Anda di halaman 1dari 13

Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,

ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950


Volume IV Nomor 2, Desember 2019

PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN


PENERAPAN METODE ROLE-PLAYING SISWA KELAS IV

Nadiyah Puspita Sari1, Feri Tirtoni2


1,2PGSD FPIP Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
1nadiyahpuspitasari04@gmail.com , 2feritirtoni@umsida.ac.id ,

ABSTRACT

This research started from the fact that the learning process was still monotonous
and the development of cognitive, affective and psychomotor aspects of students
was not well developed, so that the learning outcomes of civics students were not
as expected. To overcrome this, action is taken using the role-playing method. The
purpose of this study was to improve the civics learning process in clas IV SDN
Kepadangan I. collection was carried out by observing, interviewing. The role
playing method was carried out in three stages, namely the preparation,
implementation, and follow-up stages. From the results of the research analysis it
can be concluded that by using the role playing method it can improve
understanding and learning outcomes of civics students in grade IV SDN
Kepadangan I. from the evaluation results that have been carried out by students in
the first cycle the average value obtained by students is 65.53% and in the second
cycle it has increased with an average obtained of 84.3%.

Keywords : Civics learning, Role-Playing, Elementary school students

ABSTRAK

Penelitian ini berawal dari kenyataaan bahwa dalam proses pembelajaran masih
bersifat monoton dan pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa
kurang berkembang dengan baik, sehingga hasil belajar PKn siswa belum sesuai
dengan yang diharapkan. Untuk mengatasinya dilakukan tindakan dengan
menggunakan metoda role-playing. Tujuan penelitian ini adalah untuk
memperbaiki proses pembelajaran PKn di kelas IV SDN Kepadangan I.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan melakukan observasi, wawancara
.Metoda role-playing ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan,
pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dari hasil analisis data penelitian dapat
disimpulkan bahwa dengan menggunakan metoda role-playing dapat
meningkatkan pemahaman dan hasil belajar PKn siswa kelas IV SDN
Kepadangan I. Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh siswa pada siklus I
nilai rata-rata yang diperoleh siswa 65,53% dan pada siklus II mengalami
peningkatan dengan rata-rata yang diperoleh yaitu 84,3%.

Kata Kunci: pembelajaran PKn, role playing, siswa sekolah dasar

A. Pendahuluan yang akan dipelajari oleh siswa di SD


Sekolah Dasar (SD) merupakan adalah Pendidikan kewarganegaraan
langkah awal perolehan pengetahuan (PKn). Pembelajaran PKn yang
bagi siswa. Salah satu mata pelajaran dilaksanakan di SD memiliki peranan

1104
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019

yang sangat penting untuk dalam proses pembelajaran juga


meningkatkan mutu pendidikan hanya menuntut kemampuan
sehingga menghasilkan siswa yang kognitif siswa saja. Hal ini
kreatif, berfikir kritis, tanggap dan ditegaskan oleh Sanjaya (2006:1)
inovatif. Hal ini dijelaskan oleh dalam proses pembelajaran siswa
Depdiknas (2006:16) tujuan didorong untuk mengembangkan
Pendidikan Kewarganegaran adalah: kemampuan berfikir dan proses
1) Berpikir secara kritis, pembelajaran di kelas diarahkan
rasional, dan kreatif dalam kepada kemampuan siswa untuk
menanggapi isu menghafal informasi, tanpa
kewarganegaraan, 2) dituntut untuk memahami
berpartisipasi aktif, bertanggung informasi yang diingatnya
jawab, bertindak secara cerdas sehingga siswa kaya akan ilmu
dalam kegiatan bermasyarakat, tetapi kurang dalam
berbangsa, serta anti-korupsi, 3) pengaplikasiannya.
berkembang secara positif, Pembelajaran PKn diupayakan
demokratis untuk membentuk diri agar dapat mempersiapkan siswa
berdasarkan karakter masyarakat memiliki kepribadian yang mantap.
Indonesia agar dapat hidup PKn membantu siswa agar memiliki
bersama dengan bangsa lain, 4) sikap menghormati dan tenggang rasa
berinteraksi dengan bangsa lain terhadap sesama, karena pada
dalam percaturan dunia secara pembelajaran PKn diberikan nilai-nilai
langsung/ tidak langsung dengan bagaimana bertingkah laku yang baik
memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan Pancasila. Hal ini
informasi dan komunikasi. sesuai dengan Depdiknas (2006:15)
Menciptakan proses menjelaskan tentang nilai-nilai yang
pembelajaran PKn yang dapat terkandung dalam butir-butir
mengembangkan kemampuan Pancasila sila ke V yaitu:1)
berpikir kritis, kreatif, inspiratif, Mengembangkan perbuatan luhur
interaktif, dalam pembelajaran yang mencerminkan sikap dan
PKn tidaklah mudah. Sebagian suasana kekeluargaan kegotong
besar siswa masih menganggap royongan, 2) mengembangkan sikap
PKn sebagai pelajaran yang adil terhadap sesama, 3) menjaga
mementingkan hafalan. Guru keseimbangan antara hak dan
1105
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019

kewajian, menghormati hak orang lain, dapat terlihat bahwa dengan metode
4) suka memberikan pertolongan role-playing dituntut kemampuan
kepada orang lain agar dapat berdiri siswa untuk dapat memerankan suatu
sendiri, 5) tidak menggunakan hak situasi yang mungkin pernah dialami
milik untuk usaha-usaha yang bersifat dalam kesehariannya. Dengan
pemerasan terhadap orang lain, 6) menggunakan metode role-playing
suka menghargai hasil karya orang siswa juga akan merasakan proses
lain yang bermanfaat bagi kemajuan pembelajaran yang berbeda dari yang
dan kesejahteraan bersama, 7) suka biasa dilakukannya selama ini. Dari
melakukan kegiatan dalam rangka penjelasan di atas dapat dilihat bahwa
mewujudkan kemajuan yang mantap penggunaan metode role-playing
dan keadilan sosial. dalam pembelajaran peran banyak
Agar siswa dapat memahami manfaatnya bagi siswa, seperti dapat
dan mengamalkan nilai-nilai yang mengembangkan kreativitas siswa,
diperoleh dari pembelajaran PKn memupuk kerjasama antara siswa,
maka guru dituntut untuk dapat menimbulkan bakat siswa dalam
menciptakan pembelajaran yang seni drama, siswa lebih
bermakna dan menyenangkan bagi memperhatikan pembelajaran karena
siswa. Salah satu cara menciptakan menghayati sendiri, dapat memupuk
pembelajaran yang dapat keberanian berpendapat di kelas,
mengembangkan kreatifitas, nilai melatih siswa untuk dapat
serta prilaku siswa dalam proses menganalisa masalah, mengambil
pembelajaran yaitu dengan kesimpulan dalam waktu yang singkat
menggunakan metode role playing. serta siswa dapat menempatkan diri
Dengan metode role-playing dapat pada tempat orang lain dan
mengembangkan kreativitas siswa memperdalam pengertian mereka
dalam proses pembelajaran dan tentang orang lain.
interaksi antar siswa dapat terjalin Kenyataan di lapangan dari hasil
dengan baik. Yamin (2008:152) observasi dan wawancara yang
menjelaskan bahwa ”metode role- penulis lakukan dengan guru kelas IV
playing adalah metode yang Kepadangan 1 bahwa guru dalam
melibatkan interaksi antara dua siswa proses pembelajaran PKn masih
atau lebih tentang suatu topik atau menggunakan metoda ceramah.
situasi”. Dari pengertian tersebut Dengan metode ceramah yang
1106
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019

digunakan oleh guru ini terlihat dengan penerapan metoderole-


adanya siswa yang tidak playing siswa kelas IV SDN
memperhatikan ketika guru Kepadangan 1. Secara khusus
menerangkan pembelajaran. Dalam penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh materi pembelajaranpun mendeskripsikan:
siswa menerima langsung materi dari 1. Rancangan pembelajaran PKn
guru, siswa tidak dilatih untuk dengan penerapan metoderole-
menemukan dan mengemukakan playing siswa kelas IV SDN
pendapatnya sendiri. Dalam proses Kepadangan 1.
pembelajaran yang berlangsung guru 2. Pelaksanaan pembelajaran
hanya mengembangkan aspek PKn dengan penerapan
kognitif siswa saja padahal dalam metoderole-playing siswa kelas
pembelajaran PKn juga harus IV SDN Kepadangan 1.
dikembangkan aspek kognitif, afektif
dan psikomotor. Untuk itu penulis B. Metode Penelitian
mencoba menggunakan metode role- Penulis mengambil lokasi
playing dalam pembelajaran PKn penelitian di SDN Kepadangan 1
karena dengan metode role-playing dengan pertimbangan di SD tersebut
dapat menciptakan pembelajaran mudah dijangkau. Lokasi SD terletak
yang bermakna, melatih keberanian di daerah yang strategis sehingga
siswa dan juga dapat mendukung dalam pelaksanaan
mengembangkan aspek kognitif, pembelajaran. Subjek dalam
afektif dan psikomotor siswa. penelitian ini adalah siswa kelas IV
Berdasarkan uraian latar SDN Kepadangan 1, yang berjumlah
belakang di atas penulis tertarik untuk 30 orang, terdiri dari 12 orang siswa
membahas masalah tersebut dalam laki-laki dan 18 orang siswa
suatu penelitian tindakan kelas perempuan.
dengan judul “Peningkatan Pendekatan yang digunakan
Pembelajaran PKn dengan dalam penelitian ini adalah
Penerapan Metode Role-playing pendekatan kualitatif. Pendekatan
Siswa Kelas IV SDN Kepadangan 1”. kualitatif ini berkenaan dengan
Secara umum, penelitian ini perbaikan atau peningkatan proses
bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran pada suatu kelas.
peningkatan pembelajaran PKn
1107
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019

Pendekatan kualitatif digunakan (Fadhilaturrahmi, 2017a).


karena prosedur penelitian yang Mengingat dalam suatu
menghasilkan data deskriptif berupa penelitian tindakan kelas peneliti perlu
kata-kata tertulis atau lisan serta dibantu oleh pendamping sebagai
perilaku yang diamati dari orang- rekan diskusi bagi peneliti, maka
orang atau sumber informasi. dalam hal ini peneliti meminta
Sedangkan untuk melihat bantuan guru kelas sebagai guru
keberhasilan proses pembelajaran praktikan sementara peneliti
dengan pendekatan kualitatif bertindak sebagai pengamat dalam
didukung oleh data kuantitatif. Jenis penelitian, mulai dari observasi, dan
penelitian yang dilaksanakan adalah wawancara selama peneliti
Penelitian Tindakan Kelas melakukan penelitian di SDN
(Classroom Action Research). Kepadangan 1.
Menurut Arikunto, dkk (2007:58) Penelitian tindakan kelas ini
“Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui tahap-tahap
adalah penelitian tindakan (action yang umumnya dilaksanakan dalam
research) yang dilakukan dengan suatu penelitian tindakan kelas.
tujuan memperbaiki mutu pratik Sesuai dengan jenisnya, data yang
pembelajaran di kelasnya”. Pendapat dibutuhkan penelitian ini adalah data
ini senada dengan Wardhani, dkk yang kualitatif yaitu data yang tidak
(2007:1.4) “Penelitian tindakan kelas bisa diukur atau dinilai dengan angka
adalah penelitian yang dilakukan oleh secara langsung.
guru di dalam kelasnya sendiri melalui Tahap-tahap tersebut biasa
refleksi diri, dengan tujuan untuk disebut dengan siklus, dimana setiap
memperbaiki kinerjanya sebagai siklusnya meliputi perencanaan,
guru, sehingga hasil belajar peserta pelaksanaan tindakan, observasi,
didik menjadi meningkat”. evaluasi, dan refleksi. Tahap-tahap
Penelitian dilakukan dengan penelitian tindakan kelas yang
jalan merancang, melaksanakan dan bersifat spiral tersebut digambarkan
merefleksikan tindakan secara oleh Hopkins sebagai berikut.
kolaboratif dan partisipatif yang
bertujuan untuk memperbaiki proses
pembelajaran di kelas melalui suatu
tindakan dalam suatu siklus
1108
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019

Data yang diperoleh dalam


penelitian dianalisis dengan
menggunakan analisis kualitatif,
yakni analisis data dimulai dengan
menelah pengumpulan data sampai
seluruh data terkumpul. Data
tersebut direduksi berdasarkan
Gambar 1.1 Spiral Penelitian masalah yang diteliti, diikuti
Tindakan Kelas Hopkins penyajian data dan terakhir
(Wiriaatmadja 2008: 66) penyimpulan atau verifikasi. Tahap
Kegiatan penelitian analisis yang demikian dilakukan
dilaksanakan berdasarkan berulang-ulang begitu data selesai
perencanaan tindakan yang telah dikumpulkan pada setiap tahap
ditetapkan, yaitu melaksanakan pengumpulan data dalam setiap
pembelajaran sesuai rencana tindakan.
pembelajaran yang telah dibuat. Analisis data dilakukan
Fokus tindakan adalah penerapan terhadap data yang telah direduksi
metode role- playing untuk baik data perencanaan,
meningkatkan pembelajaran PKn. pelaksanaan, maupun data evaluasi.
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, Reduksi data, meliputi
proses pembelajaran dilaksanakan pengkategorian dan
dengan menjalankan skenario pengklasifikasian. Semua data yang
pembelajaran yang telah dirancang telah terkumpul diseleksi dan
dan terdapat dalam RPP. dikelompok- kelompokkan sesuai
Data penelitian ini berupa hasil dengan masalah penelitian. Data
pengamatan dari setiap tindakan yang telah diklasifikasikan tersebut
penggunaan metode role-playing kemudian diseleksi mana yang
dalam pembelajaran PKn pada siswa relevan dan mana yang tidak
kelas IV Sekolah Dasar terteliti. Data relevan. Data yang relevan
tersebut berkaitan dengan selanjutnya dianalisis dan data yang
perencanaan, pelaksanaan dan hasil tidak relevan dibuang
pembelajaran. Instrumen yang (Fadhilaturrahmi, 2017b). Analisis
digunakan dalam penelitian ini data dilakukan dengan cara
adalah observasi, dan wawancara. terpisah-pisah. Hal ini dimaksudkan
1109
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019

agar dapat ditemukan berbagai pembelajaran peneliti bertindak


informasi yang spesifik dan terfokus sebagai observer sedangkan guru
kepada berbagai informasi yang kelas sebagai pelaksana tindakan.
mendukung pembelajaran dan yang Tahap- tahap pembelajaran setiap
menghambat pembelajaran. Dengan tindakan disesuaikan dengan tahap-
demikian pengembangan dan tahap pembelajaran dengan
perbaikan atas berbagai kekurangan menggunakan metode role playing.
dapat dilakukan tepat pada aspek Dalam pelaksanaan tindakan
yang bersangkutan. dibagi atas dua siklus dengan siklus I
Kriteria keberhasilan setiap tindakan dua kali pertemuan dan siklus II satu
yang dilakukan adalah 75%. Nilai kali pertemuan karena siklus kedua
ketuntasan kelas yang diharapkan adalah perbaikan dari kekurangan
berdasarkan standar dan kelemahan yang ada pada siklus
ketuntasan materi di SDN I.
Kepadangan 1 adalah 75%. Hal ini Deskripsi pembelajaran untuk
sesuai dengan pendapat Kunandar melihat keefektifan penggunaan
(2008:428) ”Standar ketuntasan metode role-playing sebanyak 2 siklus
pembelajaran adalah 75%, dan perincian setiap siklus adalah
sedangkan untuk nilai ketuntasan sebagai berikut:
perorangan adalah siswa adalah Siklus I
70% Dari hasil penelitian siklus I
diperoleh bahwa penggunaan
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan metoderole-playing belum terlaksana
Penelitian ini dilaksanakan dengan baik, hal ini dapat terlihat dari
pada kelas IV SDN Kepadangan 1 hasil pengamatan selama
pada mata pelajaran PKn semester II pelaksanaan pembelajaran dan
dengan materi melaksanakan prilaku aktifitas siswa. Di samping itu, masih
jujur, disiplin dan senang bekerja ada siswa yang kurang antusias
dalam kehidupan sehari-hari pada dalam mengikuti pembelajaran dan
tahun ajaran 2016/2017. masih kurang memahami materi
Pelaksanaan tindakan peneliti pembelajaran dengan baik. Ini dapat
berkolaborasi dengan guru kelas IV terlihat ketika guru mengajukan
sekolah tersebut, dalam pertanyaan tentang materi
pembelajaran, hanya satu atau dua
1110
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019

orang siswa yang memberikan respon dengan baik karena bermain peran
dengan baik. Dari hasil tes yang ini merupakan hal yang baru bagi
dilakukan masih ada juga beberapa siswa.
orang siswa yang mendapatkan nilai Guru seharusnya bisa
di bawah rata-rata. Ini dikarenakan memberikan bimbingan dan arahan
juga kemampuan siswa yang kepada siswa sehingga dalam
berbeda-beda. pelaksanaan bemain peran siswa
Perencanaan yang dibuat benar- benar merasakan kejadian
pada siklus I belum sesuai dengan yang sebenarnya, agar siswa dapat
yang telah dilaksanakan. Ada menanamkan dalam diri pentingnya
beberapa tahap pembelajaran yang memiliki prilaku jujur, disiplin dan
belum terlaksana dengan baik, senang bekerja dalam kehidupan
sehingga secara otomatis sehari-hari. Pembelajaran bermain
penggunaan metoda bermain peran peran ini juga dapat

pada siklus I ini juga belum mengembangkan apek afektif dan

terlaksana secara optimal. psikomotor dari siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan dan Berdasarkan hasil penelitian

diskusi dengan guru kelas IV, dan analisis data pada siklus I bahwa

penyebab belum terlaksananya persentase evaluasi yang

penggunaan metoda bermain peran direncanakan mencapai 75%, ini

pada siklus I ini adalah kurangnya dijelaskan dalam BSNP (2006:12)

pemahaman siswa tentang ketuntasan belajar setiap indikator

bermaian peran dan kurangnya yang telah ditetapkan dalam suatu

arahan dan bimbingan dari guru kompetensi dasar berkisar antara 0-

ketika siswa melakukan bermain 100%. Kriteria ideal ketuntasan

peran. Seharusnya guru sebelum untuk masing-masing indikator

memulai pembelajaran dengan adalah 75%. Dari hasil evaluasi

menggunakan metoda bermain siswa pada siklus I ketuntasan

peran, guru harus dapat diperoleh 66 % berarti ini masih

menanamkan konsep bermain peran dibawah kriteria yang diharapkan.

dengan baik, agar siswa paham apa Berdasarkan hasil

yang akan dilakukannya. Dan guru pengamatan yang diperoleh pada

memberikan arahan dan bimbingan siklus I maka direncanakan untuk


melakukan siklus II dengan tujuan
1111
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019

agar siswa lebih antusias dalam menyenangkan. Siswa ikut langsung


pembelajaran dan lebih dapat dalam pembelajaran sehingga
melakukan bermain peran lebih baik keberanian dan keaktifan siswa dapat
dari yang sebelumnya. Metoderole- terpupuk dengan baik. Hal ini
playing bertujuan agar dapat membuktikan bahwa pembelajaran
mengembangkan aspek afektif dan PKn ini bukan hanya dapat dilakukan
psikomotor siswa sehingga siswa dengan metoda ceramah saja tetapi
dapat belajar aktif dan dapat dengan menggunakan metode
menyenangkan. Oleh sebab itu yang lain yang dapat
peneliti melanjutkan kepada siklus II mengembangkan aspek afektif dan
agar tujuan yang diharapkan dari psikomotor siswa salah satunya
penggunaan metode role-playing adalah dengan metoda bermain
dalam pembelajaran dapat peran.
terlaksana dengan baik. Dalam melaksanakan bermain
peran, guru dapat memberikan
Siklus II bimbingan dan arahan kepada siswa.
Perencanan yang dibuat pada Sebelum melakukan bermain peran
siklus II telah dapat terlaksana guru telah memberikan penjelasan
dengan baik. Pelaksanaan tentang bermain peran kepada siswa,
pembelajaran telah sistematis dengan dan dapat membimbing siswa dengan
perencanaan sehingga pembelajaran baik. Pada tahap melakukan diskusi
dengan menggunakan metode role- sederhana, guru banyak memberikan
playing pada siklus II ini sudah dapat kesempatan kepada siswa
terlaksanan dengan baik. Dengan untuk melakukan tanya jawab,
menggunakan metoda bermain peran sehingga dapat menumbuhkan
ini nampak siswa lebih aktif dan keberanian bagi siswa untuk
semangat dalam pembelajaran. mengeluarkan pendapatnya atau
Terutama ketika siswa diajak mengajukan pertanyaan dan
melakukan bermain peran, banyak merespon pertanyaan dari guru.
siswa yang antusia untuk Dengan adanya keinginan siswa
mencalonkan diri untuk ikut dalam untuk bertanya, merespon
kegiatan bermain peran. Dapat dilihat pertanyaan dari guru dan mau
siswa lebih bersemagat karena mencalonkan diri dalam bermain
pembelajarannya diaggap
1112
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019

peran berarti telah menunjukkan guru dalam proses pembelajaran


adanya keterampilan proses afektif PKn, sehingga dapat mencapai
dan psikomotor dalam pembelajaran tujuan yang diinginkan serta dapat
sehingga siswa paham tentang menciptakan suasana pembelajaran
pembelajaran PKn yang yang menyenangkan bagi siswa.
sebenarnya. Bagi siswa yang telah Dari hasil analisis penelitian dari
ikut bermain peran guru memberikan siklus II hasil evaluasi yang diperoleh
penghargaan berupa hadiah kepada siswa telah mencapai 84,3%
siswa, sehingga siswa lebih (keberhasilan baik) baik
termotivasi untuk ikut dalam bermain perencanaan, pelaksanaan evaluasi
peran. proses dan hasil. Berdasarkan hasil
Materi tentang pelaksanakan yang diperoleh dari siklus II, sudah
prilaku jujur, disiplin dan senang terlaksana dengan baik dan guru
bekerja dalam kehidupan sehari-hari telah berhasil dalam menggunakan
yang dilakukan dengan metode
menggunakan metode role-playing role-playing dalam proses
dapat membentuk pribadi siswa pembelajaran PKn di kelas IV SDN
sehingga dapat tertanam dalam Kepadangan 1
dirinya, karena siswa kelas rendah Dari analisis dan refleksi pada
mudah mengingat sesuatu dengan siklus II, dapat disimpulkan bahwa
mencontoh apa yang dilihat dan proses pembelajaran telah berjalan
dirasakannya. Sehingga siswa sesuai yang diharapkan, jadi tidak
diharapkan dapat memiliki sikap perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.
yang sesuai dengan yang
diharapkan dari pembelajaran PKn D. Kesimpulan
yang telah dipelajari siswa. Berdasarkan data, hasil
Berdasarkan uraian di atas, penelitian, dan pembahasan tentang
dapat disimpulkan bahwa dengan upaya yang dilakukan untuk
menggunakan metode role-playing meningkatkan hasil belajar PKn siswa
dalam pembelajaran PKn dapat dengan menggunakan metode role-
membuat siswa tertarik dan playing dapat disimpulkan sebagai
termotivasi dalam mengikuti berikut:
pembelajaran. Hal ini berarti metode 1. Bentuk rencana dilakukan
role-playing dapat digunakan oleh
1113
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019

berdasarkan studi lapangan/ 1. Bagi kepala sekolah hendaknya


refleksi awal dan sesuai dengan dapat memotivasi dan membina
langkah-langkah pembelajaran guru untuk mengunakan metode
metode role playing. Selain itu role-playing dalam pembelajaran
merencanakan media dan alat di sekolah terutama pada
yang sesuai dengan materi agar pembelajaran PKn.
siswa dapat termotivasi ketika 2. Bagi guru hendaknya metode
belajar. role-playing dapat dijadikan
2. Pembelajaran PKn dengan metode sebagai salah satu alternatif
role- playing adalah pembelajaran dalam pembelajaran PKn dan
yang berpusat pada siswa, sebagai suatu metode yang dapat
sehingga dapat mengembangkan digunakan untuk menciptakan
afektif dan psikomotor siswa. pembelajaran yang aktif dan
Langkah-langkah pembelajaran menyenangkan serta dapat
dengan menggunakan metoda meningkatkan hasil belajar
bermain peran terdiri dari 3 tahap 3. siswa.Bagi peneliti lain, yang
yaitu: tahap persiapan, merasa tertarik dengan metode
pelaksanaan dan tindak lanjut. role-playing agar dapatmelakukan
3. Pembelajaran PKn dengan penelitian dengan menggunakan
menggunakan metode role-playing metode role-playing dengan
dapat meningkatkan hasil belajar menggunakan materi yang lain.
siswa kelas II SDN 003
Bangkinang Kota. Hal itu dapat DAFTAR PUSTAKA
dilihat dari nilai rata-rata yang Pembelajaran et al., “Role-Playing
diperoleh pada siklus I yaitu 65,3% Siswa Kelas Ii Sdn 003
dan mengalami peningkatan pada Bangkinang Kota,” J. Basicedu,
siklus II menjadi 84,3% hal ini vol. 2, no. 1, pp. 33–42, 2018,
merupakan bukti pelaksanaan [Online]. Available:
penelitian yang telah dilakukan di http://stkiptam.ac.id/indeks.php/
SDN Kepadangan 1 basicedu
Berdasarkan simpulan di A. Rahim and R. Dwiprabowo,
atas maka peneliti menyarankan “Penerapan Metode Role
hal-hal sebagai berikut: Playing Pada Mata Pelajaran
Ppkn Di Sekolah Dasar,” Prima
1114
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019

