OLEH :
KELOMPOK 5
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt, yang telah memberikan rahmat
serta karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah "
Menerapkan Sistem Evaluasi PAP " yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran Hasil Belajar Biologi.
Makalah ini berisi tentang materi PAP dan cara penggunaan sistem evaluasi
PAP. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, semoga
makalah kami mampu menambah ilmu untuk pembaca dan semoga Allah swt
senantiasa meridhoi segala usaha kami, aamiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
C. Tujuan …………………………………………………………………………….
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penilaian merupakan salah satu aspek dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil suatu keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar yang
menggunakan instrumen tes maupun non tes. Jadi tidak hanya sekedar mencari
jawaban terhadap pertanyaan tentang apa, tetapi lebih ditekankan kepada menjawab
pertanyaan Bagaimana atau seberapa jauh suatu proses atau suatu hasil yang
diperoleh seseorang atau suatu tim.
Tes dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan atau tugas atau seperangkat
tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang atribut pendidikan
yang setiap butir pertanyaan mempunyai jawaban yang dianggap benar.
Tes, penilaian dan pengukuran merupakan suatu rangkaian kegiatan guru dalam
proses belajar mengajar yang tidak dapat dipisahkan. Keterkaitan antara tes,
pengukuran dan penilaian adalah penilaian hasil belajar baru dilakukan dengan baik
dan benar bila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil
belajar yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Oleh karena itu, di sini kita akan
mengkaji tentang penilaian acuan pokok (PAP), ini penting dilakukan untuk
memberikan bekal kepada guru dalam melakukan penilaian hasil pembelajaran.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Patokan yang telah disepakati terlebih dahulu itu biasanya disebut "Tingkat
Penguasaan Minimum" atau "Kriteria Ketuntasan Minimum". Siswa yang dapat
mencapai atau bahkan melampaui batas ini dinilai "Lulus" dan bagi yang belum
mencapainya dinilai "Tidak Lulus". Mereka yang lulus ini diperkenankan menempuh
pelajar yang lebih tinggi, sedangkan yang belum lulus diminta memantapkan lagi
kegiatan belajarnya sehingga mencapai "batas lulus" itu.
1. Penetapan patokan
0% - 39% 0 E Gagal
Sebagai contoh penghitungan misalnya, seorang siswa mendapat skor 62 dari
72 butir soal yang tersedia. Hal itu berarti ia mampu mengerjakan 83% (62/75 × 100),
jika ditransformasikan ke dalam skala, maka siswa tersebut memperoleh nilai 3 atau
B.
1. Kelebihan PAP
Adapun kelebihan dari PAP antara lain sebagai berikut ;
2. Kekurangan PAP
a. Relatif agak rumit, karena perlu waktu untuk menyetujui sebuah kriteria dan
standar.
b. Beresiko mengembangkan daftar nama kriteria yang berlainan.
c. Lebih menekankan hasil daripada proses.
d. Peringkat dapat dinyatakan dengan tidak sebenarnya secara positif/negatif.
e. Kadang akademisi kurang kompeten dan percaya diri untuk membuat
penilaian profesional.
f. Tidak mudah bagi akademisi untuk mengubah kebiasaan dari menilai
berdasarkan referensi norma menjadi referensi kriteria.
g. Pikiran bahwa hanya persentase kecil yang memperoleh rangking rendah, dan
sebaliknya, pasti mereka yang di pendidikan tinggi yang memperoleh
rangking tinggi.
h. Siswa/mahasiswa dapat mempertanyakan nilai mereka.
Contoh :
Seorang guru merencanakan tes hasil belajar dalam bidang studi bahasa
Indonesia. Soal-soal yang dikeluarkan dalam tes tersebut terdiri atas 75 butir soal tes
objektif dan 1 butir soal tes uraian dengan rincian sebagai berikut ;
Dan nilai-nilai yang telah diperoleh, maka jika diterjemahkan menjadi nilai
huruf dengan patokan adalah :
Nilai 80 -100 = A
Nilai 70 -79 = B
Nilai 60-69 = C
Nilai 45-59 = D
Maka dari 20 orang siswa yang mengikuti tes hasil belajar tersebut tidak ada
seorangpun yang mendapat nilai A, yang mendapat nilai B hanya 1 orang (5%), Nilai
C di capai oleh 2 orang siswa (10%), Nilai D ada 10 Orang siswa (50%) dan siswa
yang tidak lulus pada tes bilang studi bahasa Indonesia ini ada 7 orang siswa (35%).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan