3
INDRA MANUSIA
• PENGLIHATAN
• PENCIUMAN
/ PEMBAUAN SANGAT DIPENGARUHI OLEH :
• PENDENGARAN • KEPEKAAN
• PENGALAMAN
• PENCECAP • KONDISI PSYCHOLOGIS
/ PERASA • KONDISI FISIK
• PERABA
4
????
Pengindraan,
Rangsangan &
Kesan
5
Pengindraan : suatu proses fisiologis dan reaksi psikologis, yaitu
kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda
karena adanya rangsangan yang diterima alat indra yang
berasal dari benda tersebut.
6
Kesan yang ditimbulkan karena adanya rangsangan dapat
berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi, menyukai atau
tidak menyukai akan benda penyebab rangsangan
8
3 tingkatan respon yang dihasilkan dari keselurahan
proses pengindraan
9
Rangsangan
12
Proses penginderaan terjadi karena adanya rangsangan yang sesuai
dengan reseptor alat indera
13
DIMENSI KESAN
Kemampuan alat indra memberikan kesan dapat dianalisis
atau dibedakan berdasarkan :
jenis kesan
intensitas kesan
luas daerah kesan
lama kesan
kesan hedonik.
14
adalah : kesan spesifik yang dikenali
Garam? Kerupuk?
Tomat ? Dodol?
15
Kondisi yang menggambarkan kuat lemahnya suatu rangsangan
Menggambarkan ringan / beratnya kesan
Larutan garam 30%
~ Larutan 0.05%
Air 50oC
~ 20oC
KESAN SAMA
INTENSITAS BERBEDA
17
5. KESAN HEDONIK
Meliputi tanggapan pribadi yang menyangkut kesan
senang atau tidak senang terhadap rangsangan tertentu
19
KEMAMPUAN UNTUK MENYADARI ADANYA
SUATU RANGSANGAN
20
SUDAH MAMPU MENGENAL / MENYADARI
ADANYA KESAN SPESIFIK YANG BERASAL DARI
SUATU JENIS RANGSANGAN
21
KEMAMPUAN UNTUK MENYATAKAN PERBEDAAN JENIS ATAU
INTENSITAS KESAN-KESAN BERBEDA ATAU TIDAK SAMA
TERHADAP SUATU SIFAT INDERAWI ANTARA 2 (DUA) CONTOH
YANG DISAJIKAN BERSAMAAN
22
4. KEMAMPUAN MEMBANDINGKAN
23
KEMAMPUAN UNTUK MENYATAKAN SIKAP
SENANG ATAU TIDAK SENANG TERHADAP SIKAP
ORGANOLEPTIK SUATU KOMODITAS / PRODUK
24
RANGSANGAN TERENDAH YANG MULAI DAPAT MENGHASILKAN
KESAN DISEBUT “AMBANG RANGSANGAN” (THRESHOLD)
27
Ambang pengenalan dapat dikacaukan dengan ambang mutlak.
Jika pada ambang mutlak mengenai kesan yang mulai diperoleh atau
dirasakan maka pada ambang pengenalan meliputi pengenalan atau
identifikasi jenis kesan.
AMBANG PENGENALAN
KONSENTRASI ATAU JUMLAH PERBANDINGAN TERENDAH YANG
DAPAT DIKENAL DENGAN TEPAT / BETUL
28
AMBANG BATAS
YANG DITETAPKAN “BATAS ATAS”
• Konsentrasi maksimum yang masih memberikan kesan atau
tanggapan (bila ditambahkan lagi tak akan memberikan tambahan
kesan)
• Konsentrasi minimum yang menghasilkan kesan maksimum
Rendah
KENAMPAKAN
BAU/ODOR/AROMA
KONSISTENSI DAN TEKSTUR
FLAVOR (AROMA, RASA, CHEMICAL FEELING)
30
KENAMPAKAN
a. Warna
Merupakan sifat organoleptik penting karena dapat memberi
gambaran tentang sifat-sifat lain.
Merupakan sifat kenampakan yang ditimbulkan oleh distribusi
spektral daripada cahaya.
Melibatkan fenomena fisik dan psikologis yaitu persepsi oleh sistem
visual yang disebabkan oleh adanya cahaya pada kisaran panjang
gelombang visible yi :
400 – 500 nm (biru)
500 – 600 nm (hijau sampai kuning)
600 – 800 nm (merah)
31
b. Bentuk dan Ukuran
Bentuk : padat, butiran (serelia dan kacang-kacangan), kristal (gula
pasir, garam, asam sitrat), tepung atau bubuk, cairan encer (air,
susu, minuman), cairan kental (kecap, saus), gel (permen jeli,
puding), dll
Ukuran menyatakan besaran material suatu produk. Dijadikan
faktor mutu penting dalam klasifikasi mutu dan indikator cacat
mutu. Ukuran dimanifestasikan dalam beberapa bentuk besaran
yaitu berat, volume, luas, panjang, lebar, diameter, tebal.
32
c. Tekstur permukaan
Meliputi sifat kilap permukaan, kekasaran atau kehalusan
permukaan, basah atau kering, lunak atau keras.
d. Kejernihan dan kekeruhan
Sifat keruh disebabkan sinar yang masuk dan mengenai
partikel dipantulkan secara acak, tidak searah. Sedangkan
jernih atau bening menyangkut sinar yang tembus / transparan.
e. Karbonasi
Tingkat karbonasi / derajat effervescant yg ditunjukkan oleh
jumlah gelembung (CO2) yang timbul saat penuangan atau
pencelupan produk minuman.
33
BAU/AROMA
34
TEKSTUR
35
SIFAT MEKANIS : reaksi terhadap stress, pengukuran secara kinestetik
Kekerasan (hardness) : gaya yang diberikan untuk terjadinya perubahan
bentuk
Frimness (kompresi)
Hardness (gigitan)
Sifat kohesif : tingkatan sampel mengalami deformasi
Kohesif
Chewy
Fracturable (renyah, crispy, crunchy)
Viskositas
Sifat adesif : gaya yang diperlukan untuk memindahkan sampel dari permukaan
Lengket (ke gigi/palatal)
36
SIFAT GEOMETRIS : persepsi dari partikel (ukuran, bentuk, orientasi)
diukur dengan taktil
Smootheness : kehalusan
Gritty : adanya partikel kecil dan keras
Grainy : partikel kecil
Chalky/powdery : partikel halus (film)
Fibrous / berserat : partikel berserabut panjang
Lumpy / bumpy : gumpalan, serpihan besar
37
BENTUK ACUAN (CHARTERED STANDARD)
BENTUK DESKRIPSI
BUNDAR (ROUND) Menyerupai bentuk bulatan
(spheroid)
OBLATE Datar pada bagian pangkal & pucuk
atau puncak
MEMBUJUR (OBLONG) Diameter vertikal > diameter
horizontal
KERUCUT (CONIC) Meruncing ke arah bagian puncak
BUJUR TELUR (OVATE) Bentuk seperti telur dan melebar
pada bagian pangkal
BERAT SEBELAH ATAU MIRING Poros yang menghubungkan pangkal
(TOPSIDED) dan puncak tidak tegak lurus
melainkan miring
BUJUR TELUR TERBALIK Seperti telur terbalik
(OBOVATE)
BULAT PANJANG Menyerupai bentuk elips (bulat
panjang)
38
BENTUK ACUAN (CHARTERED STANDARD)
BENTUK DESKRIPSI
KERUCUT TERPOTONG (TRUNCATE) Kedua ujungnya mendatar atau
persegi
TIDAK SEIMBANG (UNEQUAL) Separuh bagian lebih besar dari yang
lain
RIBBED Pada potongan melintangnya sisi-
sisinya menyerupai sudut
TERATUR (REGULAR) Bagian horizontalnya menyerupai
lingkaran
TIDAK TERATUR (IRREGULAR) Potongan horizontalnya sama sekali
menyerupai lingkaran
39
FLAVOR
Adalah atribut produk pangan, minuman yg didefinisikan
sebagai penjumlahan dari persepsi yang dihasilkan dari
simulasi saraf dan indra yang berada pada jalan masuk saluran
pencernaan dan saluran pernafasan.
Untuk tujuan praktis analisis sensori dibatasi pada istilah
kesan yang diterima melalui sensasi kimia dari produk yang
berada di dalam mulut. Dengan demikian, flavor meliputi:
1. aromatik, yi persepsi olfaktori karena senyawa volatil yang
dilepaskan oleh produk pada sat berada di dalam mulut
melalui bagian belakang rongga hidung
2. Rasa, yi persepsi gustatori (manis, asin, asam, pahit) yang
disebabkan oleh senyawa yg larut dalam rongga mulut
3. Faktor chemical feeling , yang menstimulasi ujung saraf
dalam membran lunak di bagian belakang rongga mulut
(spicy, panas, dingin, menggigit, rasa umami)
40
BUNYI (NOISE)
Dihasilkan selama proses pengunyahan
Atribut sensori paling penting dan tidak dapat diabaikan
terutama untuk produk pangan yang sangat mementingkan
kerenyahan
Parameter pitch menunjukkan frekuensi suara. Perbedaan
pitch dalam mematahkan produk pangan (renyah, crispy,
britle) merupakan indikator kerenyahan / melempem.
Loudness adalah intensitas suara
Presistence adalah ketahanan suara terhadap waktu
Secara kinestetik perbedaan dapat dilakukan untuk mengukur
perbedaan kekerasan (hardness), kekompakan (denseness) dan
gaya untuk patah (fracturability) dari produk
41
TERIMA KASIH