Makalah Lopend Kelompok 1 Fix
Makalah Lopend Kelompok 1 Fix
MANAJEMEN KURIKULUM
DI SMK NEGERI 3 BANDUNG
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Dedy Achmad Kurniady, M.Pd.
Husni Hamdani, M.Pd.
Disusun oleh:
Amelia Nur Alin 2207643
Hazelalia Vita Rahima 2209711
Lia Sangapta Ginting 2207514
Revina Chandra Kartika 2210226
Shania Tadika Putri 2210275
Siti Rokoyah 2206813
Tessa Ismi Maharani 2208041
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Manajemen Kurikulum di SMK Negeri 3 Bandung” ini dengan baik sesuai
waktu yang ditentukan. Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah
Pengelolaan Pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Prof. Dr. H Dedy Achmad
Kurniady, M.Pd. dan Husni Hamdani, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengelolaan Pendidkan yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa kami juga berterima kasih kepada pihak SMK Negeri 3 Bandung,
khususnya kepada Ibu Eva Saripah sebagai Staf Kurikulum, serta narasumber yang
telah menerima kami dan memberikan izin untuk melakukan observasi di SMK
Negeri 3 Bandung.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya.
Penulis
i
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Topik dan Studi Lapangan ................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Studi Lapangan .................................................................................. 2
1.4 Manfaat Studi Lapangan................................................................................ 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 4
2.1 Pengertian Manajemen Kurikulum................................................................ 4
2.2 Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum ........................................................ 5
2.3 Prinsip-Prinsip Manajemen Kurikulum......................................................... 6
2.4 Fungsi Manajemen Kurikulum ...................................................................... 6
2.5 Karakteristik Manajemen Kurikulum ....................................................... 7
2.5.1 Karakteristik Perencanaan Kurikulum .............................................. 7
2.5.2 Karakteristik Pengorganisasian Kurikulum ...................................... 9
2.5.3 Karakteristik Pelaksanaan Kurikulum............................................... 9
2.5.4 Karakteristik Evaluasi Kurikulum .................................................. 10
2.6 Pihak-Pihak yang Terkait dalam Pengembangan Kurikulum ...................... 10
2.7 Peranan dan kedudukan kurikulum dalam pendidikan .................................11
2.7.1 Peranan Kurikulum ..........................................................................11
2.7.2 Kedudukan Kurikulum .................................................................... 12
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 13
3.1 Profil SMK Negeri 3 Bandung .............................................................. 13
3.2 Visi Misi SMK Negeri 3 Bandung ........................................................ 13
3.3 Tujuan SMK Negeri 3 Bandung ............................................................ 14
3.4 Struktur Organisasi SMK Negeri 3 Bandung ........................................ 15
3.5 Hasil Studi Lapangan ............................................................................ 15
3.6 Pembahasan ................................................................................................. 23
3.6.1 Kurikulum di SMKN 3 Bandung .................................................... 23
3.6.2 Penanganan yang di lakukan SMKN 3 untuk menghadapi perubahan
Kurikulum ...................................................................................................... 25
3.6.3 Kurikulum Operasional SMK Negeri 3 Bandung ........................... 26
ii
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
3.6.4 Evaluasi Kurikulum di SMKN 3 Bandung ..................................... 34
3.6.5 Program atau inovasi SMKN 3 untuk para Siswanya ..................... 35
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 38
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 38
4.2 Saran ....................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 40
LAMPIRAN ......................................................................................................... 41
iii
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
DAFTAR GAMBAR
iv
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Dengan memahami peran penting manajemen kurikulum di SMKN 3
Bandung, kita dapat membantu sekolah ini untuk terus berkembang dan
memberikan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan zaman. Selain itu,
pemahaman yang lebih dalam tentang manajemen kurikulum dapat
memberikan panduan berharga bagi praktisi pendidikan, pengambil kebijakan,
dan pihak-pihak yang terlibat dalam meningkatkan mutu pendidikan kejuruan
di SMKN 3 Bandung. Maka dari itu penulis mengangkat judul “Manajemen
Kurikulum di SMK Negeri 3 Bandung” yang berisikan pembahasan serta
hasil observasi dari pelaksanaan manajemen kurikulum di sekolah.
2
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
5) Untuk mengetahui bagaimana program atau inovasi SMK Negeri 3
Bandung
3
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Berdasarkan pengertian di atas, dalam kurikulum terkandung dua hal
pokok, yaitu :
a. Adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa, dan
b. Tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh hasil kelulusan dengan bukti
ijazah
Istilah kurikulum pada dasarnya tidak hanya terbatas pada sejumlah
mata pelajaran, tetapi mencakup semua pengalaman belajar yang dialami siswa
dan berpengaruh terhadap perkembangan pribadinya. Berikut beberapa
pendapat para ahli dalam pengertian kurikulum:
a) Menurut Harold B. Alberty, kurikulum merupakan kegiatan yang
diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah.
b) Menurut Saylor, Alexander, dan Lewis, kurikulum merupakan upaya
sekolah dalam mendidik siswa, baik dalam ruang kelas, di halaman
sekolah, maupun di luar sekolah.
c) Menurut S. Nasution, kurikulum dalam arti luas meliputi seluruh program
di sekolah, yakni segala pengalaman di bawah tanggung jawab sekolah.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu.
Jadi kesimpulannya, manajemen kurikulum adalah suatu sistem
pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistematik, dalam
rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
5
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
2.3 Prinsip-Prinsip Manajemen Kurikulum
Terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
manajemen kurikulum, yaitu:
a. Produktivitas
Hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek
yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum. Pertimbangan
bagaimana agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan
tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum.
b. Demokratisasi
Pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan demokrasi, yang
menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang
seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab
untuk mencapai tujuan kurikulum
c. Kooperatif
Untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen
kurikulum, perlu adanya kerja sama yang positif dari berbagai pihak yang
terlibat.
d. Efektivitas dan efisiensi
Rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbngkan
efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum sehingga
kegiatan manajemen kurukulum tersebut sehingga memberikan hasil yang
berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relative singkat.
e. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum
Proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan
visi, misi, dan tujuan kurikulum (Rusman, 2009: 4).
6
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
b. Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk
mencapai hasil yang maksimal, Kemampuan yang maksimal dapat dicapai
peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu
melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler yang dikelola secara integritas
dalam mencapai tujuan kurikulum.
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik,
Kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan kesempatan dan
hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan
sekitar.
d. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran, Pengelolaan kurikulum yang profesional,
efektif dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun
aktivitas siswa dalam belajar.
e. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, Proses
pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara
desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran.
Ketidak-sesuaian antara desain dengan implementasi dapat dihindarkan.
Guru dan siswa akan termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang
efektif dan efisien, karena adanya dukungan kondisi positif yang
diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.
f. Meningkatkan pertisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan
kurikulum, Kurikulum yang dikelola secara profesional akan melibatkan
masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar
perlu disesuaikan dengan ciri khas dan kebutuhan pembangunan daerah
setempat.
7
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Perencanaan kurikulum merupakan seperangkat rencana
pembelajaran yang dimaksudkan untuk membina peserta didik ke
arah perubahan tingkah laku yang lebih baik, dan menilai hingga
sejauh mana perubahan yang terjadi pada peserta didik.
b. Fungsi perencanaan kurikulum
• Sebagai pedoman atau alat manajemen, yang berisi petunjuk
tentang jenis dan sumber peserta yang diperlukan, media
penyampaiannya, tindakan yang perlu dilakukan, sumber
biaya, tenaga, sarana yang diperlukan, system control dan
evaluasi, peran unsur-unsur ketenagaan untuk mencapai tujuan
manajemen organisasi.
• Sebagai penggerak roda organisasi dan tata laksana untuk
menciptakan perubahan dalam masyarakat sesuai dengan
tujuan organisasi. Perencanaan kurikulum yang matang besar
sumbangannya terhadap pembuatan keputusan oleh pimpinan,
dan oleh karenanya perlu memuat informasi kebijakan yang
relevan, disamping seni kepemimpinan dan pengetahuan yang
telah dimilikinya
• Sebagai motivasi untuk melaksanakan system pendidikan
sehingga mencapai hasil optimal.
c. Model perencanaan kurikulum
• Model perencanaan rasional deduktif atau rasional tyler,
menitik beratkan logika dalam merancang program kurikulum
dan bertitik tolak dari spesifikasi tujuan (goals and objectives),
tetapi cenderung mengabaikan problematika dalam
lingkungan tugas.
• Model interaktif rasional (the rational interactive model),
memandang rasionalitas sebagai tuntutan kesepakatan antara
pendapat-pendapat yang berbeda, yang tidak mengikuti urutan
logic.
• Model disiplin (the diciplines model), perencanaan ini
menitikberatkan pada guru-guru, mereka sendiri yang
8
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
merencanakan kurikulum berdasarkan pertimbangan
sistematik tentang relevansi pengetahuan filosofis, (isu-isu
pengetahuan yang bermakna), sosiologi (argumen-argumen
kecenderungan sosial), psikologi (untuk memberitahukan
tentang urutan-urutan materi pelajaran).
• Model tanpa perencanaan (non-planning model), adalah
suatu model berdasarkan pertimbangan-pertimbangan intuitif
guru-guru di dalam ruangan kelas sebagai bentuk pembuatan
keputusan, hanya sedikit upaya kecuali merumuskan tujuan
khusus, formalitas pendapat, dan analisis intelektual.
2.5.2 Karakteristik Pengorganisasian Kurikulum
Pengorganisasian kurikulum merupakan pola atau desain
bahan kurikulum yang tujuannya untuk mempermudah siswa dalam
mempelajari bahan serta mempermudah siswa dalam melakukan
kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif. Menurut Rusman ada faktor yang mempertimbangkan dalam
organisasi kurikulum, yaitu: urusan bahan (sequence), kontinuitas,
keseimbangan, dan keterpaduan 10 Manajemen Kurikulum dan
Program Pendidikan Manajemen Kurikulum arahnya berkaitan
dengan lingkup (scope).
2.5.3 Karakteristik Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu
pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah dan tingkat kelas. Perbedaan
tugas kepala sekolah dan tugas guru dalam pelaksanaan kurikulum,
yaitu pada tingkat kelas dan tingkat sekolah. Namun, antara kedua
tingkat tersebut senantiasa bergandengan dan bersama bertanggung-
jawab melaksanakan proses administrasi kurikulum.
a. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah
Kepala sekolah bertanggung jawab melaksanakan kurikulum di
lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah
berkewajiban melakukan kegiatan-kegiatan yakni menyusun
rencana tahunan, menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan,
9
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
memimpin rapat dan membuat notula rapat, membuat statistic
dan menyusun laporan.
b. Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas
Pembagian tugas guru harus diatur secara administrasi untuk
menjamin kelancaran pelaksanaan kurikulum lingkungan kelas.
Pembagian tugas-tugas tersebut meliputi tiga jenis kegiatan
administrasi, yaitu:
• Pembagian tugas mengajar
• Pembagian tugas pembinaan ekstra kurikuler, dan
• Pembagian tugas bimbingan belajar.
Implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu:
pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi
kurikulum terdiri atas tiga faktor, yaitu:
a. Karakteristik kurikulum, yang mencakup ruang lingkup bahan
ajar; tujuan, fungsi, sifat dan sebagainya
b. Strategi implementasi, yaitu strategi yang digunakan dalam
implementasi kurikulum
c. Karakteristik penggunaan kurikulum, yang meliputi
pengetahuan, keterampilan serta nilai dan sikap guru terhadap
kurikulum dalam pembelajaran.
2.5.4 Karakteristik Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum sebagai usaha sistematis mengumpulkan
informasi mengenai suatu kurikulum untuk digunakan sebagai
pertimbangan mengenai nilai dan arti dari kurikulum dalam suatu
konteks tertentu. Prinsip-prinsip evaluasi kurikulum adalah sebagai
berikut: tujuan tertentu, bersifat objektif, bersifat komprehensif,
kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan, efisiensi, dan
berkesinambungan.
2.6 Pihak-Pihak yang Terkait dalam Pengembangan Kurikulum
• Pakar-pakar Ilmu Pendidikan
10
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Pakar pendidikan yang memberikan alternatif konsep pendidikan dan model
kurikulum yang dianggap paling sesuai bagi masyarakat.
• Administrator Pendidikan
Administrator pendidikan baik di tingkat pusat maupun daerah, seperti
direktur dan kepala pusat, yang mengacu pada kebijakan pemerintah dan
kebutuhan masyarakat untuk mengembangkan kurikulum.
• Para Ahli
Ahli pengembangan kurikulum dan teknologi pendidikan yang bertindak
sebagai konsultan.
• Guru
Guru yang berperan penting sebagai perencana, pelaksana, dan pengembang
kurikulum di kelasnya. Merekalah pula yang menerjemahkan kurikulum
dari tingkat pusat ke tingkat kelas.
• Orang Tua Murid
Orang tua yang berperan baik dalam pengembangan maupun implementasi
kurikulum. Mereka dapat memberikan masukan selama proses
pengembangan kurikulum dan memantau kemajuan belajar anaknya.
• Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi
• Asosiasi Industri dan Bisnis
Organisasi sosial, asosiasi industri dan bisnis, asosiasi ilmiah (profesi), dan
lembaga atau tokoh keagamaan yang harus terlibat aktif dalam proses
pengembangan kurikulum.
11
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
kemajuan IPTEK yang memungkinkan mudahnya pengaruh
vbudaya-budaya asing menggrogoti budaya-budaya lokal.
Melalui pesan konservatif, kurikulum berperan menangkal
berbagai pengaruh yang dapat merusak nilai-nilai luhur
masyarakat sehingga mampu mempengaruhi dan membina
perilaku peserta didik sesuai dengan nilia-nilai sosial yang ada
di lingkungannya.
b. Peran Kreatif
Menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan
sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan
kebutuhan masyarakat pada saat ini dan masa yang akan datang
agar pendidikan tidak tertinggal. Maksudnya, apa yang
diajarkan di madrasah pada akhirnya akan bermakna dan
relevan dengan kebutuhan dan tuntunan sosial masyarakat.
c. Peran Kritis dan Evaluatif
Adalah peran dimana kurikulum tidak hanya mewariskan
budaya-budaya masa lalu, namun disesuaikan dengan kondisi
yang terjadi pada saat ini secara selektif. Kurikulum berperan
untuk menilai dan memilih nilai budaya serta pengetahuan baru
yang akan diwariskan serta aktif dalam kontrol dan filter sosial.
2.7.2 Kedudukan Kurikulum
Nazhary mengatakan bahwa:
a. Kurikulum berkedudukan sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan pendidikan pada suatu tingkat dan lembaga
pendidikan tertentu untuk mencapai tujuan.
b. Kurikulum berkedudukan sebagai bahan dari program
pendidikan seperti bahan pengajaran, yang dilaksanakan dalam
batasan waktu tertentu seperti catur wulan, semester, kelas,
maupun level atau tingkatan tertentu.
c. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajarannya dilaksanakan di ruang
kelas maupun di luar kelas.
12
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
• Membentuk peserta didik yang berkarakter, cerdas, terampil, dan berdaya
saing tinggi.
• Mempersiapkan tamatan yang siap untuk bekerja atau berwirausaha sesuai
bidang keahliannya.
• Meningkatkan pemasaran dan keterserapan lulusan di dunia usaha dan dunia
industri.
• Menciptakan suasana lingkungan belajar kondusif dalam mendorong
motivasi belajar peserta didik.
14
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
3.4 Struktur Organisasi SMK Negeri 3 Bandung
b) Pengorganisasian (Organizing)
1) Apakah pihak kurikulum turut memfasilitasi secara langsung
siswa-siswi yang mengikuti kegiatan perlombaan?
2) Apakah disetiap program keahlian terdapat manajemen kurikulum
yang berbeda dari kurikulum yang diberikan pemerintah atau
disesuaikan kembali di setiap program keahliannya?
15
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
3) Bagaimana cara sekolah menilai keefektivitasan kurikulum yang
telah diterapkan, apakah sudah sesuai dengan tuntutan Pendidikan?
4) Apa penanganan yang dilakukan SMK 3 dalam menghadapi
perubahan kurikulum?
5) Program/inovasi SMK 3 dari implementasi kurikulum merdeka?
6) Program tersebut sudah dijalani berapa lama?
7) Penggunaan teknologi di SMK 3 untuk mendukung penggunaan
kurikulum?
8) Program apa yang disediakan SMK 3 untuk perkembangan
karakter?
c) Pelaksanaan/Pengimplementasian (Actuating)
1) Apa kendala dan bagaimana cara beradaptasinya bagi siswa dan
tenaga pendidik ketika transformasi ke kurikulum merdeka?
d) Pengawasan (Controlling)
1) Dampak positif dan negatif dari kurikulum merdeka bagi tenaga
pendidik dan siswa?
2) Bagaimana upaya yang dilakukan SMK 3 dalam meningkatkan
kurikulum merdeka?
3) Apakah ada ketentuan dari perbedaan jumlah jam mapel umum dan
mapel kejuruan di SMK 3?
b. Jawaban Narasumber
a) Perencanaan (Planning)
1) Tidak, SMK 3 di kurikulum merdeka bisa disebut Angkatan
pertama, jadi jika di sekolah lain kurikulum merdeka mungkin
yang tertingginya di kelas 11, SMK 3 sampai kelas 12 sudah
memakai kurikulum merdeka. Yang tidak memakai kurikulum
merdeka hanya kelas 13, yaitu jurusan Manajemen Logistik. Kelas
13 berarti 4 tahun, ini sebagai penghabisan sebagai SMK 4 tahun,
untuk selanjutnya sekarang memakai 3 tahun. SMK 3 kemarin
16
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
meluluskan Angkatan pertama untuk yang 4 tahun. Angkatan 13
atau Jurusan Manajemen logistik merupakan jurusan baru di SMK
3 Bandung.
2) Tidak, karena kita sudah murni memakai kurikulum merdeka
sampai 2013, maka semua administrasi pembelajaran mengikuti
struktur dari kurikulum merdeka. Jadi, kalo di tahun kemarin masih
2 kurikulum, satu kurtilas (kelas 12 dan 13) dan kurikulum
merdeka (kelas 10 dan 11). Namun sekarang sudah full
menggunakan kurikulum merdeka. Otomatis semua perangkat
pembelajarannya murni memakai kurikulum merdeka.
3) Biasanya di setiap rapat dinas setiap tanggal 17 selalu disinggung
perihal mengenai pembelajaran. Akan tetapi jika evaluasi secara
umum bisa dilakukan di akhir semester atau di tengah semester saat
akan pembagian raport. SMKN 3 juga ada supervisor dari kepala
sekolah, jadi terlihat apakah guru sudah memakai kurikulum
merdeka atau tidak.
4) Kebutuhan dan jumlah guru, karakter siswa, teknologi, dan sarana
prasarana.
b) Pengorganisasian (Organizing)
1) Pihak kurikulum secara penuh memfasilitasi kegiatan perlombaan
melalui wali kelas dan siswa itu sendiri dengan melakukan
berbagai pelatihan untuk kegiatan perlombaan, kurikulum juga
mendukung secara penuh kegiatan perlombaan yang diikuti oleh
siswa dengan syarat kegiatan tersebut tidak mengganggu aktivitas
pembelajaran siswa.
2) Sekolah menilai keefektivitasan kurikulum yang digunakan
melalui survey kepuasan pelanggan yang diadakan oleh wakil
kepala sekolah manajemen mutu yang biasanya mengukur mutu
secara keseluruhan mulai dari peserta didik, tenaga pendidik,
maupun masyarakat umum. Di mana hasilnya akan diumumkan di
17
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
rapat tinjauan manajemen, kemudian dilanjutkan ke rapat dinas
untuk dilakukan evaluasi dari kurikulumnya secara langsung.
3) Manajemen kurikulum yang terdapat di SMKN 3 Bandung secara
langsung mengembangkan kurikulum yang telah ditetapkan oleh
pemerintah melalui proses penyesuaian kembali. Di mana disetiap
program keahlian yang berbeda tersebut kurikulum yang
digunakan juga akan dikembangkan dan disesuaikan kembali oleh
setiap departemen program keahlian dengan sepengetahuan wakil
kepala sekolah kurikulum sebagai pusat dari kurikulum itu sendiri.
4) Selalu mengadakan in house training, ada workshop tentang
pengenalan kurikulum yang dipakai seperti pengenalan
administrasi belajar yang tadinya RPP menjadi Modul Ajar, Lalu
yang tadinya IPK jadi KKTP, yang tadinya tujuan pembelajarannya
harus A, B, C, D sekarang tidak. IHT ini biasanya dilaksanakan
selama 5 hari, jadi tenaga pendidik di SMK 3 sudah dipersiapkan
terlebih dahulu. Dan ada juga yang mengikuti BIMTEK oleh
Kementrian, seperti Kepala sekolah, Wakasek kurikulum, dan
perwakilan dari Guru mata pelajaran, Guru BK dan guru kejuruan,
nanti mereka melakukan sosialisasi kepada guru yang lainnya. Lalu
kita juga mempunya komunitas yang Namanya Praktisi
(Penggerak) atau KPP (Komunitas Praktisi Penggerak) Tujuannya
untuk menggerakan agar guru-guru bisa beadaptasi dengan guru-
guru yang baru dan bisa mengikuti perubahan paradigm, dan
merubah pembelajaran di kelas. Setiap bulan KPP ini mengadakan
melakukan diskusi seperti pelatihan mandiri dengan cara
merencanakan media pembelajaran.
5) Jika program kita mempunyai program yang bernama Guru Tamu,
jadi 1 bulan siswa menerima program Guru Tamu sebanyak Dua
kali. Guru Tamu ini berasal dari Industri, jadi siswa tidak hanya
belajar dari guru SMKN 3 tapi belajar juga dari Industri agar tau di
Industri itu seperti apa yang terkait dengan jurusannya. Misal
jurusan Manajemen Perkantoran, biasanya dari perusahaan-
18
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
perusahaan logistic atau perkantoran-perkantoran. Tujuan lainnya
agar siswa bisa melakukan praktik secara langsung. Dan inovasi
lainnya kita melaksanakaan PJBL, karena presentase dari PJBL ini
besar juga jadi siswa harus banyak melakukan praktik tidak bisa
dengan ceramah dan teori saja. Lalu kita juga melaksanakan
pembelajaran TeFa (Teaching Factory). Jadi siswa tidak hanya
duduk diam, apalagi untuk pelajaran kejuruan.
6) Sudah dijalankan dari dimulainya Kurikulum Merdeka dan jadwal
pembelajaran nya juga kita menggunakan sistem blok. Jadi sistem
blok itu misalkan, kalau mata Pelajaran kelas 10 itu dasar kejuruan,
kelas 11 itu konsentrasi keahlian dan untuk kelas 12 juga sama
kalau dengan kurikulum Merdeka. Tapi kalau yang bukan
kurikulum Merdeka konsentrasi keahlian nya itu dibagi beberapa
mata Pelajaran ada otomatisasi tata Kelola keuangan,
pemerintahan, dan kepegawaian. Kalau untuk kurikulum Merdeka
itu tidak dibagi-bagi, jadi hanya satu saja. Namanya konsentrasi
keahlian, jumlah jam nya untuk kelas 12 itu 22 jam, kelas 11 itu 18
jam, kelas 10 itu 12 jam. Jadi 12 jam itu diblok seharian terkadang
siswa seharian hanya belajar konsentrasi saja, bisa juga 12 jam ini
dibagi 2, menjadi senin 6 jam dan selasa 6 jam. Bertujuan supaya
siswa bisa focus melakukan praktek PJBL nya tidak terganggu. Ini
untuk dimata pelajaran kejuruan nya. Kalau untuk mapel yang
umum itu seperti biasa karna biasanya hanya sedikit 2-3 jam saja.
Kalau untuk mapel produktif/kejuruan itu diblok seperti itu.
Terkadang bisa saja diblok seperti aturannya tetapi guru kejuruan
nya melakukan kolaborasi dengan cara team teaching jadi
dikerjakan secara barengan. Jadi dikelas 10 itu dasar kejuruan juga
sama sebetulnya kaya waktu kurikulum tigabelas (KURTILAS)
tetapi sekarang disatu paketkan Namanya Dasar Kejuruan, kalau
dulu ada Namanya Sindik, Etika Profesi. Kalau sekarang disatukan
menjadi 1, tetapi isinya terdiri dari mapel-mapel yang dulu pernah
dipecah dan sekarang disatukan. Jadi inovasi kita itu melakukan
19
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
blok, blok nya pun tidak full tetapi semi blok. Karena masih ada
jam guru mapel umum yang biasanya diawal atau diakhir, jadi
kalau diawal dulu 3 jam sisanya itu untuk mapel kejuruan atau
diakhir kejuruan dahulu baru sisanya untuk mapel umum. Karena
jam nya banyak ada 18 jam, 12 jam dan 22 jam.
7) Disini banyak sekali penggunaan teknologi nya. Yang pertama
untuk ujian kita sudah menggunakan CBT (Komputer Base) jadi
setiap ujian (UTS dan UAS) kita selalu menggunakan Lab
Komputer. Kita memliki 13 Lab Komputer. Kita juga mempunyai
sistem Namanya SAJAJAR digunakan untuk absen guru dikelas,
ada aplikasi SIMORIN digunakan untuk PKL, untuk rapot juga
sudah menggunakan aplikasi E-Rapot Sp, dikelas juga untuk segi
sarana cukup memadai seperti infocus, dan lcd. Semua kebutuhan
sarana untuk pembelajaran sudah tersedia. Tinggal dari guru nya
mau atau tidak untuk menggunakan nya saat pembelajaran
berlangsung.
8) Kalau untuk perkembangan karakter itu lebih ke siswaan, jadi
kalau ditahun kemaren kita ada workshop-workshop
perkembangan karakter mulai dari anti perundungan, anti narkoba,
camping Pendidikan dasar (CPD), LDKS, karakter bisa dibentuk
juga lewat ekskul dan profil pelajar Pancasila. Sekarang yang
paling utama nya kurikulum Merdeka itu adalah P5 (Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Jadi itu diharapkan dapat
menguatkan karakter siswa dari sisi karakter Pancasila nya seperti
mandiri, gotong royong, kreatif. Yang seperti itu ditingkatnya di
P5. Dipembelajaran juga ada P5, namun projek P5 nya tidak
sekaligus disatukan tetapi sisipkan dikegiatan-kegiatan kesiswaan.
Misalkan ada kegiatan kesiswaan seperti Bulan Bahasa meningkat
karakter melalui lomba-lomba (debat, storytelling, fashion show, e-
sport, dll). Kalau p5 yang kemandirian, kebhinekaan itu biasanya
di akhir-akhir setelah pelaksanaan ujian sumatif. Kegiatan P5 nya
dibidang Pekan Olahraga. Jadi dikuatkan karakter kebersamaan
20
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
kekeluargaan nya antar siswa baik dikelas, organisasi, ekskul dan
sebagainya. Jadi itu adalah ciri dikurikulum Merdeka ada P5,
sehingga P5 itu ada rapotnya. Untuk kurikulum Merdeka itu
rapotnya tidak seperti kurikulum 2013 yang hanya nilai saja, tetapi
dikurikulum Merdeka ini selain nilai ada juga rapot P5. Tetapi
bukan nilai yang dibukukan dirapot, ada (mulai berkembang, sudah
baik, dll) indikatornya bukan dinilai tetapi oleh deskripsi.
c) Pelaksanaan/Pengimplementasian (Actuating)
1) Kendalanya ada di mindset guru-guru yang masih paradigma lama
dan harus berganti ke paradigma baru. Jadi yang dulunya mungkin
masih banyak yang ceramahnya sekarang harus terpusat kepada
murid, dan kendala merubah pola pembelajaran di kelas juga,
karena sekarang harus serba project. Dan kalo dulu di kurikulum
2013 jarang sekali ada assessment awal, di kurikulum merdeka
harus ada sekali assessment awal, lalu harus ada assessment
diagnosis non kognitif untuk melihat minat siswa. Sedangkan dari
siswanya, tidak ada kendala apapun karena mereka dari awal
masuk kelas 10 langsung memakai kurikulum merdeka.
d) Pengawasan (Controlling)
1) Kalau dari siswa itu tidak ada perubahan karna mereka menerima
apa yang dilaksanakan disekolah jadi mereka pun tidak bisa
menolaknya. Mereka masuk ke SMK 3 Bandung menjadi sebagai
SMK Kurikulum Merdeka otomatis harus melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan kurikulum Merdeka. Sebetulnya SMK
3 Bandung ini banyak sebutan nya, ada:
• SMK COE (Centre of Excellent) ada beberapa ruangan
praktek yang didapatkan saat masih menjadi SMK COE
• SMK Pusat Keunggulan
21
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
• SMK Kurikulum Merdeka, yang pertama kali dari beberapa
sekolah di Bandung termasuk SMK 3 Bandung yang melaksanakan
Kurikulum Merdeka tahun pertama dan termasuk SMK 3 Bandung.
Kalau dari segi guru, guru pun sama tidak bisa menolak dan harus
melaksanakan nya. Disiasati nya itu dengan cara pelatihan, dan
sekarang juga sudah memasuki bantuan pemerintah tahap 2 untuk
SMK PK (Pusat Keunggulan) regular. Tahun kemaren juga
mendapatkan bantuan. Gunanya mendapatkan bantuan kalau dari
segi keuangan itu bukan uang bantuannya, jadi bantuan nya berupa
workshop. Kemaren telah melaksana sekitar minimal 6 workshop
untuk meningkatkan kompetensi guru dan sekarang pun sama
karena tahun sekarang mendapatkan bantuan PK regular, tentunya
kita melaksanakan workshop-workshop untuk meningkatkan
kompetensi guru. Kompentensi siswa pun ditingkatkan melalui
guru tamu, PJBL, dan Teaching Factory. jadi kompetensi guru
meningkat dan komputensi siswa juga diharapkan meningkat.
2) Melalui hasil survey kepuasan pelanggan dan mengadakan rapat
mutu pendidikan yang dimana hasil rapat tersebut pasti selalu ada
yang perlu ditingkatkan. Maka dari itu, setiap tahunnya SMK 3
selalu melakukan inovasi supaya kehadiran guru meningkat dan
juga meminimalisir pembelajaran kosong.
3) Kalau jumlah jam itu sudah ditentukan langsung dari pusat
(Kementrian), jadi kita dikasih struktur nya sama kemetrian
misalkan untuk SMK Kejuruan 1 minggu itu 48 jam dengan dibagi-
bagi PAI sekian jam, PKN sekian jam, Indonesia sekian jam, dan
termasuk mapel-mapel nya pun sudah ditentukan oleh pusat
(Kementrian). Jadi kita tinggal melaksanakan lalu
mengimplementasikan dan menentukan model pembelajaran yang
cocok dengan jumblah jam yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
Misalkan seperti ibu yang mengajar Matematika, kalau dulu di
kurikulum 2013 itu masuknya dimapel umum, kalau sekarang
sudah masuk dimapel kejuruan jadi sekarang mapel matematika,
22
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
bahasa Inggris, informatika itu adalah mapel-mapel produktif,
kalau dulu itu mapel umum biasa. Artinya mapel-mapel tersebut
harus menyesuaikan dengan kebutuhan dijurusan masing-masing.
Misalkan mapel matematika dijurusan perkantoran yang butuhkan
seperti apa, dan harus diselipkan di capaian pembelajaran (CP)
yang sebenernya sudah diberikan juga oleh pemerintah. Jadi cp-cp
memamng sudah dikasih oleh pemerintah dan kita hanya tinggal
mengembangkan ke tujuan pembelajaran, alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar.
3.6 Pembahasan
3.6.1 Kurikulum di SMKN 3 Bandung
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan program pendidikan
yang disusun dan disusun untuk membimbing proses pembelajaran di suatu
lembaga pendidikan, seperti sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga
pelatihan. Tujuan utama kurikulum adalah untuk menyusun materi
pembelajaran, metode pengajaran, dan evaluasi yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam mencapai tujuan dari
kurikulum ini makan perlu dilakukan satu proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum hal ini melibatkan
upaya untuk merencanakan dan mengelola seluruh program pendidikan,
termasuk pemilihan materi ajar, metode pengajaran, pengembangan sumber
daya, serta pemantauan dan penilaian hasil pendidikan. Dengan adanya
manajemen kurikulum ini memastikan bahwa program pendidikan
memenuhi standar kualitas dan mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan
oleh lembaga pendidikan dan pihak berkepentingan.
23
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
sesuai minat mereka, mendorong pembelajaran aktif, kreatif, dan
keterampilan abad ke-21, serta memanfaatkan teknologi pendidikan. Di
SMKN 3 Bandung ini menerapkan sepenuhnya kurikulum merdeka dari
kelas 10 hingga kelas 12. Yang tidak memakai kurikulum merdeka di
SMKN 3 Bandung ini hanya kelas 13 yaitu jurusan Manajemen Logistik.
24
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
3.6.2 Penanganan yang di lakukan SMKN 3 untuk menghadapi
perubahan Kurikulum
25
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
3.6.3 Kurikulum Operasional SMK Negeri 3 Bandung
A. Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
• Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
akan membekaai peserta didik berbagai keilmuan dan praktik
pada ruang lingkup pengelolaan Akuntansi dan Keuangan
Lembaga dan kewirausahaan. Di SMKN 3 Bandung, Program
Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga ini memiliki
konsentrasi keahlian yaitu Konsentrasi Keahlian Akuntansi dan
Keuangan yang berfokus pada keterampilan Pengelolaan
Akuntansi dan Keuangan Lembaga baik secara konvensional
maupun berbasis teknologi.
Kurikulum program keahlian Akuntansi dan Keuangan
Lembaga mengadopsi unit-unit kompetensi yang tercantum
dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi Keahlian
Bisnis Daring dan Akuntansi dan Keuangan Lembaga .
Penyusunan kurikulum Akuntansi dan Keuangan Lembaga juga
melibatkan industri. SMK Negeri 3 Bandung melibatkan PT
Lucas Djaja, PT Zahir dalam penyusunan kurikulum
operasionalnya. Jadi kurikulum yang dirancang merupakan hasil
dari berbagai saran, masukan, dan identifikasi dari berbagai
keterampilan yang dibutuhkan industri yang bergelut di bidang
Akuntansi dan Keuangan Lembaga.
Tujuan Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan
Lembaga adalah membekali peserta didik karakter sikap dan
moral etos kerja, pengetahuan, keterampilan, dan teknologi
dengan lingkup cakupan Dasar-dasar Bisnis dan Akuntansi dan
Keuangan Lembaga , Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan,
Etika Profesi, Aplikasi Pengolahan Angka/Spreadsheet,
Akuntansi Dasar, Perbankan Dasar, Praktek Akuntansi
Perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur, Praktikum Akuntansi
Lembaga/Instansi Pemerintah, Akuntansi Keuangan, Komputer
26
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Akuntansi, Administrasi Pajak, dan Produk Kreatif dan
Kewirausahaan.
Adapun struktur kurikulum program keahlian Akuntansi
dan Keuangan Lembaga adalah sebagai berikut:
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Konsentrasi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan
27
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
kurikulum yang dirancang merupakan hasil dari berbagai saran,
masukan, dan identifikasi dari berbagai keterampilan yang
dibutuhkan industri yang bergelut di bidang pemasaran, baik itu
industry layanan manajemen perkantoran maupun industry di
bidang manajemen logistik.
Tujuan Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan
Layanan Bisnis pada konsentrasi keahlian Manajemen
Perkantoran adalah membekali peserta didik karakter sikap dan
moral etos kerja, pengetahuan, keterampilan, dan teknologi
dengan lingkup cakupan Dasar-dasar Manajemen Perkantoran,
Teknologi Perkantoran, Korenpondensi, Kearsipan, Otomatisasi
Tata Kelola Kepegawaian, Otomatisasi Tata Kelola Keuangan,
Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana, Otomatisasi Tata
Kelola Humas dan Keprotokolan, dan Produk Kreatif dan
Kewirausahaan. Sedangkan pada konsentrasi keahlian
Manajemen Logistik adalah membekali peserta didik karakter
sikap dan moral etos kerja, pengetahuan, keterampilan, dan
teknologi dengan lingkup cakupan Dasar-dasar Manajemen
Perkantoran, Penanganan Transportasi, Administrasi
Pergudangan, Manajemen Distribusi dan Delivery, Regulasi
Sektor Logistik dan Keselamatan Kerja, Manajemen
Transportasi, Manajemen Pergudangan, Manajemen Distribusi,
dan Freight Forwarding.
Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan
Bisnis di SMKN 3 Bandung, pada tahun 2021 ini diperkuat oleh
Guru khusus keterampilan kejuruan sejumlah 11 orang yang
keseluruhannya memiliki pendidikan sesuai dengan yang
disyaratkan. Guru guru tersebut seluruhnya pernah melakukan
pemagangan di industri dan juga serta telah mengikuti berbagai
program pelatihan serta sudah berpredikat asesor kompetensi.
Sarana praktik dan belajar yang ada di program keahlian
Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis dirancang untuk
28
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
menduplikasi situasi industri sebenarnya seperti minimarket dan
lab. Bisnis online, sehingga para lulusan SMK Negeri 3 Bandung
diharapkan menjadi insan profesional dalam bidang Manajemen
Perkantoran dan Layanan Bisnis baik di dalam maupun di luar
negeri, memiliki kepribadian, dan karakter industri.
Adapun struktur kurikulum program keahlian
Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis adalah sebagai
berikut:
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Konsentrasi Keahlian : Manajemen Perkantoran dan Manajemen
Logistik
29
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
masukan, dan identifikasi dari berbagai keterampilan yang
dibutuhkan industri yang bergelut di bidang pemasaran, baik itu
industry bisnis retail maupun industry di bidang jasa pemasaran
online.
Tujuan Program Keahlian Pemasaran pada konsentrasi
keahlian bisnis retail adalah membekali peserta didik karakter sikap
dan moral etos kerja, pengetahuan, keterampilan, dan teknologi
dengan lingkup cakupan Dasar-dasar Bisnis dan Pemasaran,
Marketing, Perencanaan Bisnis, Komunikasi Bisnis, Pengemasan
dan Pengiriman Produk, Customer Service, Pengelolaan Bisnis
Ritel, Visual Merchandising, dan Produk Kreatif dan
Kewirausahaan. Sedangkan pada konsentrasi keahlian Pemasaran
Online adalah membekali peserta didik karakter sikap dan moral
etos kerja, pengetahuan, keterampilan, dan teknologi dengan
lingkup cakupan Dasar-dasar Bisnis dan Pemasaran, Marketing,
Perencanaan Bisnis, Komunikasi Bisnis, Penataan Produk,
Pengelolaan Bisnis Online, Administrasi Transaksi, dan Produk
Kreatif dan Kewirausahaan.
Adapun struktur kurikulum program keahlian Pemasaran adalah
sebagai berikut:
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Pemasaran
Konsentrasi Keahlian : Bisnis Retail dan Pemasaran Online
30
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Kurikulum program keahlian Desain dan Komunikasi Visual
mengadopsi unit-unit kompetensi yang tercantum dalam Skema
Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi Keahlian Multimedia.
Penyusunan kurikulum Multimedia juga melibatkan industri. SMK
Negeri 3 Bandung melibatkan PT Jonas, Millea Lab, Cyberlabs
dalam penyusunan kurikulum operasional konsentrasi Bisnis
Multimedia. Jadi kurikulum yang dirancang merupakan hasil dari
berbagai saran, masukan, dan identifikasi dari berbagai
keterampilan yang dibutuhkan industri yang bergelut di bidang
Multimedia.
Tujuan Program Keahlian Desain dan Komunikasi Visual pada
konsentrasi keahlian multimedia ini adalah membekali peserta didik
karakter sikap dan moral etos kerja, pengetahuan, keterampilan, dan
teknologi dengan lingkup cakupan Dasar-dasar Desain dan
Komunikasi Visual, Sistem Komputer, Komputer dan Jaringan
Dasar, Pemograman Dasar, Dasar Desain Grafis, Desain Grafis
Percetakan, Desain Media Interaktif, Teknik Animasi 2 D dan 3 D,
Teknik Pengolahan Audio dan Video dan Produk Kreatif dan
Kewirausahaan.
Program Keahlian Dsain Komunikasi Visual di SMKN 3
Bandung, pada tahun 2021 ini diperkuat oleh Guru khusus
keterampilan kejuruan sejumlah 8 orang yang keseluruhannya
memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan. Guru guru
tersebut seluruhnya pernah melakukan pemagangan di industri dan
juga serta telah mengikuti berbagai program pelatihan serta sudah
berpredikat asesor kompetensi. Sarana praktik dan belajar yang ada
di program keahlian Multimedia dirancang untuk menduplikasi
situasi industri sebenarnya sehingga para lulusan SMK Negeri 3
Bandung diharapkan menjadi insan profesional dalam bidang
Multimedia baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki
kepribadian, dan karakter industri.
31
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Adapun struktur kurikulum program keahlian Multimedia adalah
sebagai berikut:
Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Desain Komunikasi Visual
Konsentrasi Keahlian : Multimedia
32
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Bahasa Asing, Pemesanan dan Penghitungan Tarif Penerbangan,
Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata, Pemanduan
Pejalanan Wisatan, Pengelolaan Meeting, Incentive, Conference
dan Exibition, dan Produk Kreatif dan Kewirausahaan.
Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata di SMKN 3
Bandung, pada tahun 2021 ini diperkuat oleh Guru khusus
keterampilan kejuruan sejumlah 8 orang yang keseluruhannya
memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan. Guru guru
tersebut seluruhnya pernah melakukan pemagangan di industri dan
juga serta telah mengikuti berbagai program pelatihan serta sudah
berpredikat asesor kompetensi. Sarana praktik dan belajar yang ada
di program keahlian Usaha Layanan Pariwisata dirancang untuk
menduplikasi situasi industri sebenarnya sehingga para lulusan
SMK Negeri 3 Bandung diharapkan menjadi insan profesional
dalam bidang Usaha Layanan Pariwisata baik di dalam maupun di
luar negeri, memiliki kepribadian, dan karakter industri.
Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk
mendorong peserta didik untuk aktif, kreatif, mandiri, percaya diri,
dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja lapangan
dipersiapkan dengan baik untuk membentuk mental yang kuat dan
mengasah ketrampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini
bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja,
melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi, ataupun
berwirausaha.
Adapun struktur kurikulum program keahlian Usaha
Layanan Pariwisata adalah sebagai berikut:
Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Usaha Layanan Pariwisata
Konsentrasi Keahlian : Usaha Perjalanan Wisata
33
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
3.6.4 Evaluasi Kurikulum di SMKN 3 Bandung
34
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
3.6.5 Program atau inovasi SMKN 3 untuk para Siswanya
Dalam konteks implementasi kurikulum, program merujuk pada
rangkaian rencana dan tindakan yang dirancang untuk mengajar dan
membimbing siswa dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Program kurikulum mencakup struktur pelajaran, mata
pelajaran, metode pengajaran, serta sumber daya yang digunakan untuk
memberikan pendidikan kepada siswa. Program ini mencakup pengaturan
materi pelajaran, alokasi waktu, urutan pembelajaran, dan aspek praktis
lainnya dalam pelaksanaan kurikulum.
35
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
dunia kerja. Program guru tamu di SMK adalah upaya untuk menjembatani
kesenjangan antara pendidikan formal dan kebutuhan industri, dan
mempersiapkan siswa untuk menjadi tenaga kerja yang kompeten dan siap
kerja. Program guru tamu ini diadakan setiap dua kali dalam satu bulan.
36
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
mentor, dan pelatihan. Dan yang terakhir pengajaran yang Kontekstual yaitu
mengintegrasikan pembelajaran dalam konteks pekerjaan dan industri
sehingga siswa dapat memahami aplikasi praktis dari pelajaran yang mereka
terima.
37
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Makalah ini membahas berbagai aspek manajemen kurikulum di SMKN 3
Bandung. Urgensinya peran staf kurikulum dalam manajemen kurikulum, proses
penyusunan kurikulum, implementasi kurikulum, evaluasi kurikulum, dan masalah
serta solusi manajemen kurikulum.
4.2 Saran
Berdasarkan simpulan dan data yang ditemukan di lapangan, maka ada
beberapa saran yang perlu disampaikan peneliti kepada berbagai pihak terkait
dan berkepentingan, antara lain:
38
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
2. Memperkuat pelibatan semua stakeholder dalam proses pengambilan
keputusan terkait kurikulum, sehingga dapat menciptakan kurikulum yang
lebih relevan dan bermanfaat.
3. Menyediakan pelatihan dan dukungan yang memadai bagi guru dalam
mengimplementasikan kurikulum, serta memfasilitasi pengembangan
keterampilan mereka.
4. Memantau dan mengukur hasil dari perubahan kurikulum untuk
memastikan bahwa tujuan pendidikan tercapai dan siswa mengalami
perkembangan yang positif.
39
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Adiwikarta,S, 1994. Kurikulum yang Berorientasi pada Kekinian, Kurikulum untuk
Abad 21, Jakarta: Grasindo.
Abdullah, Idi. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Jakarta: Ar-
Ruzz Media.
Hidayati, W., Syaefudin, M. P., & Muslimah, U. (2021). Manajemen Kurikulum
dan Program Pendidikan (Konsep dan Strategi Pengembangan) (Vol.
1). Semesta Aksara.
Huda, N. (2017). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Al-Tanzim: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 52-75.
Kusnandar. 2007. Guru Profisional. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Lazwardi, D. (2017). Manajemen kurikulum sebagai pengembangan tujuan
pendidikan. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 7(1), 119-125.
Ma'arif, F. (2020). Manajemen Kurikulum. Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri, 3,
207-2014.
Nasbi, I. (2017). Manajemen kurikulum: Sebuah kajian teoritis. Idaarah: Jurnal
Manajemen Pendidikan, 1(2).
Nasution, S. 2008. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana S. 2002. Pengembangan Kurikulum: Teori dan
Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya
40
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
LAMPIRAN
A. Dokumentasi Kegiatan
41
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
B. Surat Observasi
42
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan