Anda di halaman 1dari 56

S. 942100.001.009.

01

PERATURAN PERUNDANGAN
K3 KONSTRUKSI
BIMBINGAN TEKNIS AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI
Hotel Panorama Lembang, 18 – 19 Maret 2021
BEKERJA SAMA DENGAN :
IR. H. MOCH. ICHWAN N. E., MT. IAI.
TUJUAN PEMBELAJARAN

Dapat Menginventarisasi peraturan perundang- undangan


yang terkait dengan K3 Konstruksi

Dapat Melaksanakan penerapan peraturan perundang-


undangan yang terkait dengan K3 Konstruksi
OUTLINE
1 SKKNI

2 Definisi K3 Konstruksi & Bahaya

3 Hirarki Peraturan

4 Peraturan K3

5 Regulasi Keselamatan Konstruksi

6 Unit Kompetensi dan Peraturan


SKKNI
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA
(SKKNI) KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 350 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI JASA PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS GOLONGAN POKOK JASA
ARSITEKTUR DAN TEKNIK SIPIL; ANALISIS DAN UJI TEKNIS BIDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KONSTRUKSI

AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI


Unit Kompetensi
Menerapkan Peraturan Perundang-undangan
S. 942100.001.009.01 yang terkait dengan K3 Konstruksi

Elemen Kompetensi :
1. Menginventarisasi peraturan perundang- undangan yang terkait dengan
K3 Konstruksi
• Mengidentifikasi peraturan perundangan-undangan K3 Konstruksi
yang diperlukan sesuai jenis pekerjaan konstruksi yang dikerjakan.
• Merangkum hasil identifikasi peraturan perundang-undangan K3
konstruksi
• Mendokumentasikan rangkuman peraturan perundang- undangan K3
Konstruksi
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA – ELEMEN KOMPETENSI

2. Melaksanakan penerapan peraturan perundang-undangan yang terkait


dengan K3 Konstruksi

• Menyusun rencana pelaksanaan peraturan perundangan-


undangan K3 konstruksi sesuai jenis pekerjaan konstruksi yang
dikerjakan.
• Memeriksa realisasi pelaksanaan peraturan perundang-
undangan K3 Konstruksi.
• Merangkum hasil pemeriksaan terhadap pelaksanaan peraturan
perundang-undangan.
Definisi K3 Konstruksi
& bahaya
KESELAMATAN KERJA
keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat alat kerja, bahan
dan proses pengelolaannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya
serta cara-cara melakukan pekerjaan.
segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, dipermukaan
air, yang tersebar pada segenap kegiatan ekonomi, seperti
SASARAN pertanian, industri, pertambangan, perhubungan, pekerjaan
umum, jasa dan lain-lain

KESEHATAN KERJA
sebuah upaya yang bertujuan untuk mendapatkan peningkatan dan
pemeliharaan terhadap derajat kesehatan baik secara fisik, mental
ataupun sosial.
seluruh pekerja pada semua jenis pekerjaan yang
SASARAN di lakukan.
KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA
segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. (PERATURAN PEMERINTAH RI Nomor 50 Tahun 2012)

ilmu untuk antisipasi, rekognisi, evaluasi


dan pengendalian bahaya yang muncul di
tempat kerja yang dapat berdampak pada
kesehatan dan kesejahteraan pekerja, serta
dampak yang mungkin bisa dirasakan oleh
komunitas sekitar dan lingkungan umum.
(ILO 2008)
KONSTRUKSI
• Susunan (model, tata letak) suatu bangunan
(jembatan, rumah dsb.)
• Merupakan suatu kegiatan membangun
sarana maupun prasarana
• Bangunan atau satuan infrastruktur pada
sebuah atau beberapa area
KBBI

rangkaian kegiatan untuk mewujudkan,


memelihara, menghancurkan bangunan yang
sebagian dan/atau seluruhnya menyatu dengan
tanah atau tempat kedudukannya menyatu
dengan tanah
PERATURAN PEMERINTAH NO. 14 TAHUN 2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
PEMERINTAH NO. 22 TAHUN 2020 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG UNDANG
NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI
PASAL 1
UNDANG-UNDANG
NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI
SEBAGAIMANA TELAH DIRUBAH DENGAN UU NO. 11 TAHUN 2021 TENTANG CIPTA KERJA

Jasa Konstruksi
layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi

Konsultansi Konstruksi
layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian,
perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manajemen
penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan

Pekerjaan Konstruksi
keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan,
pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan
kembali suatu bangunan
bahaya di tempat kerja
BAHAYA FISIK DAN MEKANIK

Bahaya Fisik
Manufaktur, Konstruksi, Pertambangan
Pertanian Jatuh, tertimpa benda keras
Perawatan Bangunan

Bahaya Mekanik
pemindahan komponen dengan berpotensi meremukkan,
kecepatan tinggi membakar,
memiliki ujung yang tajam memotong, menusuk,
permukaan yang panas terjadi benturan
Kebisingan Rusak pendengaran
Temperatur ekstrim panas Dehidrasi
Temperatur ekstrim dingin Hipotermia
Kejutan listrik Tersengat aliran listrik
BAHAYA DI TEMPAT KERJA

BAHAYA BIOLOGIS DAN KIMIAWI

Bahaya biologis • Bakteri


• Virus
• Fungi
• Patogen Bawaan Darah
• Tuberculosis

Bahaya kimiawi • Asam


• Basa
• Logam berat
• Pelarut Petroleum
• Partikulat Asbestos, Silika
• Asap
• Bahan kimia reaktif
• Api, bahan yang mudah terbakar Ledakan
BAHAYA DI TEMPAT KERJA

MASALAH PSIKOLOGIS DAN SOSIAL


• Stres akibat jam kerja terlalu tinggi atau
tidak sesuai waktunya
• Kekerasan di dalam organisasi
• Penindasan
• Pelecehan seksual
• Keberadaan bahan candu yang tidak
menyenangkan dalam lingkungan kerja,
seperti rokok dan alkohol
perlu memahami peraturan K3
1. Melindungi tenaga kerja dari risiko kecelakaan pada saat
melakukan pekerjaan.
2. Menjaga supaya orang-orang yang berada di sekitar tempat
kerja terjamin keselamatannya.
3. Menjaga supaya sumber produksi dipelihara dan
dipergunakan secara aman dan berdaya guna.
Hirarki Peraturan
HIRARKI PERATURAN DI INDONESIA
Psal 7 ayat 1 Undang Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan

UNDANG-UNDANG DASAR RI 1945

KETETAPAN MPR RI

UNDANG-UNDANG/PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI


UNDANG-UNDANG

PERATURAN PEMERINTAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI

PERATURAN DAERAH KOTA/KABUPATEN


Peraturan K3
UNDANG-UNDANG
Berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. UU Dasar Tahun 1945


2. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
3. UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bagunan Gedung
4. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
5. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
6. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
7. UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
8. UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
9. UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
PERATURAN PEMERINTAH
Berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

• Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan


Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.
• Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada
Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.
• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Peraturan Pemerintah No 44 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan
Kematian
PERATURAN PEMERINTAH
Berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

• Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan


Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi
• Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa
Konstruksi
PERATURAN MENTERI
Berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Permenakertranskop RI No 1 Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi
Dokter Perusahaan.
• Permenakertrans RI No 1 Tahun 1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
Pengangkutan dan Penebangan Kayu.
• Permenakertrans RI No 3 Tahun 1978 tentang Penunjukan dan Wewenang Serta
Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan
Kerja.
• Permenakertrans RI No 1 Tahun 1979 tentang Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Tenaga Paramedis Perusahaan.
• Permenakertrans RI No 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan Kerja pada Konstruksi
Bangunan.
• Permenakertrans RI No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
• Permenakertrans RI No 4 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
• Permenakertrans RI No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
• Permenakertrans RI No 1 Tahun 1982 tentang Bejana Tekan.
PERATURAN MENTERI TERKAIT K3

• Permenakertrans RI No 2 Tahun 1982 tentang Kualifikasi Juru Las.


• Permenakertrans RI No 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
• Permenaker RI No 2 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis.
• Permenaker RI No 3 Tahun 1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pemakaian Asbes.
• Permenaker RI No 4 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi.
• Permenaker RI No 5 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
• Permenaker RI No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
• Permenaker RI No 1 Tahun 1988 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator
Pesawat Uap.
• Permenaker RI No 1 Tahun 1989 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator Keran
Angkat.
• Permenaker RI No 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi-instalasi Penyalur Petir.
• Permenaker RI No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan
Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
• Permenaker RI No 4 Tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
PERATURAN MENTERI TERKAIT K3

• Permenaker RI No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja.
• Permenaker RI No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan
Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar
Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
• Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan.
• Permenaker RI No 4 Tahun 1998 tentang Pengangkatan, Pemberhentian dan tata
Kerja Dokter Penasehat.
• Permenaker RI No 3 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lift untuk Pengangkutan Orang dan Barang.
• Peraturan Menaker 33 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Listrik Di Tempat Kerja
PERATURAN MENTERI TERKAIT K3

• Peraturan Menaker 32 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Nomor Per.03/men/1999 Tentang Syarat-syarat Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Lift Untuk Pengangkutan Orang Dan Barang
• Peraturan Menaker 31 Tahun 2015 Perubahan Atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Nomor Per.02/men/1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
• Peraturan Menaker No. 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
• Peraturan Menteri PUPR nomor 21 Tahun 2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi
KEPUTUSAN MENTERI
Berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

• Kepmenaker RI No 155 Tahun 1984 tentang Penyempurnaan keputusan Menteri


Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep 125/MEN/82 Tentang Pembentukan,
Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, Dewan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
• Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum RI No 174
Tahun 1986 No 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Tempat Kegiatan Konstruksi.
• Kepmenaker RI No 1135 Tahun 1987 tentang Bendera keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
• Kepmenaker RI No 333 Tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat
Kerja.
• Kepmenaker RI No 245 Tahun 1990 tentang Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Nasional.
• Kepmenaker RI No 51 Tahun 1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di
Tempat Kerja.
KEPUTUSAN MENTERI TERKAIT K3

• Kepmenaker RI No 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di


Tempat Kerja.
• Kepmenaker RI No 197 Thun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.
• Kepmenakertrans RI No 75 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia (SNI) No SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik
2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
• Kepmenakertrans RI No 235 Tahun 2003 tentang Jenis-jenis Pekerjaan yang
Membahayakan Kesehatan, Keselamatan atau Moral Anak.
• Kepmenakertrnas RI No 68 Tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
HIV/AIDS di Tempat Kerja.
• Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1087/MENKES/SK/VIII/2010 Tahun 2010
tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
INSTRUKSI MENTERI TERKAIT K3
• Instruksi Menteri Tenaga Kerja No 11 Tahun 1997 tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran.
• Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No 02/IN/M/2020 Tahun
2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Desease 2019 (Covid-
19) Dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

