Anda di halaman 1dari 5

PPE – 01

PROSES OPERASIONAL PABRIK


No. Policy : PPE – 01.1 No. Halaman :
PENGANTAR 01/1

Disahkan : tanggal :

Revisi : tanggal :

01.1.1. PENDAHULUAN

Di dalam pabrik kelapa sawit, yang disebut bahan mentah adalah buah kelapa sawit yang lazim
disebut Tandan Buah Segar (TBS).

Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq) adalah jenis tanaman palma yang berasal dari
benua Afrika dan cocok ditanam didaerah tropis serta sudah dikembangkan secara meluas di
daerah Asia Tenggara dan Amerika Selatan.

Buah kelapa sawit (TBS) adalah tandan dengan berat berkisar 3 kg sampai 40 kg setiap tandan
dan terdiri dari susunan brondolan dengan berat 10-20 gram/brondolan, gagang buah (stalk), dan
janjang kosong. Pada saat tanaman baru menghasilkan, berat tandan rata-rata relatif rendah dan
akan meningkat sesuai dengan bertambahnya umur tanaman.

Brondolan dari buah kelapa sawit terdiri dari unsur-unsur pericarp, sabut (fibre), endocarp atau
shell dan inti (kernel). Selanjutnya pericarp terdiri dari kulit buah (exocarp) dan daging buah
atau pulp (mesocarp).

Mutu hasil olah sangat ditentukan oleh mutu bahan bakunya. Sedangkan bahan baku dipengaruhi
oleh sistem panen, efisiensi pengumpulan hasil dan pengankutan buah. Keasalahan pada langkah
pengumpulan hasil dapat mengakibatkan mutu hasil olahan tidak dapat mencapai persyaratan
minimum, akibatnya dapat memperkecil efisiensi pengolahan. Pelaksanaan panen dipengaruhi
oleh sistem panen yang ditetapkan di perkebunan yang bersangkutan. Panen yang tidak
terkendali akan menyebabkan kehilangan minyak sawit dan kernel sawit serta penurunan
kualitas produksi.

01.1.2. VARIETAS BUAH

Buah kelapa sawit mempunyai jenis atau varietas yang disebut dura (D), deli dura (DD), tenera
(T) dan pisifera (P). Semua tanaman kelapa sawit komersil yang diusahakan sekarang ini adalah
dari jenis tenera yang merupakan hasil persilangan antara dura dan pisifera (D x P). Keempat
jenis ini paling mudah dibedakan dengan melihat potongan memanjang/melintang dari buahnya.

Setiap varietas buah mempunyai perbedaan sbb:

 Dura adalah buah dengan komposisi cangkang tebal berukuran 2-8 mm, mesocarp tipis dan
percentase mesocarp terhadap buah (M/B) adalah 35%-50%. Ekstraksi minyak rendah yakni
17% - 18%, inti besar dan bijinya tidak dikelilingi sabut. Jenis dura tidak lagi ditanam secara
komersil sejak awal tahun enam puluhan.
PPE – 01
PROSES OPERASIONAL PABRIK
No. Halaman :
No. Policy : PPE – 01.1
01/2
PENGANTAR

 Deli Dura adalah buah dengan komposisi cangkang tebal, percentase mesocarp terhadap
buah (M/B) adalah lebih tinggi dari dura, bisa mencapai 65% dan memiliki inti yang besar.
deli dura adalah jenis dura yang dipakai oleh pusat-pusat penelitian untuk produksi tenera.

 Tenera adalah buah dengan kompisisi cangkang tipis berukuran 0,5 – 4 mm, persentase
mesocarp terhadap buah (M/B) adalah 60% - 96%, mempunyai cincin serat disekeliling biji,
ekstraksi minyak tinggi 22% - 24%

 Pisifera adalah buah dengan komposisi tidak mempunyai cangkang, mempunyai cincin serat
yang tebal mengelilingi kernel yang berukuran kecil. Varietas pisifera tidak dikembangkan
untuk tanaman komersil.

01.1.3. PEMERIKSAAN BUAH

Pemeriksaan mutu buah harus dilakukan setiap hari oleh asisten pabrik dan disaksikan asisten
lapangan untuk buah inti dan pemeriksaan buah untuk plasma maupun pihak ketiga cukup
dengan pihak PPKS dengan yang mewakili dari si pengantar buah.

Istilah dalam operasional Pemeriksaan Buah:

 Sortasi panen ialah sortasi untuk mengamati mutu buah yang diterima di PPKS dan
dilaksanakan di loading ramp. Sortasi panen dilakukan pada TBS yang diterima dari kebun
inti, plasma dan pihak ketiga.

 Tandan Buah Segar (TBS) ialah tandan buah normal tanaman kelapa sawit (Elaeis
guineansis Jacq) yang diterima di pabrik maksimum 24 jam setelah dipotong dengan batasan
waktu selambat-lambatnya tiba di loading ramp jam 12.00 esok hari berikutnya.

 Tandan Buah Layu (TBL) ialah tandan buah yang menginap di luar PPKS dan tiba di
pabrik setelah jam 12.00 esok harinya. Biasanya tandan buah layu (TBL) disebut juga
dengan tandan buah restan.

Adapun tata cara pemeriksaan buah adalah sebagai berikut:

 Sortasi panen dilakukan di loading ramp terhadap TBS yang diterima dari kebun inti, plasma
dan pihak ketiga.

 Contoh diambil secara acak.

 Untuk pemeriksaan buah inti dilakukan dengan pengambilan sampel secara acak dari jumlah
truk angkut yang masuk. Biasanya berkisar 5% - 10% dari total truk.
PPE – 01
PROSES OPERASIONAL PABRIK
No. Halaman :
No. Policy : PPE – 01.1
01/3
PENGANTAR

 Untuk pemeriksaan buah plasma dan buah dari pihak ketiga dilakukan pada setiap mobil
yang membawa TBS untuk dimasukkan ke pabrik.

 Selanjutnya TBS disortasi menurut fraksinya dengan menggunakan kriteria fraksi sesuai
penggolongannya. Biasanya sortasi buah untuk satu truk dilakukan lebih dari 100 janjang.

01.1.4. KLASIFIKASI MUTU BUAH (FFB GRADING)

Klasifikasi mutu TBS didasarkan pada buah yang membrondol sampai di loading ramp yang
dinyatakan sebagai fraksi buah. Fraksi buah ialah derajat kematangan TBS yang diterima di
pabrik dan diklasifikasikan sebagai berikut:

 Fraksi 00 (sangat mentah) ialah TBS normal (bukan buah katekopen dan buah sakit) yang
belum mempunyai buah lepas membrondol 0%

 Fraksi 0 (mentah) ialah TBS yang memiliki buah lepas membrondol < 12,5% dari
permukaan luar.

 Fraksi I (kurang matang) ialah TBS yang memiliki buah lepas membrondol 12,5% - 25 %
dari permukaan luar.

 Fraksi II (matang I) ialah TBS yang memiliki buah lepas membrondol 25% - 50% dari
permukaan luar.

 Fraksi III (matang II) ialah TBS yang memiliki buah lepas membrondol 50% - 75% dari
permukaan luar.

 Fraksi IV (lewat matang) ialah TBS yang memiliki buah lepas membrondol 75% - 100%
dari permukaan luar.

 Fraksi V (sangat matang) ialah TBS yang buah bagian dalam telah membrondol.

 Buah busuk ialah buah yang telah membusuk akibat terlalu lama dibiarkan dipiringan.
Dikenal dengan bentuk fisik yang beair dan berwarna hitam.

 Gagang ialah tangkai tandan maks. 2,5 cm.

 Jumlah brondolan Teoritis =

 Indeks Pengutipan Brondolan (IPB) =


PPE – 01
PROSES OPERASIONAL PABRIK
No. Halaman :
No. Policy : PPE – 01.1
01/4
PENGANTAR

 Nilai Sortasi Panen (NSP) ialah jumlah perkalian persentase masing-masing fraksi panen
dengan koefisien kematangan yang dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 1.1. Spesifikasi Persyaratan mutu TBS

No. Uraian Satuan Persyaratan

1 Buah sangat mentah (Fraksi 00) % 0

2 Buah mentah (Fraksi 0) % 3 maks

3 Buah kurang matang (Fraksi I) %

4 Buah matang I (Fraksi II) % 85

5 Buah matang II (Fraksi III) %

6 Buah lewat matang (Fraksi IV) % 10 maks

7 Buah sangat matang (Fraksi V) % 2 maks

8 IPB % 80 min

9 TANKOS % 0

10 Buah Busuk % 0

11 Tandan bertangkai panjang > 2,5 % 0


cm
12 % 85
NSP
13 % 12 maks
Brondolan terkutip

Dari total jumlah tandan yang datanya diperoleh dari pengiriman buah ke pabrik dapat diketahui
persentase fraksi yang disortasi. Adapun cara perhitungannya adalah :

a. Fraksi 00 =

b. Fraksi 0 =
PPE – 01
PROSES OPERASIONAL PABRIK
No. Halaman :
No. Policy : PPE – 01.1
01/5
PENGANTAR

c. Fraksi I =

d. Fraksi II =

e. Fraksi III =

f. Fraksi IV =

g. Fraksi V =

h. Brondolan =

Anda mungkin juga menyukai