Anda di halaman 1dari 8

 Rangsangan dan kesan

 Hubungan Fisio - Psikologis


 Hubungan Fisio – Fisik
 Ambang Rangsangan
Rangsangan adalah suatu penyebab yang menggertak proses
penginderaan dan menyebabkan tanggapan, kesan atau kesadaran.
Bernda yang mengeluarkan rangsangan disebut benda perangsang.
Jenis rangsangan pada umumnya dapat digolongkan dalam kelompok
fisik, mekanik, dan kimiawi. Pengelompokan berdasarkan perangsang
yang dominan dalam penginderaan diantaranya :
a. Mekanis
b. Thermal (panas dan dingin)
c. Fotik (cahaya)
d. Akustik (suara)
e. Kimiawi
f. Elektrik
Rangsangan penyebab timbulnya kesan dapat dikategorikan dalam beberapa tingkatan,
yang disebut dengan ambang rangsangan (threshold). Ambang rangsangan terdiri atas:
1. Ambang mutlak (absolute threshold)
Ambang mutlak adalah jumlah benda rangsang terkecil yang sudah mulai menimbulkan
kesan. Misalnya konsentrasi dari yang terkecil dari larutan garam yang dapat dibedakan
rasanya dari cairan pelarutnya yaitu air murni
Ambang mutlak berbeda menurut jenis benda perangsang dan jenis penginderaan

2. Ambang pengenalan (recognition thredshold)


Ambang pengenalan dapat dikacaukan dengan ambang mutlak
Perbedaan ini menyangkut juga metode pengukuran yang berbeda dengan ambang
pengenalan fdan ambang mutlak.
Pengukuran ambang mutlak biasanya didasarkan pada konvensi bahwa 50% panelis
dapat mengenal atau dapat menyebut dengan tepat akan sifat sensoris yang dinilai.
Pengukuran ambang pengenalan didasarkan pada 75% panelis dapat mengenali
rangsangan.
3. Ambang pembedaan (difference threshold)
Ambang pembedaan adalah perbedaan terkecil yang sudah dikenali
4. Ambang batas (terminal threshold)
Ambang batas adalah tingkat rangsangan terbedar yang masih dapat dibedakan
intensitas

 Kemampuan memberikan kesan dapat dibedakan berdasarkan kemampuan alat


indra memberikan reaksi atas rangsangan yang diterima. Ambang mutlak
menggambarkan kemampuan seseorang dalam mendeteksi suatu rangsangan.
Hasil deteksi cukup dinyatakan ada atau tidak ada rangsangan, tanpa harus
menyertakan jenis rangsangannya. Sekilas tampak mudah tetapi bagi orang atau
panelis yang tidak memiliki kepekaan yang tinggi jelas akan sangat kesulitan untuk
menemukan adanya rangsangan yangan sangat kecil atau sangat lemah. Hasilnya
tidak semua calon panelis mampu mendeteksi dengan tepat
Kemampuan fisio psikologis dapat dikelompokan menjadi 4 tipe, yaitu :

1. Kemampuan mendeteksi
Kemampuan mendeteksi (detection) yaitu kemampuan menyadari adanya rangsangan sebelum
mengenal adanya kesan tertentu yang spesifik. Kemampuan ini berguna untuk mengetahui ambang
mutlak.

2. Kemampuan mengenal
Kemampuan mengenal (recognition) yaitu kemampuan mengenali suatu jenis kesan atau mengenali
dengan sadar adanya kesan spesifik dan dengan tepat dapat menghubungkan kesan itu dengan adanya
jenis rangsangan tertentu. Kemampuan ini berguna untuk mengenali suatu sifat atau ambang
pengenalan.

3. Kemampuan membandingkan (scaling)


Kemampuan membandingkan (scaling)lebih tinggi tingkatnya daripada kemampuan membedakan.
Panelis tidak hanya mampu membedakan dua contoh, tetapi mampu mengenali contoh sifat
organoleptik yang satu dengan yang lainnya

4. Kemampuan Hedonik
Kemampuan hedonic yaitu kemampuan menyatakan sikap subjektif pribadi terhadap sifat organoleptic
benda tentang senang atau tidaknya terhadap benda tersebut.
Hubungsn psio – fisik adalah muskil karena para ahli mengamati fenomena psikologik yang diakibatkan oleh adanya
rangsangan benda – benda fisik. Hal ini menyangkut masalah satuan dari besaran fisik dan besaran psikologi dan
hubungan antar keduanya.

1. Teori weber
Weber menganalisis hubungan psio-fisik bukan dari rangsangan sensorik yang lazim seperti penglihatan,
pembauan, atau cicip. Ia menganalisis berdasarkan fenomenan tekanan berat sebagai kesan.

2. Teori Fechner
Teori Fechner merupakan kelanjutan dari teori weber . Fechner membuat beberapa asumsi, yaitu
a) Intensitas kesan dapat diberi satuan
b) Fraksi weber dapat digunakan sebagai satuan kesan.

3. Teori moncrief
Teori ini diturunkan dari percobaan percobaan dari pembauan minyak wangi.

4. Teori Steven
Teori ini hampir sama dengan teori moncrief
 Faktor terpenting dalam memilih seorang panelis
untuk melakukan uji sensoris adalah kepekaannya.
Pengujian dapat dilakukan untuk mengetahui
tingkat kepekaan seseorang terhadap rasa ataupun
aroma, yang terdiri dari identifikasi rasa dan aroma
dasar.

Anda mungkin juga menyukai