Magistra J. Ilm. Kependidikan, November, pp. 263–267, 2017,


vol. 1, no. 2, pp. 210–217, 2020, [Online]. Available:
doi: 10.37478/jpm.v1i2.651. http://eprints.uad.ac.id/9790/
R. Sinanglingtyas, “Penerapan U. Martayadi and M. Marzuki,
Metode Role playing untuk “Keefektifan metode role playing
Meningkatkan Aktivitas dan untuk penanaman nilai-nilai
Hasil Belajar Siswa Kelas V Pancasila pada pembelajaran
dalam Pembelajaran PKn Pendidikan Kewarganegaraan,”
Pokok Bahasan Bentuk-Bentuk Harmon. Sos. J. Pendidik. IPS,
Keputusan Bersama di SDN vol. 6, no. 1, pp. 13–21, 2019,
Tukum 01 Lumajang,” J. doi: 10.21831/hsjpi.v6i1.6897.
Pendidik. UNEJ, vol. 1, no. 1, G. de N. J. Rodrigo Garcia Motta,
pp. 1–5, 2013. Angélica Link, Viviane
T. H. Nurgiansah, H. Hendri, and C. M. Aparecida Bussolaro et al., [1]
Khoerudin, “Role Playing dalam P. Pembelajaran et al., “Role-
Pembelajaran Pendidikan Playing Siswa Kelas Ii Sdn 003
Pancasila Dan Bangkinang Kota,” J. Basicedu,
Kewarganegaraan,” J. vol. 2, no. 1, pp. 33–42, 2018,
Kewarganegaraan, vol. 18, no. [Online]. Available:
1, p. 56, 2021, doi: http://stkiptam.ac.id/indeks.php/
10.24114/jk.v18i1.22597. basicedu
J. Kewarganegaraan and U. S. Dasar, N. Bengkalis, J. S. Pulau,
Tadulako, “Penerapan Media and B. Kota, “Siti Khotimah,” vol.
Pembelajaran Role Playing 2, pp. 417–437, 2018.
Dalam Pembelajaran Ppkn,” J. L. Heny Nirmayani Sekolah Tinggi
Kewarganegaraan Vol. 6 No. 1 Agama Hindu Negeri Mpu
Juni 2022 P-ISSN 1978-0184 E- Kuturan Singaraja, “EdukasI:
ISSN 2723-2328, vol. 6, no. 1, Jurnal Pendidikan Dasar
pp. 762–769, 2022.. Progres Peningkatan Kualitas
Pendidikan, 2(1). Pembelajaran PKn di Sekolah
M. Nugroho, “Inovasi Pembelajaran Dasar Melalui Model
PPKn Menggunakan Metode Pengajaran Bermain Peran,”
Role Playing,” Pros. Konf. Nas. vol. 1, no. 2, pp. 207–215, 2020,
Kewarganegaraan II, no. [Online]. Available:
1115
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950
Volume IV Nomor 2, Desember 2019

http://jurnal.stahnmpukuturan.a วารสารวิชาการมหาวิทยาลัยอีสเทิร ์นเ


c.id/index.php/edukasi อเชีย, vol. 4, no. 1, pp. 88–100,
B. Saneba and A. Palimbong,
2557.
“Meningkatkan Hasil Belajar
S. D. N. Trayeman et al., “MODEL
Siswa Pada Pembelajaran PKn
ROLE PLAYING PADA
Melalui Media Gambar di Kelas
MATERI KEPUTUSAN
IV SDN Tou,” vol. 4, no. 2, pp.
BERSAMA MAPEL PKN,” vol.
124–137.
4, no. 3, 2014.
J. Jakaria, H. Harini, and ..., “Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar
PPKn pada Materi Kerjasama
dalam Berbagai Bidang
Kehidupan melalui Metode
Jigsaw,” Pros. …, pp. 36–43,
2020, [Online]. Available:
http://jurnal.stkipkusumanegara
.ac.id/index.php/semnara2020/
article/view/498
M. F. Thohir, “Penggunaan metode
bermain peran sebagai metode
pembelajaran dalam
pengajaran pkn,” J. Pendidik.
Berkarakter, vol. 2, no. 2, pp.
42–47, 2019.
E. U. Samsul, Maridjo Abdul Hasjmy,
“PENINGKATAN AKTIVITAS
SISWA DALAM
PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
MENGGUNAKAN METODE
ROLE PLAYING DI SEKOLAH
DASAR,”

1116

Anda mungkin juga menyukai