LAPORAN STRUKTUR
PERENCANAAN
GWT DAN RUANG POMPA
DINAS PEMADAM KEBAKARAN
BALAIKOTA DKI JAKARTA
2022
1
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
BAB I. PENDAHULUAN 3
PEMODELAN STRUKTUR 20
PEMODELAN PEMBEBANAN 25
2
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
BAB I. PENDAHULUAN
Perencanaan pembangunan Ground Water Tank (GWT) dan Ruang Pompa Dinas
Pemadam Kebakaran Balaikota yang berlokasi di Jakarta Pusat merupakan sarana kebutuhan
cadangan air yang diperlukan oleh Dinas Damkar yang saat ini perlu adanya penambahan
kapasitas dari sarana yang telah ada.
Laporan ini dibuat untuk menyajikan secara lengkap konsep dan hasil analisis
perancangan struktur pembangunan Jembatan Penyeberangan yang berlokasi di Kawasan
Jakarta International Stadium (JIS) Jakarta Utara. Struktur direncanakan dengan rangka baja dan
pondasi dalam dengan jenis borpile. Analisis dan perancangan dilakukan oleh Perencana
Struktur berdasarkan:
a. Hasil perancangan Arsitektur serta konsep perancangan Mekanikal/Elektrikal dan disiplin
ilmu lain yang terkait dengan perancangan struktur.
b. Kondisi lingkungan, meliputi:
• Jarak bangunan-bangunan eksisting dan sungai tersebut dengan bangunan
gedung yang direncanakan akan dibangun.
• Akses keluar-masuk ke lokasi proyek selama pekerjaan konstruksi.
c. Kondisi lapisan tanah di mana bangunan akan didirikan serta tinggi muka air tanah.
d. Ketersediaan bahan-bahan bangunan secara lokal, yang akan dipakai sebagai
pembentuk elemen-elemen struktur.
e. Standar tata cara perencanaan struktur yang berlaku pada saat ini serta berbagai
ketentuan dan/atau peraturan yang berlaku berkaitan dengan perancangan struktur.
3
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Keterangan
Perencanaan Ground Water Tank dan Ruang Pompa
Nama Proyek
Dinas Pemadam Kebakaran Balaikota
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi
Pemilik Proyek
DKI Jakarta
Lokasi Jakarta Pusat
Fungsi Bangunan GWT
Jumlah Lapis Lantai -
Jumlah Basement -
4
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
B STRUKTUR ATAS
RANGKA BAJA
fu = 370 Mpa, fy = 240 Mpa,
1 Profil WF, H Beam, L, C BJ ST.37
τ ijin = 160 Mpa
2 Profil Pipa Schedule 40
3 Mutu Pelat BJ ST.37 fup = 370 Mpa, fy = 240 Mpa
4 Mutu Baut Angkur A 325 fub = 825 Mpa, fy = 400 Mpa
5 Mutu Baut Sambungan A 325 fub = 825 Mpa, fy = 740 Mpa
6 Mutu Las 70xx fuw = 390 Mpa
5
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
6
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
7
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
c. Klasifikasi tanah berdasarkan hasil penyelidikan tanah di lokasi proyek dan hasil uji
laboratorium khususnya untuk tanah lapisan 30 m paling atas, situs ditetapkan masuk
dalam klasifikasi Tanah Lunak (SE).
d. Parameter Respons Spectra berdasarkan lokasi pembangunan gedung diambil dari tabel
Desain Spektra Indonesia 2019-2020 yang disusun oleh PUSKIM PU sebagai berikut :
Gambar 1a. Peta Gempa Percepatan Batuan Dasar pada Periode Pendek
8
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Gambar 1b. Peta Gempa Percepatan Batuan Dasar pada Periode 1 detik
9
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
10
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
h. Parameter lainnya
Damping ratio (D) = 0.05, jumlah ragam getar (mode shape) yang ditinjau= 50, kombinasi
ragam dihitung dengan metode CQC, tinjauan arah gempa= 0o dan 90o (bolak-balik).
Faktor skala gempa ini yang dipakai pada analisa awal perhitungan struktur untuk
mendapatkan skala gempa dinamis yang dipakai.
11
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
2. Analisis modal dilakukan pada model struktur dengan jumlah yang ditentukan
berdasarkan pencapaian partisipasi massa modal kumulatif lebih dari 90 persen. Dari
analisis modal ini, dapat diperoleh periode fundamental bangunan (T) untuk masing-
masing arah bangunan. Nilai ini diambil dari hasil output program ETABS pada Tabel
Modal Participation Factors.
Pada analisis ini, pemodelan struktur 3D untuk struktur atas dengan penjepitan lateral
pada lantai dasar. Hasil analisis yang diambil adalah nilai Tx dan Ty.
3. Dari periode fundamental bangunan (T) yang diperoleh dari langkah ke [2], diperoleh
nilai koefisien respons seismik (Cs). Koefisien ini ditentukan sebagai berikut:
12
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Nilai periode struktur untuk perhitungan koefisien gempa dibatasi oleh Tmin dan Tmax.
Nilainya adalah sebagai berikut:
Di mana:
Cu = koefisien untuk batas atas perioda
= 1.4 untuk nilai SD1 lebih dari 0.4 (Tabel 17 SNI 1726:2019)
Ct = 0.0488 untuk semua system struktur lainnya (Tabel 18 SNI 1726:2019)
X = 0.75 untuk semua system struktur lainnya (Tabel 18 SNI 1726:2019)
≥ 0,4 1,4
0,3 1,4
0,2 1,5
0,15 1,6
≤ 0,1 1,7
Nilai koefisien seismik (CS) terbesar berdasarkan Gambar B.4 adalah nilai CS max atau
Cu.Ta, yaitu 0.0771g. Nilai ini kemudian digunakan untuk menentukan gaya geser dasar
desain bangunan.
13
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
4. Penentuan gaya geser dasar seismik (V) menurut cara analisis statik ekivalen
menggunakan rumus:
di mana
Vs = gaya geser dasar seismik statik (kN)
W = berat seismik efektif (kN)
7. Pengaruh P-Delta
Untuk struktur tinggi, pengaruh geometri terhadap gaya dalam struktur menjadi
signifikan. Untuk itu, di dalam analisis struktur telah dipertimbangkan efek P-Delta
dengan bantuan program ETABS.
14
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Gempa Rencana dalam kondisi struktur gedung di ambang keruntuhan, yaitu untuk
membatasi kemungkinan terjadinya keruntuhan struktur gedung yang dapat
menimbulkan korban jiwa manusia dan untuk mencegah benturan berbahaya antar-
gedung atau antar bagian struktur gedung yang dipisah dengan sela pemisah (sela
dilatasi). Simpangan antar-tingkat ini harus dihitung dari simpangan struktur gedung
akibat pembebanan gempa nominal, dikalikan dengan
suatu faktor pengali (Cd/I) sebagai berikut :
Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas ultimit struktur gedung, dalam segala hal
simpangan antar-tingkat yang dihitung dari simpangan struktur gedung menurut SNI
1726:2019 tidak boleh melampaui 0.01 kali tinggi tingkat yang bersangkutan.
Nilai tersebut diambil dengan mengacu pada Tata Cara Penghitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung, SNI 2847:2019, Tabel 6.6.3.1.1(a). Untuk elemen baja tidak
ada modifikasi kekakuan elemen struktur.
15
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Untuk itu, elemen struktural perlu memiliki kekakuan yang baik dalam memberikan
kemampuan layan yang baik. SNI 2847:2019 memberikan panduan terhadap tebal
minimum balok beton non-prategang atau pelat beton bertulang satu arah bila
diinginkan analisis lendutan tidak diperlukan. Nilainya dapat dilihat pada Tabel.
Batas lendutan izin maksimum untuk elemen struktural pada umumnya diberikan pada
SNI 2847:2019 dapat dilihat pada Tabel. Walaupun desain standar terkait dengan kode
desain beton bertulang, secara umum dapat diaplikasikan pada berbagai jenis tipe
elemen struktur.
16
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
17
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Keterangan:
D : Dead load
LL : Live load ≥ 4.80 kPa
LLr : Live load < 4.80 kPa
Lrf : Roof live load
Un : Uplift, normal condition
Uf : Uplift, flood condition
F2 : 1.78
SDS : design, 5% damped, spectral response acceleration parameter at short periods
ρ : Redundancy factor = 1.3
Ω0 : 2.5
18
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Struktur dimodelkan sebagai portal ruang 3-D dengan 6 derajat kebebasan (degree of
freedom / DOF) pada tiap nodal. Pelat lantai dimodelkan sebagai elemen membrane. Efek P-
Delta juga sudah dipertimbangkan di dalam analisis untuk memperoleh keakuratan gaya dalam.
Beban gravitasi didefinisikan sesuai dengan deskripsi di bab III. Besarnya berat sendiri
struktur dapat dihitung langsung oleh program ETABS dengan memasukkan massa jenis
material elemen struktur. Beban gravitasi yang bekerja pada pelat lantai didistribusikan ke balok
– balok keliling pelat sesuai tributari areanya.
Jumlah ragam yang ditinjau tidak boleh kurang dari 5. Pada dasarnya jumlah ragam yang
ditinjau adalah sedemikian rupa sehingga sudah mengandung paling sedikit 90% dari energy
gempa. Jumlah ragam struktur yang ditinjau adalah 10.
Analisis gempa dinamik yang digunakan adalah analisis ragam spektrum respons, yakni
dengan memberlakukan suatu spektrum respons gempa rencana pada suatu model Finite
Element dari struktur dan kemudian ditentukan respons struktur terhadap gempa rencana
tersebut melalui superposisi dari respons masing-masing ragamnya.
Respons maksimum dari tiap ragam belum tentu terjadi secara bersamaan. Untuk itu,
metode Complete Quadratic Combination (CQC) digunakan untuk menjumlahkan respons
struktur dari semua ragam tertinjau yang mengevaluasi respons maksimum dari tiap ragam
respons yang terbesar secara kombinatorial statistik dan memperhitungkan keterkaitan periode
antar ragam.
19
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
PEMODELAN STRUKTUR
20
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
21
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
22
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Potongan As-4
Potongan As-5
Potongan As-6
23
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Tampak 3 Dimensi
24
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
PEMODELAN PEMBEBANAN
25
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
26
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
27
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
28
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
29
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Dalam bab ini akan ditinjau perilaku model struktur akibat dari berbagai skenario
pembebanan, khususnya terhadap beban gempa, serta batasan-batasan yang harus dipenuhi
sesuai standar dan peraturan yang berlaku.
30
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
31
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
32
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
33
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
34
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Pada area atas GWT, balok dimensi 30x40cm pada tumpuan atas membutuhkan luasan
1166mm2, jika dipakai besi D16 (A=201mm2) maka : 1166/201 = 5.8 ~ 6 D16. Pada tumpuan
bawah membutuhan luasan 554mm2, maka : 554/201 = 2.75 ~ 3 D16.
Balok dimensi 25x40cm pada tumpuan atas membutuhkan luasan 842mm2, jika dipakai besi
D16 (A=201mm2) maka : 842/201 = 4.19 ~ 5 D16. Pada tumpuan bawah membutuhkan
luasan 446mm2, maka : 446/201 = 2.21 ~ 3 D16.
35
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
36
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
37
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
38
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
39
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
40
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
41
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
42
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
43
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
44
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Berdasarkan data-data soiltest dan beberapa referensi soiltest dari pekerjaan bangunan di
sekitarnya, kondisi lapisan tanah pada lokasi proyek pembangunan cukup jelek, kedalaman
tanah keras hingga di -26m dari muka tanah asli.
Untuk pekerjaan pondasi pada bangunan GWT ini, maka kedalaman tanah keras yang
ditinjau adalah pada -16m dari muka tanah asli ( jika dihitung dari muka lantai dasar GWT
pada kedalaman -12.2m). Sehingga didapatkan daya dukung aksial tekan sebesar 30 ton.
45
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
46
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Berdasarkan tabel penyelidikan tanah di atas, dapat dibaca bahwa kedalaman Muka Air
Tanah (MAT) berada di -4.80m dari Muka Tanah Asli. Kedalaman Tanah keras dengan nilai
konus rata-rata mencapai 250 kg/cm2 berada di kedalaman -26.00m.
47
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Analisa Daya Dukung Tanah di kedalaman -16m dari Muka Tanah Asli dapat dihitung sebagai
berikut :
48
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
49
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Pada gambar struktur jumlah kebutuhan pondasi sebanyak 35 titik setelah di sebar merata
pada seluruh area bawah GWT.
50
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
51
Laporan Struktur
GWT & RUANG POMPA DAMKAR IBUKOTA JAKARTA
Demikian laporan ini disajikan agar dapat digunakan dengan semestinya oleh pihak-pihak
terkait dalam mendukung pembangunan proyek ini.
Jakarta,
Penanggung jawab struktur
Dian Rusdiana, ST
SKA No. 1.2.201.1.152.09.1044640
52