Anda di halaman 1dari 12

JPGSD.

Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 1542-1553

PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS ANDROID “TURSITA” PADA MATERI STRUKTUR


DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN KELAS IV SEKOLAH DASAR

Mochamad Fathurrizqi
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (mochamadfathurrizqi4@gmail.com)

Mintohari
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya

Abstrak
Abad ke-21 ditandai oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan adanya
perkembangan teknologi guru diharapkan mampu memanfaatkan perkembangan IPTEK dengan baik
sebagai media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mengembangkan media berbasis android yang layak
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 SD berdasarkan aspek kevalidan, kepraktisan,
dan keefektifan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian pengembangan (R&D) dengan model
ADDIE. Media dikatakan layak jika valid, praktis, dan efektif. Berdasarkan aspek kevalidan dari validasi
media mendapatkan nilai 87,1% dan validasi materi 88,6% yang berarti media dinyatakan sangat valid.
Aspek kepraktisan diperoleh dari uji coba produk dari hasil angket siswa 89,23% dan hasil angket guru
100% yang berarti media dinyatakan sangat praktis. Aspek keefektifan diperoleh dari ketuntasan belajar
siswa 70% dan terdapat peningkatan belajar siswa 0,61 yang termasuk kategori sedang yang berarti media
dinyatakan efektif.
Kata Kunci: pengembangan, media android, struktur dan fungsi bagian tumbuhan

Abstract
The 21st century is marked by the rapid development of information and communication technology. With
the development of technology, teachers are expected to be able to make good use of the development of
science and technology as a medium of learning. This study aims to develop an android-based media that is
suitable for improving the learning outcomes of grade 4 elementary school students based on aspects of
validity, practicality, and effectiveness. The research conducted is a development research (R&D) with the
ADDIE model. Media is said to be feasible if it is valid, practical, and effective. Based on the validity
aspect of media validation, it got a value of 87.1% and material validation was 88.6%, which means the
media was declared very valid. The practical aspect was obtained from product testing from the results of
the student questionnaire 89.23% and the results of the teacher's questionnaire 100% which meant that the
media was declared very practical. The effectiveness aspect is obtained from 70% student learning
completeness and there is an increase in student learning by 0.61 which is in the moderate category which
means the media is declared effective.
Keywords: development, android media, structure and function of plant parts

PENDAHULUAN bidang untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan.


Perkembangan pendidikan di Indonesia mengalami Dengan adanya perkembangan teknologi guru diharapkan
kemajuan yang cukup pesat, yang bisa dilihat dari segi mampu memanfaatkan perkembangan IPTEK dengan
beragamnya berbagai metode dan media yang digunakan baik sebagai media pembelajaran. Arsyad (2011: 25-27)
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Abad ke-21 mengemukakan salah satu manfaat praktis dari
ditandai oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi penggunaan media pembelajaran adalah proses belajar
dan komunikasi. Di era sekarang negara diharapkan menjadi lebih hidup dan dapat memicu siswa untuk
mampu menghasilkan sumber daya manusia yang memahami materi pembelajaran dengan baik dan tanpa
berkualitas karena maju dan mundurnya suatu negara hambatan, dengan adanya media siswa tidak hanya
sangat berkaitan dengan pendidikan (Dwi Aryanti et al., memiliki satu sumber langsung saja yang berupa guru.
2018). Tantangan hidup yang semakin berat yakni beruoa Menurut pendapat Yusuf Hadi Miarso ( Rusman
pendidikan hendaknya mampu menhasilkan sumber daya 2013: 160), apa saja yang dapat dipakai dalam
yang berkualitas dan mampu bersaing dalam berbagai penyebaran ilmu dan mampu memfokuskan pikiran siswa

1542
Pengembangan Media Berbasis Android “Tursita”

dalam menciptakan proses belajar disebut media merupakan komunikasi antara guru dan murid untuk
pembelajaran. Dengan adanya media bahan ajar yang mencapai tujuan belajar. Untuk menunjang materi
digunakan dapat semakin bervariasi, mempermudah pembelajaran IPA dibutuhkan media dalam proses belajar
siswa memahami materi, dan pembelajaran tidak agar lebih mudah dipahami siswa. Dengan adanya media
monoton. Seiring perkembangan zaman teknologi dapat maka peyampaian akan menarik sehingga siswa pun
dimaanfatkan sebagai media untuk pembelajaran atau senang dengan pembelajaran IPA yang tidak monoton
yang lebih dikenal sebagai e-learning dengan ciri dan membosankan agar siswa mampu belajar
memanfatkan keunggulan komputer, memakai jasa mengembangkan kompetensi untuk mengeksplorasi alam
elektronik, menggunakan bahan ajar mandiri. Salah satu sekitarnya serta belajar dengan aktif. Karakteristik IPA di
yang akrab dengan e-learning adalah generasi z yang SD adalah pembelajarannya memiliki nilai ilmiah yang
lahir pada tahun 1996 hingga 2010 yang saat belajar dapat dibuktikan dengan nyata, IPA merupakan susunan
mereka menyukai eksperimen dengan praktik daripada dari berbagai pengetahuan yang sistematis dan
hanya diam mendengarkan penjelasan guru. Generasi z merupakan konsep yang saling berkaitan dan IPA
sudah pandai mencari informasi melalui media elektronik memiliki empat unsur utama, yaitu produk, proses,
dan memiliki wawasan yang luas, mereka lebih suka aplikasi, dan sikap. Tujuan pembelajaran IPA di SD yaitu
dilibatkan secara langsung dalam suatu kegiatan secara mengembangkan sikap ilmiah serta memberikan siswa
aktif sehingga menjadi lebih kritis. cara belajar yang aktif dan kreatif. Pembelajaran IPA di
Salah satu dari e learning adalah media berbasis SD seharusnya memberikan permasalahan yang akan
android. Menurut Satyaputra dan Aritonang (2014: 2) diselesaikan oleh siswa sebagai bekal dimasa depan.
Media pembelajaran berbasis android adalah media yang Pada pembelajaran IPA yang sekarang menurut
dibuat menggunakan sistem operasi android yang Haryono (2013: 2), fakta di lapangan mengenai
dirancang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran saat ini pembelajaran ipa di lapangan, siswa terbiasa menghafal
dengan perkembangan teknologi yang ada. Media dan hanya belajar dengan buku sehingga terdapat
berbasis android memiliki beberapa kelebihan sehingga perbedaan antara pembelajaran di kelas dengan
cocok dijadikan sebagai media pembelajaran. Yosef lingkungan kehidupan sehari-hari. Beberapa faktor yang
Murya (2014: 1) mengungkapkan salah satu kelebihan menajdi permasalahan dalam pembelajaran materi ipa
media berbasis android adalah sistem pembelajaran lebih adalah siswa kurang aktif dalam belajar dikarenakan
inovatif dan media bisa diubah sesuai keinginan kurangnya metode dan media yang menarik dan
pengguna serta mampu melatih peserta didik agar lebih bervariasi sehingga siswa kurang memiliki gambaran
mandiri dalam belajar. nyata tentang bentuk benda prosesnya maupun
Media berbasis android yang bisa digunakan oleh bagaimana terjadinya hal tersebut. Media gambar di buku
pendidik adalah articulate storyline yang punya fitur maupun penggunaan power point saja yang hanya
seperti flash dan interface simple seperti powerpoint hal mencangkup tuisan dan gambar tanpa melibatkan murid
ini lah yang membuat articulate storyline layaknya dalam penggunaan media akan menyebabkan Siswa
gabungan dari kedua software tersebut dan bisa hanya terpaku dengan pada penjelasan guru dan buku.
digunakan sebagai media interaktif dengan banyak Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Permana, E.
template untuk membuat soal latihan. Menurut penelitian P., & Nourmavita, D. (2017) dalam pengembangan media
Setyaningsih, S (2020) articulate storyline bisa multimedia interaktif mendapatkan respon positif. Oleh
digunakan dalam presentasi dan mampu menciptakan hal ini diperlukannya media yang mudah dalam
media pembelajaran interaktif yang mampu pengoperasiannya dan yang mampu menarik minat siswa
mempengaruhi hasil belajar. Salah satu mata pelajaran dalam belajar.
yang dapat dipelajari dengan menggunakan media Peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas
elektronik adalah IPA yang memiliki tujuan agar siswa IV SDN 1 Ngrami dan SDN Putren 3, Kabupaten
kelak bisa turun kemasyarakat dengan proses proses Nganjuk, Jawa Timur dari hasil wawancara diperoleh
ilmiah. Dalam pembelajaran IPA yang paling utama penjelasan bahwa siswa merasa kurang tertarik terhadap
adalah guru melibatkan siswa dalam pembelajaran. pembelajaran IPA karena menurut siswa materi IPA
Pembelajaran IPA di SD menurut Samatowa (2010:2) merupakan materi yang sulit karena harus menghafal
seharusnya memberikan kesempatan pada siswa agar materi yang padat serta pembelajaran guru mengunakan
mengembangkan rasa ingin tahu secara nyata sehingga ceramah. Untuk media yang digunakan kurang
pembelajaran IPA mampu meningkatkan kemaampuan mendukung yakni media buku pelajaran dan ppt sehingga
mencari jawaban berdasarkan bukti dari suatu masalah siswa kurang memperhatikan penjelasan guru saat guru
serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Pembelajaran menjelaskan. Apalagi pembelajaran menjadi online

1543
JPGSD. Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 1542-1553

sehingga siswa hanya bisa menerima penjelasan guru Berdasarkan pemaparan di atas, maka dilakukan
tentang materi secara singkat dari ppt melalui zoom penelitian pengembangan yang bertujuan untuk
maupun dari video yang diberikan menyebabkan siswa mengetahui kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan
kurang memahami materi yang diberikan. Dalam belajar penggunaan media berbasis android “Tursita” Adapun
online guru juga memberikan soal latihan untuk evaluasi judul penelitian ini yaitu “Pengembangan Media
di rumah akan tetapi siswa kurang paham terhadap materi Berbasis Android Tursita Pada Materi Struktur Dan
yang diberikan yang menyebabkan siswa langsung Fungsi Bagian Tumbuhan Kelas IV Sekolah Dasar “
menggunakan internet atau menyuruh orang tuanya
dalam mencari jawaban hal inilah yang menjadikan METODE
siswa kurang maksimal dalam belajar. Guru di SDN 1 Peneliti melakukan penelitian pengembangan
Ngrami dan SDN Putren 3 dalam belajar online memberi (Research and Development). Prosedur penelitian yang
siswa video pembelajaran agar siswa lebih paham tetapi digunakan adalah model ADDIE dengan lima tahapan
terkadang siswa hanya melihat saja tanpa belajar dari yaitu tahap analisis, tahap perancangan, tahap
video tersebut serta siswa kurang minat jika diminta pengembangan, tahap implementasi dan tahap evaluasi.
untuk membaca buku yang berhubungan dengan materi Penelitian pengembangan ini akan menghasilkan media
yang diberikan. Hal inilah yang mendasari peneliti berbasis android “Tursita” sebagai media pembelajaran
berusaha mengembangkan media yang dapat digunakan bagi siswa kelas IV SD untuk mempelajari materi
secara efektif dan efisien dalam pembelajaran struktur dan fungsi bagian tumbuhan.
Berdasarkan pemaparan diatas peneliti mencoba
mengembangkan media interaktif yang unik, menarik,
efektif yang sesuai dengan pengajaran IPA yang
menyenangkan dan interaktif yaitu media berbasis
android “Tursita” karena media berbasis android praktis
untuk digunakan dimanapun dan kapanpun. Terdapat tiga
penelitian sebagai landasan untuk mengembangkan
media berbasis android sebagai media. Pertama Langkah pengembangan media dengan berpedoman pada
penelitian yang dilakukan oleh Nur Qurrota A’yun pada model ADDIE terdiri atas :
tahun 2018 dengan judul “Pengembangan Media Tahap analisis adalah tahap dari model ADDIE yang
Interaktif Si Pontar Berbasis Aplikasi Android materi pertama yaitu analisis atau need assesment (pengukuran
KPK dan FPB Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD kebutuhan). Tahap analisis terdiri dari analisis kurikulum
“ menyatakan media berbasis android si pontar sangat yang dilakukan untuk mengetahui kurikulum yang
layak untuk digunakan. Kedua penelitian yang dilakukan digunakan kelas IV SDN Ngrami 1 Nganjuk dalam
oleh Joko Kuswanto dan Ferri Radiansyah pada tahun pembelajaran. Dari hasil analisis yang diperoleh siswa
2018 dengan judul “ Media Pembelajaran Berbasis kelas IV SDN Ngrami 1 Nganjuk menggunakan
Android Pada Mata Pelajaran Sistem Operasi Jaringan kurikulum 2013. Analisis karakteristik siswa diperlukan
Kelas IX “ menyatakan media berbasis android layak dalam perencanaan dan pengembangan media untuk
untuk digunakan pada materi sistem operasi jaringan. mengetahui kemampuan dasar dan kebutuhan siswa,
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim analisis yang dilakukan meliputi aspek pengetahuan,
Nurwahyuningsih dan Ishartiwi pada tahun 2017 dengan sikap, keterampilan dalam pembelajaran. Pada aspek
judul “Pengembangan Media Pembelajaran Mobile pengetahuan peserta didik kelas 4 sebagian sudah
Learning Berbasis Android Mata Pelajaran IPA Untuk memahami lebih dari satu informasi materi saat
Siswa SMP” menyatakan produk mobile learning layak pembelajaran berlangsung dan beberapa siswa memiliki
dan efektif sebagai media pembelajaran untuk kesulitan dalam hal memahami materi. pada aspek sikap
meningkatkan hasil belajar. siswa kelas 4 sangat antusias pada hal yang baru dalam
Terdapat beberapa perbedaan mengenai pembelajaran. Pada keterampilan, siswa kelas 4 beberapa
pengembangan media berbasis android “Tursita” dengan siswa kurang mampu memecahkan masalah dengan
pengembangan media berbasis android peneliti lain. konsep yang telah dipelajarinya. Analisis materi
Pertama, media berbasis android “Tursita” dikembangkan dilakukan dalam penelitian pengembangan media
untuk materi IPA kelas IV SD. Kedua, materi yang berbasis android untuk memilih materi yang akan
dibahas di media android “Tursita” adalah struktur dan dikembangkan.
fungsi bagian tumbuhan. Ketiga, media dikembangkan Tahap perancangan terdiri dari yang pertama
menggunakan aplikasi articulate storyline merancang media berbasis android “ Tursita” dari segi
desain, perintah aplikasi, materi produk yang sedang

1544
Pengembangan Media Berbasis Android “Tursita”

dikembangkan. Kedua merancang lembar validasi media kualitatif diperoleh dari melalui kritik maupun saran dari
dan materi yang berisi dari penilaian- penilaian yang ahli media maupun dari angket guru dan siswa mengenai
digunakan untuk mengatahui kevalidan media yang media berbais android “Tursita” sebagai media
dikembangkan. Ketiga meranacang lembar angket yang pembelajaran.
memuat penilaian kriteria media yang dikembangkan Adapun teknik menganalisis kevalidan materi dan
yang berfungsi untuk mengetahui kepraktisan media. media yang telah dinilai kevalidannya oleh validator
yang dikembangkan. Lembar angket berisikan pertanyaan yaitu dengan menghitung jumlah perolehan skor dari
pertanyaan yang akan diberikan pada guru dan siswa skala Likert pada lembar validasi dengan rumus analisis
setelah mencoba media Tursita. Terdapat pilihan jawaban data validasi sebagai berikut:
ya atau tidak dalam angket. Lembar angket digunakan
untuk sebagai pedoman dalam meningkatkan kualitas
media Tursita. Keempat merancang lembar tes yang
P = x 100 %
berguna untuk mengetahui kemampuan awal peserta
didik sebelum menggunakan media dan pengetahuan Keterangan:
peserta didik setelah menggunakan media serta untuk P : Persentase nilai validasi
mengetahui keefektifan media. f : Jumlah skor yang diperoleh
Tahap pengembangan terdiri dari mengembangkan N : Skor maksimal
media tursita yang berdasarkan rancangan sebelumnya 100 % : Konstanta
yang dibuat sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan (Sudijono, 2007: 43)
langkah: mendesain homepage aplikasi, mendesain Media berbasis android “Tursita” dapat dinyatakan
background dengan photoshop, memasukkan isi materi, valid sebagai media pembelajaran apabila mendapat
memasukkan gambar, memasukkan soal-soal, persentase ≥ 61% (Akbar, 2013: 41).
memasukkan perintah aplikasi, mengexport produk, dan Adapun teknik menganalisis kepraktisan media
mengconvert html5 dengan web2apk. Melakukan uji berbasis android ”Tursita “ berdasarkan respon siswa
validasi dari segi media dan materi yang diberikan pada dan guru dengan menghitung perolehan skor dari skala
ahli media dan materi untuk mengetahui kevalidan media Guttman pada lembar angket. Rumus analisis data angket
dan juga dapat dijadikan pedoman dalam memperbaiki sebagai berikut:
produk media berbasis android“Tursita”.
Tahap implementasi merupakan tahap uji coba produk P = x 100 %
pada penelitian ini yang dilakukan pada siswa kelas IV.
Uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Keterangan:
coba terbatas dengan jumlah siswa 10 orang SDN 1 P : Persentase nilai validasi
Ngrami yang dipilih oleh guru. Setelah dilakukan f : Jumlah skor yang diperoleh
penerapan produk, dilakukan penyebaran angket kepada N : Skor maksimal
siswa maupun guru untuk menilai penggunaan produk. 100 % : Konstanta
Tahap uji coba dilakukan untuk mengetahui keefektifan (Sudijono, 2007: 43)
dari media Tursita dan memperoleh nilai kepraktisan dari Media berbasis android “Tursita”dapat dinyatakan praktis
angket guru dan siswa sebagai media pembelajaran apabila mendapat persentase
Tahap evaluasi dilakukan dengan melakukan revisi ≥ 61% (Riduwan, 2012: 41).
produk dari segi kevalidan dan kepraktisan berdasarkan Analisis data hasil tes untuk mengetahui keefektifan
masukan dan saran yang diperoleh ahli media dan ahli penggunaan media berbasis android “Tursita”. Data tes
materi. Selain itu berdasarkan saran dari angket guru dan diperoleh dari pretest dan posttest. Data tes dianalisis
siswa dapat digunakan sebagai pedoman dalam perbaikan menggunakan kriteria ketuntasan belajar dengan
media Tursita yang dikembangkan. . menggunakan nilai ketuntasan 75 dengan rumus
Subjek uji coba pada pengembangan media Tursita ini presentase sebagai berikut:
menggunakan uji coba terbatas dengan 10 siswa SDN 1
Ngrami Nganjuk. Uji coba terbatas dilakukan karena P= x 100%
COVID 19 sehingga tidak memungkinkan untuk siswa
berkumpul secara penuh. (Sudijono, 2007)
Jenis data yang digunakan terdiri dari data kuantitatif Media berbasis android “Tursita“ dapat dinyatakan
dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil efektif sebagai media pembelajaran apabila mendapat
validasi media dan skor angket guru dan siswa. Data persentase ≥ 61% (Arikunto, 2009: 35).

