Anda di halaman 1dari 4

Nama : Jonathan Ricardo Siahaan

NIM : 200503159
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik

1. Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten/Kota sebagai Entitas Pelaporan


(PPKD) dan Entitas Akuntansi (OPD dahulu namanya SKPD)

Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah dengan


berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Peraturan daerah mengatur mengenai susunan,
kedudukan, tugas pokok organisasi perangkat daerah. Rincian tugas, fungsi, dan tata kerja diatur
lebih lanjut dengan peraturan Gubernur/Bupati/Wali kota.

1. Entitas Pelaporan

a. Domisili Entitas pelaporan dalam hal ini adalah Badan Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) terletak di Jalan Raya Sukowati Nomor 255,
Sragen Tengah, Kecamatan Sragen, Kode Pos 57211.

b. Dasar Hukum Pembentukan Dasar hukum pembentukan BPPKAD adalah Peraturan


Daerah Kabupaten Sragen Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Sragen tanggal 31 Oktober 2016.

2. Entitas Akuntansi Entitas akuntansi dalam hal ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) se-Kabupaten Sragen yang berjumlah sebanyak 53 SKPD berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Sragen Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Sragen yang terdiri dari:

 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


 Dinas Kesehatan
 RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen
 RSUD Dr. Soeratno Gemolong
 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
 Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
 Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat
 Satuan Polisi Pamong Praja
 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
 Dinas Sosial
 Dinas Tenaga Kerja
 Dinas Ketahanan Pangan
 Dinas Lingkungan Hidup
 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
 Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan
 dan Perlindungan Anak
 Dinas Perhubungan
 Dinas Komunikasi dan Informatika
 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
 Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
 Dinas Arsip dan Perpustakaan
 Dinas Pertanian
 Dinas Peternakan dan Perikanan
 Dinas Perindustrian dan Perdagangan
 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
 Sekretariat Daerah|170
 Sekretariat DPRD
 Kecamatan Kalijambe
 Kecamatan Sumberlawang
 Kecamatan Gemolong
 Kecamatan Tanon
 Kecamatan Plupuh
 Kecamatan Miri
 Kecamatan Gondang
 Kecamatan Sambungmacan
 Kecamatan Ngrampal
 Kecamatan Sambirejo
 Kecamatan Gesi
 Kecamatan Tangen
 Kecamatan Jenar
 Kecamatan Mondokan
 Kecamatan Sukodono
 Kecamatan Sragen
 Kecamatan Kedawung
 Kecamatan Karangmalang
 Kecamatan Sidoharjo
 Kecamatan Masaran
 Inspektorat
 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan
 Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan.

2. Komponen laporan keuangan pemerintah daerah


a. Entitas pelaporan adalah unit pemerintah yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi
atau entitas pelaporan yang menurut ketentuan peraturan perundangundangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

b. Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh
karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk
digabungkan pada entitas pelaporan. Contoh entitas akuntansi di pemerintah pusat adalah satuan
kerja/satker. Sedangkan entitas pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu
atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Di pemerintah pusat
Kementerian/lembaga termasuk contoh entitas pelaporan.

3. Pemakai laporan keuangan pemerintah daerah dan gunanya bagi mereka

Pemakai laporan keuangan pemerintah daerah adalah pemerintah daerah sendiri,


masyarakat karna adanya prisip transparansi, dan pemerintah pusat dikarenakan dalam upaya
pembangunan; pemerintah pusat memakai obligasi daerah dan memakai laporan keuangan
daerah. Gunanya yaitu

 Akuntabilitas, Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan


kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara periodik.
 Manajemen, Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu
entitas pelaporan dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan,
pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah
untuk kepentingan masyarakat.
 Transparansi, Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada
masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk
mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam
pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan
perundang-undangan.
 Keseimbangan Antargenerasi (Intergenerational Equity), Membantu para pengguna
dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah pada periode pelaporan untuk
membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang
diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.

4. Tujuan pelaporan keuangan pemerintah daerah

 Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk


membiayai seluruh pengeluaran;

 Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi


dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundangundangan;

 Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam
kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai;
 Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh
kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya;

 Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan


berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka
panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;

 Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan,


apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan
selama periode pelaporan

Anda mungkin juga menyukai