OLEH
BIRGITTA PRANIWI
231030230548
TAHUN 2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.A
DENGAN DIAGNOSA POST KURET G2 P1 A1, KEHAMILAN 16 MINGGU
1. Identitas
1.1 Nama Klien : Ny.A Nama Suami : Tn.U
1.2 Umur : 35th Umur : 37 th
1.3 Suku Bangsa : jawa Suku/Bangsa : Jawa
1.4 Agama : Islam Agama : Islam
1.5 Pendidikan : SMA Pendidikan : SD
1.6 Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Swasta
1.7 Alamat : Jl. Sukasari Alamat : Jl. Sukasari
1.8 Status Perkawinan : Sudah menikah Lama perkawinan : 6 tahun
1.9 Diagnosa Medis : Post Operasi Kuret Atas Indikasi Abortus Inkomplit
2. Riwayat Kesehatan
2.1 Keluhan Utama
Pasien mengatakan kepala nya serasa pusing dan ada nyeri di perut bagian bawah
P : Post op Kuret
Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : Nyeri pada bagian abdomen kuadran bawah
S : 7 dari 0-10
T : Nyeri hilang timbul
Pengalaman Menyusui : ya
ASI eksklusif : ya
Menstruasi Umur : 14 Tahun
4. Riwayat Persalinan
Jenis persalinan : Kuret
Tindakan : a/i Aburtus Inkomplit
Jenis Kelamin bayi :-
BB/ :-
Perdarahan : (+) ± 500 cc
Masalah dalam persalinan : Janin tidak keluar saat keguguran
Jenis Anastesi : Total
5. Riwayat Kontrasepsi
Kontrasepsi : Ya ( ) Tidak (√ ) Hormonal ( ) IUD/AKDR ( )
Lama penggunan :- keluhan :-
6. Pemeriksaan fisik dan pengkajian Gordon
6.1.1 Tanda-tanda Vital :
Kesadaran : Eye 4, Verbal 5, motorik 6 = Composmentis
TD : 90/70 mmhg
Nadi : 78x/menit
Suhu : 36,0ºc
RR : 20 x/menit
SPO2 : 94 %
CRT : > 3 detik
Kulit : Kulit tampak pucat, teraba dingin
6.1.2 Persepsi terhadap penyakit dan Managemen Kesehatan
Klien menerima keguguran yang dialaminya, dan suami nya mendampingi
ibunya.
6.1.3 Kognitif dan perceptual
Pasien merasa takut terhadap pemasangan kontrasepsi IUD karena belum pernah
memakai kontrasepsi sebelumnya.
6.1.4 Peran dan hubungan
Hubungan klien dengan keluarga, tetangga, masyarakat terjalin dengan baik dan
di Rumah Sakit hubungan klien dengan tenaga kesehatan dan pasien lain juga
terjalin dengan baik.
6.1.5 Seksualitas dan reproduksi
Klien mengatakan sedang mengalami masa nifas setelah keguguran
6.1.6 Nilai dan kepercayaan terhadap penyakit
Klien beragama islam, saat berada dirumah sakit Klien tidak dapat sholat karena
tidak dapat leluasa dalam bergerak dan pasien sedang dalam masa nifas setelah
keguguran sehingga diperbolehkan tidak mengerjakan sholat. Klien dan keluarga
hanya dapat berdoa agar dapat sembuh dan pulih sehingga dapat segera pulang ke
rumah untuk mengurusi anak-anak di rumah.
6.1.7 Kepala leher
Rambut :Bentuk kepala normal. Rambut pasien tampak sehat dan berwarna
hitam. Pasien tidak memiliki keluahan pada kepalanya.
Mata :Mata tampak simetris kiri dan kanan, fungsi penglihatan baik dan tidak
menggunakan alat bantu penglihatan, skelera tidak ikterik, pupil
isokor, Konjungtiva anemis.
Hidung :Fungsi penciuman klien baik, klien mampu membedakan alkohol dan
bau minyak kayu putih. Tidak ada kelainan pada hidung
Mulut :Gigi pasien tampak bersih, pasien tidak miliki stomatitis. Pasien tidak
memiliki kesulitan dalam menelan, bibir tampak pucat.
Telinga :Struktur telinga simetris antara kiri dan kanan, kebersihan telinga
cukup bersih, fungsi pendengaran baik
Leher :Tidak terdapat pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
6.1.8 Dada
Jantung : Suara jantung normal S1 dan S2
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada, taktil premitus teraba
Perkusi : Pada dada kanan terdengar suara redup
Irama pernafasan : iregular
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
Payudara : Kendor dan mengkerut, Putting menonjol
Pengeluaran ASI : Tidak keluar ASI
6.1.9 Abdomen
Inspeksi : Tampak kembung
Auskultasi : Bising usus 5 x/Menit
Palpasi : Tidak teraba fundus di abdomen
Perkusi : Hipertimpany
6.1.10 Fungsi pencernaan
Nutrisi dan cairan
Dirumah : klien makan sering makan ikan dan sayur
Nafsu makan : nafsu makan klien baik
Antropometri : BB 41 kg TB : 150cm
Asupan cairan: asupan cairan klien sehari 1000 ml
Di RS : klien dipuasakan karena belum flaxtus
6.1.11 Istirahat dan kenyamanan
Dirumah : Pada siang hari pasien selalu tidur siang mulai jam14.00-15.00
Pada malam hari pasien tidur mulai jam 21.00-05.00
Di RS : Pada malam hari klien dapat tidur 7-8 jam
Pada siang hari klien dapat tidur 1 jam
6.1.12 Mobilisasi dan latihan
Tingkat mobilisasi :
- Pasien setiap hari hanya menjadi ibu rumah tangga
- Selama dirumah sakit klien memilki keterbatasan dan kelemahan dalam
mobilitas karena pengaruh anastesi total
- Terpasang infus di extrimitas atas bagian kanan
Skala otot
5555 5555
3333 3333
Ket :
0 : parilasis total
1 : tidak ada gerakan, teraba/terlihat adanya kontraksi
2 : gerakan otot penuh,menentang gravitasi dengan sokongan
3 : gerakan normal menentang gravitasi
4 : gerakan normal penuh, menentang gravitasi dengan sedikit tahanan
5 : gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan tahanan penuh
6.1.13 Ekstrimitasital
Varises : Tidak ada
Edema : Tidak ada
6.1.14 Perinium dan genital
Vagina :
Edema: (-)
Memar: (-)
Hematom : perdarahan pervaginaan (+), tetapi sudah berkurang
Tanda-tanda REEDA
R (Kemerahan) (-) Tidak ada
E (Bengkak) (-) Tidak ada
E (Echimosis) (-) Tidak ada
D (Discharge) (-) Tidak ada
A (Aprproximate) (-) Tidak ada
Kebersihan : tampak bersih
Perineum : utuh
Lokhea : Rubra
Jumlah : ± 5 cc
Jenis/warna : merah segar
Konsistensi : cair
Bau : amis darah, seperti darah menstruasi
Hemoroid : Tidak terjadi konstipasi pada klien
6.1.15 Eliminasi
BAK & BAK (Dirumah)
BAK : 4-5 kali sehari. Pasien tidak memiliki gangguan BAK
BAB : BAB di rumah 1 kali sehari. Pasien tidak memiliki kesulitan untuk BAB
Di Rumah Sakit
Pasien BAK melalui selang kateter urine sebanyak 600 cc dan belum ada BAB
selama di RS dan belum flaktus
8. Terapi
Gol
Nama Obat Komposisi Indikasi/ Kontraindikasi Dosis Cara Pem
Obat
Infus RL Ringer Laktat Elektrolit Indikasi : 20 tpm IV
Resusitasi, Diare, Luka Bakar, Gajal ginjal akut.
Kontraindikasi :
Hipertonik uterus, hiponatremia, retensi cairan.
Golongan Eritrosit, sel darah Indikasi : Target IV
Darah A + merahnya saja, - Anemia pada perdarahan akut setelah di dahului HB : 8
PRC (Packed biasanya untuk penggantian volume dengan cairan
Red Cells) meningkatkan Hb - Anemia kronis
- Gangguan pembekuan darah karena defesiensi
komponen
- Plasma loss atau hipoalbuminemia
- Kehilangan sampai 30% EBV umumnya dapat
di atasi dengan cairan elektrolit saja. Kehilangan
lebih daripada itu, setelah diberi cairan elektrolit
perlu dianjurkan dengan trensfusi jika Hb < 8
gr/dl
Kontraindikasi :
- Acute pulmonary edema
- Congestive heart failure
- Pulmonary embolisme
- Hipertensi maligna
- Hipercythemia
- gagal ginjal kronis
- alergi dan anafilaktik terhadap trnasfusi darah
Infus Nacl Sodium chloride Electrolit Indikasi : 20 tpm Intra vena
(Sebelum 0,9% Penganti cairan plasma isotonic yang hilang,
transfusi) penganti cairan pada kondisi alkalosis
hipokloremia
Kontraindikasi :
Hypokalemia
9. Analisa data
Edukasi :
- Jelaska penyebab dan
pemicu nyeri.
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri.
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri.
- Anjurkan
menggunakan analgetik
secara tepat.
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
A: Masalah teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Observasi tanda dan gejala
infeksi