Anda di halaman 1dari 18

MATERI II

Benih merupakan komoditas agribisnis,


sehingga harus bermutu agar mampu
bersaing memenuhi tuntutan pasar global
1 yang semakin berkembang.

Kontribusi benih bermutu cukup signifikan


dalam peningkatan produksi dan
produktivitas tanaman. Permasalahannya
adalah penyediaan benih bermutu hingga

2
saat ini masih belum tepat sasaran (tepat
varietas, jumlah, mutu, waktu, tempat,
harga).
2
Agar tepat sasaran maka dalam produksi
dan peredaran benih harus diawasi. Tetapi
dengan jumlah PBT yang semakin
berkurang dan industri benih semakin
3 berkembang, tidak seluruh benih-benih
tersebut dapat terawasi secara optimal.

Pemberian sertifikat Sertifikasi Sistem


Manajemen Mutu (SMM) pada industri
benih merupakan salah satu upaya untuk
mendorong dan menumbuhkan
kemandirian produsen benih dalam
penyediaan benih unggul bersertifikat,
4 dengan menerapkan SNI ISO 9001 : 2015.
Artinya bahwa produsen benih diberi
kewenangan untuk dapat mengawasi
produksi benihnya secara mandiri.
3
PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI SMM
(Berdasarkan Permentan No. 12/PERMENTAN/TP.020/4/2018)

Pasal 35 Ayat (1) :

Sertifikasi SMM diselenggarakan oleh LSSM yang


terakreditasi oleh Lembaga Akreditasi sesuai ruang
lingkup di Bidang Perbenihan.

Pasal 36 Ayat (1) :

Produsen Benih Bina yang memenuhi persyaratan SMM →


diberikan sertifikat SMM dan dapat melaksanakan proses
jaminan mutu yang setara dengan Sertifikasi Benih.
PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI SMM 4

(Berdasarkan Permentan No. 23 Tahun 2021)

Pasal 17 :
Untuk mendapatkan Sertifikat SMM, Produsen Benih dan/atau
Instansi Pemerintah mengajukan permohonan kepada LSSM
yang telah terakreditasi oleh KAN dengan ruang lingkup di
Bidang Perbenihan Hortikultura.

Pasal 20 :
Produsen Benih dan/atau Instansi Pemerintah yang memiliki
Sertifikat SMM berhak melaksanakan Sertifikasi Benih secara
mandiri.
KEWAJIBAN MENERAPKAN SERTIFIKASI SISTEM 5

MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI BENIH


HORTIKULTURA

PERMENTAN NO. 23 TAHUN 2021 :

Pasal 12 ayat (2) :


Produsen benih yang berbadan usaha dan Instansi
Pemerintah HARUS memiliki Sertifikat Sistem Manajemen
Mutu.

Pasal 60 :
Dalam jangka waktu 2 (dua) tahun setelah Peraturan Menteri ini
mulai berlaku (Diundangkan pada tanggal 17 Juni 2021), Produsen
Benih yang berbadan usaha dan/atau Instansi Pemerintah WAJIB
memiliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu.
6

Sertifikasi
Rangkaian kegiatan Penilaian
Kesesuaian yang berkaitan
dengan pemberian jaminan
tertulis bahwa Barang, Jasa,
Sistem, Proses, atau Personal
telah memenuhi Standar
dan/atau regulasi.
7

Jenis Sertifikasi

Sistem Manajemen
Contoh:
Sistem Manajemen (SM) Mutu SNI ISO 9001
SM Lingkungan (SNI ISO 14001)
SM Keamanan Pangan ISO 22000
SM Keamanan Informasi (SNI ISO/IEC 27001)
SM Sistem Manajemen Energi (SNI ISO 50001)
SM Anti Penyuapan (SNI ISO 37001)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SNI ISO 45001)
SM Organisasi Pendidikan (SNI ISO 21001)
8

Jenis Sertifikasi

Produk, Proses dan Jasa


Contoh:
Sertifikasi Produk
Legalitas Kayu
Sertifikasi Halal
Ekolabel
Pangan Organik
PELABELAN/TANDA KESESUAIAN
9

• Pelaku Usaha dapat membubuhkan


Tanda SNI dan/atau Tanda
1 Kesesuaian pada Barang dan/atau
kemasan atau label setelah
mendapatkan sertifikat kesesuaian.

• Sertifikat kesesuaian untuk dapat


membubuhkan Tanda SNI/Tanda
2 Kesesuaian diterbitkan oleh
Lembaga Sertifikasi Produk (SNI
ISO/IEC 17065)
PELABELAN/TANDA KESESUAIAN
10

satu dua

•Pelaku Usaha dapat •Sertifikat kesesuaian


membubuhkan untuk dapat
Tanda SNI dan/atau membubuhkan
Tanda Kesesuaian Tanda SNI/Tanda
pada Barang Kesesuaian
dan/atau kemasan diterbitkan oleh
atau label setelah Lembaga Sertifikasi
mendapatkan Produk (SNI ISO/IEC
sertifikat kesesuaian. 17065)
11

ISO 9001 adalah seri standar internasional

untuk sistem manajemen mutu. Standar ini

diterapkan oleh perusahaan/organisasi

yang ingin secara terus menerus meningkatkan

kepuasaan para pelanggannya. Dengan meningkatnya kepuasan

pelanggan diharapkan perusahaan dapat meningkatkan penjualan,

keuntungan, dan daya saingnya, sehingga sebagai hasil akhirnya

perusahaan dapat terus hidup dan berkembang.


Keuntungan Menerapkan SMM SNI ISO
9001:2015

(1) Adanya keteraturan sistem


administrasi dan dokumen dalam
perusahaan atau organisasi

(2) Adanya pengelolaan risiko dan


peluang yang dapat muncul
dalam sebuah perusahaan
maupun organisasi

(3) Membangun sistem dasar dalam perusahaan atau


organisasi, mulai dari aturan yang berhubungan dengan
manusia, sampai dengan hal yang mengatur tentang
proses (produksi)
Keuntungan Menerapkan SMM SNI ISO
9001:2015
(4) Memastikan setiap proses dan
tahapan telah dilakukan sesuai
aturan prosedur maupun standar
baku yang telah ditetapkan

(5) Melakukan kontrol terhadap top


manajemen (puncak organisasi) agar lebih
fokus dan konsisten dalam mencapai sasaran
mutu perusahaan yang telah ditetapkan

(6) Efektivitas bisnis, bahwa organisasi yang dikelola dikendalikan


dan dipelihara dengan sistem manajemen mutu yang baik akan
menghasilkan operasi bisnis yang efektif, kegiatan yang konsisten
dan pengukuran yang terencana dalam sistem menghasilkan
kebutuhan untuk perbaikan berlanjut dengan memperhatikan
kepuasan pelanggan
Keuntungan Menerapkan SMM SNI ISO
9001:2015

(7) Image yang lebih baik, bagi pelanggan dan calon


pelanggan, penanam modal masyarakat, tetangga,
pembuat kebijakan dan karyawan. Hal ini akan
memberikan peluang pasar, menarik penanam modal
dan efisiensi tenaga kerja

(8) Penghematan biaya, karena proses lebih efisien,


mengurangi jumlah produk yang tidak memenuhi
standar mutu, mengurangi kerja yang tidak perlu,
mengurangi keluhan, biaya asuransi dan lain-lain

(9) Tenaga kerja yang lebih trampil dan tersedia, bahwa


memungkinkan staf untuk berperan dan lebih terjun di
dalam proses yang menjadi tanggungjawab mereka.
Mereka akan mempunyai pemahaman yang lebih baik
dalam proses dan dapat berpartisipasi dalam
pengendalian dan perbaikannya
1) Komitmen dari Top Manajemen
2) Keterlibatan pegawai
3) Koordinasi antar unit kerja
4) Keterbatasan waktu
5) Keterbatasan sumber daya
6) Intensitas sosialisasi dan komunikasi
7) Pegawai terganggu dengan rutinitas audit,
karena mereka telah sibuk dengan tugasnya.
8) Keengganan untuk mempelajari hal yang baru.
9) Keengganan untuk berubah mengikuti sistem
yang memerlukan kecermatan dalam
bertindak.
10)Pegawai merasa terbebani dengan penerapan
standar kualitas bertaraf internasional.
CONTOH SERTIFIKAT SISTEM MANAJEMEN MUTU
DAN TULISAN PADA CETAKAN LABEL DI PT. SHS
- TERIMA KASIH -

Anda mungkin juga menyukai