Anda di halaman 1dari 30

MONITORING EFEK SAMPING OBAT Apt. Nita Selifiana, M.Si.

EFEK SAMPING OBAT


ESO : reaksi obat yg merugikan (ROM) /  diinginkan →
terjadi pd penggunaan obat dg dosis yg biasa utk
terapi/Diagnosis/ profilaksis
Efek terapi: efek obat yg diharapkan→ menguntungkan si
pemakai obat
Obat + reseptor → OR → efek: ET/ + ESO
Obat → memperbaiki keadaan fisiologik / patologik
penderita , krn adanya khasiat farmakologik
TRAGEDI THALIDOMIDE

▪ Dikembangkan oleh industri farmasi Jerman, ijin edar


tahun 1950
▪ Indikasi : cemas, analgetik, insomnia, batuk, flu.
▪ Pada wanita hamil : sebagai anti mual/morning sickness
▪ ESO : teratogen (dapat menembus plasenta)
▪ Terjadi kasus 10.000 anak, di 46 negara : “Deformitas”
▪ Ditarik kembali dari perdagangan : th. 1961
HAL- HAL PENTING
MESO merupakan program pemantauan keamanan obat sesudah beredar (pasca
pemasaran)
Tujuan → untuk mendukung upaya jaminan atas keamanan obat sejalan keamanan
obat sejalan pelaksanaan evaluasi aspek efikasi, keamanan dan mutu sebelum obat
diberi izin edar (pra pemasaran)
MASALAH ESO
Mengapa Persentase terus →  obat yg beredar  tanpa disertai informasi yg
proposional → promosi  → penggunaan 

Berapa sering?
rawat inap :
obat < 6 : 5% ;
obat > 15 : 40%
→ kematian 45% ;
berobat jalan : 20%
Px masuk RS : 2 – 5% akibat ESO
Case / fatality ratio akibat ESO pasien rawat inap : bervariasi 2–12%
 2–3%bayi lahir dg abnormalitas → akibat obat yg digunakan ibu masa
kehamilan
Cost → negara berkembang → US$ 30–130 billion u/ ESO pasien yg berobat
jalan
obat yg sering dilaporkan negara berkembang : aspirin,
NSAID, anti-influenza, digoxin, anti-coagulan, diuretik,
antimikroba, glukokortikoid, antineoplasma, anti
diabetes oral +insulin → 90%
• Banyak ESO tidak dpt dicegah , dng mengingat bbrp
faktor determinant → usaha maksimal agar ESO timbul
seminimal mungkin
• Faktor determinant :
** usia , ekstrim muda / dlm kandungan & usia lanjut ,
kehamilan , idiosinkrasi
** kelainan genetik (defisiensi enzim G-6-PD);
variasi genetik ( isozim CYP) #
** penyakit → dahulu & sekarang
** dosis – cara pemberian obat – lama
** interaksi pd polifarmasi : dinamik & kinetik ##
• kelainan genetik: defisiensi enzim G6-PD →
antimalaria (primakuin) , sufametoksazol , analgetik
→ anemia hemolitik
• variasi genetik oksidasi obat oleh CYP (2D6, 2C9,
2C19) metabolisme obat → variasi interindividual →
variasi kadar obat dlm darah.
Bbrp jenis enzim ini bersifat polimorfisme genetik →
akibat me  aktivitas metabolism enzim tsb →
menimbulkan concentration – dependent toxicity
• Mis : glipizid di metabolisme CYP2C9, pemberian
glipizid dg dosis terapeutik pd penderita dg genetic
CYP2C9 poor metabolizer → akan terjadi
hipoglikemia berlebihan
penformin→ lactic acidosis, sekarang diketahui obat
tsb dimetabolisme oleh CYP2D6 → DM dg aktivitas
2D6 rendah → resiko lactic acidosis
interaksi farmakokinetik → merubah bioavailabilitas ,
ikatan protein plasma , kecepatan metabolisme atau
ekskresi
interaksi farmakodinamik → 2 / lebih obat bekerja pd
reseptor yg sama → antagonistis atau memperkuat
MENGAPA DILAKUKAN MESO?
Pemantauan keamanan obat sesudah beredar masih perlu dilakukan karena
penelitian atau izin yang dilakukan sebelum obat diedarkan, baik uji preklinik
maupun uji klinik belum sepenuhnya dapat mengungkapkan efek samping obar
(ESO), utamanya efek samping yang jarang terjadi ataupun yang timbul setelah
penggunaan obat untuk jangka lama.
Pada uji klinik → tidak melibatkan pengguna obat yang termasuk kelompok anak-
anak, wanita hamil, wanita menyusui, usia lanjut
CARA MELAKUKAN MESO
Beberapa cara melakukan MESO (spontaneous reporting, voluntary , Intensive
Hospital Monitoring , Record linkage, Limited Record, dll)
PELAKSANAAN MESO
Badan POM RI menggunakan metode pelaporan secara sukarela (voluntary
reporting) dari tenaga kesehatan dengan formulir pelaporan yang dirancang
sesederhana mungkin sehingga memudahkan pengisiannya → e-meso (website,
aplikasi mobile)
KEGUNAAN
Hasil pengkajian aspek keamanan berdasarkan laporan ESO di Indonesia maupun
informasi ESO Internasional → digunakan untuk pertimbangan suatu tindak lanjut
regulatori, berupa pembatasan indikasi, pembatasan dosis, pembekuan atau
penarikan izin edar dan penarikan obat dari peredaran untuk menjamin
perlindungan keamanan masyarakat
IDENTIFIKASI & MANAJEMEN
ESO/ROM
ROM yang dicurigai

Bandingkan Data pasien : reaksi, hubungan


Kaji pustaka obat-reaksi, identifikasi penyakit/
obat lain

Evaluasi keparahan

Obat diteruskan
Henti Terapi
• Ubah dosis
• Tambah obat lain obat/dechallenge alternatif

Amati respon
pasien

rechallenge
ANALISIS ESO : SKALA PROBABILITAS ROM –
NARANJO (1981)
Pertanyaan Ya Tidak Tidak Skor
tahu

Apakah ada laporan meyakinkan terdahulu ttg reaksi ? +1 0 0


Apakah kejadian merugikan timbul setelah obat yang dicurigai +2 -1 0
dikonsumsi ?
Apakah reaksi merugikan membaik, apabila obat dihentikan atau +1 0 0
suatu antagonis diberikan?
Apakah reaksi merugikan timbul kembali apabila obat diberikan +2 -1 0
kembali?
Apakah ada penyebab alternatif (selain obat) yang dapat -1 +2 0
menyebabkan reaksi?
Apakah reaksi timbul kembali apabila plasebo diberikan? -1 +1 0
Apakah obat dideteksi dalam darah/cairan lain dalam konsentrasi +1 0 0
toksik?
Apakah reaksi lebih parah apabila dosis ditingkatkan atau kurang +1 0 0
parah apabila dosis dikurangi?
Apakah pasien mempunya reaksi yg mirip terhadap obat yang +1 0 0
sama/mirip dalam pemaparan terdahulu?

Apakah peristiwa merugikan ditegaskan oleh bukti obyektif? +1 0 0


E-MESO
1. Informasi Pasien
2. Informasi Obat
3. Informasi Efek Samping Obat/ROM
4. Informasi Pelapor
E-MESO
SKALA PROBABILITAS ROM – NARANJO
(1981)
Kunci :
❖ Skor total > 9 sangat mungkin
❖ Skor total = 5-8 mungkin
❖ Skor total = 1-4 cukup mungkin
❖ Skor total 0 diragukan
SKALA ASESMEN KEPARAHAN ROM (1)
HARTWIG & SIEGEL

• Level 7
SEVERE/PARAH • Level 6
• Level 5

• Level 4 b
MODERATE/SEDANG • Level 4 a
• Level 3

• Level 1
MILD/RINGAN • Level 2
SKALA ASESMEN KEPARAHAN ROM (3)
HARTWIG & SIEGEL

Mild :
❖ Level 1 : ROM terjadi tetapi tidak memerlukan penggantian obat

❖ Level 2 : ROM yang memerlukan penghentian obat, atau obat diganti. Tidak perlu
antidot atau pengobatan lainnya, tetapi tidak memperlama masa rawat

Moderate :
❖ Level 3 : ROM yang memerlukan penghentian obat, obat diganti dan atau perlu
antidot atau pengobatan lainnya, tetapi tidak memperlama masa rawat

❖ Level 4a : ROM level 3, yang memerlukan penambahan masa rawat

❖ Level 4b : jika pasien masuk RS krn ROM


SKALA ASESMEN KEPARAHAN ROM (4)
HARTWIG & SIEGEL

Berat :
❖ Level 5 : ROM yang memerlukan perawatan intensif

❖ Level 6: ROM yang menyebabkan cacat permanen pada pasien

❖ Level 7 : ROM yang secara langsung/tidak langsung menyebabkan kematian


TERIMA KASIH ☺
No drug is absolutely free from
side effects or adverse drug
reactions

Anda mungkin juga menyukai