PENGGUNAAN MIKROSKOP
ABDURRAHMAN SHIDDIQ
D2401211140
P3/K1
Latar Belakang
Tujuan
Praktikum ini bertujuan memahami bagian-bagian alat, fungsi, serta cara kerja
mikroskop yang baik dan benar.
Materi
Metode
Hasil
Pembahasan
Mikroskop pertama ditemukan pada abad ke-16. Mikroskop berasal dari kata
micros artinya kecil dan scopein artinya melihat. Sejarah penemuan mikroskop sesuai
dengan studi mikrobiologi pada tahun 1664 Robert Hooke mendeskripsikan struktur
reproduksi moulds, tetapi orang pertama yang melihat mikroorganisme adalah pembuat
mikroskop amatir Jerman Antoni Van Leeuwenhoek (1632-1723), yang menggunakan
mikroskop dengan desain sederhana (Haryanti 2019). Melalui mikroskop dengan
konstruksi sederhana Antony Van Leeuwenhoek melihat organisme seukuran
mikroorganisme Kemudian ia mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih
kompleks agar dapat mengamati protozoa, bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya
(Mahartini 2018). Mikroskop zaman dahulu sangat sederhana dan hanya memiliki satu
lensa, berbeda dengan mikroskop yang banyak digunakan saat ini yang tergolong
mikroskop majemuk dengan dua lensa atau lebih (Haryanti 2019). Mikroskop
berdasarkan sumber cahayanya dibedakan menjadi mikroskop cahaya/optik dan
mikroskop elektron. Ada berbagai jenis mikroskop cahaya yang biasa digunakan di
laboratorium termasuk mikroskop medan terang, mikroskop medan gelap, mikroskop
fase kontras dan mikroskop fluoresens. Sedangkan mikroskop elektron terbagi menjadi
dua jenis, yaitu mikroskop elektron transmisi atau TEM (Transmission Electron
Microscope) dan mikroskop elektron skanning (pemindai) atau SEM (Scanning
Electron Microscope).
Mikroskop medan terang merupakan mikroskop dengan prinsip objek yang
diamati diterangi dengan menggunakan cahaya matahari atau lampu, sehingga objek
terlihat lebih terang daripada latar belakangnya karena menyerap cahaya, daya serap
cahaya oleh objek meningkat dengan pewarnaan. Mikroskop medan terang memiliki
kekurangan yaitu tidak terlalu berguna untuk mengamati sampel yang tidak diwarnai
(Sanchez dan Oliva 2015). Mikroskop medan gelap (dark field microscope) memiliki
prinsip kerja bahwa latar belakang tampak gelap karena kondensor khusus dan objek
tampak terang karena pantulan cahaya yang datang. Kontras yang ditingkatkan
memudahkan untuk melihat sampel yang kurang lebih jelas dan juga memudahkan
untuk melihat warna yang tak tampak di mikroskop cahaya normal, bahkan
dimungkinkan untuk mengamati lapisan tipis material yang tergeletak di permukaan
sampel. Mikroskop fase kontras digunakan untuk mengamati sel hidup tanpa
pewarnaan tembus cahaya sehingga tak akan teramati mikroskop cahaya. Mikroskop
fase kontras menggunakan prinsip meningkatkan perbedaan kontras antara sel dan
media sekitarnya. Dengan mikroskop ini seseorang dapat dengan jelas memerinci
berbagai jenis sel atau jaringan yang mungkin terlalu transparan untuk dipelajari secara
efektif dengan mikroskop biasa (Suparti 2010). Mikroskop fluoresens menggunakan
bahan kimia (fluorescence) untuk mewarnai spesimen tertentu yang dapat menyerap
cahaya dan menghamburkan cahaya, kemudian dirangsang pada panjang gelombang
yang lebih panjang atau dengan radiasi UV melalui suatu penyaring yang berada di
antara lensa objektif dan okuler untuk menghasilkan visual dari spesimen tersebut.
(Leboffe dan Pierce 2011).
Transmission Electron Microscope atau mikroskop elektron transmisi adalah
sebuah mikroskop yang dapat membentuk pembesaran objek hingga ratusan ribu kali
dengan menggunakan elektrostatik dan elektromagnetik, yang mana digunakan untuk
mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta resolusi yang sangat bagus.
Mikroskop ini biasa digunakan untuk mempelajari ultrastruktur internal sel. TEM
mengarahkan berkas electron melalui irisan spesimen yang sangat tipis, mirip dengan
cara mikroskop cahaya meneruskan cahaya melalui objek (Lubis 2015). Sedangkan
mikroskop elekrton skanning (Scanning Electron Microscope) adalah mikroskop
elektron yang mampu mengamati objek tiga dimensi. Mikroskop ini berguna untuk
penelitian terperinci mengenai permukaan sel atau struktur mikroskopik melalui
perbesaran hingga 400.000 kali atau resolusi hingga 1 nm (Haryati 2019).
Mikroskop berdasarkan lensa okuler terbagi menjadi mikroskop monokuler
(dengan 1 lensa okuler) dan mikroskop binokular (dengan 2 lensa okuler) (Muqoddam
et al. 2020). Mikroskop optik terdiri atas mikroskop stereo dan mikroskop biologi.
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar,
transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan
sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler, sehingga
diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata. Kekuatan
pembesaran tidak terlalu kuat umumnya Objektif 1 atau 2 dengan okuler 10x atau 15x.
Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Mikroskop
biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan
pembesaran 40x, 10x, 400x, 1000x. Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik
1000x disebut mikroskop emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi
dan cara memakainya dengan khusus pula. Minyak imersi meningkatkan indeks bias
pada perbesaran 10 x 100, sehingga resolusi elusidasi struktur sediaan dapat
ditingkatkan (Rahmi 2021).
SIMPULAN
LAMPIRAN