Oleh
Sarah Liona Simanjuntak
NIM : 2305082078
Kelas : AK-1F
6. Kerjasama Antarsektor
Diperlukan kerjasama antarsektor dan antarlembaga untuk mencapai sinergi dalam
implementasi nilai-nilai Pancasila. Koordinasi yang baik antara pemerintah, swasta, dan
masyarakat sipil akan memperkuat upaya bersama.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, Pancasila dapat menjadi panduan
etika yang kuat untuk mengatasi masalah-masalah negatif yang dihadapi Indonesia. Namun,
penyelamatan ini memerlukan kerjasama dan komitmen dari seluruh elemen masyarakat dan
sektor pemerintahan untuk mencapai hasil yang optimal.
12. Tanggal : 20 November 2023
Pemakalah : Roma Risnauli Lingga
Pertanyaan : Siapa target / pihak dalam sumber politis pancasila sebagai sistem etika?
Jawaban : Target yang ingin dicapai oleh sumber politik ini adalah kesejahteraan dan
hidup damai dalam masyarakat indonesia yang berdasar pada keadilan dan kebebasan. Dan
untuk mencapai target ini maka diperlukanlah pihak pihak yang punya kewajiban dan
wewenang seperti contohnya institusi institusi sosial melalui sistem atau program. Sebagai
contoh misalnya lembaga kesejahteraan sosial yang punya salah satu program yaitu : Charity
and health yaitu merupakan divisi yang bergerak dalam bidang kesehatan dan sosial.
Departemen ini memfasilitasi peningkatan derajat kesehatan mulai dari anak hingga lansia.
Tujuannya antara lain :
• Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama
• Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
• Membantu korban bencana alam
Kegiatannya mencakup :
• Pemeriksaan Kesehatan
• Penyuluhan Kesehatan
• Terapi Aktivitas Lansia
• Aksi Tanggap Bencana Alam (banjir, gempa, longsor, dan lain lain)
13. Tanggal 20 November 2023
Pemakalah : Sabrina Mei Kitha BR Kacaribu
Pertanyaan : Kita tahu Bersama, bahwa zaman ke zaman berganti maka budaya pun
semakin meluas dan beragam. Jadi, bagaimana etika manusia di Indonesia dari zaman
orde lama sampai ke reformasi saat ini? Apakah pada poin-poin tertentu terjadi
pengikisan atau semakin membaik?
Jawaban : Sistem etika dari zaman ke zaman semakin mengikis dan semakin hanyut
dalam arus komentarisme, hedonisme, eksklusifme, dan ketamakan karena bangsa
Indonesia tidak mengembangkan blueprint yang berakar pada silat
ketuhanannya Maha Esa.