Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGAWASAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN


Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Sarana dan
Prasarana Pendidikan pada Semester V (Lima) Program Studi Manajemen
Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Fenty Setiawati, S. Ag., M. A.

Disusun oleh :
1. NADILLA RUSLAINI : 1211030274
2. RISMA FAUZIAH : 1211030279

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYAMSUL ‘ULUM


GUNUNG PUYUH SUKABUMI
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim

Alhamdulillah penyusun panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,


yang telah memberikan Taufik dan Hidayah-Nya. Sholawat beserta salam semoga
senantiasa tercurah kepada baginda alam Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa risalahnya kepada ummat-Nya.
Berkat rahmat dan karunia-Nya yang selalu terpancar bagi ummat-Nya,
maka segala macam halangan dan hambatan yang senantiasa merintangi dapat
teratasi, sehingga dengan terbukanya pintu kelancaran, pemakalah dapat
menyelesaikan Makalah Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan yang
berjudul “PENGAWASAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN” .
Pada kesempatan yang baik ini, tak lupa penyusun ingin mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Fenty Setiawati, S. Ag., M. A., sebagai Dosen Pengampu
yang telah memberikan tugas dan pengalaman berharga, dan bantuan pemikiran
rekan mahasiswa sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya agar
dapat menyusun makalah ini dengan baik.

Sukabumi, 12 Desember 2023

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4
A. Pengertian Pengawasan Sarana dan Prasarana Pendidikan ........................... 4
B. Tujuan Pengawasan Sarana Prasarana Pendidikan ........................................ 6
C. Prinsip-Prinsip Pengawasan Sarana dan Prasarana Pendidikan ..................... 7
D. Jenis-Jenis Pengawasan Sarana dan Prasarana Pendidikan............................ 9
E.Kendala dalam Pengawasan Sarana dan Prasarana Pendidikan .................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 13
A. Kesimpulan .................................................................................................. 13
B. Saran ............................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan yang harus
dimiliki setiap orang, pendidikan juga dapat meningkatkan kualitas dalam sumber
daya manusia. Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak dalam kemajuan
bangsa. Baik tidaknya kualitas pendidikan dapat ditinjau dari pelaksanaan sistem
pendidikan tersebut.1
Pelaksanaan pendidikan memerlukan manajemen, terutama pada tingkat
satuan pendidikan.2 Manajemen menjadi salah satu aspek penting dalam
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan juga dalam hal pengelolaan sarana
dan prasarana. Sarana dan prasarana sebagai salah satu sumber daya materil
aktivitas pendidikan di sekolah menjadi faktor penting dalam proses
penyelenggaraan pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah
satu faktor penunjang dalam pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar di
sekolah. Hal tersebut dapat dicapai apabila ketersediaan sarana dan prasarana yang
memadai disertai dengan pengelolaan secara optimal.3 Oleh karena itu, pengawasan
terhadap sarana dan prasarana pendidikan menjadi salah satu aktivitas dalam
manejemen yang penting dilakukan dalam sebuah lembaga pendidikan .4
Setiap kegiatan tentu disertai dengan adanya pengawasan atau evaluasi
baik diakhir kegiatan maupun pada saat kegiatan tersebut berlangsung. 5 Hal

1
Devani Firstania Delia Putri, “PENINGKATAN PENGELOLAAN SARANA DAN
PRASARANA PENDIDIKAN GUNA TERCAPAINYA PENDIDIKAN YANG
BERKUALITAS” (n.d.), accessed December 12, 2023, https://osf.io/h2gdn/download.
2
R. Megasari, “Peningkatan Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Untuk Meningkatan
Kualitas Pembelajaran Di SMPN 5 Bukittinggi,” Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan (2020),
accessed December 12, 2023, https://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/article/view/3808.
3
Arianus Adam Raja Oja and Maisyaroh Maisyaroh, “Analisis Pengawasan Sarana Prasarana Di
Sekolah Menengah Pertama Dalam Kerangka Kerja Manajemen Pendidikan,” Mindset : Jurnal
Pemikiran Pendidikan dan Pembelajaran 3, no. 2 (July 27, 2023): h.66, accessed December 12,
2023, https://journal.actual-insight.com/index.php/mindset/article/view/310.
4
N. Nurdin, “Manajemen Sekolah Efektif Dan Unggul,” Jurnal Administrasi Pendidikan, 2011.
5
Septania Choirunnisa, Devima Fahmi Afif, and Veny Dwi Utami, “KEL 13 Makalah Sarpras -
MAKALAH PENGAWASAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN,” h.1, accessed
December 12, 2023, https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-prof-kh-
saifuddin-zuhri-purwokerto/pengantar-statistikaperbankan-syariah/kel-13-makalah-
sarpras/46398398.

1
itu juga berlaku terhadap kegiatan manajemen sarana prasarana. Pentingnya
sarana dan prasarana dalam menunjang proses pendidikan diatur oleh Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yaitu: setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan
sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial,
emosional dan kewajiban peserta didik.6
Pengawasan sarana dan prasarana perlu dilaksanakan sebagai bentuk
upaya perbaikan dan pencegahan terhadap adanya kerusakan-kerusakan yang
ada. Selain itu pengawasan sarana dan prasarana juga dilakukan untuk
mengetahui apakah dalam kegiatan sarana dan prasarana sudah sesuai dengan
perencanaan dan ketentuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kepala sekolah
bertanggung jawab terhadap pengawasan sarana dan prasarana. Tidak hanya
itu selain harus diadakannya pengawasan sarana dan prasarana, diadakan pula
penilaian sarana dan prasarana. Hasil dari penilaian tersebut ditulis dengan
bentuk laporan. Laporan tersebut sebagai bentuk pertanggung jawaban atas
terlaksananya seluruh kegiatan manajemen sarana dan prasarana di sekolah.
Dari hasil laporan penilaian sarana dan prasarana tersebut dapat ditentukan tindak
lanjut selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengawasan sarana dan prasarana pendidikan?
2. Apa tujuan adanya pengawasan sarana dan prasarana pendidikan?
3. Apa saja prinsip-prinsip dalam pengawasan sarana dan prasarana
pendidikan?
4. Apa saja jenis pengawasan sarana dan prasarana pendidikan?
5. Apa saja kendala dalam pengawasan sarana dan prasarana pendidikan.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sarana dan prasarana pendidikan.

6
Putri, “PENINGKATAN PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
GUNA TERCAPAINYA PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS.”

2
2. Untuk mengetahui tujuan dari pengawasan sarana dan prasarana
pendidikan.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengawasan sarana dan prasarana
pendidikan.
4. Untuk mengetahui jenis pengawasan sarana dan prasarana.
5. Untuk mengetahui kendala dalam pengawasan sarana dan prasarana
pendidikan.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengawasan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengawasan merupakan kegiatan atau tindakan pengawasan dari seseorang
yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang melakukan pembinaan dan
penilaian terhadap orang atau lembaga yang dibinanya. Seseorang yang diberi tugas
sebagai pengawas harus benar-benar memahami perananya dan memiliki keahlian
dalam bidang pengawasan dalam usaha memberikan layanan kepada kepala
sekolah, guru dan personil sekolah, baik secara individual maupun secara kelompok
dalam upaya memperbaiki pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan
kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan personil sekolah, sehingga kemajuan anak
dan mutu pembelajaran secara komprehensif akan dapat ditingkatkan .7
Pengawasan merupakan salah satu fungsi pokok yang tidak dapat
dipisahkan dari fungsi-fungsi lainnya. Menurut Barnawi & Arifin (2012:29),
pengawasan merupakan kegiatan untuk menjamin program-program telah berjalan
sesuai dengan perencanaan untuk mencapai tujuan. Pendapat lain dari Winardi
(2000) mengemukakan pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh
pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil
yang direncanakan. Pada bagian lain Winardi mengemukakan pengawasan tidak
hanya sekedar menentukan apakah hasil yang dicapai sesuai dengan rencana akan
tetapi juga memperbaiki dan meluruskan pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan
rencana yang ditetapkan sehingga dapat mencapai tujuan yang sebagaimana
diharapkan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
pengawasan adalah proses penentuan atau penetapan pekerjaan yang dilaksanakan,
mengamati, menilai, serta mengoreksi agar pelaksanaan kegiatan dalam organisasi
dapat terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan sebelumnya.

