Anda di halaman 1dari 10

ANALISA RANGSANGAN DAN KESAN

Hubungan Rangsangan dan Kesan


Proses pengindraan terjadi karena adanya rangsangan yang sesuai
terhadap reseptor alat indra
Rangsangan : suatu penyebab yang mempengaruhi proses pengindraan dan
menyebabkan tanggapan, kesan atau kesadaraan
Benda yang mengeluarkan rangsangan perangsang
Hubungan antara alat tubuh, pengindraan dan rangsangan
Mata penglihatan buah tomat berwarna merah
Telinga pendengaran bunyi orang makan kerupuk
Lidah pencicipan garam
Hidung pembauan parfum
Kulit dalam rongga mulut dan hidung pencita-rasaan makanan

Jenis rangsangan pada umumnya digolongkan ke dalam 3 kelompok :


• Rangsangan fisik suhu tinggi atau rendah – indra perasa –respon
dingin atau panas
• Rangsangan mekanik gaya tekan – indra peraba – respon keras,
lunak
• Rangsangan kimiawi senyawa kimia – indra pencicip/pencium –
respon manis, asin
Beberapa ahli mengelompokkan berdasarkan perangsang yang dominan
dalam pengindraan.
Jenis rangsangan :
• Mekanik
• Thermal (panas dan dingin)
• Photik (cahaya)
• Akustik (suara)
• Kimiawi
• Elektrik
Besarnya rangsangan dapat diukur dengan satuan-satuan fisik
Kesan atau tanggapan yang dihasilkan mempunyai beberapa dimensi
(satuan fisik dan dimensi psikologi)

Beberapa dimensi dari tanggapan atau kesan ;


1. Jenis kesan
garam asin
pisang warna kuning
tomat rasa asam, warna merah, halus pada permukaan
2. Intensitas kesan
mencakup ringan atau beratnya kesan
larutan garam 30% memberi intensitas rasa asin yang lebih tinggi daripada larutan
garam 0,05%
3. Luas daerah kesan (“sensation magnitute”)
sebutir kristal garam di ujung lidah
berkumur dengan larutan garam rasa asin di tempat yang lebih luas
4. Lama kesan
Bergantung jenis rangsangan dan jenis alat indra
Rasa pahit tinggal lebih lama dirasakan oleh pangkal lidah (after taste)
Rasa manis cepat hilang
5. Kesan hedonik
meliputi tanggap pribadi yang menyangkut kesan senang atau tidak senang

• Dimensi lama kesan dapat diukur dalam satuan waktu sedangkan dimensi lain diukur secara
psikologi
Hubungan antara rangsangan dan kesan hubungan psiko-fisik

AMBANG RANGSANGAN =
THRESHOLD
Rangsangan terlalu rendah tidak cukup menghasilkan kesan
Indra yang cacat atau sedang sakit tidak dapat menghasilkan kesan
yang wajar
Rangsangan terendah yang mulai dapat menghasilkan kesan
• Ambang rangsangan (threshold)
Ambang rangsangan :
1. Ambang mutlak
2. Ambang pengenalan
3. Ambang pembedaan
4. Ambang batas
Ambang Mutlak (Absolut Thershold)
Jumlah benda perangsang terkecil yang dapat menghasilkan kesan
(tanggap)
Konsentrasi terkecil dari larutan garam yang dapat dibedakan dengan
cairan pelarutnya yaitu air murni
Berbeda-beda sesuai dengan jenis benda perangsang dan jenis
pengindraan
Ambang mutlak untuk bau-bauan lebih kecil daripada pencicipan
Ambang mutlak untuk pencicipan
- gula manis 1 bagian/200 bagian air
Ambang mutlak untuk pembauan :
- eter 5,83 mg/l udara

Tabel Ambang mutlak untuk pencicipan

Rangsangan Kesan Ambang mutlak


Gula manis 1 bagian /200 bagian air
Garam asin 1 bagian/400 bagian air
HCl asam 1 bagian /15,000 bagian air
strichnin Pahit 1 bagian/2.10⁶ bagian air

Tabel ambang mutlak untuk pembauan

Rangsangan Ambang mutlak


ether 5,83mg/l udara
pepermint 0,024 mg/l udara
Asam butirat 0,009 mg/l udara
Propil merkaptan 0,006 mg /l udara
AMBANG PENGENALAN
(RECOGNITION THRESHOLD)
•Meliputi pengenalan atau identifikasi jenis kesan
•Misalnya rasa asin
Pada ambang mutlak rasa asin belum teridentifikasi dengan tepat
baru sekedar ada perbedaan dengan rasa pelarutnya.
50% panelis dapat mengenal dengan tepat sifat sensorik yang dinilai
Pada ambang pengenalan rasa asin sudah teridentifikasi dengan tepat
75% panelis dapat mengenal rangsangan
•Konsentrasi atau jumlah perbandingan terendah yang dapat dikenal
dengan betul

Ambang rangsangan pembedaan (difference


threshold)
• Menyangkut dua tingkat rangsangan dari bahan yang sejenis
• Jika terlalu kecil bedanya maka tidak dapat dikenali perbedaannya
• Jika terlalu besar bedanya akan mudah dikenali perbedaannya
• Perbedaan terkecil dari dua rangsangan yang masih dapat dikenali disebut
ambang pembedaan
• Faktor yang mempengaruhi ambang pembedaan :
1. jenis rangsangan
2. jenis pengindraan
3. besarnya rangsangan itu sendiri
Ambang batas (terminal threshold)
• Batas atas
• Rangsangan yang terus menerus dinaikkan pada suatu saat tidak
akan menghasilkan kenaikkan intensitas kesan
• Rangsangan terbesar di bawah mana kenaikkan tingkat rangsanga
menaikkan intensitas disebut ambang batas
• Pada ambang batas dicapai tingkat kesan tertinggi di atas ambang
batas tersebut intensitas kesan tetap besarnya
• Dalam rangka penghematan bahan pemanis

HUBUNGAN FISIOPSIKOLOGIK
Hubungan antara rangsangan fisik dan kesan atau tanggapan psikologik tidak mudah
diukur kemampuan fisio psikologik seorang panelis andalan apakah seseorang dapat
dijadikan panelis atau tidak

Kemampuan fisio psikologik dapat dikelompokkan menjadi 5 tipe :


1. Kemampuan menditeksi (detection) :
kemampuan menyadari adanya rangsangan sebelum mengenal adanya kesan
tertentu yang spesifik mengetahui ambang mutlak
2. Kemampuan mengenal (recognition) :
kemampuan mengenali dengan sadar adanya kesan spesifik dan dengan tepat dapat
menghubungkan kesan itu dengan adanya jenis rangsangan tersebut ambang
pengenalan
1. Kemampuan membedakan (discrimination)
kemampuan untuk menyatakan kesan beda/tidak sama terhadap suatu sifat
organoleptik antara 2 contoh yang disajikan bersamaan
4. Kemampuan membandingkan (scaling)
Panelis mampu membedakan 2 contoh dan mengenali 1 contoh lebih tinggi sifat
organoleptiknya dari yang lain
5. Kemampuan hedonik
kemampuan menyatakan sikap subjektif pribadinya terhadap suatu sifat
organoleptik benda yaitu tentang senang atau tidaknya terhadap benda tersebut
dan juga sampai pada tingkat senang atau tidak senang

TEORI HUBUNGAN PSIKO-FISIK


1. Teori Weber
berdasarkan fenomena berat berbeda faktor perbandingan beban tambahan dan
beban mutlaknya yang menjadi penyebab adanya kesan .
Faktor perbandingan fraksi weber
Kesan berat dan ukuran benda yang diangkat akibat adanya tambahan beban

Jenis benda Ukuran beban Tambahan Persentase Kesan perbedaan


perangsang awal beban pertambahan beban berat

Batu 10 kg 5 kg 50% Berbeda besar


Batu 10 kg 50 gram 5% Tidak berbeda
kertas 50 gram 50 gram 100% Berbeda besar
kertas 50 gram 0,5 gram 1% Tidak berbeda

Fraksi Weber dari beberapa jenis pengindraan

Jenis pengindraan Fraksi Weber (%)


Pencicipan 15 - 30
Pembauan 15 - 30
Penglihatan 1
Pendengaran 10
Sentuhan/tekanan 3 - 10
Angkat 2,5

So = ambang rangsangan
B = tetapan

So S

Gambar. Hubungan psiko-fisik menurut teori fechner

3. Teori Moncrief
Berdasarkan percobaan-percobaan dengan menggunakan macam-macam zat bau-bauan
hubungan terarah antara intensitas kesan bau dengan besaran rangsangan
ln I = k (ln C- ln t)
dimana :
I = intensitas pembauan (kesan bau)
C = konsentrasi zat bau dalam larutan udara
t = ambang mutlak
k = konstanta = 0,62
4. Teori Steven
besarnya kesan merupakan fungsi pangkat terhadap rangsangan

Y = K Qn Log Y = n log Q + log K


dimana :
Y = besaran kesan, besaran psikologik
Q = besaran rangsangan, besaran fisik
K dan n = konstanta

Anda mungkin juga menyukai