Anda di halaman 1dari 2

Saya dari suku bugis tepatnya bone, sebelum itu saya akan menjelaskan mengenai kampung halaman

saya yaitu bone, bone adalah salah satu kabupaten yang terletak di SULAWESI. terdapat dua bahasa
daerah di Kabupaten Bone,[22] yaitu bahasa Bugis (khususnya dialek Bone) dan bahasa Bajo.
Kabupaten Bone juga dikenal dengan kehidupan masyarakatnya yang ramah dan penuh
kehangatan. Setiap senyuman dan sapaan hangat dari penduduk setempat menciptakan
keramahan yang khas. And didalam kabupaten bone memiliki salah sau adat unik yang biasa
kita sebut “Ma’pasilaga” di mana masyarakat Bone berkumpul buat saling bertukar hadiah
dengan cara yang unik yaitu Misalnya, ada yang harus memberikan hadiah berupa beras,
ikan, atau barang-barang lainnya. Tapi, , hadiahnya itu dibungkus dengan cara yang kreatif
dan unik! Dan mapasilaga juga ada pertunjukan musik dan tarian tradisional yang seru
banget. Jadi, acaranya bukan cuma soal pertukaran hadiah, tapi juga buat mempererat tali
persaudaraan dan kebersamaan di antara masyarakat Bone. Acara Ma'pasilaga ini biasanya
digelar pada momen-momen spesial, seperti pernikahan, kelahiran, atau acara adat tertentu.

Selanjutnya saya akan menjelaskan suku bugis yang dimana kampung halaman saya yaitu
bone. dominan oleh suku bugis.

Jadi, Suku Bugis adalah kelompok etnik dengan wilayah asal Sulawesi Selatan 1. Suku Bugis
tergolong ke dalam suku-suku Melayu Deutero dan memiliki bahasa dan adat-istiadat yang unik .
suku Bugis memegang asas moralitas dalam kehidupannya. Asas moralitas ini menjadi pedoman dalam
setiap aktivitas. Asas moralitas utama adalah siri'. Siri' merupakan sifat sosial budaya yang melekat pada
bangsa Bugis. Secara sederhana siri' memiliki kandungan arti nilai malu dan harga diri. Suku bugis dikenal
sebagai pelaut ulung. Namun sebelum itu suku bugis berprofesi sebagai petani, namun keadaan berubah
pada abad berikut berikutnya.

Mungkin itu saja yang dapat saya jelaskan mngenai suku dan kampung halaman saya. Sbelum menutup
video kali ini saya ingin mengingatkan bahwa banyak sekali suku dan adat diindonesia yang dimana harus
kita lestarikan sebagai kekayaan Nusantara oleh karena itu sepatutnya kita harus saling menghargai dan
menghormati, sekian dari saya

I'm from the Bugis tribe, specifically from Bone. Before that, let me tell you
about my hometown, Bone. It's one of the regencies located in Sulawesi.
There are two local languages in Bone Regency,there are Bugis (especially
the Bone dialect), and Bajo. Bone is also known for its friendly and warm
community life. Every smile and warm greeting from the locals create a
distinctive friendliness. And in Bone Regency, there's a unique tradition we
call "Ma'pasilaga," where the community gathers to exchange gifts in a
unique way. For example, some have to give gifts like rice, fish, or other
items. But what makes it exciting is that the gifts are creatively and uniquely
wrapped! Ma'pasilaga also includes lively performances of traditional music
and dance. So, the event isn't just about gift exchange; it's also about
strengthening the bonds of brotherhood and camaraderie among the
people of Bone. Ma'pasilaga is usually held during special moments, like
weddings, births, or certain cultural events.

Now, let me tell you about the Bugis tribe, which is dominant in my
hometown, that is Bone. So, the Bugis tribe is an ethnic group originating
from South Sulawesi. Bugis is classified as part of the Malay Deutero tribes
and has unique language and customs. The Bugis tribe follows moral
principles in their lives, with the main moral principle being "siri'." Siri' is a
socio-cultural trait inherent in the Bugis people, encompassing the values
of shame and self-esteem. And Bugis people are known as skilled sailors.
However, before that, they were farmers, and the situation changed in the
following centuries.

That's about it for my tribe and hometown. Before wrapping up this video, I
want to remind everyone, that Indonesia has a wealth of tribes and
traditions that we should preserve as part of our Nusantara heritage.
Therefore, it's essential for us to respect and appreciate each other. That's
all from me.

Anda mungkin juga menyukai