Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum ke: 2 Hari/Tanggal : Senin/13 Februari 2023

Mikrobiologi Nutrisi Tempat : Lab. Biokimia dan


Praktikum Mikrobiologi Nutrisi
Dosen : Prof. Dr. Ir. Komang G. Wiryawan
Nama Asisten : Inka Shal Sabilah (D24190023)
Tariza Ramadhania (D24190045)

PENGGUNAAN MIKROSKOP

ABDURRAHMAN SHIDDIQ
D2401211140
P3/K1

DEPARTEMEN ILMU DAN NUTRISI TEKNOLOGI PAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengamatan ataupun penelitian mengenai benda atau organisme memerlukan


alat bantu sebab panca indra manusia memiliki kemampuan yang sangat terbatas. Salah
satu alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan, terutama dalam bidang
biologi, adalah mikroskop. Mikroskop merupakan alat bantu yang diperlukan dalam
melakukan pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mengamati
dan mempelajari struktur serta bentuk-bentuk suatu objek yang sangat kecil.
Mikroskop berfungsi dengan cara melakukan perbesaran bayangan objek dengan
menggunakan lensa yang terdiri dari dua kali proses perbesaran yaitu lensa objektif dan
lensa okuler.
Mikroskop memiliki 2 jenis yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron,
keduanya mempunyai prinsip dasar yang berbeda (Wardhani 2022). Mikroskop cahaya
terbagi menjadi beberapa yaitu mikroskop fase kontras, medan gelap, medan terang,
dan fluoresem. Sedangkan mikroskop elektron terbagi menjadi mikroskop elektron
transmisi atau TEM (Transmission Electron Microscope) dan mikroskop elektron
skanning (pemindai) atau SEM (Scanning Electron Microscope) (Suparti 2010).

Tujuan

Praktikum ini bertujuan memahami bagian-bagian alat, fungsi, serta cara kerja
mikroskop yang baik dan benar.

MATERI DAN METODE

Materi

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini di antaranya yaitu mikroskop,


kaca preparat dan cover glass. Bahan yang diperlukan dalam praktikum ini yaitu
preparat yang akan diamati di bawah mikroskop.

Metode

Praktikum terkait penggunaan mikroskop ini dilakukan dengan memenuhi


beberapa langkah. Langkah pertama diawali dengan diletakkannya mikroskop di meja
laboratorium. Bagian alat, fungsi dan cara kerja mikroskop dipahami dengan cermat.
Kemudian sumber cahaya dinyalakan dan preparat sediaan diletakkan di atas meja
mikroskop. Selanjutnya, diafragma iris dibuka penuh dan kondensor dinaikkan hingga
sama tinggi dengan meja mikroskop. Pengamatan dimulai dengan objektif kekuatan
rendah atau dengan perbesaran 10x. Tombol pengatur kasar diputar sehingga lensa
objektif berada di posisi ± 5-6 mm dari preparat yang diamati. Preparat diperiksa
hingga terletak di bawah objektif. Posisi preparat diatur agar fokus dengan cara
dijauhkannya lensa objektif dari preparat (agar lensa tidak tergores) melalui pengatur
tombol halus. Lensa objektif kering tinggi (40-50x) digunakan dengan diputarnya lensa
pada posisi kerja yang baik. Selanjutnya, objek diamati dan hasil pengamatan dicatat.
Setelah itu, mikroskop dibersihkan dan diletakkan di tempat semula.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Mikroskop ada 2 jenis yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.


Masing-masing jenis memiliki bagian-bagian dan fungsi spesifik dalam
penggunaannya. Berikut merupakan tabel pengenalan mikroskop cahaya dan mikrokop
electron beserta bagian dan fungsinya
Tabel 1 Gambar dan Fungsi Mikroskop

