Anda di halaman 1dari 17

MENGENAL FILSUF DI DUNIA TIMUR ISLAM ;

AR-RAZI
250-313 H/865-925 M

Dr. Supriadi. M.Ag


Sekilas Tentang Al-Razi
• Nama lain Al-Razi adalah Abu Bakar Muhammad Ibn Zakaria Ibn Yahya
Al Razi.
• Dalam wacana keilmuan Barat dikenal dengan sebutan Rhazes. Ia
dilahirkan di Rayy, sebuah kota tua yang masa lalu bernama Rhogee,
dekat Teheran, Republik Islam Iran pada tanggal 1 Sya'ban 251H/
865M.
• Ada beberapa nama tokoh lain yang juga dipanggilkan Al-Razi, yakni
Abu Hatim Al-Razi, Fakhruddin Al-Razi dan Najmuddin Al-Razi. Oleh
karena itu, untuk membedakan Al-Razi, sang filosof ini dari tokoh-
tokoh lain, perlu ditambahkan dengan sebutan Abu Bakar, yang
merupakan nama kun-yah-nya (gelarnya).
• Kemasyhuran Al-Razi sebagai seorang dokter tidak
saja di Dunia Timur tapi juga di Barat, ia kadang-
kadang dijuluki “The Arabic Galen”.
• Ia lebih dikenal sebagai ahli kimia dan ahli kedokteran
dibanding sebagai seorang filosof.
Karya-Karya Al-Razi
1. Kitab Al-Asrar (bidang kimia, diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Geard of Cremon);
2. Al-Hawi (merupakan ensiklopedia kedokteran sampai abad ke-XVI diEropa, setelah
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin tahun 1279 dengan judul Continens;
3. Al-Mansuri Liber al-Mansoris (bidang kedokteran, 10 jilid);
4. Kitab al-Judar wa al-Hasbah (tentang analisa penyakit cacar dan canpak serta pencegahannya),
sedangkan dalam bidang filsafat.
5. Al-Thibb al-Ruhani;
6. Al-Sirah al-Falsafiyyah;
7. Amarah al-Iqbal al-Dawlah;
8. Kitab al-Ladzdzah;
9. Kitab al-'Ilm al-Illahi;
10. Makalah fi ma ba'dengan al-Thabi'iyyah; dan
11. Al-Shukuk 'ala Proclus.
Ajaran Filsafat Al-Razi
1. Logika
• Al-Razi adalah termasuk seorang rasionalis murni. Ia
hanya mempercayai kekuatan akal.
• Akal adalah penentu atau tidak boleh mengendalikan,
sebab ia adalah pengendali atau memerintah.
• Al-Razi adalah seorang rasionalis-religius, bukan
rasionalis-liberal karena Al-Razi masih mengakui dan
mendasarkan logikanya kepada agama dan
kewahyuan.
Logika Al-Razi menurut Harun Nasution

1. Tidak percaya pada wahyu,


2. Al-Quran bukan mukjizat,
3. Adanya hal-hal yang kekal selain
Allah.
Rasionalis Al-Razi terhadap akal tampak
dalam perkataannya:
• Tuhan, segala puji bagi-Nya, yang telah memberi kita akal agar dengannya,
kita memperoleh sebanyak-banyak manfaat; inilah karunia terbaik Tuhan
kepada kita. Dengan akal, kita melihat segala yang berguna bagi kita dan
yang membuat hidup kita baik dengan akal, kita dapat mengetahui yang
gelap, yang jauh, dan yang tersembunyi dari kita... dengan akal pula, kita
dapat memperoleh pengetahuan tentang Tuhan, suatu pengetahuan
tertinggi yang dapat kita peroleh....
• Jika akal sedemikian mulia dan penting, kita tidak boleh melecehkannya;
kita tidak boleh menentukannya, sebab ia adalah penentu, atau kita tidak
boleh mengendalikannya, sebab ia adalah pengendali, atau
memerintahnya, sebab ia adalah pemerintah; tetapi kita harus merujuk
kepadanya dalam segala hal dan menentukan segala masalah dengannya;
kita harus sesuai dengan perintahnya. (Supriyadi, 2009: 76)
• Beberapa keutamaan akal yang dikemukakan al-Razi di atas, tidak
sedikitpun membantah wahyu dan kenabian. al-Razi menyatakan bahwa
akal merupakan anugerah terbesar Tuhan kepada manusia agar
mendapatkan manfaat sebanyak banyaknya di dunia maupun di akhirat
nanti. Tanpa akal manusia bisa seperti binatang buas, anak-anak dan orang
gila.
• Akallah yang membedakan manusia dengan hewan. Dengan akal kita dapat
mengetahui pelbagai hal yang mendatangkan manfaat bagi manusia, baik
yang ada di darat, laut maupun udara. Dengan arti kata, manusia tanpa
akal tak obahnya seperti binatang.
2. Metafisika
• Filsafat Ar Razi dikenal dengan ajaran "Lima Kekal", yakni:
1. Allah Ta’ala (Al-Baari Ta’ala); Semua ini perlu pada Pencipta Yang Maha
Bijaksana lagi Maha Tahu
2. Jiwa Universal (Nafsul Kulliyat); Diantara benda-benda ada yang hidup,
karena itu perlu ada ruh,
3. Materi Pertama (Al-Hayulal-Uula); merupakan apa yang ditangkap dengan
panca indera tentang benda
4. Ruang Absolut (Al-Makanul Mutlaq); karena materi mengambil tempat
5. Masa/waktu Absolut (Az-Zamanul Mutlak); karena materi berubah-ubah
keadaannya

Menurut Al-Razi, dua dari lima yang kekal itu hidup dan aktif, yaitu Tuhan dan
Jiwa/Roh Universal. Satu daripadanya tidak hidup dan pasif, yaitu materi. Dua
lainnya tidak hidup, tidak aktif dan tidak pula pasif, yakni ruang dan masa.
3. Moral/Etika
• Berkaitan dengan jiwa, Al-Razi mengharuskan seorang dokter untuk
mengetahui kedokteran jiwa (al-Thibb al-Ruhani) dan kedokteran
tubuh (al-Thibb al-Jasmani) secara bersama-sama, karena manusia
memerlukan hal itu secara bersama-sama pula.
• Faktor jiwa menjadi salah satu dasar pengobatan bagi Ar-Razi.
Menurutnya terdapat hubungan yang erat antara tubuh dan jiwa.
Misalnya, emosi jiwa tidak akan terjadi, kecuali dengan melalui
persepsi indrawi.
• Emosi jiwa yang berlebihan akan mempengaruhi keseimbangan
tubuh, sehingga timbul keragu-raguan dan melankolik.
1. Mengenai moral al-Razi berpendapat bahwa orang jangan terlalu
zuhud akantetapi juga jangan tamak, dengan kata lain jangan
memanjakan nafsu, akan tetap juga jangan membunuh
nafsu.Adapun caranya ialah:
2. Secara maksimal memperoleh kesenangan itu dengan tidak
menyakiti oranglain dan bertentangan dengan rasio.
3. Secara minimal memperoleh kesenangan dengan makan-makanan
yang tidakmengandung penyakit dan berpakaian dapat menutup
tubuh
4. Kenabian
• Meskipun Ar-Razi seorang rasionalis murni ia tetap bertuhan hanya ia tidak
mengakui adanya wahyu dan kenabian.
• Alasan-alasan Al-Razi dalam menolak kenabian sebagai berikut :
1. Bahwa akal sudah memadai untuk membedakan antara yang baik
dan yang buruk, yang benar dan yang jahat, yang berguna dan yang
tak berguna. Melalui akal manusia dapat mengetahui Tuhan dan
mengatur kehidupan kita sebaik-baiknya. Kemudian mengapa masih
dibutuhkan nabi?
2. Tidak ada keistimewaan bagi beberapa orang untuk membimbing
semua orang, sebab semua orang lahir dengan kecerdasan yang
sama perbedaannya bukanlah karena pembawaan alamiah, tetapi
karena pengembangan dan pendidikan (eksperimen).
3. Para nabi saling bertentangan
Alasan al-Razi menolak keistimewaan nabi
adalah:
1. Manusia dengan akalnya mampu mengenal yang baik dan
yang buruk,bahkan mampu pula mengenal adanya Tuhan.
2. Perbedaan seseorang dengan seseorang lainnya karena
lingkungan danpendidikan, bukan karena pembawaan atau
hukum, manusia pada mulanyasama semuanya. Jadi tidak
ada alasan memberikan hak istimewa kepadaseseorang.
3. Bila Nabi itu membawa ajaran Tuhan, mengapa
kenyataannya masing-masing agama selalu bentrokan
• Filsafat Al-Razi membantu memahami konsep penciptaan
berdasarkan pemahaman atas hakekat Tuhan, alam semesta
dan manusia. Ini menjadikan pandangan - pandangannya
mencerminkan sebuah pandangan teologis tersendiri.Dalam
pandangan Al-Razi ruang semesta membentang sangat luas
dan tak terbatas, dimana Tuhan merupakan sentralnya.
• Tuhan adalah Dzat Yang Maha Mutlak yang memiliki
kekuasaan tak terbatas. Kekuasaan Tuhan tidak terbatasi
oleh ruang waktu.
Wallahu a’lam

Anda mungkin juga menyukai