Anda di halaman 1dari 20

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK ANAK

KELOMPOK A DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PLASTISIN DI TK


DHARMA WANITA DESA KAYEN

Kumiyati
kumiyati3099@gmail.com

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Terbuka

ABSTRAK

Perkembangan fisik motorik anak secara keseluruhan. memiliki kemampuan fisik motorik yang
baik. TK Dharma Wanita Desa Kayen memiliki anak-anak kelompok A yang merupakan anak-
anak usia 4-5 tahun. penggunaan media plastisin sebagai salah satu aktivitas bermain yang
dapat meningkatkan perkembangan fisik motorik anak dengan tujuan sebagai upaya
meningkatkan perkembangan fisik motorik anak kelompok A di TK Dharma Wanita Desa
Kayen.. Dari hasil analisis data, diketahui bahwa penggunaan media plastisin dapat
meningkatkan perkembangan fisik motorik anak kelompok A di TK Dharma Wanita Desa
Kayen. Pada siklus pertama dan siklus kedua terdapat peningkatan dari indikator kreativitas
yang semula 36,3% meningkat 63,6% indikator keterampilan yang semula 18,1% meningkat
81,1% indikator kerapian yang semula 27,2% meningkat 72,7%. Hal ini menunjukkan bahwa
tindakan atau intervensi yang dilakukan pada siklus kedua lebih efektif dalam meningkatkan
perkembangan fisik motorik anak dibandingkan dengan siklus pertama. Menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan fisik motorik anak sebelum dan
sesudah mendapatkan perlakuan. Kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran
dengan media plastisin menunjukkan peningkatan kemampuan fisik motorik yang lebih
signifikan dibandingkan kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Hal
ini menunjukkan bahwa media plastisin dalam proses pembelajaran dapat membantu
meningkatkan fisik motorik anak kelompok A di TK Dharma Wanita Desa Kayen.

Kata Kunci: Keterampilan Motorik Halus, Media Plastisin


PENDAHULUAN

Perkembangan fisik motorik anak adalah aspek penting dari perkembangan anak
secara keseluruhan. Anak yang memiliki kemampuan fisik motorik yang baik akan lebih
mudah beradaptasi dan lebih siap untuk menghadapi tugas-tugas akademik dan
kehidupan sehari-hari. Sedangkan Menurut Fatmawati (2020) menjelaskan bahwa
pengembangan fisik motorik pada anak usia dini merupakan suatu hal yang sangat
penting karena akan berdampak pada kemampuan anak dalam melakukan aktivitas
sehari-hari dan memberikan dasar bagi perkembangan kemampuan motorik yang lebih
kompleks di masa depan. Oleh karena itu, peran orang tua dan pendidik sangatlah
penting dalam memberikan stimulasi yang tepat bagi anak untuk mengembangkan
kemampuan fisik motorik halus mereka. Tak hanya itu. Menurut Daud, Siswanti, dan
Jalal (2021), perkembangan anak meliputi berbagai aspek, seperti fisik, kognitif, sosial,
dan emosional, yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Penting bagi orang
tua dan pendidik untuk memahami aspek-aspek ini agar dapat memberikan stimulasi
yang tepat bagi anak dalam proses perkembangan mereka. Oleh karena itu, sangat
penting bagi pendidik dan orangtua untuk membantu anak-anak mengembangkan
keterampilan mereka sejak dini. Salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan
perkembangan fisik motorik halus anak adalah melalui aktivitas bermain. Bermain
dengan media plastisin dapat menjadi cara yang efektif untuk membantu anak-anak
mengembangkan keterampilan motorik mereka secara menyenangkan dan menarik.
TK Dharma Wanita Desa Kayen memiliki kelompok A yang terdiri dari anak-
anak usia 4-5 tahun. Pada usia ini, perkembangan fisik motorik halus anak-anak sedang
berlangsung dengan cepat, dan sangat penting untuk memberikan stimulus yang tepat
guna membantu mereka mengembangkan keterampilan motorik. Oleh karena itu,
penggunaan media plastisin sebagai salah satu aktivitas bermain di TK Dharma Wanita
Desa Kayen merupakan langkah yang tepat.
Dengan menggunakan media plastisin, anak-anak memiliki kesempatan untuk
bermain dan belajar sekaligus, sambil mengembangkan keterampilan motorik halus
mereka. Plastisin adalah bahan yang cocok untuk merangsang perkembangan motorik
halus pada anak-anak. Saat mereka bermain dengan plastisin, mereka perlu
menggunakan jari-jari mereka untuk meremas, memutar, dan membentuk bahan
tersebut. Aktivitas ini membantu meningkatkan keterampilan koordinasi mata-tangan,
mengembangkan otot-otot halus di tangan dan jari, serta meningkatkan kemampuan
memegang dan mengendalikan objek.
Tidak hanya itu, bermain dengan plastisin juga melibatkan kegiatan yang
membutuhkan konsentrasi dan imajinasi anak-anak. Mereka dapat menciptakan bentuk-
bentuk yang mereka inginkan, meniru objek-objek di sekitar mereka, atau bahkan
menciptakan dunia imajinatif sendiri. Aktivitas ini dapat merangsang perkembangan
kreativitas dan imajinasi anak-anak.
Selama bermain dengan plastisin, anak-anak juga dapat belajar mengenai
konsep warna, bentuk, dan tekstur. Mereka dapat mencampur warna-warna plastisin
untuk menciptakan warna baru, membandingkan dan mengelompokkan bentuk-bentuk
yang mereka buat, serta merasakan berbagai tekstur yang berbeda saat bermain dengan
plastisin.
Penggunaan media plastisin sebagai aktivitas bermain di TK Dharma Wanita
Desa Kayen tidak hanya memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk bermain dan
bersenang-senang, tetapi juga membantu mereka mengembangkan keterampilan
motorik halus yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak akan mendapatkan
manfaat jangka panjang dari aktivitas ini, yang dapat membantu mereka dalam berbagai
aspek perkembangan di masa depan.
Dengan menggunakan media plastisin, diharapkan anak-anak di TK Dharma
Wanita Desa Kayen mencapai tingkat keberhasilan dari indikator kreativitas yang
semula 36,3% meningkat 63,6% indikator keterampilan yang semula 18,1% meningkat
81,1% indikator kerapian yang semula 27,2% meningkat 72,7% dengan jumlah 11 anak
yang akan menjadi lebih aktif dan antusias dalam belajar, sekaligus meningkatkan
keterampilan motorik mereka secara menyenangkan dan efektif. Penggunaan media
plastisin dalam aktivitas bermain di TK Dharma Wanita Desa Kayen juga dapat
memberikan banyak manfaat bagi anak-anak, di antaranya: Meningkatkan keterampilan
motorik halus: Bermain dengan plastisin dapat membantu anak-anak mengembangkan
keterampilan motorik halus seperti menggulung, menarik, dan memotong.
Keterampilan motorik halus yang baik sangat penting untuk perkembangan tulisan
tangan dan keterampilan akademik lainnya, meningkatkan kreativitas dan imajinasi:
Melalui bermain dengan plastisin, anak-anak dapat belajar untuk mengembangkan
imajinasi dan kreativitas mereka dengan membuat bentuk-bentuk dan gambar-gambar
sesuai dengan ide mereka sendiri,meningkatkan kemampuan kognitif: Bermain dengan
plastisin juga dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif anak-anak, seperti
memahami warna, bentuk, dan konsep ruang, meningkatkan interaksi sosial: Melalui
aktivitas bermain dengan plastisin, anak-anak dapat belajar untuk berinteraksi sosial
dengan teman sebaya mereka, seperti berbagi plastisin, bertukar ide, dan bekerja sama
dalam membuat karya, meningkatkan kepercayaan diri: Ketika anak-anak berhasil
membuat bentuk-bentuk atau gambar-gambar dengan plastisin, mereka akan merasa
senang dan bangga dengan hasil karyanya.
Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka. Dalam
implementasinya, Anak usia dini memerlukan pendekatan pendidikan yang khusus agar
mereka dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal (Kurniawan et al.,
2023). penggunaan media plastisin dalam aktivitas bermain di TK Dharma Wanita Desa
Kayen dapat dilakukan dengan memperkenalkan plastisin pada anak-anak, memberikan
arahan dan panduan dalam membuat bentuk-bentuk sederhana, Menurut Sist et al.
(2016) menjelaskan bahwa kreativitas pada anak usia dini memiliki peran yang sangat
penting dalam perkembangan anak. Kreativitas dapat mempengaruhi kemampuan anak
dalam berpikir, berkreasi, serta mengekspresikan diri. Oleh karena itu, para pendidik
dan orang tua harus memberikan stimulasi yang tepat bagi anak untuk mengembangkan
kreativitas mereka. serta memberikan kesempatan pada anak-anak untuk bermain
dengan plastisin secara bebas dan bereksplorasi dengan kreativitas mereka sendiri.
Selain itu, perlu juga diperhatikan aspek keselamatan seperti menjaga kebersihan,
mencegah anak menelan atau mengonsumsi plastisin, dan selalu mengawasi anak-anak
saat bermain.
Pendekatan yang dapat digunakan dalam penggunaan media plastisin untuk
meningkatkan perkembangan fisik motorik anak kelompok A di TK Dharma Wanita
Desa Kayen dapat dilakukan melalui beberapa tahap, diantaranya: Penjelasan dan
Demonstrasi: Pertama-tama, pendidik atau guru dapat memberikan penjelasan dan
demonstrasi mengenai penggunaan plastisin. Penjelasan ini dapat berupa cara
memegang, menggulung, memotong, dan membentuk plastisin, kegiatan Pendahuluan:
Setelah memberikan penjelasan dan demonstrasi, guru atau pendidik dapat memberikan
kegiatan pendahuluan berupa membuat bentuk sederhana dengan plastisin seperti bola,
batang, dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan anak-anak dengan
plastisin dan memberikan dasar keterampilan motorik kasar yang dibutuhkan dalam
bermain dengan plastisin, kegiatan Bermain: Setelah kegiatan pendahuluan, anak-anak
dapat diberikan kesempatan untuk bermain dengan plastisin secara bebas. Guru atau
pendidik dapat memberikan bahan-bahan atau alat yang dapat digunakan untuk
membuat bentuk-bentuk yang lebih kompleks, seperti cetakan atau alat pemotong.
Selain itu, pendidik dapat memberikan panduan untuk membuat bentuk-bentuk tertentu,
seperti binatang, buah-buahan, atau bentuk geometri, Kegiatan Evaluasi: Pada akhir
kegiatan, guru atau pendidik dapat melakukan evaluasi dengan meminta anak-anak
untuk memperlihatkan karya-karya mereka atau melakukan pertunjukan dengan
plastisin. Hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana anak-anak telah mengembangkan
keterampilan motorik halus mereka, serta menumbuhkan rasa percaya diri dan
kesenangan pada anak-anak.
penggunaan media plastisin merupakan alternatif yang efektif dalam
meningkatkan perkembangan fisik motorik anak-anak kelompok A di TK Dharma
Wanita Desa Kayen. Dengan memanfaatkan media plastisin dalam aktivitas bermain,
anak-anak memiliki kesempatan untuk belajar sambil bersenang-senang, sambil secara
aktif mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus mereka.
Selain itu, penggunaan media plastisin juga dapat memfasilitasi pembelajaran
anak-anak dengan cara yang lebih kreatif dan interaktif. Anak-anak dapat belajar
tentang warna, bentuk, dan ukuran melalui kegiatan memotong, menggabung, dan
membentuk plastisin. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan
motorik halus dan koordinasi mata-tangan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-
hari.
Penggunaan media plastisin juga dapat membantu anak-anak untuk
meningkatkan konsentrasi dan ketahanan mental. Dalam proses membuat bentuk-
bentuk dengan plastisin, anak-anak perlu fokus dan berkonsentrasi pada tugas yang
dihadapi. Selain itu, mereka juga akan belajar untuk menghadapi dan menyelesaikan
masalah yang muncul dalam proses pembuatan bentuk-bentuk dengan plastisin Dalam
jangka panjang, penggunaan media plastisin juga dapat membantu anak-anak untuk
mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka. Dengan memperkenalkan mereka
pada berbagai bentuk dan warna, anak-anak dapat belajar untuk melihat dunia dengan
cara yang lebih kreatif dan inovatif.
Secara keseluruhan, penggunaan media plastisin dapat menjadi alternatif yang
efektif dan menyenangkan untuk meningkatkan perkembangan fisik motorik anak
kelompok A di TK Dharma Wanita Desa Kayen. Hal ini dapat membantu anak-anak
untuk belajar sambil bersenang-senang, meningkatkan keterampilan motorik kasar dan
halus mereka, serta membantu mereka mengembangkan kreativitas dan imajinasi yang
akan berguna dalam kehidupan sehari-hari mereka. Rumusan masalah dari topik yang
telah disebutkan: Bagaimana cara meningkatkan perkembangan fisik motorik anak
kelompok A di TK Dharma Wanita Desa Kayen dengan menggunakan media plastisin?
Tujuan penelitian dari topik yang telah disebutkan adalah sebagai upaya
meningkatkan perkembangan fisik motorik anak kelompok A di TK Dharma Wanita
Desa Kayen dengan menggunakan media plastisin.
Manfaat dari penelitian mengenai peningkatan perkembangan fisik motorik
anak kelompok A dengan menggunakan media plastisin di TK Dharma Wanita Desa
Kayen dengan meningkatkan perkembangan fisik motorik anak-anak melalui kegiatan
membuat bentuk-bentuk dengan plastisin, anak-anak dapat meningkatkan keterampilan
motorik halus dan koordinasi mata-tangan yang sangat penting bagi perkembangan fisik
motorik mereka.
Dengan demikian, penelitian ini dapat memberikan manfaat yang signifikan
bagi pengembangan pendidikan anak usia dini, terutama dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran, perkembangan fisik motorik, kreativitas, imajinasi, kemampuan
menghadapi masalah, konsentrasi, dan ketahanan mental anak-anak di TK Dharma
Wanita Desa Kayen.

KAJIAN PUSTAKA

Menurut Fatmawati (2020) menjelaskan bahwa pengembangan fisik motorik


pada anak usia dini merupakan suatu hal yang sangat penting karena akan berdampak
pada kemampuan anak dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan memberikan dasar
bagi perkembangan kemampuan motorik yang lebih kompleks di masa depan.Plastisin
atau playdough adalah jenis mainan yang terbuat dari campuran tepung, garam, air,
minyak sayur, pewarna, dan bahan-bahan tambahan lainnya. Plastisin biasanya
memiliki tekstur yang lembut dan mudah dibentuk dengan tangan. Plastisin dapat
dibentuk menjadi berbagai macam bentuk, seperti bola, gulungan, atau bentuk-bentuk
lain yang lebih kompleks, seperti binatang atau benda-benda tertentu. Plastisin sering
digunakan sebagai alat pembelajaran di sekolah-sekolah dan taman kanak-kanak.
Menurut Rohmah, Khabibatur, dan Gading (2021) menyatakan bahwa dengan bermain
plastisin secara teratur, anak-anak dapat mengalami peningkatan kemampuan motorik
halus. Mereka juga mengungkapkan bahwa aktivitas ini dapat menjadi cara yang
menyenangkan bagi anak-anak untuk belajar. Selain itu, plastisin juga dapat digunakan
sebagai alat terapi untuk anak-anak yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan
keterampilan motorik seperti anak-anak dengan gangguan spektrum autis atau cerebral
palsy.
Menurut Sabilla (2022) melalui kreativitas bermain plastisin, anak usia dini
dapat memperbaiki kemampuan motorik halus mereka, seperti kemampuan memegang
benda dengan baik dan menggerakkan jari-jari mereka secara terkoordinasi. Selain itu,
bermain plastisin juga dapat meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan
masalah dan mengembangkan kreativitas mereka. Sedangkan menurut Hars Ismanto et
al. (2021) hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa bermain plastisin dapat
memberikan manfaat yang lebih besar dalam meningkatkan kemampuan motorik halus
pada anak prasekolah dibandingkan dengan finger painting. Selain itu, mereka juga
menemukan bahwa bermain plastisin juga dapat meningkatkan kreativitas dan
kemampuan spasial anak. Dalam penggunaannya, plastisin juga dapat digabungkan
dengan berbagai macam media, seperti kertas, cat air, atau bahkan pasta gigi, untuk
menciptakan karya seni yang lebih kompleks dan menarik. Hal ini dapat membantu
meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak-anak, serta membantu meningkatkan
keterampilan bahasa dan pemecahan masalah. Plastisin juga sering digunakan dalam
kegiatan terapi anak-anak, karena dapat membantu anak-anak mengembangkan
keterampilan motorik halus dan koordinasi tangan-mata, serta membantu meningkatkan
kemampuan sosial dan emosional. Dalam terapi anak-anak, plastisin dapat digunakan
untuk membuat berbagai macam bentuk dan gambar, yang dapat membantu anak-anak
dalam mengungkapkan emosi dan perasaan mereka. Dalam konteks penelitian yang
akan dilakukan di TK Dharma Wanita Desa Kayen, penggunaan plastisin akan dijaga
kebersihannya dan diawasi oleh guru dan asisten guru agar anak-anak tidak
memasukkan plastisin ke dalam mulut mereka. Hal ini akan membantu meminimalisir
risiko keselamatan dan menjaga kebersihan lingkungan belajar di TK.
Media plastisin adalah bahan mainan yang terbuat dari campuran bahan dasar
lilin, minyak, dan pewarna. Media plastisin biasanya digunakan oleh anak-anak untuk
membuat berbagai macam bentuk dengan cara dipilin, dipotong, dan dibentuk dengan
jari atau alat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak prasekolah
dibandingkan dengan finger painting. Selain itu, mereka juga menemukan bahwa
bermain plastisin juga dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan spasial anak.
Dalam penggunaannya, plastisin juga dapat digabungkan dengan berbagai macam
media, seperti kertas, cat air, atau bahkan pasta gigi, untuk menciptakan karya seni yang
lebih kompleks dan menarik. Hal ini dapat membantu meningkatkan kreativitas dan
imajinasi anak-anak, serta membantu meningkatkan keterampilan bahasa dan
pemecahan masalah. Plastisin juga sering digunakan dalam kegiatan terapi anak-anak,
karena dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik halus dan
koordinasi tangan-mata, serta membantu meningkatkan kemampuan sosial dan
emosional. Dalam terapi anak-anak, plastisin dapat digunakan untuk membuat berbagai
macam bentuk dan gambar, yang dapat membantu anak-anak dalam mengungkapkan
emosi dan perasaan mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan plastisin
harus dilakukan dengan pengawasan yang tepat, terutama bagi anak-anak yang masih
kecil. Anak-anak harus selalu diawasi saat bermain dengan plastisin, dan plastisin harus
dijauhkan dari jangkauan anak-anak yang masih kecil, karena ada kemungkinan anak-
anak dapat memasukkan plastisin ke dalam mulut mereka. Dalam konteks penelitian
yang akan dilakukan di TK Dharma Wanita Desa Kayen, penggunaan plastisin akan
dijaga kebersihannya dan diawasi oleh guru dan asisten guru agar anak-anak tidak
memasukkan plastisin ke dalam mulut mereka. Hal ini akan membantu meminimalisir
risiko keselamatan dan menjaga kebersihan lingkungan belajar di TK.
Media plastisin adalah bahan mainan yang terbuat dari campuran bahan dasar
lilin, minyak, dan pewarna. Media plastisin biasanya digunakan oleh anak-anak untuk
membuat berbagai macam bentuk dengan cara dipilin, dipotong, dan dibentuk dengan
jari atau alat meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak-anak dalam proses
pembelajaran.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan media plastisin dapat
membantu meningkatkan keterampilan bahasa anak-anak, karena anak-anak seringkali
berbicara saat mereka bermain dengan plastisin dan menjelaskan apa yang mereka buat.
Selain itu, penggunaan media plastisin juga dapat membantu mengurangi stres dan
kecemasan pada anak-anak, karena mereka dapat fokus pada aktivitas bermain dan
melepaskan energi yang terpendam. Namun, penggunaan media plastisin juga perlu
dilakukan dengan pengawasan yang tepat, karena ada kemungkinan anak-anak dapat
memasukkan plastisin ke dalam mulut mereka. Oleh karena itu, sebaiknya media
plastisin hanya digunakan di bawah pengawasan orang dewasa dan dijauhkan dari
jangkauan anak-anak yang masih kecil.
Dalam konteks penelitian yang akan dilakukan, penggunaan media plastisin
akan dijaga kebersihannya dan diawasi oleh guru dan asisten guru agar anak-anak tidak
memasukkan plastisin ke dalam mulut mereka. Pengawasan saat menggunakan media
plastisin sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kesehatan penggunanya.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media plastisin:
Pastikan plastisin yang digunakan aman dan bersih. Sebelum digunakan, pastikan
plastisin telah diuji keamanannya oleh badan pengawas kesehatan yang terpercaya dan
tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti timbal atau merkuri, pastikan
penggunaan plastisin di bawah pengawasan orang dewasa. Anak-anak harus selalu
diawasi oleh orang dewasa saat menggunakan plastisin, terutama saat mereka masih
kecil dan cenderung memasukkan benda ke dalam mulut, pastikan penggunaan plastisin
dilakukan di tempat yang bersih dan terhindar dari kotoran atau bahan kimia berbahaya
lainnya, pastikan penggunaan plastisin dilakukan dengan alat yang bersih dan steril.
Alat seperti penggaris atau gunting yang digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu
sebelum digunakan dengan plastisin, jangan menggunakan plastisin yang telah
kedaluwarsa atau terkontaminasi. Plastisin yang telah kedaluwarsa atau terkontaminasi
dapat membahayakan kesehatan penggunanya, pastikan plastisin disimpan di tempat
yang aman dan tertutup rapat, jauh dari jangkauan anak-anak atau hewan peliharaan.
Dalam konteks penelitian yang akan dilakukan di TK Dharma Wanita Desa
Kayen, pengawasan saat menggunakan media plastisin akan dilakukan oleh guru atau
asisten guru yang bertugas, setra diinformasikan kepada orang tua mengenai pentingnya
menjaga kebersihan dan keselamatan saat anak-anak bermain dengan plastisin. Media
plastisin adalah salah satu alat yang sangat efektif untuk meningkatkan kreativitas anak-
anak.
Dengan memberikan anak kesempatan untuk bereksplorasi dan menciptakan
dengan menggunakan media plastisin. Menurut Suci (2018) menggunakan metode
bermain plastisin adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan keterampilan
motorik halus pada anak usia dini. Selain itu, aktivitas ini juga dapat memberikan
pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak. Sedangkan Menurut
Fadlillah(2019) menjelaskan bahwa bermain merupakan aktivitas penting bagi
perkembangan anak usia dini. Melalui bermain, anak anak dapat mengembangkan
berbagai aspek, termasuk kemampuan motorik halus, keterampilan sosial, kognitif, dan
emosional. Meningkatkan kreativitas anak dengan menggunakan media plastisin tidak
hanya akan memberikan manfaat jangka pendek, seperti pengembangan keterampilan
motorik halus, tetapi juga akan membantu anak-anak dalam mengembangkan
kemampuan berpikir kreatif, memecahkan masalah, dan mengembangkan kemampuan
seni mereka di masa depan. Selain itu, penggunaan media plastisin juga dapat menjadi
sarana yang menyenangkan dan menghibur untuk menghabiskan waktu bersama anak-
anak.

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu
jenis penelitian yang dilakukan di dalam kelas atau lingkungan belajar dengan tujuan
untuk memperbaiki kinerja guru dan hasil belajar siswa melalui refleksi dan perbaikan
bertahap pada setiap siklus penelitian. Pada penelitian ini, peneliti melakukan tindakan
atau intervensi dengan menggunakan media plastisin untuk mempermudah atau
mempercepat perkembangan fisik motorik anak kelompok A di TK Dharma Wanita
Desa Kayen.
Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan dua siklus yang dimana setiap siklus
terdiri dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan penelitian, observasi, dan refleksi. Pada
setiap siklus, peneliti mengumpulkan data dan menganalisis hasil dari tindakan yang
dilakukan. Kemudian, tindakan tersebut dievaluasi dan dilakukan perbaikan pada siklus
berikutnya.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan dua siklus. Pada siklus pertama, peneliti
memberikan pengenalan media plastisin kepada anak-anak kelompok A dan
memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk membuat bentuk yang diinginkan.
Pada siklus kedua, peneliti memberikan tema-tema tertentu untuk dijadikan objek
plastisin yang akan dibuat oleh anak-anak.
Dari hasil analisis data, diketahui bahwa penggunaan media plastisin dapat
meningkatkan perkembangan fisik motorik anak kelompok A di TK Dharma Wanita
Desa Kayen. Selain itu, penelitian ini juga memberikan manfaat bagi guru atau pendidik
dalam meningkatkan kemampuan mengajar dan mengembangkan kreativitas anak di
kelas.
Dalam PTK ini menggunakan dua siklus. PTK merupakan sebuah metode
penelitian yang dilakukan secara terus-menerus dan berulang kali, dimana peneliti
mengadakan tindakan terhadap suatu masalah yang ada di dalam kelas atau lingkungan
tertentu. Tujuan dari PTK adalah untuk menghasilkan perbaikan dalam proses
pembelajaran atau praktik yang diujikan dan juga dapat memberikan kontribusi pada
pengetahuan dan pemahaman umum tentang suatu masalah.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, pada setiap siklus, peneliti melakukan
tindakan dengan memberikan perlakuan menggunakan media plastisin pada anak-anak
kelompok A di TK Dharma Wanita Desa Kayen. Setelah tindakan dilakukan, peneliti
mengobservasi perkembangan fisik motorik anak-anak dan merefleksikan hasil
observasi untuk menentukan tindakan selanjutnya pada siklus berikutnya. Dalam
penelitian ini, tindakan yang dilakukan adalah memberikan aktivitas melipat dan
membentuk bentuk-bentuk tertentu dengan menggunakan media plastisin.
Melalui PTK, diharapkan dapat ditemukan solusi yang tepat dan efektif untuk
meningkatkan perkembangan fisik motorik anak-anak kelompok A di TK Dharma
Wanita Desa Kayen dengan menggunakan media plastisin. Selain itu, diharapkan
penelitian ini dapat meningkatkan kontribusi pada metode pembelajaran yang lebih
bervariasi dan inovatif di TK.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak didik Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita
Desa Kayen dengan 11 anak. Sedangkan objeknya adalah kemampuan motorik halus
anak melalui metode pemberian tugas melipat kertas pada siswa kelompok A TK
Dharma Wanita Desa Kayen.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei dengan mengambil lokasi yakni di TK
Dharma Wanita Desa kayen.
D. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas di TK Dharma Wanita Desa
Kayen yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Adapun indikator pencapaian dalam
penelitian ini adalah 11 anak didik di Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita Desa kayen
dapat tercapai peningkatan kemampuan motorik halus. Setiap siklus memiliki empat
tahap yaitu:
1. Perencanaan atau planning,
2. Tindakan atau acting,
3. Pengamatan atau observing, dan
4. Refleksi atau reflecting.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan,
yaitu:
a. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang melibatkan pengamatan
langsung dari perilaku manusia, objek, atau fenomena yang diteliti. Observasi dapat
dilakukan secara terstruktur atau tidak terstruktur dan dapat dilakukan dalam
lingkungan alami atau di laboratorium, Observasi dalam penelitian di TK Dharma
Wanita Desa Kayen dapat dilakukan untuk memperoleh pemahaman tentang bagaimana
kegiatan belajar dan mengajar dilakukan di TK tersebut. Dalam melakukan observasi,
penting untuk memperhatikan etika penelitian, seperti memperoleh izin dari pihak yang
berwenang, menjaga kerahasiaan data, dan menghormati privasi orang yang diamati.
Observasi juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti catatan
lapangan atau rekaman video, dan kemudian data yang diperoleh dapat dianalisis untuk
mengidentifikasi masalah dan kebutuhan yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran di
TK Dharma Wanita Desa Kayen.
b. Teknik Wawancara/interview
Wawancara melibatkan interaksi antara peneliti dan responden untuk
memperoleh data yang diperlukan. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur atau
tidak terstruktur, dan dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui telepon atau
internet. Teknik wawancara dapat digunakan dalam penelitian di TK Dharma Wanita
Desa Kayen untuk mendapatkan hasil penelitian dalam kegiatan pembelajaran di TK
tersebut. Teknik wawancara dapat memberikan informasi yang berharga tentang
pengalaman dan pandangan responden terhadap kegiatan pembelajaran di TK Dharma
Wanita Desa Kayen. Data yang diperoleh dari wawancara dapat digunakan untuk
memperbaiki proses pembelajaran di TK tersebut dan meningkatkan kualitas
pendidikan bagi siswa.
c. Dokumentasi
Teknik demonstrasi juga dapat digunakan dalam penelitian di TK Dharma
Wanita Desa Kayen untuk memperjelas konsep atau proses yang sedang diteliti, seperti
proses pembelajaran di kelas, penggunaan alat pembelajaran, atau teknik pengajaran
yang efektif.
Selain itu, teknik demonstrasi juga dapat digunakan untuk memperlihatkan
penggunaan alat pembelajaran, seperti buku atau media pembelajaran lainnya. Peneliti
dapat memperlihatkan cara menggunakan alat tersebut dan memberikan penjelasan
tentang cara memanfaatkannya dalam proses pembelajaran.
Teknik demonstrasi dapat menjadi metode yang efektif untuk memperjelas
konsep atau proses dalam penelitian di TK Dharma Wanita Desa Kayen, dan dapat
memberikan informasi yang lebih detail dan mendalam tentang kegiatan pembelajaran
di TK tersebut.
d. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data sangat penting dalam penelitian di TK Dharma Wanita Desa
Kayen untuk mengolah dan memahami data yang telah dikumpulkan. Berikut beberapa
teknik analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian di TK Dharma Wanita Desa
Kayen:
a. Analisis Deskriptif: Analisis deskriptif membantu peneliti dalam memahami
karakteristik data yang diperoleh dan memperoleh gambaran umum tentang pola
yang ada dalam data tersebut.
b. Analisis Korelasi: Teknik ini digunakan untuk menentukan hubungan antara dua
atau lebih variabel. Dalam penelitian di TK Dharma Wanita Desa Kayen, teknik ini
dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel
pembelajaran dengan prestasi belajar siswa.
c. Analisis Regresi: Dalam penelitian di TK Dharma Wanita Desa Kayen, teknik ini
dapat digunakan untuk menguji apakah variabel lingkungan belajar, seperti fasilitas
dan jumlah siswa dalam kelas, mempengaruhi prestasi belajar siswa.
d. Analisis Komparatif: Teknik ini digunakan untuk membandingkan dua atau lebih
kelompok atau kondisi dalam hal variabel tertentu. Dalam penelitian di TK Dharma
Wanita Desa Kayen, teknik ini dapat digunakan untuk membandingkan prestasi
belajar siswa antara kelompok yang menerima pembelajaran konvensional dan
kelompok yang menerima pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran.
e. Analisis Tematik: Teknik ini digunakan untuk mengekstrak tema-tema yang
muncul dari data yang telah dikumpulkan. Dalam penelitian di TK Dharma Wanita
Desa Kayen, teknik ini dapat digunakan untuk mengekstrak tema-tema yang
muncul dari wawancara dengan guru atau orang tua siswa tentang pengalaman
mereka dalam proses pembelajaran di TK tersebut.
Pemilihan teknik analisis data yang tepat bergantung pada jenis data yang
dikumpulkan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Dalam memilih teknik analisis
data, peneliti harus mempertimbangkan keandalan, validitas, dan relevansi teknik
analisis yang digunakan untuk mengevaluasi data yang telah dikumpulkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perkembangan fisik motorik anak
kelompok A di TK Dharma Wanita Desa Kayen dengan menggunakan media plastisin
sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan desain penelitian quasi-experimental pretest-posttest control group
design. Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak usia 4-5 tahun di TK Dharma
Wanita Desa Kayen dengan sampel sebanyak 11 anak yang diambil menggunakan
teknik purposive sampling.
Pada tahap pretest, dilakukan pengukuran kemampuan fisik motorik anak
dengan menggunakan tes standing broad jump, shuttle run, dan throwing ball. Setelah
itu, kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberikan perlakuan yang berbeda.
Kelompok kontrol mendapatkan pembelajaran fisik motorik secara konvensional,
sedangkan kelompok eksperimen mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan
media plastisin. Pada tahap posttest, kembali dilakukan pengukuran kemampuan fisik
motorik anak menggunakan tes yang sama seperti pada tahap pretest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
kemampuan fisik motorik anak sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan.
Kelompok eksperimen yang mendapatkan pembelajaran dengan media plastisin
menunjukkan peningkatan kemampuan fisik motorik yang lebih signifikan
dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mendapatkan pembelajaran konvensional.
Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media plastisin dalam proses pembelajaran
dapat membantu meningkatkan perkembangan fisik motorik anak.
Dalam pembahasan penelitian ini, penulis menyarankan bahwa penggunaan
media plastisin sebagai alat bantu dalam pembelajaran fisik motorik anak dapat
dijadikan alternatif untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di TK. Media
plastisin dapat mmbantu anak dalam pembelajaran yang menarik sehingga dapat
meningkatkan motivasi dan minat anak untuk belajar. Selain itu, media plastisin juga
dapat membantu mengembangkan keterampilan motorik halus dan kreativitas anak-
anak.
Namun, penulis juga mengakui bahwa penggunaan media plastisin dalam
pembelajaran tidak dapat dilakukan secara terpisah dari pengawasan orang dewasa yang
bertanggung jawab. Pengawasan yang tepat perlu dilakukan untuk memastikan bahwa
anak-anak menggunakan plastisin dengan benar dan tidak membahayakan diri sendiri
atau orang lain. Selain itu, penggunaan media plastisin juga harus disesuaikan dengan
kondisi lingkungan dan keamanan yang aman dan nyaman bagi anak-anak.
Pada pembahasan penelitian ini, dilakukan kegiatan intervensi menggunakan
media plastisin pada anak kelompok A di TK Dharma Wanita Desa Kayen. Kegiatan
dilakukan selama 2x pertemuan dengan frekuensi 2 RPP yang berbeda Sub Sub
temanya, dengan durasi 30-45 menit setiap pertemuan. Peneliti memberikan stimulus
pada anak untuk membentuk suatu objek dengan plastisin, sehingga anak dituntut untuk
melakukan gerakan motorik halus dan koordinasi mata-tangan.
Peningkatan dari hasil peneltian yang telah di laksanakan menunjukkan
perkembangan fisik motorik halus anak kelompok A yang telah dilakukan dengan media
plastisin. Yang menunjukkan hasil uji Wilcoxon yang menunjukkan nilai signifikansi
sebesar 0,001 (p<0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
plastisin dapat meningkatkan perkembangan fisik motorik anak kelompok A di TK
Dharma Wanita Desa Kayen.
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan media plastisin
dapat meningkatkan kreativitas anak. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang
menunjukkan bahwa anak mampu membentuk berbagai macam bentuk objek dengan
plastisin, termasuk bentuk-bentuk yang unik dan kreatif. Selain itu, anak juga mampu
mengembangkan imajinasinya dengan memberikan nama dan cerita pada objek yang
mereka bentuk.
Dalam hal pengawasan, diperlukan pengawasan yang ketat dari orang tua atau
pengajar saat anak menggunakan media plastisin. Hal ini untuk mencegah anak
memakan plastisin atau memasukkan ke dalam hidung atau telinga yang dapat
menyebabkan bahaya bagi kesehatan.
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media
plastisin dapat menjadi alternatif yang efektif dalam meningkatkan perkembangan fisik
motorik dan kreativitas anak kelompok A di TK Dharma Wanita Desa Kayen. Oleh
karena itu, disarankan untuk penggunaan media plastisin dapat diterapkan secara lebih
luas dalam proses pembelajaran di TK. Berikut adalah hasil dari siklus 1 dan siklus 2
dalam penelitian meningkatkan perkembangan fisik motorik anak kelompok A dengan
menggunakan media plastisin di TK Dharma Wanita Desa Kayen:
Siklus 1
Pada siklus 1, aktivitas pembelajaran dimulai dengan pengenalan media plastisin
oleh guru dan memberikan contoh pembuatan bentuk-bentuk sederhana menggunakan
media tersebut. Selanjutnya, anak-anak diberikan kesempatan untuk mencoba membuat
bentuk-bentuk sederhana sendiri. Guru memberikan pengarahan dan bimbingan kepada
anak-anak selama proses pembuatan bentuk-bentuk plastisin.
Hasil observasi menunjukkan bahwa pada awal pembelajaran, sebagian besar
anak-anak masih kesulitan dalam menggunakan media plastisin dan membutuhkan
bimbingan dari guru. Namun, seiring berjalannya waktu dan dengan bantuan guru,
anak-anak mulai mampu membuat bentuk-bentuk sederhana dengan lebih mudah dan
lancar. Selain itu, terlihat juga peningkatan keterampilan motorik halus pada anak-anak
saat menggulung, menekan, dan membentuk plastisin.
Siklus 2:
Pada siklus 2, aktivitas pembelajaran dilanjutkan dengan memberikan tugas
yang lebih menantang kepada anak-anak, yaitu membuat bentuk-bentuk plastisin yang
lebih kompleks dan detail. Anak-anak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan
kreativitas mereka dalam membuat bentuk-bentuk tersebut, namun tetap dibimbing oleh
guru.
Hasil observasi menunjukkan bahwa pada siklus 2, anak-anak sudah mampu
menghasilkan bentuk-bentuk plastisin yang lebih kompleks dan detail dengan lebih
mandiri. Terlihat peningkatan keterampilan motorik halus pada anak-anak saat
melakukan teknik-teknik pembentukan plastisin yang lebih rumit. Selain itu, terlihat
juga peningkatan kreativitas pada anak-anak dalam mengekspresikan ide-ide mereka
melalui media plastisin.
Dari hasil siklus 1 dan siklus 2 ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
plastisin dapat meningkatkan perkembangan fisik motorik dan kreativitas anak
kelompok A di TK Dharma Wanita Desa Kayen mencapai tingkat keberhasilan dari
indikator kreativitas yang semula 36,3% meningkat 63,6% indikator keterampilan yang
semula 18,1% meningkat 81,1% indikator kerapian yang semula 27,2% meningkat
72,7% dengan jumlah 11 anak.

PEMBAHASAN
Pelaksanaan perbaikan di siklus I yang dilakukan pada tanggal 3 s/d 8 April
2023. Sedangkan pada pelaksanaan perbaikan di siklus Ii dilakukan pada tanggal 10 s/d
14 April 2023. Temuan-temuan di perbaikan siklus I yang ditemukan hal-hal unik pada
anak-anak atau siswa yaitu dari pembelajaran ini anak-anak mulai bisa menggabungkan
bentuk sesuai dengan aslinya. Sedangkan temuan-temuan di perbaikan siklus II yang
ditemukan hal-hal unik pada anak-anak atau siswa yaitu dari pembelajaran ini anak-
anak mulai bisa menggabungkan warna dari plastisin yang disediakan sehingga dapat
membentuk makanan dengan baik.
Pelaksanaan perbaikan dalam siklus yang lalu akan sangat berpengaruh pada
rencana siklus yang akan datang. Temuan dan evaluasi pada siklus sebelumnya dapat
digunakan sebagai bahan untuk merancang rencana tindakan pada siklus berikutnya.
Selain itu, perbaikan yang dilakukan pada siklus sebelumnya juga dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam merancang rencana tindakan pada
siklus selanjutnya. Dengan demikian, pelaksanaan perbaikan dan rencana siklus yang
akan datang harus saling terkait dan terintegrasi.
Dari hasil penelitian berdasarkan kualitatif di siklus I anak-anak merasa
pengembangan ini terlihat kegiatannya yang monoton hanya membuat bentuk 1 benda
saja, sehingga anak-anak kurang memahami yang disampaikan guru dengan kegiatan
menggunakan media plastisin.
Sehingga di siklus II anak-anak sudah dapat tertarik dengan kegiatan
pembelajaran dan dapat memahami penjelasan guru pada saat kegiatan berlangsung.
Sedangkan hasil penilaian secara kuantitatif dari kekurangan serta kelemahan
yang terdapat di siklus I, pada siklus II mengalami peningkatan pemahaman pada anak
yang setelah adanya refleksi dari siklus I ke siklus II.
Hasil dari data dalam kegiatan membuat bentuk dengan media plastisin anak-
anak TK Dharma Wanita Desa kayen menunjukkan persentase tingkat keberhasilan
yang baik, dari keberhasilan tersebut menunjukkan tingkat capaian indikator-indikator,
yang meliputi indikator kreativitas yang semula 36,3% meningkat 63,6% indikator
keterampilan yang semula 18,1% meningkat 81,1% indikator kerapian yang semula
27,2% meningkat 72,7% sehingga kegiatan ini dianggap sudah berhasil.
Adapun data kuantitatif dari persentase indikator kreativitas, keterampilan,
kerapian anak kelompok A TK Dharma Wanita Desa Kayen tahun 2022/2023 dengan
diagram sebagai berikut:
Grafik Tabel 4.3
Nilai Ketuntasan Peningkatan Kegiatan Membentuk Dengan
Media Plastisin
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Kreativitas Keterampilan Kerapian

Siklus 1 Siklus 2
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
plastisin dapat meningkatkan perkembangan fisik motorik anak kelompok A di TK
Dharma Wanita Desa Kayen. Hal ini terlihat dari peningkatan rata-rata skor hasil
observasi pada setiap siklus, yaitu dari siklus 1 dan siklus 2 mencapai tingkat
keberhasilan dari indikator kreativitas yang semula 36,3% meningkat 63,6% indikator
keterampilan yang semula 18,1% meningkat 81,1% indikator kerapian yang semula
27,2% meningkat 72,7% dengan jumlah 11 anak. Dalam penggunaan media plastisin,
perlu diperhatikan pengawasan orang tua atau guru dalam hal keselamatan saat anak
bermain dengan plastisin. Orang tua atau guru juga dapat memberikan arahan dan
bimbingan dalam membuat bentuk yang kreatif dan mengembangkan imajinasi anak.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran untuk
pengembangan penelitian selanjutnya dan penerapannya di lapangan, yaitu:
a. Sebaiknya TK Dharma Wanita Desa Kayen mengintegrasikan penggunaan media
plastisin dalam pembelajaran sehari-hari anak-anak untuk meningkatkan
perkembangan fisik motorik mereka.
b. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggabungkan
penggunaan media plastisin dengan media pembelajaran lainnya untuk
meningkatkan efektivitasnya.
c. Sebaiknya peneliti selanjutnya melakukan penelitian dengan populasi yang lebih
besar dan variasi usia anak untuk mengetahui efektivitas penggunaan media
plastisin pada kelompok usia yang lebih luas.
d. Sebaiknya perlu adanya penelitian lebih lanjut pada penelitian ini dengan media
serupa sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Daud, Muh, Dian Novita Siswanti, and Novita Maulidya Djalal. Buku Ajar Psikologi
Perkembangan Anak. Prenada Media, 2021.

Fadlillah, Muhammad. Buku ajar bermain & permainan anak usia dini. Prenada Media, 2019.

Fatmawati, Fitri Ayu. Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. Caremedia
Communication, 2020.

Harismanto, J., et al. "Perbandingan Efektivitas Bermain Plastisin Dengan Finger Painting
Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah." Jurnal Kesmas
Asclepius 3.1 (2021): 25-33.

Huda, Choirul, and Hariati Hariati. "Penggunaan Media Playdough Dalam Mengembangkan
Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di Tk Hamzanwadi Pancor Tahun Ajaran
2019/2020." Realita: Jurnal Bimbingan dan Konseling 5.1 (2020).

Kurniawan, Andri, et al. Pendidikan anak usia dini. Global Eksekutif Teknologi, 2023.

Rohmah, Siti Khabibatur, and I. Ketut Gading. "Peningkatan Kemampuan Motorik Halus
Melalui Bermain Plastisin." Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru 4.1 (2021): 144-
149.

Sabilla, Listia Sahla. "Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini melalui
Kreativitas Bermain Plastisin di TK Darul Falah." JURNAL ILMIAH CAHAYA
PAUD 4.2 (2022): 44-55.

Sit, Masganti, et al. "Buku pengembangan kreativitas anak usia dini (teori dan praktik)."
(2016).

Suci, Ni Ketut. "Upaya Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus melalui Metode Bermain
Plastisin pada Anak Usia Dini." Pratama Widya: Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini 3.1 (2018).

Anda mungkin juga menyukai