Skripsi Otniel Terbaru 23
Skripsi Otniel Terbaru 23
Oleh:
NPM : 2074201096
FAKULTAS HUKUM
PEKANBARU
2023
1
Daftar isi
Bab 1 Pendahuluan
BAB 1
PENDAHULUAN
2
A. Latar Belakang Masalah
Tanah terlantar adalah tanah hak, tanah hak pengelolaan, dan tanah yang
diperoleh berdasarkan dasar penguasaan atas tanah, yang sengaja tidak diusahakan,
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2021 tentang penertiban kawasan dan tanah
terlantar.
ada usia anak, khususnya anak dibawah umur, pada hakekatnya menghabiskan
waktu didunia pendidikan dan bermain. Dan kalaupun harus bekerja, pekerjaan bagi
anak pun harus pekerjaan yang dapat mengembangkan bakat dan minat. seperti yang
untuk mengembangkan bakat dan minat pasal (2) dan (5) JUNCTO pasal 69 ayat (1)
Pada pasal 2 ayat (1) dijelaskan bahwa anak dapat melakukan pekerjaan untuk
mengembangkan bakat dan minatnya. Pasal 2 ayat (2) menjelaskan kriteria pekerjaan
yang dijelaskan pada ayat (1) antara lain ialah pekerjaan tersebut biasa dikerjakan
anak sejak usia dini, pekerjaan tersebut diminati anak, pekerjaan tersebut
Ketentuan bagi perusahaan yang ingin mempekerjakan anak juga diatur dalam
pasal 5 ayat (1) menjelaskan bahwa pengusaha yang mempekerjakan anak yang
3
berumur kurang dari 15 ( lima belas ) tahun untuk mengembangkan bakat dan minat,
seperti membuat perjanjian kerja secara tertulis dengan orang tua/wali yang mewakili
anak dan memuat kondisi dan syarat kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
mempekerjakan di luar waktu sekolah, memenuhi ketentuan waktu kerja paling lama
3 ( tiga ) jam sehari dan 12 ( dua belas ) jam seminggu, melibatkan orang tua/wali di
dan lingkungan kerja yang bebas dari peredaran dan penggunaan narkotika,
perjudian, minuman keras, prostitusi dan hal-hal sejenis yang memberikan pengaruh
buruk terhadap perkembangan fisik, mental dan sosial anak, menyediakan fasilitas
2003 pasal 1 angka 26 ialah setiap orang yang berumur dibawah 18 tahun yang
bekerja dalam suatu hubungan kerja dengan menerima upah atau imbalan dalam
dalam pasal 68 dapat dikecualikan bagi anak yang berumur antara 13 ( tiga belas )
tahun sampai dengan 15 ( lima belas ) tahun untuk melakukan pekerjaan ringan
sepanjang tidak menggangu perkembangan dan Kesehatan fisik, mental, dan sosial.
pada pekerjaan ringan sebagai-mana dimaksud dalam ayat (1) harus memenuhi
persyaratan antara lain, izin tertulis dari orang tua atau wali, perjanjian kerja antara
4
pengusaha dengan orang tua/wali, waktu kerja maksimum 3 (tiga) jam, dilakukan
pada siang hari dan tidak mengganggu waktu sekolah, keselamatan dan Kesehatan
kerja, adanya hubungan kerja yang jelas, dan menerima upah sesuai dengan
Hal ini juga diatur dalam Perda Siak No. 9 Tahun 2015 pasal 39 tentang anak
khusus bagi anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual sebagaimana
dimaksud dalam pasal 35 ayat (2) huruf d, merupakan kewaiban Pemerintah Daerah
Biarpun sudah banyak aturan yang mengatur tentang pakerja anak tersebut,
kerja yang tidak pas, jam kerja yang tidak sesuai dengan Undang-undang, jenis
waktu untuk belajar dan bermain malah harus mengemban pekerjaan yang berat.
Pekerjaan yang mereka kerjakan pun bisa dibilang bukan pekerjaan yang ringan,
contohnya saja sebagai buruh dalam memanen sawit, menyiram kebun sawit yang
cukup luas.
orang tua malah memaksa sang anak untuk bekerja karena faktor ekonomi, faktor
ekonomi yang menjadi salah satu faktor terbesar sang anak harus bekerja. Keadaan
ekonomi orang tua yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka, sehingga
5
anak harus ikut bekerja demi kelangsungan hidup mereka, bahkan ada anak yang
sampai putus sekolah demi bisa bekerja. Sangat miris tentunya karena sang anak
harus rela mempertaruhkan masa depannya demi pekerjaan yang seharusnya tidak
mereka kerjakan. Selain karena ekonomi orang tua yang rendah, faktor pendidikan
juga menjadi faktor penyebab munculnya pekerja anak. Rendahnya pendidikan orang
tua juga memengaruhi pola pikir anak yang menganggap menghasilkan uang lebih
Tentu kasus seperti ini tidak hanya terjadi di Perawang, hampir semua daerah di
Indonesia pasti ada kasus yang mempekerjakan anak tidak sesuai hukum yang
Menurut pendapat saya mengenai kasus ini seharusnya perlu peran semua
lapisan instansi yang terkait atau masyarakat demi menekan angka kasus ini
dikemudian hari, yang paling penting ialah peran serta orang tua/wali dalam
meminimalisir kasus ini. Tentu kasus ini tidak bisa dipandang sebelah mata.
Mencermati uraian di atas, maka diperlukan kajian hukum sebagai upaya untuk
hukumnya. Agar sejalan dengan isu hukumnya maka penelitian ini ditetapkan dengan
6
B. Rumusan masalah
2. Bagaimana hambatan
1. Tujuan Penelitian
Siak
7
2. Kegunaan Penelitian
Kuning.
penelitian ini.
B. KERANGKA TEORI
1. Teori Kebutuhan
8
untuk menjadi apapun yang mampu dicapai oleh setiap individu. Abraham
sebagai berikut:
c. Love needs atau kebutuhan rasa memiliki dan rasa cinta, merupakan
d. Esteem needs atau kebutuhan akan harga diri. Semua orang dalam
dirinya yang mantap, mempunyai dasar yang kuat yang biasanya bermutu
tinggi akan rasa hormat diri atau harga diri dan penghargaan dari orang lain.
9
> Hasrat akan nama baik atau gengsi atau harga diri, prestise, status,
martabat
2. Kebutuhan Perumahan
3. Kebutuhan Sandang
dan kewajaran.
10
4. Kebutuhan Pelayanan Kesehatan
Setiap orang perlu jasmani dan rohani yang sehat, karena orang
6. Kebutuhan Pekerjaan
jasmani dan rohani. Sebab dalam badan yang sehat terdapat jiwa
Tenaga kerja terdiri dari laki-laki dan perempuan, baik dewasa maupun
11
maupun proses konsumsi sangat beragam, baik dari segi cara-cara bekerja dan
seminggu.
Berdasarkan BPS, pekerja atau tenaga kerja adalah semua orang yang
macam, yaitu tenaga kerja penuh (full employed), adalah tenaga kerja yang
mempunyai jumlah jam kerja > 35 jam dalam seminggu dengan hasil kerja
tertentu sesuai dengan uraian tugas. Sementara tenaga kerja tidak penuh atau
kerja < 35 jam seminggu. Sedangkan Tenaga kerja yang belum bekerja atau
sementara tidak bekerja (unemployed), adalah tenaga kerja dengan jam kerja
0 > 1 jam per minggu. Secara praktis pengertian tenaga kerja atau bukan
mempunyai batasan umur tertentu bagi setiap tenaga kerja. Tujuan dari
penentuan batas umur ini adalah supaya definisi yang diberikan dapat
batas usia kerja, dimana batas usia kerja setiap negara berbeda-beda Menurut
12
Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 1, tenaga
kerja adalah setiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik didalam
maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Tenaga kerja dan bukan tenaga kerja hanya
Negara.
tahun atau lebih. Namun Indonesia tidak menganut batasan maksimum usia
kenyataan bahwa pada umur tersebut sudah banyak penduduk yang bekerja
tua yaitu pegawai negeri dan sebagian kecil pegawai perusahaan swasta.
kebutuhan mereka sehari-hari. Oleh sebab itu, mereka yang telah mencapai
usia pensiun biasanya tetap masih harus bekerja sehingga mereka masih
Pada dasarnya tenaga kerja dibagi dalam dua kelompok, yaitu angkatan
kerja yaitu tenaga kerja berusia 10 tahun yang selama baik yang bekerja
13
maupun yang sementara tidak bekerja karena suatu sebab. Di samping itu,
mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetap sedang mencari pekerjaan atau
mengharapkan pekerjaan, dan bukan angkatan kerja yaitu tenaga kerja yang
berusia 10 tahun ke atas yang, mengurus rumah tangga, dan sebagainya dan
bekerja atau mencari kerja. Ketiga golongan dalam kelompok bukan angkatan
tumbuh kembang dan membahayakan bagi kesehatan fisik dan mental anak.
Anak-anak boleh dipekerjakan dengan syarat mendapat izin dari orang tua
tumbuh kembang anak. Sebab anak-anak yang ada saat ini merupakan calon
14
bawa, generasi muda yang berkualitas akan mempengaruhi masa depan
bangsa Indonesia.
pekerjaan secara rutin untuk orang tuanya atau untuk orang lain, dengan
tidak. Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik pekerja anak adalah mereka
yang berusia 10-15 tahun dan yang bekerja paling sedikit 1 jam secara terus
rumah, memasak, mengasuh anak kecil, mengambil air atau kayu bakar dan
15
produktif. Apa yang dilakukan anak-anak untuk pekerjaan produktif adalah
yang bekerja membantu orang-orang tua, Kedua, anak yang bekerja dengan
status magang, dimana magang merupakan salah satu cara untuk dapat
dianggap sebagai suatu proses sosialisasi yang didasarkan pada suatu cara
pada hubungan kerja, antara buruh dan majikan, serta menerima upah dalam
bentuk uang.
Secara khusus dampak anak yang bekerja pada masing-masing sektor berbeda,
seperti dampak anak yang bekerja di sektor pertambangan sangat berbeda dengan
dampak anak yang bekerja di sector penjualan , produksi dan perdagangan narkoba.
Selain dampak khusus, pekerja anak juga mempunyai dampak secara umum yaitu:
16
e. Rentan terhadap perlakuan diskriminatif
anak pula)
4. Teori Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok dalam usaha
pula menurut Shai Lun A.Nasir, pendidikan adalah suatu usaha yang sistematis
dengan pragmatis dalam membimbing anak didik dengan cara sedemikian rupa.
Nasional No.2 Tahun 1989, menjelaskan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar
2. Tujuan Pendidikan
17
Tujuan pendidikan adalah terbentuknya kehidupan sebagai makhluk yang
sempurna, suatu kehidupan dimana ketiga hakikat manusia baik secara individu,
makhluk sosial dan makhluk religious dapat terwujud secara harmonis. Tujuan
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demogratis serta bertanggung
jawab
5. Teori Pendapatan
diterima oleh seseorang atau rumah tangga dari berusaha atau bekerja. Jenis
dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam satu periode seperti keadaan semula.
konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain pendapatan merupakan jumlah
18
harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama
satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi. Secara garis besar pendapatan
Secara umum, Tohar dalam Annisa Avianti menyatakan bahwa ada dua segi
pengertian dari pendapatan, yaitu dalam arti riil dan dalam arti jumlah luar.
Pendapatan dalam arti riil adalah nilai jumlah produksi barang dan jasa yang
bisa dalam bentuk upah dari bekerja atau uang hasil penjualan, dan lain
E. Metode Penelitian
1.Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian sosiologis tentang Perlindungan Bagi Anak
2. Lokasi Penelitian
19
Penelitian ini mengambil lokasi di wilayah Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak
yang mengalami kendala seperti yang sudah dijelaskan dalam proposal. Dimana
A. Populasi
Populasi adalah keseluruhan atau himpunan objek dengan ciri yang sama.
1. Pekerja anak
B. Sampel
Dari populasi yang teridentifikasi, dan bagi peneliti untuk menetapkan sampelnya,
sampel merupakan bagian dari populasi yang akan dijadikan objek penelitian, dari
sinilah data primer nantinya akan diperoleh, penetapan sampel ini untuk
1. Pekerja anak 5 orang dengan metode random yaitu menetapkan sejumlah sampel
yang mewakili jumlah populasi yang ada, yang kategori sampelnya itu di tetapkan
Tabel
20
Populasi dan Sampel
2. Mandor 1 1 100%
4. Sumber Data
Sebagai usaha untuk menjawab pertanyaan penelitian ini, maka data yang dibutuhkan
A. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dari serangkaian wawancara terhadap responden atau
narasumber dan pengamatan secara langsung dilokasi penelitian yang terkait dengan
penelitian ini.
B. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dengan menggunakan teknik dokumentasi yang didapat
dari berbagai pustaka tentang laporan penelitian, baik dengan media massa maupun
jurnal, situs dalam internet dan data lain yang berkorelasi dengan tema yang
diangkat.
C. Data Tertier
Yaitu data yang diperoleh dari kamus dan ensiklopedia dan sejenisnya yang
21
Untuk mendapat data primer juga data sekunder, maka dalam pengumpulan data
langsung terhadap objek penelitian yang kemudian dicatat secara sistematis dan logis
yang ada dan memiliki korelasi dengan masalah yang akan diteliti
6. Analisis Data
Setelah data primer dan data sekunder dikumpulkan melalui penelitian ini, maka dari
kualitatif, yaitu uraian terhadap hasil penelitian dan data terkumpul dengan
digunakan metode berfikir induktif yaitu cara berfikir yang menarik suatu
kesimpulan dari suatu pertanyaan yang bersifat khusus menjadi suatu pernyataan
F. Sistematika Penulisan
22
daftar pustaka. Sistematika ini muncul bilamana masih berbentuk
BAB I
BAB II
Pada bab ini menggambarkan lokasi penelitian yang berada di Kecamatan Tualang,
Kabupaten Siak
BAB III
sistematis, fokusnya tentang pekerja anak untuk mengembangkan bakat dan minat
BAB IV
Dalam membahas permasalahan, semua data yang diperoleh dari lapangan baik dari
BAB V
Penutup\
23