Anda di halaman 1dari 1

Aqilah, Yasmine. (2021). BIOTEKNOLOGI PERTANIAN.

BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
Bioteknologi pertanian merupakan salah satu cabang yang penting dalam pengembangan
bioteknologi yang diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia akan pangan. Bidang
ini telah berkembang sangat pesat dan menghasilkan temuan dan aplikasi-aplikasi
baru dalam produksi pertanian yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan akan dapat
dicapai serta mempunyai pengaruh luas dalam berbagai gatra kehidupan manusia.
Bioteknologi konvensional memanfaatkan mikrooganisme secara utuh dan tidak bisa
diproduksi dalam jumlah yang sangat besar. Oleh karena itu, meskipun bisa
diproduksi secara massal melalui pabrik, tetapi tidak bisa diproduksi dalam jumlah
besar. Bioteknologi konvensional juga dilakukan tanpa adanya fertilisasi , tetapi
menggunakan teknik fermentasi. Teknik fermentasi akan terjadi perubahan sifat
subtract dan senyawa kompleks terpecah menjadi senyawa yang lebih sederhana. Selain
itu, fermentasi juga menghasilkan senyawa asam dan gas. Bioteknologi modern
dilakukan dengan peralatan yang sudah jauh lebih canggih. Oleh karena itu,
bioteknologi modern bisa memproduksi hasil dan jumlah yang lebih banyak. Selain
itu, ada proses sterilisasi yang terlibat di dalam proses. Proses ini hanya
memanfaatkan sedikit bagian dari organisme dan menggunakan prinsip ilmiah dengan
teknik kulturinitro dan rekayasa genetika. Rekayasa genetika digambarkan sebagai
ilmu di mana karakteristik suatu organisme sengaja dimodifikasi dengan manipulasi
genetik. Saat ini, bioteknologi modern berkembang pesat setelah genetika molekuler
berkembang dengan baik. Dimulai dengan pemahaman tentang struktur DNA pada 1960-an,
dan melalui pengembangan teknik molekuler yang berbeda, kami memiliki pemahaman
yang lebih baik tentang gen. Gen atau yang lebih dikenal dengan DNA merupakan
materi genetik yang bertanggung jawab atas semua karakteristik yang dimiliki
organisme (Sutarno, 2015). Perhatikan Tabel 7.1 berikut.

Anda mungkin juga menyukai