Jurnal/ Kelompok Ke 5/ 5
Hadis Iftirāq dalam Literatur Otoritatif: Potret Jaringan dan Kepentingan
Di Susun Oleh :
1. Okto Rezki Rahman Ibrahim NIM. 222721010177
2. Dani Shohi Muflih Shodi NIM. 222721010792
3. Erles NIM. 222721010757
4. Ilham Akbar Habibi NIM. 222721010227
5. Iping Hanafi NIM. 222721010338
6. Muhammad Zaini Zakir Rasid NIM. 222721010263
7. Rasda NIM. 222721010318
8. Usman firdaus NIM. 222721010259
Dosen :
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
UNIVERSITAS ISLAM AN NUR LAMPUNG
2023 M / 1444 H
Abstrak
Keberadaan hadis iftirāq menciptakan problem
tersendiri, termasuk konflik internal umat beragama,
truth claim, dan stereotipe.
Hadis iftirāq ditemukan dalam tiga Sunan otoritatif
dalam bidang hadis: Sunan Abū Dāwūd, Sunan al-
Tirmiżī, dan Sunan Ibn Mājah.
Periwayatan hadis iftirāq dipengaruhi oleh jaringan,
sumber periwayatan, dan konteks sosial-politik-budaya
pada masa tersebut.
Kajian ini menggunakan metode takhrīj untuk
menelusuri tiga Sunan sebagai data primer, serta
metode deskriptif dan sosio-historis untuk analisis
data.
Temuan utama kajian ini adalah bahwa jaringan hadis
iftirāq cenderung beragam, sumber periwayatan
terkait dengan tradisi riḥlah, dan keberadaannya
dipengaruhi oleh konteks pada masa tersebut.
Metode Penelitian
ḥ Ḥ
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Hadis Iftirāq dan Persinggungan Kepentingan
Hadis iftirāq adalah salah satu dari 386 hadis dalam tiga
Sunan terkait, yang terdiri dari Sunan Abū Dāwūd, Sunan
al-Tirmiżī, dan Sunan Ibn Mājah.
Meskipun hanya 7 hadis atau sekira 1,8% dari seluruh
hadis dalam tiga Sunan tersebut, hadis iftirāq dalam tiga
Sunan tidak bisa dilepaskan dari dua konsep kunci utama.
Pertama, hadis iftirāq merujuk pada kontestasi antar
paham keagamaan yang kemudian ditandai dengan
peneguhan identitas khusus untuk masing-masing
kelompok.
Kedua, keberadaan hadis iftirāq dalam tiga Sunan terkait
dapat dimaklumi karena posisi para kodifikator yang lebih
sebagai penghimpun daripada penyarah hadis.
Dalam konteks konflik internal umat Islam pada masa itu,
hadis iftirāq memainkan peran penting dalam membantu
memperkuat identitas keberagamaan dan memberikan
dukungan teologis bagi masing-masing kelompok.
Kelebihan dan kekurangan
• Kelebihan
Fokus pada topik yang spesifik: Jurnal ini memfokuskan pada
topik hadis iftirāq dalam literatur otoritatif, sehingga membahas
secara mendalam dan detail tentang topik tersebut.
Sumber yang terpercaya: Jurnal ini didasarkan pada sumber-
sumber otoritatif seperti literatur hadis dan kitab suci, sehingga
dapat diandalkan sebagai referensi.
Analisis yang mendalam: Jurnal ini menyajikan analisis yang
mendalam tentang hadis iftirāq dan menggambarkan potret
jaringan dan kepentingan yang terkait.
• Kekurangan
Terlalu teknis: Jurnal ini dapat menjadi terlalu teknis bagi
pembaca yang tidak memiliki latar belakang yang kuat dalam
literatur hadis dan agama Islam.
Terlalu khusus: Jurnal ini hanya membahas hadis iftirāq dalam
literatur otoritatif, sehingga tidak dapat diaplikasikan secara
langsung pada topik lain yang berbeda.
Kesimpulan
o
o