Analisis Rangsangan Dan Kesan
Analisis Rangsangan Dan Kesan
1. Kemampuan mendeteksi
Kemampuan mendeteksi (detection) yaitu kemampuan menyadari adanya rangsangan sebelum
mengenal adanya kesan tertentu yang spesifik. Kemampuan ini berguna untuk mengetahui ambang
mutlak.
2. Kemampuan mengenal
Kemampuan mengenal (recognition) yaitu kemampuan mengenali suatu jenis kesan atau mengenali
dengan sadar adanya kesan spesifik dan dengan tepat dapat menghubungkan kesan itu dengan adanya
jenis rangsangan tertentu. Kemampuan ini berguna untuk mengenali suatu sifat atau ambang
pengenalan.
4. Kemampuan Hedonik
Kemampuan hedonic yaitu kemampuan menyatakan sikap subjektif pribadi terhadap sifat organoleptic
benda tentang senang atau tidaknya terhadap benda tersebut.
Hubungsn psio – fisik adalah muskil karena para ahli mengamati fenomena psikologik yang diakibatkan oleh adanya
rangsangan benda – benda fisik. Hal ini menyangkut masalah satuan dari besaran fisik dan besaran psikologi dan
hubungan antar keduanya.
1. Teori weber
Weber menganalisis hubungan psio-fisik bukan dari rangsangan sensorik yang lazim seperti penglihatan,
pembauan, atau cicip. Ia menganalisis berdasarkan fenomenan tekanan berat sebagai kesan.
2. Teori Fechner
Teori Fechner merupakan kelanjutan dari teori weber . Fechner membuat beberapa asumsi, yaitu
a) Intensitas kesan dapat diberi satuan
b) Fraksi weber dapat digunakan sebagai satuan kesan.
3. Teori moncrief
Teori ini diturunkan dari percobaan percobaan dari pembauan minyak wangi.
4. Teori Steven
Teori ini hampir sama dengan teori moncrief
Faktor terpenting dalam memilih seorang panelis
untuk melakukan uji sensoris adalah kepekaannya.
Pengujian dapat dilakukan untuk mengetahui
tingkat kepekaan seseorang terhadap rasa ataupun
aroma, yang terdiri dari identifikasi rasa dan aroma
dasar.