Anda di halaman 1dari 20

Stilistika

PUISI & PROSA


Qotrunnada Salsabila - Salsabila Azkia Syaifudin
Stilistika?
Stilistika adalah ilmu yang meneliti penggunaan
bahasa dan gaya bahasa di dalam karya sastra.
Titik Tolak
Penggunaannya
Gaya bahasa berdasarka pilihan kata
MACAM GAYA BAHASA

Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat

Gaya bahasa berdasarkan nada yang terkandung


didalamnya

Gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya


makna yang terkandung di dalamnya
Pilihan Katanya
MACAM GAYA BAHASA

Gaya bahasa resmi

Gaya bahasa tak resmi

Gaya bahasa percakapan


Struktur Kalimatnya
Klimaks
MACAM GAYA BAHASA

Anti Klimaks

Pararelisme

Anti Tesis

Repetisi
Langsung Tidaknya
Makna
MACAM GAYA BAHASA

Gaya Bahasa Retoris

Gaya Bahasa Kiasan


Maksud dan
Tujuannya
Gaya bahasa perbandingan
MACAM GAYA BAHASA

Gaya bahasa pertentangan

Gaya bahasa pertautan

Gaya bahasa perulangan


Stilistika
PUISI
TEMA

Kajian Pokok pikiran

Stilistika Puisi GAYA BUNYI


Asonansi, Aliterasi, dan Persajakan

GAYA KATA
Diksi

GAYA BAHASA
Majas/Kiasan dan Kata Konkret

CITRAAN
Gambaran penggunaan bahasa
Langkah Analisis Stilistika Puisi
Membaca bahasa karya sastra

Melakukan pengkajian stilistika

Menghubungkan gaya bahasa (diksi) sebagai


objek stilistika dengan penyairnya

Menganalisis makna dari diksi


yang digunakan penyair dalam
karyanya
Sajak Putih
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dan mendoa tiba


Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka


Selam matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita mati datang tidak membelah
Analisis Stilistika Tema Rima

Puisi Sajak Putih Cinta


i-a-i-a
a-a-u-u
ka-ah-ka-ah

Majas Citraan

Metafora Visual
Repetisi Penciuman
Personifikasi Audial
Contoh Pada Puisi Arab
‫ُأ‬
‫ِّم ْي‬
‫َبْي َن َيَد ْيَك َك ِبْر ُت‬
Termasuk dalam
Saja’ Murashasha’
Kata-katanya sama dalam ‫َو ِف ْي ِد ْف ٍء َقْلِبَك اْح َت َم ْي ُت‬
keseluruhan kalimat dalam ‫ْأ‬
‫َبْي َن ُص ُلْو ِع َك اْخ َت َب ُت‬
hal wazan dan qofiahnya.
‫َو ِم ْن َع َط اِئَك اْر َتَو ْيُت‬
Stilistika
PROSA
Kajian GAYA BUNYI
asonansi dan aliterasi
Stilistika Prosa
GAYA KATA
diksi

GAYA KALIMAT
gaya bahasa kias dan gaya bahasa retoris

GAYA WACANA
dapat dilihat dalam keseluruhan alenia,
bait, maupun teks secara lebih luas
Metode Analisis Stilistika
Menganalisis unsur-unsur bunyi, kata, frasa, kalimat,
paragraf, wacana atau dari wacana menuju unsur yang
lebih kecil, atau menetapkan sebagian saja yang diteliti.

Menganalisis pilihan kata dan pemanfaatannya secara


tepat.

Menganalisis aspek deviasi (penyimpangan) yang


dapat menimbulkan gaya dan kesan yang indah,
memberikan penekanan dan menunjukkan adanya
kreativitas
Metode Analisis Stilistika Prosa

Mengkaji makna

Pengkajian dramatisasi bahasa

Gaya individual pengarang juga perlu dilihat untuk melihat


jenis gaya yang paling dominan, alasan penggunaan gaya,
pilihan kata, dan penataan kalimat, pemakaian bahasa sebagai
pendukung gagasan.
Perhatikan Cerpen Berikut!
Kemarau tiba-tiba terputus sejenak walaupun mungkin akan diteruskan
selama dua atau tiga bulan mendatang. Seingat Mbah Jum, para
tetangganya sering menyebut September karena berarti sumbere kasep.
Perempuan tua itu hanya mengenal nama-nama bulan Jawa melalui hitungan
cahaya malam di langit: Jumadil Akhir, Ruwah... Dia baru menyadari bahwa
poso atau puasa sudah tampak diambang waktu”

“Matahari bersinar lembut. Tadi malam hujan yang mendadak menyiram


bumi Mataram membikin orangorang kaget namun berlega hati”

Langit mendung. Tampak kemurungan masih akan berlanjut hari itu.


Pengaruh kelakuan dan suasana batin para priyagung sangat besar, kata
seorang dari cucu Bu Guru”
Analisis Contoh Prosa
Sumbere kasep, poso > Menunjukkan adanya istilah-istilah Jawa yang
digunakan yaitu

Tadi malam hujan yang mendadak menyiram bumi Mataram membikin


orang-orang kaget” > menunjukkan adanya gaya bahasa hiperbola,
dimana ditunjukkan dengan adanya bahasa yang dilebih-lebihkan pada

Mendungnya langit” di umpamakan atau dibandingkan dengan


“murungnya wajah”> Menunjukkan gaya bahasa personi- fikasi,
mempunyai arti keadaan cuaca dan warna langit pada saat itu mendung
yang berarti akan turun hujan.

Tampak kemurungan masih berlanjut hari itu. Pengaruh kelakuan dan


suasana batin para priyagung sangat besar” > dimana kutipan tersebut
mempunyai arti implisit, dimana akibat pengaruh hati yang tidak baik dari
para bangsawan/petinggi/pejabat maka mengakibatkan dampak yang besar
pada seluruh rakyatnya
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai