1. Bagian-bagian mikroskop
Lensa
okuler
Tabung
Lengan
2. Fungsi bagian-bagian
Revolver
Lensa
objektif
Meja mikroskop
Preparat Makrose
krup a. Fungsi lensa
Kondensor diafragma
Mikrosek
rup
Tuas 1. Untuk mengatur intensitas sinar yang masuk ke objek pengamatan yang diperiksa (Ahmad,
Base Tuas 2011).
Sumber 2. Pengatur Untuk mengontrol
Cahaya Meja
diameter cahaya yang
Pengatur
Cahaya masuk ke lensa
kondensor (Sumitro et al., 2014).
3. Menjamin agar sinar yang meninggalkan kondensor memenuhi lensa obyektif (Alexander et al.,
2003.
b. Fungsi kondensor
1. Untuk memfokuskan sinar dari sumber cahaya pada gelas objek (Ahmad, 2011)
2. Untuk memancarkan sinar lampu (Respati, 2008).
3. Untuk mengatur intensitas sinar yang masuk ke dalam mikroskop (Alexander et al., 2003).
c. Fungsi revolver
1. Untuk memutar lensa obyektif agar posisi penglihatannya baik (Alexander et al., 2003).
2. Untuk mengumpulkan cahaya yang masuk (Ahmad, 2011).
3. Untuk mengatur perbesaran lensa obyektif (Sumitro et al., 2014).
d. Fungsi makrometer
1. Memfokuskan specimen secara kasar (Alexander et al., 2003).
2. Untuk mendekatkan lensa obyektif ke spesimen (Sumitro et al., 2014).
3. Mengatur tabung lensa secara kasar (Ahmad, 2011).
e. Fungsi micrometer
1. Untuk mendapat image dengan kualitas maksimal (Sumitro et al., 2014).
2. Mengatur tabung lensa secara halus (Ahmad, 2011).
3. Memfokuskan specimen secara halus (Alexander et al., 2003).
d. Fungsi penjepit pada meja benda
1. Mengurangi pergerakan kaca preparat (Alexander et al., 2003)
Menggunakan Mikroskop
7. Mengapa pada saat menyimpan atau membawa mikroskop lensa obyektif diposisikan pada lensa
dengan kekuatan yang paling kecil ?
Tujuan lensa objektif diposisikan dengan kekuatan paling kecil adalah supaya didapatkan jarak
yang cukup jauh dengan meja preparat sehingga menghindari lensa objektif bergesekan atau
berbenturan dengan meja preparat yang dapat menyebabkan kerusakan pada lensa obyektif (Fardiaz,
1992).
8. Mengapa minyak imersi diperlukan pada saat menggunakan lensa obyektif perbesaran 100
Minyak imersi digunakan pada saat menggunakan lensa objektif dengan perbesaran 100 karena
semakin besar kekuatan perbesaran lensa objektif maka akan semakin kecil daya pisahnya. Semakin
kecil daya pisah, maka akan semakin kuat kemampuan lensa untuk memisahkan dua titik yang
berdekatan, sehingga struktur benda akan terlihat terlalu besar dan resolusinya akan menjadi kurang
baik, untuk itu daya pisah harus diperkuat. Daya pisah dapat diperkuat dengan cara memperbesar
indeks bias. Cara memperbesar indeks bias adalah dengan menggunakan minyak imersi (Ahmad,
2011).
11. Di mikrobiologi lensa obyektif dengan kekuatan berapa yang biasa digunakan? Jelaskan
Pada umumnya, dalam bidang mikrobiologi, kekuatan lensa yang obyektif yang digunakan
adalah perbesaran 10x. Karena dengan perbesaran tersebut, dapat mencakup seluruh deskripsi objek
dengan jelas dan dapat diamati dengan baik. Apabila digunakan perbesaran 40x, maka hasil yang
terlihat tidak begitu baik karena perbesaran yang tidak cocok dengan objek yang diteliti (Sumitro,
2014).
12. Di mikrobiologi lensa okuler dengan kekuatan berapa yang biasa digunakan? Jelaskan
Dalam bidang mikrobiologi, lensa okuler yang digunakan adalah perbesaran 10x , karena
dengan perbesaran tersebut yang dikalikan dengan kekuatan lensa objektif yang sama yaitu 10x akan
diperoleh total perbesaran 100x, sehingga yang dihasilkan akan terlihat jelas dan objek dapat diamati
dan dideskripsikan dengan baik. Ukuran perbesaran ideal untuk mengamati dan mendeskripsikan suatu
objek adalah 10x10 (Sumitro, 2014).