LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN ASSESMENT SITUASI PASCA BENCANA
DESEMBER 2018 Pelaksana : Tofan dan Nona (Staff PO)
Tempat :
No Kegiatan Target Capaian Pembelajaran Faktor Faktor Penghambat Rekomendasi
Pendukung 1 Asessment Assessment Terinformasi dari hasil Pasca bencana, Pemerintah tidak ada satupun Situasi Pasca Situasi Pasca wawancara bersama Ibu Ivon masyarakat Desa dan korban pengungsi bencana bencana di bahwa: Desa Kaduwaa Masyarakat yang dapat di temui Desa Desa Pasca bencana menerima terbuka karena semua sudah Kaduwaa Kaduwaa kurang lebih 13 KK secara terbuka menerima kembali ke Palu. bertujuan masyarakat Kota bagi pengungsi kehadiran SP untuk Palu yang menjadi korban bencan, Palu untuk mengetahui korban bencana Pemerintah melakukan situasi datang mengungsi di Desa dan Assesment dan masyarakat Rumah keluarga Masyarakat wawancara khususnya mereka yang ada di melakukan perempuan Desa Kaduwaa. Dan pengumpulan dan dampak 3 orang anak-anak logistic untuk bencana pelajar dari Desa dibagikan gempa Kaduwaa yang dengan tanggal 28 menjadi korban masyarakat september bencan. Saat yang menjadi 2018 melalui kejadian gempa korban bencan metode masyarakat wawancara merasakan bersama Ibu kepanikan, dan Ivon dan Pak pasca gempa Sekdes, pada masyarakat selama tanggal 18 beberapa minggu maret 2019. khususnya Oleh Tofan perempuan tidak (Volunteer) berani melakukan dan Nona aktifitas pergi ke (Staff PO) kebun. Terinformasi dari hasil wawancara bersama Sekretaris Desa Kaduwaa bahwa: Kurang lebih 30 orang anak-anak dari Desa Kaduwaa sekolah di Palu yang korban bencana,dan mencapai kurang lebih 100 korban bencana dari anak sekolah dan yang datang mengungsi di Desa Kaduwaa sebagai korban bencan. 2. Assessment Assessment Terinformasi dari hasil Masyarakat dan Pemerintah tidak ada satupun Situasi Pasca Situasi Pasca wawancara bersama Pak Pemerintah Desa dan korban pengungsi bencana bencana di Ketut bahwa: Desa prihatin Masyarakat yang dapat di temui Desa Desa Kurang lebih 12 KK dan secara terbuka karena semua sudah Siliwanga Siliwanga 25 jiwa korban terbuka dengan menerima kembali ke Palu. bertujuan bencan yang dari menerima kehadiran SP untuk Palu datang kedatangan Palu untuk mengetahui mengungsi di Desa para korban melakukan situasi Siliwanga. Dan 12 bencana di Palu, Assesment dan masyarakat orang anak-anak Sigi, dan wawancara khususnya Desa Siliwanga yang Donggala. Dan perempuan sekolah di Palu masyarakat juga dan dampak menjadi korban, 2 melakukan bencana orang luka-luka, satu pengumplan gempa luka ringan dan satu logistic untuk tanggal 28 luka berat. dibagikan september Terinformasi dari hasil kepada korban 2018 melalui wawancara bersama Ibu pengungsi dan metode Yelna bahwa: korban yang ada wawancara Kurang lebih 7 KK 20 di palu bersama Ibu jiwa korban bencana Yelna, Pak dari palu datang Sekdes, dan untuk mengungsi Pak Ketut, pada tanggal dirumah keluarga 18 maret yang ada di Desa 2019. Oleh Siliwanga. Dan 32 Tofan orang masyarakat (Volunteer) Desa Siliwanga dan Nona menjadi korban dan (Staff PO) saat itu berada di palu, dari anak-anak seklolah sampai yang kerja di Palu. Terinformasi dari Pak Sekdes Desa Siliwanga bahwa: Sekitar ada 3 KK yang saya data, kurang lebih 30 orang dan mereka sudah kembali lagi ke Palu kurang lebih satu bulan mereka tinggal disini datang mengungsi dirumah keluarga mereka masing-masing. Ada juga anak-anak, maupun masyarakat dari sini yang korban karena mereka sekolah, dan kerja di Palu. Saat kejadian bencan satu orang mengalami luka berat sudah dioprasi. Dan situasi social masyarakat waktu bencan seperti biasa, Cuma waktu ada pengungsi datang masyarakat sama sekali tidak melakukan aktifitas apa-apa. Masyarakat dan pemerintah juga melakukan pengumpulan logistic ada beras, uang, sayur-sayur dan diberika kepada korban yang ada disni dan sebagian dikirim ke palu. 3 Assessment Assessment Terinformasi dari hasil Saat kejadian Pemerintah Situasi Pasca Situasi Pasca wawancara bersama Ibu paska bencana, Desa dan bencana bencana di Deice bahwa: perekonomian Masyarakat Desa Desa Paska bencana masyarakat terbuka Watutau Watutau teridentifikasi kurang lumpuh dan menerima bertujuan lebi 70 orang anak- masyarakat dan kehadiran SP untuk anak sekolah pemerintah Palu untuk mengetahui masyarakat Watutau bahu membahu melakukan situasi menjadi korban mengumpulkan Assesment dan masyarakat bencana di Palu. logistic untuk di wawancara khususnya Satu orang bagikan kepada perempuan meninggal, satu luka para korban, dan dampak berat dan satu orang dan untuk bencana lagi mengalami membeli bensin gempa trauma, anak dari untuk keperluan tanggal 28 Sekdes Watutau melihat anak- september karena menjadi anak dan 2018 melalui korban dan berjuang keluarga yang metode dari keluar dari ada di kota Palu wawancara gulungan lumpur yang saat itu bersama Ibu Likuifaksi di jono langka dan Deice, oge. Dampak dari penjual Kaur/Kasih bencan tersebut, mematok harga Pemerintaha satu orang anak hingga seratus n Desa pinda sekolah. Paska ribu. Watutau, bencana perubahan pada tanggal sosial masyarakat 18 maret Desa Watutau, pada 2019. Oleh umumnya permpuan Tofan merasaka trauma (Volunteer) dan masih takut dan Nona melakukan aktifitas (Staff PO) yang lain seperti pergi ke kebun, karena takut meninggalkan anak dirumah. Dan yang paling merasakan itu orang tua anak-anak yang sekolah di palu. Karena memikirkan anak-anak mereka akhirnya semua aktifitas terhentikan. Terinformasi dari hasil wawancara bersama Kaur/kasih Pemerintahan Desa Watutau bahwa: Ada 3 KK 11 orang Masyarakat yang dari Kota Palu datang mengungsi di Watutau, ada 2 orang masyarakat Watutau yang mengalami trauma akibat dari bencana di Palu. Dan kurang lebih ada 5 rumah yang retak-retak. Saat kejadian dan paska bencan masyarakat beluma ada yang berani masuk tidor di dalam rumah, masyarakat mendirkan tenda dan tidur di dalam tenda karena masih merasa takut di dalam rumah 4 Assessment Assessment Terinformasi dari hasil Paska terjadi Pemerintah Saat itu Masyarakat Situasi Pasca Situasi Pasca wawancara dengan bencana di Palu, Desa dan beraktifitas di Kebun bencana bencana di Sekretaris Desa Maholo Sigi dan Masyarakat dan tidak ada Desa Maholo Desa Maholo bahwa: Donggala. terbuka satupun masyarakat bertujuan Kurang lebih lebih 20 Masyarakat, menerima yang korban atau untuk KK yang dan Pemerintah kehadiran SP pengsi yang di temui. mengetahui masyarakat Desa Desa, dan pihak Palu untuk Karena masyarakat situasi Maholo khususnya Gereja dan melakukan pengungsi sudah masyarakat pelajar dan yang Mesjid, Assesment dan kembali ulang ke khususnya mencari pekerjaan di berinisiatif wawancara Palu. Sehingga tidak perempuan Kota Palu yang saat melakukan ada informasi dan dan dampak bencana ada di Palu penggalangan wawancara yang bencana kurang lebih 30 an bantuan untuk secara langsung gempa orang. Satu orang diserahkan kepada pengungsi tanggal 28 mengalami kepada korban maupun masyarakat september kecelakaan luka- bencana dan yang korban. 2018 melalui luka. Masyarakata Desa maholo metode Maholo sendiri paska juga menjadi wawancara saat bencana tempat bersama Ibu melakukan persinggahan Deice, penggalangan dana, bagi masyarakat Kaur/Kasih baik dari masyarakat yang mengungsi Pemerintaha sendiri, pemerintah atau pulang ke n Desa Desa, dari pihak Poso. Watutau, Gereja dan Mesjid pada tanggal untuk korban 18 maret bencana. Paska 2019. Oleh gempa masyarakat Tofan tidak ada yang (Volunteer) melakukan aktifitas dan Nona untuk bekerja di (Staff PO) kebun, kurang lebih satu minggu tidak ada aktifitas, dan masyarakat sendiri juga meraskan trauma sehingga takut untuk tinggal dalam rumah hanya tinggal dalam tenda. Pasca bencana situasi itu yang membuat masyarakat secara perekonomian terkendala, seperti yang bekerja di Palu itu sudah tidak lagi bekerja.