, 3, 4, 2 E. 1, 2, 3, 4
B. 1, 3, 2, 4 D. 2, 3, 1, 4
12. Sebuah bola bilyar A bermassa 100 gram bergerak menuju bola bilyar B bermassa
sama yang mula-mula dalam keadaandiam seperti gambar.
68
13. Seseorang yang bermassa 50 kg berdiri di atas perahu yang bermassa 200 kg. Perahu
bergerak dengan kecepatan 7,5 m/s. Saat tiba di tempat tujuan, penumpang melompat
dengan kecepatan 10 m/s searah gerak perahu. Kelajuan perahu sesaat setelah
penumpang melompat adalah . . . .
A. 0 m/s
B. 5,0 m/s
C. 6,9 m/s
D. 10,0 m/s
E. 11,9 m/s
14. Perhatikan gambar berikut ini!
Batang yang panjangnya 6 meter dan massanya diabaikan bekerja tiga buah gaya
seperti gambar. Besar momen gaya batang saat berotasi pada pusat massanya di O
adalah . . . .
A. F C. 4 F E. 6 F
B. 3 F D. 5 F
16. Empat partikel yang massanya berbeda terletak sebidang dengan posisi seperti
gambar. Momen inersia sistem dengan poros garis mendatar P adalah . . . .
A. 17 mb2
B. 22 mb2
C. 27 mb2
D. 31 mb2
E. 33 mb2
17. Tabel di bawah ini merupakan data yang diproduksi dari percobaan Hukum Hooke:
Gaya F (N) 0 2 4 6 8 10
Pertambahan
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
Panjang Δ x (cm)
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa :
(1) Pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan besarnya gaya yang diberikan
(2) Besar konstanta pegas adalah 2.000 Nm-1
(3) Pertambahan panjang pegas saat F = 14 N
adalah 0,6 cm
(4) Energi potensial pegas pada saat gaya F =
2 N adalah 20 J
Pernyataan yang benar adalah …..
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
70
1 D.
A. 4 bagian 3
5 bagian
1 1
B. 2 bagian E. 3 bagian
3
C. 4 bagian
20. Sayap pesawat terbang dirancang agar memiliki gaya angkat ke atas maksimal, seperti
gambar. Jika v adalah kecepatan aliran udara dan P adalah tekanan udara, maka sesuai
dengan azas Bernoulli rancangan tersebut dibuat agar . . . .
23. Suatu logam 200 gram dipanaskan sampai 120°C kemudian dimasukan ke dalam100
gram air pada suhu 30°C. Setelah keadaan seimbang suhu campuran mejadi 60°C.
Apabila kalor jenis air 4200 J.kg-1°C-1, maka kalor jenis logam tersebut adalah . . . .
A. 10,5 J.kg-1°C-1 C. 150 J.kg-1°C-1 E. 1500 J.kg-1°C-1
B. 105 J.kg-1°C-1 D. 1050 J.kg-1°C-1
25. Gas argon berada dalam ruangan tertutup saat suhunya berubah menjadi dua kali
semula, maka kecepatan gerak partikel gas argon berubah menjadi ….
1 C. √2 kali semula
A. 2 kali semula D. 2 kali semula
1 E. 4 kali semula
B. √2 kali semula
27. Persamaan gelombang berjalan yang merambat dari titik A ke titik B dinyatakan
dengan y=20sin (20 πt −2,5 x), dimana x dan y dalam cm. Besar kecepatan getar
2π 1
sebuah titik yang berjarak 3 cm dari titik A bila titik A telah bergetar 10
detik adalah . . . .
A. 120 π cm.s-1 C. 200 π cm.s-1 E. 250 π cm.s-1
B. 150 π cm.s-1 D. 220 π cm.s-1
28. Senar sepanjang 3 m diikat pada salah satu ujungnya dan ujung lainnya dihubungkan
dengan vibrator. Ketika Vibrator digetarkan, pada sinar terbentuk gelombang
stasioner seperti gambar.
73
31. Seberkas sinar dengan panjang gelombang tertentu dijatuhkan pada sebuah kisi yang
memiliki 300 celah/cm, pola difraksi diamati pada layar yang diletakkan 1 m
dibelakang celah. Teramati pola terang orde ke-2 pada jarak 6 mm dari terang ke
pusat. Kisi tersebut kemudian diganti dengan kisi difraksi yang mempunyai 600 celah
cm-1, maka jarak garis terang orde ke-2 menjadi . . . .
A. 2 mm C. 9 mm E. 24 mm
B. 3 mm D. 12 mm
33. Pada gambar rangkaian listrik disamping, besar beda potensial listrik pada hambatan
R3 adalah....
A. 0,5 V
B. 0,6 V
C. 0,9 V
D. 1,0 V
E. 1,3 V
37. Suatu transformator dihubungkan dengan sumber tegangan AC 110 volt. Arus yang
mengalir dalam kumparan primer 3A. akibat panas dan factor lain trafo kehilangan
daya 130 W. jika arus yang mengalir dalam kumparan sekunder 2A, maka tegangan
sekundernya adalah . . . .
A. 80 V
B. 90 V
C. 100 V
D. 110 V
E. 120 V
38. Grafik berikut ini hubungan antara GGL (ε) terhadap waktu (t) yang dipasang pada
tegangan AC.
Jika kumparan itu diputar dengan kecepatan sudut empat kali dan jumlah lilitannya
dijadikan ½ kali semula, maka grafiknya adalah ….
78
2
39. Pada reaksi fusi 1 H +31 H → X + 01 n+ energi , maka X adalah …..
Lampiran 2: Kunci Jawaban Soal-Soal Ujian Nasional Terpilih dari Tahun 2016-2018
Kunci Jawaban
1. A 21. B
2. A 22 D
3. A 23. C
4. C 24. E
5. E 25. C
6. D 26. A
7. C 27. C
8. A 28. D
9. D 29. D
10 B 30. D
.
11 E 31. B
.
12 D 32. A
.
13 C 33. D
.
14 D 34. B
.
15 C 35. A
.
16 D 36. A
.
17 A 37. C
.
18 D 38. C
.
19 B 39. C
.
20 B 40. D
.
80
Ruang Lingkup