Anda di halaman 1dari 17

Makalah

ANALISA BEBAN MENTAL DENGAN METODE NASA TLX

PADA BAGIAN QC PT. ABC

Mata Kuliah Rekayasa Sistem Kerja & Ergonomi

Dosen Pengampu: Dr. Ade Sri Mariawati, ST., MT

Disusun Oleh:

Heri Asbowo 7787230032

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INDUSTRI DAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2023
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah berjudul “ANALISA BEBAN MENTAL DENGAN METODE NASA
TLX PADA BAGIAN QC PT. ABC” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin sebagai salah satu Tugas Rekayasa
Sistem Kerja & Ergonomi. Penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi sarana untuk berbagai
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca baik
dari segi cara penulisan maupun isinya.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca, dan penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih atas atusian
dari pembaca.

Bogor, 9 Desember 2023

Heri Asbowo

1
Daftar Isi

Kata Pengantar ..................................................................................................................................... 1


Daftar Isi ................................................................................. Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.
Daftar Tabel .......................................................................................................................................... 3
Daftar Gambar ...................................................................................................................................... 4
Bab I Pendahuluan ............................................................................................................................... 5
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................................... 5
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................................................. 5
1.3. Tujuan .................................................................................................................................... 5
1.4. Batasan ................................................................................................................................... 6
Bab II Pembahasan ............................................................................................................................... 7
2.1. Landasan Teori ...................................................................................................................... 7
2.2. Analisa Beban Kerja Mental ................................................................................................ 9
Bab III Kesimpulan dan Saran .......................................................................................................... 15
3.1. Kesimpulan .......................................................................................................................... 15
3.2. saran ..................................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 16
Lampiran ................................................................................ Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

2
Daftar Tabel

Tabel 1 Rating / Index NASA TLX....................................................................................................... 11


Tabel 2 Rekap Pembobotan NASA TLX .............................................................................................. 12
Tabel 3 Tabel Rekapitulasi Pembobotan per staf .................................................................................. 12
Tabel 4 Wight x Index/15 per staf ......................................................................................................... 13
Tabel 5 Rata-rata WWL dan Raw Per staf ............................................................................................ 13
Tabel 6 Tabel hasil NASA TLX ............................................................................................................ 13
Tabel 7 Interpretasi Skor ....................................................................................................................... 14

3
Daftar Gambar

Gambar 1 NASA Task Load Index ........................................................................................................ 8


Gambar 2 Karkas Utuh ........................................................................................................................ 10
Gambar 3 Karkas Parting ..................................................................................................................... 10
Gambar 4 Boneless Paha ..................................................................................................................... 10
Gambar 5 Paha Tulip dan Ayam Giling ............................................................................................... 10
Gambar 6 Tampilan Kuesioner pada Google Form ............................................................................. 11
Gambar 7 Tampilan Google Sheet Rating / Index NASA TLX ........................................................... 11
Gambar 8 Tampilan Google Sheet Pembobotan NASA TLX .............................................................. 12

4
Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Beban kerja mental adalah suatu kondisi dimana pegawai mengalami tekanan psikologis yang
dikarenakan oleh pekerjaan/tugas yang harus dikerjakan. Beban kerja mental bisa dilihat dari aspek
kognitif, emosional, dan perilaku. Aspek kognitif meliputi kesulitan ketika memahami instruksi kerja
atau tugas yang diberikan. Sementara itu, aspek emosional meliputi perasaan cemas atau stres karena
tekanan waktu atau target produksi yang tinggi. Terakhir, aspek perilaku mencakup tindakan impulsif
atau kurang hati-hati dalam melakukan tugas. Selain itu, beban kerja mental bisa ditandai dengan
sejumlah gejala diantaranya emosi tidak terkontrol, kelelahan fisik, stres, gangguan tidur, hingga
masalah kesehatan lainnya. Beban kerja mental juga dapat tidak hanya menganggu kesehatan namun
bisa juga keselamatan, produktivitas, dan kinerja pekerja dalam bekerja.

Beban kerja mental merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam dunia
industri dan di posisi manapun. Salah satu posisi yang erat dengan mengenai beban kerja mental adalah
posisi QC. QC merupakan sebuah posisi yang tidak memerlukan banyak kerja fisik namun memerlukan
ketelitian dan kesabaran yang membutuhkan kosentrasi tinggi. Sebagai bagian yang menentukan sebuah
produk sesuai standar atau tidak, layak untuk di kirim ke konsumen atau tidak maka tekanan yang di
alami seorang QC tidaklah ringan bahkan cenderum Tinggi. Ketika seorang QC mengalami tekanan
yang berlebih dapat berakibat terhadap kinerja yang menurun lalu kosentrasi yang menurun lalu
ketelitian yang menurun dan pada akhirnya mengakibatkan produk-produk yang tidak standar bisa
keluar ke konsumen jika itu terjadi maka akan menyebabkan complain dari konsumen atau bahkan
paling buruknya stop order dari konsumen, Jika sampai konsumen stop order maka omset Perusahaan
bisa menurun.

Oleh karena itu pada makalah ini penulis ingin mengetahui seberapa besar beban mental yang
dialami oleh staf-staf bagian QC dengan metode NASA TLX pada Perusahaan PT. ABC. Untuk NASA
TLX sendiri merupakan sebuah metode ang sudah tidak asaing lagi dan sering digunakan untuk
mengukur beban metal pegawai. Metode ini menggunakan kuesioner yang akan diisi oleh koresponden
lalu hasil dari isian tadi akan di hitung sesuai dengan algoritma yang ada pada Metode NASA TLX.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang dapat dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran beban kerja mental pada staf-staf QC PT ABC dengan metode NASA-
TLX?
2. Indikator NASA-TLX manakah yang mendominasi pada beban kerja mental staf-staf QC PT.
ABC?

1.3. Tujuan

Sesuai Rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

5
1. Mendapatkan gambaran beban kerja mental pada staf-staf QC PT ABC dengan metode
NASA-TLX.
2. Mengetahui Indikator NASA-TLX manakah yang mendominasi pada beban kerja mental staf-
staf QC PT. ABC.

1.4. Batasan

Adapun Batasan Batasan dari Makalah ini diantaranya

1. Sampling di ambil adalah Staf-staf QC pada PT. ABC yang berjumlah 4 orang yang tediri dari
2 orang supervisor dan 2 orang staf.
2. Cara pengolahan data menggunakan media Google Sheet sedangkan media kuesioner
menggunakan Google Form untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat, efektif dan efisien.
3. Analisa beban kerja mental menggunakan Metode NASA TLX

6
Bab II

Pembahasan

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Beban kerja Mental
Berdasarkan situs IGI_Global,com yang mengambil dari buku Evaluating Technostress to Improve
Teaching Performance: Chilean Higher Education Case Chapter 8 karangan Alejandro Vega-Muñoz
(Universidad Autónoma de Chile, Chile) and Carla Estrada-Muñoz (Universidad de Concepción, Chile)
tahun 2020 hal 23 tertulis beban kerja mental adalah “It refers to the cognitive, mental or intellectual
type work demands. The mental workload is influenced both by the work demands and the environment
where it is developed, as well as by individual factors.” atau dengan kata lain beban kerja mental ini
berkaitan dengan perkerjaan yang bersifat kognitif, mental dan intelektual. Sehingga dapat Beban Kerja
Mental ini bersifat psikis. Sumbernya bisa dari tuntutan perkerjaan, Lingkungan atau bisa juga kerena
faktor Individual/Pribadi.

Tuntutan perkerjaan yang tinggi tidak hanya dapat membuat kelelahan fisik namun juga kelelahan
psikis. Jika seorang pekerja mengalami kelelahan psikis berarti dia mengalami beban kerja mental.
Beban kerja mental ini harus diwaspadai karena dapat menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi
perkeja, diatarannya:

1. kelelahan secara emosional, seperti mudah marah, rasa cemas berlebih, dan rasa takut
berlebih
2. membuat pekerja mengalami stress, seperti merasa kewalahan, atau kesulitan menghadapi
suatu situasi
3. memicu gangguan mental,
Jika tidak diatasi maka beban kerja mental ini dapat merugikan Perusahaan. Apalagi jika yang
terkena adalah pegawai yang merupakan tenaga ahli maka dampaknya akan makin besar.

2.1.2. NASA TLX


NASA TLX merupakan sebuah cara yang dapat digunakan oleh Perusahaan untuk mengetahui
sebesar apa beban kerja mental yang dialami seorang pergawai. Pada NASA TLX total beban kerja
dibagi menjadi enam subskala subjektif yang direpresentasikan dalam satu halaman, yang berfungsi
sebagai salah satu bagian dari kuesioner:

• Permintaan Mental
• Permintaan Fisik
• Permintaan Sementara
• Pertunjukan
• Upaya
• Frustrasi
Ada deskripsi untuk masing-masing subskala ini yang harus dibaca subjek sebelum memberi
peringkat. Mereka diberi peringkat Penjelasan tersebut adalah sebagai berikut: [5] dalam kisaran 100

7
poin dengan langkah 5 poin. Peringkat ini kemudian digabungkan ke indeks beban tugas. Penjelasan
setiap pengukuran dapat ditemukan untuk membantu peserta menjawab secara akurat.untuk setiap tugas

Gambar 1 NASA Task Load Index

• Tuntutan Mental
Berapa banyak aktivitas mental dan persepsi yang diperlukan? Apakah tugasnya mudah atau
berat, sederhana atau rumit?

• Tuntutan Fisik
Berapa banyak aktivitas fisik yang diperlukan? Apakah tugasnya mudah atau menuntut, lamban
atau berat?

• Tuntutan Temporal
Berapa banyak tekanan waktu yang Anda rasakan karena kecepatan pelaksanaan tugas atau
elemen tugas? Apakah langkahnya lambat atau cepat?

• Kinerja

8
Seberapa berhasilkah Anda dalam melaksanakan tugas tersebut? Seberapa puaskah Anda
dengan Anda?kinerja

• Upaya
Seberapa keras Anda harus bekerja (secara mental dan fisik) untuk mencapai tingkat kinerja
Anda?

• Tingkat Frustasi
Seberapa jengkel, stres, dan jengkel dibandingkan perasaan puas, santai, dan puas diri yang
Anda rasakan selama mengerjakan tugas?
Terdapat bukti yang mengevaluasi dan mendukung versi singkat ini dibandingkan versi lengkap
karena dapat meningkatkan validitas eksperimen.[7] Ini dikalikan dengan skor skala untuk setiap
dimensi dan kemudian dibagi 15 untuk mendapatkan skor beban kerja dari 0 hingga 100, indeks beban
tugas keseluruhan. Namun, banyak peneliti yang menghilangkan perbandingan berpasangan ini dan
menyebut pengujian tersebut sebagai "Raw TLX" lalu.[6]. Frekuensi masing-masing dimensi dipilih
adalah skor tertimbang.beban kerja mana yang lebih relevan dengan pengukuran

2.2. Analisa Beban Kerja Mental


2.2.1. Profile Perusahaan
PT. ABC memulai bisnis pemotongan ayam pada pertengahan tahun 2002, sejalan dengan
berkembangnya kebutuhan masyarakat Indonesia khususnya di Jabodetabek akan ayam potong broiler
yang higienis. Perusahaan Pemotongan Ayam yang berawal dari perusahaan Pembibitan & Penetasan
Ayam di Sukabumi, pada tahun 1982 dan kemudian dilanjutkan dengan didirikan perusahaan
Peternakan Ayam untuk dapat memenuhi kebutuhan Ayam Broiler hidup. PT. ABC beralamat di
Kawasan Industri Cikupa Mas Jalan Telaga Mas Raya No. 29 – Tangerang.

Perusahaan. ABC memiliki Standar Produk yang dikenal dengan ASUH, yaitu:

• Aman
Tidak mengandung bahaya biologis, kimia dan fisik yang dapat menyebabkan penyakit serta
mengganggu kesehatan manusia.

• Sehat
Memiliki zat-zat yang dibutuhkan dan berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan tubuh.

• Utuh
Tidak dicampur dengan bagian lain selain dari ayam tersebut.

• Halal
Dipotong / disembelih dan di tangani sesuai dengan syariat agama Islam.
Produk yang dihasilkan oleh PT. ABC diantaranya :

1. Ayam Karkas

9
Gambar 2 Karkas Utuh

Ayam karkas merupakan daging ayam utuh tanpa kepala dan ceker yang sudah dibersihkan dari
bulunya juga jeroannya.
2. Ayam Parting

Gambar 3 Karkas Parting

Ayam Parting merupakan Ayam Karkas yang talah dipotong-potong menjadi beberapa bagian
sesuai dengan permintaan konsumen.

3. Boneless

Gambar 4 Boneless Paha

Boneless merupakan daging ayam yang telah dihilangkan tulangnya. Boneless ini diantaranya
adalah Bonless Dada, Boneless Paha, dan Fillet
4. Request Khusus

Gambar 5 Paha Tulip dan Ayam Giling

Request khusus adalah produk yang diminta oleh konsumen dengan spesifikasi khusus

10
2.2.2. Pengumpulan Data Beban Kerja Mental
Untuk proses pengumpulan data media yang digunakan adalah google form yang telah di buat
sedemikian rupa dan Berisi pertanyaan-pertanyaan yang ada pada NASA Test Load index.

Gambar 6 Tampilan Kuesioner pada Google Form

Setiap staf QC diharap mengisi form ini dengan benar dan pada saat form telah selesai dibuat maka
data akan langsung tersimpan didalam Google Sheet.

Berikut ini hasil penginputan oleh 4 orang staf QC PT. ABC untuk penentuan rating / index NASA
TLX. Dikarenakan dalam google form hanya bisa membuat maksimal skala sampai dengan 10 maka
hasil dari pembobotan ini nantinya dikalikan 10.

Gambar 7 Tampilan Google Sheet Rating / Index NASA TLX

Tabel 1 Rating / Index NASA TLX

Tuntutan Tuntutan Tuntutan Tingkat


Nama Regu mental fisik temporal Upaya Kinerja frustrasi
Gita QC 60 80 80 90 50 80
Nuristi QC 50 40 60 80 60 50
Reno QC 80 80 80 80 90 70
Ruddy QC 90 80 90 90 90 90

11
Sedangkan untuk pembobotan berdasarkan hasil input dari 4 orang staf QC PT. ABC adalah
sebagai berikut

Gambar 8 Tampilan Google Sheet Pembobotan NASA TLX

Tabel 2 Rekap Pembobotan NASA TLX

P P E E E
M M M M M D P P D T T T F F F
D D D D D vs D D vs D D D vs vs vs
Reg vs vs vs vs vs T vs vs F vs vs vs E F F
Nama u PD TD EF EF FR D EF EF R EF EF FR F R R
M T F E F F
Gita QC D TD EF EF FR D EF EF R EF EF FR F R R
Nurist M M M M T F E E E
i QC D D EF D D D EF EF R EF EF FR F F F
M M M M T F T E E E
Reno QC D TD D D D D EF EF R EF EF D F F F
Rudd M T P T T E E E
y QC PD TD EF EF D D EF EF D D EF D F F F

2.2.3. Pengolahan Data


Proses pengolahan data hasil pengisian Kuesioner NASA TLX yaitu:

1. Merekap hasil pembobotan per staf


Berikut ini hasil rekapitulasi dari tabel pembobotan Staf QC PT. ABC
Tabel 3 Tabel Rekapitulasi Pembobotan per staf

1. 2. 3. 6.
Tuntutan Tuntutan Tuntutan 4. 5. Tingkat
Nama Regu mental fisik temporal Upaya Kinerja frustrasi
Gita QC 1 0 2 4 3 5
Nuristi QC 4 0 1 5 3 2
Reno QC 4 0 3 4 3 1
Ruddy QC 1 2 4 3 5 0
2. Mengalikan Rekapitulasi dengan Rating (WWL)
Dari hasil perkalian rekapitulasi Pembobotan dikali dengan Rating maka didapatkan

12
Tabel 4 Wight x Index/15 per staf

1. 2. 3. 6.
Tuntutan Tuntutan Tuntutan 4. 5. Tingkat
Nama Regu mental fisik temporal Upaya Kinerja frustrasi
Gita QC 4 0 10,67 24 10 26,67
Nuristi QC 13,33 0 4 26,67 12 6,67
Reno QC 21,33 0 16 21,33 18 4,67
Ruddy QC 6 10,67 24 18 30 0

3. Menghitung Rata-rata WWL dan Raw


Seatalah semua indikator per stafd didapatkan maka langkah selanjutnya adalah menghitung
rata-rata dari masing-masing staf.
Tabel 5 Rata-rata WWL dan Raw Per staf

Mean Mean
Nama Regu Weight Raw
Gita QC 12,56 73,33
Nuristi QC 10,44 56,67
Reno QC 13,56 80
Ruddy QC 14,78 88,33
4. Mnghitung Beban mental divisi QC
Semua hasil Perhitungan yang sebelumnya telah dilakukan di kelompokan per indikator untuk
mengetahui indikator mana yang paling dominan.
Tabel 6 Tabel hasil NASA TLX

Weighted
Keseluruhan 12,83

Diagnostic Subscores
1. Tuntutan mental 11,17
2. Tuntutan fisik 10,67
3. Tuntutan temporal 13,67
4. Upaya 22,50
5. Kinerja 17,50
6. Tingkat frustrasi 12,67

2.2.4. Hasil Pengolahan Data


berdasarkan hasil perhitungan diatas didapat skor NASA TLX sebesar 12,83. Dalam teori NASA
TLX, skor beban kerja yang diperoleh dapat diintepretasikan sebagai berikut:

13
Tabel 7 Interpretasi Skor

Nilai Golongan Beban Kerja


0–9 Rendah
10 – 29 Sedang
30 – 49 Agak Tinggi
50 – 79 Tinggi
Sehingga dapat disimpulkan beban kerja dari Staf QC di PT ABC secara keseluruhan adalah
tergolong sedang begitu pula jika di tinjau per masing-masing staf juga tergolong sedang. Namun dari
tabel hasil juga dapat dilihat untuk indikator Effort/Upaya dari staf QC PT. ABC cukup tinggi dan ini
berhubungan dengan seberapa keras staf QC harus bekerja untuk mempertahankan tingkat kinerjanya
dikarenakan kurangnya personil dan dukungan peralatan kerja yang memadai.

14
Bab III

Kesimpulan dan saran


3.1. Kesimpulan
Berdasarkan Perhitungan NASA TLX yang dilakukan kepada 4 orang staf QC pada PT. ABC
didapatkan kesimpulan yaitu

1. Secara keseluruhan beban kerja mental staf QC di PT ABC secara keseluruhan tergolong
sedang.
2. Untuk indikator Effort/Upaya menunjukan angka yang paling tingi walaupun tergolong sedang
namun ini menandakan seberapa keras staf QC harus bekerja untuk mempertahankan tingkat
kinerjanya dikarenakan kurangnya personil dan dukungan peralatan kerja yang memadai.

3.2. saran
Berdasarkan data hasil analisan diatas sebaiknya untuk personil dari tim QC ditambahkan atau tim
QC di lengkapi dengan peralatan kerja yang lebih canggih seperti sensor suhu yang bisa diakses jarak
jauh karena saat ini tim QC harus keliling jika ingin mengecek suhu ruangan.

15
Daftar Pustaka

• Silva, F. P. da. (2014). Mental Workload, Task Demand and Driving Performance: What
Relation? Procedia - Social and Behavioral Sciences, 162, 310–319.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.12.212
• Fikri, M. (2022). ANALISIS BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL DENGAN
MENGGUNAKAN METODE CVL DAN NASA-TLX DI BAGIAN QUALITY CONTROL
PERUSAHAAN PANGAN BEKASI.
• Arasyandi, M., & Bakhtiar, A. (n.d.). ANALISA BEBAN KERJA MENTAL DENGAN
METODE NASA TLX PADA OPERATOR KARGO DI PT. DHARMA BANDAR MANDALA
(PT. DBM).
• Human Performance Research Group. Moffett Field. NASA TASK LOAD INDEX (TLX) v
1.0 Paper and Pencil Package. NASA Ames Research Center. Moffett Field. California

16

Anda mungkin juga menyukai