Anda di halaman 1dari 22

Sejarah Lahirnya Pesantren Berdasarkan Naskah Babad Cirebon Koleksi

PNRI
Bilih manggih galagah arum ambêtipun, punika dipun
dhêkahana, awit panggenan punika Ĕ badhe dados nagari,
sarta gêmah raharja. Radèn Patah lajêng lumampah
anjog ing wana agêng, amanggih galagah wangi
ambêtipun. Wana punika anama ing Bintara, ing ngriku
Radèn Patah adhêdhêkah, Abstrakbotên antawis lami kathah
têtiyang dhatêng, sami tumut gêgriya ing ngriku, sarta
sami ambabadi wana, angadêgakên masjid, sangsaya
kathah
Sĕrat têtiyang
Rajabranadhatêng, samidijadikan
yang anggêgurusebagai
dhatêng Radèn
objek
Patah.
kajianberbentuk prosa, ditulis dengan tulisan Jawa cetak,
berbahasa Jawa ragam krama, tergolong dalam sastra wulang.
(Kembali
Permasalahan pada
yang cerita Raden
diangkat dalam Patah:
tulisan beliau masih
ini adalah tinggal
cara-cara
[berguru] di Ampel Denta, lalu dinikahkan
menjadi kaya yang terkandung dalam naskah Sĕrat Rajabrana. dengan cucu
Ada 7 sulung
cara pokokSunan yangAmpel
harus bernama
dilakukanNyai Ageng
ditambah Maloka.
7 cara lagi
Raden Patah lalu memohon petunjuk dan arahan
yang juga harus dilakukan. Ke-14 cara tersebut harus dilakukan dimana
denganharus bertempat
teratur tinggal dan
(ajeg) disertai membangun
dengan kemauan permukiman
keras dan
disiplin yang kuat. Dalam naskah Sĕrat Rajabrana Sunan
baru (adhêdhêkah) dengan aman dan damai. Sang juga
kemudian
disebutkan memberi petunjuk:
perilaku-perilaku apa yangKalaumenjadiRaden Patah yang
halangan, mau
diberi petunjuk,danmaka
bisa menguntungkan yang harus
merugikan, ia lakukanhakadalah
juga gambaran dan
kewajiban bagi orang kaya. Metode yang sudah
berjalan lurus ke arah barat. Kalau menemukan
digunakan dalam
pohon
penelitian gelagahstudi
ini adalah yang berbaudengan
pustaka harum,tahapan
maka inventarisasi,
itulah tempat
idealnya. Karena berawal dari tempat itulah
deskripsi, transliterasi, dan terjemahan. Hasil penelitian diharapkan
akan
akan menjadi
mengungkap maknakota teksyang ramai
dalam dan sejahtera.
Sĕrat RajabranaRaden Patah
mengenai
kemudian yang
tahapan-tahapan menuruti nasehat
ditempuh gurunya
untuk menjadiitu.kaya
Membuka
. hutan
besar di sana, di daerah Bintara. Di sanalah Raden Patah
membangun
Kata Kunci: desa. Tidak
cara menjadi lama Rajabrana,
kaya, Sĕrat kemudian banyak
14 cara,orang
datang,studi
ikut pustaka,
membangun rumah,
kaya raya sama-sama membabad
dan membuka hutan. Mereka lalu mendirikan mesjid
[untuk Shalat Jum’at]. Banyak yang datang bersama-
Pengantar
sama
Bangsa tinggal dan berdiam
Indonesia sedang didilanda
sana, lalu berguru
krisis kepada
di berbagai
Raden Patah).
bidang di era reformasi ini.Krisis moral, spiritual, hukum, dan
keadilan tak terkecuali krisis sosial ekonomi sehingga
mengakibatkan semakin lebar kesenjangan antara yang kaya
dan yang miskin. Golongan yang kaya menghambur-
hamburkan uang dan pamer kekayaan seakan-akan tidak
melihat berbagai penderitaan, kemiskinan, dan kelaparan yang

Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 211


7
Ahmad Baso
Sumarsih

dideritasegera saja ia besar


oleh sebagian tebangi dan bersihkan
bangsanya.Atas padang
dasar rumput
pengamatan
tersebutilalang
kebetulan itu. penulis mempunyai satu naskah yang isinya
Tempat itu
cukup menarik untukkemudian
diungkap berubah menjadi
--naskah berisikegiatan
kearifanbelajar
lokal
agamadijadikan
yang dapat Islam nan suci. Banyak
sebagai contoh orang bermukim
pembentukan untuk
karakter
menjadi
yang baik, khususnya santrinya. Rumah-rumah
bagi generasi muda. banyak berdiri.
Bahkan
Banyak dikarya sana telah
sastraberpenghuni dua puluh
dari berbagai daerahribu sudah
orang
penduduk.
menunjukkan Jadi sudah
kearifan lokal menjadi desa yangsehingga
(local wisdom) ramai. sangat
Shalat Jumat
pantas dijadikan mulai
sebagai didirikan
sumber sehingga
teladan jadi seperti
pembentukan atau
karakter
ibarat negeri
yang sangat baik bagi yang bangsa
luas danIndonesia.Salah
besar. Para ulama satudandaerah
orang
alim pun berdatangan dari negeri
pemilik karya sastra yang mengandung teladan pembentukan seberang maupun dari
karakterJawa, berkumpul
berbasis pada bersama-sama,
kearifan lokalbersepakat mengadakan
adalah Jawa.Dalam
diskusi dan
bidang budaya, Jawamusyawarah
banyak sekaliberbagai
menyimpanilmu.berbagai
Sudah disebut
sistem
sama-sama
pengetahuan akan namanya,
yang menjadi ciri khasbanyak yang menyukai
dan mencerminkan nama
sebuah
kearifanpengajian
lokal. atau pesantren itu dengan nama Pesantren
Demak. Banyak
Penelitian ini akansantri hijrah kependekatan
mengunakan sana, mencari ilmu
pragmatik
rahasiayang
sebagaimana sejatidikemukakan
dalam agamaoleh maupunM.H.ilmu yang dalam
Abrams sangat
bukunyaluas).
yang berjudul The Mirror and the Lamp (1953), yaitu
pendekatan yang akan mengungkap peran (pengaruh) dan
Kedua (kegunaan)
fungsi kutipan di karya atas menggambarkan asal-usul kelahiran
sastra dalam masyarakat. Dengan
Demak dari sebuah
mengungkap peran hutandan ilalang
fungsi hingga
Sĕrat menjadi
Rajabranamesjidbagi dan
pesantren. Inipembacanya,
masyarakat terjadi sebelum berdirinya
diharapkan Masjid
dapat Agung Demak
diketahui bahwa
yang menandai
kehadiran karya peresmian
sastra kesultanan Islam pertama
dalam masyarakat di Jawa
dipandang
bernama Kesultanan
mempunyai tujuan. Demak. Dua teks berikut memperjelas
maksudKaryakedua kutipansastra di atas. Babadfungsi
mengemban Tanah Jawi menyebut
menggerakkan
demikian.13
pembaca untuk bersikap,berperilaku, bertindak, dan bergerak
melakukan sesuatu, dan adanya masyarakat penikmat sastra
Amangsulisesuatu
yang mendapat cariyosipun Radèn Patah,
dari pembacaan ingkangDari
cipta sastra. kantun
sisi
wontên ing Ngampèl Dênta,
pragmatis inilah karya sastra dipandang sebagai produk yangkadhaupakên kalih
putranipun
menawarkan Nyai Agêng
pandangan, Maloka dan
saran, harapan, ingkang pambayun,
langkah-langkah
wayahipun Sunan ing Ngampèl Dênta,
untuk mencapai masyarakat dan bangsa Indonesia yang idaman. anuntên Radèn
Patah
(Soeratno, nyuwun pitêdah, ing pundi ênggènipun badhe
1994:25)
jêmjêm
Sidney adhêdhêkah,
(dalam Chamamah SunanSoeratno,
ing Ngampèl 1994)Dênta inggih
mengatakan
bahwaasuka
kehadiran pitêdah,sastraRadèn
itu toPatah kapurih
achieve certainlumampah
effects on ngilèn
the
lêrês.Hal ini berarti bahwa ciptaan sastra merupakan
audience.
wujud sarana komunikasi. Sastra is a means to an end and
instrument
13Serat Babad forTanah
getting something done and tends to judge add
Jawi: Wiwit saking Nabi Adam dumugi ing tahun
value according
1647(ed. J.J. Meinsma) to it(s'Gravenhage:
success in achieving
Martinus in the aims.
Nijhoff, 1874), hlm. 33-4.

212
6 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
218 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
Sejarah
Cara Menjadi
Lahirnya
Kaya
Pesantren
Dalam Serat
Berdasarkan
Rajabrana
Naskah Babad Cirebon Koleksi
PNRI
Peranmanggih
Bilih karya sastra dalam
galagah arummasyarakat
ambêtipun,dengan demikian
punika dipun
menjadi penting karena
dhêkahana, dapat menggerakkan
awit panggenan punika badhe pembacanya agar
dados nagari,
bersikap, berperilaku, dan bertindak
sarta gêmah raharja. Radèn Patah lajêng lumampah sebagaimana yang
disarankanteksnya.
anjog ing wana Kehadiran
agêng,karya sastra dilihat
amanggih galagah sebagai
wangi
produkambêtipun.
yang mampu menggerakkan masyarakat
Wana punika anama ing Bintara, ing ngriku menjadi lebih
peka dan
Radènresponsif
Patahdalam menghadapi
adhêdhêkah, gejala
botên yang berkembang
antawis lami kathah
dalam têtiyang
masyarakat (Soeratno, 1994:5).
dhatêng, sami tumut gêgriya ing ngriku, sarta
Kearifan
sami lokal adalah
ambabadi wana,cara berpikir, bersikap,
angadêgakên masjid,bertingkah
sangsaya
laku dari
kathah têtiyang dhatêng, sami anggêguru sudah
suatu daerah atau lokalitas yang dhatêngbanyak
Radèn
dimengerti
Patah. akan keluhuran budi dan kebaikan-kebaikannya
sehingga secara obyektif perlu diteladani (dicontoh) dan diikuti.
Salah (Kembali
satu wujud padakearifan lokal Patah:
cerita Raden masyarakat
beliau Jawa
masih adalah
tinggal
mengenai ajarandi dan
[berguru] Ampel filosofi
Denta,(Darmono dkk dalam
lalu dinikahkan denganAryo cucu
Priyanggono dan Nur Rosyid,2015:23-24).
sulung Sunan Ampel bernama Nyai Ageng Maloka. Sangat disayangkan,
ajakan-ajakan
Raden Patahatau filosofi adiluhung
lalu memohon yang dimiliki
petunjuk masyarakat
dan arahan dimana
Jawa itu banyak yang masih tersimpan
harus bertempat tinggal dan membangun permukiman dalam naskah dan
bertuliskan
baru aksara Jawa dan
(adhêdhêkah) berbahasa
dengan amanJawa.
dan damai. Sang Sunan
kemudian memberi petunjuk: Kalauinformasi
Menurut Baroroh Baried (1994:3), Raden Patah mengenaimau
berbagai segi kehidupan masa lampau suatu
diberi petunjuk, maka yang harus ia lakukan adalah masyarakat dapat
diketahui oleh lurus
berjalan masyarakat
ke arahmasa barat.kini
Kalau melalui
sudahpeninggalan-
menemukan
peninggalan, baik yang berupa benda budaya
pohon gelagah yang berbau harum, maka itulah tempat maupun karya
Sĕrat Rajabrana
tulisan.idealnya. adalah dari
Karena berawal salahtempat
satu karya
itulahsastra Jawa
diharapkan
berisi kearifan lokal yang cukup layak dijadikan
akan menjadi kota yang ramai dan sejahtera. Raden Patah sebagai contoh
pembentukan
kemudian karakter
menurutiyang baik bagi
nasehat generasi
gurunya saat ini. Akan
itu. Membuka hutan
lebih baik jika apa yang terkandung dalam naskah
besar di sana, di daerah Bintara. Di sanalah Raden Patah itu dapat
diikutimembangun
dan dicoba desa. untukTidak
diimplementasikan.
lama kemudian Hal-hal yang
banyak orang
masih datang,
relevanikutdapat dicontoh, yang tidak
membangun rumah, sama-sama membabad relevan dapat
ditinggalkan;cukup
dan membuka sebagai
hutan.pengetahuan
Mereka lalu saja.mendirikan mesjid
Penulis akan menggunakan
[untuk Shalat Jum’at]. Banyak yang metode studi pustaka
datang untuk
bersama-
menyajikan isi dari
sama tinggal Sĕrat Rajabrana
dan berdiam di sana, laludengan
bergurutahapan
kepada
inventarisasi,
Raden Patah).deskripisi, transliterasi, dan terjemahan.
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan Sĕrat Rajabrana
sudah pernah dilakukan oleh penulis dalam bentuk transliterasi
pada tahun 2015. Penulis juga pernah melakukan penelitian atas
Sĕrat Yajna Susila yang berisi tentang tĕgĕn, mugĕn, gĕmi,
nastiti, dan ngati-ati dengan judul ‘Ajaran Moral dalam Sĕrat
Yajna Susila dengan pendekatan pragmatis’

Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 213


7
Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 219
Ahmad Baso
Sumarsih

segera sajaisi ia
Kerangka caratebangi
menjadidan bersihkan
kaya dalam Sĕratpadang rumput
Rajabrana
sebagaiilalang
berikut.itu.
Tempat kaya
Untuk menjadi itu kemudian
ada tujuhberubah menjadi kegiatan belajar
cara yaitu:
1. Sĕngsĕmagamasesirih
Islam ‘suka
nan suci. Banyakmakan
mengurangi orang dan
bermukim
minum’untuk
menjadi santrinya.
2. Ngĕngirangi kaborosan Rumah-rumah
‘mengurangi keborosanbanyak berdiri.
dalam
Bahkan di sana
menggunakan uangtelah berpenghuni dua puluh ribu orang
dan barang’
3. Nyambutpenduduk.damĕl Jadi sudah menjadi
pakantuk ‘bekerjadesa
yangyang ramai.
menghasilkan’
Shalat Jumat mulai didirikan
4. Nyelengi pamĕdal ‘menabung penghasilan’ sehingga jadi seperti atau
ibarat negeri
5. Migunakakĕn yang luas
ajĕging wancidan besar. Para ulama
‘menggunakan waktudan orang
alim pun
dengan ajeg/tetap’berdatangan dari negeri seberang maupun dari
6. Tlatos Jawa, berkumpul bersama-sama, bersepakat mengadakan
‘telaten’
diskusi dan
7. Ngatos-atos musyawarah berbagai ilmu. Sudah disebut
‘berhati-hati’
sama-sama akan namanya, banyak yang menyukai nama
pengajian
Agar menjadi atau kaya
pesantren itu dengan
raya, ketujuh caranama Pesantren
tersebut harus
dilakukan Demak.dengan Banyak santri hijrah
ajeg disertai ke sana,
tekad yang kuat. mencari
Namun, ilmuada
hal-hal rahasia
yang dapatsejati membuat
dalam agama maupun
celaka ilmu yaitu
(bahaya), yang watak
sangat
sombong luas).
(angkuh), merasa kaya, suka mencela, dan menghina
sesama. Semua itu watak yang kurang baik yang akan
Kedua
menjadikan kutipan di atas
halangan, bahkanmenggambarkan
menjadi sandunganasal-usul kelahiran
karena watak
Demak
tersebut dari
dapatsebuah
mengarah hutan ilalang hingga menjadi mesjid dan
ke perselisihan.
pesantren.AdapunIni terjadi sebelum
hal-hal yang berdirinya
menimbulkan Masjid Agung Demak
kebaikan adalah
yang
watak menandai
cinta, rasa peresmian
kasih sayang, kesultanan
rasa belas Islam
kasih,pertama di Jawa
serta sikap dan
bernama
perbuatan Kesultanan
yang baik.Semua Demak. Dua teks berikut
itu merupakan watak dan memperjelas
perbuatan
maksud
yang baikkedua atas. Babad
kutipan di kebaikan,
dan menjadikan Tanah
hingga Jawi mengarah
akhirnya menyebut
13
demikian.
kepada keselamatan, keutamaan, keluhuran (kehomatan), dan
kemuliaan. Ada juga hal-hal yang menimbulkan keuntungan
Amangsulidan
(keberuntungan) cariyosipun
kerugian. Radèn Patah, ingkang kantun
wontên ing
Selain tujuh cara Ngampèl Dênta,di kadhaupakên
yang tersebut atas, untuk berhasil kalih
menjadi putranipun
kaya menusia Nyai jugaAgêngharusMaloka
berlakuingkang pambayun,
(1) gemi, yaitu
wayahipun Sunan ing Ngampèl Dênta,
nglĕmpakakĕn, ngowel, nguwet-uwet, dan ngirit-irit, dan anuntên Radèn
menerima Patah apanyuwun
adanya; pitêdah, ing(3)pundi
(2) nastiti; ênggènipun
ngati-ati; (4) tĕgĕn;badhe
(5)
mugĕn;jêmjêm
(6) rigĕn;adhêdhêkah,
(7) aja dhemĕnSunan ing Ngampèl Dênta inggih
utang.
asuka
Dalam pitêdah,
Sĕrat Radèndiceritakan
Rajabrana Patah kapurih lumampahrasanya
juga bagaimana ngilèn
menjadi lêrês.
orang yang mempunyai simpanan uang; siapa yang
disebut dengan orang kaya; bagaimana ukuran orang kaya, dan
kekayaan.Yang
13 disebut terakhir, yaitu kekayaan atau
Serat Babad Tanah Jawi: Wiwit saking Nabi Adam dumugi ing tahun
pengetahuan
1647(ed. tentang(s'Gravenhage:
J.J. Meinsma) harta kekayaan itu patokan
Martinus Nijhoff,atau ukurannya
1874), hlm. 33-4.

214
6 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
220 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
Sejarah
Cara Menjadi
Lahirnya
Kaya
Pesantren
Dalam Serat
Berdasarkan
Rajabrana
Naskah Babad Cirebon Koleksi
PNRI
ada pada
Bilihpenggunaannya,
manggih galagah terjadinya ada pada kegunaannya
arum ambêtipun, punika dipun
yang dhêkahana,
membeli perbawa (kekuatan),
awit panggenan punikadanbadhepada
dados akhirnya
nagari,
menjadikan kesenangan. Maksudnya, harta
sarta gêmah raharja. Radèn Patah lajêng lumampah benda atau
pengetahuan
anjog ituingpenting
wanadan mempunyai
agêng, kekuatan
amanggih jika dipakai
galagah wangi
atau digunakan. Kalau tidak digunakan, tidak akan
ambêtipun. Wana punika anama ing Bintara, ing ngriku berguna
apa-apa.Harta yang digunakan
Radèn Patah adhêdhêkah, untuk disumbangkan
botên antawis lami pada hal-
kathah
hal yang berguna tidak akan menghilangkan keutamaan,
têtiyang dhatêng, sami tumut gêgriya ing ngriku, sarta tetapi
akan lebih
samibernilai
ambabadidan membawa perbawa (pengaruh
wana, angadêgakên masjid, kekuatan)
sangsaya
yang kathah
tidak akan menghilangkan pengorbanan
têtiyang dhatêng, sami anggêguru dhatêng yang Radèn
pada
akhirnya akan membawa kesenangan atau kebahagiaan dan
Patah.
kepuasan.
Akhirnya,
(Kembalisemua
pada gambaran
cerita Radenyang tersebut
Patah: di masih
beliau atas semoga
tinggal
dijadikan senjatadi(sarana)
[berguru] yang harus
Ampel Denta, dijaga dengan
lalu dinikahkan dengan sebaik-
cucu
baiknya bagi lengkapnya perjalanan sampai
sulung Sunan Ampel bernama Nyai Ageng Maloka. bisa merasakan
keberuntungan
Raden Patahyanglalu
akan dirasakan.
memohon Selesai
petunjuk dansudah
arahan Sĕrat
isidimana
Rajabrana.
harus bertempat tinggal dan membangun permukiman
baru (adhêdhêkah) dengan aman dan damai. Sang Sunan
Pembahasan
kemudian memberi petunjuk: Kalau Raden Patah mau
Menurut
diberiPiliang (2003:47),
petunjuk, maka makna dapat ditemukan
yang harus ia lakukansebagai
adalah
akibat berjalan
dari relasilurus
totalke
unsur yang ada dengan
arah barat. Kalau sudah unsur-unsur
menemukanlain
secara pohon
total. Berdasarkan pendapat tersebut makna
gelagah yang berbau harum, maka itulah tempat teks Sĕrat
Rajabrana dapatKarena
idealnya. ditemukan akibat
berawal dariadanya
tempatrelasi
itulahtotal unsur-
diharapkan
unsur dasar Sĕrat Rajabrana yang saling berkaitan
akan menjadi kota yang ramai dan sejahtera. Raden Patahsecara total
dan membentuk
kemudian sebuah sistem.
menuruti nasehat gurunya itu. Membuka hutan
Unsur
besar di sana, di daerahmembentuk
dominan yang alur dalam
Bintara. Di sanalah Raden Sĕrat
Patah
Rajabrana adalah desa.
membangun “menjadi
Tidakkaya”, karenanya banyak
lama kemudian pemahaman
orang
“bisa menjadi kaya”membangun
datang, ikut didasarkan rumah,
pada unsur cara menjadi
sama-sama kaya
membabad
yang ada
dan dalam
membuka teks saling
hutan.berkaitan
Mereka satulalu dengan
mendirikanunsur-unsur
mesjid
yang lain secara total dan membentuk sebuah
[untuk Shalat Jum’at]. Banyak yang datang bersama-sistem. Adapun
unsur-unsur cara menjadi
sama tinggal kaya dalam
dan berdiam Sĕratlalu
di sana, Rajabrana
berguru adalah
kepada
sebagaiRaden
berikut.
Patah).
1. Sarana untuk mendapatkan kekayaan dalam Sĕrat
Rajabrana ada 7 cara.
a. Senang mengurangi makan minum.
b. Bekerja yang menghasilkan.
c. Tidak boros dalam menggunakan uang dan barang.
d. Menabung penghasilan.

Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 215


7
Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 221
Ahmad Baso
Sumarsih

segera
e. saja ia tebangi
Menggunakan waktu dandenganbersihkan
ajĕg. padang rumput
ilalang
f. itu.
Telaten.
Tempat
g. itu kemudian berubah menjadi kegiatan belajar
Berhati-hati.
agama Islam nan suci. Banyak orang bermukim untuk
menjadicara
Tujuh santrinya.
tersebut Rumah-rumah
harus dilakukanbanyak dengan berdiri.
terus
menerusBahkan di sana
atau teratur telahdisertai
(ajĕg) berpenghuni
dengandua tekad puluh
atauribu orang
kemauan
penduduk. Jadi sudah menjadi desa yang ramai.
yang keras.
Shalatsementara
Ada Jumat mulai didirikan
pendapat sehingga
bahwa jadi seperti
kekayaan atau
itu tidak
ibaratsebab
dapat diraih negerisudah
yang takdir
luas dan besar. Para ulama
kehidupan.Banyak dansetuju
yang orang
alim pun berdatangan dari negeri seberang
pada pendapat tersebut. Sayangnya, tidak semua orang mampu maupun dari
Jawa,takdir.
mengetahui berkumpul bersama-sama,
Kebanyakan bersepakat
orang tahu mengadakan
takdir kalau sudah
diskusi dan
terjadi.Sesudah musyawarah
terjadi, baru disebut berbagai
“itu sudahilmu. Sudahsehingga
takdir” disebut
sama-samaberusaha
orang kemudian akan namanya, banyaksemua
keras sebab yang menyukai nama
kejadian tidak
pengajian
lepas dari usahaatau ataupesantren
nalar. itu dengan nama
Kebanyakan orangPesantren
hanya
Demak. Banyak
mengutamakan kemampuan santri lahiriah
hijrah kesaja, sana,jarang
mencari ilmu
disertai
dengan rahasia sejati dalam
pengetahuan batiniah.agama maupun
Karena itu, ilmu
lebih yang
baik sangat
rajin
bekerja luas).
serta menjalankan tujuh cara tersebut. Yang terjadi dan
nyata tidak bekerja tidak akan mendapat hasil (balasan).
Kedua kutipan
Intinya, bekerjalah di dengan
atas menggambarkan
semangat dan tekad asal-usul
kuatkelahiran
disertai
Demak dari
kelakuan yangsebuah
baik. hutan ilalang hingga menjadi mesjid dan
pesantren. Ini terjadi sebelum berdirinya Masjid Agung Demak
yang
2. Yangmenandai
memunculkan peresmian kesultanan
halangan Islamatau
atau celaka pertama
bahaya.di Jawa
bernamaMunculnya
Kesultanan Demak.
bahaya Duawatak
itu dari teks diri
berikut memperjelas
sombong, merasa
maksud
kaya, suka kedua kutipan
mencela, atas. Babad
dandimenghina Tanah
sesama. SemuaJawi itu
menyebut
adalah
13
demikian.yang
kelakuan kurang baik yang akan menimbulkan halangan,
kadang menjadikan sandungan sebab watak itu dapat mengarah
Amangsuli Watak
ke perselisihan. cariyosipun
sombong RadènadalahPatah,
watak ingkang kantun
yang kurang
wontên ing Ngampèl Dênta,
baik dan menyebabkan halangan atau celaka. Apakah manusiakadhaupakên kalih
putranipun
tidak bisa mengubah Nyai Agêng
supaya janganMaloka
sampaiingkang
disebut pambayun,
tidak baik
wayahipun Sunan
dan tidak akan mendapat celaka. ing Ngampèl Dênta, anuntên Radèn
Patah nyuwun pitêdah,
Kelihatannya manusia ingberat pundi untuk
ênggènipun badhe
mengubah
jêmjêm sebab
kelakuannya adhêdhêkah,
sudah jadi Sunan ing bawaan
watak NgampèlsehinggaDênta inggih
sulit
asuka pitêdah, sehingga
untuk menghilangkan Radèn Patah kapurih
timbullah lumampah
peribahasa Jawangilèn
“ciri
wanci lêrês.
marine ginawa mati” yang berarti “kalau belum mati,
watak itu akan selalu dibawa”.
PerihalTanahtersebut,
13Serat Babad bagi sebagian orang yang
Jawi: Wiwit saking Nabi Adam dumugi ing tahun
mengutamakan
1647(ed. J.J. Meinsma)olah(s'Gravenhage:
batin belum memuaskan
Martinus sebabhlm.
Nijhoff, 1874), masih
33-4.

216
6 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
222 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
Sejarah
Cara Menjadi
Lahirnya
Kaya
Pesantren
Dalam Serat
Berdasarkan
Rajabrana
Naskah Babad Cirebon Koleksi
PNRI
menyimpang dari nalar.
Bilih manggih Maksudnya,
galagah mengapa punika
arum ambêtipun, orang dipun
sulit
mengubah kelakuannya
dhêkahana, sendiri, padahal
awit panggenan kelakuannya
punika badhe yang
dados nagari,
kurangsarta
baik gêmah
dapat menyebabkan celaka. Memangnya
raharja. Radèn Patah lajêng lumampah ringan
mendapat
anjog celaka
ing daripada mengubah
wana agêng, kelakuannya
amanggih sendiri,
galagah itu
wangi
tidak cocok. Sesungguhnya, orang yang memiliki watak
ambêtipun. Wana punika anama ing Bintara, ing ngriku jelek
itu juga tidakPatah
Radèn suka adhêdhêkah,
dengan kelakuannya yang kurang
botên antawis baik.
lami kathah
Buktinya, kalau dihina, dia juga tidak senang.
têtiyang dhatêng, sami tumut gêgriya ing ngriku, sarta
Sebabambabadi
sami apa dia wana,
tidak mau mengubahmasjid,
angadêgakên kelakuan yang
sangsaya
kurangkathah
baik dan membawa celaka? Mungkin disebabkan
têtiyang dhatêng, sami anggêguru dhatêng Radèn belum
mau saja. Sebisa-bisanya
Patah. manusia itu harus waspada dan hati-
hati untuk menjaga watak yang kebablasan sebab itu sering
berbahaya.
(Kembali pada cerita Raden Patah: beliau masih tinggal
[berguru] di Ampel Denta, lalu dinikahkan dengan cucu
3. Yang menumbuhkan
sulung Sunan Ampelkebaikan.
bernama Nyai Ageng Maloka.
Tumbuhnya
Raden kebaikan
Patah lalu itu dari
memohon watak cinta,
petunjuk rasa kasihan,
dan arahan dimana
kasih sayang, serta sikap yang baik dan perbuatan
harus bertempat tinggal dan membangun permukiman yang baik.
Semuabaruitu (adhêdhêkah)
masuk dalamdengan perbuatan
aman yang baik Sang
dan damai. sekaliSunan
dan
menjadikan kebaikan akhirnya mengarah pada
kemudian memberi petunjuk: Kalau Raden Patah mau keselamatan,
keutamaan,
diberikeluhuran,
petunjuk,dan kemuliaan.
maka yang harus ia lakukan adalah
Karena watak lima macam
berjalan lurus ke arah barat. tadiKalau
mendatangkan kebaikan,
sudah menemukan
tampaknya manusia tidak keberatan memiliki
pohon gelagah yang berbau harum, maka itulah tempat watak tadi.
Kalaupun ada yang
idealnya. Karenatidak melakukan
berawal ada itulah
dari tempat rasa cinta, rasa
diharapkan
kasihan, kasih sayang, sikap yang baik, dan perbuatan
akan menjadi kota yang ramai dan sejahtera. Raden Patah yang
baik lainnya,
kemudianmungkin
menurutihanya karenagurunya
nasehat belum mau saja.
itu. Membuka hutan
besar di sana, di daerah Bintara. Di sanalah Raden Patah
4. Yang menumbuhkan
membangun desa.keberuntungan dan kerugian
Tidak lama kemudian banyak orang
datang, ikut membangun rumah, karena
Munculnya keberuntungan itu usaha,
sama-sama mampu
membabad
mengatur
dan (mengendalikan)
membuka hutan.hatinya
Merekasendiri.
lalu Contohnya
mendirikansebagai
mesjid
berikut.[untuk Shalat Jum’at]. Banyak yang datang bersama-
a. sama
Kalautinggal
sedangdan
menganggur,
berdiam dimerawat apaberguru
sana, lalu saja yang ada
kepada
di rumahnya,
Raden Patah). misalnya bersih-bersih rumah, mengatur
rumah, dan lain-lain. Kerugiannya kalau hanya tidur
saja.
b. Kalau mengerjakan pekerjaan serius dan terpusat pada
yang dikerjakan. Kerugiannya jika tidak tertib,
mengerjakannya berpindah-pindah. Semua dikerjakan

Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 217


7
Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 223
Ahmad Baso
Sumarsih

segera saja
sehingga ia tebangi
akhirnya tidakdan adabersihkan padang
yang selesai. rumput
Ibaratnya,
ilalang itu.batang padi kering saja tidak, apalagi padi.
mendapat
c. Tempat
Dalam itu kemudianjangan
pergaulan berubahmeninggalkan
menjadi kegiatan belajar
tatakrama,
agama
membuat Islam nan suci.
nyaman Banyak orang
saat berkumpul. bermukim kalau
Kerugiannya untuk
menjadi
tidak tahu santrinya. Rumah-rumah
tatakrama (kurang banyak
ajar), membuat berdiri.
gaduh, dan
Bahkan
membuatdisakitsanahati.
telah berpenghuni dua puluh ribu orang
d. penduduk. Jadi sudah
Kalau berkumpul menjadi
yang rukundesa yang ramai.
membaur. Kerugiannya
Shalat Jumat mulai didirikan sehingga
kalau berkelompok sendiri-sendiri membuat jadi seperti atau
kurang
ibarat
nyaman. negeri yang luas dan besar. Para ulama dan orang
alim pun berdatangan
e. Kalau berembug yangdarirukun
negeridan
seberang
saling maupun
menerima. dari
Jawa, berkumpul
Kerugiannya bersama-sama,
kalau bersepakat dan
terjadi ketidakcocokan mengadakan
berebut
diskusi dan musyawarah berbagai ilmu. Sudah disebut
faedah (kepentingan)
f. sama-sama
Kalau berteman akan selalu
namanya, rukunbanyak yang menyukai
dan sejalan. Kerugiannyanama
pengajian atau menjadi
kalau berselisih pesantren itusatu
tidak dengan nama Pesantren
langkah/sejalan.
g. Demak. Banyak
Kalau datang santri hijrah
ke tempat ke sana,
orang punya mencari
hajat hendaknyailmu
rahasia
yang rukunsejatidan
dalam agamaKerugiannya
membaur. maupun ilmu yang
kalau iri,sangat
suka
luas).
mencela, dan semaunya sendiri.
h. Kalau menolong harus disertai pengorbanan dan
Kedua kekuatan
kutipan (semampunya).
di atas menggambarkanKerugiannya asal-usul kelahiran
kalau ikras-ikris,
Demak tidak
dari pantas,
sebuah akhirnya
hutan ilalang
tanpa hingga
guna. menjadi mesjid dan
pesantren.
i. KalauIni terjadi sebelum
ditolong harusberdirinya
diimbangiMasjid Agung
dengan Demak
kebaikan.
yang menandai
Kerugiannya peresmian
jika kesultanan
ingin menang Islam sendiri
pertamasehingga
di Jawa
bernamamembuat
KesultananjarakDemak. yang Dua akhirnya
teks berikutmenumbuhkan
memperjelas
kedua kutipan di atas. Babad Tanah Jawi menyebut
maksudkekecewaan.
13
demikian.
j. Kalau memberi harus ikhlas lahir batin. Kerugiannya
kalau antara ikhlas dan tidak ikhlas, akhirnya tidak
Amangsuli cariyosipun
diterima dengan disertai Radèn Patah, ingkang kantun
terima kasih.
wontên ing Ngampèl
k. Kalau diberi harus diterima dengan Dênta, kadhaupakên
menyampaikan kalih
putranipun
terimakasih NyaikarenaAgêng merasaMaloka ingkang
mendapatpambayun,kasih.
wayahipun Sunan ing Ngampèl Dênta,
Kerugiannya, kalau tidak menunjukkan merasa diberi,anuntên Radèn
Patah
akhirnyanyuwun
membuat pitêdah,
kecewa. ing pundi ênggènipun badhe
l. jêmjêm adhêdhêkah,
Kalau meminta harusSunan
disertaiingdengan
Ngampèl Dênta inggih
menunjukkan iba
asuka pitêdah, Radènjadi
dan menunjukkan Patah kapurih
beban. lumampah ngilèn
Kerugiannya kalau
lêrês.
sombong (diri) malahan berkacak pinggang.

13SeratBabad Tanah Jawi: Wiwit saking Nabi Adam dumugi ing tahun
1647(ed. J.J. Meinsma) (s'Gravenhage: Martinus Nijhoff, 1874), hlm. 33-4.

218
6 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
224 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
Sejarah
Cara Menjadi
Lahirnya
Kaya
Pesantren
Dalam Serat
Berdasarkan
Rajabrana
Naskah Babad Cirebon Koleksi
PNRI
5. Yang disebut
Bilih Gĕmi galagah arum ambêtipun, punika dipun
manggih
Gĕmi itu awit
dhêkahana, pusakanya
panggenan tindakan,
punika badhe gĕmi nagari,
dari dados dapat
menguasai harta yang besar sekali sebab
sarta gêmah raharja. Radèn Patah lajêng lumampah gĕmi menjadi jaring
harta anjog
kekayaan.
ing wana Maksudnya
agêng, amanggih adalah galagah
mengumpulkan wangi
nglĕmpakakĕn, menyayangi ngowĕl, membuat
ambêtipun. Wana punika anama ing Bintara, ing ngriku awet nguwet-
uwet, membuat
Radèn Patahirit ngirit- irit, serta botên
adhêdhêkah, menerima apa adanya.
antawis lami kathah
a. têtiyang
Mengumpulkan ‘nglĕmpakakĕn’:
dhatêng, sami tumut gêgriya ing ngriku, menyimpan sarta
penghasilan.
sami ambabadi wana, angadêgakên masjid, sangsaya
b. kathah
Menyayangi
têtiyang ‘ngowĕl’:
dhatêng,tidaksami mau menggunakan
anggêguru dhatêngbarang
Radèn
miliknya
Patah. (harta miliknya untuk hal-hal yang mubazir
(tidak berfaedah)
c. (Kembali
Membuatpada awet cerita
‘nguwet-uwet’:
Raden Patah: semua barang
beliau (miliknya)
masih tinggal
yang dipakai
[berguru] diusahakan
di Ampel Denta, agar bisa tahan lama
lalu dinikahkan dengan (awet)
cucu
atau lama baru ganti.
sulung Sunan Ampel bernama Nyai Ageng Maloka.
d. Raden
Membuat Patahiritlalu
’ngirit-irit’:
memohon kalau petunjukmengeluarkan
dan arahan barang
dimana
miliknya diusahakan ajĕg
harus bertempat tinggal dan membangun banyak
(teratur), tidak tidak
permukiman
sedikit
baru (secukupnya)
(adhêdhêkah) dengan sajaaman untuk dimakan,
dan damai. Sangsedapat
Sunan
mungkin malah dibuat lebih sedikit
kemudian memberi petunjuk: Kalau Raden Patah asal tidak sampai
mau
putus-putus serta jangan sampai membuat
diberi petunjuk, maka yang harus ia lakukan adalah kurang baik.
e. berjalan
Menerima apa ke
lurus adanya
arah ‘nrimah sakwontĕnipun’
barat. Kalau sudah menemukan
Menerima apaadanya itu
pohon gelagah yang berbau harum, maka tidak ngoyo, tidak ngangsa,
itulah tempat
makan dan
idealnya. Karena berpakaian
berawal dari yangtempat
lumrah dandiharapkan
itulah sepadan
(sepantasnya)
akan menjadi kota asalyang
tidakramai
memalukan dan tidak
dan sejahtera. Raden berniat
Patah
untuk menonjol.
kemudian menuruti nasehat gurunya itu. Membuka hutan
Orangdi gĕmi
besar sana, di harus
daerahcermat atauDihemat
Bintara. sanalahmenggunakan
Raden Patah
barang-barang
membangun miliknya serta lama
desa. Tidak digunakan
kemudian denganbanyaksehemat
orang
mungkin. Jangan menyia-nyiakan harta
datang, ikut membangun rumah, sama-sama membabad mengingat sulitnya
mengupayakan
dan membuka harta hutan.
tersebut.MerekaDikumpulkan sedikit mesjid
lalu mendirikan demi
sedikit[untuk
dengan susah payah mandi
Shalat Jum’at]. Banyak yang datang bersama- keringat. Jika
mempergunakan
sama tinggal semena-mena
dan berdiamitu di salah besarberguru
sana, lalu karenakepada
akan
menyebabkan kekurangan
Raden Patah). harta sehingga membuat sengsara
dan penderitaan. Perempuan perlu lebih gĕmi ‘hemat’, jangan
sampai mendapat sebutan gĕmi gĕmĕt, yaitu mengumpulkan
setetes demi setetes ibarat mengumpulkan embun, tetapi setelah
terkumpul banyak menjadi air dan hilang begitu saja karena
digunakan untuk hal-hal yang tidak penting (berguna). Orang
gĕmi tidak berbuat seperti itu. Sebaliknya, ia akan berusaha

Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 219


7
Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 225
Ahmad Baso
Sumarsih

segera sampai
mendapatkan saja iabertumpuk-tumpuk
tebangi dan bersihkan padang
agar dapat tetaprumput
bisa
bertahan. ilalang
Itulahitu.cara yang dilakukan oleh orang gĕmi yang
Tempat itu kemudian berubah menjadi kegiatan belajar
dapat dijumpai.
agama Islam nan suci. Banyak orang bermukim untuk
6. Nastitimenjadi
‘hemat dan santrinya.
teliti’ Rumah-rumah banyak berdiri.
Hemat Bahkan di sana
dan teliti telah berpenghuni
itu tempat gagasan ataudua puluhyang
pikiran ribu hebat
orang
sekali penduduk.
karena Jadi dapatsudah menjadi desa yang
mendatangkan ramai.
keselamatan dan
Shalat Jumat mulai didirikan sehingga
kesejahteraan. Manusia yang memiliki sifat hemat dan teliti jadi seperti atau
‘nastiti’ibarat
ibaratnegeri yang luaswahyu
mendapatkan dan besar. Para ulama
kemuliaan, dapatdanmeraih
orang
alim pun berdatangan dari negeri seberang
keluhuran. Semua yang dilakukan sehari-hari selalu diingat, maupun dari
baik yang Jawa, berkumpul
buruk ataupun bersama-sama,
yang baik untuk bersepakat mengadakan
dijadikan cermin
diskusi
(introspeksi dan Yang
diri). musyawarah berbagai(ditolak),
jelek dibuang ilmu. Sudah yangdisebut
baik
sama-sama akan namanya, banyak yang menyukai nama
dilanjutkan.
pengajian
Misalnya, setelah ataubangun
pesantren tidur,itubersih-bersih
dengan namabarang Pesantren
dan
menata Demak.
kembali Banyak santri dan
dengan teliti hijrah ke sana,
diamati mencari
wujudnya, ilmu
jumlah,
rahasia Umpamanya
dan letaknya. sejati dalam mempunyai
agama maupun piringilmu yangapakah
12 biji, sangat
luas). dan lengkap jumlahnya? Apakah piring-piring itu
sudah bersih
miliknya atau bukan dengan melihat ciri-cirinya, tidak tertukar
Kedua kutipan
dengan di atas menggambarkan
piring tetangga. Jika sudah betul,asal-usullalu ditatakelahiran
pada
Demak daridi sebuah
tempatnya rak piring. hutanJikailalang
ada yanghingga menjadi
hilang, mesjid
kemudian dan
dicari
pesantren.
apakah Ini terjadi
pecah, hilang,sebelum berdirinya
atau dipinjam Masjid--sampai
tetangga Agung Demakdapat
yang menandai
keterangan yang peresmian
jelas. kesultanan Islam pertama di Jawa
bernamaOrang Kesultanan
yang Demak.hemat dan Dua teksteliti berikut memperjelas
sehari-hari selalu
maksud
mengingat kedua
semua kutipan
yang di harus Babadyang
atas.diingat Tanah Jawi tanggung
menjadi menyebut
jawabnya.13Misalnya, memeriksa pembantu (jika punya) dan
demikian.
binatang-binatang peliharaannya. Apakah semuanya terpelihara
makanAmangsuli
minumnyacariyosipundengan baik, Radèn sudahPatah,
atau ingkang
belum. kantun
Kalau
wontên ing Ngampèl Dênta,
menerima uang emas dapat meneliti palsu atau murni dengan kadhaupakên kalih
putranipun
tanda atau kode dan NyaibunyiAgêng Maloka
tertentu. ingkang
Membeli pambayun,
barang apapun
wayahipun Sunan ing Ngampèl Dênta,
dapat menawar dengan tepat sebab mendapat berita penawaran anuntên Radèn
harga Patah nyuwun Jika
yang umum. pitêdah, ing pundi
berurusan dengan ênggènipun
orang, mampubadhe
jêmjêmkebiasaannya
mengetahui adhêdhêkah,bagi Sunanyangingsudah
Ngampèl
kenal.Dênta
Bagi inggih
orang
asuka pitêdah,
yang nastiti, jika akan Radèn Patah kapurih
berangkat tidur pada lumampah
malam ngilèn
hari,
lêrês. selalu memeriksa terlebih dulu tempat-tempat yang
sebelumnya
semestinya ditutup, serta meneliti pintu-pintu rumah,apakah
sudah
13 dikunci atau belum.
Serat Babad Tanah Jawi: Wiwit saking Nabi Adam dumugi ing tahun
1647(ed. J.J. Meinsma) (s'Gravenhage: Martinus Nijhoff, 1874), hlm. 33-4.

220
6 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
226 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
Sejarah
Cara Menjadi
Lahirnya
Kaya
Pesantren
Dalam Serat
Berdasarkan
Rajabrana
Naskah Babad Cirebon Koleksi
PNRI
7. Yang disebut
Bilih ngati-ati
manggih ‘berhati-hati’
galagah arum ambêtipun, punika dipun
Berhati-hatiawit
dhêkahana, adalah cara terakhir,
panggenan punikayaitu
badhe cara yangnagari,
dados dapat
menghilangkan kerugian serta menjauhkan sifat
sarta gêmah raharja. Radèn Patah lajêng lumampah perbuatan dosa
atau salah.
anjogOrang
ing yang
wanabertindak
agêng, berhati-hati
amanggih (ngati-ati)
galagah wangibakal
menemukan kemuliaan karena kelakuannya
ambêtipun. Wana punika anama ing Bintara, ing ngriku selalu terarah
supayaRadèn
jangan Patah
sampaiadhêdhêkah,
melakukan kesalahan dalam hidupnya.
botên antawis lami kathah
Misalnya:
têtiyang dhatêng, sami tumut gêgriya ing ngriku, sarta
a. sami
Kalauambabadi
berpakaian yang angadêgakên
wana, biasa saja, jangan masjid,aneh-aneh,
sangsaya
kathah têtiyang dhatêng, sami anggêguru dhatêngsupaya
disesuaikan dengan keadaan dan kemampuannya Radèn
tidak
Patah. dianggap sombong sehingga akhirnya dicibir dan
tidak disukai bagi yang tidak senang.
b. (Kembali
Dalam berjalan (melangkah),
pada cerita berjalan
Raden Patah: dengan
beliau biasatinggal
masih saja,
jangan dibuat-buat.
[berguru] di Ampel Denta, Jangan lalusampai
dinikahkanmendapat
denganmalu.
cucu
Usahakan yang pantas kalau dilihat.
sulung Sunan Ampel bernama Nyai Ageng Maloka.
c. Raden
Kalau Patah
berbicara, usahakan jangan
lalu memohon petunjuk sampai perkataannya
dan arahan dimana
menyakiti hati; syukur kalau enak
harus bertempat tinggal dan membangun permukiman didengar dan
membuat
baru senang yang
(adhêdhêkah) mendengarkan.
dengan aman dan damai. Sang Sunan
d. kemudian
Kalau bertamu jangan
memberi petunjuk:sampaiKalaumembuat Raden repot; syukur
Patah mau
mendatangkan kebahagiaan.
diberi petunjuk, maka yang harus ia lakukan adalah
e. berjalan
Kalau bertemu
lurus kedengan pembesar,
arah barat. Kalauwajahsudahharus ramah
menemukan
dan gaya bicara tenang supaya bisa
pohon gelagah yang berbau harum, maka itulah tempatmembuat hatinya
senang (mampu
idealnya. Karenamengambil
berawal dari hati).
tempat itulah diharapkan
f. akan
Kalau bertemu dengan yang
menjadi kota yang ramai dan sejahtera. lebih muda bisa
Raden Patah
memperlakukan
kemudian menuruti dengan
nasehatbaik (ngemong).
gurunya Begitu hutan
itu. Membuka juga
kalau bertemu dengan orang yang posisinya
besar di sana, di daerah Bintara. Di sanalah Raden Patah lebih
rendah;harusdesa.
membangun bersikap
Tidak sama, tidak berubah
lama kemudian banyak dalam
orang
bertatakrama.
datang, ikut membangun rumah, sama-sama membabad
g. dan
Kalau melihat atau
membuka hutan. memandang
Mereka lalu sesuatu disertai dengan
mendirikan mesjid
kecermatan dan ketelitian.
[untuk Shalat Jum’at]. Banyak yang datang bersama-
h. sama
Kalautinggal
mendengarkan
dan berdiam harusdi dengan
sana, lalu sungguh-sungguh
berguru kepada
supaya tidak
Raden Patah). salah dalam mengartikan apa yang
didengar.
i. Dalam jual beli berusaha saling menguntungkan dengan
cara yang sah.
j. Kalau mengerjakan pekerjaan disertai dengan
kesungguhan (serius) supaya tidak menemui halangan.

Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 221


7
Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 227
Ahmad Baso
Sumarsih

segera saja
k. Kalau ia tebangi
istirahat, dan bersihkan
duduk-duduk atau tidurpadangtidakrumputdi
ilalang itu. tempat; usahakan di tempat semestinya agar
sembarang
Tempatkalau
pantas itu kemudian
dilihat. berubah menjadi kegiatan belajar
agama bertengkar
l. Dalam Islam nan dengan suci. Banyak orang sebabnya
menjelaskan bermukimdengan untuk
menjadisupaya
tepat santrinya.
tidak Rumah-rumah
keliru dalam banyak berdiri.
ucapan supaya
Bahkan di sana
mendapatkan telah berpenghuni
kebenaran. dua puluh
Syukur saling ribu orang
menerima dan
penduduk. Jadi
sama-sama menjadisudah menjadi
reda desa yang ramai.
kemarahannya.
Shalat Jumat mulai didirikan sehingga jadi seperti atau
8. Yang ibarat negeri
disebut tĕgĕnyang‘tekun
luas dan danbesar.
sabarPara
tidakulama
mudah dan patah
orang
alim
semangat’ pun berdatangan dari negeri seberang maupun dari
Jawa,
Tĕgĕn berkumpul
artinya tekun bersama-sama,
dan sabarbersepakat
disebabkan mengadakan
kekuatan
badan dan diskusi dan musyawarah
pikiran. Misalnya, jika berbagai
menjagailmu. Sudah disebut
(berjaga) meski
lama tetapsama-sama
kuat.Kalau akanmenunggu
namanya, banyak
datangnyayang menyukaiwalau
seseorang, nama
terlambat pengajian
tetap sabar.atau Kalau
pesantren itu dengan nama
menunggu-nunggu walauPesantren
sampai
lama tetapDemak. sabar.BanyakKalausantri hijrah ke sesuatu
mengerjakan sana, mencari
tidak boleh ilmu
merasa rahasia sejati dalam
jemu (bosan) sebelum agama
selesaimaupun
semua ilmuyang yang sangat
dikerjakan.
Walau luas).
ada halangan atau kesulitan atau peristiwa yang akan
merugikan harus tetap tahan. Apalagi kalau dimarahi. Jangan
Kedua
sekali-kalikutipan
lepasdi dari atas tanggungjawab
menggambarkansebelum asal-usuljelaskelahiran
yang
Demak
menjadi dari sebuah hutan ilalang hingga menjadi mesjid dan
sebabnya.
pesantren.OrangIni terjadi
tekun sebelum
dan sabar berdirinya
tidak akanMasjid Agung Demak
menghindar dari
yang
tanggungmenandai
jawabnya peresmian
pada kesultanan
semua yang Islam pertama diSegala
dikerjakan. Jawa
bernama
sesuatu yang Kesultanan
diterimanya Demak. Dua teks
dianggap berikut pengetahuan.
menambah memperjelas
maksud
Itulah tekadkeduaorangkutipan di atas.
berwatak Babad
tĕgĕn. OlehTanah
karenaJawiitu, menyebut
siapapun
13
demikian.
yang berwatak tĕgĕn pasti untung dan masuk dalam peribahasa
tiyang takad kuwawi ngangkatyang artinya “orang yang tahan
Amangsuli
(mengalami cariyosipun
kesulitan) akan mampu Radèn Patah, segala
mengatasi ingkang kantun
kesulitan
wontên ing Ngampèl
sehingga dapat keluar dari kesulitan”. Dênta, kadhaupakên kalih
putranipun Nyai Agêng Maloka ingkang pambayun,
9. Yang wayahipun
disebut mugĕnSunanbetah ing Ngampèl
(tahan) Dênta, anuntên Radèn
Patah
Mugĕnnyuwun artinya pitêdah, ing pundi
tekun dalam ênggènipun
melakukan badhe
pekerjaan
(serius).jêmjêm adhêdhêkah,
Apa yang dikerjakan Sunan ing Ngampèl
benar-benar Dêntasampai
dilakukan inggih
selesaiasuka
tanpa pitêdah,
melalaikan Radèn Patahatau
pekerjaan kapurih lumampah
berpaling ngilèn
ke pekerjaan
lêrês. malam dikerjakan serta berpikir terus akan
lain. Siang
pekerjaan apa yang jadi tanggungjawabnya. Kalau menjaga
barang
13 dagangan sehari penuh tidak meninggalkan tempat.
Serat Babad Tanah Jawi: Wiwit saking Nabi Adam dumugi ing tahun
1647(ed. bokongipun
IbaratnyaJ.J. Meinsma) kapantek Martinus
(s'Gravenhage: ing palinggihan ‘Pantatnya
Nijhoff, 1874), hlm. 33-4.

222
6 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
228 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
Sejarah
Cara Menjadi
Lahirnya
Kaya
Pesantren
Dalam Serat
Berdasarkan
Rajabrana
Naskah Babad Cirebon Koleksi
PNRI
ditancapkan di tempatgalagah
Bilih manggih duduk’. arum
Kecuali ada perlu,punika
ambêtipun, sama sekali
dipun
tidak beringsut
dhêkahana, dariawit
dagangannya.
panggenan punika badhe dados nagari,
Kalaugêmah
sarta mengerjakan
raharja.pekerjaan
Radèn Patahkhusyuk (fokus)
lajêng pada
lumampah
pekerjaan
anjogyangingdikerjakan,
wana agêng,tidak mau berpindah
amanggih mengerjakan
galagah wangi
yang lain sebelum selesai. Kalau bersih-bersih
ambêtipun. Wana punika anama ing Bintara, ing ngriku harus benar-
benar bersih.
Radèn Kalau
Patah bepergian
adhêdhêkah, hanya mengarah
botên antawiske lami
satu tujuan
kathah
ke mana yang akan didatangi.
têtiyang dhatêng, sami tumut gêgriya ing ngriku, sarta
sami mugěn wana,
Orangambabadi tidak angadêgakên
pernah merangkap-rangkap
masjid, sangsaya
pekerjaan
kathah têtiyang dhatêng, samipekerjaan
atau sambil mengerjakan anggêguru yang lain. Kalau
dhatêng Radèn
berjalan, berjalan
Patah. saja, tidak singgah kemana-mana. Kalau
makan, makan saja, tidak sambil ngobrol. Kalau tidur, tidur
saja, tidak sambilpada
(Kembali bergurau.
cerita Apalagi kalau sedang
Raden Patah: memusatkan
beliau masih tinggal
pikiran,[berguru]
fokus di pada
Ampelapa Denta,
yang lalu
dirasakan. Sebarang
dinikahkan dengan yang
cucu
dikerjakan dengan senang sehingga cepat
sulung Sunan Ampel bernama Nyai Ageng Maloka. selesai, tidak suka
menyisakan
Raden pekerjaan
Patah laludan bergantipetunjuk
memohon pekerjaandanlain.
arahanPekerjaan
dimana
mugĕnbertempat
orang harus semua adatinggal
bekasnya (tampak hasilnya).
dan membangun permukiman Kalau
dipesanbaru
memperhatikan
(adhêdhêkah)sungguh-sungguh
dengan aman dan pesannya.
damai. Sang Sunan
Orang mugĕn
kemudian memberi petunjuk: Kalaujujur
termasuk berwatak (terus
Raden terang)
Patah mau
atau apa adanya.Karenanya apa yang dikehendaki
diberi petunjuk, maka yang harus ia lakukan adalah (menjadi
keinginan)
berjalan mugĕn
oranglurus ke jarang yang tidak
arah barat. Kalauterlaksana. Demikian
sudah menemukan
orang mugĕn itu.
pohon gelagah yang berbau harum, maka itulah tempat
idealnya. Karena berawal dari tempat itulah diharapkan
10. Yang
akan disebut rigĕn‘cekatan
menjadi terampil
kota yang ramai danbanyak akal’.
sejahtera. Raden Patah
Rigĕn artinya
kemudian terampil
menuruti disertai
nasehat dengan
gurunya itu.cara dan akal.
Membuka Itu
hutan
kepandaian yang besar sekali manfaat (gunanya) sebab
besar di sana, di daerah Bintara. Di sanalah Raden Patah sebagai
alat untuk melepaskan
membangun desa. dari
Tidaksebarang rintanganbanyak
lama kemudian (kesulitan),
orang
dapat mengenakan
datang, ikut membangun rumah, sama-samasulit,
jalan, dapat memudahkan yang dapat
membabad
membuatdancukup baranghutan.
membuka yang sedikit,
Mereka dapatlalu meletakkan
mendirikan pikiran
mesjid
yang [untuk
sedang Shalat
ruwet,Jum’at].
sampai-sampai dapat
Banyak yang datang membuat erat
bersama-
hubungan
samasuami istri
tinggal danyang sedang
berdiam di renggang. Keterangannya
sana, lalu berguru kepada
sepertiRaden
di bawah ini.
Patah).
a. Mampu mengenakkan jalan. Satu hal tentang diberi
perintah. Kalau menurut akan rendah derajatnya, kalau
tidak mau menurut akan rusak derajatnya, pilih mana?
Pasti tidak enak semua. Bagi yang berpatokan pada
keduniawian pasti akan memilih tidak menurut
daripada rendah derajatnya. Akan tetapi, bagi yang

Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 223


7
Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 229
Ahmad Baso
Sumarsih

segera saja
mencari ia tebangimemilih
penghidupan dan bersihkan padang rumput
rendah daripada rusak
ilalang itu. Nalarnya demikian: rusaknya derajat itu
derajatnya.
Tempat
tanpa itu sudah
batas kemudiantidakberubah menjadi tetapi
bisa diperbaiki, kegiatan belajar
rendahnya
agama Islam
derajat karenanan adasuci. Banyaktidak
sebabnya orangakanbermukim untuk
hilang kalau
menjadi
sudah kuat.santrinya.
Derajat ituRumah-rumah
bisa kembali menjadi banyakluhur berdiri.
lagi.
Bahkan
Jadi, di sana
supaya enaktelah berpenghuni
jalannya, dua puluh ribu orang
harus mengalah.
b. penduduk.
Memudahkan Jadihalsudah menjadi
yang sulit. desa yang ramai.
Contoh: Mau berbicara
Shalat
dengan orang bisu, sungguh sangat sulit seperti
Jumat mulai didirikan sehingga jadi dilakukanatau
ibarat
sebab negeri
orang yangbisu luas
tidakdanbias
besar. Para ulama
berbicara dengan dan jelas.
orang
alim pun berdatangan dari negeri seberang
Bagaimana caranya mengerti ucapannya sudah pasti maupun dari
Jawa, berkumpul
sulit sekali. bersama-sama,
Gampangnya ikutbersepakat
bisu. Bicaramengadakan
hanya
diskusi dan atrau
dengan cara musyawarah berbagai
sarana gerakan ilmu. suara
disertai Sudahhah-huh,
disebut
sama-sama akan namanya, banyak yang menyukai nama
begitu ibaratnya.
c. pengajian
Dapat membuat atau pesantren
barang sedikititu dengan
menjadi namacukup.Pesantren
Contoh:
Demak. Banyak
Pakaian yang hanyasantri
satuhijrah ke sana,
stel untuk mencari
dipakai ilmu
bersama-
rahasia
sama. Bisasejati dicukupkan
dalam agamadengan maupuncara ilmu memakainya
yang sangat
luas).
bergantian. Jika yang satu pergi, satunya tinggal di
rumah. Saat yang satu dating, yang satunya gantian
Kedua pergi,
kutipan di ibaratnya.
itulah atas menggambarkan asal-usul kelahiran
Demak dari sebuah
d. Dapat meletakkanhutanruwetnya
ilalang hingga
pikiran menjadi
(pasrah).mesjid
Misalnya: dan
pesantren. Ini manusia
Tekad terjadi sebelum berdirinya
yang berusaha Masjid
keras agar Agung
terhindarDemak
dari
yang menandai
kesulitan,peresmian
maka akan kesultanan Islam pertama
menyandarkannya pada ditakdir,
Jawa
bernamatetapi
Kesultanan
tidak kuat Demak.(sabar) Dua teks berikut
menunggu kapanmemperjelas
takdir itu
maksudterjadi
keduaserta
kutipan
akan di Babad
atas. apa
seperti Tanah Jawi
kejadiannya menyebut
--apakah jelek
13
demikian.atau baik, enak atau tidak manusia belum tahu. Jika
mengetahui akan menjadi baik atau enak, manusia agak
Amangsuli
mempunyaicariyosipun
harapan yang Radèn Patah, ingkang
menyenangkan. kantun
Sebaliknya,
wontên ing Ngampèl Dênta, kadhaupakên
jika mengetahui akan mendapat keburukan atau tidak kalih
putranipun
membuat hati Nyaiberdebar-debar
Agêng Maloka(khawatir).ingkang pambayun,
Jika mau
wayahipun Sunan ing Ngampèl Dênta,
mengandalkan usaha berpegang pada ikhtiar, sangatlah anuntên Radèn
Patah nyuwun Walau
sulit tercapai. pitêdah, ing tentu
ikhtiar, pundiada ênggènipun badhe
batas waktunya.
jêmjêm
Menantiadhêdhêkah,
batas waktu Sunantiba,ingpasti
Ngampèl
tidak Dênta
sabar. inggih
Mau
asuka pitêdah, Radèn
meninggalkan ikhtiar Patah
tidak kapurih
bisa sebablumampah ngilèn
yang sudah
lêrês.
terjadi itu terjadi dari munculnya hasrat (keinginan atau
iradat). Mau tetap mantap pada kodrat tidak mampu.
Sungguh
13Serat Babad sulit sekali. Akhirnya hanya bisa pasrah,
Tanah Jawi: Wiwit saking Nabi Adam dumugi ing tahun
1647(ed. J.J. Meinsma) (s'Gravenhage: Martinus Nijhoff, 1874), hlm. 33-4.

224
6 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
230 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
Sejarah
Cara Menjadi
Lahirnya
Kaya
Pesantren
Dalam Serat
Berdasarkan
Rajabrana
Naskah Babad Cirebon Koleksi
PNRI
menjalani
Bilih manggihapa galagah
adanya sebab
arum manusia
ambêtipun, tidak bisa lepas
punika dipun
dari itu. awit panggenan punika badhe dados nagari,
dhêkahana,
e. sarta
Renggangnya hubungan
gêmah raharja. suamiPatah
Radèn istri. lajêng
Menurut pikiran
lumampah
(nalar) ing
anjog ka-rigĕn-an
wana agêng, bisa menjadi
amanggiheratgalagah lagi. Orang
wangi
bersuami istri itu diupamakan pertemanan
ambêtipun. Wana punika anama ing Bintara, ing ngriku yang sama
kehendaknya.
Radèn Jadi kancuh dan
Patah adhêdhêkah, lungguh,
botên antawisjadi lamimusuh
kathahya
mungguh. Artinya: bermusuhan jika sedang
têtiyang dhatêng, sami tumut gêgriya ing ngriku, sarta berbeda
keinginan,
sami ambabadisama-sama
wana, hidup boros. Istri
angadêgakên selalu
masjid, hidup
sangsaya
bersenang-senang, suami selalu pesiar. Bermusuhan,
kathah têtiyang dhatêng, sami anggêguru dhatêng Radèn itu
sudah sepantasnya sebab sama-sama lupa asal-
Patah.
muasalnya. Bersuami istri itu dasarnya adalah satu
keinginan,pada
(Kembali itu keinginan
cerita Raden yangPatah:
sangatbeliau
baik masih
(utama). Jika
tinggal
terlaksanadiakan
[berguru] Ampel menebarkan
Denta, lalubenih yang akan
dinikahkan denganmenjadi
cucu
mata airnya kekayaan, padahal akan
sulung Sunan Ampel bernama Nyai Ageng Maloka. buyar sebab dari
pikiranPatah
Raden selalu
lalubingung
memohon (gelisah).
petunjuk Haldanituarahan
disayangkan
dimana
sekali tidak urung akanmenimbulkan
harus bertempat tinggal dan membangun permukiman rasa malu karena
ribut(adhêdhêkah)
baru dengan orang serumah
dengan aman (suami
dan damai. istri),Sang
akhirnya
Sunan
mengurangi ucapan yang baik.
kemudian memberi petunjuk: Kalau Raden Patah mau
Yang dimaksud
diberi petunjuk, dengan
maka yang kekancuhan
harus ia pertemanan,
lakukan adalahyaitu
jika suami istri sedang satu keinginan,
berjalan lurus ke arah barat. Kalau sudah menemukan sama-sama
membangun
pohon gelagahkesenangan.
yang berbau Duduk harum, makaberduaitulah menonton
tempat
berdua, Karena
idealnya. pergi berdua
berawalsampai di rumah
dari tempat beriringan
itulah diharapkan
berdua,
akan sampai
menjadi kota diyangrumah
ramaisaling duduk Raden
dan sejahtera. berdekatan,
Patah
bicara bisik-bisik
kemudian menurutiberdua,
nasehatbercinta
gurunya sambil tertawa-tawa
itu. Membuka hutan
kecil di
besar berdua,
sana, dialangkah
daerah bahagianya.
Bintara. Di Keindahan
sanalah Raden dunia ini
Patah
lahiriahnya desa.
membangun tidak Tidak
ada yang lamamelebihi
kemudian indahnya
banyak orangorang
bersuami-istri. Apalagi baru bertemu
datang, ikut membangun rumah, sama-sama membabad dan lagi
tunangannya
dan membukayang hutan.lama.Sangat
Mereka lalu puasmendirikan
dan lega hatinya,mesjid
tidak dapat diceritakan seakan
[untuk Shalat Jum’at]. Banyak yang datang menghilangkan
bersama-
keindahan
sama tinggaldunia. Karenanya,
dan berdiam di lalu
di sana, dalam rasa kepada
berguru harus
dipertemukan
Raden Patah). (dipersatukan) sampai benar-benar cocok,
sampai erat sekali agar sama langkahnya serta sama
tujuannya.
Itulah yang dimaksud menuruti pikiran (nalar)
ka-rigĕn-an.Semua yang dilakukan dengan dasar nalar
ka-rigĕn-an pasti bisa selesai dengan baik dan halus.

Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 225


7
Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 231
Ahmad Baso
Sumarsih

f. segera saja ia berhutang


Jangan senang tebangi dan (aja bersihkan padang rumput
dhěměn ngutang)
ilalang
Senangitu. berhutang adalah sumber ketidaktenteraman hati
Tempat
dan itu kemudian berubah
pikiran,tetapi juga menjadi
dapat kegiatan belajar
menumbuhkan
agama
perkembanganIslam nannalar suci. (kreasi)
Banyak orang bermukim untuk
dan dorongan untuk
menjadi santrinya. yang
mencapai kekayaan Rumah-rumah
lebih banyak.Jikabanyak uangberdiri.
hasil
Bahkan
berhutang di itu
sana telah berpenghuni
digunakan untuk sarana dua mengembangkan
puluh ribu orang
penduduk.
usaha, hal-hal Jadi sudah
yang menjadi
bermanfaat desadalam
yang ramai.
upaya meraih
Shalat Jumat mulai didirikan sehingga
kekayaan yang akhirnya menjadikan kebahagiaan jadi seperti dan
atau
ibarat negeri yang
ketenteraman hidup.luas dan besar. Para ulama dan orang
alim pun berdatangan dari negeri seberang maupun dari
Jawa, berkumpul
11. Bagaimana bersama-sama,
Rasanya Menjadi bersepakat
Orang yang mengadakan
Mempunyai Uang
diskusi dan musyawarah berbagai ilmu. Sudah disebut
Simpanan.
sama-sama
Orang inginakan namanya,
mempunyai banyak
uang yang menyukai
10 rupiah, 40 rupiah,nama
100
rupiah, pengajian
200 rupiahatau sampai pesantren itu dengan
1000 rupiah nama Pesantren
dan seterusnya, caranya
Demak. Banyak
harus menabung. Uang santri
yang hijrah
ditabung ke adalah
sana, mencari ilmu
penghasilan
bekerja rahasia
(upah gaji).sejatiMisalnya:
dalam agama maupun ilmu yang sangat
luas).
Orang bekerja sebagai pembantu, penghasilannya
sehari 30 sen. Jangan sekali-kali menghabiskan uang
Kedua penghasilan
kutipan di atas seharimenggambarkan
lebih dari 24asal-usulsen agarkelahiran
dapat
Demak menabung
dari sebuahdalam hutan sehari
ilalang hingga
6 sen. menjadi
Kalau mesjid
tidak ada dan
pesantren. Ini terjadi
halangan, sebelum
dalam berdirinya
sebulan dapat Masjid
menabung Agung 180Demak
sen,
yang menandai
dalam setahun peresmiansudahkesultanan
punya uang Islam 21pertama
rupiah 60di Jawa
sen.
bernamaPendek Kesultanan Demak.
kata, harus Dua teks
menabung berikut penghasilan.
seperlima memperjelas
maksudSelainkedua itu, kutipanharus atas. Babad
di juga dengan Tanahmemohon Jawi menyebut
anugerah
13
demikian. kepada Tuhan siang dan malam agar memudahkan dan
mendekatkan rejeki. Diharapkan, uang modal yang
Amangsuli
berasal dari cariyosipun
tabungan RadèntersebutPatah,
dapat ingkang kantun
menggerakkan
wontên ing Ngampèl Dênta,
usaha yang pada akhirnya dapat berkembang terus kadhaupakên kalih
putranipun Nyai Agêng
sehingga menjadikan Maloka semakin
kekayaannya ingkangbanyak.
pambayun,
wayahipun Sunan ing Ngampèl Dênta,
Dengan cara itu disertai dengan menyatukan pikiran, anuntên Radèn
manusia Patah nyuwun
berhasil pitêdah,uang
mempunyai ing10pundi
sampaiênggènipun
1000 rupiahbadhedan
jêmjêm
seterusnya asaladhêdhêkah,
benar-benarSunan ing Ngampèl
memiliki keinginanDêntaserta inggih
tidak
diganggu asuka pitêdah, lain.
keinginan RadènSiang
Patahmalamkapurih lumampah
hanya ngilèn
memusatkan
pikiranlêrês.
(berpikir yang menjadi inti keinginannya), kadang-
kadang malah bisa dapat keuntungan lain kecuali penghasilan
yang
13Serat tetap itu semakin mempercepat keberhasilan memiliki
Babad Tanah Jawi: Wiwit saking Nabi Adam dumugi ing tahun
uang seperti
1647(ed. yang diinginkan
J.J. Meinsma) (Kamanungsan,
(s'Gravenhage: halaman16)
Martinus Nijhoff, 1874), hlm. 33-4.

226
6 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
232 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
Sejarah
Cara Menjadi
Lahirnya
Kaya
Pesantren
Dalam Serat
Berdasarkan
Rajabrana
Naskah Babad Cirebon Koleksi
PNRI
Bilih manggih galagah arum ambêtipun, punika dipun
12. Orang kaya
dhêkahana, awit panggenan punika badhe dados nagari,
Yang disebut orang kaya
sarta gêmah raharja. adalah
Radèn orang
Patah yang lumampah
lajêng memiliki
(menguasai)
anjog harta
ing kekayaan
wana agêng, yang dapat mencukupi
amanggih kebutuhan
galagah wangi
rumah ambêtipun.
tangga, tidak sampai berhutang atau tambal sulam
Wana punika anama ing Bintara, ing ngriku pada
orang Radèn
lain, serta
Patahmemiliki tanah dan
adhêdhêkah, rumah
botên antawislengkap
lami dengan
kathah
perabotrumah tangga.Pantas untuk menerima tamu dengan
têtiyang dhatêng, sami tumut gêgriya ing ngriku, sarta baik
serta rumah
sami (pondok)
ambabadiuntuk wana,tamu yang ingin menginap
angadêgakên dengan
masjid, sangsaya
senangkathah
hati. têtiyang dhatêng, sami anggêguru dhatêng Radèn
Manusia
Patah.yang sudah demikian itu keadaannya dapat disebut
orang yang sudah tampak kemanusiaannya. Dalam hal itu dia
(orang(Kembali
kaya) malahan sangatRaden
pada cerita berhati-hati
Patah: dalam
beliau menggunakan
masih tinggal
hartanya supayadikekal
[berguru] Ampelkebahagiaannya dalam hidupnya
Denta, lalu dinikahkan dengan cucudi
dunia, sulung
syukur bisa abadi sampai ke anak cucu.
Sunan Ampel bernama Nyai Ageng Maloka. Sesungguhnya
menjadi orang
Raden kayalaludalam
Patah perilakunya
memohon petunjuktidak mudah dimana
dan arahan sebab
banyakharus
yang dipikirkan.
bertempat tinggal dan membangun permukiman
a. Berpikir abadi penghasilannya.
baru (adhêdhêkah) dengan aman dan damai. Sang Sunan
b. Berpikir
kemudian memberi keselamatan
petunjuk:anak
Kalauistri,
RadenjikaPatahsudah
mau
mempunyai anak istri.
diberi petunjuk, maka yang harus ia lakukan adalah
c. Berpikir
berjalan lurus keselamatan
ke arah barat. seluruh
Kalau sudahrumah tangga
menemukan
(keluarga).
pohon gelagah yang berbau harum, maka itulah tempat
d. Berpikir
idealnya. keselamatan
Karena berawal darilingkungannya
tempat itulah atau para
diharapkan
pekerjanya yang ikut bekerja dan lain-lain.
akan menjadi kota yang ramai dan sejahtera. Raden Patah
kemudian menuruti nasehat gurunya itu. Membuka hutan
Karenanya orangdikaya
besar di sana, harusBintara.
daerah sangat Diberhati-hati sebab harta
sanalah Raden Patah
kekayaan itu menjadi
membangun pintuTidak
desa. masuknya
lama celaka.
kemudianKalau tidak orang
banyak hati-
hati dan waspada dapat menimbulkan godaan (halangan)
datang, ikut membangun rumah, sama-sama membabad yang
sangat dan
berbahaya.
membuka Orang kayaMereka
hutan. harus mempunyai tujuanmesjid
lalu mendirikan yang
menguntungkan. Tujuan yang menguntungkan seperti
[untuk Shalat Jum’at]. Banyak yang datang bersama- di bawah
ini. sama tinggal dan berdiam di sana, lalu berguru kepada
Patah). gĕmi hemat tetapi tidak kikir.
a. Bermaksud
Raden
b. Bermaksud memberi tetapi tidak boros.
c. Bermaksud menolong tetapi jangan sampai kecewa.
d. Bermaksud makin bertambah kaya raya tapi jangan
rakus (tamak)
e. Bermaksud biasa (sederhana) tapi jangan semena-
mena.

Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 227


7
Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 233
Ahmad Baso
Sumarsih

segera saja ia tebangi dan bersihkan padang rumput


ilalang
Orang kaya itu. yang sederhana itu, mengingat bahwa asal
Tempat itu
mula kekayaan itukemudian berubah menjadi
dari mengumpulkan sedikitkegiatan belajar
demi sedikit
setelah agama
menjadiIslam nan sudah
banyak, suci. Banyak orangdipelihara
seharusnya bermukimdenganuntuk
baik danmenjadi
hati-hati.santrinya. Rumah-rumah
Yang baik jangan digunakanbanyak berdiri.
semau-maunya
sampai Bahkan di sana telah
meninggalkan berpenghuni
kelaziman dua puluh ribukehati-
dan meninggalkan orang
hatian. penduduk.
Jadi, janganJadi lupasudah
bahwa menjadi
manusiadesaituyang
diberiramai.
kemalangan
dan tidak Shalat
tahu Jumat
kelak apamulai yangdidirikan sehingga
akan terjadi sebabjadidiseperti
dunia bisaatau
ibaratperubahan,
saja terjadi negeri yang luas dan
sekarang besar. Para
beruntung, ulama
besok dancelaka.
pagi orang
alim pun berdatangan dari negeri seberang
Besok pagi celaka, besoknya lagi beruntung, bahkan kejadian maupun dari
sekarang Jawa,
pun berkumpul
manusia belum bersama-sama, bersepakat mengadakan
bisa menentukan.Begitu juga kaya
dan miskindiskusijuga dan tidak
musyawarah berbagai
sekali-kali dapatilmu. Sudah disebut
ditentukan abadi
(kekal).sama-sama
Semua hanya akan namanya,waktu
sementara banyak yang
saja, menyukai
kemudian nama
berubah
lagi. pengajian atau pesantren itu dengan nama Pesantren
Demak.
Kalau orang Banyak kaya santri hijrahjatuh
sampai ke sana,
miskinmencari
pasti akanilmu
kerepotan rahasiadan sejati
salah dalam
tingkah agama maupun
karena berubah ilmudari
yangkeadaan
sangat
semula.luas).
Jika itu terjadi namanya kesalahan besar sekali sebab
tidak mengingat perubahan zaman. Pada saat butuh uang, minta
Kedua
tolong kutipan
kepada siapa. di atas Seupama
menggambarkan
minta tolongasal-usul kelahiran
orang lain,
Demak
biasanyadari uang sebuah hutan ilalang
itu digunakan hingga
sendiri, jarangmenjadi mesjid
diberikan untukdan
pesantren.
menolong orang Ini terjadi
lain. sebelum
Akhirnya,berdirinya
orang yang Masjid
sedang Agung Demak
kekurangan
yang menandai
uang tadi peresmian
lalu menyesal dankesultanan Islam mengapa
merasa bersalah pertama di Jawa
sampai
bernama Kesultanan
kurang hati-hati Demak. Dua teks berikut memperjelas
(lupa diri).
maksudOrang keduakaya kutipan
tidakdiperlu Babadbesar
atas.terlalu Tanah Jawi menyebut
keinginan, kecuali
13
demikian.
pinjam kepada orang lain secukupnya untuk keperluan hidup,
serta jangan bekerja mati-matian sampai susah payah. Dia
hanya Amangsuli
perlu lebihcariyosipun
hati-hati, dan Radèn Patah, untuk
berusaha ingkang kantun
tercukupi
wontên ing Ngampèl Dênta,
hidupnya. Selama hidup sampai mati, semoga jangan sampai kadhaupakên kalih
putranipun
kekurangan Nyai Agêng
harus disertai dengan Maloka
kemauan ingkang
yang sesuai pambayun,
dengan
wayahipun Sunan ing Ngampèl
kemampuannya agar dapat memenuhi tahapan kemanusiaan Dênta, anuntên Radèn
yang 3Patah
hal, yaitunyuwun pitêdah, mati
metu, manten, ing (Sarabudaya,hlm.
pundi ênggènipun 10)badhe
jêmjêm adhêdhêkah, Sunan ing Ngampèl Dênta inggih
asukateladan
13. Contoh pitêdah, bagiRadèn
orang Patah
kaya kapurih lumampah ngilèn
lêrês.
Orang kaya umumnya kaya pikiran, berpikir apa yang
akan diinginkan. Apakah memperbaiki halaman dan
lingkungan,
13 rumah dan perabot-perabotnya, atau beli baju yang
Serat Babad Tanah Jawi: Wiwit saking Nabi Adam dumugi ing tahun
lebih baik
1647(ed. untuk dirinya
J.J. Meinsma) sendiri,Martinus
(s'Gravenhage: atau memperbaiki pakaian
Nijhoff, 1874), hlm. 33-4.

228
6 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
234 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
Sejarah
Cara Menjadi
Lahirnya
Kaya
Pesantren
Dalam Serat
Berdasarkan
Rajabrana
Naskah Babad Cirebon Koleksi
PNRI
anak istrinya, atau membeli
Bilih manggih galagah kendaraan, menyehatkan
arum ambêtipun, punika badan
dipun
sendiridhêkahana,
atau apakahawit akan mengembangkan
panggenan harta kekayaannya,
punika badhe dados nagari,
semua sarta
keinginan
gêmah itu raharja.
berniat akan
Radèn diwujudkan supayalumampah
Patah lajêng jati diri
kemanusiaannya
anjog ingkelihatan
wana senang
agêng, bahagia.
amanggih galagah wangi
ambêtipun. Wana punika anamasudah
Keinginan yang demikian itu betul dan
ing Bintara, ing pantas
ngriku
sebab manusia hidup adhêdhêkah,
Radèn Patah harus ada rasabotênsenang. Orang lami
antawis kaya pantas
kathah
mendapat penghormatan
têtiyang dhatêng, samiserta tumut
penghargaan
gêgriyadan
ing pantas
ngriku,diajak
sarta
kumpul-kumpul. Kekayaan itu, kalau didudukkan
sami ambabadi wana, angadêgakên masjid, sangsaya pada
tempatnya,
kathah dapat
têtiyangmemunculkan keluhuran dhatêng
dhatêng, sami anggêguru budi Radèn
serta
menumbuhkan
Patah. kasih dan belas kasihan. Orang kaya pantas
dimintai saran pendapat atau sumbangan. Dia pantas
menyumbangkan
(Kembali pada sebagian
cerita harta
Radenkekayaannya
Patah: beliaukepada orang
masih tinggal
yang kekurangan
[berguru] diharta supaya
Ampel memperkokoh
Denta, doa dan
lalu dinikahkan puji yang
dengan cucu
baik. Karenanya perlakuan pada orang kaya
sulung Sunan Ampel bernama Nyai Ageng Maloka. harus dilakukan
sepantasnya
Raden saja
Patahsupaya tidak menjadikan
lalu memohon petunjuk danrenggang (jarak)
arahan dimana
pergaulan dalam kehidupan, jadi jangan mentang-mentang
harus bertempat tinggal dan membangun permukiman
karenabaru
dia orang kaya. (Tepa
(adhêdhêkah) Palupi,
dengan aman Pembukaan,
dan damai. hlm.28)
Sang Sunan
kemudian memberi petunjuk: Kalau Raden Patah mau
14. Penutup
diberi dari Kekayaan
petunjuk, maka yang harus ia lakukan adalah
berjalan lurus kekayaan,
Penutup dari yaitu artinya
ke arah barat. yang terakhir
Kalau sudah dari
menemukan
kekayaan, atau pengetahuan tentang kekayaan.
pohon gelagah yang berbau harum, maka itulah tempat Kekayaan itu
patokannya
idealnya.adaKarena
pada berawal
penggunaannya
dari tempatyang
itulahmenjadikan
diharapkan
keberuntungan, yaitu yang memberi kegunaan,
akan menjadi kota yang ramai dan sejahtera. Raden dan akhirnya
Patah
mendatangkan
kemudiankesenangan.
menuruti nasehat gurunya itu. Membuka hutan
Artinya:
besar di sana, di daerah Bintara. Di sanalah Raden Patah
Rajabrana (harta
membangun benda)lama
desa. Tidak artinya: barang.
kemudian Sĕsĕrĕpan
banyak orang
artinya pengetahuan atau pendapat (gagasan).
datang, ikut membangun rumah, sama-sama membabad Hal itu
tergantung
dan membuka padahutan.
yang memiliki
Mereka (menguasai) barangmesjid
lalu mendirikan atau
pengetahuan itu, pentingnya hanya untuk
[untuk Shalat Jum’at]. Banyak yang datang bersama- dipakai, kalau
tidak tinggal
sama dipakai dan
tidak akan berguna
berdiam di sana,apapun. Jadi intinya,
lalu berguru kepada
barang atau
Raden Patah). pengetahuan itu hanya diambil manfaatnya
padahal bisanya berguna kalau dilakukan serta
digunakan.Pengetahuan atau barang itu seberapapun
banyaknya kalau hanya didiamkan saja tanpa
guna.Orang menyimpan harta benda (kekayaan) atau
pengetahuan sama saja seperti orang menyimpan kerikil,
sama-sama tidak akan bertambah apapun. Barang

Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 229


7
Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 235
Ahmad Baso
Sumarsih

segera saja
tersebut walauia tebangi
ditukardanbarang
bersihkanlain padang
tetap rumput
belum
ilalang itu. harga (nilai). Misalnya, barang berupa beras
mempunyai
Tempat
berat itu kemudian
seratus berubah
kati ditukar barangmenjadi kegiatan
berupa perak belajar
berat dua
agama
tali itu Islam
sama nan saja suci.
dengan Banyak
nilai orang bermukimditukar
beras sebelum untuk
menjadi perak.
dengan santrinya.
Berat Rumah-rumah
beras seratus kati banyak
masihberdiri.
sama
Bahkan di
nilainya sana perak
dengan telah berpenghuni dua sama,
dua tali itu tetap puluh belum
ribu orang
ada
penduduk.nilai.
kenaikan Jadi sudah menjadi desa
Jadi, seharusnya yang ramai.
dipakai atau dinaikkan
Shalat Jumat
nilainya yang mulai
dapat didirikan
menambah sehingga jadi sepertiuntuk
nilai, misalnya atau
ibarat negeri
modal tani atau yang luas dan
dagang atau besar. Para ulama
yang lainnya yangdan orang
berguna.
alim pun berdatangan dari negeri seberang
Adapun yang lebih besar nilainya kalau barang atau maupun dari
Jawa, berkumpul
pengetahuan bersama-sama,
disumbangkan kepadabersepakat
orang lain mengadakan
itu untuk
diskusi dandapat
keutamaan musyawarah
menggerakkanberbagai ilmu. Sudah
kebudayaan sertadisebut
tidak
sama-sama akan namanya,
menghilangkan pengorbanan, banyak yang pada
yang menyukai nama
akhirnya
pengajian kebahagiaan
membawa atau pesantren itu dengan
(Kawusanan, nama Pesantren
hlm.11).
Demak. Banyak santri hijrah ke sana, mencari ilmu
rahasia sejati
Akhirnya, semuadalam agama
nasihat ini maupun ilmu yangmenjadi
mudah-mudahan sangat
senjata luas).
yang baik bagi sempurnanya cara (langkah) sampai
dapat merasakan keuntungan yang akan dirasakan dengan
Kedua kutipan
membaca isi SĕratdiRajabrana
atas menggambarkan
ini. asal-usul kelahiran
Demak dari sebuah hutan ilalang hingga menjadi mesjid dan
pesantren. Ini terjadi sebelum berdirinya Masjid Agung Demak
Kesimpulan
yang menandai peresmianadalah
Sĕrat Rajabrana kesultanan
karya Islam
sastra pertama
bergenrediajaran
Jawa
bernama Kesultanan
(wulang). Demak. peneliti
Sejauh penelusuran Dua teksditemukan
berikut memperjelas
dua naskah
maksud
cetak kedua
(satu kutipan
koleksi Program StudiBabad
di atas. Tanah Jawi
Jawa Fakultas Ilmumenyebut
Budaya,
demikian.13 Gadjah Mada, dan satu koleksi pribadi peneliti).
Universitas
Naskah cetak Sĕrat Rajabrana koleksi pribadi yang dipilih dan
Amangsuli
ditetapkan sebagai cariyosipun
dasar penelitian.Radèn Patah,
Sĕrat Rajabranaingkang kantun
berbentuk
wontên ing Ngampèl Dênta,
prosa berbahasa Jawa ragam krama. Dalam Sĕrat Rajabrana kadhaupakên kalih
banyakputranipun Nyai Agêng
ditemukan istilah Maloka
dalam bahasa Jawa ingkang
yang agak pambayun,
sedikit
wayahipun Sunan ing Ngampèl Dênta,
sulit dicari padanannya untuk diterjemahkan dalam bahasa anuntên Radèn
Patah nyuwun pitêdah, ing pundi ênggènipun badhe
Indonesia.
jêmjêm
Makna adhêdhêkah,
teks dalam Sĕrat SunanRajabrana
ing Ngampèl Dênta inggih
terungkap, untuk
menjadi asuka
kayapitêdah, Radèn Patah
harta (sebagai unsurkapurih
dominan) lumampah
orang ngilèn
harus
lêrês. cara-caranya, yaitu sĕngsĕm sisirih, nyambut damĕl
mengetahui
pakantuk, ngengirangi kaborosan, nyelengi pamĕdal,
migunakakĕn
13 ajĕging wanci, tlatos, ngatos-atos. Di samping
Serat Babad Tanah Jawi: Wiwit saking Nabi Adam dumugi ing tahun
itu, jugaJ.J.harus
1647(ed. disertai
Meinsma) dengan perilaku
(s'Gravenhage: Martinusgĕmi, nastiti,
Nijhoff, 1874),ngati-ati,
hlm. 33-4.

230
6 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
236 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
Sejarah
Cara Menjadi
Lahirnya
Kaya
Pesantren
Dalam Serat
Berdasarkan
Rajabrana
Naskah Babad Cirebon Koleksi
PNRI
tĕgĕn, Bilih
mugĕn, rigĕn, dan
manggih aja dhĕmĕn
galagah utang (semua
arum ambêtipun, itu unsur-
punika dipun
unsur lain yang mempunyai
dhêkahana, relasi dengan
awit panggenan punika unsur
badhedominan yang
dados nagari,
membentuk sistem).
sarta gêmah raharja. Radèn Patah lajêng lumampah
Fungsi ing
anjog dalam Sĕrat
teks wana agêng,Rajabrana
amanggih adalah ajakan wangi
galagah pada
pembaca supaya menjadi kaya dengan mengikuti
ambêtipun. Wana punika anama ing Bintara, ing ngriku cara-cara
yang ditulis
Radèn Patah Sĕrat Rajabrana
dalam adhêdhêkah, botên yang,
antawissecara
lami singkat
kathah
disarikan sebagai berikut. Kabĕgjan tĕgĕsipun:
têtiyang dhatêng, sami tumut gêgriya ing ngriku, kasugihan,
sarta
pamrihipun kinalulutan witipun saking
sami ambabadi wana, angadêgakên masjid, sangsaya anggaota
kalampahanipun sakingdhatêng,
kathah têtiyang sabar anarima, kadadosanipun
sami anggêguru dhatêngsaking
Radèn
gĕmi, nastiti,
Patah. sarta ngati-ati, nanging sambekalanipun yen ler
weh sarta ngumpĕt.
Berdasarkan
(Kembali padapembacaan
cerita RadenatasPatah:
isi teks Sĕratmasih
beliau Rajabrana,
tinggal
secara [berguru] di Ampel makatĕn
eksplisit disebutkan Denta, lalulampahipun
dinikahkan tiyang ingkang
dengan cucu
sampunsulungpamanggih (Sĕrat Rajabrana
Sunan Ampel bernama Nyai Ageng Maloka.hlm. 18,20,22)
keberhasilan
Raden orang
Patah menjadi kaya. petunjuk dan arahan dimana
lalu memohon
harus bertempat tinggal dan membangun permukiman
Referensi
baru (adhêdhêkah) dengan aman dan damai. Sang Sunan
Abrams,M.H.1981.
kemudian memberiThe Mirror andKalau
petunjuk: the Raden
Lamp: Patah
Romantic
mau
Theory and the Critical Tradition. NewYork:
diberi petunjuk, maka yang harus ia lakukan adalah Oxford
University
berjalan Press.
lurus ke arah barat. Kalau sudah menemukan
Amir pohon
Piliang, Yasraf.2003.Hipersemiotik:
gelagah yang berbau harum, maka Tafsir
itulahCultural
tempat
Studies atas
idealnya. Matinya
Karena Makna.
berawal dariYogyakarta:
tempat itulahJalasutra.
diharapkan
Baroroh Baried, kota
akan menjadi Siti dkk.1994.Pengantar
yang ramai dan sejahtera. RadenFilologi
Patah
Indonesia.Yogyakarta:Badan
kemudian Penelitian
menuruti nasehat gurunya dan Publikasi
itu. Membuka hutan
Fakultas
besar Sastra
di sana, di Universitas Gadjah
daerah Bintara. DiMada.
sanalah Raden Patah
Chamamah-Soeratno.
membangun desa. 1994. Sastra
Tidak dalam
lama Wawasan
kemudian Pragmatis-
banyak orang
Tinjauan atas Asas Relevansi di dalam
datang, ikut membangun rumah, sama-sama membabadPembangunan
Bangsa.
dan Universitas
membuka hutan.Gadjah
Mereka Mada.
lalu Pidato Pengukuhan
mendirikan mesjid
Jabatan Guru Besar Universitas Gadjah Mada.
[untuk Shalat Jum’at]. Banyak yang datang bersama-
Poerwadarminta,
sama tinggal dan berdiam di sana,WJS.1930.Baoesastra
lalu berguru kepada
Djawa.Batavia/Gronigen:
Raden Patah). J.B. Wolters Uitgevers
Maatschappij.
Priyanggono, Aryo dan Nur Rosyid.2015.Ajakan
Kepemimpinan dalam Beberapa Karya Sastra dalam
Jantra.Vol 10. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai
Budaya.

Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 231


7
Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018 237
Ahmad Baso
Sumarsih

segera saja
Tim Penyusun Kamusia tebangi dan bersihkan
Pusat Pembinaan padang rumput
dan Pengembangan
ilalang itu.
Bahasa.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Tempat ituEdisi
Bahasa: kemudian berubah
Keempat. menjadi
Jakarta: kegiatanPustaka
Gramedia belajar
agama Islam nan suci. Banyak orang bermukim untuk
Utama.
menjadi santrinya. Rumah-rumah banyak berdiri.
Naskah:Bahkan di sana telah
Sĕrat Rajabrana. berpenghuni
Naskah dua puluh
cetak koleksi ribu orang
Pribadi.
penduduk. Jadi sudah menjadi desa yang ramai.
Shalat Jumat mulai didirikan sehingga jadi seperti atau
ibarat negeri yang luas dan besar. Para ulama dan orang
alim pun berdatangan dari negeri seberang maupun dari
Jawa, berkumpul bersama-sama, bersepakat mengadakan
diskusi dan musyawarah berbagai ilmu. Sudah disebut
sama-sama akan namanya, banyak yang menyukai nama
pengajian atau pesantren itu dengan nama Pesantren
Demak. Banyak santri hijrah ke sana, mencari ilmu
rahasia sejati dalam agama maupun ilmu yang sangat
luas).

Kedua kutipan di atas menggambarkan asal-usul kelahiran


Demak dari sebuah hutan ilalang hingga menjadi mesjid dan
pesantren. Ini terjadi sebelum berdirinya Masjid Agung Demak
yang menandai peresmian kesultanan Islam pertama di Jawa
bernama Kesultanan Demak. Dua teks berikut memperjelas
maksud kedua kutipan di atas. Babad Tanah Jawi menyebut
demikian.13

Amangsuli cariyosipun Radèn Patah, ingkang kantun


wontên ing Ngampèl Dênta, kadhaupakên kalih
putranipun Nyai Agêng Maloka ingkang pambayun,
wayahipun Sunan ing Ngampèl Dênta, anuntên Radèn
Patah nyuwun pitêdah, ing pundi ênggènipun badhe
jêmjêm adhêdhêkah, Sunan ing Ngampèl Dênta inggih
asuka pitêdah, Radèn Patah kapurih lumampah ngilèn
lêrês.

13SeratBabad Tanah Jawi: Wiwit saking Nabi Adam dumugi ing tahun
1647(ed. J.J. Meinsma) (s'Gravenhage: Martinus Nijhoff, 1874), hlm. 33-4.

232
6 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018
238 Jumantara Vol. 9 No.1 Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai