Anda di halaman 1dari 32

ENDOKRIN-HEMATO

DIABETES MELITUS
• Diagnosis DM tipe 2 (NIDDM) • Bila ada gejala, minimal 1
GDS >= 200 pemeriksaan
GDP >= 126
TTGO >= 200

• Diagnosis DM tipe 1 (IDDM) • Bila tidak ada gejala, minimal 2


GDS >= 200 pemeriksaan
GDP >= 126
GD2PP >= 200
*Prediabetes :
Tx : INSULIN - GDPT (Gula Darah Puasa Terganggu) 
GDP 100 – 125
- TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) 
TTGO 140-199
TATALAKSANA
PRINSIP MULAI TERAPI DM tipe 2 :
• Jika Hba1c < 7,5  mulai 1 obat missal metformin

• Jika Hba1c antara 7,5 – 9  mulai 2 obat missal metformin + SU

• Jika Hba1c > 9  mulai insulin long acting, jika ada komplikasi
mulai 2 obat, jika belum ada komplikasi

Pemberian obat sambil evaluasi Hba1c tiap 3 bulan


jika hba1c >= 7 tambahkan obat lain
jika hba1c < 7 teruskan obat

AUTOIMUN BUKAN
ICA (Islet Cell AUTOIMUN
Antibody +) ICA (-)

C peptide (-) C peptide (+)

Muncul saat tua sekitar usia


Muncul saat anak-anak Muncul saat usia pasien dewasa muda >= 40 tahun
sekitar usia 5 tahun

DIABETES LADA MODY DIABETES


MELITUS tipe 1 (Laten (Mature MELITUS tipe 2
(ID DM) autoimun onset (NID DM)
Kerusakan diabetes diabetes Resistensi
pancreas akibat adult) Young) insulin
autoimun
FARMAKOLOGI OBAT DM
OBAT FITUR KHUSUS MEKANISME CARA MINUM EFEK SAMPING
tersering
Sulfonilurea GDP Meningkatkan sekresi 15 menit sebelum Hipoglikemia
(glibenklamid) insulin makan
Biguanid (metformin) GDP Menghambat Sesudah makan Dispepsia, diare,
pembentukan asidosis laktat (sering
glukosa hati pada pasien CKD)
(gluconeogenesis)
Alfa glikosidase GD2PP Menghambat Bersama suapan Diare, flatulens
inhibitor (Akarbose) absorpsi glukosa di makan pertama
usus
Tiazolidinedion GDP Meningkatkan Bebas Edem
(Pioglitazon) sensitivitas
insulin di perifer

• Whipple’s triad:
Hipoglikemia
• Gejala yang menandakan
hipoglikemia Tanda dan Gejala Hipoglikemia
• Konsentrasi gula darah yang rendah • Manifestasi neuroglikopenia:
(diukur secara presisi) • Perubahan perilaku
• Gejala tersebut hilang setelah kadar • Kebingungan, lemah
gula darah meningkat • Kejang, penurunan kesadaran
• Tiga penyebab hipoglikemia paling sering: • Manifestasi otonom = gejala adrenergic
• Obat antidiabetes: insulin dan dan kolinergik
sulfonylurea • Palpitasi, tremor, ansietas
• Alkohol (adrenergic)
• Berkeringat, rasa lapar, dan
kesemutan (kolinergik)
• Keringat dingin
• Pucat

Sumber: Harrison’s 19th ed


Tatalaksana Hipoglikemia
• Hipoglikemia berat; pasien tidak Hipoglikemia ringan; pasien sadar
sadar • Konsumsi makanan tinggi gula  gula murni
• Ada akses IV: 25 cc Dextrose 40% • Glukosa 15-20 g yang dilarutkan dalam air jika
pasien masih sadar
bolus (dosis: 10 – 25 g glukosa) atau
50 cc Dextrose 20% • Cek GDS dengan glucometer 15 menit setelah
terapi
• Secara simultan: infus D10% • Sudah > 70 mg/dL pasien diminta utk
makan
• Cek GDS 15 menit  ulangi 50 cc • Masih < 70 mg/dL  tambah 15 – 20 g lagi
Dextrose 40% jika masih < 50 mg/dL,
25 cc Dextrose 40 % jika masih < 100
mg/dL.
• Monitoring gula darah/1 – 2 jam untuk
mengantisipasi hipoglikemia berulang

KOMPLIKASI DM AKUT
• KETOASIDOSIS METABOLIK
(Dipicu defisiensi insulin absolut, disertai
ketogenesis) TATALAKSANA
• Nafas cepat dan dalam • Segera: cairan IV NaCl 0,9% 1
L/jam
• Bau aseton  Keton (+)
• Kesadaran turun • Insulin short acting: ditambahkan
• Asidosis pH < 7,35 2 jam setelah IV fluid
• Bolus 0,1 U/kg, lanjutkan dengan
• IV drip 0,1 U/kg/jam
• Target: kadar glukosa serum ↓ 10% dalam 1
• KOMA HIPERGLIKEMI HIPEROSMOLAR jam pertama
(Dipicu defisiensi insulin)
INSULIN SEBAIKNYA DITUNDA BILA PASIEN
• Kesadaran turun HIPOKALEMIA.

• pH normal
• Keton (-)
Kriteria Sindrom Metabolik

Minimal 3 dari 5

• PERUBAHAN GAYA HIDUP LEBIH SEHAT  olahraga minimal


3x/minggu dan diet rendah lemak.
• Obesitas  penurunan BB PENTING!

Mekanisme Kerja PTH


KESIMPULAN
• Kelebihan PTH  hipercalsemia
Sering batu ginjal, tulang keropos
Hiperparatiroid primer = penyebabnya adenoma paratiroid
Hiperparatiroid sekunder = penyebabnya CKD

• Kekurangan PTH  hipocalsemia


Penyebabnya tiroidektomi
Kram otot, Chovstek sign: wajah berkedut, setelah otot wajah
diketuk.

Cushing's syndrome : peningkatan


glukokortikoid endogen atau eksogen (hiperkortiSolism)
Pada Cushing Syndrome :
KORTISOL MENINGKAT
ACTH TURUN
Tes deksametason dosis
rendah, supresi (-)

Pada Cushing disease :


KORTISOL MENINGKAT
ACTH MENINGKAT
Tes deksametason dosis
tinggi, supresi (+)

ADDISON DISEASE
 kekurangan (defisiensi) kortisol
 lemah, letih, lesu, hipotensi ortostatik, hiperpigmentasi di mukosa
mulut dan kulit (KHAS)
Dapat menyebabkan krisis adrenalberikan hidrokortison IV 100 mg
Diabetes Insipidus = banyak kencing
Penyebab : defisiensi ADH
Tes deprivasi : osmolaritas urin rendah < 300
GIGANTISME = kelebihan GH
 Pada anak-anak
Akromegali = kelebihan GH
Pada dewasa
Dwarfisme = kekurangan GH
 CEBOL
GRAVE DISEASE
Penunjang : TSH rendah, fT4 dan fT3
meningkat ANTI TSHr=Trab
• Pilihan obat antitiroid:
• Methimazole: mulai dosis tinggi 10-30 mg/hari

• Propiltiourasil (PTU): mulai dosis tinggi 300 – 600


mg dosis terbagi

• Pada Ibu hamil paling aman berikan PTU. Namun, di


trimester II dan III dapat diberikan metimazol
• Beta bloker (propanolol)
HIPERTIROID
TSH rendah, FT4 & FT3 naik : primer
TSH rendah, FT4 & FT3 normal : subklinis
TSH naik, FT4 & FT3 naik : sekunder

KRISIS TIROID
• Hipertiroid disertai gejala kegawatan misal : penurunan kesadaran,
takikardi hebat, hipertermia.

• Tatalaksana :
- PTU dosis tinggi PO/NGT loading 600 mg
- IVFD
- Beta bloker propranolol IV
- Parasetamol
Hipotiroid Hipotiroid
• Kretinisme / hipotiroid kongenital • Tiroiditis
TSH naik, FT4 dan FT3 turun - Subakut/
granulomatosa/dequervain
MAKROGLOSIA, PENDEK, IQ rendah, Penyebab : virus
HIPOTONI Gambaran PA : limfosit + sel datia
Tatalaksana : Levotiroksin
- Kronik (hashimoto)
• Defisiensi Iodium Penyebab : autoimun (anti TPO)
Gambaran pa : limfosit germinal
Struma multinodosa center, sel hurtle
Kadar Iodium urin (-)

KISI-KISI
• HIPOTIROID DEWASA = MIXEDEMA
Rambut tipis, lemah, tidak tahan
dingin, edem di palpebra dan pipi,
kulit pucat
TSH naik, FT4 turun

HIPOTIROID + KESADARAN
MENURUN = KOMA MIXEDEMA
KISI-KISI
• Marasmus = iga gambang, old face, baggy pants  defisiensi Karbohidrat
• Kwashiorkor = rambut jagung, crazy dermatosis, edem  defisiensi protein
• Campuran/ marasmik kwashiorkor

• TATALAKSANA UTAMA :
- atasi hipoglikemi : D10 5 cc/BB, air gula
- atasi dehidrasi : RL, RESOMAL 5 cc/BB
- atasi hipotermi : metode kangguru

• TERAPI NUTRISI :
FASE STABILISASI (H1-2): F75
Kebutuhan kalori 80-100 kkal/BB/hari

FASE TRANSISI (H3-7) : F100


Kebutuhan kalori 100 – 150 kkal/BB/hari

FASE REHABILITASI (Minggu 2-6) : F135


Kebutuhan kalori 150 – 220 kkal/BB/hari

Dislipidemia
• Statin adalah first line untuk ↓ LDL. Statin bekerja dengan
menghambat HMG CoA reductase. Efek samping statin
tersering adalah meningkatkan SGOT dan SGPT, miopati.
SANGAT TINGGI TINGGI MENENGAH RENDAH
Minimal 2 FR (PJK, DM, PAD, SINDROM METABOLIK > 2 factor risiko mayor 0-1 factor risiko mayor
CKD, TIA, stroke, CHF) Atau 1 FR saja Usia > 45 tahun
Merokok, hipertensi
HDL < 40
Target LDL < 70 mg/dL, Target LDL < 100, Target LDL < 130, Target LDL < 160
penurunan LDL 50%-70% penurunan LDL 30-50 % penurunan LDL <30%
Atorvastatin 40 mg Simvastatin 40 mg -60 mg Simvastatin 10 mg -20 mg Modifikasi gaya hidup

• Jika TGA > 500 mg/dL: fenofibrat first line. Fibrat bekerja
dengan mengaktifkan Lipoprotein Lipase (LPL) untuk
menurunkan trigliserid. Efek samping fibrat tersering adalah
meningkatkan SGOT SGPT, miopati.
NCEP ATP III, PERKENI Dislipidemia 2019
Ukuran
• Anemia mikrositik (MCV < 80): defisiensi Fe, thalassemia,
penyakit kronik infeksi
• Anemia normositik (MCV 80 – 100) : anemia penyakit kronik
non-infeksi, anemia aplastik
• Anemia makrositik (MCV > 100): defisiensi folat, defisiensi
B12

ANEMIA MAKROSITIK (MCV > 100)


• Defisiensi B12 (kesemutan, • Defisiensi B9
neutrophil hipersegmen) - Tidak ada kesemutan
- Alkohol - Tidak ada neutrophil
- Vegetarian hipersegmen
- Antasida Penyebab tersering : kurangnya
- Reseksi gaster, usus asupan sayur hijau, konsumsi obat
epilepsy, reseksi duodenal
- Obat : metformin

neutrophil
hipersegmen
DEFISIENSI BESI

TATALAKSANA
1. Bila Hb > 7 : Suplementasi besi 4-6 mg/kgBB/hari (besi
elemental). Hb < 7  Transfusi PRC
2. Vitamin C (bantu absorpsi, besi diserap dalam bentuk ion
Fe2+ di duodenum)
3. Efek samping besi : mual, feses hitam
4. Monitoring:
• Retikulosit naik pada 3-4 hari, normal pada 10-14 hari
• Hb normal dalam 1 bulan
• Setelah Hb normal, teruskan besi oral hingga 1-2 bulan.
THALASEMIA
• Pucat, kuning, organomegaly, facies cooley
• Gambaran darah tepi : sel target, tear drop
• Elektroforesis HB  membedakan Talasemia
alfa atau beta
• Pada thalasemia beta : HbF dan HbA2
meningkat

• Pada thalasemia alfa : HbF N/turun, HbA2


N/turun. Namun, pada beberapa kasus HbF
dapat meningkat.

Anemia Hemolitik
• Ikterik, anemia, hepatomegali
• Jika penyebabnya autoimun Tes coombs (+)
• Tatalaksana : kortikosteroid dosis tinggi. Bila hb < 4 : transfusi washed PRC
Anemia aplastic
PANSITOPENIA + tidak ada pembesaran organ
Biasanya penyebabnya obat missal kloramfenikol
Pemeriksaan : aspirasi cairan sumsum tulang (bone mielo puncture)  gambaran
hiposeluler
POLISITEMIA VERA
Akibat mutasi gen JAK  proliferasi sel sumsum tulang
• GEJALA : Pletora, Visual disturbance, Ringing ear
Sumbatan pembuluh darah
TATALAKSANA : FLEBOTOMI
LEUKEMIA
Jika sel blas > 20 % : akut
Jika sel blas < 20 % : kronik
• AML: Auer Rod
• CLL: smudge cell/basket cell
• ALL : tidak ada auer rod
• CML: kromosom Philadelphia
ALL dibedakan menjadi tipe L1, L2,
L3

AUER ROD

(batang/jarum
granul azurofilik)

MULTIPEL MIELOMA
 keganasan limfosit B (sel plasma)

ELEKTROFORESIS URIN DITEMUKAN PROTEIN BENCE JONES

ASPIRASI SUMSUM TULANG DITEMUKAN GAMBARAN FRIED EGG


ITP (IMMUNE MEDIATED TROMBOSITOPENIA PURPURA)
• ANTIBODI IGG YANG MEMICU DESTRUKSI TROMBOSIT
• PETEKIA, PURPURA, TROMBOSITOPENIA (BIASANYA PASCA INFEKSI)
• TATALAKSANA : STEROID, SPLENEKTOMI

DEFISIENSI VITAMIN K
(Acquired prothrombin complex deficiency)
DIC  seluruh trombosit dan
factor koagulasi terpakai
Lahir di dukun
Perdarahan spontan (kepala, sendi) • Faktor risiko : sepsis, kanker,
PT dan APTT memanjang digigit ular
• TATALAKSANA : Suntikan Vit K • Gejala : lebam multiple,
HEMOFILIA
perdarahan spontan
X-linked resesif; hanya pada laki-laki • Trombosit <<, BT >>, PT >>, aPTT
• Klasifikasi >>, D Dimer (+)
• Hemofilia A: ↓ FVIII
• Hemofilia B: ↓ FIX • Tatalaksana : suportif, transfusi
• Delayed bleeding, hemartrosis FFP
• APTT MEMANJANG

IKTERIK PATOLOGIS
Atresia Bilier
• Gejala: ikterus, urin gelap, tinja akolik, pembesaran liver
• Pemeriksaan penunjang:
- peningkatan gamma GT
- USG  triangular cord sign
• Terapi: portoenterostomi (operasi Kasai)
efektif sebelum usia 8 minggu.

INKOMPATIBILITAS ABO & RHESUS


• ABO : Ibu golongan darah O, bayi A atau B
• Rhesus : Ibu rhesus negatif, bayi rhesus positif

• Tes Coombs direct akan positif


Breastfeed jaundice Breastmilk jaundice

• Onset pada usia 1 • Onset lebih dari usia 1


minggu minggu (biasanya pada
• Disebabkan karena usia 2 minggu)
peningkatan sirkulasi • Karena kandungan
enterohepatik bilirubin glukoronil transferase di
akibat intake neonatus ASI yang menyebabkan
yang masih minim. peningkatan sirkulasi
• Ikterus fisiologis enterohepatik
• Ikterus fisiologis

KELAINAN KGB
LIMFOMA
 pembesaran KGB, hepatomegaly, keringat malam, BB turun

- Hodgkin  gambaran reed Sternberg (owl eye)


- Nonhodgkin  gambaran limfosit pleiomorfik
- Burkitt  gambaran starry sky
LATIHAN
ENDOKRIN-HEMATOLOGI

1
• Wanita usia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sering
merasa haus , banyak makan, sering kencing. Kemudian setelah
dilakukan pemeriksaan gula darah sewaktu didapatkan kadar gulanya
180mg/dl. Tindakan apa yang selanjutnya akan dokter berikan?
• A.Pemberian OAD lini pertama
• B. Melakukan TTGO
• C. Melakukan pemeriksaan C peptide
• D. Melakukan pemeriksaan GDP
• E. Melakukan pemeriksaan Hba1c
2
• Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke praktek dokter umum dengan
membawa hasil laboratorium dari puskesmas. Saat ini pasien tidak memiliki keluhan.
Riwayat penyakit sebelumnya tidak ada dan riwayat penyakit keluarga ayah kandung
menderita DM. Hasil pemeriksaan laboratorium tersebut yaitu: gula darah 2 jam post
prandial 210 mg/dl, kolesterol LDL 115 mg/dl, HDL 35 mg/ dl, dan trigliserida 165 mg/ dl.
Pada pemeriksaan fisik di temukan tekanan darah 160/ 100 mmHg. Apakah target yang
harus di kendalikan pada tatalaksana pasien?
• A. Kolesterol HDL > 40
• B. Kolesterol LDL < 110
• C. Tekanan darah > 150/ 90 mmHg
• D. Guia darah 2 jam Post prandial < 200 mg/dl
• E. Kadar Trigliserida < 150 mg/dl

3
• Tn. Kana, 60 tahun, datang ke dokter untuk medical check up rutin.
Pada pemeriksaan tes fungsi tiroid ditemukan TSH turun, fT4 normal.
Apa kesimpulan hasil pemeriksaan tersebut ?
• A. Hipertiroid subklinis
• B. Hipertiroid primer
• C. Hipertiroid sekunder
• D. Hipotiroid primer
• E. Hipotiroid subklinis
4
• Anak Sandi 2 tahun dibawa ibunya ke UGD dengan keluhan tidak bisa
dibangunkan sejak 1 hari lalu. Pengukuran antropometri didapatkan berat
badan 7 kg dan tinggi badan 85 cm. Pemeriksaan tanda vital 120x, nafas
26x, suhu afebris. Pemeriksaan fisik didapatkan rambut mudah patah dan
kemerahan, wajah sembab, pitting edem, dan baggy pants. GDS 23 mg/dL.
Apakah tindakan awal yang paling tepat ?
• A. Buka jalan nafas
• B. Atasi hipoglikemi, dehidrasi, hipotermi
• C. Berikan nutrisi tinggi kalori tinggi protein
• D. Berikan suplementasi mineral dan vitamin segera
• E. Atasi infeksi primer dan infeksi sekunder

5
• Ny. Odeli, 26 tahun datang dengan keluhan mudah lelah sejak 1 minggu.
Sebelumnya pasien riwayat konsumsi prednison sebanyak 3x2 tablet sejak
3 bulan lalu. Pada PF didapatkan TD 150/90 mmHg, HR 89 x/menit, RR 18
x/menit, Suhu 36,8oC. Pada area wajah didapatkan moon face dan striae
pada regio abdomen. GDS 256 mg/dL. Apa pemeriksaan selanjutnya yang
tepat ?
• A. Kadar PTH
• B. Kadar TSH
• C. Kadar FT4, FT3
• D. Kadar kortisol
• E. Kadar Growth hormon
6
• An. Gohan, 5 bulan, dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan keadaan
badan kurus, lemas dan sering tidur, nafsu makan berkurang, dan BAB tiap
3 hari sekali. Pemeriksaan fisik BB 4 kg (BBL 3 kg), tanda vital dalam batas
normal, kesan hipotoni, lidah menjulur keluar, lingkar kepala rendah, akral
dingin. Apa terapi yang tepat untuk pasien pasien ?
• A. Metimazol
• B. PTU
• C. Levotiroksin
• D. Desmopresin
• E. Eritropoietin

7
• Tn. Wilson, 60 tahun, datang ke IGD dengan keluhan sulit diajak komunikasi. Dua
hari sebelumnya sering mengeluh nyeri perut, lemas, mual, dan pingsan. Riwayat
penyakit autoimun dan sebelumnya mendapat pengobatan steroid dosis tinggi,
lalu berhenti 3 hari yang lalu karena merasa nyeri perut. Pada pemeriksaan
didapatkan TD 80/60 mmHg, HR 108x/menit, RR 20x/menit, suhu 36,8oC. Pada
telapak tangan ditemukan bercak hiperpigmentosis. pada pemeriksaan lab
didapatkan hiponatremi, penurunan kadar kortisol. Tatalaksana yang tepat anda
berikan adalah...
• A. Rehidrasi NaCl 0,9% + hidrokortison IV 100 mg, dilanjutkan 100 mg per 24 jam
• B. Rehidrasi NaCl 0,9% + hidrokortison oral 50 mg pagi, 100 mg malam
• C. Hidrokortison oral 100 mg pagi, 50 mg malam
• D. Metilprednisolon IV 62.5 mg single dose
• E. Rehidrasi NaCl 0,9% + metilprednisolon IV 125 mg single dose
8
• An. SULE, 14 tahun, dibawa ibunya dengan keluhan perawakan lebih
tinggi dari teman seusianya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan wajah
lonjong dengan dagu memanjang simetris. Apa penyebab keluhan
pasien?
• A. Defisiensi growth hormone
• B. Hiperaktivitas growth hormone
• C. Defisiensi kortisol
• D. Hiperaktivitas kortisol
• E. Kekurangan tiroksin

9
• Tn. Kisarai, 25 tahun, datang dengan keluhan sering buang air kecil,
sejak 4 minggu yang lalu. Pasien dapat BAK hingga 6-7 kali pada
malam hari. Dalam satu hari BAK mencapai 6 Liter. Dilakukan tes
deprivasi ditemukan osmolaritas urin 100 mOsm. Apa penyebab
keluhan pada pasien ?
• A. Defisiensi insulin
• B. Resistensi insulin
• C. Kelebihan ADH
• D. Defisiensi ADH
• E. Intoksikasi air
10
• Tn. Ajino, 45 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan benjolan pada
leher sebelah kanan 2 minggu terakhir dan terasa sangat nyeri. Beberapa
saat yang lalu pasien mengalami batuk pilek. Saat ini, pasien juga
mengeluhkan kadang demam, nyeri menelan (+), batuk (+). Dari
pemeriksaan didapatkan massa di leher, konsistensi lunak, mobile, nyeri
(+). Dari hasil biopsi tampak dekstruksi folikel dengan limfosit berbentuk
germinal center. Apakah diagnosis yang tepat untuk pasien ini?
• A. Tiroiditis Hashimoto
• B. Goiter difusa toksik
• C. Tiroiditis akut
• D. Tiroiditis de Quervain
• E. Karsinoma tiroid

11
• Ny. Fegi, 33 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan cepat lelah dan
berat badan turun 5 kg dalam 1 bulan terakhir, padahal pasien mengaku
makan lebih banyak dari biasanya. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital
normal. Hasil laboratorium kadar HDL 48 mg/dL, LDL 140 mg/dL, GDS 275
mg/dL, HbA1c 8,2%. Pasien kemudian diberikan obat metformin 2x500 mg
dan glimepiride 1x2 mg. Tiga bulan kemudian Hba1c < 7. Apakah tindakan
selanjutnya yang tepat untuk pasien?
• A. Stop obat dan lanjutkan gaya hidup sehat
• B. Terapi insulin intensif
• C. Kombinasi 3 OHO + modifikasi gaya hidup
• D. Lanjutkan obat dan gaya hidup sehat
• E. Berikan 1 OHO saja + modifikasi gaya hidup
12
• Tn. Hanky, 48 tahun datang dengan penurunan kesadaran sejak 6 jam yang
lalu. Sebelumnya pasien mual muntah hebat dan mengeluh sesak napas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/60 mmHg, distres napas (+), CRT
< 2 detik. GDS 456 mg/dL, pH 7.15; HCO3 15; pCO2 15, anion gap
meningkat. Tatalaksana awal yang paling tepat adalah?
• A. Rehidrasi NaCl 0,9 % + metformin
• B. Rehidrasi NaCl 0,9 % + insulin long acting
• C. Rehidrasi RL + insulin long acting
• D. Rehidrasi NaCl 0,9 % + insulin short acting
• E. Rehidrasi RL + insulin short acting

13
• Tn. Gledek, 40 tahun, dibawa keluarganya ke IGD dengan keluhan mengigau
disertai dengan demam tinggi. Riwayat pasien sering mengeluh berdebar-debar
dan tangan gemetaran yang dialami sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai BAB
cair 2-3x/hari kadang membaik dan susah tidur. Dari pemeriksaan fisik TD 150/90,
HR 110 x/menit, RR 24 x/menit, T 39°C. Pada leher tampak benjolan depan leher,
mobile, kenyal, eksoftalmus (+). Tatalaksana yang tepat untuk pasien tersebut
adalah ...
• A. Rehidrasi cairan, PTU loading dose 300 mg, propanolol 40 mg, paracetamol 1
gram
• B. Rehidrasi cairan, PTU loading dose 600 mg, propanolol 40 mg, paracetamol 1g
• C. Rehidrasi cairan, metimazole loading dose 20 mg, diazepam 10 mg
• D. Rehidrasi cairan, PTU 200 mg tiap 4 jam, propranolol 40 mg
• E. Rehidrasi cairan, PTU loading dose 300 mg, paracetamol 1 g
14
• Tn. Tirta, 35 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri pada kaki setelah
jatuh membentur pagar halaman rumahnya. Pasien diketahui memiliki
riwayat sering operasi pengangkatan batu ginjal. Pada pemeriksaan tampak
benjolan di leher anterior. Kadar kalsium darah 12 mg/dL. (normal 8 – 10.4
mg/dL). Pemeriksaan EKG interval QT memendek. Apa penyebab keluhan
pasien ?
• A. Tirotoksikosis
• B. Tiroidektomi
• C. CKD
• D. Adenoma paratiroid
• E. Hipoparatiroid

15
• Nn. Deisy, 16 tahun, datang ke RS dengan keluhan sering lapar, sering haus,
dan sering buang air kecil. Pemeriksaan fisik didapatkan BB 55 kg, TB 162
cm, pemeriksaan fisik lain dalam batas normal, pemeriksaan penunjang
didapatkan GDS 400 mg/dL, C-peptide 1.5 ng/mL (N=0.5 – 2 ng/mL), ICA
negative. Pasien merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara, kedua kakak
pasien (usia 29 dan 34 tahun) diketahui memiliki riwayat diabetes mellitus.
Diagnosis yang paling mungkin adalah…
• A. Non-insulin dependent diabetes mellitus
• B. Juvenile diabetes
• C. Maturity onset diabetes of the young (MODY)
• D. Latent autoimmune diabetes of adult (LADA)
• E. Insulin dependent diabetes mellitus
16
• Seorang perempuan berusia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
perut kembung sejakn 4 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan sering buang
angin dan kadang-kadang diare setiap mengkonsumsi obat yang didapatkan
dari dokter. Pasien tidak ingat nama obat nya, namun obat tersebut diminum 3
kali 15 menit sebelum makan. Riwayat penyakit sebelumnya DM yang baru
diketahui 2 minggu lalu. Apakah kemungkinan obat yang dikonsumsi pasien
tersebut?
• A. Biguanid
• B. Sulfonilurea
• C. Tiazolidinedion
• D. Penghambat alfa glikosidase
• E. Penghambat enzim DPP- IV

17
• Seorang laki-laki berusia 54 tahun datang ke poliklinik umum RS untuk kontrol
penyakit hipertensi dan jantung koroner. Tekanan darah 125/70 mmHg, denyut
nadi 68 x/menit, dan pemeriksaan lain dalam batas normal. Hasil pemeriksaan
laboratorium saat ini semuanya normal kecuali kadar kolesterol total 250 mg/dL
dan kolesterol LDL 190 mg/dL. Apakah terapi farmakologis yang paling tepat?
• A. Gemfibrozil 1x300 mg
• B. Atorvastatin 1x20 mg
• C. Fenofibrat 1x150 mg
• D. Ezetimib 1x10 mg
• E. Simvastatin 1x10 mg
18
• Ny. Mulyani, 22 tahun, datang dengan keluhan pucat, terutama
apabila berada di ruangan hangat. Pada pemeriksan fisik didapatkan
splenomegali. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan penunjang
tes coombs (+). Hb 8,2 mg/dL, Ht 32 %, leukosit 10.000/uL, trombosit
250.000/uL. Apa terapi yang tepat?
• A. Transfusi PRC
• B. Transfusi washed PRC
• C. Tranfusi WB
• D. Prednison oral
• E. Sulfas ferosus oral

19
• Tn. Bajigur, 48 tahun datang dengan keluhan lemas dan mudah lelah sejak
2 minggu yang lalu. Rasa lelah dirasakan setiap saat bahkan saat pasien
tidak bekerja. Pasien memiliki riwayat konsumsi alcohol sejak 10 tahun
yang lalu. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan konjungtiva anemis, kulit pucat dan BMI 16 kg/m2. Pada
pemeriksaan darah tepi ditemukan gambaran neutrophil hipersegmen.
Apakah terapi yang tepat ?
• A. Pemberian tablet besi oral
• B. Pemberian prednisone oral
• C. Transfusi PRC
• D. Transfusi washed PRC
• E. Pemberian B12 dan folat
20
• Ny. Jenny membawa bayinya yang baru lahir 5 hari lalu ke dokter
dengan keluhan bayi kuning di seluruh tubuh sejak 4 hari lalu. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan ikterik (+). Pemeriksaan bilirubin total
15. Golongan darah Ny Jenny AB/rhesus negatif. Tes Coombs (+). Apa
kemungkinan penyebab keluhan pada bayi tersebut ?
• A. Atresia bilier
• B. Inkompatibilitas ABO
• C. Inkompatibilitas rhesus
• D. Breastfeeding jaundice
• E. Breastmilk jaundice

21
• An. Spaniel, 8 tahun datang dengan keluhan pucat sejak 1 bulan lalu.
Keluhan disertai badan lemas dan nafsu makan berkurang. Pada
pemeriksaan fisik tidak ada pembesaran organ. Riwayat minum obat
kloramfenikol. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 6 mg/dL,
leukosit 2.500 dan trombosit 80.000, Hct 20%, MCV 82 fL, MCH 29 pg.
Apakah gambaran yang diharapkan?
• A. Neutrofil hipersegmen
• B. Morfologi sel hiperseluler
• C. Defisiensi factor koagulasi
• D. Antibodi penghancur trombosit
• E. Hiposeluler
22
• An. Shiba Inu, 8 tahun dibawa oleh orang tuanya ke dokter karena
mengalami kelemahan dan pucat sejak 3 bulan terakhir. Pada pemeriksaan
ditemukan adanya konjungtiva pucat serta hepatosplenomegali. Ternyata
Anak Shiba sudah sering mendapatkan transfusi sejak 3 tahun yang lalu
karena keluhan yang berulang. Saat dilakukan pemeriksaan ditemukan Hb:
7 g/dL, AL: 7.000, AT: 180.000. Apa pemeriksaan penunjang yang tepat?
• A. Serum iron, ferritin, TIBC
• B. Aspirasi sumsum tulang
• C. Retikulosit
• D. Elektroforesis Hb
• E. Morfologi darah tepi

23
• Seorang anak perempuan 3 tahun dibawa ibunya ke tempat praktik dokter
keluarga dengan keluhan pucat seluruh badan. Keluhan di sertai lemas, lesu,
tidak mau makan, dan tidak mau minum susu. Pemeriksaan tanda vital dalam
batas normal, BB 10 kg, dan TB 90cm. Pemeriksaan fisik konjungtiva palpebra
pucat, tidak ikterus dan tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
Pemeriksaan laboratorium hemoglobin 6 gr/dL, leukosit 10.000/mm3, trombosit
200.000/mm3, MCV: 69, MCH: 23, MCHC: 30, dan RDW: 15%. Pemeriksaan
apusan darah tepi didapatkan eritrosit hipokrom mikrositik dengan sel cerutu.
Terapi?
• A. Kortikosteroid
• B. Transplantasi sumsum tulang
• C. Transfusi PRC
• D. Suplemen Fe
• E. Vitamin B12 dan B9
24
• Ny. Brandy, 25 tahun datang ke IGD karena perdarahan pada hidung yang tidak
kunjung berhenti sejak 3 jam yang lalu. Riwayat trauma sebelumnya disangkal.
Pasien memiliki riwayat karsinoma pankreas. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 100/50 mmHg, Nadi 80 kali/menit, RR 20 kali/menit, suhu 36,7oC.
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, kulit pucat, akral hangat. Pada
pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 5,7 mg/dL, Leukosit 5.800 sel/mm3,
trombosit 54.000 sel/mm3, PT dan aPTT memanjang, kadar fibrinogen yang
rendah, kadar D-dimer tinggi. Apakah diagnosis pada kasus ini?
• A. ITP
• B. Henoch schonlein purpura
• C. DIC
• D. Hemofilia
• E. Defisiensi vitamin K

25
• By. Anu, usia 5 hari, dibawa ibunya ke IGD karena mengalami kejang
seluruh tubuh dan muntah lebih dari 2 kali sejak 1 hari sebelumnya. Pasien
tampak lebih lesu dari biasanya. Sejak lahir aktif konsumsi ASI. Pada
pemeriksaan didapatkan tanda pendarahan di sekitar tali pusat.
Pemeriksaan APTT memanjang, PT memanjang. Apa diagnosis yang tepat?
• A. Hemofilia A
• B. Hemofilia B
• C. APCD
• D. G6PD
• E. Thalasemia
26
• An. Abbey, 7 tahun dibawa ke RS karena tampak pucat dan lemas. Keluhan mulai
disadari keluarga sejak sekitar 6 bulan sebelumnya, namun semakin lama
dirasakan semakin memberat. Anak mudah lelah, sering mimisan dan gusi
berdarah walaupun tidak ada riwayat trauma apapun. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan pembesaran pembesaran hepar dan lien. Kemudian dilakukan
pemeriksaan laboratorium darah rutin, didapatkan Hb 9.0 g/dL, leukosit 99.000
sel/uL, dan trombosit 80.000 sel/uL. Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang
ditemukan sel blas 40 % dengan gambaran jarum mengandung granul azurofilik.
Apa diagnosis yang tepat ?
• A. CLL
• B. CML
• C. ALL
• D. AML
• E. Multipel mieloma

27
• Tn. Beni 43 tahun datang ke dokter dengan keluhan sering pucat sejak 6
bulan lalu. Keluhan disertai dengan nyeri pinggang terus menerus saat
beraktivitas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva anemis. Pada
pemeriksaan lab ditemukan ureum dan kreatinin meningkat. Ditemukan
protein Bence Jones pada elektroforesis urin. Pada aspirasi sumsum tulang
ditemukan gambaran fried egg. Di mana letak kelainan pada pasien?
• A. Trombosit
• B. Faktor koagulasi
• C. Faktor von willebrand
• D. Sel plasma
• E. Makrofag
28
• Ny. Ben Ze Ma, 21 tahun datang ke IGD karena mengeluhkan adanya bintik
kemerahan disertai bercak lebam di kedua tangan dan kakinya sejak 4 hari
lalu. Pasien diketahui pernah mengalami diare dan batuk-batuk 2 minggu
lalu. Pemeriksaan menunjukkan kesadaran kompos mentis, TD 120/80
mmHg, HR 130 x/menit, RR 28 x/menit, suhu 36,8oC. Berdasarkan hasil
pemeriksaan diperoleh Hb: 12 g/dL, leukosit: 6000, trombosit 80.000,
Bleeding Time memanjang, APTT dan PT normal. Apakah mekanisme
penyebab keluhan pasien?
• A. Aplasia sel-sel darah pada sumsum tulang
• B. Defisiensi factor koagulasi
• C. Defisiensi factor von wilebrand
• D. Defisiensi vitamin K
• E. IgG destruksi trombosit

29
• Tn. Minion, 21 tahun datang ke praktik dokter umum untuk medical check
up sebagai kriteria diterima bekerja di perusahaan baru. Pasien mengaku
pandangan kabur dan terkadang terdengar suara berdenging di telinga.
Pasien juga sering mengalami gatal-gatal pada tubuhnya. Pada
pemeriksaan fisik, visus ODS 6/30 tidak dapat dikoreksi dengan pinhole,
muka pasien terlihat kemerahan, dan splenomegali. Pada pemeriksaan
penunjang ditemukan Hb 21 g/dL, Ht 60%, Leukosit 11.000 sel/mm3, dan
trombosit 465.000 sel/mm3. Apakah diagnosis yang tepat?
• A. Leukemia akut
• B. Hemofilia A
• C. Hemofilia B
• D. Polisitemia vera
• E. Henoch Schonlein Purpura
30
• Tn Serino, 61 tahun, memiliki riwayat diabetes melitus dan hipertensi
sejak 25 tahun terakhir, rutin mengonsumsi metformin. Saat periksa
rutin, pasien mendapatkan hasil pemeriksaan GDP 140, GD2PP 350.
Obat yang perlu ditambahkan adalah..
• A. Glimepirid
• B. Captopril
• C. Glibenklamid
• D. Akarbose
• E. Pioglitazone

Anda mungkin juga menyukai