Pertemuan Ke 6 Fislafat Al-Razi
Pertemuan Ke 6 Fislafat Al-Razi
AR-RAZI
250-313 H/865-925 M
Menurut Al-Razi, dua dari lima yang kekal itu hidup dan aktif, yaitu Tuhan dan
Jiwa/Roh Universal. Satu daripadanya tidak hidup dan pasif, yaitu materi. Dua
lainnya tidak hidup, tidak aktif dan tidak pula pasif, yakni ruang dan masa.
3. Moral/Etika
• Berkaitan dengan jiwa, Al-Razi mengharuskan seorang dokter untuk
mengetahui kedokteran jiwa (al-Thibb al-Ruhani) dan kedokteran
tubuh (al-Thibb al-Jasmani) secara bersama-sama, karena manusia
memerlukan hal itu secara bersama-sama pula.
• Faktor jiwa menjadi salah satu dasar pengobatan bagi Ar-Razi.
Menurutnya terdapat hubungan yang erat antara tubuh dan jiwa.
Misalnya, emosi jiwa tidak akan terjadi, kecuali dengan melalui
persepsi indrawi.
• Emosi jiwa yang berlebihan akan mempengaruhi keseimbangan
tubuh, sehingga timbul keragu-raguan dan melankolik.
1. Mengenai moral al-Razi berpendapat bahwa orang jangan terlalu
zuhud akantetapi juga jangan tamak, dengan kata lain jangan
memanjakan nafsu, akan tetap juga jangan membunuh
nafsu.Adapun caranya ialah:
2. Secara maksimal memperoleh kesenangan itu dengan tidak
menyakiti oranglain dan bertentangan dengan rasio.
3. Secara minimal memperoleh kesenangan dengan makan-makanan
yang tidakmengandung penyakit dan berpakaian dapat menutup
tubuh
4. Kenabian
• Meskipun Ar-Razi seorang rasionalis murni ia tetap bertuhan hanya ia tidak
mengakui adanya wahyu dan kenabian.
• Alasan-alasan Al-Razi dalam menolak kenabian sebagai berikut :
1. Bahwa akal sudah memadai untuk membedakan antara yang baik
dan yang buruk, yang benar dan yang jahat, yang berguna dan yang
tak berguna. Melalui akal manusia dapat mengetahui Tuhan dan
mengatur kehidupan kita sebaik-baiknya. Kemudian mengapa masih
dibutuhkan nabi?
2. Tidak ada keistimewaan bagi beberapa orang untuk membimbing
semua orang, sebab semua orang lahir dengan kecerdasan yang
sama perbedaannya bukanlah karena pembawaan alamiah, tetapi
karena pengembangan dan pendidikan (eksperimen).
3. Para nabi saling bertentangan
Alasan al-Razi menolak keistimewaan nabi
adalah:
1. Manusia dengan akalnya mampu mengenal yang baik dan
yang buruk,bahkan mampu pula mengenal adanya Tuhan.
2. Perbedaan seseorang dengan seseorang lainnya karena
lingkungan danpendidikan, bukan karena pembawaan atau
hukum, manusia pada mulanyasama semuanya. Jadi tidak
ada alasan memberikan hak istimewa kepadaseseorang.
3. Bila Nabi itu membawa ajaran Tuhan, mengapa
kenyataannya masing-masing agama selalu bentrokan
• Filsafat Al-Razi membantu memahami konsep penciptaan
berdasarkan pemahaman atas hakekat Tuhan, alam semesta
dan manusia. Ini menjadikan pandangan - pandangannya
mencerminkan sebuah pandangan teologis tersendiri.Dalam
pandangan Al-Razi ruang semesta membentang sangat luas
dan tak terbatas, dimana Tuhan merupakan sentralnya.
• Tuhan adalah Dzat Yang Maha Mutlak yang memiliki
kekuasaan tak terbatas. Kekuasaan Tuhan tidak terbatasi
oleh ruang waktu.
Wallahu a’lam