Cara Mencuci Bahan Kimia Lab Biasa
Cara Mencuci Bahan Kimia Lab Biasa
Larutan yang Larut Air (misalnya, larutan natrium klorida atau sukrosa) Bilas 3-4 kali dengan
air deionisasi kemudian letakkan gelas tersebut.
Larutan yang Tidak Larut Air (misalnya, larutan dalam heksana atau kloroform) Bilas 2-3 kali
dengan etanol atau aseton, bilas 3-4 kali dengan air deionisasi, lalu simpan gelasnya. Dalam
beberapa situasi, pelarut lain perlu digunakan untuk bilasan awal.
Asam Kuat (misalnya, HCl pekat atau H2SO4) Di bawah lemari asam, bilaslah gelas dengan
volume air keran secara berlebihan. Bilas 3-4 kali dengan air deionisasi, lalu simpan
gelasnya.
Basa Kuat (misalnya, 6M NaOH atau NH4OH pekat) Di bawah lemari asam, bilas gelas
dengan volume air keran secara berlebihan. Bilas 3-4 kali dengan air deionisasi, lalu simpan
gelasnya.
Asam lemah (misalnya, larutan asam asetat atau pengenceran asam kuat seperti 0,1 M atau
HCl 1M atau H2SO4) Bilas 3-4 kali dengan air deionisasi sebelum menyimpan gelas.
Basa Lemah (misalnya, 0,1M dan 1M NaOH dan NH4OH) Bilas secara menyeluruh dengan air
keran untuk menghapus dasar, kemudian bilas 3-4 kali dengan air deionisasi sebelum
meletakkan gelas.
Buret
Cuci dengan air sabun hangat, bilas dengan air keran, lalu bilas 3-4 kali dengan air deionisasi.
Pastikan bilas lembar terakhir dari kaca. Buret harus benar-benar bersih untuk digunakan
saat praktik kuantitatif.
Metode Insinerasi (Pembakaran) : Pemusnah limbah dengan cara memasukkan ke dalam insinerator.
Dalam insinerator senyawa kimia karbon yang ada dibebaskan ke atmosfir sebagai CO2 dan H2O.
Bahan-bahan seperti mineral, logam dan bahan organik lainnya (kuman penyakit, jaringan tubuh,
hewan, darah, bahan kimia, kertas, plastik) yang tidak terbakar tersisa dalam bentuk abu yang
beratnya 10-30% dari berat aslinya (tergantung dari jenis limbah).