No. Gambar Mikroskop Bagian dan Fungsi Mikroskop


1. 1. Lensa okuler, berfungsi untuk
pembesaran benda yang kita amati.
2. Tabung mikroskop, berfungsi untuk
menghubungkan antara lensa
objektif dan lensa okuler.
3. Revolver, berfungsi sebagai tempat
lensa objektif yang akan digunakan.
4. Lengan mikroskop, berfungsi
sebagai pegangan mikroskop ketika
mikroskop diangkat atau
Gambar 1 Mikroskop cahaya dipindahkan.
Sumber: Haryanti S (2019) 5. Lensa obyektif, berfungsi dalam
pembentukan bayangan pertama.
6. Meja benda, berfungsi untuk
meletakkan benda yang kita amati.
7. Penjepit, berfungsi untuk menjepit
obyek agar tidak mudah bergeser.
8. Diafagma berfungsi untuk
mengatur intensitas sinar yang
masuk melalui meja obyek.
9. Pengatur kasar, berfungsi untuk
menggerakkan tabung dengan
penggeser besar dan mengatur jarak
obyek dengan lensa.
10. Pengatur halus, berfungsi untuk
mengatur tabung dengan pergeseran
kecil, sehingga fokus lebih jelas
11. Sumber cahaya, memberi cahaya
pada mikroskop yang terletak di
bagian bawah.
12. Kaki mikroskop, menjaga
mikroskop agar tetap tegak berdiri.
2. 1. Electron gun, menghasilkan
partikelpartikel elektron.
2. Lensa kondensor, berfungsi
mengumpulkan dan mengatur
berkas cahaya atau electron beam
yang lewat.
3. Lensa objektif, untuk menghasilkan
gambar standar tinggi yang efisien
dan standar resolusi tertinggi.
4. Specimen port, sebagai tempat
meletakkan spesimen atau objek.
5. Lensa intermediate, untuk
memfokuskan electron yang lewat
melalui specimen dan membentuk
gambar yang sangat diperbesar.
6. Fluorescense, berfungsi
menampilkan gambar objek yang
diamati.

Gambar 2 Mikroskop elektron


Sumber: https://chem.libretexts.org/

Pembahasan

Mikroskop pertama ditemukan pada abad ke-16. Mikroskop berasal dari kata
micros artinya kecil dan scopein artinya melihat. Sejarah penemuan mikroskop sesuai
dengan studi mikrobiologi pada tahun 1664 Robert Hooke mendeskripsikan struktur
reproduksi moulds, tetapi orang pertama yang melihat mikroorganisme adalah pembuat
mikroskop amatir Jerman Antoni Van Leeuwenhoek (1632-1723), yang menggunakan
mikroskop dengan desain sederhana (Haryanti 2019). Melalui mikroskop dengan
konstruksi sederhana Antony Van Leeuwenhoek melihat organisme seukuran
mikroorganisme Kemudian ia mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih
kompleks agar dapat mengamati protozoa, bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya
(Mahartini 2018). Mikroskop zaman dahulu sangat sederhana dan hanya memiliki satu
lensa, berbeda dengan mikroskop yang banyak digunakan saat ini yang tergolong
mikroskop majemuk dengan dua lensa atau lebih (Haryanti 2019). Mikroskop
berdasarkan sumber cahayanya dibedakan menjadi mikroskop cahaya/optik dan
mikroskop elektron. Ada berbagai jenis mikroskop cahaya yang biasa digunakan di
laboratorium termasuk mikroskop medan terang, mikroskop medan gelap, mikroskop
fase kontras dan mikroskop fluoresens. Sedangkan mikroskop elektron terbagi menjadi
dua jenis, yaitu mikroskop elektron transmisi atau TEM (Transmission Electron
Microscope) dan mikroskop elektron skanning (pemindai) atau SEM (Scanning
Electron Microscope).
Mikroskop medan terang merupakan mikroskop dengan prinsip objek yang
diamati diterangi dengan menggunakan cahaya matahari atau lampu, sehingga objek
terlihat lebih terang daripada latar belakangnya karena menyerap cahaya, daya serap
cahaya oleh objek meningkat dengan pewarnaan. Mikroskop medan terang memiliki
kekurangan yaitu tidak terlalu berguna untuk mengamati sampel yang tidak diwarnai
(Sanchez dan Oliva 2015). Mikroskop medan gelap (dark field microscope) memiliki
prinsip kerja bahwa latar belakang tampak gelap karena kondensor khusus dan objek
tampak terang karena pantulan cahaya yang datang. Kontras yang ditingkatkan
memudahkan untuk melihat sampel yang kurang lebih jelas dan juga memudahkan
untuk melihat warna yang tak tampak di mikroskop cahaya normal, bahkan
dimungkinkan untuk mengamati lapisan tipis material yang tergeletak di permukaan
sampel. Mikroskop fase kontras digunakan untuk mengamati sel hidup tanpa
pewarnaan tembus cahaya sehingga tak akan teramati mikroskop cahaya. Mikroskop
fase kontras menggunakan prinsip meningkatkan perbedaan kontras antara sel dan
media sekitarnya. Dengan mikroskop ini seseorang dapat dengan jelas memerinci
berbagai jenis sel atau jaringan yang mungkin terlalu transparan untuk dipelajari secara
efektif dengan mikroskop biasa (Suparti 2010). Mikroskop fluoresens menggunakan
bahan kimia (fluorescence) untuk mewarnai spesimen tertentu yang dapat menyerap
cahaya dan menghamburkan cahaya, kemudian dirangsang pada panjang gelombang
yang lebih panjang atau dengan radiasi UV melalui suatu penyaring yang berada di
antara lensa objektif dan okuler untuk menghasilkan visual dari spesimen tersebut.
(Leboffe dan Pierce 2011).
Transmission Electron Microscope atau mikroskop elektron transmisi adalah
sebuah mikroskop yang dapat membentuk pembesaran objek hingga ratusan ribu kali
dengan menggunakan elektrostatik dan elektromagnetik, yang mana digunakan untuk
mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta resolusi yang sangat bagus.
Mikroskop ini biasa digunakan untuk mempelajari ultrastruktur internal sel. TEM
mengarahkan berkas electron melalui irisan spesimen yang sangat tipis, mirip dengan
cara mikroskop cahaya meneruskan cahaya melalui objek (Lubis 2015). Sedangkan
mikroskop elekrton skanning (Scanning Electron Microscope) adalah mikroskop
elektron yang mampu mengamati objek tiga dimensi. Mikroskop ini berguna untuk
penelitian terperinci mengenai permukaan sel atau struktur mikroskopik melalui
perbesaran hingga 400.000 kali atau resolusi hingga 1 nm (Haryati 2019).
Mikroskop berdasarkan lensa okuler terbagi menjadi mikroskop monokuler
(dengan 1 lensa okuler) dan mikroskop binokular (dengan 2 lensa okuler) (Muqoddam
et al. 2020). Mikroskop optik terdiri atas mikroskop stereo dan mikroskop biologi.
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar,
transparan atau tidak. Penyinarannya dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan
sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler, sehingga
diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata. Kekuatan
pembesaran tidak terlalu kuat umumnya Objektif 1 atau 2 dengan okuler 10x atau 15x.
Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transparan. Mikroskop
biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan
pembesaran 40x, 10x, 400x, 1000x. Objektif yang paling kuat pada mikroskop optik
1000x disebut mikroskop emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi
dan cara memakainya dengan khusus pula. Minyak imersi meningkatkan indeks bias
pada perbesaran 10 x 100, sehingga resolusi elusidasi struktur sediaan dapat
ditingkatkan (Rahmi 2021).

SIMPULAN

Mikroskop merupakan alat bantu utama yang diperlukan dalam melakukan


pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mempelajari struktur dan
bentuk-bentuk benda yang sangat kecil. Mikroskop ada 2 macam yaitu, mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron. Keduanya mempunyai prinsip dasar yang berbeda.
Mikroskop cahaya terbagi menjadi mikroskop medan terang, medan gelap, kontras
fase, dan fluoresen. Sedangkan mikroskop elektron terbadi menjadi mikroskop elektron
transmisi dan mikroskop elektron scanning. Semua jenis elektrom memiliki fungsi
yang berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA

Haryanti S. 2019. Pengembangan almari penyimpanan terstandar untuk perawatan


mikroskop di laboratorium jurusan kesehatan lingkungan [skripsi]. Yogyakarta
(ID): Politeknik Kesehatan Yogyakarta.
Leboffe MJ, Pierce BE. 2011. A Photographic Atlas For The Microbiology Laboratory
4th edition. Colorado (US): Morton Publishing Company.
Lubis K. 2015. Metoda-metoda karakterisasi nanopartikel perak. Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat. 21 (79): 50-55. DOI:
https://doi.org/10.24114/jpkm.v21i79.4653.
Mahartini NN. 2018. Mikroskop [skripsi]. Denpasar (ID): Universitas Udayana.
Muqoddam M, Kartika W, Wibowo SA. 2019. Modul digitalisasi mikroskop. DOI:
https://doi.org/10.18196/mt.020113.
Rahmi. 2021. Mikrobiologi Akuatik. Makassar (ID): Nas Media Pustaka.
Sánchez R, Oliva N. 2015. History of the microscope and its impact on Microbiology.
Rev Hum Med. 15 (2): 355-372
Suparti. 2010. Mikroskop. Semarang (ID): PT Sindur Press.
Wardhani SPR. 2022. Intisari Biologi Dasar Volume 2. Yogyakarta (ID): Diandra
kreatif.

LAMPIRAN

Gambar 1 Hasil laporan sementara

Anda mungkin juga menyukai