Anda di halaman 1dari 3

Nama : Agung Giantino Manfa

NIM : 170301190
Kelas : 8 AKA 1
Mata Kuliah : Etika Bisnis dan Profesi

Ethical Reasoning and The Use of Insider Information In Stock Trading

 Research problem of question

Secara empiris menyelidiki perilaku etis investor individu dalam konteks


perdagangan pasar saham simulasi di ruang perdagangan canggih. Penelitian
ini menanggapi panggilan baru-baru ini (misalnya, Hosmer, 2000) untuk
penelitian empiris dalam etika bisnis. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa
ada masalah etika dalam investasi pribadi. Misalnya, sebuah penelitian
melaporkan bahwa manajer memperdagangkan klaster saham perusahaan
mereka sendiri setelah sukarela pengungkapan ketika melakukannya
menghasilkan harga saham yang lebih menguntungkan bagi mereka (Noe,
1999).

 Why is problem/question important


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki perilaku etis individu-individu
ini ketika mereka terlibat dalam perdagangan saham pribadi dalam simulasi
pasar perdagangan saham kompetitif. Secara khusus, kami menyelidiki apakah
penalaran etis memiliki pengaruh dalam memilih untuk menggunakan informasi
orang dalam, yang ilegal dan tidak etis, atau tidak menggunakan informasi
orang dalam, yang legal dan etis, untuk perdagangan saham pribadi.

 Relevant Theories
Dilema moral dalam bisnis sangat kompleks (Tansey, 1994). Kompleksitas ini
tidak hanya membutuhkan pengetahuan domain, tetapi juga keahlian moral
untuk ditangani. Misalnya, Gaa (1994, p. 135) berpendapat bahwa auditor harus
mencapai "keahlian moral, yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk
membuat penilaian audit sesuai dengan "sudut pandang moral". “Sudut
pandang moral” mengacu pada bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral
yang diterima, seperti prinsip-prinsip hak dan keadilan. Baier (1958, p. 191)
menyatakan, "Jika seseorang telah mengadopsi sudut pandang moral, maka dia
bertindak berdasarkan prinsip dan bukan hanya berdasarkan aturan praktis
yang dirancang untuk mempromosikan tujuannya."

 Hypotheses
H1: Rata-rata informasi orang dalam bukan pengguna akan memiliki tingkat
yang jauh lebih tinggi dari itu P-skor dari pengguna informasi orang dalam.

 Research Variables
Variabel dependen : Perilaku etis
Varibel Independen : Penalaran etis

 Sample
Mahasiswa akuntansi dan keuangan dalam melakukan perdagangan saham
yang kompetitif di ruang perdagangan kami yang canggih.

 Statistical tests/Analisis test


Versi lengkap (yaitu, enam kasus, dan 72 pertanyaan) dari instrumen DIT
digunakan untuk mengumpulkan data tentang penalaran etis subjek.
Keandalan tes-tes ulang untukP-skor berada di 0,70-an tinggi atau 0,80- an
rendah (Davison dan Robbins, 1978), menjadikannya instrumen yang andal
untuk mengukur penalaran etis. Konsisten dengan literatur, kami
menggunakanP-skor sebagai ukuran ringkasan penilaian etis. Semakin tinggi
P-score, semakin tinggi tingkat penalaran etis.

 Result
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol tidak berbeda dalam P-skor. Namun, subkelompok eksperimental yang
menggunakan informasi orang dalam dalam perdagangan sahamnya memiliki
tingkat P-score yang jauh lebih rendah daripada subkelompok eksperimental
yang tidak menggunakan informasi orang dalam dalam perdagangan
sahamnya.

Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan tingkat penalaran etis yang lebih
tinggi cenderung tidak menggunakan informasi orang dalam dalam
perdagangan saham, menandakan pentingnya menyaring rekrutan perusahaan
pialang untuk alasan etis.
 Conclusions
Dalam penelitian ini kami menyediakan data eksperimen dari simulasi
perdagangan saham kompetitif. Sebuah kelompok eksperimen diperkenalkan
ke sepotong informasi orang dalam di tengah simulasi sementara kelompok
kontrol tidak menerima informasi ini. Kelompok eksperimen diberitahu bahwa
penggunaan informasi orang dalam adalah ilegal, dan mungkin tidak etis.
Semua mata pelajaran dibayar per jam untuk berpartisipasi dalam penelitian
ini. Para pemain saham papan atas juga diberikan sejumlah besar
penghargaan uang tunai. Kami juga mengukur penalaran etis subjek
menggunakan versi lengkap DIT.

 Improvement

Pandangan kami tentang konteks penelitian kami adalah bahwa pedagang


harian yang mempertaruhkan uangnya sendiri dalam portofolio pasar nyata
mungkin bahkan lebih rentan terhadap penyimpangan dalam perilaku etis
daripada subjek dalam studi simulasi kami. Ini karena informasi orang dalam
menyajikan peluang nyata untuk keuntungan finansial di pasar nyata
dibandingkan dengan pasar simulasi dalam penelitian kami. Jadi, hasil kami
mungkin konservatif. Namun, penelitian masa depan diperlukan untuk
menyelidiki sejauh mana kemungkinan perbedaan ini.

Anda mungkin juga menyukai