SURAT EDARAN DAN KEPUTUSAN


Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan terkait K3

• Surat keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan


Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja RI No 84 Tahun 1998 tentang Cara
Pengisian Formulir Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan.
• Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No 407 Tahun 1999 tentang Persyaratan, Penunjukan, Hak dan
Kewajiban Teknisi Lift.
• Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No 311 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Teknisi Listrik.
CONTOH SNI PROTEKSI KEBAKARAN
No Judul Standar No SNI
1 Perencanaan akses masuk ke bangunan SNI 03-1735-2000
2 Perencanaan sarana Jalan Ke luar SNI 03-1746-2000
3 Perencanaan sistem proteksi pasif SNI 03-1736-2000
4 Perencanaan sistem deteksi & alarm kebakaran SNI 03-3985-2000
5 Perencanaan sistem sprinkler otomatis SNI 03-3989-2000
6 Sistem pipa tegak dan slang kebakaran SNI 03-1745-2000
7 Sarana pembangkit daya listrik darurat SNI 03-2234-2003
8 Instalasi pompa kebakaran untuk gedung SNI 03-6570-2001
9 Pemasangan alat pemadam api ringan (APAR) SNI 03-1756-1989
10 Sistem pengendalian asap pada bangunan SNI 03-6570-2001
11 Keselamatan kebakaran pada bangunan kesehatan SNI 03-7011-2004
12 Manajemen asap di bangunan mal dan atrium SNI 03-7012-2004
13 Sistem pemadam khusus jenis HFC-227ea SNI 19-6782-2002
14 Perancangan sistem pemadam khusus jenis gas SNI 19-6772-2002
15 Persyaratan umum instalasi listrik (PUIL) SNI 04-0225-2000
16 Proteksi kebakaran terhadap sambaran petir SNI 03-6552-2002
17 Tata cara pemeriksaan bangunan pasca kebakaran Pt-T-01-2000-C
CONTOH SNI PROTEKSI KEBAKARAN
18 Proteksi bukaan pada konstruksi tahan api SNI 03-6415-2000
19 Tatacara pemasangan damper api (fire damper) SNI 03-6462-2000
20 Pasokan air untuk pemadaman kebakaran SNI no S-1-2000
21 Penanggulangan keadaan darurat SNI 03-6464-2000
22 Spesifikasi pengolah udara di dapur & ruang parkir untuk SNI 03-6420-2000
pengendalian asap kebakaran
23 Metoda uji sifat bakar bahan bangunan SNI 03-1740-1989
24 Metoda uji jalar api di permukaan bahan bangunan SNI 03-1739-1989
25 Metoda uji ketahanan api (fire resistance test) SNI 03-1741-1989
26 Metoda uji pintu kebakaran (fire door) SNI 03-7566-2002
27 Metoda uji cat penghambat api SNI 03-6770-2002
28 Proteksi kebakaran di ruang komputer SK.SNI 03-XXX-2004
29 Standar mobil pompa kebakaran (fire pumper) SNI 09-7053-2004
30 Pencahayaan Darurat, tanda arah dan system peringatan bahaya SNI 03-6574-2000
31 Penentuan Pos Pemadam basis resiko Pd M-01-2004-C
32 Proteksi Bukaan pada konstruksi tahan api SNI 03-6415-2000
Regulasi Keselamatan
Konstruksi
UNDANG UNDANG DASAR 1945

Pasal 27 ayat 2

“ Setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan


penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “
REGULASI KESELAMATAN KONSTRUKSI

UU No. 1 Tahun 1970


tentang Keselamatan Kerja

Pasal 1.1 tempat kerja


ialah ruangan atas lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap di ruang kerja
bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan
dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya yang diperinci dalam pasal 2,
termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya
yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut

Pasal 1.2 pengurus


ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat kerja
atau bagiannya yang berdiri sendiri

Pasal 1.6 ahli keselamatan kerja


ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja yang
ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang-Undang ini.
REGULASI KESELAMATAN KONSTRUKSI

UU No. 1 Tahun 1970


tentang Keselamatan Kerja

RUANG LINGKUP K3 KONSTRUKSI


Pasal 2.1

K3 disegala tempat kerja di darat, di dalam tanah, permukaan air,


didalam air, maupun di udara dalam wilayah RI

Pasal 2.2 - c

Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau


pembongkaran rumah, Gedung atau bangunan lainnya termasuk
bangunan pengairan, saluran atau terowongan dibawah tanah dan
sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan
REGULASI KESELAMATAN KONSTRUKSI

UU No. 1 Tahun 1970


tentang Keselamatan Kerja

Pasal 14

Pengurus diwajibkan :
a. Secara tertulis menempatkan semua syarat keselamatan kerja
(UU & semua peraturan pelaksanaan yang berlaku)
b. Memasang gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan
semua bahan pembinaan
c. Menyediakan secara cuma-cuma semua perlindungan diri yang
diwajibkan pada tenaga kerja dan menyediakan bagi setiap
orang lain yang memasuki tempat kerja.
REGULASI KESELAMATAN KONSTRUKSI

UU No. 28 Tahun 2002


tentang Bangunan Gedung
SEBAGAIMANA TELAH DIRUBAH DENGAN UU NO. 11 TAHUN 2021 TENTANG CIPTA KERJA

Ketentuan Umum
Mengatur tentang kehandalan, keselamatan dan kesehatan
serta kenyamanan gedung
Pelaksanaan Teknis K3
• Kewajiban dibidang penanggulangan kebakaran
• Kewajiban pemasangan sistem proteksi pasif dan aktif
• Kelengkapan sarana evakuasi dan daerah aman
• Kelengkapan sarana pengolahan limbah
• Kelengkapan sarana kenyamanan gedung
REGULASI KESELAMATAN KONSTRUKSI

UU No. 36 Tahun 2009


tentang kesehatan
SEBAGAIMANA TELAH DIRUBAH DENGAN UU NO. 11 TAHUN 2021 TENTANG CIPTA KERJA

Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk KESEHATAN KERJA


melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas
1 Pasal 164
dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk
yang diakibatkan oleh pekerjaan
Pemerintah menetapkan standar
5 kesehatan kerja
Upaya kesehatan kerja meliputi pekerja di
sektor formal dan informal
2
Pengelola tempat kerja wajib mentaati standar
kesehatan kerja dan menjamin lingkungan kerja
Upaya kesehatan kerja berlaku bagi setiap orang 6 yang sehat serta bertanggung jawab atas
selain pekerja yang berada dilingkungan tempat 3 terjadinya kecelakaan kerja
kerja

Upaya kesehatan kerja berlaku juga bagi Pengelola tempat kerja wajib bertanggung
jawab atas kecelakaan kerja yang terjadi
kesehatan pada lingkungan Tentara Nasional 7
Indonesia baik darat, laut, maupun udara serta 4 dilingkungan kerja sesuai dengan ketentuan
Kepolisian Republik Indonesia peraturan perundang-undangan
REGULASI KESELAMATAN KONSTRUKSI

UU No. 2 Tahun 2017


tentang Jasa Konstruksi
SEBAGAIMANA TELAH DIRUBAH DENGAN UU NO. 11 TAHUN 2021 TENTANG CIPTA KERJA

Bab VI
Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, Dan Keberlanjutan Konstruksi
Pasal 59
Sebagaimana telah diubah dengan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Pasal 52

1. Dalam setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna


Jasa dan Penyedia Jasa wajib memenuhi standar
Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Jasa
Konstruksi, Pengguna Jasa, dan Penyedia Jasa wajib
memenuhi standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan,
dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dalam Peraturan Pemerintah
REGULASI KESELAMATAN KONSTRUKSI

UU No. 13 Tahun 2003


tentang ketenagakerjaan
SEBAGAIMANA TELAH DIRUBAH DENGAN UU NO. 11 TAHUN 2021 TENTANG CIPTA KERJA
Pasal 86 Pasal 87
Setiap perusahaan wajib menerapkan
Pekerja/buruh mempunyai hak untuk
system manajemen keselamatan dan
memperoleh perlindungan atas
kesehatan kerja (SMK3) yang terintegrasi
keselamatan dan kesehatan kerja
dengan system manajemen perusahaan

Pasal 183, 185-189


Barang siapa yang melakukan BAB XVI
pelanggaran yang diatur dalam undang- Ketentuan Pidana dan Administratif
undang ketenagakerjaan dikenakan
sanksi pidana penjara antara 1 (satu)
bulan sampai 4 (empat) tahun dan denda Pasal 190
sebesar Rp.5.000.000,00 (lima juta rupiah) Sanksi Administrasi atas pelanggaran
sampai dengan Rp400.000.000,00 (empat ketentuan-ketentuan diatur dalam
ratus juta rupiah) Peraturan Pemerintah
PP No. 22 Tahun 2020
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No 2 Tentang Jasa Konstruksi

“Keselamatan”…….

1. Pasal 1 – 2 ayat 10. Pasal 60


2. Pasal 3 11. Pasal 65 – 3 ayat
3. Pasal 25 12. Pasal 84 – 2 ayat
4. Pasal 46 13. Pasal 85
5. Pasal 47 14. Pasal 100
6. Pasal 48 15. Pasal 123 – 2 ayat
7. Pasal 50 – 3 ayat 16. Pasal 130
8. Pasal 51 – 2 ayat 17. Pasal 133 – 2 ayat
9. Pasal 56 – 2 ayat 18. Pasal 163 – 6 ayat
PP No. 22 Tahun 2020 SEBAGAIMANA DIRUBAH PADA PP NO. 14 TAHUN 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi

“Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan


(K4) dan SMKK”…….

1. Pasal 1 13. Pasal 84P – 2 ayat 25. Pasal 84AB – 4 ayat


2. Pasal 84E – 4 ayat 14. Pasal 84Q 26. Pasal 84AC – 5 ayat
3. Pasal 84F – 4 ayat 15. Pasal 84R 27. Pasal 84AD – 4 ayat
4. Pasal 84G – 6 ayat 16. Pasal 84S – 10 ayat 28. Pasal 84AE – 10 ayat
5. Pasal 84H – 2 ayat 17. Pasal 84T – 4 ayat 29. Pasal 84AF – 5 ayat
6. Pasal 84I – 8 ayat 18. Pasal 84U – 5 ayat 30. Pasal 84AG – 3 ayat
7. Pasal 84J – 4 ayat 19. Pasal 84V – 6 ayat 31. Pasal 84AH – 7 ayat
8. Pasal 84K – 9 ayat 20. Pasal 84W – 2 ayat 32. Pasal 84AI – 5 ayat
9. Pasal 84L – 9 ayat 21. Pasal 84X – 3 ayat 33. Pasal 84AJ – 5 ayat
10. Pasal 84M 22. Pasal 84Y – 9 ayat 34. Pasal 84AK
11. Pasal 84N 23. Pasal 84Z – 3 ayat
12. Pasal 84O 24. Pasal 84AA – 4 ayat
PP No. 22 Tahun 2020 SEBAGAIMANA DIRUBAH PADA PP NO. 14 TAHUN 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi

Pasal 84I
1. Setiap Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan
Jasa Konstruksi harus menerapkan SMKK
2. Penyedia Jasa yang harus menerapkan SMKK
sebagaimana dimaksud pada ayat 1, merupakan Penyedia
Jasa yang memberikan layanan :
a. Konsultansi Manajemen Penyelenggaraan Konstruksi
b. Konsultansi Konstruksi Pengawasan
c. Pekerjaan Konstruksi
d. Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi
PP No. 22 Tahun 2020 SEBAGAIMANA DIRUBAH PADA PP NO. 14 TAHUN 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi

Pasal 84I
4. SMKK merupakan pemenuhan terhadap standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan (pasal 84H)
dengan menjamin :
a. Keselamatan Keteknikan Konstruksi
b. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
c. Keselamatan Publik
d. Keselamatan Lingkungan
PP No. 22 Tahun 2020 SEBAGAIMANA DIRUBAH PADA PP NO. 14 TAHUN 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi

Pasal 84J
1. keselamatan keteknikan konstruksi
keselamatan terhadap pemenuhan standar perencanaan, perancangan, prosedur dan
mutu hasil pelaksanaan Jasa Konstruksi, mutu bahan, dan kelaikan peralatan

2. keselamatan dan kesehatan kerja


keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, termasuk tenaga kerja penyedia jasa,
subpenyedia jasa, pemasok, dan pihak lain yang diizinkan memasuki tempat kerja
konstruksi

3. keselamatan publik
keselamatan masyarakat dan/atau pihak yang berada di lingkungan dan sekitar
tempat kerja yang terdampak Pekerjaan Konstruksi

4. keselamatan lingkungan
keselamatan lingkungan yang terdampak oleh Pekerjaan Konstruksi sebagai upaya
menjaga kelestarian lingkungan hidup dan kenyamanan lingkungan terbangun
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
PP No. 22 Tahun 2020 SEBAGAIMANA DIRUBAH PADA PP NO. 14 TAHUN 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi

Pasal 163

Ayat 1 Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota mengenakan


sanksi peringatan tertulis kepada Penyedia Jasa dan/atau
Pengguna Jasa yang tidak memenuhi Standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan

Ayat 2-8 Sanksi diberikan mulai dari yang bersifat administratif,


penghentian sementara Kegiatan Konstruksi,
pencantuman dalam Daftar Hitam, pembekuan perizinan
berusaha sampai dengan pencabutan perizinan berusaha
Rancangan Konseptual SMKK PERATURAN MENTERI PUPR NO. 21 TAHUN 2019
TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN
Konsultan Perancangan KESELAMATAN KONSTRUKSI

1.4 Peraturan Perundang-undangan dan Standar


Identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan
lainnya diuraikan menurut identifikasi bahaya dan
pengendalian risiko terhadap DED yang dihasilkan

Bangunan terbakar Permenkes No. 48 Tahun 2016 Pasal 14 ayat 5


PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO. 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR K3 PERKANTORAN
Pasal 14 ayat 5
Penerapan SMKK/Dokumen RKK PERATURAN MENTERI PUPR NO. 21 TAHUN 2019
Konsultan Pengawasan/Manajemen TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN
Penyelenggaraan Konstruksi KESELAMATAN KONSTRUKSI

2.2 Peraturan Perundang-undangan dan Standar


Identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan
lainnya diuraikan menurut identifikasi bahaya dan
pengendalian risiko terhadap aktivitas pengawasan
pelaksanaan konstruksi sesuai tahapan pekerjaan
konstruksi

Pengecoran beton SNI 03-3976-1995


PERATURAN MENTERI PUPR NO. 21 TAHUN 2019
Penerapan SMKK/Dokumen RKK TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN
Pelaksana Konstruksi KESELAMATAN KONSTRUKSI

B.3 Standar dan Peraturan Perundang-


undangan
Identifikasi peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya yang harus
dijalankan (hingga pasal atau klausul
yang berhubungan langsung dengan
program) diuraikan menurut identifikasi
bahaya, penilaian risiko dan peluang
yang dituangkan dalam format dan
contoh di bawah ini

Bentuk tabel mengikuti contoh, namun


isi perlu disesuaikan dengan
identifikasi sebelumnya pada pada
tabel Identifikasi Bahaya, Penilaian
Risiko dan Peluang (IBPRP)
Hubungan Unit Kompetensi
& Peraturan
AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI
unit kompetensi & peraturan

1 Mengidentifikasi
diperlukan
Peraturan PerUndang Undangan & Standar K3 yang

• Undang Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


• Undang Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
• Undang Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

2 Melaksanakan Konsultasi dan Komunikasi K3


• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja lampiran 1c. pelaksanaan rencana k3 2.1.b.
konsultasi, motivasi dan kesadaran
• Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2019 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi Sub Lampiran A 1.4. Konsultasi dan Partisipasi Pekerja
• OHSAS 18001:2007 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja –
Persyaratan 4.4.3 komunikasi, partisipasi dan konsultasi
PERATURAN & UNIT KOMPETENSI AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI

3 Mengidentifikasi dan Mengendalikan Risiko Bahaya


• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan, Bagian ke 3 : Perencanaan K3
• Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2019 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi, Pasal 9

4 Menyusun Sasaran dan Program K3 Konstruksi


• Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2019 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi, Bab II Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, Dan
Keberlanjutan Konstruksi
• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan
5 Melaksanakan Penyuluhan tentang Pelatihan K3 Konstruksi
• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan, Lampiran 2 A.12: Pengembangan Keterampilan
dan Kemampuan
• Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2019 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi
PERATURAN & UNIT KOMPETENSI AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI

6 Melaksanakan Program Pelatihan Simulasi Tanggap Darurat


• Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No.Kep.186/Men/1999 Tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran Ditempat Kerja
• Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2019 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi, Pasal 25
• SNI 03 – 1746- 1989 alat bantu evakuasi di bangunan gedung

7 Melakukan Inspeksi K3 Konstruksi


• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan, Lampiran 1.C Pelaksanaan
Rencana K3

8 Mengontrol Tindakan dan Kondisi Berbahaya


• Undang-Undang Perburuhan yaitu Undang-Undang tanggal 6 Januari 1951
No.1 Pasal 1
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-51/MEN/1999 tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja
PERATURAN & UNIT KOMPETENSI AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI

9 Melaporkan Setiap Kecelakaan Kerja


• UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• UU No. 3 Tahun 1992 ttg Jamsostek
• PP No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Jamsostek
• Keppres No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul dalam hubungan kerja
• Permenaker No 02 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
• Permenaker No 01 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
• Permenaker No 03 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
• Permenaker No 333 tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja
• Permenaker No. 5/Men/1993 tentang Juknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran
Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jamsostek.

10 Mengukur Pencapaian Pelaksanaan Rencana K3 Konstruksi


• Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2019 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi, Lampiran E, F
ichwan.one@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai