SKRIPSI
OLEH
SKRIPSI
OLEH
NIM : 1710030112
KUPANG
2021
ABSTRAK
INTENSI BERWIRAUSAHA
NIM : 1710030112
Penelitian ini berfokus pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di bidang
kupang serta memakai variabel antara atau moderating sebagai variabel mediasi
menggunakan aplikasi statistik Smart Partial Least Square (PLS) 3.0 dengan
iv
berwirausaha) menunjukkan bahwa Sikap kewirausahaan berpengaruh signifikan
mediator secara tidak langsung mampu memediasi Efikasi diri terhadap Perilaku
berwirausaha.
v
ABSTRACT
NIM : 1710030112
on the independent and dependent variables. The method in this study uses
documentation. While the data analysis technique uses the Smart Partial Least
Square (PLS) 3.0 statistical application using the Structural Equation ModelPLS
vi
have a significant effect on entrepreneurial behavior, subjective norms have no
behavior .
vii
Motto
“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah
1 Timotius 4:12
viii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kepada Tuhan,Allah yang menciptakan Bumi serta
segala isinya. Karena atas kasih dan berkat penyertaan-Nya penulis dapat
Berwirausaha( Studi Pada Agropreneur Di Kota Kupang )”. Skripsi ini disusun
untuk memenui salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Manajemen
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Cendana Kupang. Penelitian
ini dapat terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini
Kupang.
ix
Cendana yang banyak membantu penulis dalam hal administrasi dan
lainnya.
perguruan tinggi.
Bhebe.
Naselya Therik serta Mama Sel yang selalu mendukung dalam doa.
11. Para Responden terkhususnya kelompok usaha tani yang telah bersedia
Penulis,
NIM.1710030112
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iv
ABTRACT..............................................................................................................vi
MOTTO ...............................................................................................................viii
KATA PENGANTAR............................................................................................ix
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN
2.3 Hipotesis.....................................................................................................25
xi
3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan penelitian................................................26
4.2 Pembahasan................................................................................................54
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Alpha,Multikolineariti,Inner model,Rsquare,Analisis
NFI).....................................................................................................89
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
baru pada jenjang lokal,regional dan nasional. Namun persaingan secara global
kreatifitas dan pengetahuan tentang usaha yang ingin dijalankan, dan berani
mencoba serta berani mengambil resiko yang ada, guna sebagai peningkatkan
kualitas SDM yang unggul dalam berwirausaha yang menjadi salah satu faktor
perekonomiannya.
memilih sebuah strategi yang baik dan tepat dalam menjalankan sebuah usaha
yang kreatif ,inovatif dan tentunya memiliki daya saing yang tinggi. Di samping
adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan
dan berbeda (create new and defferent) melalui berfikir kreatif dan bertindak
1
inovatif untuk menciptakan peluang (Nasud.2004). Melalui keterampilan,inovatif
orang yang berhasil dan sukses karena memiliki kemampuan berfikir kreatif
apabila berfikir dan melakukan sesuatu yang baru atau sesuatu yang lama
dengan cara-cara baru (thing and doing new things or old thing in new
way) (Suryana, 2006). Oleh karena itu di butuhkan The New Entrepreneur yang
dibutuhkan juga sebuah sikap dalam pengembangan sebuah usaha atau dalam
berwirausaha.
wirausaha, yaitu percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan
Menurut Gadaam (2008) sikap kewirausahaan dapat diukur dengan skala sikap
2
Sebuah persepsi individu dimana merupakan sebuah dukungan dalam
lain akan mendukung atau tidak terwujudnya tindakan tersebut. Hogg dan
dari persepsi individu tentang beliefs yang dimiliki orang lain. Mada (2005)
atau masukan orang lain yang mampu mempengaruhi niat seseorang untuk
untuk turut dalam melakukan aktifitas berwirausaha. Untuk itu, semua yang telah
dilakukan dalam berwirusaha baik itu sikap dan norma subyektif untuk menjadi
seorang entrepreneur sejati, maka perlu juga adanya sebuah kontrol perilaku akan
tercapai.
berwirausaha yang sebenarnya, dengan kata lain bahwa sebuah niat yang
Behavior Control atau dalam operasional disebut dengan efikasi diri. Efikasi
Diri atau Kontrol Perilaku. Menurut Luthan (2006) efikasi diri (self efficacy)
dan menyelesaikan suatu pekerjaan pada suatu tingkat tertentu. Efikasi diri
yaitu rasa kepercayaan diri untuk memulai suatu usaha. Keputusan untuk menjadi
3
wirausahawan dan menciptakan bisnis baru adalah keputusan yang disengaja dan
sadar yang membutuhkan waktu, serta perencanaan yang cukup besar dan tingkat
keinginan (Wilson, 2007). Oleh karena itu dalam berwirausaha yang dikatakan
perlu adanya kontrol perilaku atau efikasi diri dalam berwirausaha guna sebagai
sebuah bentuk kepercayaan dalam diri individu dan dalam hal mengambil
keputusan dengan benar dan tepat serta secara sadar dalam pengambilan
dengan minat dalam berwirausaha yang mampu dalam bersikap dan berperilaku
aktivitas wirausaha baru, yaitu perilaku mengenal pelaku usaha lain, persepsi
tindakan yang tampak atau pernyataan lisan mengenai perilaku berwirausaha yang
pengembangan usaha yang ada. Dengan demikian upaya dalam berbisnis atau
memulai usaha baru, pasti adanya sebuah tekanan dalam diri individu dan dari
4
Sebuah kondisi yang bersifat atraktif dan menantang dalam intensi
tersebut yaitu mendorong diri sesesorang dalam hal memberanikan diri untuk
dan menciptakan peluang bisnis baru. Ada beberapa faktor yang dapat mem-
planned behavior (TPB) yang dikemukaan oleh Ajzen (2005:134) yaitu tiga jenis
dua keyakinan normatif (normative belief), dan ketiga keyakinan kontrol (control
bahwa intensi berwirausaha merupakan langkah pertama yang perlu dipahami dari
terhadap peluang akan berwirausaha dalam berbagai bidang. Dalam hal ini bila
dilihat dari sebuah peluang akan berwirausaha dan fenomena akan kebutuhan
masyarakat terhadap pangan maka bidang niaga usaha tani dapat di lihat sebagai
input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun juga
maju yaitu era globalisasi tentu perlu adanya sebuah strategi atau kegiatan sistem
dalam perekonomian berbasis wirausaha dengan kata lain dalam bidang agro
sebagai dorongan dalam usaha baru. Agribisnis merupakan sebuah bidang bisnis
5
yang cocok bagi para pelaku agropreneur untuk dijalankan di masa sekarang ini
agribisnis. Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), didominasi oleh lahan kering
beriklim kering. Lahan kering di NTT tersebar di Timor Barat, Sumba, Alor, Sabu
dan Flores. Kondisi klimatologis dan geografis tersebut sangat memberi warna
pada pola kehidupan dan perilaku bagi masyarakatnya terutama pada aktivitas
pertanian sebagai mata pencaharian utama masyarakat NTT. Sebagai ciri khas
pembeda antara usahatani di lahan kering dan lahan basah adalah kondisi
kekeringan yang berdampak pada risiko kegagalan panen yang besar (Fanggidae
permasalahan- permasalahan tersebut belum dapat teratasi hingga saat ini adalah
mereka selalu terdorong untuk terus menciptakan peluang dari apa yang mereka
miliki, terus berpikir bagaimana membesarkan pertaniannya agar lebih efektif dan
merupakan jiwa mutlak yang dibutuhkan oleh petani. Hal tersebut mampu
6
membuat produk yang bernilai tambah, serta produksi yang belum efektif dan
efisien.
Usaha kecil menengah dan usaha mikro kecil menengah dalam berbagai bidang
cukup dominan di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya daerah kota
kupang. Berdasarkan data dari Dinas koperasi dan UKM kota kupang bahwa
tercatat pada tahun 2020 terdapat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di
provinsi NTT berjumlah 38.760 UMKM yang tercatat bersih dalam Dinas
NTT,sedangkan jumlah bersih UMKM yang ada di Kota Kupang berjumlah 6.891
UMKM yang tercatat pada Dinas koperasi dan UKM Kota Kupang dengan
berbagai bidang pada tahun 2020. Kota Kupang yang merupakan daerah
perkotaan dengan jumlah kependudukan sebanyak 434.972 jiwa per 2019 (BPS
Kota kupang) sebagian besar masyarakat Kota kupang adalah sebagai petani pada
7
1.2. Rumusan Masalah
kota kupang?
8
2. Untuk mengetahui sikap kewirausahaan berpengaruh terhadap perilaku
9
Pada Agropreneur Di Kota Kupang serta implementasi dalam
berwirausaha.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
keutamaan dalam faktor penggerak perekonomian suatu negara, dalam hal ini
dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda ( create new and defferent ) melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif
A. Pengertian
tampak atau pernyataan lisan mengenai perilaku berwirausaha yang dapat diukur
terhadap aktivitas wirausaha baru, yaitu perilaku mengenal pelaku usaha lain,
11
ketakutan akan kegagalan. keberhasilan tersebut akan sangat ditentukan oleh
Wheelen, 2003).
1) Keputusan wirausaha,
12
2.1.2 Pengertian Sikap kewirausahaan
A. Pengertian
yang datang untuk mendapatkan keuntungan yang memilki banyak manfaat dan
untuk memberikan respon kepada obyek atau kelas obyek secara konsisten baik
dalam rasa suka maupun tidak suka. Sedangkan menurut Mowen dan Minor
bereaksi secara afektif dalam menanggapi resiko yang akan dihadapi dalam suatu
menerima rangsangan terhadap obyek secara konsisten baik dalam rasa suka
13
5) Suka menghadapi resiko dan tantangan.
ada enam ciri dan watak kewirausahaan yang dijadikan cerminan sikap seorang
wirausaha yaitu:
dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, bertekad kerja keras serta
inisiatif.
4) Kepemimpinan.
5) Keorisinilan.
A. Pengertian
individu tentang apakah orang lain akan mendukung atau tidak terwujudnya
tindakan tersebut. Norma subyektif yaitu sebuah keyakinan dalam diri individu
untuk mematuhi arahan atau anjuran orang di sekitarnya untuk turut dalam
14
melakukan aktifitas dalam melakukan berwirausaha. (Ramayah & Harun,2005)
arahan atau anjuran orang sekitarnya untuk turut dalam aktivitas berwirausaha.
terhadap pendapat atau masukan orang lain yang mampu mempengaruhi niat
bahwa Norma Subyektif adalah persepsi individu tentang apakah orang lain akan
Menurut Fishbein dan Azjen (2005), norma subjektif secara umum mempunyai
yang menjadi acuan untuk menampilkan perilaku atau tidak. Keyakinan yang
berhubungan dengan pendapat tokoh atau orang lain yang penting dan
berpengaruh bagi individu atau tokoh panutan tersebut apakah subjek harus
15
C. Indikator Norma Subyektif
Norma subjektif diukur dengan skala subjective norm (Hogg & Vaughan,
A. Pengertian
dia akan mampu dan berhasil melakukan berbagai peran dalam berwirausaha.
kata lain kondisi motivasi seseorang yang lebih didasarkan pada apa yang
mereka percaya dari pada apa yang secara objektif benar. Efikasi diri yaitu
diri sebagai penilaian diri terhadap kemampuan diri dalam mengatur dan
Moiz (2011) juga menyatakan efikasi diri atau kepercayaan diri dalam
16
domain tertentu didasarkan pada persepsi diri individu terhadap keterampilan
menyelesaikan suatu tugas yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu . Efikasi
lebih didasarkan pada apa yang mereka percaya dari pada apa yang secara objektif
benar.
1) Potensi diri,
4) Melaksanakan tindakan
A. Pengertian
untuk bertindak dengan cara tertentu dan menjelaskan seberapa keras orang
tersebut untuk bersedia mencoba dan seberapa banyak waktu dan upaya
17
(2017) berpendapat bahwa intensi berwirausaha menunjukkan komitmen
berwirausaha merupakan langkah pertama yang perlu dipahami dari sebuah proses
terdiri dari kegiatan di luar pekerjaan rutin yang memberikan tantangan pada cara
18
penelitian telah dilakukan mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi intensi
subyektif dan efikasi diri secara simultan berpengaruh terhadap intensi dan
perilaku berwirausaha..
berwirausaha
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Novita Nurul yang terdapat pada
jurnal ekonomi pendidikan dan kewirausahaan pada tahun 2015 bahwa sikap
Tabel 2.1
19
Norma Subyektif Dan berpengaruh secara Penelitian ini juga tidak
Efikasi Diri Terhadap signifikan terhadap menelaah variabel perilaku
Intensi Berwirausaha intensi berwirausaha
Pada Mahasiswa berwirausaha.
Variabel sikap dan
efikasi diri secara
parsial berpengaruh
signifikan terhadap
intensi berwirausaha.
Variabel norma
subyektif secara
parsial tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
intensi
berwirausaha.
Sesuai model Objek penelitian
penelitian, sikap menggunakan alat analisis
berwirausaha, Model Structural Equation
norma subjektif dan (MSE) terhadap perilaku
efikasi diri berwirausaha sebagai kajian
berpengaruh positif model Empiris dan Lokasi
terhadap perilaku penelitian,Permasalahan
(Tony Wijaya, 2008) berwirausaha penelitian serta indikator
Kajian Model Empiris melalui intensi yang di pakai berbeda
2 Perilaku Berwirausaha berwirausaha. dengan peneliti
UKM DIY dan Jawa Secara parsial,
Tengah efikasi diri tidak
ber-pengaruh
signifikan terhadap
perilaku
berwirausaha secara
langsung maupun
melalui intensi
berwira-usaha.
(Dewi, N. L. A., Suwena, Sikap kewirausahaan Peneliti hanya meneliti 1
K. R., & Sujana, I. N., berpengaruh positif variabel dependen yaitu
2016) dan signifikan sikap kewirausahan dan
Pengaruh Sikap terhadap Lokasi penelitian,
Kewirausahaan Terhadap kemampuan Permasalahan penelitian
3
Kemampuan Mengelola mengelola usaha serta indikator yang di pakai
Usaha Pada Peserta pada PMW berbeda dengan peneliti
Program Mahasiswa Undiksha Tahun
Wirausaha (Pmw) 2015
Undiksha Tahun 2015
20
(Nur Santi, Amir Dari hasil penelitian Variabel perilaku
Hamzah, Teti menunjukan bahwa berwirausaha (Y) digunakan
Rahmawati, 2017) efikasi diri, norma sebagai variabel X4 atau
Pengaruh Efikasi Diri, subjektif, sikap variabel terikat
Norma Subjektif, Sikap berperilaku, dan (independen) tidak sebagai
4
Berperilaku, dan pendidikan variabel Y atau (dependen)
Pendidikan kewirausahaan dan Lokasi penelitian,
Kewirausahaan Terhadap berpengaruh positif Permasalahan penelitian
Intensi Berwirausaha terhadap intensi serta indikator yang di pakai
berwirausaha. berbeda dengan peneliti
variabel Norma Objek penelitian ini tidak
subjektif menggunakan variabel
berpengaruh positif perilaku berwirausaha (Y)
dan signifikan sebagai variabel dependen
terhadap intensi melainkan memakai
berwirausaha siswa variabel Intensi
SMKN di Denpasar, Berwirausaha (Z) sebagai
variabel Efikasi diri variabel (Y) dan Lokasi
berpengaruh positif penelitian,Permasalahan
5 dan signifikan penelitian serta indikator
(I Putu Bayu Adi Jaya terhadap intensi yang di pakai berbeda
dan Ni Ketut Seminari, berwirausaha siswa dengan peneliti.
2016) SMKN di Denpasar,
Pengaruh Norma variabel Sikap
Subjektif, Efikasi Diri, berpengaruh positif
Dan Sikap Terhadap dan signifikan
Intensi Berwirausaha terhadap intensi
Siswa Smkn Di Denpasar berwirausaha siswa
SMKN di Denpasar.
21
kreatif dan inovatif, 3) pandangan positif mengenai kegagalan usaha, 4)
tekanan sosial untuk membentuk sebuah keyakinan akan usaha yang di jalankan
(Hogg & Vaughan, 2005) dengan indikator: 1) Keluarga, teman, dan panutan
dan, 3) Atribut pendukung seperti modal, relasi, pendidikan dan lain lain.
(2011) menyatakan bahwa efikasi diri berkorelasi sangat kuat terhadap niat dan
sikap seseorang. Moiz (2011) juga menyatakan efikasi diri atau kepercayaan diri
dalam domain tertentu didasarkan pada persepsi diri individu terhadap Efikasi
diri diukur dengan skala (Moiz, 2011), dengan indikator: 1) Potensi diri, 2)
tindakan.
berkaitan dengan minat dalam berwirausaha yang mampu dalam bersikap dan
tindakan yang tampak atau pernyataan lisan mengenai perilaku berwirausaha yang
22
dapat diukur dengan skala perilaku berwirausaha, dengan indikator: 1) Keputusan
menciptakan produk baru melalui peluang bisnis dan pengambilan risiko. Intensi
2005) dengan indikator; 1) memilih jalur usaha dari pada bekerja pada orang lain,
23
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Sikap Kewirausahaan (X1) Perilaku Berwirausaha (Y)
Tertarik dengan peluang usaha Keputusan wirausaha
Berfikir kreatif dan inovatif Tindakan nyata telah menjalankan
Pandangan positif mengenai kegagalan usaha usaha
Memiliki jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab H1 Pernyataan rencana pengembangan
Suka menghadapi resiko dan tantangan usaha yang ada
(Gadaam 2008) (Wijaya, 2008)
H2
H3
Norma Subyektif (X2)
Keluarga, teman, dan panutan lainnya/role model
Suasana dan lingkungan sekitar individu H7
bersosialisasi dan,
H1 H5
Atribut pendukung seperti modal, relasi, pendidikan
dan lain-lain. H4
(Hogg & Vaughan, 2005)
Intensi Berwirausaha (Z)
Memilih jalur usaha dari pada bekerja
Efikasi Diri (X3) pada orang lain
Potensi diri Memilih karir sebagai wirausahawan
Kesempatan yang dimiliki H6 Membuat perencanaan untuk memulai
Kemampuan yang mengatur usaha
Melaksanakan tindakan Meningkatkan status sosial (harga diri)
(Moiz, 2011) sebagai wirausaha
Mendapatkan pendapatan yang lebih
baik
(Ramayah dan Harun 2005)
24
2.4 Hipotesis :
Kota Kupang
25
BAB III
METODE PENELITIAN
Sikap Kewirausahaan (X1), Norma Subyektif (X2), Efikasi Diri (X3) dan
Tabel 3.1
Operasionalisasi variabel
Variabel
Indikator Item Skala
dan Definisi
- Senang dan tertarik terhadap
dunia wirausaha
1) Tertarik dengan peluang - Mencari peluang bisnis
Sikap
usaha dalam berwirausaha
Kewirausahaan
- Menciptakan peluang dalam
(X1) yaitu sebuah
wirausaha sendiri
reaksi individu
- Kreatif dalam berpikir dan
dalam bersikap
melakukan ide-ide baru Ordinal
untuk menunjukkan
- Menciptakan sesuatu yang
perasaan suka atau 2) Berfikir kreatif dan
bernilai tinggi dan inovatif
tidak suka terhadap inovatif,
serta beda dari yang lainnya
sebuah rangsangan
- Melakukan inovasi-inovasi
yang diterima.
terbaru
- Selalu berpikir Optimis dalam
3) Pandangan positif mengenai
menjalani usaha
26
kegagalan usaha, - Menjadikan kegagalan
sebagai pengalaman usaha
menjadi lebih baik
- Tingkatkan Mindset dan rasa
percaya diri
- Bertanggungjawab atas
segala kerugian yang di
terima
4) Memiliki jiwa kepemimpinan
- Berani dalam mengambil
dan tanggung jawab,
keputusan yang tepat
- Mampu mengendalikan
emosi di bawah tekanan
- Menyukai tantangan
5) Suka menghadapi resiko - Siap menghadapi risiko yang
dan tantangan. di terima
- Bertanggungjawab dalam
pengambilan risiko
- Relasi yang lebih kuat di
antara keluarga,teman dan
1) Keluarga, teman, dan panutan lainnya
panutan lainya / role model, - Selalu memiliki relasi yang
baik di lingkungan
- Prioritas relasi yang lebih
dominan dalam mendukung
- Memiliki sikap bersosialisasi
Norma Subyektif 2) Suasana dan lingkungan yang baik
(X2) merupakan sekitar individu - Tidak menutup diri untuk
sebuah pengakuan bersosialisasi berinteraksi sosial
Ordinal
atau kepercayaan - Mudah membangun relasi
pihak eksternal atas sekitar dalam bersosialisasi
presepsi individu. - Mempunyai modal yang
mumpuni dalam faktor
pendukung individu
3) Atribut pendukung seperti
- Memiliki modal yang kuat
modal, relasi, pendidikan
dalam mendorong dan
dan lain lain.
membangun relasi yang baik
- Memiliki pengalaman dan
skill sebagai modal
pendukung
Efikasi Diri - Mengetahui kekurangan dan
(X3) adalah kelebihan dalam diri
kepercayaan 1) Potensi diri, - Mengetahui tingkat
Ordinal
seseorang atas emosional dalam diri
sebuah tindakan - Mengetahui skill yang
yang dilakukan diri dimiliki
27
individu dalam - Menggunakan kesempatan
melakukan sesuatu. dengan efektif
2) Kesempatan yang dimiliki - Memanfaatkan kesempatan
dengan semaksimal mungkin
- Memakai kesempatan
sebagai peluang
- Mengenal potensi dalam diri
- Kemampuan dalam mengatur
3) Kemampuan mengatur dan, emosi dalam bertindak
Melaksanakan tindakan - Mampu mengatur dan
melaksanakan tindakan yang
dilakukan dengan baik
- Berani mengambil keputusan
untuk berwirausaha
- Menerima segala bentuk
1) keputusan wirausaha
risiko dalam wirausaha
Perilaku - Menghadapi segala risiko
Berwirausaha yang di hadapi
(Y) merupakan - Memulai usaha baru
sebuah tindakan - Menjalankan usaha yang
2) Tindakan nyata telah
nyata atas perilaku sudah ada Ordinal
menjalankan usaha
berwirausaha dan - Mepertahankan eksistensi
dapat di ukur dengan usaha yang di jalani
skala perilaku - Menggunakan ide yang
berwirausaha. berasal dari diri sendiri
3) Pernyataan rencana
- Menggunakan ide yang
pengembangan usaha yang
berasal dari orang lain
ada.
- Mengimplementasikan ide
yang di rancang
- Menciptakan peluang usaha
dengan berwirausaha sendiri
- Mempelajari keterampilan
Intensi Berwirausaha 1) Memilih jalur usaha dari berwirausaha di tempat lain
(Z) merupakan pada bekerja pada orang untuk diterapkan pada bisnis
tekanan dalam diri lain sendiri
seseorang untuk - Mengembangkan jalur usaha
memberanikan diri sendiri dalam menciptakan
dalam memecahkan peluang usaha
permasalahan
berwirausaha dan - Menciptakan peluang
menciptakan peluang - Bekerja pada orang lain
2) Memilih karir sebagai
bisnis baru. - Menciptakan inovasi baru
wirausahawan
dengan memilih karir
wirausaha
28
- Membuat rencana sendiri
- Bekerjasama dengan orang
3) Membuat perencanaan
lain
untuk memulai usaha
- Pengembangan perencanaan
usaha
- Keberhasilan dalam
berwirausaha untuk
menaikan status sosial
4) Meningkatkan status sosial
- Peningkatan status sosial
(harga diri) sebagai
melalui berwirausaha
wirausaha
- Menjadikan wirausaha
sebagai peningkatan harga
diri atau status sosial
Ordinal
- Meningkatan pendapatan
dengan berwirausaha
- Berwirausaha sebagai
5) Mendapatkan pendapatan
penunjang peningkatan
yang lebih baik
pendapatan
- Menjadikan wirausaha
sebagai penyambung
kebutuhan ekonomi
3.3.1 Populasi
(per 2020).
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Keterangan:
50%
Q=1–P
Data kualitatif adalah data yang di dapat dan diperoleh tidak dalam
30
Data kuantitatif adalah data yang di dapat dan diperoleh dalam
berupa angka yang dapat di olah dan di sajikan dalam bentuk hasil dari
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu:
informan.
ada (Hasan, 2002: 58). Dalam penelitin ini data sekunder berupa
3.5.1 Kuesioner
3.5.2 Wawancara
31
Wawancara merupakan sebuah teknik pengumpulan data dengan cara
penelitian.
3.5.3 Observasi
3.5.4 Dokumentasi
data terkait.
sosial. Skala Likert maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata
antara lain :
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu –ragu
d. Tidak setuju
32
3.7 Teknik Analisis Data
a. Convergent validity
harapkan > 0,7. tetapi untuk penelitian pertama nilai di atas 0,5
b. Discriminant validity
c. Composite realibility
33
Data yang memiliki composite reliability > 0.8 dapat di katakan
d. Cronbach alpha.
e. Uji multikolinearitas
multicolinearity (Waty,2017).
Hipotesis.
34
Apabila R-Square mendekati 1 maka artinya pengaruh variabel
dependen (Ghozali,2009).
a. Uji t
35
menggunakan Smart PLS 3.0 melalui gambar inner model
effect
Keterangan :
Y = Perilaku Berwirausaha
X1 = Sikap Kewirausahaan
X2 = Norma Subyektif
X3 = Efikasi Diri
a = konstanta
independen
36
BAB IV
Responden yang di teliti yaitu para agribisnis ( agropreneur di kota dan kabupaten
pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan produksi itu sendiri atau pun
kota kupang berjumlah 570 yang bergerak pada bidang agribisnis pertanian di
kota kupang. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel untuk di teliti
berikut:
1. Karakteristik Agropreneur
a) Jenis Kelamin
Perempuan.
Gambar 4.1
Laki-laki Perempuan
46%
54%
37
Berdasarkan diagram tersebut dapat di gambarkan responden yang mengisi
kuesioner penelitian ini,bahwa presentase dari laki-laki lebih besar dari pada
perempuan dengan nilai presentase laki-laki sebesar 54% dan perempuan sebesar
46%. Dapat disimpulkan bahwa para pelaku agribisnis yang bergerak di bidang
b) Usia
Gambar 4.2
Berdasarkan Usia
15-25 26-36 37-47 48-58 59-69 70-80
11% 1% 10%
13%
26%
39%
kuesioner penelitian ini berkisar antara usia 15-25 tahun sebesar 10%, 26-36 tahun
sebesar 13%, 37-47 tahun sebesar 39%, 48-58 tahun sebesar 26%, 59-69 tahun
sebesar 11% dan 70-80 tahun sebesar 1%. Dalam hal ini jumlah presentase yang
kegiatan agribisnis pertanian yang lebih dominan dan tertarik dalam melakukan
wirausaha agribisnis yaitu rata-rata di antara usia 37-47 tahun dengan nilai
presentase 39%. Hal ini di karenakan, pada usia 37–47 tahun pemikiraan dari para
pelaku agribisnis ini lebih cenderung untuk mandiri dengan membentuk kelompok
usaha tani mereka sendiri dengan memanfaatkan lahan mereka yang di anggap
38
bisa menjadi mata pencarian bagi keluarga mereka untuk meningkatkan
perekonomian keluarga.
>Rp.1.500.000.
Gambar 4.3
85%
dengan presentase <Rp.500.000 sebesar 3%, Rp.500.000 – 1 juta sebesar 85% dan
bulan dari para pelaku kegiatan agribisnis di bidang pertanian yaitu sebesar Rp.
d) Pendidikan Terakhir
Gambar 4.4
54%
13%
39
Berdasarkan diagram tersebut responden yang mengisi kuesioner dengan
pada tingkat pendidikan SMA/SMK memiliki presentase lebih besar dimana para
pelaku agribisnis lebih memilih untuk bertani dan bekerja secara individu atau
sendiri untuk langsung dapat di kelola dengan memanfaatkan lahan yang ada,dari
pada harus bekerja di tempat lain atau pun harus menjadi pegawai swasta atau
PNS.
dengan menggunakan Smart PLS 3.0. Dalam skema ini sebelum masuk
dalam pengujian validitas dan reabilitas maka akan di uji terlebih dahulu
40
Gambar 4.5 Outer Model 1
Partial Least Square (PLS) bahwa jika nilai outer loading dalam pengujian < 0,5
maka nilai tersebut harus di drop atau di hilangkan. Terlihat pada gambar 4.5
outer model 1 bahwa nilai outer loading variabel laten perilaku berwirausaha (Y.6
memiliki outer loading < 0,5 yaitu 0,376) dan variabel laten Intensi berwirausaha
(Z.1 dengan outer loading < 0,5 yaitu 0,217,Z.4 0,442 dan Z.6 0,415).
41
Gambar 4.6 Outer Model 2
ulang maka terdapat nilai outer loading masing-masing indkator dengan nilai-nilai
yang berbeda dari outer model 1. Maka nilai-nilai outer loading pada outer model
2 terdapat nilai puter loading yang sudah sesuai atau > 0,5.
42
teliti atau tidak. Penggunaan smart PLS pengujian validitas terdapat 2 cara
a. Convergent Validity
Nilai Convergent validity adalah nilai loading faktor pada variabel laten dengan
X1.1 0,622
X1.10 0,716
X1.2 0,881
X1.3 0,826
X1.4 0,757
X1.5 0,639
X1.6 0,596
X1.7 0,774
X1.8 0,797
X1.9 0,726
X2.1 0,729
X2.2 0,743
X2.3 0,761
X2.4 0,755
X2.5 0,732
X2.6 0,683
X3.1 0,555
X3.2 0,797
X3.3 0,723
X3.4 0,822
X3.5 0,552
X3.6 0,830
Y.1 0,766
Y.2 0,826
Y.3 0,800
Y.4 0,798
Y.5 0,671
Y.6 0,376
Z.1 0,217
Z.10 0,766
Z.2 0,556
Z.3 0,843
Z.4 0,442
Z.5 0,690
Z.6 0,415
Z.7 0,581
Z.8 0,729
Z.9 0,797
Berdasarkan data tabel 4.1 diatas merupakan bentuk pengujian dari skema
outer model 1, dimana outer loading variabel laten perilaku berwirausaha (Y.6
memiliki outer loading < 0,5 yaitu 0,376) dan variabel laten Intensi berwirausaha
(Z.1 dengan outer loading < 0,5 yaitu 0,217,Z.4 0,442 dan Z.6 0,415). Dapat di
simpulkan bahwa, masih terdapat loading faktor > 0,5 karena memiliki nilai
43
Tabel 4.2 Hasil Analisis Convergent Validity 2
Item Pertanyaan Efikasi Diri (X3) Intensi Berwirausaha (Z) Norma Subyektif (X2) Perilaku Berwirausaha (Y) Sikap Kewirausahaan (X1)
X1.1 0,626
X1.10 0,714
X1.2 0,883
X1.3 0,824
X1.4 0,755
X1.5 0,642
X1.6 0,592
X1.7 0,777
X1.8 0,799
X1.9 0,721
X2.1 0,731
X2.2 0,742
X2.3 0,755
X2.4 0,747
X2.5 0,731
X2.6 0,692
X3.1 0,544
X3.2 0,797
X3.3 0,728
X3.4 0,822
X3.5 0,552
X3.6 0,833
Y.1 0,779
Y.2 0,813
Y.3 0,805
Y.4 0,785
Y.5 0,715
Z.10 0,798
Z.3 0,848
Z.5 0,753
Z.7 0,589
Z.8 0,726
Z.9 0,817
skema outer model 2. Dapat dilihat bahwa dalam pengujian validitas dari
indikator-indikator pertanyaan sudah tidak ada yang memiliki nilai di bawah 0,5
b. Discriminant validity
Nilai ini merupakan nilai cross loading faktor yang berguna untuk
cara membandingkan nilai loading pada konstruk yang di tuju harus lebih besar
dibandingkan dengan nilai loading dengan konstruk yang lain (Wati,2017). Model
setiap konstruk memilki korelasi antar kosntruk lainnya dalam model. Untuk
masing-masing indikator memiliki kriteria sebesar > 0,5 agar dikatakan valid dan
44
Tabel 4.3 Hasil Analisis Average Variance Extracted (AVE)
Variabel Average Variance Extracted (AVE)
Berdasarkan pada tabel di atas ,dapat diketahui bahwa nilai AVE dari variabel
Sikap Kewirausahaan > 0,5 atau 0,545,Norma subyektif > 0,5 sebesar
0,538,Efikasi diri > 0,5 sebesar 0,522,Perilaku berwirausaha > 0,5 sebesar 0,609
dan Intensi berwirausaha > 0,5 sebesar 0,578. Hal ini menunjukan bahwa
c. Composite realibility
Data yang memiliki composite reliability > 0.8 dapat di katakan mempunyai
reliabilitas yang tinggi (Wati,2017). Sehingga jika nilai composite > 0.8 maka di
katakan riliable.
Tabel 4.4 Hasil Analisis Composite Reliability
Variabel Composite Reliability
dan Intensi Berwirausaha > 0,8. Dimana nilai composite reliability sikap
kewirausahaan > 0,8 sebesar 0,922,Norma subyektif > 0,8 sebesar 0,875,Efiksi
diri > 0,8 sebesar 0,864,Perilaku berwirausaha > 0,8 sebesar 0,886 dan Intensi
berwirausaha >0,8 sebesar 0,890. Hal ini menunjukan bahwa setiap variabel nilai
composite reliability > 0,8 maka dapat di simpulakn bahwa variabel tersebut
reliabel.
45
d. Cronbach alpha.
Uji reliabilitas di perkuat dengan nilai cronbach alpha. Nilai yang diharapkan >
dan Intensi Berwirausaha > 0,6. Dimana nilai Cronbach's Alpha sikap
kewirausahaan > 0,6 sebesar 0,905,Norma subyektif > 0,6 sebesar 0,833,Efiksi
diri > 0,6 sebesar 0,810,Perilaku berwirausaha > 0,6 sebesar 0,839 dan Intensi
berwirausaha >0,6 sebesar 0,855. Hal ini menunjukan bahwa keseluruhan variabel
telah memenuhi syarat nilai Cronbach's Alpha > 0,6 maka dapat di simpulakn
e. Uji multikolinearitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antar indikator. Untuk mengetahui
VIF. Nilai VIF antara 5-10 dapat dikatakan bahwa nilai tersebut terdapat
multicolinearity (Waty,2017).
46
Berdasarkan hasil analisis Multicolinearity dengan hasil inner yang di
hasilkan oleh setiap variabel yaitu Sikap kewirausahaan terhadap Intensi sebesar
sebesar 1,000. Maka dapat di simpulkan bahwa dari masing-masing variabel VIF
Uji pada model struktural ini digunakan untuk menguji hubungan antara
konstruk laten. Dalam pengujian model struktural ini terdapat beberapa uji untuk
47
menggunakan dengan Uji path coefficients,Uji Kebaikan (Goodness of fit), dan
Uji Hipotesis.
regresi. Koefisien korelasi adalah tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas
dan variabel terikat yang bernilai di antara 0-1. Apabila R-Square mendekati 1
variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan pengaruh
Q2 = 1 – [(1-R21) x (1-R22)]
48
= 1 – [(1-0,625) x (1-0,791)]
=1 – (0,375 x 0,209)
= 1 – 0,078
= 0,922
Terlihat hasil dari analisis ini menunjukan bahwa nilai Q Square sebesar
sedangkan 0,078 atau 7,8% masih di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti
dalam penelitian ini. Dengan demikian hasil model dikatakan telah memiliki
Berdasarkan hasil analisis di atas terlihat indikator model fit menunjukan bahwa
nilai NFI > 0,1 atau lebih tinggi dari 0,1 . dengan demikian dapat di katakan jauh
lebih baik.
Berdasarkan hasil dari analisi hipotesisi ini dilakukan untuk melihat hasil uji
hipotesis pada penelitian ini yang dapat dlakukan dengan melihat hasil dari t
Statistic dan P Vlaues. Hasil analisis ini dikatakan di terima jika nilai apabila P
Values < 0,05. Hasil penelitian ini juga menampilkan pengaruh langsung da tidak
49
langsung dapat di lihat dari tabel path coefficients pada Bootstrapping Smart PLS
model yang telah di tampilkan pada gambar, dan pada tabel path coefficients yang
Pengaruh terkecil terdapat empat variabel terkecil yaitu variabel Efikasi diri
1,287 dan yang paling terkecil yaitu variabel Norma subyektif terhadap Intensi
sebagian model dalam variabel ini memiliki Path Coefficients ada yang negatif
dan positif. Untuk melihat tingkat signifikan terdapat pada tabel 4.9 dilihat dengan
P Values < 0,05 dikatakan signifikan sedangkan > 0,05 dikatakan tidak signifikan
50
4.1.3.1 Model 1 ( Pengaruh Variabel independen terhadap Intensi berwirausaha )
maka dapat di jelaskan nilai dengan tStatistic 1,954 > ttabel 1,664 atau P Values
0,051 > 0,05 secara statistik Ho di terima dan Ha di tolak atau artinya
jelaskan nilai dengan tStatistic 1,255 < ttabe 1,664 atau P Values 0,210 > 0,05
jelaskan nilai dengan tStatistic 3,413 > ttabe 1,664 atau P Values 0,001< 0,05
maka dapat di jelaskan nilai dengan tStatistic 4,089 > ttabel 1,664 atau P Values
0,000 < 0,05 secara statistik Ho di tolak dan Ha di terima atau artinya
berwirausaha.
51
2. Nilai yang di hasilkan pada variabel Norma subyektif terhadap Perilaku
jelaskan nilai dengan tStatistic 1,287 < ttabel 1,664 atau P Values 0,199 > 0,05
jelaskan nilai dengan tStatistic 1,459 < ttabel 1,664 atau P Values 0,145 > 0,05
secara statistik Ho di terima dan Ha di tolak atau artinya variabel Efikasi diri
jelaskan nilai dengan tStatistic 4,856 > ttabel 1,664 atau P Values 0,000 < 0,05
peroleh:
Sikap Kewirausahaan (X1) -> Intensi Berwirausaha (Z) -> Perilaku Berwirausaha (Y) 0,102 1,976 0,049
Efikasi Diri (X3) -> Intensi Berwirausaha (Z) -> Perilaku Berwirausaha (Y) 0,154 2,799 0,005
Norma Subyektif (X2) -> Intensi Berwirausaha (Z) -> Perilaku Berwirausaha (Y) 0,046 1,178 0,239
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.10 di atas maka menunjukan bahwa
nilai tstatistic 1,976 dan P Values 0,049 dengan nilai koefisien 0,102 pada variabel
52
Sikap kewirausahaan Terhadap Perilaku berwirausaha melalui Intensi
Berwirausaha terlihat nilai tstatistic 1,976 > ttabel 1,664 atau P Values 0,049 < 0,05
dengan nilai koefisien menunjukan ke arah yang positif yaitu 0,102. Dengan
demikian variabel mediasi yaitu Intensi berwirausaha secara positif dan signifikan
Nilai tstatistic 1,178 dan P Values 0,239 dengan nilai koefisien 0,046 pada
Berwirausaha terlihat nilai tstatistic 1,178 < ttabel 1,664 atau P Values 0,239 > 0,05
dengan nilai koefisien menunjukan ke arah yang positif yaitu 0,046. Dengan
Perilaku berwirausaha.
Nilai tstatistic 2,779 dan P Values 0,005 dengan nilai koefisien 0,154 pada
Berwirausaha terlihat nilai tstatistic 2,779 > ttabel 1,664 atau P Values 0,005 < 0,05
dengan nilai koefisien menunjukan ke arah yang positif yaitu 0,154. Dengan
demikian variabel mediasi yaitu Intensi berwirausaha secara positif dan signifikan
4.2 Pembahasan
1,954 > ttabel 1,664 atau P Values 0,051 > 0,05 secara statistik Ho di terima
53
kupang,sehingga para pelaku agribisnis di bidang pertanian belum mampu
sebagai tolok ukur dalam berwirausaha di bidang agribisnis dengan kata lain
yang akan dihadapi dalam suatu bisnis yang dapat diukur dengan skala sikap
sikap kewirausahaan terhadap intensi tidak berlaku dalam penelitian ini dan
dan secara turun temurun dalam hal bertani berdasarkan rutinitas sebagai
petani.
Norma Subyektif terhadap Intensi berwirausaha dengan tStatistic 1,255 < ttabe
1,664 atau P Values 0,210 > 0,05 secara statistik Ho di terima dan Ha di
54
agribisnis di bidang pertanian belum mampu dalam menjalankan kegiatan
panjang.
Intensi berwirausaha.
sebuah faktor pendukung atau pendorong dalam diri individu para pelaku
55
3. Berdasarkan hasil pengujian model 1 Nilai yang di hasilkan pada variabel
Values 0,001 maka dapat di jelaskan nilai dengan tStatistic 3,413 > ttabe 1,664
atau P Values 0,001< 0,05 secara statistik Ho di tolak dan Ha di terima atau
bidang agribisnis.
yang lebih didasarkan pada apa yang mereka percaya dari pada apa yang
yang perlu dipahami dari sebuah proses pembentukan usaha yang seringkali
berwirausaha.
56
4.2.2 Model 2 (Pengaruh Variabel independen terhadap Perilaku berwirausaha)
tStatistic 4,089 > ttabel 1,664 atau P Values 0,000 < 0,05 secara statistik Ho di
afektif dalam menanggapi resiko yang akan dihadapi dalam suatu bisnis
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori tersebut dan hasil penelitian
subyektif terhadap Perilaku berwirausaha dengan tStatistic 1,287 < ttabel 1,664
57
atau P Values 0,199 > 0,05 secara statistik Ho di terima dan Ha di tolak atau
mematuhi arahan atau anjuran orang sekitarnya untuk turut dalam aktivitas
58
3. Berdasarkan hasil pengujian Nilai yang di hasilkan pada variabel Efikasi
diri terhadap Perilaku berwirausaha dengan tStatistic 1,459 < ttabel 1,664 atau P
Values 0,145 > 0,05 secara statistik Ho di terima dan Ha di tolak atau
berwirausaha.
motivasi seseorang yang lebih didasarkan pada apa yang mereka percaya
dari pada apa yang secara objektif benar. sedangkan teori menurut
59
Dalam penelitian ini sejalan dengan hasil peneltian oleh
Hal ini di karenakan para pelaku agribisnis yaitu petani tidak menjadikan
efikasi diri sebagai faktor kepercayaan dalam diri individu bahwa keyakinan
yang di embani dan mencapai suatu hasil yang baik pula ,tetapi berbeda
dengan hasil penelitian ini karena pada dasarnya pelaku agribisnis yaitu
1,664 atau P Values 0,000 < 0,05 secara statistik Ho di tolak dan Ha di
pertama yang perlu dipahami dari sebuah proses pembentukan usaha yang
60
tentang teori perilaku yang memiliki hubungan kuat terhadap aktivitas
di peroleh
tstatistic 1,976 > ttabel 1,664 atau P Values 0,049 < 0,05 dengan nilai koefisien
61
Perilaku berwirausaha pada pelaku agribisnis di kota kupang yaitu para
agropreneur.
Norma subyektif terhadap Perilaku berwirausaha terlihat nilai tstatistic 1,178 <
ttabel 1,664 atau P Values 0,239 > 0,05 dengan nilai koefisien menunjukan ke
Perilaku berwirausaha. terlihat nilai tstatistic 2,779 > ttabel 1,664 atau P Values
0,005 < 0,05 dengan nilai koefisien menunjukan ke arah yang positif yaitu
0,154.
62
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
gambaran umum mengenai objek penelitian yaitu para pelaku agribisnis di kota
di kota kupang.
63
c) Berdasarkan hasil pengujian Model 2 variabel Efikasi diri tidak
di kota kupang.
peroleh:
agropreneur.
64
sebagai mediator secara tidak langsung mampu memediasi Efikasi diri
5.2 Saran
beberapa faktor atau indikator yang terkait seperti sikap kewirausahaan yaitu
bagaimana perilaku seseorang dalam hal ini pelaku agropreneur dalam bersikap
seseorang dalam melakukan berwirausaha atas dasar niat dalam diri,efikasi diri
yaitu sebuah keyakinan dalam diri untuk berani dan mampu dalam menjalankan
indikator atau faktor – faktor lain yang tidak dapat di teliti dalam penelitian ini
maupun teori tentang sikap kewirausahaan, norma subyektif dan efikasi diri
65
DAFTAR PUSTAKA
Sumber jurnal:
University Press.
Behavior and Human Decision Processes Jurnal. Vol. 50. No. 2: 179-
211.
Assael, H., 2001, 6th ed, Consumer Behavior and Marketing Action,New York
66
Hogg, M. A. & Vaughan, G. M.. 2003. Social Psychology. British: Prentice
67
Ramayah, T., & Harun,Z.2005. Entrepreneurial Intention Among the Studen of
(PP: 93 –104).
Sumber Buku:
Jakarta.
68
Azwar, Saifuddin. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2012. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
Binaman Pressindo.
Riduwan dan Akdon, (2013). Rumus dan Data dalam Analisis Data
Statistika,Bandung: Alfabeta.
Alfabeta, CV.
69
Suryana, 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat Dan Proses Menuju
Bandung.
Sumber internet:
https://theoputri.wordpress.com/2011/09/22/agropreneurship-2/.
70
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
INTENSI BERWIRAUSAHA
mempengaruhi kedudukan dan status sosial, mengingat penelitian ini hanya ingin
PETUNJUK PENGISIAN :
2. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda cek (√ ) pada salah satu jawaban
SS (Sangat setuju) :5
S ( Setuju) :4
RR (Ragu – ragu) :3
TS (Tidak setuju) :2
71
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :.......................................................
Umur :.......................................................
72
NO PERTANYAAN 5 4 3 2 1
SIKAP KEWIRAUSAHAAN SS S RR TS STS
Saya senang dan tertarik terhadap dunia
1
wirausaha
Saya mampu menciptakan peluang wirausaha
2
sendiri
Saya mampu menciptakan sesuatu yang
3 bernilai tinggi dan inovatif serta beda dari yang
lainnya
Saya selalu melakukan inovasi-inovasi terbaru
4
dalam berwirausaha
Saya selalu berpikir Optimis dalam menjalani
5
usaha
Kegagalan adalah sebagai pengalaman bagi
6 saya dalam berwirausaha untuk menjadi lebih
baik kedepannya
Saya selalu bertanggungjawab atas segala
7
kerugian yang di terima
Saya mampu dalam mengambil keputusan yang
8
tepat
9 Saya sangat menyukai tantangan
Saya selalu siap menghadapi risiko yang di
10
terima
5 4 3 2 1
NORMA SUBYEKTIF
SS S RR TS STS
Saya selalu membangun hubungan yang baik
dalam keluarga,teman dan panutan lainnya
11
sebagai faktor pendukung dalam
berwirausaha
Saya selalu memiliki relasi/hubungana yang
12
baik di lingkungan sekitar
Saya tidak menutup diri untuk berinteraksi
13
sosial
Saya mudah untuk membangun relasi sekitar
14
dalam bersosialisasi
Saya cukup memiliki modal yang kuat dalam
15
mendorong dan membangun relasi yang baik
Pengalaman dan skill yang saya miliki sudah
16 cukup sebagai modal pendukung dalam
berwirausha
73
5 4 3 2 1
EFIKASI DIRI
SS S RR TS STS
Saya mengetahui kekurangan dan kelebihan
17
dalam diri saya
18 Saya mengetahui skill yang saya miliki
Saya memanfaatkan kesempatan
19
berwirausaha dengan semaksimal mungkin
20 Saya memakai kesempatan sebagai peluang
Saya mampu dalam mengatur emosi dalam
21
bertindak
Saya mampu mengatur dan melaksanakan
22
tindakan yang dilakukan dengan baik
5 4 3 2 1
PERILAKU BERWIRAUSAHA
SS S RR TS STS
Saya berani mengambil keputusan untuk
23
berwirausaha
Saya sanggup menerima segala bentuk risiko
24
dalam Berwirausaha
Saya mampu mempertahakan kualitas dalam
25
berwirausaha
Saya mampu menjalankan usaha yang sudah
26
ada atau usaha yang baru di jalankan
Saya menggunakan ide yang berasal dari diri
27
sendiri
Saya menggunakan ide yang berasal dari
28
orang lain
5 4 3 2 1
INTENSI BERWIRAUSAHA
SS S RR TS STS
Saya menciptakan peluang usaha dengan
29
berwirausaha sendiri
Saya mempelajari keterampilan berwirausaha
30 di tempat lain untuk diterapkan pada bisnis
sendiri
31 Saya mampu dalam menciptakan peluang
Saya bekerja pada orang lain sebelum
32
memulai usaha saya sendiri
74
Saya membuat rencana sendiri untuk
33
berwirausaha
Saya Bekerjasama dengan orang lain dalam
34
berwirausaha
Keberhasilan dalam berwirausaha,saya
35 gunakan untuk menaikan status sosial dalam
diri
Saya menjadikan wirausaha sebagai
36
peningkatan harga diri atau status sosial
Saya Meningkatan pendapatan dengan
37
berwirausaha
Saya melakukan wirausaha sebagai penunjang
38
peningkatan pendapatan
75
Lampiran 2
DATA PENELITIAN
76
40 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
41 4 3 3 3 5 4 4 4 4 3 37
42 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 40
43 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 39
44 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 43
45 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 40
46 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
47 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 41
48 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 43
49 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 43
50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
51 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 40
52 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 41
53 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 40
54 5 5 3 3 5 5 4 4 4 4 42
55 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
56 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 40
57 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 42
58 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 40
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
60 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49
61 5 3 3 4 4 4 3 3 2 3 34
62 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 43
63 5 3 4 4 4 4 4 3 3 3 37
64 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 38
65 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 38
66 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 31
67 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 42
68 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38
69 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 34
70 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 34
71 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 39
72 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 41
73 4 3 3 3 4 5 4 3 4 4 37
74 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 34
75 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 38
76 3 2 2 2 4 4 4 1 3 4 29
77 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 36
78 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 36
79 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 36
80 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 36
81 3 2 3 3 4 4 4 2 4 4 33
82 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 40
83 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 47
84 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 39
77
85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
86 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 41
87 5 4 4 3 5 5 5 5 4 4 44
88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
89 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
91 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46
92 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 42
93 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 48
94 5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 37
95 5 4 3 4 4 5 5 2 1 5 38
96 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
84
No Intensi Berwirausaha (Z)
Responden Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5 Z.6 Z.7 Z.8 Z.9 Z.10 Skor
1 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 48
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
3 3 2 3 1 5 2 5 4 4 5 34
4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 35
5 4 1 4 4 4 5 5 5 4 4 40
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
8 5 4 4 2 5 2 2 5 4 3 36
9 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 37
10 4 1 3 1 4 1 5 4 5 5 33
11 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 34
12 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45
13 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 34
14 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 34
15 4 1 4 1 4 5 4 3 3 3 32
16 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 41
17 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 38
18 5 2 4 4 4 2 4 4 5 4 38
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
20 5 5 5 2 5 4 5 4 5 5 45
21 4 5 5 2 5 5 5 4 5 5 45
22 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 47
23 4 1 4 1 4 1 5 5 4 5 34
24 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 37
25 2 4 3 4 3 4 4 2 3 4 33
26 2 5 4 5 4 5 5 5 5 5 45
27 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 42
28 5 5 5 5 5 3 1 4 5 5 43
29 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 44
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
33 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 48
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
36 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 46
37 4 2 3 2 3 4 2 2 4 4 30
38 5 1 5 1 5 4 3 2 5 5 36
39 5 4 4 4 5 3 2 2 4 4 37
40 4 5 4 5 1 5 5 5 5 5 44
41 4 3 4 2 4 2 2 2 4 4 31
85
42 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
43 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
44 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 46
45 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
46 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 46
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
48 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
50 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45
51 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 46
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
54 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
55 4 4 4 2 4 4 5 5 5 5 42
56 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
58 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45
59 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 42
60 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 47
61 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 36
62 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
63 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 34
64 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 36
65 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 35
66 3 4 3 4 3 4 2 2 4 4 33
67 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
68 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 36
69 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 35
70 2 4 2 4 2 4 2 2 4 4 30
71 2 2 1 2 2 4 4 4 4 4 29
72 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 41
73 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 38
74 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 35
75 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39
76 22 4 3 4 2 4 4 4 4 4 55
77 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 37
78 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 37
79 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 37
80 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 37
81 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 34
82 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 44
83 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 42
84 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 42
85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
86 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 44
86
87 4 4 4 4 2 5 5 5 5 5 43
88 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 43
89 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44
90 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44
91 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 47
92 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
93 4 4 4 3 5 3 5 5 5 5 43
94 3 4 3 3 4 4 2 2 5 5 35
95 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 40
96 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
87
Lampiran 3
88
Lampiran 4
89
Skema Model Partial Least Square (PLS)
90
Tabel 4.1 Hasil Analisis Convergent Validity 1
Item Pertanyaan Efikasi Diri (X3) Intensi Berwirausaha (Z) Norma Subyektif (X2) Perilaku Berwirausaha (Y) Sikap Kewirausahaan (X1)
X1.1 0,622
X1.10 0,716
X1.2 0,881
X1.3 0,826
X1.4 0,757
X1.5 0,639
X1.6 0,596
X1.7 0,774
X1.8 0,797
X1.9 0,726
X2.1 0,729
X2.2 0,743
X2.3 0,761
X2.4 0,755
X2.5 0,732
X2.6 0,683
X3.1 0,555
X3.2 0,797
X3.3 0,723
X3.4 0,822
X3.5 0,552
X3.6 0,830
Y.1 0,766
Y.2 0,826
Y.3 0,800
Y.4 0,798
Y.5 0,671
Y.6 0,376
Z.1 0,217
Z.10 0,766
Z.2 0,556
Z.3 0,843
Z.4 0,442
Z.5 0,690
Z.6 0,415
Z.7 0,581
Z.8 0,729
Z.9 0,797
Item Pertanyaan Efikasi Diri (X3) Intensi Berwirausaha (Z) Norma Subyektif (X2) Perilaku Berwirausaha (Y) Sikap Kewirausahaan (X1)
X1.1 0,626
X1.10 0,714
X1.2 0,883
X1.3 0,824
X1.4 0,755
X1.5 0,642
X1.6 0,592
X1.7 0,777
X1.8 0,799
X1.9 0,721
X2.1 0,731
X2.2 0,742
X2.3 0,755
X2.4 0,747
X2.5 0,731
X2.6 0,692
X3.1 0,544
X3.2 0,797
X3.3 0,728
X3.4 0,822
X3.5 0,552
X3.6 0,833
Y.1 0,779
Y.2 0,813
Y.3 0,805
Y.4 0,785
Y.5 0,715
Z.10 0,798
Z.3 0,848
Z.5 0,753
Z.7 0,589
Z.8 0,726
Z.9 0,817
91
Tabel 4.3 Hasil Analisis Average Variance Extracted (AVE)
Variabel Average Variance Extracted (AVE)
92
Gambar 4.7 Inner Model
93
Lampiran 5
Sikap Kewirausahaan (X1) -> Intensi Berwirausaha (Z) -> Perilaku Berwirausaha (Y) 0,102 1,976 0,049
Efikasi Diri (X3) -> Intensi Berwirausaha (Z) -> Perilaku Berwirausaha (Y) 0,154 2,799 0,005
Norma Subyektif (X2) -> Intensi Berwirausaha (Z) -> Perilaku Berwirausaha (Y) 0,046 1,178 0,239
94
BIODATA PENELITI
A. Biodata Pribadi
4. Kebangsaan : Indonesia
9. No HP : 082144491611
B. Riwayat Pendidikan
1. SD : SD Inpres Fatufeto 1
95