7
Puja annisa, Peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan
proses pembelajaran, preprint (INA-Rxiv, December 7, 2019), accessed December 12, 2023,
https://osf.io/cghxs.

4
Sarana adalah semua benda atau barang yang diperlukan dalam proses
belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian
tujuan pendidikan berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Sarana
berfungsi sebagai pendukung atau penunjang secara langsung pelaksanaan kegiatan
dalam organisasi. Prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang
jalannya proses pendidikan, seperti halaman, kebun atau taman sekolah, jalan
menuju ke sekolah, tata tertib sekolah, dan sebagainya.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia sarana adalah segala sesuatu yang
dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan
prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselengaranya
suatu proses ( usaha, pembambngunan, dan proyek). Sedangkan secara etimologis
(bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam
pendidikan. Contohnya: bagunan sekolah, lapangan olahraga, dll. Sarana tidak
langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, contohnya : ruang, buku, perpustakaa
, laboratorium.
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan danmenunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar
mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja-kursi, alat-alat dan media pengajaran.
Adapun yang dimaksud prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti halaman, kebun,
tamansekolah dan jalan menuju sekolah.8
Mulyasa mendefinisikan sarana pendidikan bahwa sarana pendidikan
merupakan peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dalam
menunjang proses pendidikan,khususnya proses belajarmengajar,seperti gedung,
ruang kelas, meja, kursi,serta alat-alat, dan media pengajaran.Adapun prasarana
pendidikan ialah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun,taman, jalan menuju tempat
belajar,tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses belajar mengajar,
seperti taman digunakan untuk pengajaran biologi, halaman sebagai lapangan olah

8
annisa, Peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan untuk meningkatkan proses
pembelajaran.

5
raga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.Agar sarana dan prasarana
yang telah ada dapat digunakan dengan baik, maka dibutuhkan pengelolaan yang
baik pula, karena apabila tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam
pengelolaan sarana dan prasarana dikhawatirkan terjadi kurangnya maksimal dalam
penempatan sarana dan prasarana.9
Menurut pendapat Barnawi dan Arif mengatakan Sarana dan prasarana
pendidikan sekolah tidak dikelola dengan pengetahuan yang cukup sehingga sering
terjadi ketidak tepatan dalam pengelolaan. Baik dari cara pengadaan, penanggung
jawab dan pengelola,pemeliharaan, dan perawatan.10
Pengawasan sarana dan prasarana pendidikan merupakan usaha yang
dilakukan oleh kepala sekolah untuk membantu personel sekolah dalam menjaga
dan memelihara sarana dan prasarana sekolah dengan sebaik mungkin demi
keberhasilan proses pembelajaran.11
Monitoring atau pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang
dilaksanakan oleh kepala sekolah. Berkaitan dengan sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah, perlu adanya kontrol baik dalam pemeliharaan atau
pemberdayaan. Jadi pengawasan terhadap sarana dan prasarana pendidikan di
sekolah merupakan usaha yang ditempuh oleh kepala sekolah dalam membantu
personel sekolah untuk menjaga atau memelihara, dan memanfaatkan sarana dan
prasarana sekolah dengan sebaik mungkin demi keberhasilan proses
pembelajaran di sekolah. Pengawasan dapat dilakukan dengan pembuatan
laporan terhadap penggunaan sarana prasarana yang bisa dilaporkan dalam periode
tertentu sesuai kebijakan sekolah.12
B. Tujuan Pengawasan Sarana Prasarana Pendidikan
Pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Winardi mengemukakan
bahwa tujuan utama diadakan pengawasan adalah untuk menjaga dan

9
E. Mulyasa, “Manajemen Berbasis Sekolah” (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002).
10
Putri, “PENINGKATAN PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
GUNA TERCAPAINYA PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS.”
11
Choirunnisa, Afif, and Utami, “KEL 13 Makalah Sarpras - MAKALAH PENGAWASAN
SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN.”
12
Syahril, Manajemen Sarana Prasarana (Padang: Sukabina Press, 2018).

6
mendorong agar pelaksanaan suatu kegiatan dapat berjalan dengan efektif dan
efisien sesuai rencana yang ditetapkan. Sementara menurut Kartowardjoyo
(1985) mengemukakan secara rinci beberapa tujuan dari pengawasan yaitu:
1. Untuk mengetahui apakah suatu kegiatan berjalan sesuai dengan rencana
yang ditetapkan atau tidak.
2. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung kelancaran
pekerjaan sehingga di peroleh hasil yang optimal.
3. Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang di perlukan melalui pengecekan
secara rutin dan menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan
peralatan tersebut.
Adapun tujuan pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan menurut Nurabadi adalah:
1. Untuk mengoptimalkan usia pakai peralatan. Hal ini sangat penting
terutama jika dilihat dari segi biaya karena membeli peralatan akan jauh
lebih mahal daripada menjaga atau memelihara.
2. Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung kelancaran
pekerjaan sehingga di peroleh hasil yang optimal.
3. Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang di perlukan melalui pengecekan
secara rutin dan menjamin keselamatan orang atau siswa yang
menggunakan peralatan tersebut.
C. Prinsip-Prinsip Pengawasan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengawasan memiliki prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan yaitu:13
1. Tertuju pada strategi sebagai kunci sasaran yang menentukan keberhasilan.
2. Pengawasan harus menjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam mencapai
tujuan.
3. Harus fleksibel dan responsif terhadap perubahan-perubahan kondisi dan
lingkungan.
4. Cocok dengan organisasi sekolah, misalnya organisasi sebagai sistem terbuka.
5. Bersifat langsung yaitu pelaksanaan kontrol di tempat pekerja.

Choirunnisa, Afif, and Utami, “KEL 13 Makalah Sarpras - MAKALAH PENGAWASAN


13

SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN.”

7
6. Memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personal pendidikan.
Prinsip-prinsip pengawasan lain yaitu :14
1. Prinsip Perbaikan dan Pengembangan
Kegiatan pengawasan berusaha mencari dan menemukan apa yang salah
dan menemukan penyebab kesalahan, serta cara untuk memperbaiki agar
tercapainya hasil yang lebih baik dan dikembangkan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
2. Prinsip Komunikasi
Kegiatan pengawasan berfungsi sebagai sarana hubungan antara pusat dan
daerah, antara pimpinan dan bawahan sehingga tercapai pendekatan.
3. Prinsip Pemahaman
Kegiatan pengawasan hendaknya dipahami oleh semua pihak baik oleh
pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat.
4. Prinsip Objektivitas
Kegiatan pengawasan harus berdasarkan kepribadian yang dilandasi unsur
jujur, nurani, bijaksana, dan tanggungjawab, sehingga menimbulkan kepercayaan
dan rasa hormat.
5. Prinsip Koordinasi
Kegiatan pengawasan harus dapat melaksanakan pengaturan kerjasama
yang baik sehingga dapat mewujudkan kegiatan yang terpadu dan selaras.
6. Prinsip Protektif
Kegiatan pengawasan harus berusaha menghindarkan timbulnya kerugian
pada pihak yang tidak bersalah.
7. Prinsip Efektif dan Efisien
Kegiatan pengawasan harus berusaha menghindarkan secara tepat sasaran
dan sesuai dengan tujuan pengawasan, bukan justru menghambat efisiensi

14
Choirunnisa, Afif, and Utami, “KEL 13 Makalah Sarpras - MAKALAH PENGAWASAN
SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN.”

8
pelaksanaan tetapi untuk hemat tenaga, waktu dan biaya sehingga hasil pengawasan
dapat tepat guna dan optimal.15
D. Jenis-Jenis Pengawasan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Menurut Nurabadi (terdapat 4 jenis pengawasan yang dapat dilakukan
dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan antara lain:
1. Pengawasan dari dalam (Internal Control) yaitu pengawasan yang dilakukan
oleh aparat/unit pengawasan yang dibentuk di dalam organisasi tersebut.
Pengawasan dan penilaian dilakukan oleh bagian pengawas atau unit pengawasan
dari lembaga sendiri.
2. Pengawasan dari luar (Eksternal Control), yaitu pengawasan yang dilakukan
oleh aparat/unit pengawasan dari luar organisasi tersebut. Pengawasan ini
dilakukan oleh lembaga pengawas dari luar organisasi.
3. Pengawasan preventif, yaitu pengawasan yang dilakukan sebelum rencana itu
dilakukan. Tujuannya agar didapatkan suatu pencegahan terhadap sesuatu yang
dapat merugikan organisasi. Dengan diadakannya pengawasan preventif
tindakan perbaikan akan cepat dilakukan.
4. Pengawasan represif, yaitu pengawasan yang dilakukan setelah adanya
pelaksanaan pekerjaan. Pengawasan ini bermaksud untuk memperbaiki
kerusakan dan kesalahan yang ada agar tidak terulang kembali pada kegiatan
selanjutnya.
Dalam melakukan pengawasan terhadap bawahan yang dilakukan oleh
manajer ataupun atasan maka perlu dilakukan tahapan atau proses pengawasan.
Menurut Kadarman (2001) dalam Malik (2012) tahap-tahap proses pengawasan
yaitu:
1. Menetapkan standar, karena perencanaan merupakan tolak ukur untuk
merancang pengawasan, maka secara logis hal irri berarti bahwa langkah pertama
dalam proses pengawasan adalah menyusun rencana. Perencanaan yang dimaksud
disini adalah menentukan standar.

15
R.AnandaaandaO.K.aBanurea,“ManajemenaSaranaaDanaPrasaranaaPendidikan”
(repository.uinsu.ac.id,2017),http://repository.uinsu.ac.id/3582/1/3.%20BUKU%20MANAJEME
N%20SARANA%20PRASARANA.pdf.

9
2. Mengukur kinerja, dimana dalam pengawasan adalah mengukur atau
mengevaluasi kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah ditentukan.
3. Memperbaiki penyimpangan, suatu proses pengawasan tidak lengkap jika tidak
ada tindakan perbaikan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Menurut G. R. Terry dikutip dari Sukama (1992) dalam Malik (2012)
proses pengawasan terbagi atas 4 tahapan, yaitu menentukan standar atau dasar bagi
pengawasan, mengukur pelaksanaan, membandingkan pelaksanaan dengan
standar dan temukanlah perbedaan jika ada, dan memperbaiki penyimpangan
dengan cara-cara tindakan yang tepat. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa proses pengawasan dilakukan berdasarkan beberapa tahapan yang harus
dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan standar
perencanaan sehingga dalam melakukan pengawasan manajer mempunyai standar
yang jelas. Proses pengawasan juga dapat dilakukan antara lain:16
1. Menetapkan standar, berbentuk fisik, kuantitas produk, kualitas produk, dan
waktu
2. Melakukan penilaian, membandingkan hasil dengan standar, hasil diketahui
dari laporan atau mengangkat pengawas.
3. Mengadakan perbaikan, menganalisis sebab terjadinya perbedaan hasil dan
standar, meliputi faktor produksi, kemampuan personal.
4. Pengawasan yang baik yaitu bersifat fact finding (menemukan fakta tentang
pelaksanaan), bersifat preventif (mencegah timbulnya penyimpangan), bersifat
membimbing yaitu menemukan kesalahan untuk dikoreksi, bukan mencari siapa
yang salah, mempermudah pencapaian tujuan, pengawasan bukan tujuan
dilaksanakan secara efisien, dan diarahkan untuk masa mendatang. 17

16
Daryanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2008).
17
Danim S, Administrasi Sekolah & Manajemen Kelas (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011).

10
E. Kendala dalam Pengawasan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Terdapat beberapa kendala dalam pengawasan sarana dan prasarana
pendidikan meliputi:18
1. Pengawasan tidak bersifat kontinyu, Kepala sekolah dalam berperan
sebagai pengawas utama sarana dan prasarana mengalami keterbatasan,
terutama karena kepala sekolah juga dihadapkan pada tugas-tugas lain
dalam pengelolaan baik pengawasan pada elemen-elemen pembelajaran,
oraganisasi dan kerjasama sekolah. Pemilihan petugas pengawas sarana dan
prasarana pun kurang maksimal karena kurang dalam hal pemetaan masalah
dan inventarisasi barang.
2. keterbatasan dana, Hal ini terjadi terutama saat pengadaan barang-barang
yang menyangkut peningkatan kualitas pembelajaran seperti pengadaan
monitor LCD di setiap kelas.
3. Minimalnya perbaikan kerusakan, misalnya adanya keadaan ruang belajar
siswa belum terpenuhi secara keseluruhan untuk mendukung terciptanya
pembelajaran secara optimal. Beberapa sekolah masih memiliki ruang
belajar semi permanen (terbuat dari papan kayu) yang didirikan oleh
sekolah bersama komite sekolah. Bangunan sekolah ini masih tetap
digunakan sebagai ruang belajar siswa karena keterbatasan sarana dan
prasarana sekolah. Di samping itu, fasilitas laboratorium IPA yang ada
hanya satu gedung saja, dimana gedung laboratorium ini digunakan secara
bersama oleh guru mata pelajaran fisika, kimia, dan biologi untuk
melakukan kegiatan praktikum mata pelajaran berdasarkan jadwal yang
diberikan.
4. Inventarisasi barang yang belum maksimal, nventarisasi menjadi penting
untuk melakukan pemetaan pada sarana dan prasarana yang belum ada atau
yang sudah rusak. Situasi demikian penting untuk mengantisipasi
kekurangan fasilitas di sekolah. Adanya kapasitas daya tampung sekolah

Oja and Maisyaroh, “Analisis Pengawasan Sarana Prasarana Di Sekolah Menengah Pertama
18

Dalam Kerangka Kerja Manajemen Pendidikan,” h.70-71.

11
memadai, laboratorium IPA belum sesuai standar, sekolah belum memiliki
ruang organisasi kesiswaan sesuai standar.
Untuk mengatasi kendala-kendala ini, pengawasan perlu dilakukan dengan
desain manajemen yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi kegiatan pengadaan barang, pembagian dan penggunaan
barang, perbaikan barang, dan tukar tambah maupun penghapusan barang.19

Oja and Maisyaroh, “Analisis Pengawasan Sarana Prasarana Di Sekolah Menengah Pertama
19

Dalam Kerangka Kerja Manajemen Pendidikan,” h.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan materi diatas dapat disimpulkan bahwa Pengawasan terhadap
sarana dan prasarana pendidikan di sekolah merupakan usaha yang ditempuh oleh
kepala sekolah dalam membantu personel sekolah untuk menjaga atau memelihara,
dan memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah dengan sebaik mungkin demi
keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Pengawasan dapat dilakukan dengan
pembuatan laporan terhadap penggunaan sarana prasarana yang bisa dilaporkan
dalam periode tertentu sesuai kebijakan sekolah.
Tujuan utama diadakan pengawasan adalah untuk menjaga dan mendorong
agar pelaksanaan suatu kegiatan dapat berjalan dengan efektif dan efisien sesuai
rencana yang ditetapkan.
Adapun prinsip–prinsip pengawasan yaitu; prinsip perbaikan dan
pengembangan, prinsip komunikasi, prinsip pemahanman ,prinsip objektivitas,
prinsip koordinasi , prinsip protektif, dan prinsip efektif dan efisien.
Adapun jenis-jenis pengawasan sarana dan prasarana pendidikan yaitu
pengawasan internal, pengawasan ekstrenal, pengawasan preventif, dan
pengawasan represif.
B. Saran
Akhirnya terselesaikannya makalah ini saya selaku pemakalah menyadari
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari tata cara
penulisan dan bahasa yang dipergunakan maupun dari segi penyajian materinya.
Untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik dari ibu dosen atau pembaca untuk
memperbaiki semua kekurangan yang ada dalam makalah ini. Kami juga menyadari
akan terbatasnya literasi yang digunakan untuk penulisan makalah ini. itu saran dari
pembimbing atau dosen yang terlibat dalam penyusunan makalah ini yang bersifat
kousteuktif dan bersifat kumulatif sangat kami harapkan supaya dalam penugasan
makalah yang akan datang lebih baik dan lebih sempurna.

13
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, R., and O. K. Banurea. “Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan.”
repository.uinsu.ac.id,2017.
http://repository.uinsu.ac.id/3582/1/3.%20BUKU%20MANAJEMEN%20
SARANA%20PRASARANA.pdf.

annisa, Puja. Peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan untuk


meningkatkan proses pembelajaran. Preprint. INA-Rxiv, December 7,
2019. Accessed December 12, 2023. https://osf.io/cghxs.

Choirunnisa, Septania, Devima Fahmi Afif, and Veny Dwi Utami. “KEL 13
Makalah Sarpras - MAKALAH PENGAWASAN SARANA DAN
PRASARANA PENDIDIKAN.” Accessed December 12, 2023.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-prof-kh-
saifuddin-zuhri-purwokerto/pengantar-statistikaperbankan-syariah/kel-13-
makalah-sarpras/46398398.

Daryanto. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Megasari, R. “Peningkatan Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Untuk


Meningkatan Kualitas Pembelajaran Di SMPN 5 Bukittinggi.” Jurnal
Bahana Manajemen Pendidikan (2020). Accessed December 12, 2023.
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/bahana/article/view/3808.

Mulyasa, E. “Manajemen Berbasis Sekolah.” Bandung: PT Remaja Rosda Karya,


2002.

Nurdin, N. “Manajemen Sekolah Efektif Dan Unggul.” Jurnal Administrasi


Pendidikan, 2011.

Oja, Arianus Adam Raja, and Maisyaroh Maisyaroh. “Analisis Pengawasan Sarana
Prasarana Di Sekolah Menengah Pertama Dalam Kerangka Kerja
Manajemen Pendidikan.” Mindset : Jurnal Pemikiran Pendidikan dan
Pembelajaran 3, no. 2 (July 27, 2023): 65–72. Accessed December 12,
2023.https://journal.actualinsight.com/index.php/mindset/article/view/310.

Putri, Devani Firstania Delia. “PENINGKATAN PENGELOLAAN SARANA


DAN PRASARANA PENDIDIKAN GUNA TERCAPAINYA
PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS” (n.d.). Accessed December 12,
2023. https://osf.io/h2gdn/download.

S, Danim. Administrasi Sekolah & Manajemen Kelas. Bandung: CV. Pustaka Setia,
2011.

Syahril. Manajemen Sarana Prasarana. Padang: Sukabina Press, 2018.

14

Anda mungkin juga menyukai