Anda di halaman 1dari 25

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROBLEMATIKA PENEGAKAN HUKUM TERHADAP ANAK USIA DINI


DI INDONESIA

BIDANG KEGIATAN :

PKM RISET SOSIAL HUMANIORA

Di usulkan oleh :
Muhammad Irfan Maulana; C100210256; (2021)
Briliant Ananda Putra; C100210280; (2021) Nur
Aisyah Pungky Rahmawati; C100200354; (2020)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


SURAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : “PROBLEMATIKA PENEGAKAN HUKUM


TERHADAP ANAK USIA DINI DI INDONESIA”
2. Bidang Kegiatan : PKM RSH
3. Bidang Ilmu : Hukum
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengakap : Muhammad Irfan Maulana
b. NIM : C100210256
c. Universitas : Universitas Muhammadiyah Surakarta
d. Prodi : Ilmu Hukum
e. Alamat Rumah dan No. HP : Perumahan Bumimas 1 Blok J No 23 RT 57 RW 13 Kel
Mojorejo, Kec Taman, Kota Madiun, Jawa Timur. 088217526096
f. Alamat Email : irfan.maul337@gmail.com
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap :
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan No. HP :
7. Biaya Kegiatan Total : Rp. 7.800.000
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan

Surakarta, Maret 2022

Menyetujui
Dosen Pembimbing Ketua Pelaksana Kegiatan

Irfan Maulana
C100210256

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ......................................................................................................


Lembar Pengesahan ..............................................................................................2
Daftar Isi ...............................................................................................................3
Bab 1 Pendahuluan ................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................4
1.2 1.2 Perumusan Masalah ...................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian ...........................................................................................6
1.5 Luaran .............................................................................................................6
1.6 Keutamaan Penelitian ......................................................................................7
1.7 Temuan Yang Ditargetkan ...............................................................................7
1.8 Kontribusi Penelitian .......................................................................................7
Bab 2 Tinjauan Pustaka .........................................................................................8
Bab 3 Metode Penelitian .......................................................................................12
Bab 4 Biaya dan Jadwal Kegiatan .........................................................................15
4.1 Anggaran Biaya ...............................................................................................15
4.2 Jadwal Pelaksanaan .........................................................................................16
Bab 5 Daftar Pustaka .............................................................................................17
Bab 6 Lampiran – Lampiran ..................................................................................19
Lampiran 1 Biodata ...............................................................................................19
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran ...........................................................................23
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas ..................................24
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .....................................................25

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penegakan hukum adalah suatu proses untuk mewujudkan keinginan keinginan dalam
hukum agar menjadi kenyataan dan ditaati oleh masyarakat. Masyarakat Indonesia semakin
hari makin mendambakan tegaknya hukum yang berwibawa, untuk memenuhi rasa keadilan
dan ketenteraman yang menyejukkan hati. Penegakan hukum dapat di rumuskan sebagai usaha
melaksanakan hukum sebagaimana mestinya, mengawasi pelaksanaannya agar tidak terjadi
pelanggaran, dan jika terjadi pelanggaran memulihkan hukum yang di langgar itu supaya di
tegakkan kembali. Perlindungan hukum terhadap anak dapat diartikan sebagai upaya
perlindungan hukum terhadap berbagai kebebasan dan hak asasi anak (fundamental rights and
freedoms of children) serta berbagai kepentingan yang Berhubungan dengan kesejahteraan
anak. (Waluyadi, 2009: 1) Menurut Soejono Soekanto, penegakan hukum adalah kegiatan
menyerasikan hubungan nilai-nilai yng terjabarkan dalam kaidah-kaidah mantap dan sikap
tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir. Untuk menciptakan, memelihara, dan
mempertahankan kedamaian pergaulan hidup. Penegakan hukum terhadap kejahatan di
Indonesia merujuk pada pendekatan norma hukum yang bersifat menghukum sehingga
memberikan efek jera.
Tanpa perasaan tentram maka hasil-hasil pembangunan negara yang menyangkut
berbagai permasalahan akan terasa ada hambatan untuk mencapai kemajuan yang maksimal
karena itu untuk menegakkan hukum dan menjaga ketenteramannya diperlukan organ yang
disebut Penegak Hukum. Penegak Hukum sangat diharapkan untuk menegakkan hukum
dengan setegak-tegaknya meski di luar ketentuan yang telah di atur di dalam pasal-pasal
hukum pidana. Maka dari itu untuk memberikan perlindungan hukum khususnya terhadap anak
dari berbagai bentuk kekerasan seksual dibutuhkan penegak hukum yang berani mendobrak
positivisme hukum dan cara berpikir yang dogmatis.
Sangat penting untuk diketahui, bentuk-bentuk kekerasan seksual terhadap anak
memiliki cakupan yang sangat luas, antara lain : perkosaan, sodomi, seks oral, sexual gesture
(serangan seksual secara visual termasuk eksibisionlisme), sexual remark (serangan seksual
secara verbal), pelecehan seksual, pelacuran anak dan sunat klentit pada anak perempuan.

4
Dengan demikian, penegak hukum, sebagai representasi dari negara, harus jeli benar
memahami bentuk-bentuk kekerasan seksual terhadap anak yang secara de facto ada di
kehidupan masyarakat. Kejelian para penegak hukum dalam memahami bentuk-bentuk
kekerasan seksual terhadap anak sangat dibutuhkan demi kepentingan memberikan
perlindungan anak dari kekerasan seksual secara menyeluruh dan maksimal.1 Sehubungan
dengan hal tersebut maka sudah seyogianya masyarakat Indonesia mendapatkan pelindungan
terhadap keselamatan dan keamanan yang secara nyata dalam aspek kehidupan.
Masalah kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang dewasa di Indonesia , khususnya
terhadap anak perlu mendapat perhatian lebih intensif dan serius lagi. Hal ini mengingat,
terdapat kecenderungan bahwa korban anak sering terabaikan oleh lembaga-lembaga kompeten
dalam sistem peradilan pidana, yang seharusnya memberikan perhatian dan perlindungan yang
cukup berdasarkan hukum. Hal tersebut tidak seharusnya terjadi, sebab bagaimanapun korban
tetap punya hak untuk diperlakukan adil, dan dilindungi hak-haknya.2 Kekerasan seksual yang
dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak dapat terjadi dimana saja, bisa di dalam rumah,
bisa terjadi diluar rumah, bisa di jalan dan bisa di sekolah. Dengan kata lain, kekerasan seksual,
hari ini, mengintai anak di mana pun anak berada. Anak dalam keadaan bahaya.
Berdasarkan fenomena tersebut, maka hal yang muncul di benak setiap orang tua
adalah bagaimana caranya melindungi anak dari ancaman kekerasan seksual, darimana asal
datangnya ancaman, apa tindakan yang seharusnya diambil apabila anak menjadi korban
kekerasan seksual. Sesuai dengan Pasal 20 Undang-Undang No.23 Tahun 2002 yaitu “Negara,
Pemerintah, Masyarakat, Keluarga, dan Orang Tua berkewajiban dan bertanggung jawab
terhadap perlindungan terhadap anak.” Perkataan ini tentunya ditujukan agar adanya kontrol
kolektif dalam keterlibatan setiap pihak dalam memberikan perlindungan terhadap anak hal ini
seharusnya bisa mencegah munculnya kekerasan seksual terhadap anak. Namun nyatanya
meski telah 12 tahun Undang-Undang diberlakukan masih saja marak kekerasan seksual
terhadap anak. Anak seharusnya mendapatkan perlindungan dan rasa aman dari orang-orang
dewasa disekitarnya bukan malah menjadi korban keganasan nafsu dari orang dewasa.

Dalam hal ini seharusnya memelihara kelangsungan hidup anak adalah tanggung jawab
utama dari orang tua, yang tidak boleh diabaikan, orang tua wajib memelihara dan mendidik
anak-anak yang belum dewasa sampai anak-anak yang bersangkutan dewasa atau dapat berdiri
sendiri. Orangtua merupakan yang pertamatama bertanggung jawab atas terwujudnya

5
kesejahteraan anak baik secara rohani, jasmani dan sosial. Karena pada hakikatnya anak tidak
dapat melindungi dirinya sendiri dari berbagai macam tindakan yang menimbulkan kerugian
mental, fisik, sosial dalam berbagai bidang kehidupan dan penghidupan. Anak harus dibantu
oleh orang lain dalam menjalani kehidupannya.
Anak sudah sepatutnya mendapat perlindungan dari orang-orang dewasa di sekitarnya
bukan malah menjadi korban dari tindak kejahatan orang dewasa. Salah satu perbuatan yang
dilarang oleh Hukum pidana adalah pencabulan. Kitab Undang-Undang Pidana (KUHP)
menggolongkan tindak pidana pencabulan ke dalam tindak pidana kesusilaan. KUHP belum
mendefenisikan dengan jelas maksud dari pencabulan itu sendiri dan terkesan mencampur
adukkan pengertiannya dengan perkosaan atau persetubuhan.
Pencabulan merupakan salah satu dari kejahatan seksual yang diakibatkan dari adanya
perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat kita. Pencabulan adalah jenis kejahatan yang
berdampak sangat buruk terutama pada korbannya, sebab percabulan akan melanggar hak asasi
manusia serta dapat merusak martabat kemanusiaan, khususnya terhadap jiwa, akal, dan
keturunan. Kasus-kasus tindak pidana pencabulan saat ini marak terdengar terjadi di Indonesia,
korban dalam kejahatan ini sering kali adalah anak-anak

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana profil peraturan hukum tentang tindak pidana anak usia dini?
2. Bagaimana penegakan hukum terhadap tindak pidana eksploitasi anak?
3. Apa kendala-kendala penegakan hukum terhadap tindak pidana anak usia dini?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana peraturan hukum tindak pidana pada anak usia dini
2. Untuk mengetahui penegakan hukum terhadap tindak pidana eksploitasi anak
3. Untuk mengetahui kendala kendala penegakan hukum terhadap anak usia dini

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan serta pengalaman
peneliti dalam menjelaskan bagaimana problematika penegakan hukum anak usia dini yang ada di
Indonesia.

1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari PKM – RSH ini yaitu agar terbit jurnal yang

6
terakreditasitingkat nasional dan dapat dipresentasikan di seminar nasional yang membahas
tentang penegakan hukum terhadap anak usia dini di Indonesia

1.6 Keutamaan Penelitian


Berdasarkan manfaat penelitian yang telah dijabarkan di atas, maka keutamaan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut untuk memberitahu bagaimana penegakan hukum terhadap
anak usia dini

1.7 Temuan yang ditargetkan


Temuan yang ditargetkan dari penelitian ini adalah sanksi – sanksi tindak pidana bagi
pelaku kejahatan terhadap anak usia dini
1.8 Kontribusi Penelitian
Memberikan data yang memperlihatkan sejauh mana perkembangan tindak pidana kasus
kejahatan terhadap anak usia dini, sebagai indikator sejauh mana keberhasilan sanksi – sanksi atau
cara mengantisipasi kasus kejahatan terhadap anak usia dini

7
BAB 2
TINJAUAN

2.1 Penelitian Yang Relevan


Ada beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan atau yang berhubungan yang
dilakukan oleh orang peneliti sebagai berikut :
1. Penelitian pertama oleh Herawati, Hazilina (2020), yang berjudul “FEASBYLITY
STUDY PERLINDUNGAN HUKUM UNTUK ANAK USIA DINI YANG
BERCOMPETITIVE ADVANTAGE”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya
temuan banyaknya kasus tindak kekerasan terhadap anak usia dini di masa pandemi
Covid-19 dan era new normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
fasilitas-fasilitas perlindungan hukum apa saja yang dibutuhkan anak usia dini di Kota
Pontianak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kualitatif.

2. Penelitian kedua dilakukan oleh Ratna Artha Windari (2011), yang berjudul
“PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PERLINDUNGAN ANAK DI INDONESIA”.
Penelitian ini mengkaji tentang perlindungan anak terhadap hukum. Penelitian ini
berbeda dengan penelitian yang dilakukan penulis, mengkaji tentang penegakan hukum
anak usia dini dalam perspektif hukum pidana.