1545
JPGSD. Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 1542-1553

Untuk mengetahui peningkatan nilai antara pretest No Desain Gambar Keterangan


dan posttest dapat dilakukan dengan menganalisis dengan
4 Contoh
rumus N-Gain sebagai berikut
gambar di
scene akar
<g>=
(Riduwan, 2012)
Apabila 0,30 < g < 1,00 nilai pretest dan postest
dinyatakan meningkat (Sundayana, 2015). 5 Scene batang

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Pengembangan Media

Media “Tursita” media “Tursita” yang dikembangkan


sudah disesuaikan dengan karakteristik anak dari segi 6 Scene daun
pemilihan kata, warna dan gambar agar tertarik dalam
memahami materi dalam media. Media yang
dikembangkan telah direvisi berdasarkan penilaian dan
saran yang diberikan dari validator, guru, siswa. Media
“Tursita” memiliki ukuran rasio 16 : 9 yang merupakan
ukuran standar smartphone dengan total 67 slide. Pada 7 Contoh
home terdapat kompetensi dasar, materi, soal latihan, gambar di
petunjuk media dan profil peneliti. Pada scene materi scene daun
terdapat button yang mengarah ke isi materi dari akar,
batang, daun, bunga, buah. Terdapat scene soal latihan
yang berisi 10 soal pilihan ganda yang bisa dilihat 8 Scene bunga
nilainya setelah pengerjaan. Media “Tursita”
dikembangkan menggunakan software articulate
storyline
Tabel 1. Hasil Pengembangan Media
No Desain Gambar Keterangan 9 Scene buah

1 Menu utama

10 Tampilan
menu soal
2 Materi ajar

11 Hasil
pengerjaan
soal
3 Scene akar

12 Peta konsep

1546
Pengembangan Media Berbasis Android “Tursita”

No Desain Gambar Keterangan No Aspek Penilaian Skor


13 Profil
peneliti
Aspek Bahasa
10 Bahasa yang digunakan mudah
5
dipahami peserta didik.
14 Kompetensi
Dasar 11 Kalimat bersifat informative 5
Kemudahan Media
12 Kemudahan dalam penggunaan media
5
15 Petunjuk “Tursita”
media 13 Petunjuk penggunaan disampaikan
5
secara jelas.
14 Kemudahan belajar menggunakan
5
Hasil Validasi Media media bagi peserta didik.
Media berbasis android “Tursita” yang telah
Jumlah nilai 61
dikembangkan dilakukan uji validasi oleh validator
sebelum diuji cobakan. Hal tersebut bertujuan untuk Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui hasil
mengetahui kelayakan media berbasis android Tursita. uji kevalidan media dengan rumus sebagai berikut:
Tahapan validasi meliputi validasi media dan validasi
f
materi. Validasi media berbasis android “Tursita” P= x 100 %
dilakukan pada tanggal 25 Februari 2021 oleh Ulhaq
N
Zuhdi S.Pd., M.pd selaku dosen Jurusan Pendidikan Guru P = 61/70 x 100 %
Sekolah Dasar. Terdapat 14 butir penilaian validasi
P = 87,1%
media yang dapat diperjelas pada tabel berikut:
Dari hasil perhitungan validasi media didapatkan nilai
Tabel 2. Hasil Uji Kevalidan Media 87,1 yang berarti dapat disimpulkan bahwa media
“Tursita” sangat valid. Validasi materi berbasis android
No Aspek Penilaian Skor
Tursita dilakukan pada tanggal 22 Februari 2021 oleh
Aspek Tampilan Visual Julianto, S.Pd., M.Pd selaku dosen Jurusan Pendidikan
1 Font yang digunakan menarik Guru Sekolah Dasar
3
Tabel 3. Hasil Uji Kevalidan Materi
2 Kombinasi pilihan warna menarik dan
4 No Aspek Penilaian Skor
padu
Aspek materi
3 Tata letak pola desain yang digunakan
4 1 Materi relevan dengan kompetensi
menarik. 5
dasar.
4 Gambar contoh yang digunakan
3 2 Cakupan dan kedalaman materi tepat. 4
menarik dan sesuai dengan materi.
5 Kejelasan gambar yang digunakan 5 3 Isi gambar dan teks mendukung
4
penyampaian materi
6 Animasi yang digunakan menarik
4 4 Keruntutan penyajian materi 5
sesuai dengan materi
7 Keseimbangan proporsi gambar yang 5 Kualitas soal latihan sesuai tuntutan
4 4
digunakan sesuai kompetensi

8 Kemenarikan backsound yang 6 Menyajikan fakta menarik yang


5 4
digunakan pada media relevan

9 Media didesain secara menarik. 4 Aspek kebahasaan

1547
JPGSD. Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 1542-1553

No Aspek Penilaian Skor untuk beberapa font perlu diperhatikan dan untuk
masukan dari validator materi kalimat yang digunakan
harus komunikatif dan disertai kegiatan yang mengajak
siswa dalam pengamatan. Revisi mengacu dari masukan
7 Menggunakan bahasa yang sederhana. 5
validator digunakan agar meningkatkan kualitas media
8 Penggunaan tata bahasa dan tanda baca berbasis android Tursita
5
yang benar
9 Kalimat bersifat informatif, lugas, dan
4
mudah dipahami
Hasil Kepraktisan Media
10 Penjelasan materi menggunakan
Lembar angket diberikan kepada guru dan siswa
kalimat yang ringkas dan tidak bertele- 4 setelah pemakaian produk untuk menilai produk medi
tele. Tursita data hasil angket berfungsi untuk mengetahui
kepraktisan media Tursita yang dikembangkan. Dari
11 Penggunaan istilah IPA yang sesuai 4
pengisian angket dapat dilihat sebagai berikut:
Aspek penyajian Tabel 5. Hasil Angket Siswa
12 Ketepatan gambar dengan materi 5 No
Nama Siswa Nilai
.
13 Kesesuaian fitur dengan materi 5
1. CAF 13
14 Penyajian materi menarik minat
4 2. DAC 13
pembaca
3. EBNS 13
Jumlah nilai 62
4. FAM 12
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui
5. MAAG 13
persentase hasil uji kevalidan materi sebagai berikut:
6. MFQR 12
f
P= x 100 % 7. RWPAS 10
N
8. TAP 10
P = 62/70 x 100 %
9. JA 10
P = 88,6%
Dari hasil perhitungan validasi materi didapatkan nilai 10. MK 10
88,6 yang berarti dapat disimpulkan bahwa materi yang JUMLAH 116
terdapat pada media “Tursita” sangat valid. Persentase
hasil uji validasi media dan materi yang diperoleh dari Berdasarkan hasil tabel pengisian angket siswa diatas
validator dapat dikategorikan dalam tabel sebagai maka diperoleh persentase dengan rumus berikut :
berikut: f
P= x 100 %
Tabel 4. Hasil Uji Kevalidan Media dan Materi N
Nilai P = 116/130 x 100 %
Kevalidan Kriteria
Persentase P = 89,23%
Sangat valid dan Dari perhitungan angket siswa didapatkan nilai 87,1
Media 87,1 memerlukan sedikit yang berarti dapat disimpulkan bahwa media Tursita
revisi. sangat praktis.
Sangat valid dan Tabel 6. Hasil Angket Guru
Materi 88,6% memerlukan sedikit Butir Aspek
revisi. Kriteria Nilai
Penilaian
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
1 13
Media “Tursita” layak untuk digunakan dan 8, 9, 10, 11, 12
diujicobakan ke siswa. Masukan dari validator media
0 0 0

1548
Pengembangan Media Berbasis Android “Tursita”

P =
∑ siswa yang mendapatkan nilai ≥75 x
JUMLAH 13 ∑ siswa seluruhnya
100%
Berdasarkan hasil tabel pengisian angket guru diatas
P = 1/10 x 100%
maka diperoleh persentase dengan rumus berikut :
P = 10%
f
P= x 100 %
N Dan berikut persentase ketuntasan belajar setelah
mengerjakan posttest
P = 13/13 x 100 %
P = 100% P =
∑ siswa yang mendapatkan nilai ≥75 x
Berdasarkan perhitungan angket guru didapatkan nilai
∑ siswa seluruhnya
100%
100 yang berarti dapat disimpulkan bahwa media Tursita
P = 7/10x 100%
sangat praktis.
P = 70%
Untuk mengetahui efektivitas bisa dilihat dari
Tabel 7. Hasil Persentase Kepraktisan
peningkatan nilai pretest dan postest maka dapat dihitung
Nilai
Kepraktisan Kriteria menggunakan analisis N-Gain dengan rumus sebagai
Persentase
berikut:
Uji coba produk
89,23% Sangat praktis
oleh siswa
Tabel 9. Hasil Analisis N-Gain
Uji coba produk
100% Sangat praktis N Nama Nilai Nilai
oleh guru N-Gain
o. Siswa Pre Test Post Test

Hasil Keefektifan Media 1. CAF 55 85 0,66


Untuk mengetahui keefektifan penggunaan media
2. DAC 75 95 0,8
berbasis android “Tursita” sebagai media pembelajaran,
maka perlu adanya uji keefektifan media dengan 3. EBNS 40 80 0,66
memberikan pre test dan post test yang diberikan pada
4. FAM 35 85 0,76
siswa kelas 4 SDN 1 Ngrami. Hasil penilaian tes dapat
diperjelas pada tabel berikut: 5. MAAG 40 85 0,81
Tabel 8. Hasil Tes Siswa 6. MFQR 40 75 0,58
No Nilai Pre Nilai Post 7. RWPAS 15 50 0,41
Nama Siswa
. Test Test
8. TAP 40 75 0,58
1. CAF 55 85
9. JA 35 60 0,38
2. DAC 75 95
10
MK 30 65 0,5
3. EBNS 40 80 .
4. FAM 35 75 JUMLAH 405 755 6,14
5. MAAG 40 75 RATA-RATA 40,0 75,5 0.61
6. MFQR 40 75
7. RWPAS 15 50 Tabel 10. Hasil Uji Keefektifan Media

8. TAP 40 75 Nilai
Keefektifan Kriteria
Persentase
9. JA 35 60
Ketuntasan
10 MK 30 65 70% Baik
belajar
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui
Peningkatan
persentase ketuntasan belajar siswa setelah mengerjakan 0,61 Sedang
nilai
pre test sebagai berikut:

1549
JPGSD. Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 1542-1553

dipublish format yang telah dibuat diconvert


Pembahasan menggunakan web2apk.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kevalidan
pengembangan (research and development) Media yang sudah selesai dibuat sebelum
menggunakan model ADDIE yang memiliki lima tahapan diujicobakan kepada peserta didik maka harus di validasi
yaitu tahap analisis, tahap perancangan, tahap oleh ahli media dan ahli materi. Validasi media bertujuan
pengembangan, tahap implementasi dan tahap evaluasi. untuk mengetahui media yang dikembangkan sudah valid
Produk yang akan dikembangkan adalah media berbasis atau belum selain itu saran dan masukan yang didapat
android “Tursita” untuk materi struktur dan fungsi bagian dari ahli media dan materi juga dapat dijadikan pedoman
tumbuhan kelas 4 sekolah dasar. Materi yang digunakan dalam memperbaiki produk media berbasis
dalam pengembangan media terdapat pada Tema 3 android“Tursita”. Validasi media berbasis android
(Peduli Terhadap Makhluk Hidup), Subtema 2 Tursita dilakukan pada tanggal 25 Februari 2021 oleh
(Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku). Ulhaq Zuhdi S.Pd., M.pd selaku dosen Jurusan
Media berbasis android yang dikembangkan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Dari hasil validasi
diharapkan dapat menjadi media pembelajaran oleh guru media didapatkan nilai 87,1. (Akbar, 2013: 41)
dan siswa sehingga siswa tidak perlu menunggu guru menyatakan bahwa produk yang mendapatkan nilai 81-
dalam memberikan materi. Menurut pendapat Yusuf Hadi 100 maka produk yang dikembangkan sangat valid dan
Miarso ( Rusman 2013: 160), apa saja yang dapat dipakai memerlukan sedikit revisi. Masukan dari validator media
dalam penyebaran ilmu dan mampu memfokuskan untuk beberapa font perlu diperhatikan sehingga perlu
pikiran siswa dalam menciptakan proses belajar disebut sedikit revisi agar meningkatkan kualitas media berbasis
media pembelajaran. Berdasarkan observasi yang android Tursita.
dilakukan oleh peneliti ditemukan masalah bahwa media Media pembelajaran berbasis android menurut
yang digunakan kurang mendukung yakni hanya berupa Satyaputra dan Aritonang (2014: 2) adalah media yang
buku pelajaran dan ppt sehingga siswa kurang dibuat menggunakan sistem operasi android yang
memperhatikan penjelasan guru saat guru menjelaskan. dirancang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran saat ini
Apalagi pembelajaran menjadi online sehingga siswa dengan perkembangan teknologi yang ada. Media
hanya bisa menerima penjelasan guru tentang materi “Tursita dikembangkan atas dasar kebutuhan pembuatan
secara singkat dari ppt melalui zoom maupun dari video media yang layak untuk pembelajaran yang mudah
yang diberikan menyebabkan siswa kurang memahami dipakai dalam belajar dimana saja serta media yang
materi yang diberikan. Pemberian soal latihan untuk mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
evaluasi di rumah juga dilakukan oleh guru tetapi siswa Menurut (Jinglong, 2012) penggunaan media berbasis
kurang paham terhadap materi yang diberikan android sebagai media pembelajaran memiliki
menyebabkan siswa langsung menggunakan internet atau karakteristik yaitu dapat dilakukan dimanapun dan kapan
menyuruh orang tuanya dalam mencari jawaban hal pun, memiliki kemudahan dalam melakukan
inilah yang menjadikan siswa kurang maksimal dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil uji validasi media,
belajar. Berdasarkan masalah tersebut peneliti mencoba media “Tursita” mendapatkan kriteria sangat baik untuk
mengembangkan media interaktif yang unik, menarik, kemudahan belajar dan kemudahan penggunaan
efektif yaitu media berbasis android “Tursita”yang dapat menggunakan media “Tursita”. Hal ini menunjukkan
digunakan sebagai media pembelajaran untuk guru dan bahwa media yang dikembangkan mudah untuk
siswa. digunakan dalam belajar.
Media “Tursita” memiliki bagian yang terdiri dari Yosef Murya (2014: 1) mengungkapkan salah satu
bagian home yang terdapat kompetensi dasar, materi, soal kelebihan media berbasis android adalah sistem
latihan, petunjuk media dan profil peneliti. Pada scene pembelajaran lebih inovatif dan media bisa diubah sesuai
materi terdapat button yang mengarah ke isi materi dari keinginan pengguna serta mampu melatih peserta didik
akar, batang, daun, bunga, buah dan scene soal latihan agar lebih mandiri dalam belajar. Media berbasis android
terdapat 10 soal pilihan ganda yang bisa dilihat nilainya dapat meningkatkan minat anak dan membantu siswa
setelah pengerjaan. Untuk desain background media mempelajari pembelajaran yang disampaikan
tursita dibuat dengan photoshop dan media tursita sendiri menggunakan smartphone. Berdasarkan hasil uji validasi
dibuat menggunakan Articulate Storyline dengan cara media Tursita untuk kategori tata letak, kejelasan gambar,
mendesain homepage aplikasi, memasukkan isi materi, kemenarikan backsound, desain, bahasa dan petunjuk
memasukkan gambar, memasukkan soal-soal, mendapatkan kriteria penilaian yang sangat baik dan
memasukkan perintah aplikasi, dan dipublish. Setelah baik.

1550
Pengembangan Media Berbasis Android “Tursita”

Validasi materi berbasis android Tursita dilakukan 89,23%. (Riduwan, 2012: 41) menyatakan bahwa produk
pada tanggal 22 Februari 2021 oleh Julianto, S.Pd., M.Pd yang mendapat nilai persentase 81% - 100% dinyatakan
selaku dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. sangat praktis. Dapat disimpulkan bahwa media Tursita
Dari validasi materi didapatkan nilai 88,6. (Akbar, 2013: sangatlah praktis untuk digunakan sebagai media
41) menyatakan bahwa produk yang mendapatkan nilai pembelajaran. Dilihat dari data angket siswa terlihat
81-100 maka produk yang dikembangkan sangat valid senang menggunakan media “Tursita” karena dapat
dan memerlukan sedikit revisi. validator menyarankan belajar menggunakan smartphone dan tidak
melakukan sedikit revisi agar meningkatkan kualitas menggunakan buku cetak. Selain itu para siswa bisa
materi dalam media “Tursita”. membaca materi serta melihat gambar dari bagian
Materi yang terdapat dalam media "Tursita” sudah maupun tumbuhan yang ada di dalam media dan
sesuai dengan kompetensi dasar. Gambar yang ada pada beberapa siswa mencoba latihan soal yang terdapat pada
media "Tursita" juga sesuai dengan materi. Hal ini bisa media Tursita.
dilihat dari aspek kerelevanan materi dengan kompetensi Arsyad (2011: 25-27) mengemukakan salah satu
dasar yang mendapat skor dengan kriteria sangat baik. manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran
Serta penilaian dari aspek materi dengan dua indikator adalah proses belajar menjadi lebih hidup dan dapat
mendapat kriteria sangat baik dan 4 indikator mendapat memicu siswa untuk memahami materi pembelajaran
kriteria baik. dengan baik dan tanpa hambatan, dengan adanya media
Menurut Jean Piaget dalam (Nursalim, 2007:26) anak siswa tidak hanya memiliki stau sumber langsung saja
sd usia 7-11 tahun berada dalam tahap operasional yang berupa guru. Perpaduan antara fitur yang menarik
konkrit. Pada tahap ini anak sudah mulai berpikir logis dan gambar dalam media "Tursita" dapat mempermudah
akan tetapi masih belum dapat berpikir secara abstrak. siswa memahami materi pembelajaran. Berdasarkan
Berdasarkan teori Jean Piaget pengembangan media pendapat Arsyad media “tursita yang dikembangkan
“Tursita” disusun dengan sistematika yang mudah dibuat dengan memeperhatikan perpaduan fitur yang
dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga materi menarik minat siswa agar siswa dapat memahami materi
struktur dan fungsi bagian tumbuhan bisa dipahami anak dengan baik selain itu media yang dikembangkan juga
selain itu media “Tursita” memunculkan materi dengan memiliki kelebihan kecepatan penggunaan, beragamnya
objek tumbuhan yang bewarna dan bervariasi sehingga gambar, kreativitas desain yang dapat disesuaikan dengan
hal ini mampu merangsang tahap berpikir siswa yang kebutuhan sehingga mampu memiliki daya tarik bagi
masih dalam tahap berpikir konkret. pengguna
Berdasarkan hasil uji validasi media dan materi. Ali (2009:13) berpendapat bahwa kriteria media
Media berbasis android “Tursita” mendapatkan nilai pembelajaran yang dikembangkan harus
87,1% untuk validasi media dan 88,6% untuk validasi mempertimbangkan beberapa faktor salah satunya adalah
materi sehingga media berbasis android “Tursita” sangat faktor kepraktisan. Yang berarti media harus memliki
valid dan layak untuk dijadikan media pembelajaran. kemudahan bisa digunakan dimana saja dan kapan saja.
Media “Tursita” sudah dibuat dengan memperhatikan Berdasarkan hasil angket bisa dilihat bahwa siswa bisa
aspek kemudahan pemakaian dan kemudahan dalam menggunakan media “Tursita” dimanapun dan kapanpun.
belajar sehingga bisa menarik minat siswa. Berdasarkan data angket uji coba guru dan murid
Kepraktisan Media berbasis android “Tursita” mendapatkan nilai
Untuk mengetahui kepraktisan penggunaan media 100% untuk uji coba pemakaian guru dan 89,23% dari
berbasis android “Tursita maka dilakukan uji coba siswa sehingga media berbasis android sangat praktis
produk yang dilakukan pada tanggal 13 maret 2021 di untuk dijadikan media pembelajaran..
SDN 1 Ngrami Nganjuk. Uji coba hanya dilakukan Keefektifan
sampai uji coba terbatas dengan menggunakan 10 siswa. Untuk mengetahui keefektifan media maka dapat
Peneliti meminta siswa untuk membuka hp dan membuka dilihat dari hasil ketuntasan belajar dan analisis N-gain.
aplikasi yang sudah dibagikan serta menjelaskan Pemberian pretest dan posttest dilakukan pada tanggal 13
petunjuk yang terdapat pada media Tursita sehingga maret 2021 di SDN 1 Ngrami Nganjuk dengan
siswa paham cara menggunakannya. Setelah itu siswa menggunakan 10 orang siswa. Dari hasil mengerjakan
mencoba media Tursita dengan smartphone masing pretest mendapatkan persentase ketuntasan belajar 10%
masing. sedangkan sedangkan persentase nilai ketuntasan belajar
Dari hasil angket uji coba produk siswa dan guru siswa setelah mengerjakan post test adalah 70%. Menurut
SDN 1 Ngrami Nganjuk untuk uji coba pemakaian guru Arikunto (2009: 35) apabila ketuntasan belajar siswa
diperoleh nilai 100% dan dari siswa mendapatkan nilai setelah mengerjakan post test mendapat nilai persentase

1551
JPGSD. Volume 09 Nomor 02 Tahun 2021, 1542-1553

61-80% maka akan memiliki kriteria baik. Dapat kriteria Thorn media “Tursita mudah diubah ubah serta
disimpulkan bahwa ketuntasan belajar siswa termasuk sangat efektif dalam menarik perhatian siswa dan mampu
dalam kategori baik yang berarti media “Tursita” efektif meningkatakan hasil belajar siswa hal ini bisa dilihat
jika digunakan sebagai media pembelajaran. Hasil dari dairi peningkatan nilai pre test dan post test maka
analisis N-Gain peningkatan antara nilai pretest dan diketahui bahwa media berbasis android “Tursita” dapat
posttest yang menunjukkan bahwa terdapat tiga siswa dijadikan media yang efektif untuk kegiatan belajar.
yang mendapat kategori tinggi dan 7 siswa mendapat Berdasarkan hasil penilaian tes siswa diketahui dari
kategori sedang. Rata-rata skor peningkatan nilai tes yang hasil mengerjakan pretest mendapatkan persentase
didapat adalah adalah 0,61 yang termasuk dalam kategori ketuntasan belajar 10% sedangkan sedangkan persentase
sedang. Sundayana (2015) menyatakan peningkatan skor nilai ketuntasan belajar siswa setelah mengerjakan post
0,30 < g < 0,70 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini test adalah 70% yang termasuk dalam kategori baik
menunjukkan bahwa media “Tursita” efektif untuk dengan rata-rata peningkatan belajar siswa 0,61 yang
meningkatkan hasil belajar tergolong dalam kategori sedang. hal ini menunjukkan
Sukiman (2012:44) menjelaskan bahwa media bahwa media berbasis android " Tursita" efektif untuk
pembelajaran dapat meningkatkan proses belajar dan dijadikan sebagai media pembelajaran.
hasil belajar. Selain itu kegunaan dari penggunaan media Langkah terakhir adalah melakukan revisi media
dalam pembelajaran adalah media pembelajaran dapat Tursita berdasarkan masukan yang diperoleh dari ahli
menyampaikan informasi maupun materi dengan baik media dan materi serta masukan dari siswa dan guru pada
sehingga memperlancar proses belajar dan hasil belajar. lembar angket. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Berdasarkan pendapat ahli diatas media berbasis android media “Tursita” layak untuk digunakan sebagai media
“Tursita” memiliki karakteristik yang mampu pembelajaran. Media “Tursita” dapat memfokuskan
meningkatkan hasil belajar siswa. siswa dan membuat cara belajar yang baru dan disukai
Menurut Sanaky (2011: 5) salah satu manfaat media oleh anak, hal ini bisa dilihat dari antusias siswa yang
pembelajaran adalah mampu menarik perhatian siswa menggunakan media “Tursita”. Selain itu siswa juga bisa
sehingga membuat semangat belajar. Media yang belajar kapan pun dan dimanapun.
dikembangkan hendaknya mampu menarik perhatian Terdapat beberapa kendala saat penelitian dilakukan
siswa. Media "Tursita yang dikembangkan sudah diantaranya adalah sulitnya mengatur siswa agar tidak
memiliki karakteristik yang beragam dan memiliki ramai dan bergerombol karena COVID-19. Dan
gambar yang membantu dalam belajar sehingga siswa dikarenakan COVID-19 uji coba yang dilakukan hanya
menjadi semangat dalam belajar. sampai uji coba skala terbatas menggunakan 10 siswa.
(Hamalik 2014:30). Menjelaskan bahwa belajar
merupakan perubahan yang terjadi merupakan sebuah PENUTUP
peningkatan dari sebelumnya yang tidak bisa menjadi Simpulan
bisa. Perubahan tersebut berupa perubahan pengetahuan, Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui
keterampilan dan sikap yang menjadi lebih baik dari bahwa media Tursita valid, praktis dan efektif. Hasil
sebelum proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan kelayakan media terdiri dari kevalidan, kepraktisan,
karakteristik media “Tursita” yang bisa dilihat dari efektifan. Kevalidan media dapat diperoleh dari penilaian
peningkatan antara nilai pre test dan post test dan dapat ahli media dan ahli materi. Berdasarkan hasil uji validasi
disimpulkan bahwa media berbasis android “Tursita” media berbasis android “Tursita” dari penilaian ahli
dapat dijadikan media yang efektif untuk kegiatan media mendapat nilai 87,1% sedangkan dari penilaian
belajar. ahli materi mendapatkan nilai 88,6%. Dapat disimpulkan
(Hernawan, 2008) Thorn mengemukakan kriteria media Tursita sangat valid untuk digunakan sebagai
untuk menilai keefektifan media yang pertama yaitu media pembelajaran
kemudahan navigasi, kandungan kognisi, integrasi media, Hasil kepraktisan media diperoleh dari pengisian
estetika, dan fungsi secara keseluruhan. Hal ini berarti angket oleh guru dan siswa dari penilaian guru media
bahwa media yang dikembangkan mudah dipakai dan berbasis android “Tursita” mendapatkan nilai 100% dan
memiliki presentasi pengetahuan dalam media sehingga dari penilaian siswa mendapatkan nilai 89,23%. Dapat
dapat memenuhi kebutuhan pengguna serta memiliki disimpulkan bahwa media “Tursita” yang dikembangkan
bahasa yang mudah dipahami. Media yang sangat praktis. Hasil keefektifan media diperoleh dari
dikembangkan memiliki tampilan yang menarik minat pemberian soal pre test dan post test. Nilai ketuntasan
peserta didik untuk belajar dan ketika digunakan peserta belajar pada pre test sebesar 10% dan nilai ketuntasan
didik mereka akan merasa belajar sesuatu. Berdasarkan belajar siswa pada saat pos test sebesar 70% dengan rata-

1552
Pengembangan Media Berbasis Android “Tursita”

rata peningkatan belajar siswa mendapat nilai sebesar Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo
0,61 yang tergolong dalam kategori sedang. Persada.
Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah
Saran Dasar. Jakarta:Indeks.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka
Sanaky, AH, Hujair. (2011). Media Pembelajaran Buku
beberapa saran yang dapat diberikan yaitu antara lain (1) Pegangan Wajib Guru dan Dosen.Yogyakarta:
pada saat pembelajaran guru sebaiknya tidak hanya Kaukaba
menggunakan satu media saja sehingga pembelajaran
Satyaputra, A. (2014). Beginning Android Programming
bisa bervariasi salah satu media yang bisa digunakan with ADT Bundle. Elex Media Komputindo.
adalah media berbasis android “Tursita”. (2) media
berbasis android “Tursita” dapat menjadi referensi untuk Sudijono, A. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
media untuk mata pelajaran lain karena media berbasis
android bisa diubah sesuai keinginan pengguna. (3) Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran.
sekolah sebaiknya menyediakan berbagai fasilitas Yogyakarta : Pustaka Insan Madani
maupun sarana dan prasarana yang dapat dijadikan Sundayana, R. 2015. Statistika Penelitian Pendidikan.
sebagai media pembelajaran. (4) untuk peneliti lain Bandung : Alfabeta.
sebaiknya menggunakan siswa yang lebih banyak .
sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ali, M. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif Mata Kuliah Medan Elektromagnetik.
Jurnal Edukasi @Elektro Vol.5 No.1:11-18.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Asep Herry Hernawan, dkk. (2008). Modul 10.
Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran:
Perumusan Tujuan Pembelajaran. Jakarta ; Penerbit
Universitas Terbuka.
Dwi Aryanti, Partimah, & Aminullah, Y. (2018).
Indonesian Journal of Natural Science Education
(IJNSE). 1, 30–35.
Hamalik, Oemar. 2014.Proses Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Bumi Aksara
Haryono. (2013). Pembelajaran IPA yang Menarik dan
Mengasyikkan. Yogyakarta: Kepel Press
Jinglong, Dkk. 2012. Mobile Learning Research-based
Intellegent Mobile Phone and 3G Network. Jurnal
IEEE.
Murya, Yosep. (2014).Pemrograman Android Black Box,
Jakarta: Jasakom.
Nursalim, Mochammad. Dkk. 2007.Psikologi
Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press.
Riduwan. 2012. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: CV.
Alfabeta.
Rusman. 2013. Seri Manajemen Sekolah Bermutu
Model-Model Pembelajaran Mengembangkan

1553

Anda mungkin juga menyukai