Anda di halaman 1dari 47

MAKALAH

MANAJEMEN KURIKULUM
DI SMK NEGERI 3 BANDUNG
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Dedy Achmad Kurniady, M.Pd.
Husni Hamdani, M.Pd.

Disusun oleh:
Amelia Nur Alin 2207643
Hazelalia Vita Rahima 2209711
Lia Sangapta Ginting 2207514
Revina Chandra Kartika 2210226
Shania Tadika Putri 2210275
Siti Rokoyah 2206813
Tessa Ismi Maharani 2208041

PRODI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Manajemen Kurikulum di SMK Negeri 3 Bandung” ini dengan baik sesuai
waktu yang ditentukan. Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah
Pengelolaan Pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Prof. Dr. H Dedy Achmad
Kurniady, M.Pd. dan Husni Hamdani, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengelolaan Pendidkan yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tidak lupa kami juga berterima kasih kepada pihak SMK Negeri 3 Bandung,
khususnya kepada Ibu Eva Saripah sebagai Staf Kurikulum, serta narasumber yang
telah menerima kami dan memberikan izin untuk melakukan observasi di SMK
Negeri 3 Bandung.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya.

Bandung, 06 November 2023

Penulis

i
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Topik dan Studi Lapangan ................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Studi Lapangan .................................................................................. 2
1.4 Manfaat Studi Lapangan................................................................................ 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 4
2.1 Pengertian Manajemen Kurikulum................................................................ 4
2.2 Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum ........................................................ 5
2.3 Prinsip-Prinsip Manajemen Kurikulum......................................................... 6
2.4 Fungsi Manajemen Kurikulum ...................................................................... 6
2.5 Karakteristik Manajemen Kurikulum ....................................................... 7
2.5.1 Karakteristik Perencanaan Kurikulum .............................................. 7
2.5.2 Karakteristik Pengorganisasian Kurikulum ...................................... 9
2.5.3 Karakteristik Pelaksanaan Kurikulum............................................... 9
2.5.4 Karakteristik Evaluasi Kurikulum .................................................. 10
2.6 Pihak-Pihak yang Terkait dalam Pengembangan Kurikulum ...................... 10
2.7 Peranan dan kedudukan kurikulum dalam pendidikan .................................11
2.7.1 Peranan Kurikulum ..........................................................................11
2.7.2 Kedudukan Kurikulum .................................................................... 12
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 13
3.1 Profil SMK Negeri 3 Bandung .............................................................. 13
3.2 Visi Misi SMK Negeri 3 Bandung ........................................................ 13
3.3 Tujuan SMK Negeri 3 Bandung ............................................................ 14
3.4 Struktur Organisasi SMK Negeri 3 Bandung ........................................ 15
3.5 Hasil Studi Lapangan ............................................................................ 15
3.6 Pembahasan ................................................................................................. 23
3.6.1 Kurikulum di SMKN 3 Bandung .................................................... 23
3.6.2 Penanganan yang di lakukan SMKN 3 untuk menghadapi perubahan
Kurikulum ...................................................................................................... 25
3.6.3 Kurikulum Operasional SMK Negeri 3 Bandung ........................... 26

ii
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
3.6.4 Evaluasi Kurikulum di SMKN 3 Bandung ..................................... 34
3.6.5 Program atau inovasi SMKN 3 untuk para Siswanya ..................... 35
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 38
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 38
4.2 Saran ....................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 40
LAMPIRAN ......................................................................................................... 41

iii
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.4 1 Struktur Organisasi SMK Negeri 3 Bandung ................................. 15

iv
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Topik dan Studi Lapangan


SMK Negeri 3 Bandung, sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan
terbaik di kota Bandung, memiliki peran penting dalam memberikan
pendidikan dan pelatihan bagi siswa dalam berbagai bidang keahlian.
Perkembangan SMKN 3 Bandung selama bertahun-tahun telah menghadapi
berbagai perubahan dinamis dalam dunia pendidikan, perkembangan
teknologi, dan tuntutan dari dunia kerja yang semakin kompleks.
Manajemen kurikulum di SMKN 3 Bandung merupakan salah satu
aspek yang sangat relevan dan krusial untuk kesuksesan lembaga pendidikan
ini. Kurikulum yang baik dan efektif adalah kunci utama dalam memberikan
pendidikan berkualitas dan mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang
relevan untuk bersaing di era modern. Selain itu, manajemen kurikulum yang
efisien dapat memastikan bahwa seluruh komponen kurikulum, mulai dari
perencanaan hingga pelaksanaan, mendukung visi dan misi sekolah serta
memenuhi kebutuhan siswa.
Selama beberapa tahun terakhir, perubahan dalam tuntutan dunia kerja,
perkembangan teknologi, dan pergeseran dalam paradigma pendidikan telah
menyoroti pentingnya manajemen kurikulum yang adaptif dan inovatif.
Manajemen kurikulum yang efektif di SMKN 3 Bandung tidak hanya
memengaruhi bagaimana materi diajarkan, tetapi juga berdampak pada
pengembangan keterampilan siswa, persiapan mereka untuk dunia kerja, dan
pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran.
Makalah ini bertujuan untuk membahas isu-isu penting terkait
manajemen kurikulum di SMKN 3 Bandung. Ini mencakup topik seperti
perencanaan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri dan pasar
kerja lokal, pengintegrasian teknologi dalam proses pembelajaran, evaluasi
kurikulum, dan tantangan dalam mengimplementasikan manajemen kurikulum
yang efisien.

1
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Dengan memahami peran penting manajemen kurikulum di SMKN 3
Bandung, kita dapat membantu sekolah ini untuk terus berkembang dan
memberikan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan zaman. Selain itu,
pemahaman yang lebih dalam tentang manajemen kurikulum dapat
memberikan panduan berharga bagi praktisi pendidikan, pengambil kebijakan,
dan pihak-pihak yang terlibat dalam meningkatkan mutu pendidikan kejuruan
di SMKN 3 Bandung. Maka dari itu penulis mengangkat judul “Manajemen
Kurikulum di SMK Negeri 3 Bandung” yang berisikan pembahasan serta
hasil observasi dari pelaksanaan manajemen kurikulum di sekolah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat
dijabarkan rumusan masalahnya yaitu :
1) Kurikulum apa yang digunakan oleh SMK Negeri 3 Bandung?
2) Bagaimana penanganan yang di lakukan SMKN 3 untuk menghadapi
perubahan Kurikum?
3) Bagaimana Pengoperasionalan Kurikulum SMK Negeri 3 Bandung?
4) Bagaimana Evaluasi Kurikulum di SMK Negeri 3 Bandung?
5) Bagaimana Program atau Inovasi SMK Negeri 3 Bandung untuk Para
Siswanya?

1.3 Tujuan Studi Lapangan


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat
dijabarkan tujuan masalahnya, yaitu:

1) Untuk mengetahui kurikulum apa yang digunakan oleh SMK Negeri 3


Bandung
2) Untuk mengetahui bagaimana penanganan yang di lakukan SMKN 3 untuk
menghadapi perubahan kurikum
3) Untuk mengetahui bagaimana pengoperasionalan urikulum SMK Negeri 3
Bandung
4) Untuk mengetahui bagaimana evaluasi kurikulum di SMK Negeri 3
Bandung

2
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
5) Untuk mengetahui bagaimana program atau inovasi SMK Negeri 3
Bandung

1.4 Manfaat Studi Lapangan


1) Meningkatkan pemahaman tentang kurikulum yang digunakan oleh SMK
Negeri 3 Bandung
2) Meningkatkan pemahaman tentang penanganan yang di lakukan SMKN 3
untuk menghadapi perubahan kurikum
3) Meningkatkan pemahaman tentang pengoperasionalan kurikulum SMK
Negeri 3 Bandung.
4) Meningkatkan pemahaman tentang evaluasi kurikulum di SMK Negeri 3
Bandung
5) Meningkatkan pemahaman tentang program atau inovasi SMK Negeri 3
Bandung

3
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen Kurikulum


Secara etimologi, Manajemen berasal dari bahasa latin yaitu kata Manus
(tangan) dan agree (melakukan) yang kemudian digabungkan menjadi satu
kata kerja manager yang artinya menangani kemudian diadopsi kedalam
bahasa Itali Maneggiare yang artinya “mengendalikan” yang kemudian
diadopsi kedalam bahasa Prancis management yang berartikan seni
melaksanakan dan mengatur. Manager diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan
manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Kemudian,
manajemen diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi pengelolaan.
Menurut Hasibuan, manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Stoner,
manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin
dan mengawasi pekerjaan organisasi dan untuk menggunakan sumber daya
organisasi yang tesedia untuk mencapai tujuan organisasi yang dinyatakan
dengan jelas.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka secara umum dapat
disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu kegiatan mendayagunakan orang
dan sumber-sumber lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif
dan efesien yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi.
Istilah kurikulum (curriculum) berasal dari kata curir (pelari) dan curere
(tempat terpacu). Awalnya istilah ini digunakan dalam dunia olahraga yang
diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start
sampai finish untuk memperoleh mendali/penghargaan. Kemudian, pengertian
tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah mata pelajaran
(objek) yang harus ditempuh/dikuasai oleh siswa dari awal hingga akhir
program pembelajaran agar memperoleh hasil yang diharapkan dan
diwujudkan dengan penghargaan berbentuk ijazah.

4
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Berdasarkan pengertian di atas, dalam kurikulum terkandung dua hal
pokok, yaitu :
a. Adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa, dan
b. Tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh hasil kelulusan dengan bukti
ijazah
Istilah kurikulum pada dasarnya tidak hanya terbatas pada sejumlah
mata pelajaran, tetapi mencakup semua pengalaman belajar yang dialami siswa
dan berpengaruh terhadap perkembangan pribadinya. Berikut beberapa
pendapat para ahli dalam pengertian kurikulum:
a) Menurut Harold B. Alberty, kurikulum merupakan kegiatan yang
diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah.
b) Menurut Saylor, Alexander, dan Lewis, kurikulum merupakan upaya
sekolah dalam mendidik siswa, baik dalam ruang kelas, di halaman
sekolah, maupun di luar sekolah.
c) Menurut S. Nasution, kurikulum dalam arti luas meliputi seluruh program
di sekolah, yakni segala pengalaman di bawah tanggung jawab sekolah.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu.
Jadi kesimpulannya, manajemen kurikulum adalah suatu sistem
pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistematik, dalam
rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.

2.2 Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum


Lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum. Kegiatan kurikulum
pada tingkat satuan pendidikan lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan
merelevansikan antara kurikulum nasional (SK atau KD) dengan kebutuhan
daerah dan kondisi sekolah yang bersangkutan hingga kurikulum tersebut
merupakan kurikulum yang integritas dengan peserta didik maupun dengan
lingkungan dimana sekolah itu berada.

5
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
2.3 Prinsip-Prinsip Manajemen Kurikulum
Terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
manajemen kurikulum, yaitu:
a. Produktivitas
Hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek
yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum. Pertimbangan
bagaimana agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan
tujuan kurikulum harus menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum.
b. Demokratisasi
Pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan demokrasi, yang
menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang
seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab
untuk mencapai tujuan kurikulum
c. Kooperatif
Untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen
kurikulum, perlu adanya kerja sama yang positif dari berbagai pihak yang
terlibat.
d. Efektivitas dan efisiensi
Rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbngkan
efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum sehingga
kegiatan manajemen kurukulum tersebut sehingga memberikan hasil yang
berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relative singkat.
e. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum
Proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan
visi, misi, dan tujuan kurikulum (Rusman, 2009: 4).

2.4 Fungsi Manajemen Kurikulum


Ada beberapa fungsi dari manajemen kurikulum diantaranya sebagai
berikut:
a. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum,
pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan
melalui pengelolaan yang terencana dan efektif.

6
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
b. Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk
mencapai hasil yang maksimal, Kemampuan yang maksimal dapat dicapai
peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu
melalui kegiatan ekstra dan kokurikuler yang dikelola secara integritas
dalam mencapai tujuan kurikulum.
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik,
Kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan kesempatan dan
hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan
sekitar.
d. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran, Pengelolaan kurikulum yang profesional,
efektif dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun
aktivitas siswa dalam belajar.
e. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, Proses
pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara
desain yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran.
Ketidak-sesuaian antara desain dengan implementasi dapat dihindarkan.
Guru dan siswa akan termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang
efektif dan efisien, karena adanya dukungan kondisi positif yang
diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.
f. Meningkatkan pertisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan
kurikulum, Kurikulum yang dikelola secara profesional akan melibatkan
masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar
perlu disesuaikan dengan ciri khas dan kebutuhan pembangunan daerah
setempat.

2.5 Karakteristik Manajemen Kurikulum


2.5.1 Karakteristik Perencanaan Kurikulum
Karakteristik perencanaan kurikulum terdiri dari:
a. Pengertian perencanaan kurikulum

7
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Perencanaan kurikulum merupakan seperangkat rencana
pembelajaran yang dimaksudkan untuk membina peserta didik ke
arah perubahan tingkah laku yang lebih baik, dan menilai hingga
sejauh mana perubahan yang terjadi pada peserta didik.
b. Fungsi perencanaan kurikulum
• Sebagai pedoman atau alat manajemen, yang berisi petunjuk
tentang jenis dan sumber peserta yang diperlukan, media
penyampaiannya, tindakan yang perlu dilakukan, sumber
biaya, tenaga, sarana yang diperlukan, system control dan
evaluasi, peran unsur-unsur ketenagaan untuk mencapai tujuan
manajemen organisasi.
• Sebagai penggerak roda organisasi dan tata laksana untuk
menciptakan perubahan dalam masyarakat sesuai dengan
tujuan organisasi. Perencanaan kurikulum yang matang besar
sumbangannya terhadap pembuatan keputusan oleh pimpinan,
dan oleh karenanya perlu memuat informasi kebijakan yang
relevan, disamping seni kepemimpinan dan pengetahuan yang
telah dimilikinya
• Sebagai motivasi untuk melaksanakan system pendidikan
sehingga mencapai hasil optimal.
c. Model perencanaan kurikulum
• Model perencanaan rasional deduktif atau rasional tyler,
menitik beratkan logika dalam merancang program kurikulum
dan bertitik tolak dari spesifikasi tujuan (goals and objectives),
tetapi cenderung mengabaikan problematika dalam
lingkungan tugas.
• Model interaktif rasional (the rational interactive model),
memandang rasionalitas sebagai tuntutan kesepakatan antara
pendapat-pendapat yang berbeda, yang tidak mengikuti urutan
logic.
• Model disiplin (the diciplines model), perencanaan ini
menitikberatkan pada guru-guru, mereka sendiri yang

8
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
merencanakan kurikulum berdasarkan pertimbangan
sistematik tentang relevansi pengetahuan filosofis, (isu-isu
pengetahuan yang bermakna), sosiologi (argumen-argumen
kecenderungan sosial), psikologi (untuk memberitahukan
tentang urutan-urutan materi pelajaran).
• Model tanpa perencanaan (non-planning model), adalah
suatu model berdasarkan pertimbangan-pertimbangan intuitif
guru-guru di dalam ruangan kelas sebagai bentuk pembuatan
keputusan, hanya sedikit upaya kecuali merumuskan tujuan
khusus, formalitas pendapat, dan analisis intelektual.
2.5.2 Karakteristik Pengorganisasian Kurikulum
Pengorganisasian kurikulum merupakan pola atau desain
bahan kurikulum yang tujuannya untuk mempermudah siswa dalam
mempelajari bahan serta mempermudah siswa dalam melakukan
kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif. Menurut Rusman ada faktor yang mempertimbangkan dalam
organisasi kurikulum, yaitu: urusan bahan (sequence), kontinuitas,
keseimbangan, dan keterpaduan 10 Manajemen Kurikulum dan
Program Pendidikan Manajemen Kurikulum arahnya berkaitan
dengan lingkup (scope).
2.5.3 Karakteristik Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu
pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah dan tingkat kelas. Perbedaan
tugas kepala sekolah dan tugas guru dalam pelaksanaan kurikulum,
yaitu pada tingkat kelas dan tingkat sekolah. Namun, antara kedua
tingkat tersebut senantiasa bergandengan dan bersama bertanggung-
jawab melaksanakan proses administrasi kurikulum.
a. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah
Kepala sekolah bertanggung jawab melaksanakan kurikulum di
lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah
berkewajiban melakukan kegiatan-kegiatan yakni menyusun
rencana tahunan, menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan,

9
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
memimpin rapat dan membuat notula rapat, membuat statistic
dan menyusun laporan.
b. Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas
Pembagian tugas guru harus diatur secara administrasi untuk
menjamin kelancaran pelaksanaan kurikulum lingkungan kelas.
Pembagian tugas-tugas tersebut meliputi tiga jenis kegiatan
administrasi, yaitu:
• Pembagian tugas mengajar
• Pembagian tugas pembinaan ekstra kurikuler, dan
• Pembagian tugas bimbingan belajar.
Implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu:
pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi
kurikulum terdiri atas tiga faktor, yaitu:
a. Karakteristik kurikulum, yang mencakup ruang lingkup bahan
ajar; tujuan, fungsi, sifat dan sebagainya
b. Strategi implementasi, yaitu strategi yang digunakan dalam
implementasi kurikulum
c. Karakteristik penggunaan kurikulum, yang meliputi
pengetahuan, keterampilan serta nilai dan sikap guru terhadap
kurikulum dalam pembelajaran.
2.5.4 Karakteristik Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum sebagai usaha sistematis mengumpulkan
informasi mengenai suatu kurikulum untuk digunakan sebagai
pertimbangan mengenai nilai dan arti dari kurikulum dalam suatu
konteks tertentu. Prinsip-prinsip evaluasi kurikulum adalah sebagai
berikut: tujuan tertentu, bersifat objektif, bersifat komprehensif,
kooperatif dan bertanggung jawab dalam perencanaan, efisiensi, dan
berkesinambungan.
2.6 Pihak-Pihak yang Terkait dalam Pengembangan Kurikulum
• Pakar-pakar Ilmu Pendidikan

10
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Pakar pendidikan yang memberikan alternatif konsep pendidikan dan model
kurikulum yang dianggap paling sesuai bagi masyarakat.
• Administrator Pendidikan
Administrator pendidikan baik di tingkat pusat maupun daerah, seperti
direktur dan kepala pusat, yang mengacu pada kebijakan pemerintah dan
kebutuhan masyarakat untuk mengembangkan kurikulum.
• Para Ahli
Ahli pengembangan kurikulum dan teknologi pendidikan yang bertindak
sebagai konsultan.
• Guru
Guru yang berperan penting sebagai perencana, pelaksana, dan pengembang
kurikulum di kelasnya. Merekalah pula yang menerjemahkan kurikulum
dari tingkat pusat ke tingkat kelas.
• Orang Tua Murid
Orang tua yang berperan baik dalam pengembangan maupun implementasi
kurikulum. Mereka dapat memberikan masukan selama proses
pengembangan kurikulum dan memantau kemajuan belajar anaknya.
• Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi
• Asosiasi Industri dan Bisnis
Organisasi sosial, asosiasi industri dan bisnis, asosiasi ilmiah (profesi), dan
lembaga atau tokoh keagamaan yang harus terlibat aktif dalam proses
pengembangan kurikulum.

2.7 Peranan dan kedudukan kurikulum dalam pendidikan


2.7.1 Peranan Kurikulum
Hamalik dalam Sanjaya menjelaskan ada tiga peran kurikulum,
yaitu:
a. Peran Konservatif
Menekankan bahwa kurikulum harus mampu melestarikan
nilai-nilai budaya masa lalu yang dianggap masih relevan
dengan masa kini dikaitkan dengan era global sebagai akibat

11
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
kemajuan IPTEK yang memungkinkan mudahnya pengaruh
vbudaya-budaya asing menggrogoti budaya-budaya lokal.
Melalui pesan konservatif, kurikulum berperan menangkal
berbagai pengaruh yang dapat merusak nilai-nilai luhur
masyarakat sehingga mampu mempengaruhi dan membina
perilaku peserta didik sesuai dengan nilia-nilai sosial yang ada
di lingkungannya.
b. Peran Kreatif
Menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan
sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan
kebutuhan masyarakat pada saat ini dan masa yang akan datang
agar pendidikan tidak tertinggal. Maksudnya, apa yang
diajarkan di madrasah pada akhirnya akan bermakna dan
relevan dengan kebutuhan dan tuntunan sosial masyarakat.
c. Peran Kritis dan Evaluatif
Adalah peran dimana kurikulum tidak hanya mewariskan
budaya-budaya masa lalu, namun disesuaikan dengan kondisi
yang terjadi pada saat ini secara selektif. Kurikulum berperan
untuk menilai dan memilih nilai budaya serta pengetahuan baru
yang akan diwariskan serta aktif dalam kontrol dan filter sosial.
2.7.2 Kedudukan Kurikulum
Nazhary mengatakan bahwa:
a. Kurikulum berkedudukan sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan pendidikan pada suatu tingkat dan lembaga
pendidikan tertentu untuk mencapai tujuan.
b. Kurikulum berkedudukan sebagai bahan dari program
pendidikan seperti bahan pengajaran, yang dilaksanakan dalam
batasan waktu tertentu seperti catur wulan, semester, kelas,
maupun level atau tingkatan tertentu.
c. Kurikulum berfungsi sebagai pedoman guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajarannya dilaksanakan di ruang
kelas maupun di luar kelas.

12
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Profil SMK Negeri 3 Bandung


Nama Sekolah : SMK Negeri 3 BANDUNG
NPSN : 20219145
Jenjang Pendidikan : SMK
Status Sekolah : Negeri
Alamat Sekolah : Jalan Solontongan No. 10 RT 03 RW 06,
Kelurahan Turangga,Kecamatan Lengkong,
Kota Bandung, 40264
Posisi Geografis : -6.9394 Lintang 107.6268 Bujur
SK Pendirian Sekolah : 1820/B.3/Kep. Dep P dan K
Tanggal SK Pendirian : 1960-08-01
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Izin Operasional : 036/O/1997
Tgl SK Izin Operasional : 1997-03-07 C. Kontak Sekolah
Nomor Telepon : 022-7305529, 7316483
Nomor Fax : 0227316483
Email : admin@smkn3bandung.sch.id
Website : www.smkn3bandung.sch.id
Akreditasi : A (Amat Baik)

3.2 Visi Misi SMK Negeri 3 Bandung


Visi
Menjadi SMK Unggul Bermutu Dalam Membentuk Insan Berkarakter,
Kompeten dan Kompetitif Berbasis IT, Digipreuneur, dan Berwawasan
Lingkungan Hidup di Tahun 2023.
Misi
• Menyediakan jaminan pelayanan pendidik dan tenaga kependidikan yang
suportif dan profesional.

13
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
• Membentuk peserta didik yang berkarakter, cerdas, terampil, dan berdaya
saing tinggi.
• Mempersiapkan tamatan yang siap untuk bekerja atau berwirausaha sesuai
bidang keahliannya.
• Meningkatkan pemasaran dan keterserapan lulusan di dunia usaha dan dunia
industri.
• Menciptakan suasana lingkungan belajar kondusif dalam mendorong
motivasi belajar peserta didik.

3.3 Tujuan SMK Negeri 3 Bandung


• Meningkatkan keunggulan pendidikan yang efektif dan inovatif berbasis
TIK
• Membudayakan nilai-nilai religius akhlak mulia dan pendidikan karakter
bangsa.
• Mengembangkan kecakapan literasi dan kompetensi abad 21 dalam proses
pembelajaran.
• Memberdayakan ekosistem pendidikan berbasis teknologi, digital, dan
kewirausahaan.
• Mengembangkan kurikulum implementatif berbasis kompetensi sesuai
dengan perkembangan industri.
• Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan yang
representatif.
• Meningkatkan dan memperluas jaringan kemitraan dengan dunia usaha dan
dunia industri.
• Mengoptimalkan model pembelajaran teaching factory pada tiap
kompetensi keahlian.
• Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, aman, ramah, dan nyaman
bagi warga sekolah.
• Membangun infrastruktur sistem informasi manajemen dalam pengelolaan
dan penyediaan informasi

14
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
3.4 Struktur Organisasi SMK Negeri 3 Bandung

Gambar 3.4 1 Struktur Organisasi SMK Negeri 3 Bandung


3.5 Hasil Studi Lapangan
a. Daftar Pertanyaan
Topik : Manajemen Kurikulum
Narasumber : Eva Saripah, S.Pd.
Hari/Tanggal : Rabu, 1 November 2023
Tempat : SMK Negeri 3 Bandung
Pertanyaan :
a) Perencanaan (Planning)
1) Apakah SMK 3 menyatukan kurikulum merdeka dengan
kurikulum sebelumnya?
2) Apakah ada mata pelajaran di kurikulum 2013 yang masih dipakai
sampai saat ini?
3) Berapa banyak/seberapa sering evaluasi kurikulum dilakukan?
4) Faktor apa yang menjadi perhatian dalam pengembangan
kurikulum di SMK 3?

b) Pengorganisasian (Organizing)
1) Apakah pihak kurikulum turut memfasilitasi secara langsung
siswa-siswi yang mengikuti kegiatan perlombaan?
2) Apakah disetiap program keahlian terdapat manajemen kurikulum
yang berbeda dari kurikulum yang diberikan pemerintah atau
disesuaikan kembali di setiap program keahliannya?

15
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
3) Bagaimana cara sekolah menilai keefektivitasan kurikulum yang
telah diterapkan, apakah sudah sesuai dengan tuntutan Pendidikan?
4) Apa penanganan yang dilakukan SMK 3 dalam menghadapi
perubahan kurikulum?
5) Program/inovasi SMK 3 dari implementasi kurikulum merdeka?
6) Program tersebut sudah dijalani berapa lama?
7) Penggunaan teknologi di SMK 3 untuk mendukung penggunaan
kurikulum?
8) Program apa yang disediakan SMK 3 untuk perkembangan
karakter?

c) Pelaksanaan/Pengimplementasian (Actuating)
1) Apa kendala dan bagaimana cara beradaptasinya bagi siswa dan
tenaga pendidik ketika transformasi ke kurikulum merdeka?

d) Pengawasan (Controlling)
1) Dampak positif dan negatif dari kurikulum merdeka bagi tenaga
pendidik dan siswa?
2) Bagaimana upaya yang dilakukan SMK 3 dalam meningkatkan
kurikulum merdeka?
3) Apakah ada ketentuan dari perbedaan jumlah jam mapel umum dan
mapel kejuruan di SMK 3?

b. Jawaban Narasumber
a) Perencanaan (Planning)
1) Tidak, SMK 3 di kurikulum merdeka bisa disebut Angkatan
pertama, jadi jika di sekolah lain kurikulum merdeka mungkin
yang tertingginya di kelas 11, SMK 3 sampai kelas 12 sudah
memakai kurikulum merdeka. Yang tidak memakai kurikulum
merdeka hanya kelas 13, yaitu jurusan Manajemen Logistik. Kelas
13 berarti 4 tahun, ini sebagai penghabisan sebagai SMK 4 tahun,
untuk selanjutnya sekarang memakai 3 tahun. SMK 3 kemarin

16
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
meluluskan Angkatan pertama untuk yang 4 tahun. Angkatan 13
atau Jurusan Manajemen logistik merupakan jurusan baru di SMK
3 Bandung.
2) Tidak, karena kita sudah murni memakai kurikulum merdeka
sampai 2013, maka semua administrasi pembelajaran mengikuti
struktur dari kurikulum merdeka. Jadi, kalo di tahun kemarin masih
2 kurikulum, satu kurtilas (kelas 12 dan 13) dan kurikulum
merdeka (kelas 10 dan 11). Namun sekarang sudah full
menggunakan kurikulum merdeka. Otomatis semua perangkat
pembelajarannya murni memakai kurikulum merdeka.
3) Biasanya di setiap rapat dinas setiap tanggal 17 selalu disinggung
perihal mengenai pembelajaran. Akan tetapi jika evaluasi secara
umum bisa dilakukan di akhir semester atau di tengah semester saat
akan pembagian raport. SMKN 3 juga ada supervisor dari kepala
sekolah, jadi terlihat apakah guru sudah memakai kurikulum
merdeka atau tidak.
4) Kebutuhan dan jumlah guru, karakter siswa, teknologi, dan sarana
prasarana.

b) Pengorganisasian (Organizing)
1) Pihak kurikulum secara penuh memfasilitasi kegiatan perlombaan
melalui wali kelas dan siswa itu sendiri dengan melakukan
berbagai pelatihan untuk kegiatan perlombaan, kurikulum juga
mendukung secara penuh kegiatan perlombaan yang diikuti oleh
siswa dengan syarat kegiatan tersebut tidak mengganggu aktivitas
pembelajaran siswa.
2) Sekolah menilai keefektivitasan kurikulum yang digunakan
melalui survey kepuasan pelanggan yang diadakan oleh wakil
kepala sekolah manajemen mutu yang biasanya mengukur mutu
secara keseluruhan mulai dari peserta didik, tenaga pendidik,
maupun masyarakat umum. Di mana hasilnya akan diumumkan di

17
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
rapat tinjauan manajemen, kemudian dilanjutkan ke rapat dinas
untuk dilakukan evaluasi dari kurikulumnya secara langsung.
3) Manajemen kurikulum yang terdapat di SMKN 3 Bandung secara
langsung mengembangkan kurikulum yang telah ditetapkan oleh
pemerintah melalui proses penyesuaian kembali. Di mana disetiap
program keahlian yang berbeda tersebut kurikulum yang
digunakan juga akan dikembangkan dan disesuaikan kembali oleh
setiap departemen program keahlian dengan sepengetahuan wakil
kepala sekolah kurikulum sebagai pusat dari kurikulum itu sendiri.
4) Selalu mengadakan in house training, ada workshop tentang
pengenalan kurikulum yang dipakai seperti pengenalan
administrasi belajar yang tadinya RPP menjadi Modul Ajar, Lalu
yang tadinya IPK jadi KKTP, yang tadinya tujuan pembelajarannya
harus A, B, C, D sekarang tidak. IHT ini biasanya dilaksanakan
selama 5 hari, jadi tenaga pendidik di SMK 3 sudah dipersiapkan
terlebih dahulu. Dan ada juga yang mengikuti BIMTEK oleh
Kementrian, seperti Kepala sekolah, Wakasek kurikulum, dan
perwakilan dari Guru mata pelajaran, Guru BK dan guru kejuruan,
nanti mereka melakukan sosialisasi kepada guru yang lainnya. Lalu
kita juga mempunya komunitas yang Namanya Praktisi
(Penggerak) atau KPP (Komunitas Praktisi Penggerak) Tujuannya
untuk menggerakan agar guru-guru bisa beadaptasi dengan guru-
guru yang baru dan bisa mengikuti perubahan paradigm, dan
merubah pembelajaran di kelas. Setiap bulan KPP ini mengadakan
melakukan diskusi seperti pelatihan mandiri dengan cara
merencanakan media pembelajaran.
5) Jika program kita mempunyai program yang bernama Guru Tamu,
jadi 1 bulan siswa menerima program Guru Tamu sebanyak Dua
kali. Guru Tamu ini berasal dari Industri, jadi siswa tidak hanya
belajar dari guru SMKN 3 tapi belajar juga dari Industri agar tau di
Industri itu seperti apa yang terkait dengan jurusannya. Misal
jurusan Manajemen Perkantoran, biasanya dari perusahaan-

18
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
perusahaan logistic atau perkantoran-perkantoran. Tujuan lainnya
agar siswa bisa melakukan praktik secara langsung. Dan inovasi
lainnya kita melaksanakaan PJBL, karena presentase dari PJBL ini
besar juga jadi siswa harus banyak melakukan praktik tidak bisa
dengan ceramah dan teori saja. Lalu kita juga melaksanakan
pembelajaran TeFa (Teaching Factory). Jadi siswa tidak hanya
duduk diam, apalagi untuk pelajaran kejuruan.
6) Sudah dijalankan dari dimulainya Kurikulum Merdeka dan jadwal
pembelajaran nya juga kita menggunakan sistem blok. Jadi sistem
blok itu misalkan, kalau mata Pelajaran kelas 10 itu dasar kejuruan,
kelas 11 itu konsentrasi keahlian dan untuk kelas 12 juga sama
kalau dengan kurikulum Merdeka. Tapi kalau yang bukan
kurikulum Merdeka konsentrasi keahlian nya itu dibagi beberapa
mata Pelajaran ada otomatisasi tata Kelola keuangan,
pemerintahan, dan kepegawaian. Kalau untuk kurikulum Merdeka
itu tidak dibagi-bagi, jadi hanya satu saja. Namanya konsentrasi
keahlian, jumlah jam nya untuk kelas 12 itu 22 jam, kelas 11 itu 18
jam, kelas 10 itu 12 jam. Jadi 12 jam itu diblok seharian terkadang
siswa seharian hanya belajar konsentrasi saja, bisa juga 12 jam ini
dibagi 2, menjadi senin 6 jam dan selasa 6 jam. Bertujuan supaya
siswa bisa focus melakukan praktek PJBL nya tidak terganggu. Ini
untuk dimata pelajaran kejuruan nya. Kalau untuk mapel yang
umum itu seperti biasa karna biasanya hanya sedikit 2-3 jam saja.
Kalau untuk mapel produktif/kejuruan itu diblok seperti itu.
Terkadang bisa saja diblok seperti aturannya tetapi guru kejuruan
nya melakukan kolaborasi dengan cara team teaching jadi
dikerjakan secara barengan. Jadi dikelas 10 itu dasar kejuruan juga
sama sebetulnya kaya waktu kurikulum tigabelas (KURTILAS)
tetapi sekarang disatu paketkan Namanya Dasar Kejuruan, kalau
dulu ada Namanya Sindik, Etika Profesi. Kalau sekarang disatukan
menjadi 1, tetapi isinya terdiri dari mapel-mapel yang dulu pernah
dipecah dan sekarang disatukan. Jadi inovasi kita itu melakukan

19
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
blok, blok nya pun tidak full tetapi semi blok. Karena masih ada
jam guru mapel umum yang biasanya diawal atau diakhir, jadi
kalau diawal dulu 3 jam sisanya itu untuk mapel kejuruan atau
diakhir kejuruan dahulu baru sisanya untuk mapel umum. Karena
jam nya banyak ada 18 jam, 12 jam dan 22 jam.
7) Disini banyak sekali penggunaan teknologi nya. Yang pertama
untuk ujian kita sudah menggunakan CBT (Komputer Base) jadi
setiap ujian (UTS dan UAS) kita selalu menggunakan Lab
Komputer. Kita memliki 13 Lab Komputer. Kita juga mempunyai
sistem Namanya SAJAJAR digunakan untuk absen guru dikelas,
ada aplikasi SIMORIN digunakan untuk PKL, untuk rapot juga
sudah menggunakan aplikasi E-Rapot Sp, dikelas juga untuk segi
sarana cukup memadai seperti infocus, dan lcd. Semua kebutuhan
sarana untuk pembelajaran sudah tersedia. Tinggal dari guru nya
mau atau tidak untuk menggunakan nya saat pembelajaran
berlangsung.
8) Kalau untuk perkembangan karakter itu lebih ke siswaan, jadi
kalau ditahun kemaren kita ada workshop-workshop
perkembangan karakter mulai dari anti perundungan, anti narkoba,
camping Pendidikan dasar (CPD), LDKS, karakter bisa dibentuk
juga lewat ekskul dan profil pelajar Pancasila. Sekarang yang
paling utama nya kurikulum Merdeka itu adalah P5 (Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Jadi itu diharapkan dapat
menguatkan karakter siswa dari sisi karakter Pancasila nya seperti
mandiri, gotong royong, kreatif. Yang seperti itu ditingkatnya di
P5. Dipembelajaran juga ada P5, namun projek P5 nya tidak
sekaligus disatukan tetapi sisipkan dikegiatan-kegiatan kesiswaan.
Misalkan ada kegiatan kesiswaan seperti Bulan Bahasa meningkat
karakter melalui lomba-lomba (debat, storytelling, fashion show, e-
sport, dll). Kalau p5 yang kemandirian, kebhinekaan itu biasanya
di akhir-akhir setelah pelaksanaan ujian sumatif. Kegiatan P5 nya
dibidang Pekan Olahraga. Jadi dikuatkan karakter kebersamaan

20
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
kekeluargaan nya antar siswa baik dikelas, organisasi, ekskul dan
sebagainya. Jadi itu adalah ciri dikurikulum Merdeka ada P5,
sehingga P5 itu ada rapotnya. Untuk kurikulum Merdeka itu
rapotnya tidak seperti kurikulum 2013 yang hanya nilai saja, tetapi
dikurikulum Merdeka ini selain nilai ada juga rapot P5. Tetapi
bukan nilai yang dibukukan dirapot, ada (mulai berkembang, sudah
baik, dll) indikatornya bukan dinilai tetapi oleh deskripsi.

c) Pelaksanaan/Pengimplementasian (Actuating)
1) Kendalanya ada di mindset guru-guru yang masih paradigma lama
dan harus berganti ke paradigma baru. Jadi yang dulunya mungkin
masih banyak yang ceramahnya sekarang harus terpusat kepada
murid, dan kendala merubah pola pembelajaran di kelas juga,
karena sekarang harus serba project. Dan kalo dulu di kurikulum
2013 jarang sekali ada assessment awal, di kurikulum merdeka
harus ada sekali assessment awal, lalu harus ada assessment
diagnosis non kognitif untuk melihat minat siswa. Sedangkan dari
siswanya, tidak ada kendala apapun karena mereka dari awal
masuk kelas 10 langsung memakai kurikulum merdeka.

d) Pengawasan (Controlling)
1) Kalau dari siswa itu tidak ada perubahan karna mereka menerima
apa yang dilaksanakan disekolah jadi mereka pun tidak bisa
menolaknya. Mereka masuk ke SMK 3 Bandung menjadi sebagai
SMK Kurikulum Merdeka otomatis harus melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan kurikulum Merdeka. Sebetulnya SMK
3 Bandung ini banyak sebutan nya, ada:
• SMK COE (Centre of Excellent) ada beberapa ruangan
praktek yang didapatkan saat masih menjadi SMK COE
• SMK Pusat Keunggulan

21
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
• SMK Kurikulum Merdeka, yang pertama kali dari beberapa
sekolah di Bandung termasuk SMK 3 Bandung yang melaksanakan
Kurikulum Merdeka tahun pertama dan termasuk SMK 3 Bandung.
Kalau dari segi guru, guru pun sama tidak bisa menolak dan harus
melaksanakan nya. Disiasati nya itu dengan cara pelatihan, dan
sekarang juga sudah memasuki bantuan pemerintah tahap 2 untuk
SMK PK (Pusat Keunggulan) regular. Tahun kemaren juga
mendapatkan bantuan. Gunanya mendapatkan bantuan kalau dari
segi keuangan itu bukan uang bantuannya, jadi bantuan nya berupa
workshop. Kemaren telah melaksana sekitar minimal 6 workshop
untuk meningkatkan kompetensi guru dan sekarang pun sama
karena tahun sekarang mendapatkan bantuan PK regular, tentunya
kita melaksanakan workshop-workshop untuk meningkatkan
kompetensi guru. Kompentensi siswa pun ditingkatkan melalui
guru tamu, PJBL, dan Teaching Factory. jadi kompetensi guru
meningkat dan komputensi siswa juga diharapkan meningkat.
2) Melalui hasil survey kepuasan pelanggan dan mengadakan rapat
mutu pendidikan yang dimana hasil rapat tersebut pasti selalu ada
yang perlu ditingkatkan. Maka dari itu, setiap tahunnya SMK 3
selalu melakukan inovasi supaya kehadiran guru meningkat dan
juga meminimalisir pembelajaran kosong.
3) Kalau jumlah jam itu sudah ditentukan langsung dari pusat
(Kementrian), jadi kita dikasih struktur nya sama kemetrian
misalkan untuk SMK Kejuruan 1 minggu itu 48 jam dengan dibagi-
bagi PAI sekian jam, PKN sekian jam, Indonesia sekian jam, dan
termasuk mapel-mapel nya pun sudah ditentukan oleh pusat
(Kementrian). Jadi kita tinggal melaksanakan lalu
mengimplementasikan dan menentukan model pembelajaran yang
cocok dengan jumblah jam yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
Misalkan seperti ibu yang mengajar Matematika, kalau dulu di
kurikulum 2013 itu masuknya dimapel umum, kalau sekarang
sudah masuk dimapel kejuruan jadi sekarang mapel matematika,

22
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
bahasa Inggris, informatika itu adalah mapel-mapel produktif,
kalau dulu itu mapel umum biasa. Artinya mapel-mapel tersebut
harus menyesuaikan dengan kebutuhan dijurusan masing-masing.
Misalkan mapel matematika dijurusan perkantoran yang butuhkan
seperti apa, dan harus diselipkan di capaian pembelajaran (CP)
yang sebenernya sudah diberikan juga oleh pemerintah. Jadi cp-cp
memamng sudah dikasih oleh pemerintah dan kita hanya tinggal
mengembangkan ke tujuan pembelajaran, alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar.

3.6 Pembahasan
3.6.1 Kurikulum di SMKN 3 Bandung
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan program pendidikan
yang disusun dan disusun untuk membimbing proses pembelajaran di suatu
lembaga pendidikan, seperti sekolah, perguruan tinggi, atau lembaga
pelatihan. Tujuan utama kurikulum adalah untuk menyusun materi
pembelajaran, metode pengajaran, dan evaluasi yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam mencapai tujuan dari
kurikulum ini makan perlu dilakukan satu proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum hal ini melibatkan
upaya untuk merencanakan dan mengelola seluruh program pendidikan,
termasuk pemilihan materi ajar, metode pengajaran, pengembangan sumber
daya, serta pemantauan dan penilaian hasil pendidikan. Dengan adanya
manajemen kurikulum ini memastikan bahwa program pendidikan
memenuhi standar kualitas dan mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan
oleh lembaga pendidikan dan pihak berkepentingan.

Manajemen kurikulum yang ada di SMKN 3 Bandung terlihat


bahwa mereka sangat terfokus pada pencapaian tujuan Pendidikan yang
telah ditetapkan. Kurikulum tahunan dirancang dengan baik, seperti contoh
SMKN 3 Bandung ini disebut sebagai Angkatan pertama yang memakai
Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka adalah konsep pendidikan yang
memberi siswa lebih banyak kebebasan dalam memilih mata pelajaran

23
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
sesuai minat mereka, mendorong pembelajaran aktif, kreatif, dan
keterampilan abad ke-21, serta memanfaatkan teknologi pendidikan. Di
SMKN 3 Bandung ini menerapkan sepenuhnya kurikulum merdeka dari
kelas 10 hingga kelas 12. Yang tidak memakai kurikulum merdeka di
SMKN 3 Bandung ini hanya kelas 13 yaitu jurusan Manajemen Logistik.

Karena dari kelas 10 sampai kelas 12 full memakai kurikulum


Merdeka maka semua administrasi pembelajaran mengikuti struktur dari
kurikulum merdeka. Yang menjadi kendala dari transformasi kurikulum
2013 ke kurikulum merdeka yaitu adalah perubahan mindset guru-guru
yang masih berpegang pada paradigma pendidikan lama. Guru-guru perlu
bertransformasi dari pendekatan ceramah yang lebih tradisional menjadi
pendekatan yang lebih berpusat pada siswa. Mereka harus memahami
bahwa peran mereka sekarang lebih fokus pada membimbing dan
memfasilitasi pembelajaran siswa daripada sekadar menyampaikan
informasi. Selain itu, ada juga tantangan dalam mengubah pola
pembelajaran di kelas. Kurikulum Merdeka mendorong pendekatan
pembelajaran yang lebih proyek dan berbasis aktivitas, yang memerlukan
perubahan signifikan dalam metode pengajaran yang telah lama diterapkan.
Selain perubahan dalam gaya pembelajaran, Kurikulum Merdeka
memerlukan adanya asesmen awal untuk mengukur pemahaman siswa
sebelum memulai pembelajaran. Hal ini berbeda dengan Kurikulum 2013 di
mana asesmen awal jarang digunakan. Selain asesmen kognitif, Kurikulum
Merdeka juga membutuhkan asesmen non-kognitif, yang mencakup
pengukuran minat, motivasi, dan kemampuan sosial siswa. Semua
perubahan ini mengharuskan pendekatan yang lebih holistik dan terintegrasi
dalam proses pembelajaran. Namun, apabila dilihat dari sudut pandang
siswanya sendiri, karena mereka telah memakai Kurikulum Merdeka sejak
awal mereka memasuki kelas 10, maka mereka tidak mengalami kesulitan
atau kendala dalam mengikuti kurikulum tersebut. Ini membuat transisi ke
kurikulum baru berjalan lebih lancar dan siswa dapat mengikuti
pembelajaran sesuai dengan tujuan kurikulum tersebut tanpa hambatan.

24
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
3.6.2 Penanganan yang di lakukan SMKN 3 untuk menghadapi
perubahan Kurikulum

• Penanganan perubahan dalam konteks pendidikan, seperti


implementasi Kurikulum Merdeka, memerlukan pendekatan yang bijaksana
dan terencana. Penting untuk memulai dengan komunikasi yang kuat dan
jelas kepada semua pihak terkait, termasuk guru, siswa, orang tua, dan staf
pendidikan. Pelatihan dan pendampingan bagi guru dalam memahami dan
menerapkan perubahan adalah kunci. Pengelolaan perubahan harus
mendukung guru dalam beradaptasi dengan perubahan paradigma
pendidikan. Selain itu, perlu diidentifikasi dan diatasi kendala yang
mungkin muncul selama proses perubahan. Dalam penanganan perubahan
kurikulum yang dilakukan SMKN 3 Bandung mereka sering mengadakan
In House (IHT) yang biasanya dilaksanakan selama 5 hari. Tujuan in-house
training adalah meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kinerja guru
dalam proses pembelajaran, serta memenuhi kebutuhan sekolah,
meningkatkan produktivitas, dan mendukung pengembangan guru dan
sekolah. Selain IHT, SMKN 3 Bandung juga mengikuti BIMTEK dari
kementrian, yang mengikuti BIMTEK ini adalah Kepala Sekolah, Wakasek
Kurikulum, dan perwakilan dari guru mata pelajara, guru BK dan guru
kejuruan, para perwakilan. Dan yang terakhir dalan penanganan yang
dilakukan oleh SMKN 3 Bandung adalah Komunitas Praktisi Penggerak
(KPP). Komunitas Praktisi Penggerak, adalah kelompok komunitas yang
terdiri dari para praktisi atau profesional di berbagai sekolah yang memiliki
minat dan komitmen untuk berkontribusi aktif dalam menggerakkan
perkembangan dan pemajuan pendidikan. Tujuannya adalah untuk berbagi
pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik dalam dunia pendidikan,
serta bekerja sama untuk meningkatkan mutu pendidikan, inovasi
pembelajaran, dan pembangunan kemampuan para pendidik. KPP
Komunitas Praktisi Penggerak menciptakan platform kolaboratif yang
memungkinkan para praktisi di berbagai sekolah untuk berkomunikasi,
berkolaborasi, dan mengidentifikasi solusi terbaik dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah atau negara.

25
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
3.6.3 Kurikulum Operasional SMK Negeri 3 Bandung
A. Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
• Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
akan membekaai peserta didik berbagai keilmuan dan praktik
pada ruang lingkup pengelolaan Akuntansi dan Keuangan
Lembaga dan kewirausahaan. Di SMKN 3 Bandung, Program
Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga ini memiliki
konsentrasi keahlian yaitu Konsentrasi Keahlian Akuntansi dan
Keuangan yang berfokus pada keterampilan Pengelolaan
Akuntansi dan Keuangan Lembaga baik secara konvensional
maupun berbasis teknologi.
Kurikulum program keahlian Akuntansi dan Keuangan
Lembaga mengadopsi unit-unit kompetensi yang tercantum
dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi Keahlian
Bisnis Daring dan Akuntansi dan Keuangan Lembaga .
Penyusunan kurikulum Akuntansi dan Keuangan Lembaga juga
melibatkan industri. SMK Negeri 3 Bandung melibatkan PT
Lucas Djaja, PT Zahir dalam penyusunan kurikulum
operasionalnya. Jadi kurikulum yang dirancang merupakan hasil
dari berbagai saran, masukan, dan identifikasi dari berbagai
keterampilan yang dibutuhkan industri yang bergelut di bidang
Akuntansi dan Keuangan Lembaga.
Tujuan Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan
Lembaga adalah membekali peserta didik karakter sikap dan
moral etos kerja, pengetahuan, keterampilan, dan teknologi
dengan lingkup cakupan Dasar-dasar Bisnis dan Akuntansi dan
Keuangan Lembaga , Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan,
Etika Profesi, Aplikasi Pengolahan Angka/Spreadsheet,
Akuntansi Dasar, Perbankan Dasar, Praktek Akuntansi
Perusahaan Jasa, Dagang dan Manufaktur, Praktikum Akuntansi
Lembaga/Instansi Pemerintah, Akuntansi Keuangan, Komputer

26
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Akuntansi, Administrasi Pajak, dan Produk Kreatif dan
Kewirausahaan.
Adapun struktur kurikulum program keahlian Akuntansi
dan Keuangan Lembaga adalah sebagai berikut:
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Konsentrasi Keahlian : Akuntansi dan Keuangan

• Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan


Bisnis
Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan
Bisnis akan membekalai peserta didik berbagai keilmuan dan
praktik pada ruang lingkup pengelolaan bisnis dengan fokus pada
manajemen perkantoran dan manajemen logistik,
kewirausahaan, serta ketrampilan mengelola administrasi bisnis.
Di SMKN 3 Bandung, Program Keahlian Manajemen dan
Layanan Bisnis ini dibagi menjadi 2 konsentrasi keahlian yaitu
Konsentrasi Keahlian Manajemen Perkantoran yang berfokus
pada keterampilan mengelola layanan administrasi dan tata
kelola perkantoran, dan Konsentrasi Keahlian Manajemen
Logistik yang berfokus pada keterampilan mengelola layanan
administrasi pergudangan dan kelogistikan.
Kurikulum program keahlian Manajemen Perkantoran dan
Layanan Bisnis mengadopsi unit-unit kompetensi yang
tercantum dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi
Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis.
Penyusunan kurikulum Manajemen Perkantoran dan Layanan
Bisnis juga melibatkan industri. SMK Negeri 3 Bandung
melibatkan PT LEN, PT PINDAD, PT INTI untuk penyusunan
kurikulum operasional konsentrasi Manajemen Perkantoran dan
Juga PT POS, JNE, PT ALFAMART untuk penyusunan
kurikulum operasional konsentrasi Manajemen Logistik. Jadi

27
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
kurikulum yang dirancang merupakan hasil dari berbagai saran,
masukan, dan identifikasi dari berbagai keterampilan yang
dibutuhkan industri yang bergelut di bidang pemasaran, baik itu
industry layanan manajemen perkantoran maupun industry di
bidang manajemen logistik.
Tujuan Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan
Layanan Bisnis pada konsentrasi keahlian Manajemen
Perkantoran adalah membekali peserta didik karakter sikap dan
moral etos kerja, pengetahuan, keterampilan, dan teknologi
dengan lingkup cakupan Dasar-dasar Manajemen Perkantoran,
Teknologi Perkantoran, Korenpondensi, Kearsipan, Otomatisasi
Tata Kelola Kepegawaian, Otomatisasi Tata Kelola Keuangan,
Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan Prasarana, Otomatisasi Tata
Kelola Humas dan Keprotokolan, dan Produk Kreatif dan
Kewirausahaan. Sedangkan pada konsentrasi keahlian
Manajemen Logistik adalah membekali peserta didik karakter
sikap dan moral etos kerja, pengetahuan, keterampilan, dan
teknologi dengan lingkup cakupan Dasar-dasar Manajemen
Perkantoran, Penanganan Transportasi, Administrasi
Pergudangan, Manajemen Distribusi dan Delivery, Regulasi
Sektor Logistik dan Keselamatan Kerja, Manajemen
Transportasi, Manajemen Pergudangan, Manajemen Distribusi,
dan Freight Forwarding.
Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan
Bisnis di SMKN 3 Bandung, pada tahun 2021 ini diperkuat oleh
Guru khusus keterampilan kejuruan sejumlah 11 orang yang
keseluruhannya memiliki pendidikan sesuai dengan yang
disyaratkan. Guru guru tersebut seluruhnya pernah melakukan
pemagangan di industri dan juga serta telah mengikuti berbagai
program pelatihan serta sudah berpredikat asesor kompetensi.
Sarana praktik dan belajar yang ada di program keahlian
Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis dirancang untuk

28
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
menduplikasi situasi industri sebenarnya seperti minimarket dan
lab. Bisnis online, sehingga para lulusan SMK Negeri 3 Bandung
diharapkan menjadi insan profesional dalam bidang Manajemen
Perkantoran dan Layanan Bisnis baik di dalam maupun di luar
negeri, memiliki kepribadian, dan karakter industri.
Adapun struktur kurikulum program keahlian
Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis adalah sebagai
berikut:
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Konsentrasi Keahlian : Manajemen Perkantoran dan Manajemen
Logistik

• Program Keahlian Pemasaran


Program Keahlian Pemasaran siswa akan membekalai peserta
didik berbagai keilmuan dan praktik pada ruang lingkup pengelolaan
pemasaran bisnis, kewirausahaan, serta ketrampilan menjual produk
dan layanan jasa. Di SMKN 3 Bandung, Program Keahlian
pemasaran ini dibagi menjadi 2 konsentrasi keahlian yaitu
Konsentrasi Keahlian Bisnis Retail yang berfokus pada
keterampilan pemasaran secara konvensional, dan Konsentrasi
Keahlian Pemasaran Online yang berfokus pada keterampilan
pemasaran secara daring.
Kurikulum program keahlian Pemasaran mengadopsi unit-unit
kompetensi yang tercantum dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II
Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran. Penyusunan
kurikulum Pemasaran juga melibatkan industri. SMK Negeri 3
Bandung melibatkan PT Alfamart, PT Transmart, PT Yogya untuk
Bandung dalam penyusunan kurikulum operasional konsentrasi
Bisnis Retail dan Juga Cyberlabs, Sasana Digital untuk penyusunan
kurikulum operasional konsentrasi Pemasaran Online. Jadi
kurikulum yang dirancang merupakan hasil dari berbagai saran,

29
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
masukan, dan identifikasi dari berbagai keterampilan yang
dibutuhkan industri yang bergelut di bidang pemasaran, baik itu
industry bisnis retail maupun industry di bidang jasa pemasaran
online.
Tujuan Program Keahlian Pemasaran pada konsentrasi
keahlian bisnis retail adalah membekali peserta didik karakter sikap
dan moral etos kerja, pengetahuan, keterampilan, dan teknologi
dengan lingkup cakupan Dasar-dasar Bisnis dan Pemasaran,
Marketing, Perencanaan Bisnis, Komunikasi Bisnis, Pengemasan
dan Pengiriman Produk, Customer Service, Pengelolaan Bisnis
Ritel, Visual Merchandising, dan Produk Kreatif dan
Kewirausahaan. Sedangkan pada konsentrasi keahlian Pemasaran
Online adalah membekali peserta didik karakter sikap dan moral
etos kerja, pengetahuan, keterampilan, dan teknologi dengan
lingkup cakupan Dasar-dasar Bisnis dan Pemasaran, Marketing,
Perencanaan Bisnis, Komunikasi Bisnis, Penataan Produk,
Pengelolaan Bisnis Online, Administrasi Transaksi, dan Produk
Kreatif dan Kewirausahaan.
Adapun struktur kurikulum program keahlian Pemasaran adalah
sebagai berikut:
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Program Keahlian : Pemasaran
Konsentrasi Keahlian : Bisnis Retail dan Pemasaran Online

B. Bidang Keahlian Seni dan Ekonomi Kreatif


• Program Keahlian Desain Komunikasi Visual
Program Keahlian Desain Komunikasi Visual membekali peserta
didik berbagai keilmuan dan praktik pada ruang lingkup pengelolaan
Desain dan Komunikasi Visual, kewirausahaan, serta ketrampilan
memproduksi beragam produk multimedia. Di SMKN 3 Bandung,
Program Keahlian ini memiliki fokus konsentrasi keahlian yaitu
pada Konsentrasi Keahlian Multimedia.

30
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Kurikulum program keahlian Desain dan Komunikasi Visual
mengadopsi unit-unit kompetensi yang tercantum dalam Skema
Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi Keahlian Multimedia.
Penyusunan kurikulum Multimedia juga melibatkan industri. SMK
Negeri 3 Bandung melibatkan PT Jonas, Millea Lab, Cyberlabs
dalam penyusunan kurikulum operasional konsentrasi Bisnis
Multimedia. Jadi kurikulum yang dirancang merupakan hasil dari
berbagai saran, masukan, dan identifikasi dari berbagai
keterampilan yang dibutuhkan industri yang bergelut di bidang
Multimedia.
Tujuan Program Keahlian Desain dan Komunikasi Visual pada
konsentrasi keahlian multimedia ini adalah membekali peserta didik
karakter sikap dan moral etos kerja, pengetahuan, keterampilan, dan
teknologi dengan lingkup cakupan Dasar-dasar Desain dan
Komunikasi Visual, Sistem Komputer, Komputer dan Jaringan
Dasar, Pemograman Dasar, Dasar Desain Grafis, Desain Grafis
Percetakan, Desain Media Interaktif, Teknik Animasi 2 D dan 3 D,
Teknik Pengolahan Audio dan Video dan Produk Kreatif dan
Kewirausahaan.
Program Keahlian Dsain Komunikasi Visual di SMKN 3
Bandung, pada tahun 2021 ini diperkuat oleh Guru khusus
keterampilan kejuruan sejumlah 8 orang yang keseluruhannya
memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan. Guru guru
tersebut seluruhnya pernah melakukan pemagangan di industri dan
juga serta telah mengikuti berbagai program pelatihan serta sudah
berpredikat asesor kompetensi. Sarana praktik dan belajar yang ada
di program keahlian Multimedia dirancang untuk menduplikasi
situasi industri sebenarnya sehingga para lulusan SMK Negeri 3
Bandung diharapkan menjadi insan profesional dalam bidang
Multimedia baik di dalam maupun di luar negeri, memiliki
kepribadian, dan karakter industri.

31
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Adapun struktur kurikulum program keahlian Multimedia adalah
sebagai berikut:
Bidang Keahlian : Seni dan Ekonomi Kreatif
Program Keahlian : Desain Komunikasi Visual
Konsentrasi Keahlian : Multimedia

C. Bidang Keahlian Pariwisata


• Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata
Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata siswa akan
membekalai peserta didik berbagai keilmuan dan praktik pada
ruang lingkup pengelolaan Usaha Layanan Pariwisata,
kewirausahaan, serta ketrampilan menjual produk dan layanan jasa
pariwisata. Di SMKN 3 Bandung, Program Keahlian Usaha
Layanan Pariwisata ini memiliki konsentrasi keahlian yaitu
Konsentrasi Keahlian Usaha Perjalanan Wisata yang berfokus pada
keterampilan Layanan Perjalanan Pariwisata dan MICE.
Kurikulum program keahlian Usaha Layanan Pariwisata
mengadopsi unit-unit kompetensi yang tercantum dalam Skema
Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan
Usaha Layanan Pariwisata. Penyusunan kurikulum Usaha Layanan
Pariwisata juga melibatkan industri. SMK Negeri 3 Bandung
melibatkan HPI (Himpunan Pramu Wisata) dalam penyusunan
kurikulum operasionalnya. Jadi kurikulum yang dirancang
merupakan hasil dari berbagai saran, masukan, dan identifikasi dari
berbagai keterampilan yang dibutuhkan industri yang bergelut di
bidang Usaha Layanan Pariwisata.
Tujuan Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata pada
konsentrasi keahlian bisnis retail adalah membekali peserta didik
karakter sikap dan moral etos kerja, pengetahuan, keterampilan,
dan teknologi dengan lingkup cakupan Dasar-dasar Bisnis dan
Usaha Layanan Pariwisata, Dasar-dasar Pariwisata, Komunikasi
Industri Pariwisata, Sanitasi, Hyegiene, dan Keselamatan Kerja,

32
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
Bahasa Asing, Pemesanan dan Penghitungan Tarif Penerbangan,
Perencanaan dan Pengelolaan Perjalanan Wisata, Pemanduan
Pejalanan Wisatan, Pengelolaan Meeting, Incentive, Conference
dan Exibition, dan Produk Kreatif dan Kewirausahaan.
Program Keahlian Usaha Layanan Pariwisata di SMKN 3
Bandung, pada tahun 2021 ini diperkuat oleh Guru khusus
keterampilan kejuruan sejumlah 8 orang yang keseluruhannya
memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan. Guru guru
tersebut seluruhnya pernah melakukan pemagangan di industri dan
juga serta telah mengikuti berbagai program pelatihan serta sudah
berpredikat asesor kompetensi. Sarana praktik dan belajar yang ada
di program keahlian Usaha Layanan Pariwisata dirancang untuk
menduplikasi situasi industri sebenarnya sehingga para lulusan
SMK Negeri 3 Bandung diharapkan menjadi insan profesional
dalam bidang Usaha Layanan Pariwisata baik di dalam maupun di
luar negeri, memiliki kepribadian, dan karakter industri.
Kurikulum dan proses pembelajaran dirancang untuk
mendorong peserta didik untuk aktif, kreatif, mandiri, percaya diri,
dan menjadi generasi yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila.
Kegiatan praktik baik sekolah maupun praktik kerja lapangan
dipersiapkan dengan baik untuk membentuk mental yang kuat dan
mengasah ketrampilan serta keahlian peserta didik. Hal ini
bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang siap bekerja,
melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi, ataupun
berwirausaha.
Adapun struktur kurikulum program keahlian Usaha
Layanan Pariwisata adalah sebagai berikut:
Bidang Keahlian : Pariwisata
Program Keahlian : Usaha Layanan Pariwisata
Konsentrasi Keahlian : Usaha Perjalanan Wisata

33
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
3.6.4 Evaluasi Kurikulum di SMKN 3 Bandung

Evaluasi kurikulum adalah proses penilaian dan pengawasan


terhadap kurikulum yang diterapkan dalam suatu sistem pendidikan atau
lembaga. Tujuan utamanya adalah untuk mengevaluasi efektivitas,
relevansi, dan kesesuaian kurikulum dengan tujuan pendidikan, kebutuhan
siswa, perkembangan sosial, dan perubahan lingkungan. Evaluasi
diperlukan untuk memaksimalkan efektivitas pembelajaran, menyesuaikan
dengan perubahan, memahami kebutuhan siswa, memastikan akuntabilitas,
dan menjaga mutu pendidikan.

Dalam melakukan evaluasi SMKN 3 Bandung selalu melakukan


evaluasi yang secara umum dilakukan di pertengahan semester satu atau saat
akhir semester. Namun, untuk evaluasi juga bisa dilakukan secara tidak
terlalu resmi yaitu pada saat rapat dinas di setiap tanggal 17. Dengan
evaluasi kurikulum ini sekolah bisa mengetahui aspek mana yang harus
diperbaiki dan ditingkatkan.

Dalam evaluasi kurikulum ini mencakup beberapa hal seperti


Evaluasi Hasil Belajar yaitu mengukur pencapaian siswa terhadap tujuan
pembelajaran dan standar kompetensi yang telah ditetapkan, evaluasi Proses
Pembelajaran yaitu dengan mengamati dan menilai metode pengajaran,
materi ajar, serta interaksi antara guru dan siswa, Evaluasi Materi Ajar
dengan menilai kecocokan dan relevansi materi ajar dengan tujuan
pembelajaran dan kebutuhan siswa, Evaluasi Metode Pengajaran yaitu
mengevaluasi efektivitas metode pengajaran yang digunakan dalam
menyampaikan materi kepada siswa, Evaluasi Peralatan dan Sumber Daya
dengan memeriksa ketersediaan dan kecukupan peralatan, buku teks,
teknologi, dan sumber daya pendukung pembelajaran, Evaluasi Guru
dengan mengevaluasi kinerja guru, termasuk kemampuan mengajar,
pemahaman terhadap kurikulum, dan interaksi dengan siswa dan Evaluasi
Umpan Balik Siswa dengan mengumpulkan masukan dan umpan balik dari
siswa untuk memahami pengalaman mereka dalam pembelajaran.

34
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
3.6.5 Program atau inovasi SMKN 3 untuk para Siswanya
Dalam konteks implementasi kurikulum, program merujuk pada
rangkaian rencana dan tindakan yang dirancang untuk mengajar dan
membimbing siswa dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Program kurikulum mencakup struktur pelajaran, mata
pelajaran, metode pengajaran, serta sumber daya yang digunakan untuk
memberikan pendidikan kepada siswa. Program ini mencakup pengaturan
materi pelajaran, alokasi waktu, urutan pembelajaran, dan aspek praktis
lainnya dalam pelaksanaan kurikulum.

Sementara itu, inovasi dalam implementasi kurikulum mengacu


pada perubahan atau pengenalan elemen-elemen baru yang dapat
meningkatkan efektivitas dan relevansi kurikulum. Inovasi dapat mencakup
penggunaan teknologi dalam pembelajaran, pengembangan metode
pengajaran yang lebih interaktif, peningkatan materi ajar yang lebih relevan
dengan perkembangan terkini, dan pengintegrasian keterampilan abad ke-
21 dalam kurikulum. Inovasi bertujuan untuk memperbaiki pengalaman
pembelajaran siswa, meningkatkan prestasi akademik, dan mempersiapkan
siswa untuk tuntutan masa depan yang berubah-ubah. Inovasi juga dapat
membantu kurikulum tetap up-to-date dengan perkembangan sosial,
ekonomi, dan teknologi.

Program yang dimiliki SMKN 3 Bandung yang merupakan


implementasi dari kurikulum Merdeka adalah Guru Tamu, Program Guru
tamu adalah inisiatif yang mengundang profesional, ahli, atau praktisi dari
berbagai bidang atau industri untuk memberikan wawasan praktis dan
pengalaman langsung kepada siswa SMKN 3 Bandung. Tujuan utama
program ini adalah untuk memberikan siswa pemahaman yang lebih baik
tentang dunia kerja dan mengenalkan mereka pada kebutuhan dan tuntutan
industri atau profesi tertentu. Guru tamu di SMK biasanya akan berbagi
pengetahuan tentang perkembangan terkini dalam industri, tren pekerjaan,
keterampilan yang diperlukan, dan pengalaman sehari-hari dalam pekerjaan
mereka. Ini membantu siswa mempersiapkan diri untuk karier mereka dan
memahami aplikasi praktis dari pembelajaran di sekolah dalam konteks

35
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
dunia kerja. Program guru tamu di SMK adalah upaya untuk menjembatani
kesenjangan antara pendidikan formal dan kebutuhan industri, dan
mempersiapkan siswa untuk menjadi tenaga kerja yang kompeten dan siap
kerja. Program guru tamu ini diadakan setiap dua kali dalam satu bulan.

Program lainnya yaitu PJBL (Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis


Luar Sekolah) di SMKN 3 adalah inisiatif yang dirancang untuk
memfasilitasi pembelajaran jarak jauh bagi siswa SMK di luar lingkungan
kelas tradisional. PJBL berfokus pada pembelajaran yang lebih mandiri,
kolaboratif, dan kontekstual. Dalam konteks SMK, program ini dapat
mencakup pembelajaran praktis, pemecahan masalah, dan pengembangan
keterampilan yang relevan dengan industri atau profesi tertentu. Tujuannya
adalah untuk memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang relevan dengan pekerjaan mereka di dunia nyata sambil
belajar secara fleksibel dan sesuai dengan jadwal mereka. PJBL dapat
mengintegrasikan teknologi pendidikan seperti pembelajaran daring,
sumber daya pembelajaran luar kelas, dan proyek-proyek praktis yang dapat
dikerjakan oleh siswa di luar lingkungan sekolah. Program ini bertujuan
untuk mempersiapkan siswa SMK untuk menjadi tenaga kerja yang siap
kerja dengan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan industri.

Dan yang terakhir adalah TeFa. TeFa (Teaching Factory) adalah


konsep pendidikan yang memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih
kontekstual dan nyata kepada siswa. TeFa menciptakan lingkungan
pembelajaran yang mensimulasikan atau meniru suasana kerja di dunia
industri atau perusahaan. Dalam konteks SMK, ini bisa mencakup Simulasi
Lingkungan Kerja yaitu, menyediakan ruang dan fasilitas yang meniru
tempat kerja nyata, seperti pabrik atau perusahaan, di mana siswa dapat
berlatih dan mendapatkan pengalaman praktis. Proyek dan Tugas Berbasis
Industi yaitu memberikan proyek-proyek yang relevan dengan industri atau
profesi tertentu sehingga siswa dapat menerapkan keterampilan dan
pengetahuan yang mereka pelajari dalam situasi nyata. Kolaborasi dengan
Industri yaitu melibatkan kerjasama dengan perusahaan atau industri di
sekitar sekolah untuk memberikan akses langsung ke pengalaman kerja,

36
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
mentor, dan pelatihan. Dan yang terakhir pengajaran yang Kontekstual yaitu
mengintegrasikan pembelajaran dalam konteks pekerjaan dan industri
sehingga siswa dapat memahami aplikasi praktis dari pelajaran yang mereka
terima.

Tujuan TeFa adalah untuk mempersiapkan siswa SMKN 3 Bandung


dengan keterampilan dan pengalaman yang relevan dengan dunia kerja,
sehingga mereka lebih siap untuk memasuki pasar kerja setelah lulus.
Program ini membantu siswa memahami lingkungan kerja,
mengembangkan keterampilan praktis, dan memiliki pengalaman kerja
nyata yang dapat meningkatkan peluang karir mereka.

37
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Makalah ini membahas berbagai aspek manajemen kurikulum di SMKN 3
Bandung. Urgensinya peran staf kurikulum dalam manajemen kurikulum, proses
penyusunan kurikulum, implementasi kurikulum, evaluasi kurikulum, dan masalah
serta solusi manajemen kurikulum.

Manajemen kurikulum yang efektif sangat penting untuk meningkatkan


kualitas pendidikan di SMK Negeri 3 Bandung. Narasumber menyarankan
beberapa cara untuk meningkatkan manajemen kurikulum, seperti meningkatkan
koordinasi antara staf kurikulum dan guru, meningkatkan evaluasi kurikulum, dan
mempertimbangkan kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar kerja saat menyusun
kurikulum.

Di SMKN 3 sendiri, kurikulum dikelola dengan sangat baik. Manajemen


kurikulum yang diterapkan sudah menjadi salah satu yang terbaik apabila
dibandingkan dengan banyak sekolah serupa di Kota Bandung. Dengan segala
perlengkapan dan infrastruktur yang mendorong kemajuannya, SMKN 3 bisa
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan baik. Hal ini juga didukung
dengan adanya guru-guru yang profesional dan mampu beradaptasi dengan efektif.

Dengan demikian, makalah ini dapat memberikan wawasan dan


pengetahuan yang berguna bagi pembaca yang tertarik dengan topik manajemen
kurikulum di SMKN 3 Bandung.

4.2 Saran
Berdasarkan simpulan dan data yang ditemukan di lapangan, maka ada
beberapa saran yang perlu disampaikan peneliti kepada berbagai pihak terkait
dan berkepentingan, antara lain:

1. Pihak lembaga pendidikan perlu secara teratur mengevaluasi kurikulum


mereka dan mengadaptasikannya sesuai dengan perkembangan pendidikan
dan kebutuhan siswa.

38
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
2. Memperkuat pelibatan semua stakeholder dalam proses pengambilan
keputusan terkait kurikulum, sehingga dapat menciptakan kurikulum yang
lebih relevan dan bermanfaat.
3. Menyediakan pelatihan dan dukungan yang memadai bagi guru dalam
mengimplementasikan kurikulum, serta memfasilitasi pengembangan
keterampilan mereka.
4. Memantau dan mengukur hasil dari perubahan kurikulum untuk
memastikan bahwa tujuan pendidikan tercapai dan siswa mengalami
perkembangan yang positif.

39
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Adiwikarta,S, 1994. Kurikulum yang Berorientasi pada Kekinian, Kurikulum untuk
Abad 21, Jakarta: Grasindo.
Abdullah, Idi. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Jakarta: Ar-
Ruzz Media.
Hidayati, W., Syaefudin, M. P., & Muslimah, U. (2021). Manajemen Kurikulum
dan Program Pendidikan (Konsep dan Strategi Pengembangan) (Vol.
1). Semesta Aksara.
Huda, N. (2017). Manajemen Pengembangan Kurikulum. Al-Tanzim: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 1(2), 52-75.
Kusnandar. 2007. Guru Profisional. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Lazwardi, D. (2017). Manajemen kurikulum sebagai pengembangan tujuan
pendidikan. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 7(1), 119-125.
Ma'arif, F. (2020). Manajemen Kurikulum. Prosiding Pascasarjana IAIN Kediri, 3,
207-2014.
Nasbi, I. (2017). Manajemen kurikulum: Sebuah kajian teoritis. Idaarah: Jurnal
Manajemen Pendidikan, 1(2).
Nasution, S. 2008. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana S. 2002. Pengembangan Kurikulum: Teori dan
Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya

40
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
LAMPIRAN

A. Dokumentasi Kegiatan

41
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan
B. Surat Observasi

42
Kelompok 1 Pengelolaan Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai