Logika 02 Des
Logika 02 Des
Soal!
1. Jelaskan konsep himpunan beserta operasi-operasi dasar seperti gabungan, irisan, dan
komplemen. Berikan contoh penerapannya dalam konteks kehidupan sehari-hari.
2. Jelaskan konsep kardinalitas suatu himpunan dan perbedaan antara himpunan hingga dan
himpunan tak hingga. Berikan contoh kardinalitas dari himpunan-himpunan yang berbeda.
3. Jelaskan bagaimana operasi himpunan dapat diterapkan pada himpunan angka. Berikan contoh
konkretnya dengan menghitung gabungan, irisan, dan komplemen dari dua himpunan angka A =
{1, 2, 3, 4} dan B = {3, 4, 5, 6}.
4. Jelaskan konsep kardinalitas dan berikan contoh penerapannya pada himpunan bilangan
prima. Hitung kardinalitas himpunan bilangan prima kurang dari 20 dan jelaskan mengapa
himpunan ini termasuk himpunan hingga.
Jawab:
1. Konsep Himpunan dan Operasi Dasar:
- Operasi Dasar:
- Gabungan (A ∪ B): Misalnya, gabungan antara himpunan pelajar dan himpunan penggemar
musik akan menjadi pelajar yang juga suka musik.
- Irisan (A ∩ B): Jika A adalah himpunan buku yang dimiliki seseorang dan B adalah himpunan
buku yang dibacanya tahun ini, irisan adalah buku yang dimiliki dan dibaca.
- Komplemen (A'): Jika A adalah himpunan siswa yang lulus ujian, komplemennya (A') adalah
siswa yang tidak lulus.
- Gabungan: Gabungan antara himpunan penikmat kopi dan himpunan pengguna gadget
menghasilkan orang yang menikmati kopi sambil menggunakan gadget.
- Irisan: Irisan antara himpunan pengguna transportasi umum dan himpunan pekerja kantoran
adalah orang yang menggunakan transportasi umum untuk pergi bekerja.
- Komplemen: Jika A adalah himpunan pelanggan yang sudah membayar tagihan, maka A'
(komplemennya) adalah pelanggan yang belum membayar tagihan.
Konsep ini membantu menganalisis hubungan dan karakteristik antar kelompok dalam berbagai
konteks kehidupan sehari-hari.
- Kardinalitas: Ukuran atau jumlah elemen dalam suatu himpunan. Representasinya dapat berupa
bilangan bulat atau konsep tak hingga.
1. Himpunan Hingga:
- Misalnya, himpunan warna bendera nasional suatu negara: {merah, putih, biru}.
Kardinalitasnya adalah 3.
3. Himpunan Campuran:
- Himpunan semua kata dalam kamus bahasa tertentu. Kardinalitasnya tak hingga karena
jumlah kata dalam bahasa dapat terus bertambah.
Perbedaan utama adalah pada batasan jumlah elemen. Himpunan hingga memiliki jumlah elemen
terbatas, sementara himpunan tak hingga memiliki jumlah elemen yang tidak terbatas atau terus
berkembang.
1. Gabungan (A ∪ B): Himpunan semua elemen yang ada di A atau B atau keduanya.
- Contoh: \(A \cup B = \{1, 2, 3, 4, 5, 6\}\)
3. Komplemen (A' atau B'): Himpunan semua elemen di luar A atau B, relatif terhadap himpunan
yang lebih besar (universum).
- Contoh: \(A' = \{5, 6\}\)
Dengan himpunan angka A = {1, 2, 3, 4} dan B = {3, 4, 5, 6}, hasil dari operasi-operasi tersebut
dapat dijelaskan seperti di atas. Operasi himpunan ini membantu menggambarkan hubungan dan
sifat elemen-elemen dalam himpunan angka yang diberikan.
Himpunan ini termasuk himpunan hingga karena jumlah bilangan primanya dalam rentang
tertentu terbatas dan dapat dihitung, berbeda dengan himpunan tak hingga yang memiliki jumlah
elemen tak terbatas.
- Himpunan \(A\) dapat direpresentasikan sebagai \(A = \{a_1, a_2, a_3, \ldots, a_n\}\), dengan \
(n\) adalah kardinalitas atau jumlah elemen dalam \(A\).
Kardinalitas Subkumpulan B dari A (0 hingga n):
- Subkumpulan \(B\) dari \(A\) adalah setiap kombinasi elemen-elemen dari \(A\) yang dapat
dipilih. Jumlah elemen dalam \(B\) dapat bervariasi dari 0 hingga \(n\).
- Misalkan \(A = \{x, y, z, w\}\) dengan \(n=4\). Kardinalitas subkumpulan \(B\) dari \(A\) dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Kardinalitas subkumpulan \(B\) berkisar dari 0 hingga \(n=4\) sesuai dengan jumlah elemen
dalam \(A\).