Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REVIEW

ANATOMI MANUSIA

OLEH:
JOBSON MARNASIB SIMBOLON
DOSEN PENGAMPU:
Dr.RIKA NAILUVAR SINAGA,M.Biomed

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2023
CRITICAL BOOK REPORT
-BUKU UTAMA
IDENTITAS
Nama Mahasiswa : Jobson Marnasib Simbolon
NIM : 6233321035
Kelas : PKO H 23
Judul Buku : ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA
Nama Pengarang : -Dra. Melva Silitonga, M.Kes.
-Dra. Erlintan Sinaga, M.S.
Penerbit/Thn Terbit/Jlh hlm :DESEMBER 2017/288 hal

1.Pendahuluan (Latar belakang,Tujuan,Manfaat)


PENDAHULUAN
-Latar Belakang
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami. Terkadang
kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi analisis
bahasa, pembahasan tentang anatomi manusia. Oleh karena itu, penulis membuat Critical
Book Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi, terkusus pada
pokok bahasa anatomi manusia.

-Tujuan Penulisan CBR


Mengkritisi satu topik materi kuliah anatomi manusia

-Manfaat CBR
1.Untuk menambah wawasan tentang anatomi manusia

2.Untuk belajar lebih dalam tentang organ-organ didalam tubuh manusia


3.Menambah pengetahuan tentang persamaan dan perbedaan letak struktur atau susunan
bagian-bagian tubuh manusia dengan makhluk hidup lainnya.

Isi Buku (Ringkasan Buku di BAB 4 tentang MIOLOGI)

BAB 4

SISTEM OTOT

Dengan kemampuannya berkontraksi, otot mengemban 3 fungsi utama, yaitu


melaksanakan gerakan, memelihara postur tubuh dan memproduksi panas. Prinsip all or
none, artinya otot akan berkontraksi lebih kuat apabila stimulus yang mengenalinya lebih
lemah. Berdasarkan struktur dan fungsinya otot dibedakan menjadi 3 jenis yaitu otot rangka
(otot lurik), otot polos, dan otot jantung.Beberapa gangguan otot antara lain :
fibrosis,fibrotisis,distrofi otot dan miastenia grafis.

FUNGSI SISTEM OTOT MANUSIA


Setiap jenis otot yang terdapat dalam sistem otot manusia memiliki fungsinya masing-
masing. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari sistem otot di dalam tubuh.
Melakukan gerakan tubuh
Otot rangka bertanggung jawab atas gerakan yang Anda lakukan. Otot rangka melekat pada
tulang Anda dan sebagian dikendalikan oleh sistem saraf pusat (SSP).
Otot rangka digunakan kapan pun Anda bergerak. Otot mengikuti arah gerakan yang Anda
inginkan, bersama-sama dengan tulang dan tendon.
Mengatur postur tubuh
Otot rangka juga mengatur postur tubuh Anda. Kelenturan dan kekuatan adalah kunci untuk
mempertahankan postur yang tepat. Otot-otot leher kaku, otot punggung yang lemah, atau
otot-otot pinggul yang kaku dapat merusak keselarasan Anda.
Postur yang buruk dapat memengaruhi bagian tubuh Anda dan menyebabkan nyeri sendi dan
otot yang melemah.
Menjaga keseimbangan
Otot rangka membantu melindungi tulang belakang dan membantu Anda menjaga
keseimbangan. Dalam sistem otot ada yang disebut dengan otot inti, yang termasuk otot
perut, otot punggung, dan otot panggul. Semakin kuat otot inti Anda, maka semakin baik pula
keseimbangan tubuh Anda.
Mendukung peredaran darah manusia
Pada sistem otot manusia, otot jantung dan otot polos yang keberadaannya tidak disadari
berfungsi membantu jantung berdetak dan aliran darah mengalir ke seluruh tubuh. Hal ini
biasanya ditandai dengan adanya impuls listrik.
Otot jantung ditemukan di dinding jantung. Ini dikendalikan oleh sistem saraf otonom yang
bertanggung jawab untuk sebagian besar fungsi tubuh. Pembuluh darah Anda terdiri dari otot
polos, dan juga dikendalikan oleh sistem saraf otonom.
Membantu proses pernapasan
Diafragma adalah otot utama yang bekerja selama pernapasan. Saat Anda bernapas lebih
berat, seperti saat sedang berolahraga, diafragma memerlukan bantuan dari otot lain, seperti
otot perut, otot leher, dan otot punggung.
Mendukung proses pencernaan
Sistem otot manusia juga berfungsi dalam membantu proses pencernaan. Ya, saat tubuh
mencerna makanan, prosesnya dikendalikan oleh otot-otot polos yang ditemukan di saluran
pencernaan.
Otot polos Anda melemas dan menegang saat makanan melewati tubuh selama proses
pencernaan berlangsung. Otot-otot ini juga membantu mendorong makanan keluar dari tubuh
Anda melalui buang air besar, atau muntah ketika sakit.
Mendorong bayi saat proses persalinan
Otot polos juga ditemukan di rahim. Selama kehamilan, otot-otot ini membesar dan meregang
saat janin tubuh di dalam rahim. Saat proses melahirkan, otot polos di rahim berkontraksi dan
relaksasi untuk membantu mendorong bayi melewati vagina.
Pembahasan (Perbedaan: keunggulan,kelemahan)

-KEUNGGULAN
1.Buku ini mudah dipahami
2.Kata-katanya yang cukup baku
3.Sampul buku sangat menarik dilihat
4.Ada banyak gambar yang berguna membantu pembaca agar lebih mudah dipahami
5.Mempunyai Ringkasan disetiap bab
6.Cocok untuk orang awam yang baru mempelajari anatomi atau sebagainya

-KELEMAHAN
1.Isi didalam buku atau gambar yang ada didalam buku tidak ada yang berwana
2.Ada beberapa kalimat yang sulit dimengerti
3.Susunan kata-kata didalam buku terlalu rapat sehingga agak sulit untuk dibaca.
CRITICAL JURNAL REVIEW
ANATOMI MANUSIA

OLEH:
JOBSON MARNASIB SIMBOLON
DOSEN PENGAMPU:
Dr.RIKA NAILUVAR SINAGA,M.Biomed

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2023
CRITICAL JURNAL REVIEW
1. Review
Identitas
Nama Mahasiswa : JOBSON MARNASIB SIMBOLON
Nim : 6233321035
Prodi : Pko H
Dosen Pengampu : Dr.RIKA NAILUVAR SINAGA,M.Biomed
Judul Jurnal. : Peran kinesiologi dalam prevensi dan manajemen obesitas
Jlh Halaman : 1-4 (4)Halaman
Nama Pengarang : Rio Sofwanhadi
Thn Terbit : 2006

REVIEW JURNAL
1. IDENTITAS JURNAL

Judul Peran kinesiologi dalam prevensi dan manajemen


obesitas

Nama Jurnal Peran kinesiologi dalam prevensi dan manajemen


obesitas

Volume dan Halaman 01/11 - 14

Tahun 2006

Penulis Rio Sofwanhadi

Reviewer JOBSON MARNASIB SIMBOLON

Tanggal 15 November 2023


2. ISI JURNAL
Tujuan Penelitian Upayamengurangi faktor risiko pada obesitas dengan
latihan fisik
Subjek/Objek Penelitian Penderita obesitas

Analisis Data dilakukan secara analisis data bersifat


kuantitatif/statistik
Metode penelitian metode penelitian kuantitatif.

Langkah Penelitian 1. JUDUL


2. ABSTRAK
3. PENDAHULUAN
4. ISI
5. PEMBAHASAN
6.KESIMPULAN
7. DAFTAR PUSTAKA
Hasil Penelitian 1. Mengidentifikasi adanya semua faktor-risikocedera-
latihan-fisik baik secara anatomik,
biokinematik, biokinetika, biotipologik.
2. Memilih program latihan untuk aerobik ( lower
body obesity ) maupun pembebanan (upper
body obesity) dengan dosis yang kecil dengan
durasi lama secara gradual meningkat. Jenis
kelamin berpengaruh pada pilihan latihan,
dimana laki-laki lebih tahan terhadap pembebanan
karena faktor untuk strength, speed
and power lebih baik, sedangkan wanita lebih
unggul untuk fungsi kapasitas oksidasi, daya
tahan kardiorespirasi lebih baik10.Memberikan
latihan latihan otot, tendo dan tulang secara
khusus pada bagian tertentu tubuh yang mengalami
anomali (segala jenis hallux) dan
bantuan peralatan pembantu khusus (orthotics,
Milwaukee jackets, knee support, lumbar support,
neck support, dsb).
3. Memakai sepatu yang dapatmenyerap vertical
force, mencegah overpronasi dan tidak
melakukan lokomosi pada terrain datar, tanpa
gerakan loncat/lompat, tidakmenoleh/memutar
badan sewaktu berjalan. Apabila melakukan
pembebanan sebaiknya dilakukan dengan
posisi duduk.
Melakukan periodical assessment terutama
terhadap hal hal yang akan diperbaiki (dinamika
pusat gravitasi tubuh, ROM, threadmat analysis,
5-gait determinants, muscle strength &
endurance).
4. Siklus kegiatannya adalah evaluasi awal –
perencanaan – pengorganisasian –pelaksanaan
– evaluasi - perencanaan baru dst. Setiap
langkah pada siklus ini harus tetap dilakukan
monitoring untuk memastikan semua sesuai
rencana dan tidak ada tanda-tanda cedera.
Dalam hal terjadi tanda-tanda cedera (nyeri
sendi, nyeri tulang, nyeri otot dan tendo - overtraining
syndrome)maka seluruh kegiatan latihan
dihentikan, distirahatkan sementara, dilakukan
fisioterapi dan kemudian dimulai siklus baru.
5. Hal penting yang harus diwaspadai adalah
besarnyamoment Z negative / anticlockwise (external
torsion),momentXnegative / anticlockwise
dan moment Z negative / anticlockwise pada
penderita obese yang bisa meningkatkan
keadaan hallux pada lutut dan ankle apabila
meloncat atau lari.
Kesimpulan Pengelolaan obesitas selain pengaturan gizi
adalah latihan fisik yang berupa latihan aerobik dan
pembebanan. Latihan fisik dan pembebanan
memerlukan ilmu (kedokteran) olahraga dimana
diperlukantelaah kinesiologiataubiomekanika Tujuan
kinesiologi atau biomekanika dalam pengelolaan
obesitas adalah untukmengoptimalkan latihan fisik
yang aman terhadap cedera. Karena itu berbagai
pemeriksaan kinesiologik awal, yang dapat memberikan
data faktor kinesiologik secaramaksimal pada
penderita, harus diupayakan sebaik mungkin.
Perhatian khusus harus diberikan padamomen gaya
yang timbul amat besar pada genu dan ankle apabila
latihan melibatkan lari dan loncat.

Anda mungkin juga menyukai