Anda di halaman 1dari 44

DASAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA ( DASAR K3)

“WALK TROUGH SURVEY INDUSTTRI RUMAHAN PABRIK ROTI”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
DEVI HANDIKA H
IBNU NUGROHO S
IDA NADIA SAUMI

TINGKAT 2 DIPLOMA IV
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.
Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan
nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003. Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan
fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan
kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Jadi, unsur yang ada dalam kesehatan dan keselamatan kerja tidak terpaku pada faktor fisik,
tetapi juga mental, emosional dan psikologi.
Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang
diharapkan. Begitu banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja seperti faktor manusia, lingkungan dan
psikologis. Masih banyak Industri rumah tangga yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja. Begitu banyak berita kecelakaan
kerja yang dapat kita saksikan. Dalam makalah ini kemudian akan dibahas mengenai permasalahan kesehatan dan keselamatan kerja yang ada
Pabrik Roti “Gibran Bakery”.

2. Tujuan
Diharapkan setelah melakukan kunjungan ini mahasiswa/i dapat
 Melakukan inspeksi/ pemeriksaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Industri
 Mengetahui bahaya- bahaya yang ada di Industri
 Memberikan masukan dan saran terhadap faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Industri
BAB 2
GAMBARAN UMUM
“PABRIK ROTI GIBRAN BAKERY”

Pemilik : Bapak Memed


Lokasi : Jl.KH.Ahmad Dahlan 6 No.20 Rt. 06 Rw.05 Kukusan Depok
Luas Pabrik : ± 100 meter2
Jumah Karyawan : - Proses produksi = 3 orang laki- laki
- Proses pembungkusan = 15 orang laki- laki merangkap sebagai penjaja roti keliling
Waktu Produksi : Setiap hari mulai pukul 05.30 – 15.00
Jumlah Produksi : 500 – 1000 roti manis dan roti tawar per hari

Waktu Kunjungan
Hari/ Tanggal : Selasa, 24 Desember 2013
Waktu : 06.00 s/d selesai

Pabrik Roti “Gibran Bakery” merupakan Industri Pabrik Rumah Tangga yang didirikan 3 tahun yang lalu oleh Bapak Memed. “Gibran
Bakery” memproduksi roti manis dan juga roti tawar. Industri ini awalnya dikerjakan oleh beberapa anggota keluarga. Kini Pabrik Roti “Gibran
Bakery” sudah berkembag dan memiliki beberapa karyawan yang bertugas untuk menjajakan roti hasil olahannya.
Pabrik Roti “Gibran Bakery” berada di sekitar perumahan warga dengan luas bangunan sekitar 100 m 2. Dimana terdapat 2 ruangan, yaitu
ruangan produksi yang terdiri dari tempat penyimpanan bahan baku, pengadonan, pencetakan roti dan juga pembakaran roti. Ruang yang kedua
digunakan sebagai tempat untuk menaruh gerobak dan juga empat untuk membungkus roti. Untuk kondisi fisik bangunan, sebagian besar
ruangan terbuat dari batu bata yang belum diplester. Untuk pencahayaan ruangan produksi hanya mengandalkan cahaya lampu yang tidak terlalu
terang dan minim dengan ventilasi udara. Kondisi ruangan juga terkesan gelap dan kotor.
ALUR TAHAPAN PROSES PEMBUATAN ROTI
“GIBRAN BAKERY”

2. Proses membuat adonan roti 3. Proses penggilingan adonan roti 1. Proses pembentukan adonan roti

5. Proses pembungkusan roti 4. Proses pengovenan adonan roti


Tahapan pembuatan roti di Pabrik Roti “Gibran Bakery” terdiri atas 5 tahapan yang kesemuanya masih tradisional, yaitu :
 Pembuatan adonan roti
Pembuatan adonan roti di Pabrik Roti “Gibran Bakery” masih dilakukan secara manual/ dengan menggunakan tangan, dimana bahan
bahan adonan dicampur dalam satu wadah dan diulenin dengan tangan sampai adonan merata menjadi satu
 Penggilingan adonan
Setelah adonan tercampur dengan rata, adonan yang sudah jadi kemudian digiling dengan menggunakan mesin penggiling dengan
menggunakan bantuan tangan untuk memasukan adonannya ke dalam mesin penggilingan roti tersebut
 Pembentukan adonan
Setelah tekstur adonan yang dibuat khalis, adonan dibentuk. Pembentukan adonan sendiri masih menggunakan tangan, baik untuk roti
manis maupun roti tawar. Namun untuk pembuatan donut menggunakan alat bantu untuk pengepresan yang digunakan dengan prinsip
mekanik menggunakan tenaga manusia.
 Pengovenan adonan
Setelah proses pencetakan selesai, adonan yang sudah dibentuk kemudian dimasukan kedalam wadah sebelum dioven. Ovennya sendiri
terbuat dari batu bata yang diplester dan menggunakan bahan bakar gas. Pengovenan sendiri berlangsung selama ± 15- 30 menit
 Pembungkusan roti.
Setelah proses pengovenan selesai, roti dikeluarkan dari dari oven dan ditunggu dingin hingga beberapa saat, kemudian baru dibungkus
oleh para penjaja roti “Gibran Bakery”
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
WALK THROUGH SURVEY
INDUSTRI PABRIK ROTI “GIBRAN BAKERY”