8
2.2 Kajian Teori
1. Pengertian Penegakan Hukum

Tujuan hukum adalah untuk mewujudkan ketertiban dan keteraturan, kedamaian


serta keadilan. Hukum juga bertujuan untuk mengayomi manusia, yang tidak hanya
melindungi manusia dalam arti pasif, yakni hanya mencegah tindakan sewenang
wenang dan pelanggaran hak saja, juga meliputi pengertian melindungi secara aktif,
artinya meliputi upaya untuk menciptakan kondisi dan mendorong manusia untuk
selalu memanusiakan diri terus menerus. Secara umum, dapat dikatakan, bahwa
tugas/fungsi adalah mengatur hubungan-hubungan kemasyarakatan antara para warga
masyarakat, sehingga terselenggara ketertiban dan keadilan. Disamping mewujudkan
ketertiban dan keadilan, tugas hukum adalah untuk menciptakan, menegakkan,
memelihara dan mempertahankan keamanan dan ketertiban yang adil.
Penegakan hukum adalah kegiatan secara terus menerus dari hubungan nilai-nilai
yang terjabarkan di dalam kaidah-kaidah yang mantap dan mengejawantah dan sikap
tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan,
memelihara, mempertahankan kedamaian, pergaulan hidup. Hukum berfungsi sebagai
perlindungan kepentingan manusia.Agar kepentingan manusia terlindungi,
hukum harus dilaksanakan. Pelaksanaan hukum dapat berlangsung jadi secara
normal, damai, tetapi dapat juga terjadi karena pelanggaran hukum. Dalam hal ini
hukum yang telah dilanggar itu harus ditegakkan. Melalui penegakan hukum inilah
hukum itu menjadi kenyataan. Dalam menegakkan hukum ada tiga unsur yang harus
diperhatikan, yaitu : kepastian hukum (Rechtssichercheit), kemanfaatan
(Zweckmssigkeit), dan keadilan (Gerechtigkeit). Dalam penegakan hukum pidana ada 4 (empat)
aspek dari perlindungan masyarakat yang harus mendapat perhatian, yaitu:
a. Masyarakat memerlukan perlindungan terhadap bantuan anti sosial yang merugikan
dan membahayakan masyarakat. Bertolak dari aspek ini maka wajar apabila
penegakan hukum bertujuan untuk penanggulangan kejahatan
b. Masyarakat memerlukan perlindungan terhadap sifat bahayanya seseorang. Wajar
pula apabila penegakan hukum Pidana bertujuan memperbaiki si pelaku kejahatan
atau berusaha mengubah dan mempengaruhi tingkah lakunya agar kembali pada
hukum dan menjadi masyarakat yang baik dan berguna

9
c. Masyarakat memerlukan pula perlindungan terhadap penyalahgunaan sanksi atau
reaksi dari penegak hukum maupun warga masyarakat pada umumnya. Wajar pula
apabila penegakan hukum pidana harus mencegah terjadinya perlakuan atau tindakan
yang sewenang-wenang di luar hukum.

2. Tindak Pidana
Istilah Tindak Tidana merupakan terjemahan dari “strafbaar feit”, di dalam KUHP
tidak terdapat penjelasan mengenai apa yang sebenarnya dimaksud dengan strafbaar feit.
Biasanya tindak pidana disinonimkan dengan delik, yang berasal dari bahasa Latin yakni
kata delictum. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tercantum sebagai berikut : “Delik
adalah perbuatan yang dapat dikenakan hukuman karena merupakan pelanggaran
terhadap undang-undang tindak pidana”. Istilah perbuatan pidana diambil dari frasa
criminal act dalam bahasa inggris. Dalam bahasa Belanda selain digunakan istilah delict,
digunakan juga istilah strafbaar feit. Sementara itu, istilah yang digunakan dalam bahasa
inggris adalah crime atau offence.
Secara literlijk, kata “straf” artinya pidana, “baar” artinya dapat atau boleh dan feit
secara utuh, ternyata straf diterjemahkan juga dengan kata hukum. Padahal sudah lazim
hukum itu adalah terjemahan dari kata recht, seolah-olah arti straf sama dengan recht,
yang sebenarnya tidak demikian halnya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa tindak
pidana adalah dirumuskan dalam undang-undang, antara lain KUHP.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum

Proses Penegakan Hukum Pidana (Criminal Law Enforcement Process), saling


berkaitan dengan kriminologi, karena kriminologi dapat memberikan masukan
kepada hukum pidana, berdasarkan ilmu krimonologi itu dapat membantu kepada
penegakan hukum pidana yang sedang di proses di Pengadilan. Kriminologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari sebab akibat, perbaikan dan pencegahan
kejahatan sebagai gejala manusia dalam menghimpun sumbangan-sumbangan sebagai
ilmu pengetahuan.

10
Menurut Sutterland, Cressey: Criminology is the body of knowledge regarding crime
as a social phenomenom. Dalam hal ini, kriminologi merupakan batang tubuh ilmu
pengetahuan yang mengandung pengertian kejahatan sebagai suatu fenomena sosial.
Fenomena ini tergambar di dalam penegakan hukum yang dilakukan oleh aparatur
penegak hukum di mana dalam praktek masih rendahnya komitmen aparatur penegak

a. Hukum Pidana Materiil,yaitu


1.Perbuatan yang dilarang atau perbuatan yang dapat dipidana

2.Syarat untuk menjatuhkan pidana atau kapan atau dalam hal apa seseorang
yang telah melakukan perbuatan yang dilarang dapat dipidana
3. Ketentuan tentang pidana

b. Hukum Pidana Formil, merupakan hukum acara pidana atau suatu proses atau
prosedur untuk melakukan segala tindakan manakala hukum pidana materiil
akan, sedang dan atau sudah dilanggar.

11
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan analisa diskriptif.
Secara sederhana, penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran yang mendalam
dengancara menafsirkan fenomena.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum normatif terhadap norma hukum
positif berupa peraturan perundang - undangan.

3.2 Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian hukum normatif ini adalah data
sekunderyaitu data yang diperoleh dari bahan-bahan hukum. Data sekunder yang
digunakan antara lain :
a. Bahan Hukum Primer :
Berupa peraturan perundang-undangan yang tata urutannya sesuai dengan Tata Cara
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku:
1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
3) KUHP, UU No. 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak dan UU No. 23
Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
4) UU No 35 Tahun 2014 Pasal 76C dinyatakan bahwa setiap orang dilarang
menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta
melakukan kekerasan terhadap anak
5) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
6) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan PidanaAnak
7) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
8) Convention on the right of the Child 1989

12
9) Keputusan presiden RI Nomor 36 Tahun 1990 tentang
pengesahan
Convention On The Right of The Child (Konvensi Hak-Hak Anak)
10) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun
2016 Tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindunga Anak yang telah dirubah dan ditetapkan menjadi Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2016
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media
perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku,catatan,bukti yang telah
ada,atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara
umum. Data sekunder merupakan data utama dalam penelitian Pustaka.

3.3 Teknik Pengumpulan Data.


Disini kami akan memilih observasi sebagai teknik penelitian pustaka.

3.4 Teknik Analisis Data


1. Pengumpulan data, pada tahap ini, penelitian mengumpulkan seluruh data yang
telahdi observasi dan mengumpulkan seluruh bahan pustaka yang diperoleh.
2. Reduksi dan Kategorisasi data, pada tahap ini dilakukan proses penyederhaan
dan pengatagorian data.
3. Display data, merupakan proses menampilkan data hasil reduksi dan kategorisasi
berdasarkan kriteria tertentu.
4. Penarikan Kesimpulan, apabila hasil display data menunjukan bahwa data yang
diperoleh telah cukup dan sesuai dengan informasi yang dibutuhkan,dimulailah
penarikan kesimpulan menggunkan teori dan hasil data yang di peroleh
Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum normatif terhadap norma hukum
positif berupa peraturan perundang - undangan.

3.5 Penyimpulan Hasil Penelitian


Kejahatan atau tindak pidana merupakan persoalan yang dialami manusia
dari waktu ke waktu yang tidak pernah ada habisnya. Tindak pidana dapat terjadi
dan bagaimana

13
memberantasnya merupakan persoalan yang tiada hentinya diperdebatkan untuk
mendapatkan jalan keluarnya. Korban kejahatan tidak hanya terjadi kepada orang
dewasa tetapi dapat juga terjadi kepada anak dibawah umur

14
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

Anggaran Biaya
Tabel 4.1.1 Rancangan Anggaran Biaya
Besaran
No. Jenis Pengeluaran Sumber Dana
Dana (Rp)
Belmawa 500.000
Perguruan Tinggi 500.000
1. Perlengkapan yang diperlukan
Instansi lain (jika -
ada)
Belmawa 1.000.000
Bahan habis pakai Perguruan Tinggi 500.000
2
Instansi Lain (jika -
ada)
Belmawa 1.000.000
Perjalanan Perguruan Tinggi 500.000
3
Instansi Lain (jika -
ada)
Belmawa 1.500.000
Lain – Lain Perguruan Tinggi 500.000
4
Instansi Lain (jika -
ada)
JUMLAH 4.000.000

Belmawa 4.000.000
Perguruan Tinggi 2.000.000
Rekap Sumber Dana Instansi Lain (jika -
ada)
JUMLAH 6.000.000

15
Jadwal Kegiatan
Tabel 4.1.2 Jadwal Kegiatan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Penanggung
No. Jenis
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Jawab
1. Kegiatan 1
TAHAP PERSIAPAN
Muhammad
PENYUSUNAN LAPORAN
Irfan
MENYUSUN INSTRUMEN Maulana
2. Kegiatan 2
TAHAP PELAKSANAAN
PENGUMPULAN DATA Brilliant
ANALISIS DATA Ananda
PERUMUSAN HASIL PENELITIAN Putra

3. Kegiatan 3
TAHAP PENYELESAIAN
PENYELESAIAN KERANGKA
LAPORAN Nur Aisyah
Pungky
PENULISAN LAPORAN

16
DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Didik Endro Purwoleksono. 2016. Hukum Pidana. Surabaya: Airlangga University Press
(AUP)
Artikel dan Jurnal :
Hartati, S. (2005). Perkembangan Belajar pada Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti.
International Law Making. (2006). Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia. Jurnal Hukum
Internasional, 4(1).

Nashriana. (2005). Perlindungan Hukum bagi Anak di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nihayah, E. S., & Legowo, M. (2016). Ekploitasi Anak Jalanan (Studi Kasus pada Anak Jalanan di
Surabaya). Paradigma, 4(1). Prints, D. (1997). Hukum Anak Indonesia. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Said, M. F. (2018). Perlindungan Hukum terhadap Anak dalam Perspektif Hak Asasi Manusia.

JCH (Jurnal Cendekia Hukum), 4(1), 141. Sudrajat, T. (2011). Perlindungan Hukum terhadap Hak
Anak sebagai Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Sistem Hukum Keluarga di Indonesia. Kanun:
Jurnal Ilmu Hukum, 13(54), 111–132.

Sukamti, E. R., & dkk. (2010). Bermain dan Kreativitas sebagai Fondasi bagi Tumbuh Kembang
Anak Usia Dini. Yogyakarta: FIK UNY. Usman, H., & Nacorowi, N. D. (2004). Pekerjaan Anak di
Indonesia. Jakarta: Grasindo.

Wahid, A., & Irfan, M. (2001). Perlindungan terhadap Korban Kekerasan Seksual. Bandung: PT.
Refika Aditama

Makalah :
Fajar Triyono. 2008. “ Pelecehan Seksual Antar Anak Dalam Perspektif Hukum Pidana
Indonesia“. Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Renal M Sinaga. 2016 “ Tindak Pidana Pelecehan Seksual Yang Dilakukan Oleh Anak
DalamPerspektif Kriminologi “

17
Peraturan PerUndang – Undangan :
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

KUHP, UU No. 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak dan UU No. 23 Tahun 2002
TentangPerlindungan Anak.

UU No 35 Tahun 2014 Pasal 76C dinyatakan bahwa setiap orang dilarang


menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta
melakukan kekerasan terhadap anak
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang


Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Convention on the right of the Child 1989

Keputusan presiden RI Nomor 36 Tahun 1990 tentang pengesahan Convention On The


Right ofThe Child (Konvensi Hak-Hak Anak)

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2016


Tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak yang telah dirubah dan ditetapkan menjadi Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2016

18
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping

Biodata Ketua Pelaksana

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Muhammad Irfan Maulana


2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Ilmu hukum
4. Nim C1002010256
5. Tempat, Tanggal Lahir Madiun, 15 Oktober 2002
6. E-mail Irfan.maul337@gmail.com
7. No Telpon 088217526096

B. Pemakalah Seminar Ilmiah ( oral Presentation )


No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1.
2.
3.

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir ( dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1.
2.
3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secaara hukum. Apabila kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima sanksi.

Surakarta, Juni 2022


Ketua

Muhammad Irfan Maulana


19
Biodata Anggota Pelaksana

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Brilliant Ananda Putra


2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Ilmu Hukum
4. Nim C100210280
5. Tempat, Tanggal Lahir Sukoharjo, 13 Mei 2003
6. E-mail briantputra@gmail.com
7. No Telpon 085870562398

B. Pemakalah Seminar Ilmiah ( oral Presentation )


No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1.
2.
3.

C. penghargaan dalam 10 tahun terakhir ( dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1.
2.
3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secaara hukum. Apabila kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnnya untuk memenuhi salah satu persyarakatan dalam pengajuan proposal
PKM penelitian.

Surakarta, Juni 2022


Anggota

Brilliant Ananda Putra

20
A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Nur Aisyah Pungky


Rahmawati
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Ilmu hukum
4. Nim C100200354
5. Tempat, Tanggal Lahir

6. E-mail
7. No Telpon

B. Pemakalah Seminar Ilmiah ( oral Presentation )


No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1.
2.
3.

C. penghargaan dalam 10 tahun terakhir ( dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat


Ilmiah/Seminar
1.
2.
3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secaara hukum. Apabila kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnnya untuk memenuhi salah satu persyarakatan dalam pengajuan proposal
PKM penelitian.
Surakarta, Juni 2022
Anggota

Nur Aisyah Pungky


Rahmawati

21
Biodata Ketua Pelaksana

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap
2. Jenis Kelamin
3. Program Studi
4. Nim
5. Tempat, Tanggal Lahir
6. E-mail
7. No Telpon

B. Pemakalah Seminar Ilmiah ( oral Presentation )


No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1.
2.
3.

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir ( dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Ilmiah/Seminar
1.
2.
3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secaara hukum. Apabila kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnnya untuk memenuhi salah satu persyarakatan dalam pengajuan proposal
PKM penelitian.
Surakarta, Juni 2022
Dosen Pendamping
Lampiran 2. Justifikasi anggaran

Harga Satuan Total


No. Jenis Pengeluaran Volume
(Rp) (Rp)
1. Peralatan Penunjang
Sewa Komputer 1 700.000 700.000
Sewa Printer 1 300.000 300.000
SUB TOTAL 1.000.000
2. Bahan Habis Pakai
Kuota Internet 3 Bulan 200.000 600.000
Tinta Printer 4 Botol 100.000 400.000
Kertas HVS A4 70gr 3 rim 50.000 150.000
Jilid Proposal 5 5.000 25.000
Stopmap Plastik 7 10.000 70.000
Flashdisk 8 GB 3 50.000 150.000
Folio 1 pack 50.000 50.000
Spidol 2 10.000 20.000
Bolpoin 1 pack 25.000 25.000
Tip ex 2 5.000 10.000
SUB TOTAL 1.500.000
3. Perjalanan
Transportasi dan Akomodasi 3 bulan 800.000 800.000
SUB TOTAL 800.000
4 Lain – Lain
Biaya Perijinan 1 125.000 125.000
Buku, Jurnal, Penelitian 25 buku 20.000 500.000
Foto Copy Laporan Untuk 25 orang 2.000 50.000
Seminar
Konsumsi Seminar 25 orang 5.000 125.000
Pengiriman Laporan 1 kali 100.000 100.000
Publikasi Jurnal 1 jurnal 100.000 100.000
SUB TOTAL 1.000.000
GRAND TOTAL 4.300.000

23
Lampiran 3. susunan organisasi tim dan pembagian tugas

No. Nama/ NIM Program Bidang Alokasi Uraian tugas


studi Ilmu Waktu
1. Irfan Maulana Ilmu hukum 10 minggu Mengkoordinir
/ C100210256 anggota,
memanage
jadwal
penelitian,
menyusun
format laporan
pkm,
melakukan
penelitian serta
mencari data
PKM
2. Brilliant Ilmu hukum 6 minggu Menyusun
Ananda PKM,
Putra/ mempersiapkan
C100210229 administrasi,
pengumpulan
data, analisis
data, penyajian
data,
pembuatan
laporan
3 Nur Aisyah Illmu hukum 5 Minggu Menyusun
Pungky PKM,
Rahmawati/ mempersiapkan
C100200354 administrasi,
pengumpulan
data, analisis
data, penyaian
data,
pembuatan
laporan

24
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama Ketua Tim : Muhammad Irfan Maulana

Nomor Induk Mahasiswa : C100210256

Program Studi : Ilmu Hukum

Nama Dosen Pendamping :

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM – RSH saya dengan judul “PROBLEMATIKA
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP ANAK USIA DINI DI INDONESIA”
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2022 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai
oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh
biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar – benarnya.

Surakarta, 21 Juni 2022


Yang menyatakan,

Irfan Maulana
C100210245

25

Anda mungkin juga menyukai