2
saat ini masih belum tepat sasaran (tepat
varietas, jumlah, mutu, waktu, tempat,
harga).
2
Agar tepat sasaran maka dalam produksi
dan peredaran benih harus diawasi. Tetapi
dengan jumlah PBT yang semakin
berkurang dan industri benih semakin
3 berkembang, tidak seluruh benih-benih
tersebut dapat terawasi secara optimal.
Pasal 17 :
Untuk mendapatkan Sertifikat SMM, Produsen Benih dan/atau
Instansi Pemerintah mengajukan permohonan kepada LSSM
yang telah terakreditasi oleh KAN dengan ruang lingkup di
Bidang Perbenihan Hortikultura.
Pasal 20 :
Produsen Benih dan/atau Instansi Pemerintah yang memiliki
Sertifikat SMM berhak melaksanakan Sertifikasi Benih secara
mandiri.
KEWAJIBAN MENERAPKAN SERTIFIKASI SISTEM 5
Pasal 60 :
Dalam jangka waktu 2 (dua) tahun setelah Peraturan Menteri ini
mulai berlaku (Diundangkan pada tanggal 17 Juni 2021), Produsen
Benih yang berbadan usaha dan/atau Instansi Pemerintah WAJIB
memiliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu.
6
Sertifikasi
Rangkaian kegiatan Penilaian
Kesesuaian yang berkaitan
dengan pemberian jaminan
tertulis bahwa Barang, Jasa,
Sistem, Proses, atau Personal
telah memenuhi Standar
dan/atau regulasi.
7
Jenis Sertifikasi
Sistem Manajemen
Contoh:
Sistem Manajemen (SM) Mutu SNI ISO 9001
SM Lingkungan (SNI ISO 14001)
SM Keamanan Pangan ISO 22000
SM Keamanan Informasi (SNI ISO/IEC 27001)
SM Sistem Manajemen Energi (SNI ISO 50001)
SM Anti Penyuapan (SNI ISO 37001)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SNI ISO 45001)
SM Organisasi Pendidikan (SNI ISO 21001)
8
Jenis Sertifikasi
satu dua