PROSES PERTAMA : PEMBUATAN ADONAN ROTI


IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL FISIK

Bahaya Potensial Fisik Standar/ Peraturan


Penyakit Akibat Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Faktor Ada Tidak Kerja Kerja
(NAB)
Perundang- undangan : menyesuaikan
tingkat kebisingan dengan standar yang
telah ditetapkan (Permenkes 1405
tahun 2002)
Keruskan
Teknis : mengganti teknik pembuatan
gendang
adonan secara manual menjadi modern
telinga,
Kebisingan V 85 Dba - (dengan menggunakan mesin),
penurunan
mengurangi volume musik yang
tingkat
didengar.
pendengaran
Administratif : pengaturan jam dan
Pembuatan rotasi kerja.
1
adonan roti Kesehatan : melakukan cek kesehatan
pendengaran secara rutin
Perundang-undangan : menyesuaikan
intensitas pencahayaan dengan standar
yang telah ditetapkan (Permenkes 1405
tahun 2002)
Gangguan
Pencahayaan V 100 lux - Teknis : penambahan jumlah lampu
Pengelihatan
dengan intensitas yang sesuai dengan
jenis pekerjaan dan luas ruangan,
pembuatan jendela supaya ada cahaya
matahari yang masuk
Administratif : pengaturan jam dan
rotasi kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
mata secara rutin.
Perundang-undangan : menyesuaikan
kondisi tekanan panas dengan standar
yang telah ditetapkan (Permenkes 1405
Beban kerja ringan
tahun 2002)
30,0°C Teknis : penambahan jumlah ventilasi
Heat Rush – untuk menjaga sirkulasi udara,
Tekanan Beban kerja sedang
Heat Stroke, menyediakan air minum untuk
panas V -
26,7°C timbulnya jamur mencegah dehidrasi, menyediakan
pada kulit exhauter supaya udara panas bisa
Beban kerja berat
keluar
25,0°C Administratif : pengaturan jam dan
rotasi kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Getaran pada tangan
4m/detik
Getaran V - - -
Getaran pad tubuh
0,5 m/detik
Perundang-undangan : menyesuaikan
suhu ruangan dengan standar yang
telah ditetapkan (Permenkes 1405
tahun 2002)
Teknis : penambahan jumlah ventilasi
Heat Cramp – untuk menjaga sirkulasi udara,
Suhu Heat Stroke, menyediakan air minum untuk
V 18 - 30°C -
timbulnya jamur mencegah dehidrasi, menyediakan
pada kulit exhauter supaya udara panas bisa
keluar
Administratif : pengaturan jam dan
rotasi kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Kelembaban V 40% - 60% - - -
Radiasi
V 0,1 µW/cm2 - - -
ultraungu
Listrik V - - - -

PROSES PERTAMA : PEMBUATAN ADONAN ROTI


IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL KIMIA

Bahaya Potensial Kimia Standar/ Peraturan


Penyakit Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Akibat Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak (NAB)
V - - - -
Cairan Organik
V - - - -

Cairan V - - - -
Anorganik V - - - -
Pembuatan
1
adonan roti Debu Logam V - - - -
Berat V - - - -
V - - - -
Gas
V - - - -
PROSES PERTAMA : PEMBUATAN ADONAN ROTI
IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL BIOLOGI

Bahaya Potensial Biologi Standar/ Peraturan


Penyakit Akibat Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak (NAB)
Perundang-undangan :
Teknis : menggunting kuku secara
teratur, mencuci tangan dengan sabun
sebelum bekerja, tidak menggaruk-
Enterobius garuk tubuh saat bekerja
- Enterobiasis -
sp Administratif : menggunakan sarung
tangan saat mencampur bahan
makanan
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Parasit
Perundang-undangan :
Teknis : menggunting kuku secara
teratur, mencuci tangan dengan sabun
sebelum bekerja, tidak menggaruk-
Pembuatan
1 Ancylostoma garuk tubuh saat bekerja
adonan roti - Ancylostomiasis -
sp Administratif : menggunakan sarung
tangan saat mencampur bahan
makanan
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Hepatitis V - - - -
Virus
Influenza V - - - -

Ragi V - - - -
Jamur
Tinea V - - - -
Perundang-undangan :
Bakteri Salmonella V Salmonellosis -
Teknis : menyimpan bahan baku
ditempat penyimpanan yang bersih dan
bebas dari vektor serta binatang
penggangu, mencuci bahan baku
adonan sebelum digunakan, mencuci
tangan sebelum bekerja
Administratif : menggunakan sarung
tangan saat mencampur bahan
makanan
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Perundang-undangan :
Teknis : menyimpan bahan baku
ditempat penyimpanan yang bersih dan
bebas dari vektor serta binatang
penggangu, mencuci bahan baku
Clostridium adonan sebelum digunakan, mencuci
V Gastroentritis -
perfringens tangan sebelum bekerja
Administratif : menggunakan sarung
tangan saat mencampur bahan
makanan
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Perundang-undangan :
Teknis : menyimpan bahan baku
ditempat penyimpanan yang bersih dan
bebas dari vektor serta binatang
penggangu, mencuci bahan baku
adonan sebelum digunakan, membuat
E.Coli V Diare - adonan dengan air matang, mencuci
tangan sebelum bekerja
Administratif : menggunakan sarung
tangan saat mencampur bahan
makanan
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
PROSES PERTAMA : PEMBUATAN ADONAN ROTI
IDENTIFIKASI ERGONOMI
Standar/
Bahaya Potensial Ergonomi Peraturan Penyakit Kecelakaan
No. Proses Pengendalian
Nilai Ambang Akibat Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak Batas (NAB)
Perundang-undangan :
Teknis : mengganti cara pembuatan
adonan dengan tangan dengan
menggunakan mesin, membuat adonan
Penyakit
Postur Janggal V - - diatas meja dengan ketinggian yang
musuloskletal
sesuai dengan postur tubuh
Administratif : pengaturan dan rotasi
kerja
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin
Perundang-undangan :
Teknis : mengganti cara pembuatan
adonan dengan tangan dengan
Pergerakan Dengan Kelelahan menggunakan mesin
V - -
Pembuatan Kekuatan Otot, pegal Administratif : pengaturan dan rotasi
1 adonan kerja
roti Kesehatan : cek kesehatan secara
rutin.
Perundang-undangan :
Teknis : mengganti cara pembuatan
adonan dengan tangan menggunakan
Repetitif (berulang- Kelelahan mesin, melakukan peregangan dan
V - -
ulang) Otot, pegal relaksasi beberapa menit sekali
Administratif :
Kesehatan : cek kesehatan secara
rutin.
Perundang-undangan :
Darah tidak
Teknis : melakukan relaksasi setiap
Postur Statis V - mengalir -
beberapa menit
dengan baik
Administratif : pengaturan dan rotasi
kerja
Kesehatan : cek kesehatan secara
rutin.
Perundang-undangan : menyesuaikan
kondisi suhu sesuai standar yang telah
ditetapkan (Permenkes 1405 tahun
2002)
Teknis : penambahan jumlah ventilasi
Suhu Ekstrem (Suhu Heat rush – untuk menjaga sirkulasi udara,
V - -
Panas) Heat stroke menyediakan air minum untuk
mencegah dehidrasi
Administratif : pengaturan dan rotasi
kerja
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Getaran pada
tangan 4 m/detik
Getaran V - - -
Getaran pada tubuh
0,5 m/detik

Perundang-undangan :
Teknis :
Psikososial V - Stress Administratif : pengaturan rotasi dan
jam kerja, mengadakan jalan- jalan
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin
GAMBAR PROSES PEMBUATAN ADONAN ROTI

1. Proses pembuatan adonan dalam jumlah besar

2. Proses pembuatan adonan dalam jumlah besar


WALK THROUGH SURVEY
INDUSTRI PABRIK ROTI “GIBRAN BAKERY”

PROSES KEDUA: PENGGILINGAN ADONAN ROTI


IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL FISIK

Bahaya Potensial Fisik Standar/ Peraturan


Penyakit Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Akibat Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak (NAB)
Perundang- undangan : menyesuaikan
tingkat kebisingan dengan standar yang telah
Keruskan ditetapkan (Permenkes 1405 tahun 2002)
pada Teknis : mengganti dengan alat yang tingkat
gendang kebisingannya lebih rendah, mengurangi
Kebisingan V 85 dBA -
telinga, volume musik yang didengar
penurunan Administratif : pengaturan jam dan rotasi
pendengaran kerja, perawatan mesin secara rutin.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
pendengaran secara rutin
Perundang-undangan : menyesuaikan
intensitas pencahayaan dengan standar yang
Penggilingan
2. telah ditetapkan (Permenkes 1405 tahun
adonan roti
2002)
Teknis : penambahan jumlah lampu dengan
Gangguan intensitas yang sesuai dengan jenis pekerjaan
Pencahayaan V 100 lux -
Pengelihatan dan luas ruangan, pembuata jendela supaya
cahaya matahari bisa masuk
Administratif : pengaturan jam dan rotasi
kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan mata
secara rutin.
Beban kerja ringan Perundang-undangan : menyesuaikan
Tekanan Heat Rush –
V - kondisi tekanan panas dengan standar yang
panas 30,0°C Heat Stroke
telah ditetapkan (Permenkes 1405 tahun
Beban kerja sedang 2002)
Teknis : penambahan jumlah ventilasi untuk
26,7°C
menjaga sirkulasi udara, menyediakan air
Beban kerja berat minum untuk mencegah dehidrasi,
memasang exhauster agar udara panas
25,0°C
dalam ruangan bisa keluar
Administratif : pengaturan jam dan rotasi
kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan secara
rutin.
Perundang-undangan : menyesuaikan
tingkat getaran dengan standar yang telah
ditetapkan (Permenkes 1405 tahun 2002)
Teknis : memberikan bantalan/ peredam
Getaran pada getaran pada alat penggilingan adonan,
Kerusakan
tangan 4m/detik mengganti alat dengan yang tingkat
Getaran V persendian -
Getaran pad tubuh getarannya lebih rendah
pada tulang
0,5 m/detik Administratif : pengaturan rotasi dan jam
kerja, menggunakan sarung tangan untuk
mengurangi getaran
Kesehatan : melakukan cek kesehatan secara
rutin.
Perundang-undangan : menyesuaikan
kondisi suhu ruangan dengan standar yang
telah ditetapkan (Permenkes 1405 tahun
2002)
Teknis : penambahan jumlah ventilasi untuk
menjaga sirkulasi udara, menyediakan air
Heat Cramp –
Suhu V 18 - 30°C - minum untuk mencegah dehidrasi,
Heat Stroke
memasang exhauster agar udara panas
dalam ruangan bisa keluar
Administratif : pengaturan rotasi dan jam
kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan secara
rutin.
Kelembaban V 40% - 60% - - -
Radiasi
V 0,1 µW/cm2 - - -
ultraungu
Perundang-undangan :
Teknis : memperbaiki instalasi listrik di
sekitar mesin penggiling, mengganti kabel dll
secara berkala
Listrik V - - Tersetrum Administratif : pengaturan rotasi dan jam
kerja, perawatan kabel dan mesin yang
digunakan
Kesehatan : melakukan cek kesehatan secara
rutin.

PROSES KEDUA : PENGGILINGAN ADONAN ROTI


IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL KIMIA

Bahaya Potensial Kimia Standar / Peraturan


Penyakit Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Akibat Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak (NAB)
V - - - -
Cairan Organik
V - - - -

Cairan V - - - -
Anorganik V - - - -
Penggilingan
2.
adonan roti Debu Logam V - - - -
Berat V - - - -
V - - - -
Gas
V - - - -
PROSES KEDUA : PENGGILINGAN ADONAN ROTI
IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL BIOLOGI

Bahaya Potensial Biologi Standar/ Peraturan


Penyakit Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Akibat Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak (NAB)
Perundang-undangan :
Teknis : menggunting kuku secara
teratur, mencuci tangan dengan
sabun sebelum bekerja, tidak
menggaruk- garuk tubuh saat bekerja
Enterobius sp V - Enterobiasis -
Administratif : menggunakan sarung
tangan saat mencampur bahan
makanan
Kesehatan : melakukan cek
kesehatan secara rutin.
Parasit
Perundang-undangan :
Teknis : menggunting kuku secara
teratur, mencuci tangan dengan
sabun sebelum bekerja, tidak
Penggilingan
2 Ancylostoma menggaruk- garuk tubuh saat bekerja
adonan roti V - Ancylostomiasis -
sp Administratif : menggunakan sarung
tangan saat mencampur bahan
makanan
Kesehatan : melakukan cek
kesehatan secara rutin.
Hepatitis V - - - -
Virus
Influenza V - - - -

Ragi V - - - -
Jamur
Tinea V - - - -
Perundang-undangan :
Bakteri Salmonella V Salmonellosis -
Teknis : menggunting kuku secara
teratur, mencuci tangan dengan
sabun sebelum bekerja, tidak
menggaruk- garuk tubuh saat bekerja
Administratif : menggunakan sarung
tangan saat mencampur bahan
makanan
Kesehatan : melakukan cek
kesehatan secara rutin.
Perundang-undangan :
Teknis : menggunting kuku secara
teratur, mencuci tangan dengan
sabun sebelum bekerja, tidak
Clostridium menggaruk- garuk tubuh saat bekerja
V Gastroentritis -
perfringens Administratif : menggunakan sarung
tangan saat mencampur bahan
makanan
Kesehatan : melakukan cek
kesehatan secara rutin.
Diare Perundang-undangan :
Teknis : menggunting kuku secara
teratur, mencuci tangan dengan
sabun sebelum bekerja, tidak
menggaruk- garuk tubuh saat bekerja
E.Coli V
Administratif : menggunakan sarung
tangan saat mencampur bahan
makanan
Kesehatan : melakukan cek
kesehatan secara rutin.
PROSES KEDUA : PENGGILINGAN ADONAN ROTI
IDENTIFIKASI ERGONOMI

Bahaya Potensial Ergonomi Standar/ Peraturan


Penyakit Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Akibat Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak (NAB)
Perundang-undangan :
Teknis : mendesain tinggi alat giling
sesuai dengan postur tubuh, melakukan
Penyakit peregangan setiap beberapa menit
Postur Janggal V - -
musuloskletal sekali
Administratif : pengaturan dan rotasi
kerja
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin
Perundang-undangan :
Teknis : menggunakan alat bantu untuk
menarik dan mengangkat adonan,
Pergerakan Dengan Kelelahan melakukan penggilingan tidak terlalu
V - -
Kekuatan Otot banyak
Administratif : pengaturan dan rotasi
Penggilingan
2 kerja
adonan roti
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin.
Perundang-undangan :
Teknis : melakukan relaksasi setiap
Repetitif (berulang- Kelelahan
V - - beberapa menit sekali
ulang) Otot
Administratif :
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin.
Perundang-undangan :
Teknis : melakukan relaksasi setiap
Darah tidak
beberapa menit
Postur Statis V - mengalir -
Administratif : pengaturan dan rotasi
dengan baik
kerja
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin.
Suhu Ekstrem (Suhu Heat rush – Perundang-undangan : menyesuaikan
V - -
Panas) Heat stroke kondisi tekanan panas dengan standar
yang telah ditetapkan (Permenkes 1405
tahun 2002)
Teknis : penambahan jumlah ventilasi
untuk menjaga sirkulasi udara,
menyediakan air minum untuk
mencegah dehidrasi, menyediakan
exhauster agar udara panas dalam
ruangan dapat keluar
Administratif : pengaturan jam dan
rotasi kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Perundang-undangan : menyesuaikan
tingkat getaran dengan standar yang
telah ditetapkan (Permenkes 1405 tahun
2002)
Getaran pada tangan 4 Teknis : memberikan bantalan/ peredam
m/detik Kerusakan getaran pada alat penggilingan adonan,
Getaran V persendian - mengganti alat penggilingan dengan
Getaran pada tubuh
pada tulang yang minim getaran
0,5 m/detik
Administratif : pengaturan rotasi dan
jam kerja, menggunakan sarung tangan
untuk mengurangi getaran
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Perundang-undangan :
Teknis :
Psikososial V - Stress Administratif : pengaturan jam dan
rotasi kerja, mengadakan rekreasi
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin
GAMBAR PROSES PENGGILINGAN ADONAN ROTI

1. Proses penggilingan adonan roti tawar dan roti manis


WALK THROUGH SURVEY
INDUSTRI PABRIK ROTI “GIBRAN BAKERY”

PROSES KETIGA : PEMBENTUKAN ADONAN ROTI


IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL FISIK

Bahaya Potensial Fisik Standar/ Peraturan


Penyakit Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Akibat Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak (NAB)
Perundang- undangan : menyesuaikan
tingkat kebisingan dengan standar yang telah
ditetapkan (Permenkes 1405 tahun 2002)
Teknis : mengganti mesin pencetak roti
Keruskan manis yang tingkat kebisingannya lebih
pada rendah, memberikan peredam pada mesin
Kebisingan V 85 dBA -
Gendang pencetak, mengurangi volume musik yang
Telinga didengarkan
Administratif : pengaturan jam dan rotasi
kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
Pembentukan
3. pendengaran secara rutin
adonan roti
Perundang-undangan : menyesuaikan
intensitas pencahayaan dengan standar yang
telah ditetapkan (Permenkes 1405 tahun
2002)
Teknis : penambahan jumlah lampu dengan
Gangguan
Pencahayaan V 100 lux - intensitas yang sesuai dengan jenis pekerjaan
Pengelihatan
dan luas ruangan, membuat jendela agar
sinar matahari bisa masuk
Administratif : pengaturan jam dan rotasi
kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan mata
secara rutin.

Perundang-undangan : menyesuaikan
kondisi tekanan panas dengan standar yang
Beban kerja ringan telah ditetapkan (Permenkes 1405 tahun
2002)
30,0°C
Administratif : pengaturan jam dan rotasi
Beban kerja sedang kerja.
Tekanan Heat Rush –
V - Teknis : penambahan jumlah ventilasi untuk
panas 26,7°C Heat Stroke
menjaga sirkulasi udara, menyediakan air
Beban kerja berat minum untuk mencegah dehidrasi,
memasang exhauster agar udara panas bisa
25,0°C
keluar.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan secara
rutin.
Getaran pada
tangan 4m/detik
Getaran V - - -
Getaran pad tubuh
0,5 m/detik
Perundang-undangan : menyesuaikan
kondisi suhu ruangan dengan standar yang
telah ditetapkan (Permenkes 1405 tahun
2002)
Teknis : penambahan jumlah ventilasi untuk
Heat Cramp –
Suhu V 18 - 30°C - menjaga sirkulasi udara, menyediakan air
Heat Stroke
minum untuk mencegah dehidrasi
Administratif : pengaturan rotasi dan jam
kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan secara
rutin.
Kelembaban V 40% - 60% - - -
Radiasi
V 0,1 µW/cm2 - - -
ultraungu
Listrik V - - - -
PROSES KETIGA : PEMBENTUKAN ADONAN ROTI
IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL KIMIA

Bahaya Potensial Kimia Standar/ Peraturan


Penyakit Akibat Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak (NAB)
Cairan V - - - -
Organik V - - - -

Cairan V - - - -
Anorganik V - - - -
Pembentukan
3.
adonan roti Debu Logam V - - - -
Berat V - - - -
V - - - -
Gas
V - - - -
PROSES KETIGA : PEMBENTUKAN ADONAN ROTI
IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL BIOLOGI

Bahaya Potensial Biologi Standar/ Peraturan


Penyakit Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Akibat Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak (NAB)
Perundang-undangan :
Teknis : menggunting kuku secara
teratur, mencuci tangan dengan
sabun sebelum bekerja, tidak
menggaruk- garuk tubuh saat
Enterobius sp V - Enterobiasis - bekerja
Administratif : menggunakan
sarung tangan saat mencampur
bahan makanan
Kesehatan : melakukan cek
kesehatan secara rutin.
Parasit
Perundang-undangan :
Teknis : menggunting kuku secara
teratur, mencuci tangan dengan
Pembentukan
2 sabun sebelum bekerja, tidak
adonan roti
menggaruk- garuk tubuh saat
Ancylostoma
V - Ancylostomiasis - bekerja
sp
Administratif : menggunakan
sarung tangan saat mencampur
bahan makanan
Kesehatan : melakukan cek
kesehatan secara rutin.
Hepatitis V - - - -
Virus
Influenza V - - - -

Ragi V - - - -
Jamur
Tinea V - - - -
Perundang-undangan :
Teknis : menggunting kuku secara
teratur, mencuci tangan dengan
sabun sebelum bekerja, tidak
menggaruk- garuk tubuh saat
Salmonella V Salmonellosis - bekerja
Administratif : menggunakan
sarung tangan saat mencampur
bahan makanan
Kesehatan : melakukan cek
kesehatan secara rutin.
Perundang-undangan :
Teknis : menggunting kuku secara
teratur, mencuci tangan dengan
sabun sebelum bekerja, tidak
menggaruk- garuk tubuh saat
Clostridium
Bakteri V Gastroentritis - bekerja
perfringens
Administratif : menggunakan
sarung tangan saat mencampur
bahan makanan
Kesehatan : melakukan cek
kesehatan secara rutin.
Diare Perundang-undangan :
Teknis : menggunting kuku secara
teratur, mencuci tangan dengan
sabun sebelum bekerja, tidak
menggaruk- garuk tubuh saat
E.Coli V bekerja
Administratif : menggunakan
sarung tangan saat mencampur
bahan makanan
Kesehatan : melakukan cek
kesehatan secara rutin.
PROSES KETIGA : PEMBENTUKAN ADONAN ROTI
IDENTIFIKASI ERGONOMI

Bahaya Potensial Ergonomi Standar/ Peraturan


Penyakit Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Akibat Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak (NAB)
Perundang-undangan :
Teknis : mengganti alat pencetak roti manis
yang lebih ergonomis, menyesuaikan
Penyakit
Postur Janggal V - - panjang gagang dan ketinggian agar tidak
musuloskletal
terjadi postur janggal
Administratif : pengaturan dan rotasi kerja
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin
Perundang-undangan :
Teknis : mengganti alat pencetak dengan
yang lebih ringan
Pergerakan Kelelahan
V - - Administratif : pengaturan dan rotasi kerja,
Dengan Kekuatan Otot
pemberian pelumas pada alat agar lebih
mudah digunakan alatnya
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin.
Pembentukan
3 Perundang-undangan :
adonan roti
Teknis : melakukan relaksasi setiap beberapa
Repetitif Kelelahan
V - - menit sekali
(berulang-ulang) Otot
Administratif : pengaturan dan rotasi kerja
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin.
Perundang-undangan :
Darah tidak Teknis : melakukan relaksasi dan
Postur Statis V - mengalir - peregangan setiap beberapa menit
dengan baik Administratif : pengaturan dan rotasi kerja
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin.
Perundang-undangan : menyesuaikan
kondisi tekanan panas dengan standar yang
Suhu Ekstrem Heat rush –
V - - telah ditetapkan (Permenkes 1405 tahun
(Suhu Panas) Heat stroke
2002)
Teknis : penambahan jumlah ventilasi untuk
menjaga sirkulasi udara, menyediakan air
minum untuk mencegah dehidrasi,
memasang exhauster agar udara panas
dalam ruangan dapat keluar
Administratif : pengaturan jam dan rotasi
kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Getaran pada tangan
4 m/detik
Getaran V - - -
Getaran pada tubuh
0,5 m/detik

Perundang-undangan :
Teknis :
Psikososial V - Stress Administratif : pengaturan jam dan rotasi
kerja, mengadakan rekreasi
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin
GAMBAR PROSES PENYETAKAN ADONAN ROTI

1. Pecetakan adonan dengan alat

2. Pecetakan adonan dengan alat


WALK THROUGH SURVEY
INDUSTRI PABRIK ROTI “GIBRAN BAKERY”

PROSES KEEMPAT : PENGOVENAN ADONAN ROTI


IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL FISIK

Bahaya Potensial Fisik Standar/ Peraturan


Penyakit Akibat Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak (NAB)
Perundang- undangan : menyesuaikan
tingkat kebisingan dengan standar yang
telah ditetapkan (Permenkes 1405 tahun
2002)
Gangguan Teknis : memberikan pelumas pada rak
Kebisingan V 85 dBA pada gendang - oven, mengurangi volume musik yang
telinga didenga
Administratif : pengaturan jam dan
rotasi kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
pendengaran secara rutin
Pengovenan Perundang-undangan : menyesuaikan
4.
adonan roti intensitas pencahayaan dengan standar
yang telah ditetapkan (Permenkes 1405
tahun 2002)
Teknis : penambahan jumlah lampu
Mata
dengan intensitas yang sesuai dengan
Pencahayaan Gangguan terkena uap
V 100 lux jenis pekerjaan dan luas ruangan
Pengelihatan panas dari
Administratif : pengaturan jam dan
oven
rotasi kerja, menggunakan kaca mata
saat akan memasukan dan
mengeluarkan roti dari oven
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
mata secara rutin.
Perundang-undangan : menyesuaikan
kondisi tekanan panas dengan standar
yang telah ditetapkan (Permenkes 1405
Beban kerja ringan
tahun 2002)
30,0°C Teknis : penambahan jumlah ventilasi
untuk menjaga sirkulasi udara,
Beban kerja sedang
Tekanan Heat Rush – menyediakan air minum untuk
V -
panas 26,7°C Heat Stroke mencegah dehidrasi, memasang
exhauster agar udara panas dalam
Beban kerja berat
ruangan dapat keluar
25,0°C Administratif : pengaturan jam dan
rotasi kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Getaran pada tangan
4m/detik
Getaran V - - -
Getaran pad tubuh 0,5
m/detik
Perundang-undangan : menyesuaikan
kondisi tekanan panas dengan standar
yang telah ditetapkan (Permenkes 1405
tahun 2002)
Teknis : penambahan jumlah ventilasi
untuk menjaga sirkulasi udara,
menyediakan air minum untuk
Heat Cramp –
Suhu V 18 - 30°C - mencegah dehidrasi, memasang
Heat Stroke
exhauster agar udara panas dalam
ruangan dapat keluar
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Administratif : pengaturan jam dan
rotasi kerja.

Kelembaban V 40% - 60% - - -

Radiasi V 0,1 µW/cm2 - - -


ultraungu

Listrik V - - - -

PROSES KEEMPAT : PENGOVENAN ADONAN ROTI


IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL KIMIA

Standard /
Bahaya Potensial Kimia Peraturan Penyakit Kecelakaan
No. Proses Pengendalian
Nilai Ambang Akibat Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak Batas (NAB)
V - - - -
Cairan Organik
V - - - -

Cairan V - - - -
Anorganik V - - - -
V - - - -
Debu Logam
Pengovenan Berat V - - - -
4.
adonan roti Perundang-undangan :
Teknis : menyimpan tabung
gas pada tempat yang aman
V - Administratif : menggunakan
Gas LPG - Kebakaran
peralatan gas dan oven yang
dalam kondisi baik,
perawatan secara rutin
Kesehatan :
PROSES KEEMPAT : PENGOVENAN ADONAN ROTI
IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL BIOLOGI

Bahaya Potensial Biologi Standar/ Peraturan


Penyakit Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Akibat Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak (NAB)
Enterobius sp V - - - -
Parasit
Ancylostoma sp V - - - -

Hepatitis V - - - -
Virus
Influenza V - - - -
Pengovenan
4
adonan roti Ragi V - - - -
Jamur
Tinea V - - - -

Salmonella V - - - -

Bakteri Clostridium
V - - - -
perfringens
E.Coli V - - - -
PROSES KEEMPAT : PENGOVENAN ADONAN ROTI
IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL ERGONOMI

Bahaya Potensial Ergonomi Standar/ Peraturan


Penyakit Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Akibat Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak (NAB)
Perundang-undangan :
Teknis : menggunakan alat bantu untuk
Penyakit memasukan adonan roti ke dalam oven
Postur Janggal V - -
musuloskletal Administratif : pengaturan dan rotasi
kerja
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin
Perundang-undangan :
Teknis : menganggkat adonan dengan
Pergerakan
posisis yang benar
Dengan V - Kelelahan Otot -
Administratif : pengaturan dan rotasi
Kekuatan
kerja
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin.
Perundang-undangan :
Repetitif Teknis : melakukan relaksasi dan
Pengovenan
4 (berulang- V - Kelelahan Otot - peregangan setiap beberapa menit sekali
adonan roti
ulang) Administratif :
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin.
Perundang-undangan :
Teknis : melakukan relaksasi dan
Darah tidak
peregangan setiap beberapa menit
Postur Statis V - mengalir -
Administratif : pengaturan dan rotasi
dengan baik
kerja
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin.
Perundang-undangan : menyesuaikan
kondisi tekanan panas dengan standar
Suhu Ekstrem Heat rush – yang telah ditetapkan (Permenkes 1405
V - -
(Suhu Panas) Heat stroke tahun 2002)
Teknis : penambahan jumlah ventilasi
untuk menjaga sirkulasi udara,
menyediakan air minum untuk
mencegah dehidrasi
Administratif : pengaturan jam dan
rotasi kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Getaran pada tangan
4 m/detik
Getaran V - - -
Getaran pada tubuh
0,5 m/detik

Perundang-undangan :
Teknis :
Psikososial V - Stress Administratif : melakukan jam dan rotasi
kerja, mengadakan rekreasi
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin
GAMBAR PROSES PENGOVENAN ADONAN ROTI

2. Proses mengangkat adonan sebelum di 1. Proses memasukan adonan roti dan mengeluarkan adonan roti dari oven
masukan kedalam oven
WALK THROUGH SURVEY
INDUSTRI PABRIK ROTI “GIBRAN BAKERY”

PROSES KELIMA : PEMBUNGKUSAN ROTI


IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL FISIK

Bahaya Potensial Fisik Standar/ Peraturan


Penyakit Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Akibat Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak (NAB)
Kebisingan V 85 dBA - -

Pencahayaan V 100 lux - -


Perundang-undangan : menyesuaikan kondisi
Beban kerja ringan
tekanan panas dengan standar yang telah
30,0°C ditetapkan (Permenkes 1405 tahun 2002)
Teknis : penambahan jumlah ventilasi untuk
Beban kerja sedang
Tekanan Heat Rush – menjaga sirkulasi udara, menyediakan air
V -
panas 26,7°C Heat Stroke minum untuk mencegah dehidrasi
Administratif : pengaturan jam dan rotasi
Beban kerja berat
kerja.
Pembungkusan 25,0°C Kesehatan : melakukan cek kesehatan secara
5.
roti rutin.
Getaran pada
tangan 4m/detik
Getaran V - - -
Getaran pad tubuh
0,5 m/detik
Perundang-undangan : menyesuaikan kondisi
tekanan panas dengan standar yang telah
ditetapkan (Permenkes 1405 tahun 2002)
Suhu Heat Cramp –
V 18 - 30°C - Teknis : penambahan jumlah ventilasi untuk
Heat Stroke
menjaga sirkulasi udara, menyediakan air
minum untuk mencegah dehidrasi
Administratif : pengaturan jam dan rotasi
kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan secara
rutin.
Kelembaban V 40% - 60% - - -
Radiasi
V 0,1 µW/cm2 - - -
ultraungu
Listrik V - - - -

PROSES KELIMA : PEMBUNGKUSAN ROTI


IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL KIMIA

Standard /
Bahaya Potensial Kimia Peraturan Penyakit Akibat Kecelakaan
No. Proses Pengendalian
Nilai Ambang Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak Batas (NAB)
V - - - -
Cairan Organik
V - - - -

Cairan V - - - -
Anorganik V - - - -
Pembungkusan
5.
Adonan Debu Logam V - - - -
Berat V - - - -
V - - - -
Gas
V - - - -
PROSES KELIMA : PEMBUNGKUSAN ROTI
IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL BIOLOGI

Standar/
Bahaya Potensial Biologi Peraturan Penyakit Kecelakaan
No. Proses Pengendalian
Nilai Ambang Akibat Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak Batas (NAB)
Perundang-undangan :
Teknis : melakukan pembungkusan roti
ditempat yang bersih dari vektor,
menggunting kuku secara teratur,
Enterobius mencuci tangan dengan sabun sebelum
V - Enterobiasis -
sp bekerja
Administratif : menggunakan sarung
tangan saat membungkus roti
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Parasit
Perundang-undangan :
Teknis : melakukan pembungkusan roti
ditempat yang bersih dari vektor,
Pembungkusan menggunting kuku secara teratur,
5
Adonan Ancylostoma mencuci tangan dengan sabun sebelum
V - Ancylostomiasis -
sp bekerja
Administratif : menggunakan sarung
tangan saat membungkus roti
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Perundang-undangan :
Teknis : melakukan pembungkusan roti
ditempat yang bersih dari vektor,
mencuci tangan sebelum bekerja
Virus Hepatitis V - Hepatitis -
Administratif : menggunakan sarung
tangan saat membungkus roti
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Perundang-undangan :
Teknis : melakukan pembungkusan roti
ditempat yang bersih dari vektor,
mencuci tangan sebelum membungkus
Polio V - Polio - roti
Administratif : menggunakan sarung
tangan saat membungkus roti
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Ragi V - - - -
Jamur
Tinea V - - - -
Perundang-undangan :
Teknis : melakukan pembungkusan roti
ditempat yang bersih dari vektor,
mencuci tangan sebelum membungkus
Salmonella V - Salmonellosis - roti
Administratif : menggunakan sarung
tangan saat membungkus roti
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Teknis : melakukan pembungkusan roti
ditempat yangbersih dari vektor,
mencuci tangan sebelum bekerja
Bakteri Clostridium
V - Gastroentritis - Kesehatan : melakukan cek kesehatan
perfringens
secara rutin.
Pemakaian APD : menggunakan sarung
tangan membungkus roti
Perundang-undangan :
Teknis : melakukan pembungkusan roti
ditempat yang bersih dari vektor,
Vibrio mencuci tangan sebelum membungkus
V - Diare -
cholera Administratif : menggunakan sarung
tangan saat membungkus roti
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
PROSES KELIMA : PEMBUNGKUSAN ROTI
IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL ERGONOMI

Bahaya Potensial Ergonomi Standar/ Peraturan


Penyakit Kecelakaan
No. Proses Nilai Ambang Batas Pengendalian
Akibat Kerja Kerja
Faktor Ada Tidak (NAB)
Perundang-undangan :
Teknis : membungkus roti dengan duduk
tegak dan roti yang dibungkus ditaro
Penyakit dimeja dengan tinggi yang sesuai dengan
Postur Janggal V - -
musuloskletal postur tubuh
Administratif : pengaturan dan rotasi
kerja
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin
Pergerakan
V - - - -
Dengan Kekuatan
Perundang-undangan :
Teknis : melakukan relaksasi beberapa
Repetitif Kelelahan
V - - menit sekali
(berulang-ulang) Otot
Administratif :
Pembungkusan
5 Kesehatan : cek kesehatan secara rutin.
roti
Perundang-undangan :
Teknis : melakukan relaksasi setiap
Darah tidak
beberapa menit
Postur Statis V - mengalir -
Administratif : pengaturan dan rotasi
dengan baik
kerja
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin.
Perundang-undangan : menyesuaikan
kondisi tekanan panas dengan standar
yang telah ditetapkan (Permenkes 1405
Suhu Ekstrem Heat rush – tahun 2002)
V - -
(Suhu Panas) Heat stroke Teknis : penambahan jumlah ventilasi
untuk menjaga sirkulasi udara,
menyediakan air minum untuk
mencegah dehidrasi
Administratif : pengaturan jam dan
rotasi kerja.
Kesehatan : melakukan cek kesehatan
secara rutin.
Getaran pada tangan
4 m/detik
Getaran V - - -
Getaran pada tubuh
0,5 m/detik

Perundang-undangan :
Teknis :
Psikososial V - Stress Administratif : pengaturan jam kerja,
melakukan rekreasi
Kesehatan : cek kesehatan secara rutin
GAMBAR PROSES KELIMA PEMBUNGKUSAN ROTI

1. Proses pembungkusan roti


BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasi kunjungan kelompok kami ke Pabrik Roti “Gibran Bakery” dapat disimpulkan dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja
untuk proses produksi, bisa dikatakan masih tidak memenuhi persayaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, karena dalam beberapa hal masih
banyak hazard yang mengancam keselamatan kerja dari pekerja seperti
 Hazard Fisik, pencahayaan yang kurang baik, adanya kebisingan kerja, suhu yang ekstrem, tekanan panas yang tinggi dll
 Hazard Biologi, seperti bakteri, virus, dan parasit
 Hazard Ergonomi, seperti postur tubuh yang janggal, pergerakan dengan kekuatan, postur tubuh statis, pergersksn ysng berulang- ulang
dan suhu yang ekstrem
 Faktor Psikososial, seperti tekanan yang besar dari beban pekerjaan

Saran
Sebaiknya untuk perbaikan kedepannya, untuk meminimalisir bahaya kerja yang akan ditimbulkan dari bahaya/ resiko kerja, ada beberapa
hal yang harus diperbaiki
 Penataan kembali ruang kerja, dimana dalam hal ini harus diperhatikan beberapa faktor seperti pencahayaan alami dan juga jumlah
ventilasi, agar ruang kerja tidak gelap dan mempunyai sirkulasi udara yang baik. Perapihan tata letak tempat produksi seperti tempat
pengadonan, pembentukan adonan dan pengovenan juga harus diperhatikan, agar nantinya, tekanan panas yang dihasilkan dari proses
pengovenan tidak menyebar ke ruangan lain
 Penyimpanan alat dan bahan produksi juga harus diperhatikan, agar nantinya peralatan dan bahan baku yang akan dipakai terbebas dari
hazard biologi, selain itu kebersihanya juga harus diperhatikan
 Penggunaan teknologi yang bisa mengurangi beban kerja manusia, sehingga hazard ergonomi pekerja dapat dikurangi

Anda mungkin juga menyukai