Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

A DENGAN KASUS POST

OP KURETASE G2 P1 A1 KEHAMILAN 16 MINGGU DI RUMAH SAKIT


MELATI KOTA TANGERANG

OLEH

BIRGITTA PRANIWI

231030230548

PROGRAM PROFESI NERS

STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG

TAHUN 2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.A
DENGAN DIAGNOSA POST KURET G2 P1 A1, KEHAMILAN 16 MINGGU

Tanggal masuk : 06 Desember 2023 Jam masuk: 19:00


Ruang/kelas : Melati Kamar No: 208
Tanggal pengkajian : 06 Desember 2023 Jam : 20:10

1. Identitas
1.1 Nama Klien : Ny.A Nama Suami : Tn.U
1.2 Umur : 35th Umur : 37 th
1.3 Suku Bangsa : jawa Suku/Bangsa : Jawa
1.4 Agama : Islam Agama : Islam
1.5 Pendidikan : SMA Pendidikan : SD
1.6 Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Swasta
1.7 Alamat : Jl. Sukasari Alamat : Jl. Sukasari
1.8 Status Perkawinan : Sudah menikah Lama perkawinan : 6 tahun
1.9 Diagnosa Medis : Post Operasi Kuret Atas Indikasi Abortus Inkomplit

2. Riwayat Kesehatan
2.1 Keluhan Utama
Pasien mengatakan kepala nya serasa pusing dan ada nyeri di perut bagian bawah
P : Post op Kuret
Q : Nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : Nyeri pada bagian abdomen kuadran bawah
S : 7 dari 0-10
T : Nyeri hilang timbul

2.2 Riwayat kesehatan saat ini


Pada tanggal 06-12-2023 pada saat usia kehamilan 16 minggu jam 03:00 subuh, Ny.A
mengalami perdarahan yang lumayan banyak dan tidak langsung dibawa ke pelayanan
kesehatan dengan alasan menunggu pagi hari, pada pukul 07:30 baru di bawa ke
puskesmas Karawaci untuk mendapat penanganan lebih lanjut, pihak puskesmas
langsung merujuk Ny.A ke RS Melati karena curiga mengalami keguguran. Tiba di RS
Melati pukul 09:00 langsung dilakukan pemeriksaan dan dipatkan hasil Ny.A mengalami
Abortus Inkomplit dan direncanakan untuk operasi Kuret. Operasi dilaksanakan pukul
14:50 – 15:10 dan direncanakan pemasangan kontrasepsi IUD. Pukul 20:00 Ny.A
dipindahkan ke ruang nifas untuk mendapatkan perawatan. Pada saat tiba di ruangan
kondisi ibu tampak lemah, pucat, kulit teraba dingin, Konjungtiva Anemis, CRT >3 detik.
2.3 Riwayat kesehatan lalu
Pasien memiliki riwayat hipertensi, pada saat melahirkan anak ke 1 pasien sempat
mendapatkan tranfusi darah PRC karena mengalami anemia.

2.4 Riwayat kesehatan keluarga


Keluarga ada yang memiliki riwayat hipertensi

3. Riwayat kehamilan dan persalinan lalu

No Tahun Tempat Penolong Persalinan UK JK BBL Masalah


Kehamilan
1. 2021 RS Dokter SC 9 bln Lk 3500gr -

2. 2023 RS Dokter Abortus 16 mgg - - Perdarahan


Inkomplit

Pengalaman Menyusui : ya
ASI eksklusif : ya
Menstruasi Umur : 14 Tahun

4. Riwayat Persalinan
Jenis persalinan : Kuret
Tindakan : a/i Aburtus Inkomplit
Jenis Kelamin bayi :-
BB/ :-
Perdarahan : (+) ± 500 cc
Masalah dalam persalinan : Janin tidak keluar saat keguguran
Jenis Anastesi : Total

5. Riwayat Kontrasepsi
Kontrasepsi : Ya ( ) Tidak (√ ) Hormonal ( ) IUD/AKDR ( )
Lama penggunan :- keluhan :-
6. Pemeriksaan fisik dan pengkajian Gordon
6.1.1 Tanda-tanda Vital :
Kesadaran : Eye 4, Verbal 5, motorik 6 = Composmentis
TD : 90/70 mmhg
Nadi : 78x/menit
Suhu : 36,0ºc
RR : 20 x/menit
SPO2 : 94 %
CRT : > 3 detik
Kulit : Kulit tampak pucat, teraba dingin
6.1.2 Persepsi terhadap penyakit dan Managemen Kesehatan
Klien menerima keguguran yang dialaminya, dan suami nya mendampingi
ibunya.
6.1.3 Kognitif dan perceptual
Pasien merasa takut terhadap pemasangan kontrasepsi IUD karena belum pernah
memakai kontrasepsi sebelumnya.
6.1.4 Peran dan hubungan
Hubungan klien dengan keluarga, tetangga, masyarakat terjalin dengan baik dan
di Rumah Sakit hubungan klien dengan tenaga kesehatan dan pasien lain juga
terjalin dengan baik.
6.1.5 Seksualitas dan reproduksi
Klien mengatakan sedang mengalami masa nifas setelah keguguran
6.1.6 Nilai dan kepercayaan terhadap penyakit
Klien beragama islam, saat berada dirumah sakit Klien tidak dapat sholat karena
tidak dapat leluasa dalam bergerak dan pasien sedang dalam masa nifas setelah
keguguran sehingga diperbolehkan tidak mengerjakan sholat. Klien dan keluarga
hanya dapat berdoa agar dapat sembuh dan pulih sehingga dapat segera pulang ke
rumah untuk mengurusi anak-anak di rumah.
6.1.7 Kepala leher
Rambut :Bentuk kepala normal. Rambut pasien tampak sehat dan berwarna
hitam. Pasien tidak memiliki keluahan pada kepalanya.
Mata :Mata tampak simetris kiri dan kanan, fungsi penglihatan baik dan tidak
menggunakan alat bantu penglihatan, skelera tidak ikterik, pupil
isokor, Konjungtiva anemis.
Hidung :Fungsi penciuman klien baik, klien mampu membedakan alkohol dan
bau minyak kayu putih. Tidak ada kelainan pada hidung
Mulut :Gigi pasien tampak bersih, pasien tidak miliki stomatitis. Pasien tidak
memiliki kesulitan dalam menelan, bibir tampak pucat.
Telinga :Struktur telinga simetris antara kiri dan kanan, kebersihan telinga
cukup bersih, fungsi pendengaran baik
Leher :Tidak terdapat pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
6.1.8 Dada
Jantung : Suara jantung normal S1 dan S2
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada, taktil premitus teraba
Perkusi : Pada dada kanan terdengar suara redup
Irama pernafasan : iregular
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
Payudara : Kendor dan mengkerut, Putting menonjol
Pengeluaran ASI : Tidak keluar ASI
6.1.9 Abdomen
Inspeksi : Tampak kembung
Auskultasi : Bising usus 5 x/Menit
Palpasi : Tidak teraba fundus di abdomen
Perkusi : Hipertimpany
6.1.10 Fungsi pencernaan
Nutrisi dan cairan
Dirumah : klien makan sering makan ikan dan sayur
Nafsu makan : nafsu makan klien baik
Antropometri : BB 41 kg TB : 150cm
Asupan cairan: asupan cairan klien sehari 1000 ml
Di RS : klien dipuasakan karena belum flaxtus
6.1.11 Istirahat dan kenyamanan
Dirumah : Pada siang hari pasien selalu tidur siang mulai jam14.00-15.00
Pada malam hari pasien tidur mulai jam 21.00-05.00
Di RS : Pada malam hari klien dapat tidur 7-8 jam
Pada siang hari klien dapat tidur 1 jam
6.1.12 Mobilisasi dan latihan
Tingkat mobilisasi :
- Pasien setiap hari hanya menjadi ibu rumah tangga
- Selama dirumah sakit klien memilki keterbatasan dan kelemahan dalam
mobilitas karena pengaruh anastesi total
- Terpasang infus di extrimitas atas bagian kanan
Skala otot

5555 5555
3333 3333
Ket :
0 : parilasis total
1 : tidak ada gerakan, teraba/terlihat adanya kontraksi
2 : gerakan otot penuh,menentang gravitasi dengan sokongan
3 : gerakan normal menentang gravitasi
4 : gerakan normal penuh, menentang gravitasi dengan sedikit tahanan
5 : gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan tahanan penuh

6.1.13 Ekstrimitasital
Varises : Tidak ada
Edema : Tidak ada
6.1.14 Perinium dan genital
Vagina :
Edema: (-)
Memar: (-)
Hematom : perdarahan pervaginaan (+), tetapi sudah berkurang
Tanda-tanda REEDA
R (Kemerahan) (-) Tidak ada
E (Bengkak) (-) Tidak ada
E (Echimosis) (-) Tidak ada
D (Discharge) (-) Tidak ada
A (Aprproximate) (-) Tidak ada
Kebersihan : tampak bersih
Perineum : utuh
Lokhea : Rubra
Jumlah : ± 5 cc
Jenis/warna : merah segar
Konsistensi : cair
Bau : amis darah, seperti darah menstruasi
Hemoroid : Tidak terjadi konstipasi pada klien
6.1.15 Eliminasi
BAK & BAK (Dirumah)
BAK : 4-5 kali sehari. Pasien tidak memiliki gangguan BAK
BAB : BAB di rumah 1 kali sehari. Pasien tidak memiliki kesulitan untuk BAB
Di Rumah Sakit
Pasien BAK melalui selang kateter urine sebanyak 600 cc dan belum ada BAB
selama di RS dan belum flaktus

7. Hasil pemeriksaan penunjang


Laboraturium
Tanggal 06-12-2023
Pukul : 19.10
HASIL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 5.9 12.00-16.00 g/dl
Lekosit 11.2 4.00-10.5 nbu/ul
Eritrosit 2.54 4.10-6.00 Juta/ul
Hematokrit 17.9 37.00-47.00 Vol%
Trombosit 418 150-450 Ribu/ul
DW-CV 16.1 12.1-14.0 %
MCV,MCH,MCHC
MCV 70.7 75.0-96.0 n
MCH 23.2 28.0-32.0 pg
MCHC 32.9 33.0-37.0 %
HITUNG JENIS
Gran% 79.9 50.0-70.0 %
Limfosit% 14.7 25.0-50.0 %
MID% 5.4 4.0-11.0 %
Gran# 9.00 2.50-7.00 Ribu/ul
Limfosir# 1.6 1.25-40 Ribu/ul
MID# 0.6 Ribu/ul

8. Terapi
Gol
Nama Obat Komposisi Indikasi/ Kontraindikasi Dosis Cara Pem
Obat
Infus RL Ringer Laktat Elektrolit Indikasi : 20 tpm IV
Resusitasi, Diare, Luka Bakar, Gajal ginjal akut.
Kontraindikasi :
Hipertonik uterus, hiponatremia, retensi cairan.
Golongan Eritrosit, sel darah Indikasi : Target IV
Darah A + merahnya saja, - Anemia pada perdarahan akut setelah di dahului HB : 8
PRC (Packed biasanya untuk penggantian volume dengan cairan
Red Cells) meningkatkan Hb - Anemia kronis
- Gangguan pembekuan darah karena defesiensi
komponen
- Plasma loss atau hipoalbuminemia
- Kehilangan sampai 30% EBV umumnya dapat
di atasi dengan cairan elektrolit saja. Kehilangan
lebih daripada itu, setelah diberi cairan elektrolit
perlu dianjurkan dengan trensfusi jika Hb < 8
gr/dl
Kontraindikasi :
- Acute pulmonary edema
- Congestive heart failure
- Pulmonary embolisme
- Hipertensi maligna
- Hipercythemia
- gagal ginjal kronis
- alergi dan anafilaktik terhadap trnasfusi darah
Infus Nacl Sodium chloride Electrolit Indikasi : 20 tpm Intra vena
(Sebelum 0,9% Penganti cairan plasma isotonic yang hilang,
transfusi) penganti cairan pada kondisi alkalosis
hipokloremia
Kontraindikasi :
Hypokalemia

Asam Asam mefenamat Analgesik Indikasi : 3 x 500


Mefenamat Menghilangkan nyeri akut dan kronik mg
Kontraindikasi :
Penderita tukak lambung, radang usus, gangguan
ginjal, asma, dan hipersensitif terhadap asam
mefenamat
Asam Trenexamid Anti- Indikasi : 3 x 500
traneksamat fibrinoliti Perdarahan yang disebabkan fibrinolysis , mg
k hemofilia, mencegah perdarahan.
Kontraindikasi :

Cefadroxil Cefadroxil Antibiotik Indikasi : 2x1 IV


monohydrate Pengobatan infeksi, yang disebabkan oleh
microorganisme yang sensitif infeksi saluran
pernafasan, otitis media, infeksi kulit, dan jaringan
lunak, Infeksi saluran kemih dan kelamin.
Kontraindikasi :
Hipersensitif atau alergi terhadap cefadroxil dan
sefalosporin lainnya

Sulfas Ferosus Fe Sulfate Suplemen Indikasi : 2x1


heptatydrate Anemia hipokromik, & makrositik, hamil
Kontraindikasi :

9. Analisa data

No Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem


1 06/12/2023 DS :
20:20 - Pasien mengatakan nyeri di bagian perut Agen Cidera Fisik Nyeri akut
(Post Op Kuret)
bagian bawah setelah operasi kuret
P : Post op Kuret
Q: Seperti di tusuk-tusuk
R: Abdomen bagian bawah
S: 6 dari (0-10)
T: Hilang Timbul
DO :
- Pasien tampak tidak rileks
- Pasien tampah menahan rasa sakitya
- Post Op Kuret atas indikasi Abortus
Inkomplit
- Keluar darah pervaginaan (+)
- TTV:
TD= 90/70 mmHg
N = 78 x/Menit
R = 20 x/ Menit
T = 36,0oC
SPO2 = 94 %

2 06/12/2023 DS : Pernurunan Perfusi perifer tidak


20:20 - Ibu mengatakan kepalanya pusing setelah konsentrasi efektif
hemoglobin
operasi kuret
DO :
- Kulit terlihat pucat
- Konjungtiva anemis
- Pasien terlihat lemah
- Mukosa bibir tampak pucat
- Kulit teraba dingin
- Perdarah pervaginaan ± 500 cc
- CRT Memanjang > 3 detik
- Pasien dengan riwayat tranfusi PRC
akibat anemia saat melahirkan anak ke 6
- Pasien mengalami perdarahan ± 400 cc
- Hemoglobin 5,9 g/dl
- Hematokrit 17.9 vol%
- TTV:
TD = 90/70 mmHg
N = 78 x/Menit
R = 20 x/ Menit
T = 36 oC

3. 06/12/2023 Ds : Efek prosedur Risiko infeksi


20.20 - invasif
Do :
- Pasien post operasi kuratase
- Leukosit : 11.2 nbu/ul
- Therapi : cefadroxyl

10. Diagnosa Keperawatan


- Perfusi perifer tidak efektif (D.0009) b.d pernurunan konsentrasi hemoglobin d.d CRT
>3 detik, kongjungtiva anemis, mukosa bibir pucat, akral teraba dingin, perdarahan ±
500 cc, HB 5.2, HT 17.9
- Nyeri akut (D.0077) b.d agen cidera fisik d.d skala nyeri 6/10, nyeri seperti di tusuk-
tusuk, post operasi.
- Risiko Infeksi (D.0142) d.d efek prosedur invasif

11. Rencana Keperawatan


No. SDKI SLKI SIKI
1. Perfusi perifer tidak Setelah dilakukan tindakan 1. pemantauan tanda vital
efektif (D.0009) b.d keperawatan selama 3x24 jam (I.02060)
pernurunan diharapkan prfusi jaringan - obesrvasi
konsentrasi menigkat (l.02011) dengan monitor tekanan darah
hemoglobin d.d CRT kriteria hasil : monitor nadi
>3 detik, - Warna kkulit pucat monitor suhu tubuh
kongjungtiva menurun - terapeutik
anemis, mukosa - Pengisisan kapiler atur interval pemantauan
bibir pucat, akral membaik sesuai kondisi pasien
teraba dingin, - Tekanana sistolik dan dokumentasikan hasil
perdarahan ± 500 cc, diastolik membaik pemantauan
HB 5.2, HT 17.9 - Turgor kulit membaik - kolaborasi
- Akral membaik informasukan hasil
pemantauan, jika perlu
2. manajemen cairan
(I.03098)
- observasi
monitor status hidrasi
monitor status
hemodinamika
- terapeutik
catat intake output dan
hitung balans cairan 24
jam
berikan caairan intravena
- kolaborasi
kolaborasi pemberian
dirapeutik, jika perlu

2. Nyeri akut (D.0077) Manajemen Nyeri


Setelah dilakukan tindakan
b.d agen cidera fisik
keperawatan selama 3x24 Observasi :
d.d skala nyeri 6/10,
jam maka diharapkan
nyeri seperti di - Identifikasi lokasi,
masalah nyeri teratasi
tusuk-tusuk, post karakteristik, durasi,
dengan kriteria hasil :
operasi. frekuensi, kualitas,
- Keluhan nyeri menurun
intensitas nyeri.
- Meringis menurun - Identifikasi skala nyeri.
- Frekuensi nadi membaik - Identifikasi respon nyeri
non verbal
- Pola nafas membaik
- Identifikasi faktor yang
- Tekanan darah membaik memperingan dan
memperberat nyeri.
- Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang
nyeri.
Terapeutik :
- Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(Kompres hangat dan
nafas dalam).
- Fasilitasi istirahat dan
tidur.

Edukasi :
- Jelaska penyebab dan
pemicu nyeri.
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri.
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri.
- Anjurkan
menggunakan analgetik
secara tepat.
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.

3. Risiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan infeksi I.14539


(D.0142) d.d efek keperawatan selama 1x24 jam Observasi
prosedur invasif diharapkan masalah resiko - Monitor tanda dan gejala
infeksi dapat teratasi dengan infeksi lokal dan sistemik
kriteria hasil :
- Klien bebas dari tanda Terapeutik
dan gejala infeksi - Batasi jumlah pengunjung
- Menunjukan - Berikan perawatan kulit pada
kemampuan untuk area edema
mencegah timbulnya - Pertahankan teknik antiseptik
infeksi pada pasien beresiko tinggi
- Menunjukan perilaku
hidup sehat Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
- Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka
- Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi

12. Implementasi keperawatan


Rabu, 06 Desember 2023
No Jam Nomor Implementasi Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan Diagnosa
Keperawatan
1 20:30 Perfusi perifer 1. Monitor TTV dan status S:
tidak efektif sirkulasi : Pasien mengatakan kepalanya
(D.0009) b.d - Mengkaji, warna masih pusing
pernurunan kulit, mukosa bibir, O:
konsentrasi status pernafasan, Warna kulit pucat, Mukosa bibir
hemoglobin Konjungtiva, CRT, pucat, Konjongtiva anemis,
status pernafasan, Perdarahan pervaginaan (+),
SPO2 dan TTV CRT > 3 detik, Kulit teraba
2. Pengaturan Posisi dingin, Irama pernafasan Birgit
- Mengatur posisi iregular, ta
pasien dengan kepala Tanda –tanda Vital prani
di tinggikan sesuai TD: 100/70 mmHg wi
toleransi pasien N: 80 x/Menit
3. Manajemen Nutrisi R: 21 x/Menit
- Kolaborasi dengan T: 36,1 oC
gizi pemberian nutrisi SPO2 = 95 %
tinggi zat besi Posisi kepala pasien sedikit di
4. Pemberian obat tinggikan di bad, Pasien belum
- Kolaborasi pemberian diperbolehkan makan karena
Sulfas Ferosus 2 x 1 belum flaktus, Obat sulfas
5. Manajemen Cairan ferosus telah diberikan,
- Memberikan terapi Terpasang Infus RL 20 tpm,
intravena RL 20 tpm Infus NACL di berikan sesuai
- Memberian cairan prosedur tranfusi darah, Tranfusi
NACL untuk PRC diberikan 1 kolf, cek hasil
prosedur tranfusi lab besok
darah
- Kolaborasi pemberian A:
tranfusi darah PRC Masalah teratasi sebagian
P:
1. Monitor TTV dan K/u
2. Kolaborasi pemberian
dieuritek, jika perlu
2 21:00 Nyeri akut 1. Manajemen Nyeri S:
(D.0077) b.d - Melakukan Pasien mengatakan masih
agen cidera pengkajian nyeri merasakan nyeri tetapi sudah
- Observasi tanda-tanda
fisik sedikit berkurang.
vital
- Ajarkan teknik nafas O:
dalam (Dengan cara - P : Post op Kuret Birgit
menarik nafas melalui - Q : Nyeri seperti di tusuk- ta
hidung diamkan tusuk prani
selama 3 detik lalu - R : Nyeri pada bagian wi
hembuskan melalui abdomen kuadran bawah
mulut) - S : 4 dari 0-10
2. Pemberian Analgesik - T : Hilang Timbul
- Lakukan kolaborasi - Tanda tanda vital
dengan dokter untuk TD : 100/70 mmHg
memberikan N : 80 x/menit
analgesik asam R : 21 x/menit
mefenamat 3 x 500 T : 36,1°C
mg - Pasien tampak
mempraktikkan tekhnik
relaksasi nafas dalam yang
di ajarkan perawat
- Obat analgesik asam
mefenamat telah diberikan
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
1. Monitor ttv dan K/u
2. Ajarkan teknik
nonfarmakologi
3. Kolaborasi pemberian
analgetik

3. 21.00 Risiko Infeksi 1. memonitor tanda S:


(D.0142) d.d dan gejala infeksi - Klien mengatakan
efek prosedur 2. mengajarkan cara mengerti tanda dan gejala
invasif mencuci tangan infeksi
dengan benar
- Klien mengatakan akan
3. menganjurkan
meningkatkan menjaga kebersihan
asupan nutrisi tubuh Birgit
4. mengambil darah O: ta
untuk cek darah - Pasien tampak mengerti prani
rutin cara pencegahan infeksi
wi
- Tampak terdapat luka op,
balutan luka tertutup kasa
- Tampak meringis
kesakitan
- Suhu 36.8
- Leukosit 22.000
- Cefadroxyl 2x1 caps

A: Masalah teratasi
P: intervensi dilanjutkan
Observasi tanda dan gejala
infeksi

Kamis, 07 Desember 2023

No Jam Nomor Implementasi Evaluasi Tindakan Paraf


Tindakan Diagnosa
Keperawatan
1 20:30 Perfusi perifer 1. Monitor TTV dan S:
tidak efektif status sirkulasi : Pasien mengatakan kepalanya
(D.0009) b.d - Mengkaji, warna sudah tidak pusing
pernurunan kulit, mukosa bibir, O:
konsentrasi status pernafasan, Warna kulit pucat, Mukosa bibir
hemoglobin Konjungtiva, CRT, pucat, Konjongtiva tidak anemis,
status pernafasan, Perdarahan pervaginaan , CRT < Birgit
SPO2 dan TTV 3 detik, Kulit teraba dingin, ta
2. Pengaturan Posisi Irama pernafasan regular, prani
- Mengatur posisi Tanda –tanda Vital wi
pasien dengan kepala TD: 120/70 mmHg
di tinggikan sesuai N: 84 x/Menit
toleransi pasien R: 20 x/Menit
3. Manajemen Nutrisi T: 36,1 oC
- Kolaborasi dengan SPO2 = 97 %
gizi pemberian nutrisi Terpasang Infus RL 20 tpm,
tinggi zat besi A:
4. Pemberian obat Masalah teratasi
- Kolaborasi pemberian P:
Sulfas Ferosus 2 x 1 1. Monitor TTV dan K/u
5. Manajemen Cairan 2. Kolaborasi pemberian
- Memberikan terapi dieuritek, jika perlu
intravena RL 20 tpm
2 21:00 Nyeri akut 1. Manajemen Nyeri S:
(D.0077) b.d - Melakukan Pasien mengatakan masih
agen cidera pengkajian nyeri merasakan nyeri tetapi sudah
- Observasi tanda-tanda
fisik sedikit berkurang.
vital
- Ajarkan teknik nafas O:
dalam (Dengan cara - P : Post op Kuret Birgit
menarik nafas melalui - Q : Nyeri seperti di tusuk- ta
hidung diamkan tusuk prani
selama 3 detik lalu - R : Nyeri pada bagian wi
hembuskan melalui abdomen kuadran bawah
mulut) - S : 3 dari 0-10
2. Pemberian Analgesik - T : Hilang Timbul
- Lakukan kolaborasi
dengan dokter untuk - Tanda tanda vital
memberikan TD : 120/70 mmHg
analgesik asam N : 84 x/menit
mefenamat 3 x 500 R : 20 x/menit
mg T : 36,1°C
- Pasien tampak
mempraktikkan tekhnik
relaksasi nafas dalam yang
di ajarkan perawat
- Obat analgesik asam
mefenamat telah diberikan
A:
Masalah teratasi
P:
1. Monitor ttv dan K/u
2. Ajarkan teknik
nonfarmakologi
3. Kolaborasi pemberian
analgetik

Jumat, 08 Desember 2023

No Jam Nomor Implementasi Evaluasi Tindakan Paraf


Tindakan Diagnosa
Keperawatan
1 20:30 Perfusi perifer 1. Monitor TTV dan status S:
tidak efektif sirkulasi : Pasien mengatakan kepalanya
(D.0009) b.d - Mengkaji, warna sudah tidak pusing
pernurunan kulit, mukosa bibir, O:
konsentrasi status pernafasan, Warna kulit pucat, Mukosa bibir
hemoglobin Konjungtiva, CRT, pucat, Konjongtiva tidak anemis,
status pernafasan, Perdarahan pervaginaan , CRT < Birgit
SPO2 dan TTV 3 detik, Kulit teraba dingin, ta
2. Pengaturan Posisi Irama pernafasan regular, prani
- Mengatur posisi Tanda –tanda Vital wi
pasien dengan kepala TD: 120/70 mmHg
di tinggikan sesuai N: 84 x/Menit
toleransi pasien R: 20 x/Menit
3. Manajemen Nutrisi T: 36,1 oC
- Kolaborasi dengan SPO2 = 97 %
gizi pemberian nutrisi Terpasang Infus RL 20 tpm,
tinggi zat besi Nilai HB 10.5 g/dl
4. Pemberian obat A:
- Kolaborasi pemberian Masalah teratasi
Sulfas Ferosus 2 x 1 P:
5. Manajemen Cairan 1. Monitor TTV dan K/u
- Memberikan terapi 2. Kolaborasi pemberian
intravena RL 20 tpm dieuritek, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai