Anda di halaman 1dari 6

Program Studi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan


Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Jl. Letnan Kolonel Jl. Endro Suratmin, Sukarame, Kec. Sukarame, Kota
Bandar Lampung, Lampung 35131

TUGAS PERTEMUAN 2
ANALISIS ARTIKEL
1. Dosen akan memberikan 1 artikel
2. Reviewlah artikel tersebut, bersama rekan kelompok dan isilah hasil review di lembar yang sudah
disediakan
3. Baca dan analisis artikelnya (kuasai)
4. Presentasikan seolah itu merupakan hasil penelitian kalian
5. Kita akan bermain role-player, akan ada kelompok yang bertugas presentasi, menjadi penguji,
menjadi pembimbing, menjadi notulis
Berikut adalah standar review artikel sebagai dasar anda mereview paper. Terimakasih atas perhatiannya

ANALISIS ARTIKEL

INFORMASI EDITOR
KELAS : BKPI V D
KELOMPOK : 6
NAMA DAN NPM : Fariz Qullah Ikhsan (2111080126)
Lusy Eristha ( 2111080053)
Rahma Fany Putri (2111080161)
PANEL PENGUJI
Ketua : Alifa Febrianti Lestari
Penguji 1 : Erisa Afrianti
Penguji 2 : Erna Fina Yunita
KOMENTAR
Judul
Judul Paper : Bagaimana Pengalaman Konselor Muslim dalam
Melaksanakan Konseling Online Sesi Tunggal pada
Remaja?
Kemenarikan Bahasa : Sangat Menarik
Afiliasi : Bimbingan dan Konseling islam, Tarbiyah dan
Keguruan, UIN Salatiga, Semarang, Indonesia.
Email Corresponding Author : mulawarman@mail.unnes.ac.id
Abstrak
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
pengalaman konselor muslim dalam melaksanakan
layanan konseling online satu sesi yang berfokus
pada solusi bagi remaja.
Metode Penelitian (termasuk : penelitian ini terlebih dahulu menyiapkan
sampel, dan teknik analisis data) instrumen, dan daftar pertanyaan, sebagai pedoman
wawancara untuk pengumpulan data. Setelah proses
pengumpulan data, peneliti menganalisis 1 | P a g edan
menafsirkan data. Data dianalisis menggunakan
pendekatan kualitatif melalui analisis tematik. Data
tersebut kemudian diklasifikasikan menjadi tiga
subtema; Yakni menciptakan hubungan konseling
online yang aman dan nyaman, kemampuan
komunikasi dasar dalam konseling online, dan
manajemen waktu dalam konseling online
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa membangun
hubungan dalam layanan konseling online
memerlukan penerimaan, strategi, dan keterbukaan
diri konselor. Selama proses konseling online,
konselor perlu menerapkan keterampilan dasar
konseling dan teknik khusus dalam strategi
konseling satu sesi yang berfokus pada solusi. Itu
adalah pertanyaan penskalaan, pertanyaan
keajaiban, dan pertanyaan pengecualian.
Manajemen waktu dalam pelaksanaan konseling
online juga menjadi tantangan bagi konselor. Waktu
yang fleksibel perlu dikelola dengan baik agar tidak
menghambat proses konseling. Itu adalah
pertanyaan penskalaan, pertanyaan keajaiban, dan
pertanyaan pengecualian. Manajemen waktu dalam
pelaksanaan konseling online juga menjadi
tantangan bagi konselor. Waktu yang fleksibel perlu
dikelola dengan baik agar tidak menghambat proses
konseling. Itu adalah pertanyaan penskalaan,
pertanyaan keajaiban, dan pertanyaan pengecualian.
Manajemen waktu dalampelaksanaan konseling
online juga menjadi tantangan bagi konselor. Waktu
yang fleksibel perlu dikelola dengan baik agar tidak
menghambat proses konseling.
Kesimpulan yang menjawab : Fokus penelitian ini adalah melihat pengalaman
hipotesis konselor dalam menerapkan model konseling online
dengan pendekatan konseling singkat, khususnya
dalam menggali kondisi emosi konseli dan beberapa
permasalahan komunikasi yang muncul dalam
interaksi terapeutik online serta bagaimana strategi
konselor dalam mengatasinya. beberapa kendala
tersebut.
Keywords :
Alfabetik : Konselor pengalaman; konseling online; konseling
sesi tunggal yang berfokus pada solusi
Jumlah kata kunci : 4
Pendahuluan
Hot issue : konseling online mempunyai tantangan tersendiri
terkait tradisi keagamaan. Konseling berbasis agama
mempunyai ciri dan keunikan tersendiri dalam
memandang manusia, mencapai tujuan
kesejahteraan, serta dalam praktik layanan
konseling. Menurut pandangan Islam, hakikat
manusia diciptakan Allah dalam keadaan sulit dan
diberi cobaan untuk mengukur kesabaran dan
keimanannya. Allah berfirman dalam Al-Quran surat
Al Balad ayat 4 yang artinya, “Sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dalam keadaan susah”
(Ali, 2004). Kemudian, dalam Al-Quran surat Al
Baqarah ayat 155 artinya, “Dan sesungguhnya Kami
akan menguji kamu dengan sesuatu rasa takut dan
lapar serta hilangnya harta, nyawa dan buah-
buahan, namun sampaikanlah kabar baik kepada
orang yang sabar” (Ali, 2004). Merujuk pada ayat
tersebut dapat diambil hikmah bahwa
permasalahan yang dialami remaja hendaknya
diselesaikan dengan baik agar memperoleh
2|Page
kebahagiaan dan kesejahteraan psikologis. Oleh
karena itu, mereka perlu diberikan intervensi
tersendiri untuk meningkatkan karakter positifnya
dan fokus pada optimalisasi potensi dan
pengembangan diri.
Preview research (state of the art) : Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
konseling online berbentuk teknologi konseling
virtual, yaitu, situs web, telepon atau ponsel, email,
konferensi video, obrolan, pesan instan, komputer,
dan jejaring sosial lainnya. Aspek etika yang harus
dipatuhi konselor online adalah membangun
hubungan baik di Internet, kerahasiaan saat
melakukan konsultasi, aspek hukumtelekomunikasi
melalui Internet, dan perizinan. Oleh karena itu,
konselor online perlu bersikap profesional dalam
melakukan konseling virtual dengan mempertikan
etika.
Novelty : Perkembangan konseling internet di Indonesia
terutama sejak munculnya aplikasi jejaring sosial
dalam kedua bentuk, seperti Zoom Meeting, Cloud,
Google Meeting, Google Talk, Line, WhatsApp, Email,
Facebook dan jenis aplikasi lainnya. dan pesan
instan. Layanan ini disediakan oleh konsultan online
untuk memberikan bantuan yang diperlukan dari
klien ketika konseling tatap muka tidak
memungkinkan. Dewasa ini para remaja, pelajar dan
orang tua sering mengatakan demikian, karena
jejaring media sosial telah menjadi bagian dari gaya
hidup baru dan internet telah menjadi media
komunikasi yang efektif dan efisien bagi masyarakat.
masalah yang Anda hadapi dalam konteks Anda.
Menyadari pentingnya konseling online, para
konsultan secara konseptual memahami konseling
lingkungan. Eco-conseling Indonesia secara khusus
diperkenalkan ketika eco-conseling merupakan
layanan konseling online
Pengutipan : [1] Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Jil. 6, No.1,
hlm.130-151, 2023 151
[2] Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Jil. 6, No.1,
hlm.130-151, 2023 138
[3] Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam Jil. 6, No.1,
hlm.130-151, 2023 136
[4] Dowell, & JS, B. (2019). Perilaku nonverbal terapis
dan persepsi empati, aliansi, dan kredibilitas
pengobatan. Jurnal Integrasi Psikoterapi, 23(2), 158–
165. https:// psycnet.apa.org/doi/10.1037/a0031421
Drago, A., Winding, TN, & Antypa, N. (2019). Konferensi
video dalam psikiatri, sebuah meta- analisis penilaian
dan pengobatan.Psikiatri Eropa,36, 29–37.
https://doi.org/ 10.1016/j.eurpsy.2016.03.007
Dugdale, S., Elison-Davies, S., Semper, H., Ward, J., &
Davies, G. (2019). Apakah Komputer- Program
Perawatan Berbasis Efektif dalam Mengurangi Gejala
Penyalahgunaan Zat dan Kesulitan Kesehatan Mental
pada Orang Dewasa? Tinjauan Sistematis. Jurnal
Diagnosis Ganda,15(4), 291–
311.https://doi.org/10.1080/15504263.2019.1652381
Eltantawy, N. (2018). Islam Dot Com: Wacana Islam
Kontemporer di Dunia Maya. Arab Studi Triwulanan,
34(2), 126–128.beasiswa Google
[5] Naini, R., Wibowo, ME, & Mulawarman, M. (2021).
Kemanjuran Konseling Kelompok Online dengan
Pendekatan Kognitif Berbasis Mindfulness
Tabel dan Grafik : Tidak ada
Metode
Metode penelitian : Metode penelitian ini menggunakan desain
Consensual Qualitative Research (CQR). Sebelum
3 | P adahulu
peneliti melakukan penelitian ini terlebih ge
menyiapkan instrumen, dan daftar pertanyaan,
sebagai pedoman wawancara untuk pengumpulan
data. Selama penelitian dilakukan Forum Group
Discussion (FGD) pada awal dan akhir layanan
konseling. Di dalam Pada FGD awal, ketua
penelitian memberikan pembekalan kepada
konselor yang akan melaksanakan layanan
konseling online satu sesi fokus solusi. FGD terakhir
dilaksanakan setelah konselor melakukan layanan
konseling hingga mencapai hasil konsensus.
Proses Penelitian (Penentuan : Subyek penelitian ini adalah 9 orang konselor
populasi/sampel/informan, Teknik muslim. Kualifikasi konselor yang menjadi subjek
pengumpulan data, Instrument penelitian minimal lulusan Bimbingan dan
penelitian, Teknik analisis data) Konseling. Program Sarjana dan memiliki
pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan
konseling sesi tunggal yang berfokus pada solusi.
Latar belakang pendidikan khusus konselor
bervariasi. Konselor memberikan layanan konseling
online melalui pesan chat (WhatsApp), telepon, dan
video call kepada remaja berusia antara 12 hingga
21 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara kepada konselor yang terpilih sebagai
subjek penelitian. Wawancara dilakukan dengan
mengacu pada pedoman wawancara yang terdiri
dari enam pertanyaan. Datayang telah dikumpulkan
kemudian dianalisis.
Analisis data dilakukan secara kualitatif melalui
analisis tematik dengan mengklasifikasikan Data
mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh King
et al.,(2006). Data yang telah dikumpulkan
Kemudian diklasifikasikan ke dalam beberapa
kategori sesuai dengan bidang atau temanya. Tema-
Tema tersebut dikategorikan dalam tiga klasifikasi,
yaitu: (1) menciptakan hubungan konseling online
Yang aman dan nyaman; (2) kemampuan
komunikasi dasar dalam konseling online; dan (3)
Manajemen waktu dalam konseling online. Proses
analisis dilakukan dengan mengidentifikasi data
Pengalaman konselor dalam melaksanakan
konseling online satu sesi yang berfokus pada solusi.
Setelah teridentifikasi, data kemudian dikaji dan
diklasifikasi sesuai tema atau bidangnya.
Pengutipan : Proses penelitian ini melibatkan beberapa tahapan,
antara lain penentuan populasi/sampel/informan,
teknik pengumpulan data, instrument penelitian, dan
teknik analisis data. Dalam penelitian ini, penentuan
populasi/sampel/informan dilakukan dengan
menggunakan metode purposive sampling. Kriteria
subjek penelitian adalah umat Islam lulusan Jurusan
Bimbingan dan Konseling yang pernah mengikuti
pelatihan atau lokakarya konseling satu sesi, serta Guru
Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan
layanan konseling online dengan menerapkan prinsip
konseling singkat khususnya strategi solution-focused
single session. Teknik pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara telepon dengan 9 responden.
Wawancara berlangsung selama sekitar 30 hingga 45
menit, atau maksimal 60 menit, dan direkam secara
audio dan teks. Instrument penelitian yang digunakan
adalah daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara
untuk pengumpulan data. Pertanyaan-pertanyaan
tersebut dirancang untuk menggali pengalaman
konselor dalam melaksanakan konseling online satu sesi
yang berfokus pada solusi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis tematik. Data yang telah
dikumpulkan diklasifikasikan ke dalam beberapa
4|Page
kategori sesuai dengan bidang atau temanya, seperti
menciptakan hubungan konseling online, kemampuan
komunikasi dasar dalam konseling online, dan
manajemen waktu dalam konseling online.
Tabel dan Grafik : Ada
Hasil dan Pembahasan
Tabel dan Grafik : Ada
Hasil : Penelitian ini berhasil mewawancarai 9 orang
konselor muslim yang sesuai dengan kriteria sampel
penelitian. Wawancara berlangsung kurang lebih
satu jam dan dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung melalui telepon. Berdasarkan
wawancara yangdilakukan, dapat dianalisis bahwa
hasil penelitian mengenai pengalaman konselor
muslim dalam melaksanakan konseling online satu
sesi diklasifikasi menjadi beberapa subtema yang
signifikan. Berikut subtema hasil wawancara yaitu
menciptakan hubungan konseling online,
kemampuan komunikasi dasar dalam konseling
online, dan manajemen waktu konseling online.
Preview research (hasil penelitian : Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
sebelumnya) konseling online berbentuk teknologi konseling
virtual, yaitu, situs web, telepon atau ponsel, email,
konferensi video, obrolan, pesan instan, komputer,
dan jejaring sosial lainnya. Aspek etika yang harus
dipatuhi konselor online adalah membangun
hubungan baik di Internet, kerahasiaan saat
melakukan konsultasi, aspek hukumtelekomunikasi
melalui Internet, dan perizinan. Oleh karena itu,
konselor online perlu bersikap profesional dalam
melakukan konseling virtual dengan mempertikan
etika.
Novelty (hasil yang merupakan : Hasil kebaruan dari penelitian ini dengan penelitian
kebaruan/temuan baru topik sebelumnya yaitu ada pada teknologi virtual eco-
penelitian ini) conseling yang terus berkembang dalam bentuk
konseling online berupa media: website,
telepon/handphone, email, video conference, chat,
instant messaging, komputer dan jaringan media
sosial lainnya. untuk mengakses dari ponsel cerdas
Anda. Etika yang harus dipatuhi konsultan online
adalahmembangun hubungan baik melalui internet,
aspek kerahasiaan dalam memberikan nasihat,
aspek hukum komunikasi melalui internet, dan
perizinan. Oleh karena itu, konselor online perlu
profesional dalam melakukan konseling online
dengan bersikap etis.
Pengutipan : 1. Studi ini menemukan bahwa sesi konseling online
dengan menggunakan pendekatan yang berfokus pada
solusi dapat efektif dalam memenuhi kebutuhan klien
dalam satu sesi. Penggunaan teknik khusus, seperti
penskalaan pertanyaan dan pertanyaan yang berfokus
pada solusi, terbukti bermanfaat dalam membantu klien
mengeksplorasi kekhawatiran mereka dan berupaya
mencapai solusi.
2. Penelitian ini menyoroti pentingnya perilaku
nonverbal dalam konseling online. Ditemukan bahwa
perilaku nonverbal terapis, seperti empati dan
kredibilitas, secara signifikan mempengaruhi aliansi
terapeutik dan persepsi klien. Hal ini menekankan
perlunya terapis untuk memperhatikan isyarat
nonverbal mereka bahkan dalam situasi online.
3. Studi ini mengeksplorasi tantangan dan fasilitator
konseling online. Ditemukan bahwa faktor- faktor
seperti masalah konektivitas internet dan tidak adanya
kehadiran fisik secara langsung dapat menghambat
proses konseling. Di sisi lain, penggunaan metode
komunikasi yang nyaman, seperti chat, telepon,
5 | P dan
age
video, serta penggunaan emoticon, dapat meningkatkan
pengalaman konseling online.
4. Penelitian menyoroti efektivitas konseling kelompok
online dengan pendekatan mindfulness berbasis
kognitif. Ditemukan bahwa pendekatan ini dapat secara
efektif mengurangi gejala penyalahgunaan zat dan
kesulitan kesehatan mental pada orang dewasa. Hal ini
menunjukkan potensi konseling kelompok online
sebagai pilihan yang tepat untuk mengatasi
permasalahan ini.
5. Penelitian ini menekankan pentingnya kejujuran,
keterbukaan, dan dorongan dalam konseling online.
Kualitas- kualitas ini ditemukan sangat penting dalam
membangun hubungan terapeutik dan menciptakan
lingkungan yang aman dan mendukung bagi klien.
Kesimpulan
Kekurangan:
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh tidak dapat digeneralisasikan
secara luas dan penelitian ini belum komprehensif karena hanya berfokus pada pengalaman
konselor dalam melakukan konseling online dan perkembangannya.
Selain itu, bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan etode penelitian yang hasilnya
dapat digeneralisasikan dalam cakupan yang luas. Kemudian peneliti selanjutnya dapat
fokus pada kompetensi atau keterampilan yang dibutuhkan konselor dalam memberikan
konseling online. Peneliti selanjutnya juga dapat memilih subjek dari akademisi dan praktisi
untuk menemukan perbedaan kompetensi konselor.

Kelebihan:
Hal menarik yang menjadi ciri praktik konseling online satu sesi oleh konselor muslim
adalah kontrak waktunya.
Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa membangun hubungan kerja atau aliansi
yang efektif adalah faktor terapeutik yang paling umum dan penting dalam konseling.
Referensi
Ahmad, K. (2021). Ayat Alquran Membawa Keterampilan Konseling. Penelitian tentang Humaniora dan
Ilmu Sosial,.Penelitian Humaniora dan Ilmu Sosial,3(19), 68–73.
Asri, AS, Zainudin, ZN, Norhayati, W., Othman, W., Hassan, SA, Aniza, N., Thalib, M. A., & Yusop,
YM (2020). Proses dan Keterampilan E-Konseling: Tinjauan Literatur.Jurnal Ulasan
Kritis,7(13).https://doi.org/10.31838/jcr.07.13.110

6|Page

Anda mungkin juga menyukai