Anda di halaman 1dari 6

JUSTIFIKASI

Dalam upaya memenuhi tuntutan peraturan perundangan tenaga kerja dan peraturan
pemerintah terkait pelaksanaan kaidah pertambangan yang baik serta standardissi
kompetensi kerja di bidang pertambangan mineral dan batubara, Pelaksanaan
kegiatan pertambangan mineral dan batubara harus berupaya untuk mengoptimalkan
manfaatnya serta meminimalkan mudharatnya melalui penerapan “Good Mining
Practice”. Upaya tersebut hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja yang kompeten.

Tenaga kerja yang kompeten harus dipastikan/dibuktikan melalui proses asesmen oleh
lembaga independen yang telah memperoleh lisensi dari otoritas yang mengurus
kompetensi secara nasional, yaitu Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),
sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Pemerintah no. 23 tahun 2013.

Lembaga Sertifikasi Geologi Pertambangan Panas Bumi (LSP-GPPB) merupakan


lembaga independen yang telah memperoleh lisensi dari BNSP untuk melakukan
asesmen sesuai dengan ruang lingkup skema sertifikasi yang telah disetujui. Skema
sertifikasi yang telah menjadi ruang lingkup kegiatan sertifikasi LSP-GPPB,
diantaranya adalah Skema Sertifikasi yang mengacu pada Peraturan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Penetapan dan Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Khusus Pengawas
Operasional di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara.

RUANG LINGKUP / SKEMA SERTIFIKASI YANG


DITAWARKAN

Ruang lingkup proposal ini meliputi 3 (tiga) skema sertifikasi yang ditawarkan, yaitu

1. Pengawas Operasional Pertama (POP) di Bidang Pertambangan Mineral dan


Batubara
2. Pengawas Operasional Madya (POM) di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara
3. Pengawas Operasional Utama (POU) di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara
TUJUAN SERTIFIKASI

1. Membantu Upaya Pemerintah dalam penerapan undang-undang ketenagakerjaan


serta peraturan terkait kompetensi tenaga kerja di Sektor Energi dan Sumber Daya
Mineral;

2. Membantu memenuhi kebutuhan Industri Pertambangan Mineral dan Batubara


akan tersedianya tenaga Pengawas Operasional yang kompeten sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan;

3. Memastikan dan memelihara kompetensi Tenaga Pengawas Operasional pada


Industri Pertambangan Mineral dan Batubara;

ACUAN NORMATIF

1. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;


2. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi;
3. Undang-undang no. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral & Batubara;
4. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2016 tentang Standardisasi Kompetensi Kerja di bidang Pertambangan
Mineral dan Batubara;

5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 43 Tahun 2016,
Tentang Penetapan dan Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Khusus
Pengawas Operasional di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara yang
merupakan standar wajib.

6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 26
Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang baik dan
Pengawasan Pertambangan Minerba;

7. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor
1827K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik (Lampiran III);

8. Pedoman BNSP No. 4 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan dan


Pemeliharaan Skema Sertifikasi.
PAKET SERTIFIKASI KOMPETENSI

Pengawas Operasional Pertama Pengawas Operasional Madya Pengawas Operasiona Utama


(POP) (POM) (POU)
Nama Skema

Paket Kompetensi
Okupasi Okupasi Okupasi

Jenjang KKNI Sertifikat IV Sertifikat V Sertifikat VI

Jumlah Unit Kompetensi


8 Unit 8 Unit 7 Unit

1. Rp. 3,000,000.- 1. Rp. 4,000,000.- 1. Rp. 5,000,000.-


(Tiga Juta Rupiah) / Belum (Empat Juta Rupiah) / (Lima Juta Rupiah) / Belum
Biaya Penyertaan Termasuk Pph Ps.23 Belum Termasuk Pph Ps.23 Termasuk Pph Ps.23
Sertifikasi Kompetensi 2. Biaya tidak termasuk 2. Biaya tidak termasuk Transportasi, 2. Biaya tidak termasuk
Transportasi, Konsumsi dan Konsumsi dan Akomodasi Peserta, Transportasi, Konsumsi dan
Akomodasi Peserta, Asesor Asesor Kompetensi, serta Officer Akomodasi Peserta, Asesor
Kompetensi, serta Officer LSP- LSP-GPPB Kompetensi, serta Officer
GPPB LSP-GPPB
Memenuhi persyaratan masa Memiliki Sertifikat Kompetensi Memiliki Sertifikat Kompetensi
kerja di Industri Pertambangan Pengawas Operasional Pertama yang Pengawas Operasional Madya
Mineral Batubara sesuai dengan diterbitkan minimal 1 (satu) tahun yang diterbitkan minimal 1
tingkat pendidikan : yang lalu (satu) tahun yang lalu

‒ SLTA / sederajat
berpengalaman minimal 10
tahun; atau
‒ SLTA / sederajat
berpengalaman minimal 10
tahun di luar Pertambangan
Mineral batubara untuk area
kerja tertentu; atau
‒ Sarjana Muda / D3
berpengalaman minimal 3 (tiga)
Persyaratan Dasar tahun; atau
‒ S1 / S2 / S3
berpengalaman minimal 1 (satu)
tahun
Direkomendasikan oleh atasan / Direkomendasikan oleh atasan / Direkomendasikan oleh
Perusahaan Perusahaan atasan / Perusahaan
Memahami ruang lingkup skema Memahami ruang lingkup skema Memahami ruang lingkup
sertifikasi yang ditawarkan sertifikasi yang ditawarkan skema sertifikasi yang
ditawarkan
Melampirkan dokumen- dokumen Melampirkan dokumen- dokumen Melampirkan dokumen-
persyaratan dasar dan atau persyaratan dasar dan atau pendukung dokumen persyaratan dasar dan
pendukung lainnya lainnya atau pendukung lainnya
sebagai bukti penilaian / sebagai bukti penilaian / Asesmen sebagai bukti penilaian /
Asesmen Asesmen
PENUTUP

Proposal ini diajukan untuk bahan pertimbangan Manajemen PT Pamapersada


Nusantara dalam rangka pemenuhan ketentuan didalam Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor: 43 Tahun 2016, Tentang Penetapan dan Pemberlakuan
Standar Kompetensi Kerja Khusus Pengawas Operasional di Bidang Pertambangan
Mineral dan Batubara yang merupakan standar wajib.

Besar harapan kami, Manajemen PT Pamapersada Nusantara dapat menjalin kerjasama


dalam upaya penerapan sertifikasi kompetensi tersebut.

Bandung, 08 Januari 2020


Badan Pelaksana,

Drs.H. Jajat Ruchijat, MS


Direktur

Anda mungkin juga menyukai