Dosen Pengampu :
Bpk
Ibu
Disusun oleh :
Kelompok 11
Sri Wiliah Ningtiasih (P2A621010)
Dessya Mas Ningrum (P2A62)
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
UNIVERSITAS JAMBI
2021
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1......................................................................................Latar Belakang
1.2.................................................................................Rumusan Masalah
1.3..................................................................................Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
3.1...........................................................................................Kesimpulan
3.2.....................................................................................................Saran
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
dilakukan dalam proses belajar – mengajar agar mendapatkan hasil yang optimal,
mulai dari penyusunan program sampai evaluasi dan perbaikan. Ujian Akhir
Nasional merupakan salah satu alat evaluasi yang dikeluarkan Pemerintah yang
merupakan bentuk lain dari Ebtanas (Evaluasi Belajar Tahap Akhir) yang
sebelumnya dihapus.
pada setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah. Walaupun bukan lagi
penting untuk dikaji lebih jauh sebagai salah satu indikator penentuan kualitas
pendidikan. Berdasarkan data yang diperoleh, hasil UN dalam tiga tahun terakhir
menunjukkan variasi yang sangat berbeda, baik antarbidang studi maupun antar
tahun ke tahun sampai saat ini masih menjadi permasalahan tersendiri bagi dunia
pendidikan di Indonesia. Mulai dari penetapan mata pelajaran yang diujikan, nilai
standar kelulusan sampai risiko yang harus ditanggung siswa tidak lulus.
cukup ironis. Bagaimana tidak jika kita melihat kenyataan yang terjadi, sejak
polemik dan kontroversi selalu saja timbul baik yang pro ataupun kontra. Setiap
pihak yang berkepentingan langsung ataupun tidak dengan Ujian Nasional saling
mengeluarkan pendapatnya masing-masing dengan berbagai argumentasi. Untuk
itu sebagai mahasiswa kita perlu mengetahui mengenai apa itu ujian nasional serta
Tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat (19)
berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 63 ayat (1) butir c adalah “Penilaian
hasil belajar yang dilakukan oleh pemerintah”. Yang kemudian diperjelas dalam
Pasal 66 ayat (1) bahwa “Penilaian hasil belajar sebagaimana dimaksud dalam
pasal 63 ayat (1) butir c bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan
secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
nasional pendidikan. Hasil dari Ujian Nasional yang diselenggarakan oleh Negara
dapat disimpulkan bahwa Ujian Nasional adalah sistem evaluasi atau penilaian
pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat
dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan pada akhirnya akan dapat
penentuan nilai batas (cut off score). Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten
bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang
sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai
kompetensi tertentu. Bila itu terjadi pada ujian nasional atau sekolah maka nilai
batas berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus
Hasil ujian tidak diperiksa di sekolah tempat ujian, tetapi di pusat rayon.
Periode 1965-1971, semua mata pelajaran diujikan dalam hajat yang disebut
ujian negara. Bahan ujian dibuat oleh pemerintah pusat dan berlaku untuk
pusat.
Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas). Model ujian akhir ini
oleh kombinasi dua evaluasi tadi ditambah nilai ujian harian yang tertera di
buku rapor. Dalam Ebtanas siswa dinyatakan lulus jika nilai rata-rata
seluruh mata pelajaran yang diujikan dalam Ebtanas adalah enam, meski
nasional dan berubah menjadi Ujian Akhir Nasional (UAN) sejak 2002.
Kelulusan dalam UAN 2002 ditentukan oleh nilai mata pelajaran secara
individual. Dalam UAN 2003 siswa dinyatakan lulus jika memiliki nilai
minimal 3,01 pada setiap mata pelajaran dan nilai rata-ratanya minimal 6.
Soal Ujian Akhir Nasional dibuat oleh Depdiknas dan pihak sekolah tidak
bisa mengatrol nilai UAN. Para siswa yang tidak lulus UAN masih diberi
sesudahnya. Jika dalam ujian ulangan UAN siswa tetap memiliki nilai
kurang dari angka tiga, maka dengan terpaksa mereka dinyatakan tidak lulus
atau hanya dinyatakan tamat sekolah. Dalam UAN 2004 kelulusan siswa
didapat berdasarkan nilai minimal pada setiap mata pelajaran 4,01. Syarat
nilai rata-rata minimal tidak diberlakukan lagi. Pada tahun ini, masih hampir
sama dengan pelaksanaan ujian nasional pada tahun sebelumnya. Hanya saja
terdapat ujian susulan bagi siswa yang tidak lulus Ujian Nasional. Kelulusan
masih ditentukan oleh nilai Ujian Nasional dan dilihat juga dari nilai rapor
siswa.
nasional. Hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk :
Ujian Nasional sudah tidak lagi menjadi penentu utama untuk kelulusan
a. Landasan Konstitusional
Sistem Pendidikan Nasional: pasal 1 ayat (3), ayat (17), ayat (21); pasal
12 ayat (1) butir f, pasal 21 ayat (28), pasal 35 (terdiri dari 4 ayat), pasal
dari 3 ayat).
Tentang Standar Pendidikan Nasional: pasal 1 ayat (4), ayat (5), ayat
(6), ayat (11), ayat (17), ayat (18), ayat (19), ayat (20), ayat (22); pasal
2 ayat (2); pasal 63 ayat (1) butir c, pasal 66 (terdiri dari 3 ayat), pasal
dari 4 ayat), pasal 70 (terdiri dari 7 ayat), pasal 71, pasal 72 (terdiri dari
b. Landasan Operasional
dan Menengah.
2006.
Berbasis pena dan kertas: Jenis ujian ini dilakukan secara fisik di mana
online dan kandidat mungkin mengikuti tes dari rumah mereka atau dari
mempengaruhi prestasi siswa dalam ujian. Prestasi yang lebih baik bisa terjadi
jika hanya siswa yang mengerjakan ujian dalam keadaan normal tanpa adanya
mengikuti standar mutu terlebih dahulu, baik untuk perkotaan maupun perdesaan.
Namun faktanya, daerah perkotaan mungkin memiliki fasilitas yang lebih baik
dan guru yang berkualitas tinggi dibandingkan dengan sekolah di daerah pedesaan
(Dienim, 2008). Para siswa di pedesaan pasti sangat dirugikan, bukan hanya
karena mereka memiliki akses yang lebih buruk ke fasilitas pendidikan tetapi juga
mereka memiliki peluang yang lebih kecil untuk lulus ujian (Lubis, 2010). Model
berikut:
ujian nasional, tetapi juga penilaian terhadap proses belajar siswa selama
mahasiswa.
membaca, dan menulis. Ujian nasional saat ini gagal menguji kemampuan
berbicara siswa.
c. Mengevaluasi penguasaan bahasa siswa saat ini (apa yang sebenarnya
terlalu sulit untuk sekolah berprestasi rendah, dan mungkin terlalu mudah
juga terjadi antara sekolah di Jawa dan di luar Jawa. Sekolah di luar Jawa
yang lebih buruk. Oleh karena itu, perlu dibuat ujian yang sesuai dengan
mereka lebih rendah karena mereka tahu bahwa mereka akan lulus
sebagai hal yang lumrah dan dapat diterima secara ilegal untuk
minimal 4-5 persen ruang kelas sekolah dasar. setiap tahun. Ruang
kelas yang diuji dengan buruk tahun lalu jauh lebih mungkin untuk
Killen (2005), prinsip penilaian utama adalah harus adil, valid, dan
dua aspek lainnya, dapat dianggap bahwa tes tersebut “tidak valid
Kritik
beban kerja kepada guru dan siswa. Tingkat kegagalan Ujian Nasional
Angka gagal Ujian Nasional 2010 untuk SMP dan SMA luar
Ujian Nasional remedial diadakan pada tahun 2009 dan 2010, namun
ditingkatkan untuk SMP dan SMA, dari satu menjadi lima pada 2011,
dan dari lima menjadi 20 pada 2013. Langkah lain adalah
mengundurkan diri.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Rosdakarya.
Rajawali Pers.
Aksara
https://education.stateuniversity.com/pages/2503/Testing-NATIONAL-
ACHIEVEMENT-TESTS-INTERNATIONAL.html
https://www.learningspiral.co.in/what-you-need-to-know-about-the-
examination-processes-and-systems/